Laporan Kasus
Laporan Kasus
BAB I
ANAMNESA
Usia : 13 tahun
Usia : 40 thn
Pekerjaan : IRT
1.II Anamnesis
Keluhan Utama
Kejang
depan, kedua lengan tertekuk dan bergetar, pasien tidak dapat merespon
orang lain. Kemudian pasien pingsan dan terjatuh, sementara kedua
lengan kelojotan, kedua mata mendelik ke atas, durasi 2-3 menit. Kepala
tidak menoleh, mulut tidak mengeluarkan busa, lidah tidak tergigit. Post
kejang: pasien tertidur selama 10 menit, kemudian terbangun dan sadar
seperti biasa. Sejak 2 tahun sebelumnya (kelas 6 SD) keluarga dan guru
memperhatikan bahwa pasien sering bengong. Terkadang pasien harus
dikagetkan agar terbangun. Bila tidak dibangunkan durasi bengong
dapat hingga 5 menit. Frekuensi 10-20 x/hari. Setelah terbangun pasien
tidak ingat apa-apa mengenai kejadian saat pasien bengong. Dari
penuturan ibu pasien didapatkan beberapa cerita saat serangan bengong
terjadi, antara lain saat menunggu mobil angkutan umum bersama teman-
teman, ketika mobil datang teman yang lain naik ke mobil sedangkan
pasien hanya diam saja sehingga tertinggal. Saat di angkutan umum pasien
juga sering tidak sadar, tiba-tiba sudah terlewat beberapa ratus meter dari
tempat biasa turun. Di sekolah guru pasien mengatakan pasien lambat saat
mengerjakan tugas karena sering melamun. Namun sejauh ini nilai prestasi
sekolah relatif baik. Saat sedang diajak bicara oleh ibu, pasien sering tiba-
tiba bengong, dan baru akan terbangun setelah dikagetkan. Dari riwayat
penyakit dahulu diketahui pasien pernah mengalami kejang demam 1x saat
usia 9 bulan, durasi 10 menit. Riwayat trauma kepala disangkal. Riwayat
imunisasi lengkap. Riwayat kehamilan, persalinan, dan tumbuh kembang
normal. Tidak ada anggota keluarga atau sanak saudara pasien yang
menderita kejang berulang. Pasien lalu dibawa berobat ke poli Anak oleh
ibunya. Dari poli anak pasien dirujuk untuk pemeriksaan
elektroensefalografi (EEG). Saat sedang dilakukan pemeriksaan EEG,
beberapa kali (4-6x) pasien mengalami serangan kejang.
Riwayat Kejang sebelumnya (+) pada saat usia 9 bulan, dan 3 bulan yll
SMRS
3
Riwayat Pengobatan
Pernah berobar ke Poli Anak RSUD Waled dan dirujuk untuk melakukan
EEG
Riwayat Imunisasi
Hepatitis 0, 4, 6 bulan
Polio 0, 4, 6 bulan
BCG 2 bulan
Campak 9 bulan
Pasien lahir dari ibu P1A0 lahir spontan, cukup bulan sesuai masa
kehamilan dengan berat lahir 3050 gram. Riwayat ibu kejang saat
persalinan (disangkal).
Pemeriksaan Fisis
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital
Nadi :110x/menit
Napas : 32x/menit
Suhu : 36.6C
Status Antoprometri
BB: 45 kg
TB: 150 cm
Status Gizi
PB/U : normal
BB/PB : normal
- Sekret (+/+)
Thorax
Paru
Jantung
Abdomen
Ekstremitas
Edema (-)
Ptekie (-)
Status Neurologis
GCS 15
Diagnosis Banding
- Status Epileptikus
- Epilepsi
8
Pemeriksaan Penunjang
- EEG
- CT Scan Kepala
Resume
Pasien An. R, usia 13 tahun jenis kelamin laki-laki, pendidikan kelas 1
SMP. Datang ke poli anak RSUD Waled dengan keluhan utama riwayat
seizure berulang sejak 3 bulan sebelum datang (SMRS). Dari riwayat
penyakit sekarang didapatkan sejak 3 bulan SMRS pasien mengalami
seizure seluruh tubuh berulang 3x, serangan biasanya terjadi saat pasien
sedang duduk menonton TV.
Pre iktal: ibu pasien mengaku sebelumnya tidak merasakan gejala apapun.
Iktal : pandangan pasien kosong ke depan, ektermitas superior tertekuk
dan bergetar, pasien tidak dapat merespon orang lain. Kemudian sopor dan
terjatuh, sementara ekstremitas superior kelojotan, deviasi mata keatas
durasi 2-3 menit. Post iktal: pasien tertidur selama 10 menit, kemudian
terbangun dan sadar seperti biasa.
Diagnosis Kerja
Epilepsi
Penatalaksanaan
OAE
Dimulai dari dosis kecil denaikan bertahap sampai bangkitan kejang
hilang atau muncul efek samping. Bila obat pertama gagal, obat kedua
dapat ditambahkan sampai bangkitan teratasi, kemudian OAE pertama
diturunkan dan distop, dengan tujuan monoterapi
OAE untuk bangkitan kejang dengan osent fokal
Carbamazepine
Valproat acid
Topiramat
Fenobarbital
9
Topiramat
Etosuksimid
Lamotrigin
Fenobarbital
Pengehentian OAE
OAE dapat dihentikan dalam 2-4 thn bebas bangkitan kejang. Penghentian
dilakukan secara bertahap (tapering-off), perlu waktu 6 bulan untuk
menghentikannya, sebelum OAE dihentikan lakukan EEG untuk evaluasi.
Prognosis