Anda di halaman 1dari 9

1

BAB I

ANAMNESA

1.I Identitas Pasien

Nama Pasien : An. G

Usia : 13 tahun

Alamat : Gebang Mekar

Jenis Kelamin : Laki-laki

Identitas Orang tua

Nama Ibu : Ny. B

Usia : 40 thn

Pekerjaan : IRT

Alamat : Gebang Mekar

1.II Anamnesis

Dilakukan alloanamnesis dengan ibu pasien 18 April 2017

Keluhan Utama

Kejang

Pasien An. R, usia 13 tahun, pendidikan kelas 1 SMP. Datang ke poli


anak RSUD Waled dengan keluhan utama riwayat kejang kelojotan
berulang sejak 3 bulan sebelum datang (SMRS). Dari riwayat penyakit
sekarang didapatkan sejak 3 bulan SMRS pasien mengalami kejang
kelojotan seluruh tubuh berulang 3x, serangan biasanya terjadi saat pasien
sedang duduk menonton TV. Pre kejang: ibu pasien mengaku sebelumnya
tidak merasakan gejala apapun. Saat kejang: pandangan pasien kosong ke
2

depan, kedua lengan tertekuk dan bergetar, pasien tidak dapat merespon
orang lain. Kemudian pasien pingsan dan terjatuh, sementara kedua
lengan kelojotan, kedua mata mendelik ke atas, durasi 2-3 menit. Kepala
tidak menoleh, mulut tidak mengeluarkan busa, lidah tidak tergigit. Post
kejang: pasien tertidur selama 10 menit, kemudian terbangun dan sadar
seperti biasa. Sejak 2 tahun sebelumnya (kelas 6 SD) keluarga dan guru
memperhatikan bahwa pasien sering bengong. Terkadang pasien harus
dikagetkan agar terbangun. Bila tidak dibangunkan durasi bengong
dapat hingga 5 menit. Frekuensi 10-20 x/hari. Setelah terbangun pasien
tidak ingat apa-apa mengenai kejadian saat pasien bengong. Dari
penuturan ibu pasien didapatkan beberapa cerita saat serangan bengong
terjadi, antara lain saat menunggu mobil angkutan umum bersama teman-
teman, ketika mobil datang teman yang lain naik ke mobil sedangkan
pasien hanya diam saja sehingga tertinggal. Saat di angkutan umum pasien
juga sering tidak sadar, tiba-tiba sudah terlewat beberapa ratus meter dari
tempat biasa turun. Di sekolah guru pasien mengatakan pasien lambat saat
mengerjakan tugas karena sering melamun. Namun sejauh ini nilai prestasi
sekolah relatif baik. Saat sedang diajak bicara oleh ibu, pasien sering tiba-
tiba bengong, dan baru akan terbangun setelah dikagetkan. Dari riwayat
penyakit dahulu diketahui pasien pernah mengalami kejang demam 1x saat
usia 9 bulan, durasi 10 menit. Riwayat trauma kepala disangkal. Riwayat
imunisasi lengkap. Riwayat kehamilan, persalinan, dan tumbuh kembang
normal. Tidak ada anggota keluarga atau sanak saudara pasien yang
menderita kejang berulang. Pasien lalu dibawa berobat ke poli Anak oleh
ibunya. Dari poli anak pasien dirujuk untuk pemeriksaan
elektroensefalografi (EEG). Saat sedang dilakukan pemeriksaan EEG,
beberapa kali (4-6x) pasien mengalami serangan kejang.

Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat Kejang sebelumnya (+) pada saat usia 9 bulan, dan 3 bulan yll
SMRS
3

Riwayat demam tinggi (+) sejak usia 9 bulan

Riwayat trauma kepala disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga

Tidak ada anggota keluarga yang mengalami kejang serupa

Riwayat epilepsi dalam keluarga disangkal

Riwayat retardasi mental dalam keluarga disangkal

Riwayat Pengobatan

Pernah berobar ke Poli Anak RSUD Waled dan dirujuk untuk melakukan
EEG

Riwayat Tumbuh Kembang


4

Riwayat Imunisasi

Imunisasi Awal Ulangan

Hepatitis 0, 4, 6 bulan

Polio 0, 4, 6 bulan

BCG 2 bulan

DPT + Hib 2, 6 bulan

Campak 9 bulan

Kesan : imunisasi dasar lengkap, tidak ada riwayat imunisasi ulangan

Riwayat Kehamilan dan Persalinan


Ibu melakukan ANC rutin selama kehamilan ke puskesmas, riwayat
hipertensi dalam kehamilan (disangkal), konsumsi obat-obatan selama
kehamilan (disangkal).

Pasien lahir dari ibu P1A0 lahir spontan, cukup bulan sesuai masa
kehamilan dengan berat lahir 3050 gram. Riwayat ibu kejang saat
persalinan (disangkal).

Makan dan Minum

Usia Makanan dan Minum

0-6 bulan ASI Eksusif

6-12 bulan ASI/SF + MPASI (Bubur Susu)

12-24 bulan SF + Makanan Keluarga


5

Riwayat Sosial dan Ekonomi


Pasien dibesarkan oleh ibunya seorang diri

Biaya pengobatan menggunakan JKN

Pasien tinggal dilingkungan tidak padat penduduk.

Pemeriksaan Fisis
Keadaan umum : Tampak sakit sedang

Kesadaran : Composmentis

Tanda-tanda vital

Nadi :110x/menit

Napas : 32x/menit

Suhu : 36.6C

Status Antoprometri

BB: 45 kg

TB: 150 cm

Status Gizi

BB/U : Median = normal

PB/U : normal

BB/PB : normal

Status gizi baik

Kepala : Normocephal, ubun-ubun cembung/cekung (-)

Mata : - Konjuntiva anemis (-/-)


6

- Sklera ikterik (-/-)

- Reflek pupil (+/+)

Telinga : - Sekret pada MAE (-/-)

- Peradangan pada MAE (-/-)

Hidung : - PCH (-)

- Sekret (+/+)

- Mukosa Hiperemis (+/+)

Mulut : - POC (-)

- mulut kering (-)

- mukosa hiperemis (-)

Tenggorok : T1-T1 tenang, orofaring hiperemis (-)

Leher : Pembesaran KGB (-)

Thorax

Paru

Inspeksi : pergerakan dinding dada simetris ka=ki

Palpasi : - ekspansi pernafasan tertinggal (-/-)

Auskultasi : VBS +/+ Rh -/- Wh -/-

Jantung

Auskultasi : - Bunyi Jantung 1 dan 2 reguller

- Murmur (-) Gallop (-)


7

Abdomen

Inspeksi : - datar, lembut

Auskultasi : - bising usus (+) 8x/menit

Perkusi : - timpani seluruh lapang abdomen

Palpasi : - soepl, turgor kembali cepat

Ekstremitas

Akral hangat, CRT <2

Edema (-)

Ptekie (-)

Status Neurologis

GCS 15

Pupil bulat isokor

Reflek cahaya +/+

Rangsang meningeal : kaku kuduk (-), brudzinski 1 (-),


brudzinski 2 (-), kernig (-),
laseque (-)

Reflek Patologi : hoffman (-) trommer (-)

Reflek Motorik : 5555/5555

Reflek Sensorik : hiperestesis (-)

Diagnosis Banding
- Status Epileptikus
- Epilepsi
8

Pemeriksaan Penunjang
- EEG
- CT Scan Kepala
Resume
Pasien An. R, usia 13 tahun jenis kelamin laki-laki, pendidikan kelas 1
SMP. Datang ke poli anak RSUD Waled dengan keluhan utama riwayat
seizure berulang sejak 3 bulan sebelum datang (SMRS). Dari riwayat
penyakit sekarang didapatkan sejak 3 bulan SMRS pasien mengalami
seizure seluruh tubuh berulang 3x, serangan biasanya terjadi saat pasien
sedang duduk menonton TV.
Pre iktal: ibu pasien mengaku sebelumnya tidak merasakan gejala apapun.
Iktal : pandangan pasien kosong ke depan, ektermitas superior tertekuk
dan bergetar, pasien tidak dapat merespon orang lain. Kemudian sopor dan
terjatuh, sementara ekstremitas superior kelojotan, deviasi mata keatas
durasi 2-3 menit. Post iktal: pasien tertidur selama 10 menit, kemudian
terbangun dan sadar seperti biasa.
Diagnosis Kerja
Epilepsi
Penatalaksanaan
OAE
Dimulai dari dosis kecil denaikan bertahap sampai bangkitan kejang
hilang atau muncul efek samping. Bila obat pertama gagal, obat kedua
dapat ditambahkan sampai bangkitan teratasi, kemudian OAE pertama
diturunkan dan distop, dengan tujuan monoterapi
OAE untuk bangkitan kejang dengan osent fokal
Carbamazepine
Valproat acid
Topiramat
Fenobarbital
9

OAE untuk bangkitan umum


Valproat acid

Topiramat

Etosuksimid

Lamotrigin

Fenobarbital

Pengehentian OAE

OAE dapat dihentikan dalam 2-4 thn bebas bangkitan kejang. Penghentian
dilakukan secara bertahap (tapering-off), perlu waktu 6 bulan untuk
menghentikannya, sebelum OAE dihentikan lakukan EEG untuk evaluasi.

Prognosis

- Quo ad Vitam : Dubia ad Bonam


- Quo ad Functionam : Dubia ad Bonam
- Quo ad Sanationam : Dubia ad Bonam

Anda mungkin juga menyukai