1. menjelaskan penyebab adanya fenomena sifat koligatif larutan pada penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan
titik beku, dan tekanan osmotik;
2. membedakan sifat koligatif larutan elektorlit dan larutan nonelektrolit;
3. terampil menyajikan hasil analisis beradasarkan data percobaan terkait penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan
titik beku dan tekanan osmosis;
4. terampil mengolah dan menganalisis data percobaan untuk membandingkan sifat koligatif larutan elektrolit dengan sifat
koligatif larutan nonelektrolit yang konsentrasinya sama.
Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, siswa:
1. menghargai dan mensyukuri karunia Tuhan Yang Maha Esa yang berupa sifat koligatif larutan dan manfaatnya dalam
mempermudah kebutuhan sehari-hari;
2. berperilaku kerja sama dan kreatif dalam menyelesaikan tugas serta hemat dalam menggunakan bahan kimia.
Koligatif Larutan
Sifat Koligatif Larutan dan Satuan Konsentrasi Sifat Koligatif Larutan Nonelektrolit dan Elektrolit
Mengamati perbedaan titik didih antara akuades Mengamati perbedaan titik didih larutan yang berbeda
dengan larutan garam serta perubahan titik beku es. konsentrasi dari video.
Mencari informasi tentang penggunaan garam untuk Mendiskusikan sifat koligatif larutan nonelektrolit.
mencairkan salju. Mengamati perbedaan kenaikan titik didih larutan
Mendiskusikan jenis-jenis sifat koligatif larutan. nonelektrolit dan larutan elektrolit melalui percobaan.
Mendiskusikan konsentrasi larutan yang meliputi fraksi Mendiskusikan sifat koligatif larutan elektrolit yang
mol, molalitas, dan molaritas. dipengaruhi oleh faktor Vant Hoff.
Membuat rancangan percobaan pengaruh zat terlarut Mendiskusikan penerapan sifat koligatif dalam
terhadap penurunan titik beku larutan. kehidupan sehari-hari.
Mengamati pengaruh zat terlarut terhadap penurunan Menerapkan sifat koligatif penurunan titik beku
titik beku larutan melalui percobaan. membuat es puter dalam tugas proyek.
Mensyukuri karunia Tuhan Yang Maha Esa berupa sifat koligatif yang bermanfaat dalam mempermudah kegiatan pemenuhan
kebutuhan sehari-hari.
Mampu menerapkan sikap kerja sama dan kreatif dalam melaksanakan tugas kelompok.
Bersikap hemat dalam menggunakan bahan-bahan kimia demi menjaga lingkungan.
Bersikap teliti dalam pengamatan praktikum maupun mengerjakan soal.
Menjelaskan penyebab sifat koligatif larutan.
Menjelaskan pengaruh konsentrasi terhadap sifat koligatif larutan.
Mampu menyelesaikan perhitungan terkait sifat koligatif larutan.
Menjelaskan perbedaan sifat koligatif larutan nonelektrolit dan larutan elektrolit.
Menentukan sifat koligatif larutan elektrolit menggunakan faktor Vant Hoff.
Menyajikan rancangan percobaan penurunan titik beku.
Menyajikan diagram P-T untuk menunjukkan sifat koligatif larutan.
Menyajikan laporan percobaan penurunan titik beku dan percobaan kenaikan titik didih.
4. Jawaban: c 32
% massa = 32 + 18
100%
Konsentrasi 1 molal artinya terdapat 1 mol zat
terlarut dalam 1.000 gram pelarut. = 0,64 100%
= 64%
5. Jawaban: c Jadi, persen metanol dalam larutan sebesar 64%.
Mol NaOH = V M
= 0,2 L 2 mol/L 8. Jawaban: e
= 0,4 mol m 1.000
Massa NaOH = (n Mr)NaOH m= Mr p
= 0,4 40
0,6 1.000
= 16 gram = 60 100
Massa larutan = V = 0,1 m
= 200 1,20 g/mL Jadi, larutan tersebut mempunyai konsentrasi 0,1
= 240 gram molal.
1.000
m=n p 9. Fraksi mol NaOH = 0,05
1.000 Fraksi mol H2O = 1 0,05 = 0,95
=n (240 16) Mr air = 18
1.000 mol NaOH
= 0,4 224 XNaOH = mol NaOH + mol H2O
2 Koligatif Larutan
100 Mr air = 18 g/mol
Molalitas (m) = mol NaOH p Mr urea = 60 g/mol
0,05 1.000 80 g
= ( 0,95 mol H2O) Jumlah mol air = = 4,44 mol
mol H2O Mr H2O 18 g mol1
0,05 1.000 20 g
Molalitas (m) = Jumlah mol urea = = 0,33 mol
0,95 18 60 g mol1
4 Koligatif Larutan
= 32,8 atm Tf = 0 3,88 = 3,88C
R = 0,082 L atm/mol K Jadi, larutan NaOH 4% akan membeku pada suhu
= M R T 3,88C.
m 1 14. Jawaban: a
32,8 = V RT
Mr
Isotonik darah = NaCl
24 1
32,8 = 0,25
0,082 300 mol NaCl
Mr 7,626 = 1
0,082 310 {1 + (2 1)1}
Mr = 72
Jadi, Mr zat nonelektrolit adalah 72 gram/mol. mol NaCl = 0,15
Massa NaCl = mol NaCl Mr NaCl
11. Jawaban: d = 0,15 58,5
K2SO4(aq) 2K+(aq) + SO42(aq) = 8,775 gram
n=3 Jadi, massa NaCl yang harus dilarutkan sebesar
K2SO4 terionisasi sempurna, berarti = 1. 8,775 g.
Tb = (m Kb) i 15. Jawaban: b
= (m Kb) {1 + (n 1)} Elektrolit biner n = 2
= 0,1 m 0,52C m1 {1 + (3 1)1} Tb = 100,75 100 = 0,75C
= 0,156C m 1.000
Tb = {1 + (n 1)} Kb
Mr p
Titik didih larutan = (100 + 0,156)C = 100,156C
6 1.000
Jadi, larutan mendidih pada suhu 100,156C. 0,75 = {1 + (2 1)0,5} M 0,5
r 100
12. Jawaban: c 30
Larutan isotonik adalah larutan yang memiliki 0,75 = 1,5
Mr
tekanan osmotik sama. Larutan NaCl = larutan 45
elektrolit kuat, = 1. Tekanan osmotiknya sebagai 0,75 =
Mr
berikut. 45
= MRTi Mr = 0,75
= 60
= 0,3 RT(1 + (2 1) 1) Jadi, massa molekul realtif zat nonelektrolit
= 0,6RT tersebut sebesar 60 gram/mol.
1) Larutan 0,1 M urea (nonelektrolit)
= 0,1RT 16. Jawaban: c
2) Larutan KNO3, n = 2 NaCl Na+ + Cl
= 0,2 RT 0,2 = 0,4RT n=2
3) Larutan 0,6 M glukosa (nonelektrolit) = 80% = 0,8
= 0,6RT m = 12 gram
4) Larutan asam sulfat Mr NaCl = 23 + 35,5 = 58,5
H2SO4 n = 3 V = 600 mL = 0,6 L
T = 27C = 300 K
= 0,4 RT 3 = 1,2RT
5) Larutan 0,3 M natrium sulfat m 1
= {1 + (n 1)} V RT
Mr
Na2SO4 n = 3
12 1
= 0,3 RT 3 = 0,9RT = {1 + (2 1)0,8} 0,082 300
58,5 0,6
Jadi, larutan yang isotonik dengan NaCl 0,3 M = 15,14 atm
adalah larutan glukosa 0,6 M. Jadi, tekanan osmotik larutan NaCl sebesar 15,14
13. Jawaban: d atm.
Untuk 100 gram larutan: 17. Jawaban: d
4 17,4 gram K2SO4 dilarutkan ke dalam 250 gram
a. Massa NaOH = 100 100 = 4 gram
air (Kb air = 0,52C/molal)
b. Massa air = 100 4 = 96 gram Untuk larutan elektrolit berlaku rumus:
NaOH n = 2 Tb = m Kb i
m 1.000 i = {1 + (n 1))
Tf = Kf {1 + (n 1)}
Mr p m = konsentrasi molal
4 1.000 = derajat disosiasi
= 40 96 1,86 {1 + (2 1)1}
i = faktor Vant Hoff
= 3,88C
1 42,75 0,4275a = a
d. [ion KCl] = 2 0,1 1 = 0,2 1,4275a = 42,75
1 a = 29,95
e. [molekul urea] = 0,4 1 = 0,4 = 30
Jadi, larutan yang isotonik dengan NaCl tersebut Jadi, kadar gula dalam larutan 30%.
adalah larutan urea 0,4 mol dalam 1.000 mL air. 3. Tb = 101,3 100 = 1,3C
20. Jawaban: e m 1.000
Tb = Kb
Larutan tersebut diukur pada keadaan yang sama Mr p
saat 6 gram zat X dilarutkan dalam 12 liter gas 90 1.000
etana pada tekanan 38 cmHg. 1,3 = 200 0,52
Mr
Larutan dalam etana Mr = 180
= 38 cmHg = 380 mmHg = 0,5 atm Rumus molekul = (CH2O)n
=MRT Mr = (12 + (2 1) + 16) n
6 1 180 = 30 n
0,5 = 30 12 0,082 T
n=6
T = 365,85 K
Jadi, rumus molekul senyawa tersebut C6H12O6.
6 Koligatif Larutan
4. K2SO4 2K+(aq) + SO42(aq) n = 3 5. NaCl Na+ + Cl; n = 2
K2SO4 terionisasi sempurna, berarti = 1. m 1
= {1 + (n 1)} V RT
Mr
Tb = (m Kb) i
m 1
= (m Kb) {1 + (n 1) } 17,28 = {1 + (2 1)0,8} 0,082 300
58,5 0,5
= 0,1 m 0,52Cm1 {1 + (3 1)1}
m
= 0,156C 17,28 = (1,8) 2 24,6
58,5
Titik didih larutan = (100 + 0,156)C = 100,156C
17,28 58,5
m = 1,8 2 24,6
= 11,4 gram
Jadi, massa NaCl yang dilarutkan sebanyak
11,4 gram.
8 Koligatif Larutan
Pelarut ditambah 250 gram mol urea
p = (750 + 250) gram Xurea = mol urea + mol air
= 1.000 gram 0,5
= 0,5 + 4,5
540 1.000
Tb = 0,52 = 0,10
180 p
= 1,56C Jadi, fraksi mol urea dalam larutan sebesar 0,1.
Tb larutan = Tb larutan + Tb 20. Jawaban: d
= 100 + 1,56C P = 31,8 mmHg
= 101,56C X = 0,056 mol
Jadi, setelah ditambah pelarut (air), titik didih Tekanan uap jenuh larutan = tekanan uap pelarut
larutan mengalami penurunan menjadi 101,56C. P = X P
P = 0,056 31,8 = 1,7808
17. Jawaban: b Tekanan uap larutan = 31,8 1,78
Tb = (102,6 100)C = 2,6C = 30,02 mmHg
Mr Ca(OH)2 = 74 Jadi, tekanan uap larutan sebesar 30,02 mmHg.
m 1.000
Tb = Kb {1 + (n 1)} 21. Jawaban: b
Mr p
m 1.000
37 1.000 Tf = Kf
2,6 = 74 250 0,52 {1 + (3 1)} Mr p
18 1.000
2,6 = 1,04 {1 + 2} Tf = 180 1,8
500
2,6 = 1,04 + 2,08 Tf = 0,36C
1,56 Tf = titik beku pelarut titik beku larutan
= 2,08
= 0,75
0,36 = 0 titik beku larutan
% = 0,75 100% = 75% titik beku larutan = 0,36C
Jadi, derajat ionisasi basa (Ca(OH)2) sebesar 75%. Jadi, larutan akan membeku pada suhu 0,36C.
18. Jawaban: a 22. Jawaban: d
Untuk larutan gula dalam air: Tekanan osmotik () dihitung dengan rumus:
Tb = 105,2 100 = 5,2C 1
=M RT
1.000 V
mgula = 1 = 10 m
100 Jika volume semua larutan sama, misal dianggap
Tb = mgula Kb 1 liter dan suhu perhitungan adalah tetap, tekanan
5,2 = 10 Kb osmotik berbanding lurus dengan jumlah mol zat
Kb = 0,52 (pelarut air) terlarut. Semakin besar mol zat terlarut, tekanan
Untuk larutan alkohol dalam air, pelarutnya adalah osmotik semakin besar. Jadi, tekanan osmotik dari
air, Kb = 0,52. yang paling rendah hingga paling besar yaitu larutan
Kenaikan titik didih = Tb = 5,2. S, P, T, Q, dan R. Larutan S mempunyai tekanan
Misalkan alkohol yang dilarutkan dalam 100 gram osmotik paling rendah karena mempunyai zat
air = x mol, maka: terlarut paling sedikit.
Tb = malkohol Kb 23. Jawaban: d
1.000 Jika ke dalam suatu pelarut dilarutkan suatu zat
5,2 = x 0,52 terlarut, titik didih larutan yang terbentuk akan lebih
100
x = 1 mol tinggi daripada titik didih pelarut murni. Hal ini
Jadi, alkohol yang dilarutkan dalam air sebanyak disebut kenaikan titik didih (Tb). Untuk zat terlarut
1 mol. elektrolit besar, kenaikan titik didih dapat dihitung
sebagai berikut.
19. Jawaban: a
m 1.000
30 Tb = m Kb i = p
Kb i
mol urea = = 0,5 mol Mr
60 di mana: i = {1 + (n 1)}
81 n = jumlah ion
mol air = 18
= 4,5 mol
= derajat ionisasi
10 Koligatif Larutan
Adapun dalam larutan gula (nonelektrolit) tidak nt
Xt =
dapat terionisasi. nt + np
C12H22O11(s) C12H22O11(aq) Untuk larutan encer, harga n t sangat kecil
Dengan demikian, dalam larutan gula hanya dibandingkan np. Oleh karena itu, harga nt + np
terdapat 1 mol gula. dapat dianggap sama dengan np saja sehingga
nt
Xt = .
B. Uraian np
5,00
mol
m 1.000 M r formamid
1. Tb = Kb 1,9 102 =
Mr p 5,56 mol
36 1.000 5,00 5,00
= 0,52 180 250 Mr formamid = (5,56)(1,9 10 2 )
= 0,11
= 45,45
= 0,42C Jadi, berat molekul formamid 45,45 g mol1.
Tb larutan glukosa = Tb air + Tb 4. P = 18 mmHg
= (100 + 0,42)C np = 0,75 mol
= 100,42C nt = 0,25 mol
Jadi, larutan mendidih pada suhu 100,42C. P = Xt P
1g np
2. Jumlah mol MgCl2 = = 0,011 mol = P
95 g mol1 np + nt
0,011mol 0,25
Molalitas larutan = = 0,022 mol kg1 = 0,25 + 0,75
18 mmHg
0,5 kg
Molaritas larutan juga dapat dianggap = 0,022 = 4,5 mmHg
mol/liter karena air = 1 kg/L. Jadi, penurunan tekanan uap jenuh larutan pada
i = 1 + (n 1) suhu 20C tersebut sebesar 4,5 mmHg.
= 1 + (3 1) 0,9 5. pH = 13
= 2,8 pOH = 14 13 =1
a. Tb = Kb m i [OH] = 0,1 M
= 0,52 0,022 2,8 Hasil pengujian daya hantar listrik larutan
= 0,032C menunjukkan adanya banyak gelembung gas pada
Titik didih larutan = 100 + 0,032C kedua elektrode dan nyala lampu yang terang
= 100,032C larutan elektrolit kuat larutan basa kuat.
b. Tf = Kf m i Rumus basa kuat
= 1,86 0,022 2,8 [OH] = M b, b = valensi basa
0,1 = M b
= 0,115C
0,1
Titik beku larutan = 0 0,115C M=
b
= 0,115C
Larutan elektrolit kuat : = 1 sehingga i = n,
c. Molaritas larutan juga dapat dianggap n = jumlah partikel (ion).
= 0,022 mol/liter. untuk larutan basa kuat i = n = 1+b
=MRTi Rumus kenaikan titik didih larutan elektrolit kuat:
= 0,022 0,08205 298 2,8 Tb = Kb m i
= 1,51 atm
Tb Tb = Kb m i
1,00 102 g
3. np (mol pelarut, H2O) = = 5,56 mol Titik didih pelarut (air) = 100C, kemolaran larutan
18,0 g mol1
encer dianggap sama dengan kemolalannya
5,00 g
nt (mol terlarut formamid) = sehingga:
M r formamid (g mol1)
0,1
5,00 100,078 100 = 0,52 (1 + b)
= M formamid mol b
r
0,078 b = 0,052 + 0,052 b
P = P P = Xt P 0,026 b = 0,052
P P b=2
X = P
0,1 0,1
31,82 mmHg 31,20 mmHg M= = = 0,05 M
b 2
= 31,82 mmHg Volume larutan = 400 mL = 0,4 L
= 1,9 102
12 Koligatif Larutan
Setelah mempelajari bab ini, peserta didik mampu:
1. menyetarakan persamaan reaksi redoks dengan cara bilangan oksidasi dan setengah reaksi (ion elektron);
2. menyimpulkan ciri reaksi redoks yang berlangsung spontan berdasarkan hasil pengamatan;
3. menjelaskan susunan, fungsi setiap bagian, serta penerapan sel Volta dalam kehidupan sehari-hari;
4. menghitung potensial sel berdasarkan data potensial standar;
5. menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi terjadinya korosi dan cara pencegahannya;
6. menerapkan konsep hukum Faraday dalam perhitungan sel elektrolisis;
7. menuliskan reaksi elektrolisis pada penyepuhan dan pemurnian suatu logam.
Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, peserta didik mampu:
1. menghargai dan mensyukuri reaksi redoks sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa dengan menerapkannya untuk
mempermudah pemenuhan kebutuhan sehari-hari;
2. berperilaku disiplin, tanggung jawab, teliti, jujur, kerja sama, saling menghargai, dan santun.
Mensyukuri terjadinya reaksi redoks dan elektrokimia di alam sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa dan memanfaatkannya
dengan bijaksana.
Berperilaku disiplin, tanggung jawab, teliti, jujur, kerja sama, saling menghargai, dan santun saat mengerjakan tugas, berdiskusi,
dan melakukan pengamatan.
Mampu menjelaskan penyetaraan persamaan reaksi redoks dengan cara bilangan oksidasi dan setengah reaksi (ion elektron).
Mampu menjelaskan ciri reaksi redoks yang berlangsung spontan.
Mampu menjelaskan susunan, fungsi setiap bagian, serta penerapan sel Volta dalam kehidupan sehari-hari.
Mampu menghitung potensial sel berdasarkan data potensial sel standar.
Mampu menerapkan hukum Faraday dalam perhitungan sel elektrolisis.
Mampu menuliskan reaksi elektrolisis pada penyepuhan dan pemurnian logam.
Mampu menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi korosi dan cara pencegahannya.
Mampu menyajikan artikel mengenai korosi dan penyepuhan logam.
Mampu menyajikan hasil rancangan percobaan dan laporan praktikum mengenai reaksi redoks spontan.
Mampu menyajikan hasil rancangan percobaan dan laporan praktikum mengenai elektrolisis.
Mampu menyajikan laporan hasil praktikum mengenai faktor-faktor yang memengaruhi korosi.
5 ( 2)
+2 ( 5)
katode) 1
= 2 0,02
1 1 1 1
nO = 2 ne = 4 28 = 112 mol (lihat reaksi di = 0,01 mol
2
Diukur pada suhu dan tekanan yang sama sehingga
anode)
VCl2 nCl2
V =
nO = 22,4 VN2 nN2
2
1 V VCl2 0,01
= =
112 22,4 1 0,05
22,4 0,01
V = 112 = 0,2 L VCl = = 0,2 L = 200 mL
2 0,05
Jadi, volume oksigen yang dihasilkan di anode Jadi, volume gas klorin yang dihasilkan di anode
sebanyak 0,2 L. sebanyak 200 mL.
28. Jawaban: b 30. Jawaban: d
Ni2+ + 2e Ni . . . (1) mL = 0,295 gram
Cr3+ + 3e Cr . . . (2)
VKOH = 50 mL = 0,05 L
mNi 17,7
nNi = = 59 = 0,3 mol MKOH = 0,2 M
A rNi
Elektrolisis larutan LSO4 dengan elektrode platina.
ne = 2 nNi
= 2 0,3 mol LSO4(aq) L2+(aq) + SO42(aq)
= 0,6 mol (lihat pers. 1) Katode : L2+(aq) + 2e L(s)
1
Anode : 2H2O(A) O2(g) + 4H+ + 4e
nCr = 3 ne nKOH = MKOH VKOH
= 0,2 0,05
1 = 0,01 mol
= 3 0,6
KOH(aq) K+(aq) + OH(aq)
= 0,2 mol (lihat pers. 2) 0,01 mol 0,01 mol
mCr nOH = 0,01 mol
nCr = Ar Cr Larutan KOH dapat menetralkan larutan hasil
mCr = nCr Ar Cr elektrolisis, sehingga
= 0,2 52 nOH = nH+
= 10,4 gram 0,01 mol = nH+
Jadi, endapan krom (Cr) yang diperoleh adalah Pada reaksi di anode
10,4 gram. 1
nL = 2 ne
29. Jawaban: b
ne = 0,02 mol 1
= 2 0,01
VN = 1 L
2
mN = 1,4 gram = 0,005 L
2
Mr N2 = 28
0,9756 = 90
18
15 n i
+
18 x P = P n NaOH
NaOH i + nair
5
0,9756 = 15
5+ 0,25 2
x
= 105 0,25 2 + 5
5x
0,9756 =
5x + 15
0,5
5x = 0,9756(5x + 15) = 105 5,5
5x = 4,878x + 14,634 = 9,5 mmHg
5x 4,878x = 14,634 P = P P
0,122x = 14,634 = 105 mmHg 9,5 mmHg
x = 119,951 120 = 95,5 mmHg
Jadi, massa molekul relatif zat A adalah 120. Jadi, tekanan uap larutan NaOH 10% sebesar
5. Jawaban: c 95,5 mmHg.
P = 29,41 mmHg
7. Jawaban: d
P = 30 mmHg
Zat terlarut dalam larutan dapat memengaruhi sifat
mair = 90 gram
koligatif larutan tersebut. Misalnya tekanan uap
mglukosa = 180 jenuh larutan. Semakin banyak zat terlarut yang
mair = 18 ditambahkan, semakin besar penurunan tekanan
P = Xpel P uap jenuh larutan. Dengan demikian, tekanan uap
jenuh larutan yang paling kecil dimiliki oleh larutan
29,41 = Xpel 30
dengan zat terlarut paling banyak. Larutan yang
29,41 memiliki tekanan uap jenuh larutan paling kecil
Xpel = 30
= 0,98
adalah gambar II.
nair
Xpel =
nair + nglukosa
Kimia Unsur
Menyadari dan mensyukuri keragaman unsur-unsur kimia yang dijumpai di alam dan kehidupan sehari-hari sebagai bukti
kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
Berperilaku cermat, teliti, objektif, kritis, dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dalam menyelesaikan permasalahan dan
praktikum.
Bersikap menghargai pendapat orang lain, bekerja sama, dan bertanggung jawab ketika berdiskusi.
Mampu menjelaskan kelimpahan, sifat-sifat, pembuatan, kegunaan, dan dampak penggunaan unsur-unsur golongan utama.
Mampu menjelaskan kelimpahan, sifat-sifat, pembuatan, kegunaan, dan dampak penggunaan unsur-unsur periode tiga.
Mampu menjelaskan kelimpahan, sifat-sifat, pembuatan, kegunaan, dan dampak penggunaan unsur-unsur transisi periode
empat.
Mampu menyajikan laporan praktikum reaksi nyala api unsur alkali dan alkali tanah, reaksi pengendapan senyawa logam
alkali tanah, daya oksidasi halogen, dan daya reduksi ion halida.
40 Kimia Unsur
A. Pilihan Ganda (CaSO42H2O). Senyawa ini mengandung unsur
kalsium. Ion yang dapat mengakibatkan air bersifat
1. Jawaban: c
sadah berupa ion Ca2+ dan Mg2+. Jadi, unsur yang
Sifat-sifat logam alkali dalam satu golongan dari
dimaksud berupa kalsium yang terdapat pula dalam
litium ke sesium sebagai berikut.
CaSO4 (kalsium fosfat).
1) Titik didih menurun.
2) Kereaktifan bertambah. 7. Jawaban: b
3) Jari-jari atom bertambah. Pengolahan unsur natrium dari reaksi elektrolisis
4) Energi ionisasi berkurang. lelehan garamnya dinamakan proses Down. Proses
5) Keelektronegatifan berkurang. Dow digunakan untuk mengolah unsur magnesium.
Proses Frasch digunakan untuk mengolah unsur
2. Jawaban: c
belerang. Proses Goldschmidt digunakan untuk
Unsur halogen terletak pada golongan VIIA dalam
mengolah unsur krom. Proses Deacon digunakan
sistem periodik yang mempunyai elektron valensi 7
untuk mengolah unsur klorin.
pada orbital s2 p5. Jadi, sifat halogen sesuai dengan
pernyataan 2), 3), dan 4). 8. Jawaban: c
1) Magnesium membentuk magnesium oksida
3. Jawaban: a
ketika dibakar di udara. Reaksinya sebagai
Beberapa hal yang berhubungan dengan gas mulia.
berikut.
1) Harga energi ionisasi tinggi menunjukkan
kestabilan gas mulia. 2Mg(s) + O2(g) 2MgO(s)
2) Unsur gas mulia mempunyai elektron valensi 2) Magnesium tampak bercahaya ketika dibakar
8, kecuali He = 2. di udara.
3) Titik didih unsur rendah, hanya beberapa 3) Magnesium membentuk paduan logam
derajat di atas titik cairnya. dengan aluminium yang berguna sebagai
4) Kr dan Xe sudah dapat disintesis dalam bahan konstruksi pesawat terbang dan mobil.
bentuk senyawa. 4) Magnesium membentuk ion positif Mg 2+
5) Argon merupakan gas mulia terbanyak di karena kehilangan dua elektron.
atmosfer. 5) Magnesium menempati posisi golongan IIA
4. Jawaban: c (bukan IA) pada tabel periodik unsur.
Karbon mempunyai dua alotrop utama, yaitu grafit 9. Jawaban: c
dan intan. Intan merupakan senyawa yang sangat Natrium sulfat (Na2SO4) digunakan untuk pembuatan
keras (skala Mohs 10) dan tidak diketahui bahan detergen dan pulp kertas (proses kraft). Natrium
lain yang mempunyai kekerasan melebihi intan. karbonat (Na2CO3) digunakan untuk pembuatan kaca
Talk merupakan mineral yang sangat lunak dan dan sabun. Stronsium sulfat (SrSO4) digunakan untuk
memiliki skala Mohs 1. Gipsum mudah tergores membuat kembang api karena menghasilkan warna
oleh kuku jari dan memiliki skala Mohs 2. Feldspar merah yang indah saat dibakar. Kalsium sulfat
sama kerasnya dengan baja dan memiliki skala (CaSO4) yang mengandung dua molekul air kristal
Mohs 6. dinamakan gips dan digunakan untuk membuat
5. Jawaban: e cetakan gigi dan pembalut patah tulang. Kalium nitrat
Dolomit (CaCO3MgCO3) merupakan mineral yang (KNO3) digunakan sebagai bahan peledak. Kalium
mengandung magnesium dan kalsium. Celestit hidroksida (KOH) digunakan untuk mengendalikan
(SrSO4) merupakan mineral yang mengandung nilai pH zat asam serta bahan membuat sabun
stronsium. Bauksit (Al 2 O 3 H 2 O) merupakan cair dan detergen.
mineral yang mengandung aluminium. Kriolit
(NaFAlF3) merupakan mineral yang mengandung 10. Jawaban: d
aluminium, fluor, dan natrium. Fluoro apatit CFC (Chloro Fluoro Carbon) secara kimia tidak
(Ca 5 (PO 4 ) 3 F) merupakan mineral yang reaktif, lembam, serta dapat naik ke stratosfer lalu
mengandung unsur kalsium, fosfor, dan fluor. melapuk dan melepaskan atom klorin. Atom klorin
bereaksi dengan ozon menghasilkan sebuah
6. Jawaban: d molekul oksigen dan ion hipoklorit. Ion hipoklorit
Senyawa yang digunakan untuk membuat cetakan bereaksi dengan atom oksigen dan menghasilkan
gigi dan pembalut patah tulang berupa gips klorin bebas yang dapat bereaksi dan merusak
molekul ozon lainnya.
A. Pilihan Ganda molekulnya dari data tersebut adalah Na, Mg, dan
1. Jawaban: c Al. Sifat lain yang harus dimiliki oleh unsur-unsur
Unsur-unsur periode tiga dikelompokkan menjadi tersebut adalah bahwa jari-jari atomnya dari kiri ke
tiga sebagai berikut. kanan semakin besar (Na < Mg < Al) dan energi
1) Kelompok unsur logam, yaitu natrium (Na), ionisasinya Na < Al < Mg. Atom Mg memiliki
magnesium (Mg), dan aluminium (Al). orbital 3s yang terisi penuh sehingga lebih stabil
2) Kelompok unsur semilogam, yaitu silikon (Si). daripada atom Al. Akibatnya, energi ionisasi mg
3) Kelompok unsur nonlogam, yaitu fosfor (P), lebih besar daripada Al. Oleh karena itu, urutan
belerang (S), klor (Cl), dan argon (Ar). yang benar dari unsur-unsur tersebut adalah P, R,
Jadi, jawaban yang tepat adalah pilihan c. dan Q.
2. Jawaban: e 4. Jawaban: b
Sifat-sifat unsur periode tiga dari argon ke natrium Mineral kriolit mempunyai rumus kimia Na3AlF6.
(kanan ke kiri) sebagai berikut. FeS merupakan rumus kimia pirit. Al2O32H2O
1) Energi ionisasi semakin kecil. merupakan rumus kimia bauksit. CaCO3MgCO3
2) Jari-jari atom semakin besar. merupakan rumus kimia dolomit. Al2O32SiO22H2O
3) Keelektronegatifan semakin kecil.
merupakan rumus kimia kaolin.
4) Sifat basa semakin bertambah.
5) Sifat reduktor semakin kuat. 5. Jawaban: e
Unsur yang terdapat bebas di alam adalah argon
3. Jawaban: b
(Ar) dan belerang (S8). Silikon (Si) terdapat dalam
Ketiga unsur tersebut (P, Q, dan R) sama-sama
bentuk mineral. Klor (Cl) ditemukan dalam bentuk
memiliki fase padat dan struktur molekul berbentuk
senyawa ion dengan logam-logam. Fosfor (P)
kristal logam. Oleh karena itu, unsur-unsur yang
ditemukan dalam bentuk senyawa atau mineral.
paling mungkin berdasarkan sifat fase dan struktur
42 Kimia Unsur
6. Jawaban: b yang kukuh. Untuk memutuskan ikatan ini diperlukan
Pengolahan aluminium menggunakan katode Al energi yang cukup besar sehingga titik didih atau
dengan cara mengelektrolisis leburan aluminium seperti titik lebur mulai dari Na naik terus sampai Si. Unsur-
pada reaksi di atas dinamakan proses Hall-Heroult. unsur fosfor, belerang, dan klor merupakan unsur-
Proses ini ditemukan oleh Charles Martin Hall. unsur nonlogam yang sangat mudah menangkap
7. Jawaban: b elektron membentuk ion negatif sehingga titik didih
Unsur Al dapat dipadukan dengan unsur Mg dan titik leburnya rendah.
membentuk paduan logam magnalium, yaitu 3. Wohler mengenalkan metode untuk memperoleh
paduan logam yang terdiri atas 90% Al dan 10% fosfor putih, yaitu dengan cara mereduksi kalsium
Mg. Kegunaan paduan logam tersebut untuk fosfat, pasir, dan batang karbon pada suhu
membuat badan pesawat terbang karena bersifat 1.300C dalam tungku listrik. Fosfor yang diperoleh
kuat, keras, dan tahan karat. dari proses ini kemudian didistilasi dan diembunkan
8. Jawaban: c dalam air agar terbentuk molekul P4. Kristal fosfor
SiO2 bersifat asam sehingga dapat bereaksi dengan putih murni dapat diperoleh jika uap molekul P4
basa. Dengan demikian, SiO2 dapat larut dalam hasil distilasi dikondensasikan kembali.
larutan NaOH membentuk larutan tidak berwarna. 4. Kegunaan senyawa-senyawa silikon sebagai
Sementara itu, SiO2 tidak dapat larut dalam HNO3 berikut.
karena HNO3 juga bersifat asam. a. SiO2
9. Jawaban: d Silikon dioksida (SiO2) dalam pasir dapat
Massa logam aluminium dalam zamrut (Al2F2SiO4) digunakan untuk membuat gelas dan kaca
2 Ar Al dengan cara memanaskannya bersama
= 460 gram
Mr Al2F2SiO 4 campuran Na2CO3 dan CaCO3 pada suhu
=
2 27
460 gram 1.500C. Proses tersebut menghasilkan
((2 27) + (2 19) + 28 + (4 16)) campuran natrium silikat dan kalsium silikat.
= 135 gram Campuran tersebut merupakan jenis gelas
Jadi, massa aluminium 135 gram. yang digunakan untuk membuat botol dan
10. Jawaban: e peralatan kaca.
Hujan asam dapat terjadi karena adanya molekul- b. Al2O32SiO22H2O
molekul oksida belerang (SO 3 ) atau oksida Senyawa Al 2 O 32SiO 22H 2 O merupakan
nitrogen (NO2) di udara yang bertemu dengan air campuran tanah liat yang dapat digunakan
hujan. Molekul-molekul tersebut akan bergabung untuk membuat semen dengan cara
dengan air hujan membentuk senyawa asam berupa memanaskannya bersama batuan yang
H2SO4 dan HNO3 sebagai penyebab hujan asam. mengandung batu kapur (CaCO3). Proses
pemanasan tersebut berlangsung pada suhu
B. Uraian 1.500C dengan perbandingan tertentu
1. Pengambilan belerang dari dalam bumi dilakukan menghasilkan semen (Ca(AlO2)2 + CaSiO3).
dengan cara Frasch yaitu dengan menyemprotkan 5. Produk rumah tangga yang mengandung klorin
air panas (suhu 170C) melalui pipa bor di bawah antara lain pelarut berupa thinner, antiseptik berupa
permukaan bumi. Embusan uap air panas ini akan pembersih kamar mandi, dan plastik berupa pipa
menekan belerang cair ke atas melalui pipa paralon. Klorin berbahaya jika terkontaminasi
pengeboran tersebut. bersama makanan atau minuman, terhirup, atau
2. Titik didih dan titik lebur mulai dari Na naik terus kontak langsung dengan kulit atau mata. Jika
sampai Si, kemudian turun secara drastis pada fosfor termakan atau terminum, klorin dapat meningkatkan
dan belerang karena perbedaan struktur kristal zat- risiko kanker. Jika terhirup, klorin dapat meng-
zat tersebut. Pada unsur natrium, magnesium, dan ganggu pernapasan sehingga menimbulkan batuk,
aluminium, atom-atom saling berikatan dengan ikatan nyeri dada, serta gangguan paru-paru. Jika
logam yang semakin kuat dengan bertambahnya langsung kontak dengan kulit dapat mengakibatkan
jumlah elektron valensi. Unsur silikon tidak tersusun hilangnya kelembapan kulit dan rambut sehingga
oleh ikatan logam, tetapi atom-atom silikon ini saling terlihat keriput dan kering. Kontak langsung dengan
berikatan dengan menggunakan empat buah ikatan mata dapat mengakibatkan mata terasa terbakar.
kovalen tunggal sehingga membentuk suatu struktur
44 Kimia Unsur
berupa thortveitite (Sc2Si2O). Produksi scandium 4. Proses pengolahan tembaga dimulai dari
sangat sedikit, hanya dalam satuan gram atau pemanggangan kalkopirit (CuFeS2) atau bijih
kilogram sehingga harganya sangat mahal. tembaga lainnya yang kemudian dioksidasi lebih
lanjut dalam oksigen. Reaksinya:
2. Warna pada beberapa senyawa unsur transisi
periode empat disebabkan ion-ion unsur transisi a. 4CuFeS2(s) + 9O2(g) 2Cu2S(s) + 2Fe2O3(s)
periode empat mampu menimbulkan warna. Hal + 6SO2(g)
ini disebabkan tingkat energi elektron pada unsur- b. 2Cu2S(s) + 3O2(g) 2Cu2O(s) + 2SO2(g)
unsur tersebut hampir sama sehingga elektron- c. 2Cu2O(s) + Cu2Sg) 6Cu(s) + SO2(g)
elektron dapat bergerak ke tingkat energi yang lebih
Proses pemurnian tembaga dilakukan dengan cara
tinggi dengan mengabsorpsi sinar tampak. Sc3+
elektrolisis secara flotasi. Proses elektrolisis
dan Ti4+ tidak berwarna karena orbital d-nya kosong
tembaga sebagai berikut.
atau terisi penuh.
3. Proses pembentukan besi dari bijih besi: Anode (+) Katode ()
3Fe2O3 + CO 2Fe3O4 + CO2 . . . (1)
Fe3O4 + CO 3FeO + CO2 . . . (2)
Tembaga murni
FeO + CO Fe + CO2 . . . (3) Tembaga belum
murni
80
Besi cair yang dihasilkan = 80 g = 56 = 1,43 kmol
1 CuSO 4
FeO yang dibutuhkan = 1 1,43
Proses elektrolisis dilakukan dengan jalan
= 1,43 kmol (reaksi 3)
menempatkan tembaga yang akan dimurnikan di
1
Fe3O4 yang dibutuhkan = 3 1,43 anode serta menggunakan larutan elektrode
= 0,48 kmol (reaksi 2) CuSO4.
3 Tembaga murni akan diperoleh di katode menurut
Fe2O3 yang dibutuhkan = 2
0,48 reaksi:
= 0,72 kmol (reaksi 1) CuSO4(aq) Cu2+(aq) + SO42(aq)
Berat Fe2O3 yang dibutuhkan
= 0,72 ((2 56) + (3 16)) Katode : Cu2+(aq) +2e Cu(s)
= 115,2 kg Anode : Cu(s) Cu2+(aq) +2e
Bijih besi yang dibutuhkan 5. Senyawa mangan(IV) oksida (MnO2) digunakan
=
100
115,2 kg sebagai komponen baterai sel kering sehingga
90 disebut sel Lechlanche atau baterai seng-karbon.
= 128 kg Selain itu, MnO2 juga digunakan sebagai pigmen
anorganik dalam keramik dan pembuatan kaca.
Jadi, bijih besi yang dibutuhkan sebesar 128 kg.
46 Kimia Unsur
16. Jawaban: e Bilangan oksidasi Co = +3 CoCl3 berwarna
Energi ionisasi sebanding dengan keelektro- biru
negatifan. Meskipun terdapat penyimpangan urutan
2) K2Cr2O7
harga energi ionisasi dan keelektronegatifan unsur
(2 bilangan oksidasi K) + (2 bilangan
paling kanan tidak ada, harga ionisasi terbesar
dimiliki oleh unsur paling kanan dalam tabel periodik oksidasi Cr) + (7 bilangan oksidasi O) = 0
unsur. Unsur yang tidak memiliki harga (2(+1)) + (2 bilangan oksidasi Cr) + (7(2))
keelektronegatifan berupa unsur argon karena =0
argon merupakan gas mulia dan struktur +2 + (2 bilangan oksidasi Cr) 14 = 0
elektronnya sudah stabil. 2 bilangan oksidasi Cr = +12
17. Jawaban: b Bilangan oksidasi Cr = +6 K2Cr2O7 berwarna
1) Unsur A dengan air bereaksi menghasilkan jingga
gas hidrogen. Jadi, kemungkinan unsur A 3) K2MnO4
adalah Na atau Mg. (2 bilangan oksidasi K) + (bilangan oksidasi
2) Oksida unsur B dalam air mempunyai pH lebih Mn) + (4 bilangan oksidasi O) = 0
kecil dari 7 atau bersifat asam sehingga
(2(+1)) + bilangan oksidasi Mn + (4(2)) = 0
kemungkinan unsur B adalah Si, P, S, atau Cl.
Bilangan oksidasi Mn = 2 + 8 = +6 K2MnO4
3) Unsur C dapat bereaksi dengan asam maupun
basa sehingga kemungkinan unsur C adalah Al. berwarna hijau
Jadi, susunan unsur-unsur tersebut dalam 4) Fe2(SO4)3
sistem periodik unsur dari kiri ke kanan adalah (2 bilangan oksidasi Fe) + (3 bilangan
A, C, dan B. oksidasi (SO4)) = 0
18. Jawaban: e (2 bilangan oksidasi Fe) + (3(2)) = 0
No. Mineral Kandungan Unsur
2 bilangan oksidasi Fe = +6
Bilangan oksidasi Fe = +3 Fe2(SO4)3 ber-
1) Ortoklase Silikon
2) Karnalit Magnesium warna kuning
3) Kriolit Aluminium
22. Jawaban: b
4) Apatit Fosfor
5) Pirit Belerang
Konfigurasi elektron unsur Sc dan Fe sebagai
berikut.
19. Jawaban: d
Magnesium sulfat banyak dipakai dalam bidang 21Sc: [Ar] 4s2 3d1 = hj h
farmasi, misal sebagai obat pencuci perut yang 4s2 3d1
dikenal dengan nama garam inggris (MgSO4 7H2O). Terdapat satu elektron Sc yang tidak berpasangan
KCl digunakan untuk pupuk. NaHSO4 digunakan pada orbital d sehingga Sc bersifat paramagnetik
sebagai pembersih kamar mandi untuk melarutkan (sedikit tertarik medan magnet).
endapan dari air sadah. Na2CO3 digunakan untuk
membuat NaOH, kaca, sabun, pulp, dan kertas. 26Fe: [Ar] 4s2 3d6 = hj hj h h h h
CaSO4 2H2O (gips) digunakan untuk membuat 4s2 3d6
cetakan gigi dan pembalut patah tulang.
Terdapat empat elektron Fe yang tidak ber-
20. Jawaban: b pasangan pada orbital d mengakibatkan Fe bersifat
Fosfor merah lebih dipilih digunakan untuk membuat feromagnetik. Semakin banyak elektron dari unsur
korek api dibandingkan fosfor putih karena fosfor transisi yang tidak berpasangan pada orbitalnya
putih sangat beracun. Fosfor putih atau fosfor merah mengakibatkan unsur tersebut bersifat
sangat mudah terbakar. Fosfor merah tidak reaktif, feromagnetik (sangat kuat tertarik medan magnet).
sedangkan fosfor putih sangat reaktif. Fosfor merah
tidak bersinar dalam gelap, sedangkan fosfor putih 23. Jawaban: d
bersinar dalam gelap. Fosfor merah stabil terhadap Na2CrO4 mengandung ion CrO42 yang memiliki
setiap suhu, sedangkan fosfor putih tidak stabil pada konfigurasi 4s 0 3d 0 dan berwarna kuning.
suhu tertentu. Sementara itu, MnO 42 dan VO 2+ memiliki
konfigurasi 4s 0 3d1, sedangkan Ti 4+ memiliki
21. Jawaban: a konfigurasi 4s0 3d0 tetapi tidak berwarna. Zn2+
1) CoCl3 mempunyai konfigurasi 4s0 3d10 sehingga tidak
Bilangan oksidasi Co + (3 bilangan oksidasi berwarna.
Cl) = 0
Bilangan oksidasi Co + (3(1)) = 0
Jadi, tekanan uap larutan glukosa tersebut adalah Tf = m Kf = 0,25 1,86 = 0,46
30 mmHg. Jadi, larutan tersebut membeku pada suhu
= (0 0,46)C = 0,46C.
2,5 wAg
0,312 Mr = 31,2 32
= wAg = 8,4 gram
108
Mr = 100 Jadi, perak yang diendapkan sebesar 8,4 gram.
Jadi, berat molekul asam tersebut adalah 100.
6. Reaksi I : Al + Ni2+ Al3+ + Ni
3. Cr3+ + 3e Cr E = 0,6 V Katode (reduksi) : Ni2+ + 2e Ni E = x V 3
Cu2+ + 2e Cu E = +0,34V Anode (oksidasi) : Al Al3+ + 3e E = y V 2
Reaksi redoks yang terjadi dalam sel: +
Reaksi sel : 3Ni2+ + 2Al 3Ni + 2Al 3+ E = +1,41 V
2Cr 2Cr3+ + 6e E = +0,6 V
3Cu2+ + 6e 3Cu E = +0,34 V Persamaan I = x + y
= 1,41
2Cr + 3Cu2+ 2Cr3+ + 3Cu E = +0,94 V
Reaksi II : Ni + Br2 Ni2+ + Br
4. Penyetaraan redoks dengan metode setengah Katode (reduksi) : Br2 + 2e 2Br E = z V
reaksi. Anode (oksidasi) : Ni Ni2+ + 2e E = x V
1) Oksidasi: +
H2C2O4 CO2 (jumlah atom C disamakan) Reaksi sel : Br2 + Ni 2Br + Ni2+ E = +1,32 V
Haloalkana Alkohol dan Eter Aldehid dan Keton Asam Karboksilat dan Ester
Menyadari dan mensyukuri keragaman senyawa karbon yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari sebagai bukti
kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
Berperilaku teliti, objektif, memiliki rasa ingin tahu, serta kritis dalam menyelesaikan permasalahan dan praktikum.
Mampu menghargai pendapat orang lain serta bertanggung jawab ketika berdiskusi.
Mampu menjelaskan tata nama, isomer, sifat-sifat, pembuatan, dan kegunaan haloalkana.
Mampu menjelaskan tata nama, penggolongan, isomer, sifat-sifat, pembuatan, serta kegunaan alkohol dan eter.
Mampu menjelaskan tata nama, isomer, sifat-sifat, pembuatan, kegunaan, serta identifikasi aldehid dan keton.
Mampu menjelaskan tata nama, isomer, sifat-sifat, pembuatan, kegunaan, serta identifikasi asam karboksilat dan ester.
Mampu menyajikan rancangan percobaan mengenai identifikasi alkohol primer, sekunder, dan tersier, identifikasi alkohol
dan eter, identifikasi aldehid dan keton, serta pembuatan ester.
Mampu menyajikan laporan praktikum mengenai identifikasi alkohol primer, sekunder, dan tersier, identifikasi alkohol dan
eter, identifikasi aldehid dan keton, serta reaksi esterifikasi.
2. a. 1,1-dikloro-6-metilheptana CH3
Senyawa 1,1-dikloro-6-metilheptana memiliki |
rantai induk heptana (7 atom C), dua cabang h. H3C C CH2 CH3
kloro terletak pada atom C nomor 1, serta |
cabang metil terletak pada atom C nomor 6. Cl
2-kloro-2-metilbutana
A. Pilihan Ganda O
1. Jawaban: d ||
Senyawa ester memiliki gugus fungsi COO. CH3 CH2 C OH + CH3 CH2 OH
Asam propionat Etanol
O merupakan gugus fungsi eter, OH merupakan
O
gugus fungsi alkohol, CHO merupakan gugus
||
fungsi aldehid, dan COOH merupakan gugus
CH3 CH2 C O CH2 CH3 + H2O
fungsi asam karboksilat.
etil propanoat
2. Jawaban: a 4. Jawaban: b
Rumus struktur asam 2,3-dimetilbutanoat Asam pentanoat termasuk senyawa asam
O karboksilat dan berisomer fungsi dengan ester.
||
O
H3C CH CH C OH ||
| | Senyawa ester memiliki gugus C O dan
CH3 CH3 ditunjukkan oleh senyawa b. Senyawa a termasuk
atau dapat dituliskan CH(CH3)2CH(CH3)COOH. eter, senyawa c termasuk keton, senyawa d
Struktur CH(CH3)2CH2COOH memiliki nama asam termasuk asam karboksilat, dan senyawa e
3-metilbutanoat, struktur (CH3)2C(CH3)COOH termasuk aldehid.
memiliki nama asam 2,2-dimetilpropanoat, struktur 5. Jawaban: d
CH3(CH2)2COOH memiliki nama asam butanoat, Senyawa pada soal merupakan senyawa asam
dan struktur C2H5CH2CH3 memiliki nama butana. pentanoat dan termasuk golongan senyawa asam
3. Jawaban: c karboksilat. Salah satu isomernya adalah
Asam propionat merupakan asam karboksilat, 2-metilbutanoat. 2-metilbutanoat berisomer
sedangkan etanol merupakan senyawa alkohol. kerangka dengan asam pentanoat.
Reaksi antara senyawa alkanoat dengan senyawa 6. Jawaban: d
alkanol akan menghasilkan senyawa ester atau Senyawa C2H5 CH(CH3) COO C2H5 termasuk
alkil alkanoat. Persamaan reaksinya dapat ditulis senyawa ester. Hidrolisis ester menghasilkan
sebagai berikut. asam karboksilat dan alkohol. Reaksinya dituliskan
sebagai berikut.
Senyawa tersebut juga dapat berisomer kerangka 2. Reaksi basa kuat NaOH dengan asam pentanoat
dengan senyawa 2-pentanol. menghasilkan garam natrium pentanoat. Per-
samaan reaksinya sebagai berikut.
28. Jawaban: e
5 4 3 2 1 O
H3C CH2 CH CH CH2 Cl B
H3C CH2 CH2 CH2 C OH + NaOH
| |
CH2 CH3 O
B
| H3C CH2 CH2 CH2 C ONa + H2O
CH3 Na-pentanoat
Karakteristik Benzena
Mensyukuri keteraturan struktur benzena dan kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari sebagai
wujud kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
Mengagumi kebesaran Tuhan yang telah menciptakan senyawa benzena beserta kegunaannya.
Berperilaku teliti, cermat, objektif, memiliki rasa ingin tahu, jujur, dan kritis dalam menyelesaikan
permasalahan.
Menghargai kerja individu dan kelompok serta bertanggung jawab dalam aktivitas sehari-hari.
Mampu menjelaskan struktur benzena.
Mampu menjelaskan tata nama, sifat, dan pembuatan benzena.
Mampu menjelaskan kegunaan benzena beserta senyawa turunannya.
Mampu menyebutkan produk-produk yang mengandung senyawa benzena dan turunannya.
Mampu menyajikan portofolio tugas mengenai pemanfaatan benzena dan turunannya dalam produk
sehari-hari.
FeCl2
10. Jawaban: a
+ Cl2
+ HCl O
C --- OH
adalah asam benzoat, digunakan
4. Jawaban: b
Rumus struktur di atas merupakan asam benzoat sebagai pengawet makanan. Sementara itu,
bukan nitrobenzena karena gugus COOH lebih desinfektan menggunakan fenol, antioksidan
prioritas daripada gugus NH2. Posisi berseberang- menggunakan vitamin C, obat-obatan meng-
an antargugus disebut p (para). Jadi, penamaannya gunakan asam salisilat, dan minyak wangi meng-
asam p-nitrobenzoat. gunakan senyawa ester.
5. Jawaban: b
Toluena merupakan nama trivial dari metilbenzena. B. Uraian
Toluena terbentuk ketika gugus metil mengganti-
1. Sifat-sifat kimia benzena sebagai berikut.
kan satu atom H pada benzena. Dengan demikian,
a. Mudah terbakar di udara menghasilkan gas
rumus struktur toluena adalah CH3. CO2 dan H2O.
b. Tidak dapat dioksidasi oleh Br2, H2O, dan
KMnO4.
6. Jawaban: d
c. Dapat diadisi oleh H2 dan Cl2 dengan katalis
Senyawa turunan benzena dengan satu substituen
Ni atau sinar matahari.
NH2 mempunyai nama anilin yang digunakan
d. Mudah disubstitusi dengan atom lain.
sebagai zat warna diazo.
2. a. Asilasi
7. Jawaban: d
Reaksi tersebut disebut reaksi nitrasi. + CH3CH2COCl
H2SO 4
+ HNO3 + H2O
nitrobenzena AlCl
3 + HCl
fenol yang digunakan sebagai desinfektan. merupakan senyawa turunan asam salisilat.
Senyawa ini berfungsi sebagai analgesik, yaitu
penghilang atau pereda rasa sakit.
Senyawa merupakan natrium benzoat
20. Jawaban: a
Senyawa nitro fenol adalah senyawa turunan
benzena dengan dua substituen, yaitu OH dan 26. Jawaban: c
NO 2. Senyawa para-nitro fenol merupakan Senyawa benzaldehid mempunyai rumus
senyawa nitro fenol dengan letak substituen OH
dan NO2 berselang dua atom karbon. struktur . Rumus struktur a merupakan
21. Jawaban: d
toluena. Rumus struktur b merupakan metoksi
Ciri khas senyawa aromatik atau benzena, di
benzena. Rumus struktur d merupakan asam
antaranya sebagai berikut.
benzoat. Rumus struktur e merupakan
1) Memiliki ikatan rangkap yang sulit untuk diadisi.
nitrobenzena.
2) Sudut antar-C-nya sebesar 120C.
3) Atom H yang menempel pada rantai karbon 27. Jawaban: c
dapat disubstitusi dengan gugus lain. Turunan benzena yang dapat bereaksi dengan
Dari pilihan senyawa-senyawa di atas, siklo- basa membentuk garam adalah fenol. Reaksi yang
heksana tidak memiliki ciri khas senyawa aromatik. terjadi sebagai berikut.
22. Jawaban: c
+ Na OH + H2O
Naftalena berstruktur , sedangkan OH ONa
(fenol) (garam)
stirena berstruktur . Sementara itu, Fenol terbentuk saat atom H pada inti benzena
tersubstitusi oleh gugus OH. Oleh karena itu, fenol
disebut juga fenil alkohol.
x x x
x c. Pirena
x
x
6. a.
orto (1, 2) meta (1, 3) para (1, 4)
2. a. Nitrasi pada benzena: Fenol digunakan sebagai antiseptik karena
dapat membunuh bakteri.
NO2
+ HNO3 b.
Nitrobenzena
Toluena digunakan sebagai pelarut dan
sebagai bahan dasar untuk membuat trinitro
b. Sulfonasi pada benzena: toluena.
HO O
S
+ H2SO4 O +H O
2
Asam benzenasulfonat
3. Jawaban: d 5. Jawaban: c
Penamaan yang sesuai kaidah IUPAC adalah etil Jumlah isomer C5H10O2 ada 4 yaitu:
propanoat. Rumus strukturnya yaitu: O
O //
// a. CH3 CH2 CH2 CH2 C
CH3 CH2 C \
\ OH
OC2H5 Asam pentanoat
2-butanal merupakan penamaan yang tidak tepat O
karena gugus aldehid selalu berada di ujung rantai //
(seharusnya butanal). 4-butanon merupakan b. CH3 CH2 CH C
penamaan yang tidak tepat karena gugus keton | \
tidak mungkin berada di ujung rantai (seharusnya CH3 OH
3-butanon). Metil etil eter merupakan penamaan Asam-2-metil butanoat
yang tidak tepat karena nama cabang harus O
diurutkan jumlah atom karbon yang paling sedikit //
(seharusnya etil metil eter). 3-metil-4-heksanol c. CH3 CH2 CH2 C
merupakan penamaan yang tidak tepat karena | \
penomoran lebih diprioritaskan dekat gugus CH3 OH
alkohol (seharusnya 4-metil-3-heksanol). Asam-3-metil butanoat
4. Jawaban: d CH3 O
Dietil eter mengandung 4 atom C dan mengandung | //
gugus O . Jadi, rumus struktur dietil eter yaitu d. CH3 C C
tepat di tengah rantai CH3 CH2 O CH2 | \
CH3. CH3 OH
Asam -2,2-dimetil propanoat
HO
toluena
O Nama senyawa tersebut bukan benzaldehid tetapi
C + 2Mn2+ + 4H2O nitrobenzena.
OH
40. Jawaban: e
asam benzoat Toluena dapat dioksidasi dengan oksidator kuat
menghasilkan asam benzoat.
35. Jawaban: a Reaksinya:
O
= naftalena
//
KMnO4 H2O H+
CH3 C OH
= antrasena
Toluena Asam benzoat
= fenantrena
CH3 CH2 CH C b. Titik didih alkohol tinggi b. Titik didih eter relatif
rendah
| \ c. Bereaksi dengan PCl3 c. Tidak Bereaksi dengan
CH3 OH 3R OH + PCl3 PCl3
3R Cl + H3PO3
d. Digunakan sebagai d. Digunakan sebagai obat
antiseptik bius
CH3 CH3
HO b. + H2SO4 + H2O
b. HO O HO O
SO3H
C C
OH OH O
OH // COOH
O O
HO
c. // +CH3 C // + H2O
c. HO O C \ OC
\ OH \
C OH CH3
Polimer
3. Jawaban: d 6. Jawaban: d
Polimer yang terbentuk dari polimerisasi adisi 1) Polistirena merupakan polimerisasi adisi dari
sintetis di antaranya polifenil etena dari stirena. stirena.
Sementara itu, selulosa dan amilum dari glukosa
2) Dakron merupakan hasil polimerisasi
serta protein dari asam amino terbentuk melalui
kondensasi dari asam tereftalat dengan etilen
polimerisasi kondensasi alami. Bakelit terbentuk
glikol. Reaksinya sebagai berikut.
dari fenol dan metanal (formaldehid) melalui
O O
polimerisasi kondensasi sintetis. || ||
4. Jawaban: c nHO CH2 CH2 OH + nHO C C OH
Etilenglikol Asam tereftalat
Polimer alam yaitu polimer yang tersedia secara
alami di alam dan berasal dari makhluk hidup. O O
|| ||
Selulosa dan poliisoprena merupakan polimer C C O CH2 CH2O + nH2O
alam. Polivinil klorida, polietena, dan polivinil n
Dakron Air
asetat merupakan polimer sintetis.
3) Teflon merupakan polimerisasi adisi dari
5. Jawaban: b tetrafluoroetilena.
1) Struktur polivinil alkohol (PVA) 4) Nilon merupakan polimerisasi kondensasi dari
H H heksametilendiamin (1,6-diamino heksana)
| | dengan asam adipat (asam 1,6-heksandioat).
C=C Reaksinya sebagai berikut.
| |
H H O O
H OH n | | || ||
2) Struktur polimer poliakrilonitril (orlon) H N (CH2)6 N H + H O C (CH2)2 C OH
H H Heksametilendiamin Asam adipat
| | H H O O
CC | | || ||
| | N (CH2)6 N C (CH2)4 C + H2O
n
H CN n Nilon Air
5) Orlon merupakan polimerisasi adisi dari
akrilonitril.
86 Polimer
7. Jawaban: a O O O O
Polimer dengan rumus kimia tersebut dinamakan ll ll ll ll
akrilat. Akrilat merupakan suatu polimer adisi, C CN NC CN N + H2O
monomernya mirip dengan satuan ulangan tetapi l l l l
H H H H n
mempunyai suatu ikatan rangkap. Struktur
monomernya yaitu CH2 = C CH3 11. Jawaban: c
| Teflon adalah plastik yang bersifat tahan panas,
COOCH3 tahan bahan kimia, dan antilengket sehingga
8. Jawaban: e biasa digunakan pada produk panci antilengket.
Sifat kimia polimer meliputi tahan terhadap korosi 12. Jawaban: c
(tidak mudah teroksidasi) dan tahan terhadap Vinil klorida adalah monomer dari polivinil klorida
kerusakan akibat kondisi lingkungan yang ekstrem. (PVC). Isoprena adalah monomer dari karet alam.
Ikatan silang antarrantai polimer mengakibatkan Etena adalah monomer dari polietena. Propena
terbentuknya bahan yang keras, polimer yang adalah monomer dari polipropena. Asam adipat
mempunyai struktur tidak teratur mempunyai adalah monomer dari nilon.
kristalinitas rendah, semakin panjang rantai polimer
maka semakin tinggi titik lelehnya, dan rantai 13. Jawaban: c
polimer yang bercabang banyak mempunyai daya Reaksi polimerisasi dakron adalah
tegang rendah merupakan sifat fisik polimer. O O
|| ||
9. Jawaban: a
nHO C C OH + nHOCH2 CH2OH
Proses Asam tereftalat Etilen glikol
No. Polimer Monomer Pembuatan Kegunaan
O O
1) Teflon Tetrafluoro- Adisi Pelapis panci || ||
etilena C C O CH2 CH2O n + nH2O
2) Amilum Glukosa Konsendasi Adonan kue
3) PVC Vinil klorida Adisi Plastik Dakron Air
4) Karet alam Isoprena Adisi Ban
5) Protein Asam amino Konsendasi Serat sintetis
14. Jawaban: d
Penggunaan polimer sintetis memberikan dampak
10. Jawaban: d kurang menguntungkan bagi lingkungan. Polimer-
Polimerisasi kondensasi terbentuk jika dua atau polimer buatan seperti plastik dan sejenisnya
lebih monomer sejenis atau berbeda jenis merupakan bahan yang kurang ramah lingkungan.
bergabung membentuk molekul besar dengan Hal ini disebabkan struktur molekul yang panjang
melepaskan air. Berdasarkan reaksi kondensasi dengan ikatan kuat sukar dipecah dan diuraikan oleh
amida maka reaksi pembentukan poliamida terjadi bakteri pengurai (nonbiodegradable). Pembuangan
dari dua monomer yang berbeda dengan polimer sintetik secara sembarangan akan merusak
melepaskan air (H2O). Dengan demikian, kedua kualitas tanah karena akan tercemar bahan-bahan
monomer yang dapat membentuk poliamida seperti yang sangat sukar terurai oleh mikroorganisme
gambar tersebut yaitu: tanah. Penanggulangan pencemaran tanah oleh
O O H H plastik dan sejenisnya biasa dilakukan dengan cara
\\ // \ / membakarnya. Cara ini cukup efektif, tetapi
C C dan N N menghasilkan gas-gas hasil pembakaran
/ \ / \ menimbulkan polusi udara. Misalnya plastik PVC.
HO OH H H Oleh karena mengandung atom-atom Cl dalam
O molekulnya, pembakaran PVC akan menghasilkan
// senyawa-senyawa klor yang beracun.
Gugus OH dari C berikatan dengan 1 atom H
15. Jawaban: a
\
OH O O
|| ||
dari gugus amino NH2 membentuk 1 molekul air,
HOC C6H4 COH + HO CH2 CH2 OH
(H2O) sehingga terjadi reaksi polimerisasi sebagai
Asam tereftalat Etilen glikol
berikut.
O O
|| ||
C C6H4 C O CH2 CH2 O n
2. a. Reaksi polimerisasi kondensasi pembentuk- 4. Pada polimer adisi, polimer dibentuk melalui
an dakron. reaksi adisi pada ikatan rangkap monomer-
monomernya sehingga banyak atom yang terikat
O O
|| || tidak berkurang. Jadi, rumus molekul monomer
sama dengan rumus empiris molekul tersebut.
nHO C C OH + nHOCH2 CH2OH
Pada polimer kondensasi, monomer bergabung
Asam tereftalat Etilen glikol membentuk suatu polimer dan melepaskan
O O molekul sederhana, misalnya air. Jadi, banyak
|| || atom yang terikat berkurang. Oleh karena itu,
C C O CH2 CH2O n + nH2O rumus molekul monomer tidak sama dengan
Dakron Air rumus empiris molekul polimer.
b. Reaksi polimerisasi kondensasi pembentuk- 5. (CH2 = CH CH3)n CH2 CH
an nilon. |
O O H H CH3 n
|| || | |
nHO C (CH2)4 C OH + nH N (CH2)6 N H Rangkaian molekul polipropilena:
Asam adipat Heksametilendiamin
CH2 CH CH2 CH CH2 CH
O O H H
|| || | | | | |
C (CH2)4 C N (CH2)6 N + nH2O CH3 C3 CH3
n
Nilon Air
88 Polimer
3. Jawaban: c 3) Rumus struktur polivinil klorida (PVC)
H
|
CH2 C
|
merupakan struktur polimer linear Cl n
Kegunaan polivinil klorida (PVC) adalah
untuk membuat pipa, pelapis lantai, dan
slang.
4) Rumus struktur nilon
H H O O
| | || ||
N (CH2)6 N C (CH2)4 C n
merupakan struktur polimer bercabang
Kegunaan nilon adalah untuk membuat tali,
jala, parasut, jas hujan, dan tenda.
5) Rumus struktur dakron
O O
|| ||
merupakan struktur polimer berikatan silang C C OCH2 CH2O n
4. Jawaban: d Kegunaan dakron adalah untuk serat sintetis.
Polimer sintetis merupakan polimer yang disintesis
atau dibuat dari monomer-monomernya dalam 8. Jawaban: a
reaktor di industri kimia dan tidak terdapat di alam, Kopolimer adalah polimer yang tersusun dari
contoh polistirena, PVC, nilon, dan poliester. DNA, monomer-monomer berlainan jenis. Contoh
amilum, dan selulosa merupakan polimer alam. polimer jenis kopolimer yaitu tetoron, nilon, bakelit,
urea metanal, dan polietilena tereftalat. Sementara
5. Jawaban: a itu, karet alam, selulosa, PVC, dan protein
Monomer dari karet alam adalah isoprena, termasuk polimer jenis homopolimer.
sedangkan monomer dari selulosa adalah
glukosa. Sementara itu, asam amino merupakan 9. Jawaban: c
monomer dari protein. Polimerisasi adisi terjadi pada senyawa yang
monomernya mempunyai ikatan rangkap pada
6. Jawaban: a atom C rantai induk, seperti pada struktur pilihan
Polimerisasi adisi yaitu reaksi pembentukan jawaban c. Sementara itu, pada pilihan jawaban a
polimer dari monomer-monomer yang berikatan dan e ikatan rangkap terjadi pada gugus C = O
rangkap menjadi ikatan tunggal. sehingga tidak mengalami polimerisasi adisi. Pilihan
[ = ] [ ] jawaban b dan d tidak mempunyai ikatan rangkap
etena polietena sehingga tidak mengalami reaksi adisi.
7. Jawaban: b 10. Jawaban: c
1) Rumus struktur orlon 1) Rumus struktur nilon-66
CH2 CH H H O O
| | | || ||
CN n N (CH2)6 N C (CH2)4 C n
Kegunaan orlon adalah untuk baju wol, kaus Kegunaan nilon-66 untuk membuat tali, jala,
kaki, dan karpet. parasut, jas hujan, dan tenda.
2) Rumus struktur bakelit 2) Rumus struktur orlon
OH CH2 CH
|
H2C CH2
CN n
Kegunaan orlon untuk baju wol, kaos kaki,
n dan karpet.
Kegunaan bakelit adalah untuk peralatan
listrik, kotak isolator, serta dudukan lampu,
radio, dan kamera.
90 Polimer
HO CH2CH2 OH + HOOCC6H4COOH 23. Jawaban: d
Etilen glikol Asam tereftalat
No. Polimer Monomer Proses Pembentukan
O O
|| || 1) Protein Asam amino Kondensasi
2) Karet alam Isoprena Adisi
( C C OCH2CH2 O )n + H2O
3) Selulosa Glukosa Kondensasi
Polietilena tereftalat 4) PVC Vinil klorida Adisi
5) Nilon Asam adipat Kondensasi
20. Jawaban: a dan heksa-
O O H H metilen diamin
|| || | |
HO C (CH2)4 C OH + H N (CH2)6 N H 24. Jawaban: b
Asam adipat Heksametilen diamin Polimerisasi adisi terjadi pada monomer yang
O O H H mempunyai ikatan rangkap, seperti CH3CH = CH2.
|| || | |
25. Jawaban: b
C (CH2)4 C N (CH2)6 N + nH2O
Nilon-66
n
Air
F F
| |
21. Jawaban: e C = C merupakan monomer dari teflon. Rumus
Nilon merupakan polimer. Jika rumus struktur nilon | |
F F
O O O O
H H
ll ll ll ll
\ /
C CN NC CN N
struktur monomer dari PVC adalah C = C. Rumus
l l l l
/ \
H H H H H Cl
maka rumus struktur sederhana (monomer) nilon
H H
adalah
| |
O O
struktur monomer dari orlon adalah C = C.
ll ll
| |
N NC C
H CN
l l
H H Rumus struktur monomer dari polietilena adalah
H H
22. Jawaban: c | |
Monomer berikatan tunggal dapat membentuk C = C. Rumus struktur monomer dari polistirena
polimer melalui reaksi polimerisasi kondensasi. | |
Pada proses ini, akan dihasilkan senyawa- H H
senyawa kecil seperti H 2O. Oleh karena itu, adalah H C = C H
1 atom H dari monomer akan berikatan dengan | |
1 gugus OH dari monomer lain sehingga pada H
rumus struktur polimernya tidak lagi mengandung
gugus OH. Sementara itu, monomer berikatan 26. =Jawaban: d
rangkap dapat membentuk polimer melalui reaksi Apabila struktur suatu polimer tidak teratur,
adisi sehingga struktur polimernya tidak lagi kemampuannya untuk bergabung rendah sehingga
mengandung ikatan rangkap. Jadi, pasangan tidak kuat dan tidak tahan terhadap bahan-bahan
monomer dengan polimer yang tepat adalah kimia serta memiliki kristalinitas rendah.
H H H H H H H
l l l l l l l 27. Jawaban: c
C=C dan C C C C C Nilon, polistirena, polietilena, dan PVC termasuk
l l l l l l l polimer sintetis. Karet, DNA, protein, selulosa, dan
Cl H Cl H Cl H Cl amilum termasuk polimer alam.
28. Jawaban: c
Styrofoam atau plastik busa bersifat tahan
terhadap tekanan tinggi sehingga biasa digunakan
sebagai pengemas makanan. Styrofoam terbuat
dari polimer polistirena atau polifenil etena.
92 Polimer
Kegunaan PVC adalah untuk membuat pipa, 8. Reaksi pembuatan tetoron adalah reaksi poli-
pelapis lantai, dan slang. merisasi dari asam tereftalat dan 1,2-etanadiol.
c. Polipropilena merupakan polimer dari O O
|| ||
propilena. Struktur propilena adalah n HO C C OH + n[HO CH2 CH2 OH]
H H H Asam tereftalat 1,2-etanadiol
| | | O O
HC=CCH || ||
| OC C O CH2 CH2 n + nH2O
H Tetoron
Mengamati struktur, sifat, dan ke- Mengumpulkan berbagai informasi Mengumpulkan informasi mengenai
gunaan karbohidrat melalui video. mengenai struktur, sifat, dan keguna- struktur, sifat, dan kegunaan lipid dari
Mendiskusikan struktur dan peng- an protein. berbagai sumber.
golongan karbohidrat yang meliputi Mendiskusikan struktur asam amino Mendiskusikan asam lemak jenuh
monosakarida, disakarida, dan poli- sebagai penyusun protein dan sifat- dan asam lemak tidak jenuh.
sakarida beserta tata namanya. sifatnya. Menganalisis hubungan struktur
Mendiskusikan hubungan karbo- Mendiskusikan perbedaan asam asam lemak dengan kesehatan.
hidrat dalam tubuh dengan penyakit amino esensial dan asam amino Mendiskusikan perbedaan minyak
diabetes (gula darah tinggi). nonesensial beserta contohnya. dengan lemak dan reaksi hidrogenasi.
Merancang percobaan untuk menguji Mendiskusikan penamaan protein ber- Mendiskusikan contoh-contoh se-
kandungan karbohidrat dalam dasarkan aturan IUPAC dan trivial. nyawa lipid lainnya.
sampel/bahan makanan. Membuat rancangan percobaan Membuat leaflet/brosur mengenai sifat
Melakukan percobaan untuk menguji untuk menguji kandungan protein dan kegunaan lemak atau obesitas/
kandungan karbohidrat dalam sampel. dalam bahan makanan. kolesterol.
Mendiskusikan kegunaan karbo- Melakukan percobaan untuk menguji Membuat sereal sederhana dari
hidrat dalam kehidupan. kandungan protein dalam sampel. bahan sekitar sebagai tugas proyek.
Membuat peta konsep mengenai Membuat peta konsep mengenai
karbohidrat. protein.
Menghargai dan mensyukuri keberadaan karbohidrat, protein, dan lipid sebagai karunia Tuhan Yang maha Esa yang
sangat bermanfaat bagi tubuh.
Bersikap kritis dan objektif dalam mengumpulkan informasi mengenai karbohidrat, protein, dan lipid.
Bersikap terbuka dan santun dalam berdiskusi.
Bersikap tanggung jawab dalam mengerjakan tugas dan praktikum.
Menjelaskan struktur, sifat, dan kegunaan karbohidrat sesuai penggolongannya.
Menjelaskan dan melakukan identifikasi kandungan karbohidrat dalam bahan makanan.
Menjelaskan struktur, sifat, dan kegunaan asam amino dan protein.
Menjelaskan dan melakukan identifikasi kandungan protein dalam bahan makanan.
Menjelaskan struktur, sifat, dan kegunaan lemak serta jenis lipid lainnya.
Menjelaskan sifat dan pengaruh lemak terhadap kesehatan tubuh.
Menyajikan rancangan percobaan dan laporan hasil percobaan uji identifikasi karbohidrat dan protein dalam makanan.
Menyajikan peta konsep karbohidrat dan protein.
Menyajikan leaflet/brosur mengenai sifat dan kegunaan lemak terhadap tubuh.
Menyajikan laporan tugas proyek pembuatan sereal sederhana.
kehilangan air jika dipirolisis dengan panas atau d. Sukrosa Tidak terjadi perubahan saat diuji
dengan pereaksi Fehling
asam sehingga terbentuk arang atau karbon dan e. Amilum Terjadi perubahan warna biru saat
uap air. direaksikan dengan iodin
3. Jawaban: d 9. Jawaban: e
Hidrolisis sempurna maltosa menghasilkan Dari kelima pilihan karbohidrat, yang memberikan
glukosa dan glukosa (2 molekul glukosa). endapan merah bata dengan pereaksi Fehling
Gabungan molekul glukosa dengan fruktosa meng- adalah maltosa (glukosaglukosa) dan laktosa
hasilkan sukrosa. Gabungan glukosa dengan (glukosagalaktosa). Di antara keduanya apabila
galaktosa menghasilkan laktosa. dihidrolisis akan menghasilkan karbohidrat
4. Jawaban: e (monosakarida) yang berlainan adalah laktosa
Pereaksi Seliwanoff merupakan campuran antara karena terbentuk dari glukosa dan galaktosa.
1,3-dihidroksi benzena (resorsinol) dengan HCl 10. Jawaban: d
encer. Uji ini memberikan hasil positif jika warna Dalam tubuh, karbohidrat akan dihidrolisis menjadi
campuran berubah menjadi merah. Uji ini digunakan glukosa. Kelebihan glukosa dalam tubuh diubah
untuk mengidentifikasi adanya fruktosa. menjadi glikogen. Hormon insulin sangat diperlukan
5. Jawaban: b untuk mengubah kelebihan glukosa dalam tubuh
Glukosa merupakan suatu aldoheksosa dan sering menjadi glikogen. Pada penderita penyakit diabe-
disebut dekstrosa karena mempunyai sifat tes, jumlah hormon insulin sangatlah kurang
memutar cahaya terpolarisasi ke kanan. Glukosa sehingga kadar glukosa dalam darah akan
merupakan gula pereduksi. berlebihan karena tidak diubah menjadi glikogen.
Glukosa berlebih ini akan dibuang bersama urine.
6. Jawaban: b
Menurut rumus Haworth, struktur karbohidrat B. Uraian
dituliskan dalam bentuk cincin furan atau piran. 1. Aldosa yaitu suatu monosakarida yang mempunyai
Jika senyawa berbentuk , posisi gugus OH pada gugus fungsi aldehid, misalnya glukosa dan
atom C nomor 1 mengarah ke bawah. Dengan demikian, galaktosa. Adapun ketosa yaitu suatu mono-
penulisan struktur -D-glukosa sebagai berikut. sakarida yang mempunyai gugus fungsi keton,
CH2OH misalnya fruktosa.
H O 2. a. Reaksi hidrolisis amilum
H
H enzim
2(C6H10O5)n + nH2O
amilase
nC12H22O11
OH H maltosa
OH mengarah ke bawah
HO Reaksi ini berlanjut ke reaksi berikutnya,
H OH sebagai berikut.
7. Jawaban: c C12H22O11 + H2O
enzim
2C6H12O6
maltase
Polisakarida digolongkan menjadi dua jenis, yaitu glukosa
homopolisakarida dan heteropolisakarida.
b. Reaksi hidrolisis sukrosa
Homopolisakarida mengandung satu jenis
Reaksi ini berlangsung dalam suasana asam
monomer, contohnya adalah pati (amilum),
encer.
glikogen, dan selulosa. Adapun heteropolisakarida
enzim
mengandung dua jenis atau lebih monomer, contoh- C12H22O11 + H2O
maltase
C6H12O6
nya kitin. Laktosa dan maltosa termasuk disakarida, glukosa
sedangkan fruktosa termasuk monosakarida. + C6H12O6
fruktosa
HOH2C
5 O 5
HOH2C C = NNHC6H5
OH OH O
C
4
H HO
C
1
CH2OH
4
C
H HO
C
1
CH2OH
HOCH
H
H
C
3 2
C C
3 2
C 2C6H5NHNH2 + H2O HCOH
OH H OH H
HCOH
-D-fruktofuranosa rantai terbuka
(posisi OH ke atas) (D-fruktosa) CH2OH
HOH2C
5 O
CH2OH
+ C6H5NH2 + NH3 + 2H2O
4
C
H HO
C
1
OH
5. Uji Molisch merupakan cara paling umum untuk
H
C C
menunjukkan adanya senyawa karbohidrat dalam
suatu sampel. Cincin berwarna ungu menunjukkan
3 2
OH H
bahwa sampel larutan mengandung karbohidrat.
-D-fruktofuranosa
(posisi OH ke bawah)
Pereaksi Fehling digunakan untuk menguji sifat
karbohidrat sebagai gula pereduksi. Uji ini positif
4. Pembentukan osazon digunakan untuk meng- jika terbentuk endapan merah bata. Oleh karena
identifikasi karbohidrat karena gugus aldehid atau itu, kemungkinan sampel larutan mengandung
keton pada karbohidrat akan membentuk osazon monosakarida (glukosa, fruktosa, atau galaktosa),
jika dipanaskan bersama fenilhidrazin terlebih maltosa, dan laktosa. Pereaksi Seliwanoff
dahulu. Selain itu, pembentukan osazon juga merupakan uji khusus fruktosa. Pengujian yang
digunakan untuk membedakan beberapa dilakukan terhadap sampel larutan menghasilkan
monosakarida. Misal, glukosa dan galaktosa yang warna merah. Hal ini menunjukkan bahwa sampel
terdapat dalam urine wanita yang sedang menyusui. tersebut mengandung karbohidrat jenis fruktosa.
2. Jawaban: a 3. Jawaban: d
Lilin merupakan gabungan ester asam lemak NH2
dengan alkohol. Kedua bagian tersebut memiliki |
rantai panjang. Misal, mirisil palmitat terbentuk dari CH3(CH2)12 CH = CH CH CH CH2OH
ester asam palmitat dengan mirisil alkohol. |
OH
CH3 (CH2)14 C O R + Sfingosin
O
Ester dari asam palmitat
3. Sifat-sifat lilin:
a. termasuk ester dari asam lemak; HO
b. larut dalam pelarut organik tetapi tidak larut
dalam air;
Berdasarkan rumus struktur tersebut terlihat bahwa
c. berfungsi sebagai pelindung atau penahan air;
ergosterol memiliki ikatan rangkap C=C antara
d. sulit terhidrolisis;
atom C nomor 7 dan 8 serta ikatan rangkap C=C
e. tidak dapat diuraikan oleh enzim.
antara atom C nomor 19 dan 20. Selain itu, ergos-
4. Lipid berfungsi sebagai sumber energi (bahan terol juga memiliki gugus metil pada atom C nomor
bakar), merupakan komponen struktural penyusun 21. Sementara itu, pada kolesterol tidak terdapat
membran, dan sebagai lapisan pelindung vitamin dua buah ikatan rangkap dua dan gugus metil pada
serta hormon. atom C nomor tersebut.
5. Rumus struktur kolesterol:
CH3 CH3
CH3
HO
H C OH H
CH2OH NH2
CHO
H
HO C H
glisin = H C COOH
H C OH = D-treosa
NH2
CH2OH
6. Jawaban: b prolin = HC CH2
2
Sifat-sifat glikogen sebagai berikut.
1) Dalam larutannya dapat mereduksi Fehling. H2C CH COOH
2) Pada hidrolisis dengan asam encer, glikogen N
membentuk glukosa. H
3) Mudah larut dalam air panas.
H
7. Jawaban: c
Amilum mengandung dua senyawa yang sistein = HS CH2 C COOH
merupakan polimer dari glukosa, yaitu amilosa dan NH2
amilopektin. Amilosa dapat larut dalam air panas,
sedangkan amilopektin tidak larut dalam air panas. H
Oleh karenanya, tepung yang dicampur dengan air tirosin = HO CH2 C COOH
panas akan membentuk koloid.
NH2
8. Jawaban: b
Struktur galaktosa mirip dengan glukosa. Jadi, asam amino yang mengandung cincin aromatik
Perbedaan keduanya terdapat pada letak gugus adalah tirosin. Tirosin mengandung cincin benzena.
OH pada atom karbon nomor 4. Gugus OH 12. Jawaban: a
senyawa galaktosa terletak di sebelah kiri, Rumus struktur yang merupakan gugus ulang dari
sedangkan gugus OH senyawa glukosa terletak suatu protein adalah:
di sebelah kanan. R H R
9. Jawaban: d
Glukosa tergolong gula yang mengandung gugus C C N C C N
O O H O H H
B
aldehid (C ). Adanya gugus aldehid ini, meng- 13. Jawaban: d
\ Denaturasi protein adalah hilangnya sifat-sifat
H
alamiah protein karena rusaknya struktur-struktur
akibatkan glukosa dapat mereduksi dan meng-
protein selain struktur utama. Proses denaturasi
hasilkan warna merah bata dari Cu2O
protein dapat terjadi akibat penambahan alkohol
O O
B B dan larutan garam, serta pemanasan.
C + 2CuO C + Cu2O
\ \ 14. Jawaban: b
H OH Protein yang pertama kali berhasil ditentukan
struktur primernya adalah insulin. Insulin merupakan
10. Jawaban: e
hormon yang berfungsi mengatur kadar gula darah.
Suatu senyawa membentuk endapan cermin perak
Insulin digunakan untuk terapi bagi orang yang
saat bereaksi dengan pereaksi Tollens, artinya
menderita kekurangan insulin (diabetes melitus).
senyawa tersebut mungkin monosakarida
Miosin berperan dalam sistem kontraksi otot
(glukosa, fruktosa, dan galaktosa), maltosa, dan
kerangka. Fibroin merupakan komponen utama
laktosa. Jika dihidrolisis, senyawa tersebut
dalam serat sutra dan jaring laba-laba. Trombin
menghasilkan dua macam karbohidrat yang
merupakan protein penggumpal darah jika sistem
berlainan. Jadi, senyawa tersebut merupakan
pembuluh terluka. Ribonuklease merupakan protein
disakarida yaitu laktosa.
yang berfungsi sebagai biokatalisator (enzim).
11. Jawaban: d
fungsi DNA.
20. Jawaban: d b.
Adanya protein dalam sampel makanan dapat diuji
dengan uji Biuret. Uji positif jika memberikan warna HO
CH3 CH3
ungu. Adanya belerang dalam protein, dapat diuji
CH CH2 CH2 CH2 CH CH3
dengan reaksi Pb(II) asetat. Uji positif jika mem- CH3
berikan warna hitam. Jadi, protein yang
mengandung belerang adalah susu dan putih telur. CH3
c.
21. Jawaban: d
Sifat fisika asam lemak di antaranya memiliki HO
kimia asam lemak yaitu dalam air akan terionisasi OH CH CH2 CH2 COOH
sebagian dan melepaskan ion H+. CH3
2. Jawaban: d 4. Jawaban: b
Ikatan hidrogen adalah ikatan yang terjadi antara
Unsur 59
27 X memiliki konfigurasi elektron sebagai atom H dalam suatu molekul dengan atom F, O,
berikut. atau N dari molekul lain. Ikatan hidrogen
59
= 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d7 merupakan ikatan yang terjadi antarmolekul.
27 X
Berdasarkan ilustrasi tersebut, ikatan hidrogen
Unsur X dapat membentuk ion X 2+ dengan ditunjukkan oleh nomor 2). Nomor 1), 3), 4), dan 5)
melepaskan 2 elektron pada kulit terluarnya yaitu merupakan ikatan kovalen tunggal.
pada subkulit 4s. Dengan demikian konfigurasi
elektron ion X2+ sebagai berikut. 5. Jawaban: d
X2+ = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s0 3d7 Menurut hukum kekekalan massa, massa zat
atau sebelum bereaksi = massa zat sesudah bereaksi.
X2+ = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d7 Dengan demikian penentuan perbandingan massa
Fe dan massa S dapat menggunakan data
Elektron terakhir terletak pada subkulit 3d. percobaan 3). Berdasarkan data percobaan 3),
hj hj h h h perbandingan massa Fe : massa S = 14,0 : 8,0 =
2 1 0 +1 +2 7 : 4.
Berdasarkan harga massa atom relatifnya,
perbandingan mol Fe : mol S dalam senyawa FeS
sebagai berikut.
heru
Mol Fe : mol S = (1 Ar Fe) : (1 Ar S) CaCO3(s) + HCl(aq) CaCl2(aq) + H2O(A) + CO2(g)
= (1 56) : (1 32) Jika dimisalkan, persamaan reaksi menjadi:
= 56 : 32 aCaCO3(s) + bHCl(aq) cCaCl2(aq) + dH2O(A) +
=7:4 eCO2(g)
Jadi, pada beberapa percobaan dalam tabel
Misal: a = 1
tersebut akan menghasilkan sisa sebagai berikut.
Ca: a = c
Massa Fe Massa S Massa FeS Massa FeS 1=c
(gram) (gram) (gram) (gram) c=1
5,6 4,0 8,8 0,8 gram S
C: a = e
11,0 6,0 16,5 0,5 gram Fe 1=e
14,0 8,0 22,0 - e=1
18,2 10,0 27,5 0,7 gram Fe Cl: b = 2c
b = 2(1)
6. Jawaban: b b=2
Volume gas CO2 = 20 L H: b = 2d
Volume campuran gas = 8 L 2 = 2d
Misal: 2d = 2
volume CH4 = x L d=1
volume C3H8 = (8 x)L O: 3a = d + 2e
Perbandingan mol = perbandingan koefisien = 3(1) = 1 + 2(1)
perbandingan volume. 3 =1+2
Reaksi I 3 =3
CH4(g) + 2O2(g) CO2(g) + 2H2O(g) Jadi, persamaan reaksi setaranya sebagai berikut.
xL 2x L xL 2x L CaCO3(s) + 2HCl(aq) CaCl2(aq) + H2O(A) +
Reaksi II CO2(g)
C3H8(g) + 5O2(g) 3CO2(g) + 4H2O(g) 8. Jawaban: e
(8 x) L 5(8 x) L 3(8 x) L 4(8 x) L Larutan elektrolit kuat menghasilkan nyala lampu
terang, terdapat banyak atau sedikit gelembung
Volume gas CO2 = 20 L
gas, serta memiliki = 1 seperti larutan 3) dan 4).
x L + 3(8 x) L = 20 L
Larutan 1) dan 5) termasuk larutan elektrolit lemah.
x + 24 3x = 20
Larutan 1) menghasilkan nyala lampu redup, meng-
24 2x = 20
hasilkan sedikit gelembung gas, serta memiliki
2x = 4
0 < < 1 ( = 0,05), sedangkan larutan 5) tidak
x =2
menyalakan lampu, memiliki 0 < < 1
Dengan demikian:
( = 0,02), serta menghasilkan sedikit gelembung
Volume CH4 = 2 L
gas. Larutan 2) termasuk larutan nonelektrolit
Volume CH4 karena tidak menyalakan lampu, tidak menghasil-
% CH4 = 100%
Volume campuran kan gelembung gas, dan memiliki = 0.
2L
= 8 L 100% = 25% 9. Jawaban: c
HCl = 1,08 g/mL
Volume C3H8 = (8 x) % berat HCl = 17%
= 8 2 = 6L
Mr HCl = 36,5
Volume C3H8 V1 = 1 mL
% C3H8 = 100%
Volume campuran
V2 = 1000 mL
6L
= 8 L 100% = 75% Sebelum diencerkan:
%HCl 10
Jadi, persentase gas metana dan propana berturut- M1 = Mr HCl
turut adalah 25% dan 75%.
1,08 17 10
7. Jawaban: c = = 5,03 M = 5 M
36,5
Padatan kalsium karbonat (CaCO3) direaksikan Setelah diencerkan:
dengan larutan asam klorida (HCl) menghasilkan M1 V1 = M2 V2
larutan kalsium klorida (CaCl2), air (H2O), dan gas
5 1 = M2 1000
karbon dioksida (CO2). Persamaan reaksi belum
setaranya sebagai berikut.
heru
Jadi, garam yang dapat membirukan kertas lakmus 17. Jawaban: e
merah ditunjukkan oleh nomor 3) dan 5). Senyawa organik adalah senyawa mengandung
unsur C, H, dan O. Adapun sifat-sifat senyawa
13. Jawaban: b
organik sebagai berikut.
pH = 10
1) Kebanyakan berasal dari makhluk hidup dan
pOH = 14 pH = 14 10 = 4
beberapa dari hasil sintesis.
pOH = log [OH]
2) Reaksi berlangsung lambat.
4 = log [OH]
3) Memiliki titik didih dan titik leleh rendah.
[OH ] = 104 M
4) Pada umumnya tidak dapat menghantarkan
Mg(OH)2(s) R Mg2+(aq) + 2OH(aq) arus listrik.
1 5) Gas hasil pembakaran dapat mengeruhkan air
2
104 M 104 M
kapur.
Ksp = [Mg2+] [OH]2 18. Jawaban: e
1 Pereaksi Fehling, Benedict, dan Tollens digunakan
= ( 2 104)(104)2
untuk menguji adanya gula pereduksi (karbohidrat
= 5 1013
kecuali sukrosa, amilum, dan selulosa). Sukrosa
Jadi, harga hasil kali kelarutan Mg(OH)2 adalah
dan amilum tidak termasuk gula pereduksi
5 1013.
sehingga tidak menghasilkan endapan merah bata
14. Jawaban: d saat diuji dengan pereaksi Fehling atau Benedict
Tekanan uap larutan dipengaruhi oleh jumlah mol serta tidak menghasilkan cermin perak saat diuji
zat terlarut nonvolatil. Semakin banyak mol zat dengan pereaksi Tollens. Sementara itu, maltosa
terlarut nonvolatil, tekanan uap larutan semakin bereaksi positif dengan pereaksi Benedict
kecil. Berdasarkan diagram batang tersebut, larutan menghasilkan endapan merah bata. Uji Seliwanoff
yang mempunyai tekanan uap larutan paling besar digunakan untuk membedakan glukosa dan
adalah larutan N. Sementara itu, larutan yang fruktosa. Fruktosa bereaksi positif dengan pereaksi
mempunyai tekanan uap larutan paling kecil adalah Seliwanoff menghasilkan warna merah, sedangkan
larutan O. glukosa tidak memberikan warna merah. Iodin
digunakan untuk uji polisakarida (amilum, glikogen,
15. Jawaban: b
dan dekstrin). Ketika diuji dengan iodin, amilum
Sifat Koloid Contoh Penerapan menghasilkan warna biru, glikogen menghasilkan
a. Adsorpsi Penggunaan tanah diatome warna merah kecokelatan, dan dekstrin meng-
pada proses pemutihan gula hasilkan warna merah anggur.
pasir.
19. Di antara senyawa-senyawa berikut yang memiliki
b. Efek Tyndall Terjadinya warna biru di langit
pada siang hari. titik didih paling tinggi adalah . . . .
c. Koagulasi Pembentukan delta di daerah a. pentana
muara. b. 3-etilpentana
d. Efek Tyndall Sorot lampu proyektor di c. 2-metilpentana
gedung bioskop. d. 3-metilpentana
e. Elektroforesis Identifikasi jenazah melalui e. 2,2-dimetil-3-etilpentana
tes DNA. Jawaban: e
f. Dialisis Proses cuci darah bagi pen- Semakin panjang rantai karbon (atom C semakin
derita gagal ginjal.
banyak) maka titik didihnya semakin tinggi. Jumlah
atom C dalam tiap-tiap senyawa hidrokarbon pada
16. Jawaban: c
soal sebagai berikut.
Senyawa yang digunakan sebagai bahan pem-
1) pentana memiliki 5 atom C
buatan zat warna diazo adalah anilina, sedangkan
2) 3-etilpentana memiliki 7 atom C
senyawa yang digunakan sebagai parfum sabun
3) 2-metilpentana memiliki 6 atom C
adalah nitrobenzena. Fenol digunakan sebagai
4) 3-metilpentana memiliki 6 atom C
antiseptik. Asam salisilat digunakan sebagai zat
5) 2,2-dimetil-3-etilpentana memiliki 9 atom C
antijamur dalam bentuk salep. Asam benzena
Jadi, senyawa yang memiliki titik didih paling tinggi
sulfonat digunakan sebagai bahan pembuatan
adalah 2,2-dimetil-3-etilpentana.
sakarin dan obat-obat sulfat.
heru
Entalpi pembakaran 1 mol gas C2H2: 32. Jawaban: e
Hc C2H2 = Hf produk Hf reaktan Volume = 0,5 L
Mol SO3 mula-mula = 5 mol
= {(2 H fCO 2 ) + (H fH 2 O)}
Mol SO3 setimbang = 2 mol
5
{(HfC2H2) + ( 2 HfO2)} Mol SO3 reaksi
5 = mol SO3 mula-mula mol SO3 setimbang
= {((2 (393)) + (285)} {(227) + ( 2 0)}
=52
= (786 285) 227
= 1.298 kJ/mol = 3 mol
Entalpi pembakaran 0,13 gram gas C2H2 2SO3(g) R 2SO2(g) + O 2(g)
= mol C2H2 Hc C2H2 mula-mula : 5 mol - -
0,13 reaksi : 3 mol 3 mol 1,5 mol
= 26 (1.298)
setimbang : 2 mol 3 mol 1,5 mol
= 0,005 (1298) = 6,49 kJ 2
3 1,5
Jadi, entalpi pembakaran sempurna 0,13 gram gas [SO 2 ]2 [O 2 ] 0,5 0,5 (6)2 (3) 108 27
Kc = =
= = 16 = 4
C2H2 sebesar 6,49 kJ. [SO 3 ]2 2
0,5 (4)2
29. Jawaban: c 27
Laju reaksi pembentukan gas hidrogen pada suhu Jadi, tetapan kesetimbangan reaksi 4 .
27C.
33. Jawaban: b
VH2 36 12
vH = = = 1,2 mL/detik MnO2 + 4HCl MnCl2 + 2H2O + Cl2
2 t 30 10 +4 2 +11 +2 1 +1 2 0
Jadi, laju reaksi pembentukan gas hidrogen
sebesar 1,2 mL/detik. reduksi oksidasi
30. Jawaban: c
2H2S(g) + 3O2(g) R 2H2O(g) + 2SO2(g) Oksidator adalah spesi yang mengalami reaksi
reduksi, sedangkan reduktor adalah spesi yang
jumlah koefisien jumlah koefisien mengalami reaksi oksidasi. Pada reaksi tersebut,
pereaksi = 5 hasil reaksi = 4 MnO2 bertindak sebagai oksidator, HCl bertindak
sebagai reduktor, MnCl2 sebagai hasil reduksi, dan
Jika volume diperbesar, kesetimbangan akan Cl2 sebagai hasil oksidasi.
bergeser ke arah zat yang koefisiennya lebih besar.
Pada reaksi kesetimbangan di atas, kesetimbang- 34. Jawaban: e
an bergeser ke arah pereaksi atau ke kiri (jumlah Zn + Cu2+ Zn2+ + Cu E = 1,10 volt (tetap)
koefisien pereaksi > jumlah koefisien hasil reaksi). Sn2+ + 2e Sn E = 0,14 volt (tetap)
Dengan demikian, jumlah partikel pereaksi (H2S Cu2+ + 2e Cu E = 0,34 volt (dibalik)
dan O2) bertambah dan jumlah partikel hasil reaksi
sehingga menjadi:
(H2O dan SO2) berkurang.
Zn + Cu2+ Zn2+ + Cu E = 1,10 volt
31. Jawaban: d Sn2+ + 2e Sn E = 0,14 volt
Laju reaksi 1) terhadap 2) dipengaruhi oleh Cu Cu + 2e
2+ E = 0,34 volt
konsentrasi dan luas permukaan karena suhunya +
sama, tetapi bentuk padatan seng dan konsentrasi Zn + Sn2+ Zn2+ + Sn Esel = 0,62 volt
larutan HCl berbeda. Laju reaksi 1) terhadap 3) Jadi, harga potensial standar reaksi:
dipengaruhi oleh suhu karena bentuk padatan logam Zn + Sn2+ Zn2+ + Sn sebesar 0,62 volt.
seng dan konsentrasi larutan HCl sama, tetapi
suhunya berbeda. Laju reaksi 2) terhadap 3) 35. Jawaban: a
dipengaruhi oleh suhu, luas permukaan, dan wAg = 1,08 gram
konsentrasi larutan HCl karena suhu, bentuk valensi Ag = 1
padatan seng, dan konsentrasi larutan HCl valensi Cu = 2
berbeda. Laju reaksi 3) terhadap 5) dipengaruhi oleh w Ag e Ag
luas permukaan karena konsentrasi larutan HCl =
wCu eCu
dan suhunya sama, tetapi bentuk padatan seng Ar Ag
berbeda. Laju reaksi 4) terhadap 5) dipengaruhi oleh w Ag
= valensi Ag
Ar Cu
luas permukaan dan konsentrasi larutan HCl karena wCu
valensi Cu
suhunya sama, tetapi bentuk padatan seng dan
konsentrasi larutan HCl berbeda.
heru