Anda di halaman 1dari 4

Besaran Gaji Pokok, Tunjangan dan Iuran

Wajib PNS

By Anita Muslimah | 19.51 Leave a Comment


asncpns.com - Besaran gaji pokok, tunjangan dan iuran wajib PNS telah tercantum dan diatur
dalam undang-undang sebagai payung hukumnya. Ketiga aspek ini adah merupakan kewajiban
sekaligus hak yang perlu didapatkan dan dipenuhi oleh setiap pegawai yang berstatus sebagai
Pegawai Negeri Sipil (PNS). Untuk saat ini, setiap bulan seorang pegawai negeri akan
mendapatkan gaji pokok beserta tunjangan-tunjangan dari pemerintah, ditambah dengan
kewajiban untuk membayar iuran bagi keperluan sendiri.

Gaji Pokok
Gaji pokok dibayarkan kepada pegawai secara berkala setiap bulan selama yang bersangkutan
bekerja sebagai seorang PNS. Besarnya gaji pokok yang didapatkan oleh seluruh pegawai di
setiap instansi adalah sama disesuaikan pada pangkat dan golongan. Gaji menjadi salah satu
pendorong utama sebagian masyarakat ingin menjadi Pegawai Negeri Sipil. Apalagi setiap tahun
gaji pokok PNS selalu mengalami kenaikan, undang-undang yang menjadi acuan pembayaran
gaji pokok PNS saat ini adalah berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 34 Tahun 2014
tentang Perubahan Keenam Belas atas Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang
Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil.

Tahun 2013, pemerintah menetapkan besaran gaji yang diterima oleh PNS adalah berdasar UU
No 22 tahun 2013 dengan gaji tertinggi diterima oleh PNS Golongan IV E Rp 5.002.000 dan
terendah Rp 1.323.000 diterima oleh PNS Golongan IA. Jumlah ini kemudian meningkat 7
persen di tahun 2014 dengan ditetapkannya PP Nomor 34 Tahun 2014, sehingga gaji PNS
Golongan IV E menjadi Rp 5.302.100 dan PNS Golongan IA Rp 1.402.000 . Seiring dengan
berjalannya waktu, kenaikan akan terus bertambah dan tahun 2015 belum ada wacana mengenai
kenaikan gaji pokok yang nantinya akan ditetapkan oleh Presiden.

Lalu, mengapa gaji PNS yang diterima setiap bulannya menjadi besar? Seperti yang dijelaskan di
awal bahwa seorang pegawai dalam hal keuangan memiliki hak dan kewajiban, kewajiban yang
harus dilakukan adalah dengan membayar iuran seperti aturan yang berlaku, sedangkan hak
adalah dengan adanya gaji pokok dan tunjangan sebagai bentuk pemenuhan kesejahteraan
pegawai selama bertugas sebagai seorang PNS. Tunjangan ini yang membedakan besar kecilnya
gaji yang didapatkan oleh satu pegawai dengan pegawai lainnya.

Tunjangan
Tunjangan-tunjangan yang diberikan kepada PNS cukup banyak sekaligus membedakan antara
gaji yang diterima oleh pegawai di satu instansi dan instansi lainnya. Salah satunya adalah
seperti yang diterapkan oleh Pemprov DKI Jakarta dan PNS Pajak. PNS DKI bisa mendapatkan
take home pay dari tunjangan mencapai Rp 75 juta, sedangkan untuk gaji PNS Pajak dengan
remunerasi yang diberikan 100 persen bisa mendapat Rp 117.375.000,00.

Sedangkan untuk tunjangan secara umum di setiap instansi diantaranya meliputi:

Tunjangan Istri/suami

Tunjangan ini diberikan bagi PNS yang telah berkeluarga, baik itu suami atau istrinya. Masing-
masing akan mendapatkan tunjangan suami/istri dengan besaran 10 persen dari gaji pokok
dengan aturan yang berlaku. Salah satu aturan tersebut adalah bagi suami istri yang
berkedudukan sama sebagai PNS maka tunjangan keluarga tidak diberikan kepada kedua-duanya
tetapi diberikan kepada salah satu yang gaji pokoknya paling tinggi.

Tunjangan Anak

Menjadi seorang PNS berarti merupakan aparatur negara yang mengemban tugas untuk
menjalankan roda pemerintahan dan melayani masyarakat dengan sepenuh hati. Namun perlu
diperhatikan bahwa PNS juga wajib mendapatkan kesejahteraan baik untuk dirinya ataupun
untuk keluarganya. Setalah sebelumnya tunjangan yang diberikan adalah tunjangan suami/istri,
seorang PNS juga akan mendapatkan tunjangan anak.

Tunjangan anak diberikan jika dalam satu keluarga memiliki anak baik anak kandung ataupun
anak angkat, masing-masing akan mendapatkan bagian 2% dari gaji pokok. Aturannya adalah
anak yang mendapatkan tunjangan berusia maksimal 25 tahun namun belum memiliki
pendapatan sendiri, belum pernah menikah dan masih menjadi tanggungan dari orang tuanya
yang berstatus sebagai PNS. Hal ini diatur dalam PP No. 13 Tahun 1980, Perubahan Dan
Penambahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 Tentang Peraturan Gaji Pegawai
Negeri Sipil. Dan jumlah anak yang mendapatkan tunjangan adalah dibatas hanya untuk dua
anak saja.

Tunjangan Jabatan Umum

Tunjangan-tunjangan yang didapatkan oleh PNS tidak sekedar tunjangan yang harus diterima
oleh keluarga saja namun juga dengan tunjangan atas posisi yang didudukinya. Tunjangan umum
diberikan dengan tujuan untuk memaksimalkan kinerja serta mendorong pegawai untuk lebih
semangat mencapai prestasi kerja.

Tunjangan ini ditujukan bagi pegawai negeri sipil diluar pegawai yang menerima tunjangan
jabatan structural, tunjangan jabatan fungsional dan tunjangan yang dipersamakan dengan
tunjangan jabatan. Besarnya tunjangan tergantung pada golongan sesuai Perpres Nomor 12
Tahun 2006.

Tunjangan Jabatan Struktural

Tunjangan jabatan structural adalah tunjangan yang diberikan kepada pegawai negeri yang
berkedudukan sebagai pejabat struktural yang didasarkan pada jabatan eselon. Jumlahnya
memang lebih besar jika dibandingkan dengan tunjangan jabatan umum, tata cara pembayaran
dan besarannya diatur dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007.

Tunjangan Beras

Tunjangan beras diberikan kepada pegawai negeri sipil setiap bulan berdasarkan pada harga
beras yang berlaku pada saat ini. Namun biasanya besarnya ditentukan atas harga pembelian oleh
pemerintah kepada Perum Bulog. Pembayaran tunjangan ini dibedakan atas dua jenis yaitu
natura dan uang.

Tunjangan beras ini baru saja mengalami kenaikan sejak ditetapkannya Perdirjen Nomor Per-
3/PB/2015 tentang Perubahan Kelima Atas Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan tentang
Perubahan kelima atas Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-67/PB/2010
tentang Tunjangan Beras dalam Bentuk Natura dan Uang.

Dalam peraturan tersebut dijelaskan besaran kenaikan dari tahun 2013 Rp 6.976 menjadi Rp
7.242. Sedangkan untuk pegawai yang menerima tunjangan beras dalam bentuk natura maka
harga yang digunakan adalah Rp 8.047. Pembayaran tunjangan dibatasi hanya untuk 2 orang
anak saja, dengan masing-masing mendapatkan 10/kg per bulan.

Tunjangan Khusus Pajak

Tunjangan khusus pajak adalah tunjangan untuk pemotongan pajak atas penghasilan yang
didapatkan oleh PNS, TNI, dan Polri, baik yang masih aktif kerja ataupun yang telah memasuki
masa pensiun. Pemotongan dilakukan secara otomatis dengan dibebankan kepada APBN atau
APBD.

Sebagaimana tercantum dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2010
tentang Tarif Pemotongan dan Pengenaan Pajak Penghasilan Pasal 21 Atas Penghasilanyang
Menjadi Beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Atau Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah.

Penghasilan-penghasilan tersebut adalah penghasilan tetap yang diterima oleh Pegawai Negeri
Sipil. Perhitungan pemotongan pajak disesuaikan dengan Surat Edaran NOMOR SE- 8
IPB/2011.

Pembulatan

Pembulatan disini merupakan pengurangan atau penambahan atas unsur gaji PNS. Dengan
adanya pembulatan dapat mempermudah pembayaran administrasi pegawai setiap kali
pembayaran, besaran pengurangan atau penjumlahan gaji dengan pembulatan harus tercantum
dalam daftar gaji. Pembulatan beraku bagi penghasilan bruto yang dijumlahkan dengan
tunjangan lain.

Aturan perhitungannya adalah setiap unsur yang mengalami penambahan maka dibulatkan ke
atas menjadi 1,00, sedangkan jika ada pengurangan maka unsur pembulatan menjadi nol rupiah
(0,00). Dan untuk jumlah akhir dari gaji dibulatkan menjadi Rp 100,00.

Iuran Wajib Pegawai (IWP)

Iuran Wajib Pegawai (IWP) dipotong secara otomatis dari jumlah keseluruhan gaji dengan
besaran 10 persen. Akan dikemanakan potongan tersebut? Potongan 10 persen akan dibagi-
bagikan untuk persiapan pemenuhan kesejahteraan PNS, baik yang dirasakan sekarang atau nanti
setelah memasuki masa pensiun. 10 persen potongan diperuntukkan bagi Askes (iuran
pemeliharaan kesehatan) sebesar 2 persen, 3,25 persen untuk iuran tabungan hari tua dan
perumahan, dan yang terakhir adalah untuk iuran jaminan hari tua sebesar 4,75 persen. Hal ini
didasarkan pada KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN
1977.

Taperum

Taperum atau kependekan dari Tabungan Perumahan PNS adalah program yang disediakan oleh
pemerintah untuk mempersiapkan pegawai dalam memiliki rumah. Sebagaimana dengan
namanya iuran ini adalah tabungan yang dipotong dari gaji pokok pegawai. Dana perumahan
akan dikelola oleh sebuah lembaga yang dinamakan dengan Bapertarum PNS (Badan
Pertimbangan Tabungan Perumahan Pegawai Negeri Sipil).

Pemotongan taperum tidak akan sama setiap PNS tergantung pada golongannya, dengan rincian
golongan I akan dipotong sebesar Rp 3.000,00, Golongan II Rp 5.000,00, Golongan III Rp
7.000,00 dan Golongan IV 10.000,00 masing-masing dipotong setiap bulan. Namun bagi PNS
yang memenuhi persyaratan tertentu dan mengusulkan Bantuan Untuk Membangun (BUM) bisa
dilakukan ketika akan membangun rumah. Tata cara serta persyaratannya tercantum dalam
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 1993, dan tentang tambahan BUM
yang diatur dalam Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 12 Tahun 2011.

Produk-produk hukum yang tercantum bisa berubah sewaktu-waktu sesuai dengan ketetapan dari
pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai