Abstrak - PT Geo Dipa Energi berdiri pada tanggal 5 Juli 2002. Perusahaan ini merupakan salah satu
pengelola panas bumi yang memanfaatkannya sebagai salah satu sumber tenaga pembangkit listrik. Cakupan
kegiatan yang dijalaninya mulai dari tahap eksplorasi, eksploitasi lahan penghasil panas bumi, pembangunan
sarana pembangkit (Power Plant) hingga menyalurkan hasil olahan panas bumi menjadi energi listrik ke jaringan
transmisi listrik interkoneksi Jawa Madura Bali (Jamaba).
PT Geo Dipa Energi merupakan perusahaan gabungan antara PT PERTAMINA (Persero) dan PT PLN
(Persero), dua BUMN terbesar di Indonesia. Keduanya memiliki kompetensi dan pengalaman yang sudah tidak
diragukan lagi dalam bidang usaha masing masing. PT PERTAMINA (Persero) dengan kemampuan dan
pengalamannya dalam pengembangan lapangan uap panas bumi bergabung dengan PT PLN (Persero) yang
berpengalaman dalam bidang pembangunan dan pengoperasian pembangkit listrik serta berwenang dalam
penyaluran dan pendistribusian listrik ke seluruh Indonesia. Kombinasi ini merupakan jaminan dan bukti tingginya
kompetensi yang dimiliki PT Geo Dipa Energi dalam menjalankan bisnisnya.
Sistem AVR pada pembangkit sangat penting peranannya, dikarenakan sebuah generator tidak akan
menghasilkan listrik jika didalamnya sistem tidak terdapat AVR.
Pompa ini penggunaannya sangat 2.4 Proses Produksi Listrik PLTP Dieng
vital pada Power Plant. Pompa ini Skema perjalanan uap
berhubungan langsung dengan Main
Condenser yaitu untuk mengalirkan
kondensat dengan suhu 33o C untuk di
5.400.000 liter membutuhkan pompa
dengan kapasitas yang sangat besar untuk
memindahkannya, apalagi suplai uap dari
Turbin berjalan terus menerus sehingga
untuk menjaga agar Main Condenser tetap
vakum
2.3 Kemampuan Unit PLTP Dieng Gambar 2.2 Urutan perjalanan uap PLTP
Dieng
PLTP GEO DIPA ENERGY DIENG
Unit 1 mempunyai beberapa unit sumur
produksi yang digunakan untuk
III. Sistem Eksitasi Generator Dengan penguatan (excitacy) pada exciter. Dengan
Menggunakan AVR di PT. Geo Dipa demikian apabila terjadi perubahan
Energi Unit I Dieng tegangan output generator akan dapat
distabilkan oleh AVR secara otomatis
3.1 Fungsi Sistem Eksitasi dikarenakan dilengkapi dengan peralatan
seperti alat yang digunakan untuk
Fungsi dari sistem eksitasi pada pembatasan penguat minimum ataupun
generator adalah untuk mengendalikan maximum yang bekerja secara otomatis.
output dari generator agar tetap stabil pada
Pengatur tegangan yang digunakan
beban yang bervariasi. Biasanya sebuah
adalah AVR MX321, merupakan AVR
generator sinkron memiliki kumparan
jenis thyristor, dimana daya masukan
jangkar yang terletak pada stator dengan
adalah sumber tiga fasa dari PMG yang
hubungan bintang. Sedangkan kumparan
kemudian disearahkan oleh power rectifier
medan terletak pada rotor generator. Bila
yang terdiri dari penyearah thyristor yang
rotor berputar akan menimbulkan
merupakan bagian dari AVR MX321.
perpotongan antara kumparan medan
Disamping sebagai pengatur tegangan
dengan stator winding sehingga
rangkaian AVR juga dilengkapi alat
menghasilkan Gaya Gerak Listrik (GGL).
pengontrol untuk menjamin keandalan dari
generator. AVR dihubungkan dengan
3.2 AVR (Automatic Voltage Regulator)
belitan stator generator utama melalui
isolating transformer yang berfungsi
AVR (automatic voltage regulator) mengontrol daya yang disuplai pada stator
adalah sebuah sistem kelistrikan yang eksiter dan sampai pada belitan rotor
berfungsi untuk menjaga agar tegangan generator utama untuk menjaga tegangan
generator tetap konstan dengan kata lain keluaran pada batas yang ditetapkan, jadi
generator akan tetap mengeluarkan tugas utama AVR ini adalah :
tegangan yang selalu stabil tidak
terpengaruh pada perubahan beban yang a. Untuk mengatur keluaran tegangan
selalu berubah-ubah,dikarenakan beban generator
sangat mempengaruhi tegangan output b. Untuk mengatur arus eksitasi
generator. Sistem AVR pada pembangkit c. Untuk mengatur volt/Hertz
sangat penting peranannya, dikarenakan
sebuah generator tidak akan menghasilkan 3.4 Bagian-Bagian Automatic Voltage
listrik jika didalamnya sistem tidak terdapat Regulator
AVR.
c. Field Breaker
Field Breaker ini digunakan sebagai IV. PENUTUP
pemutus medan eksiter. Filed Breaker ini 4.1 Kesimpulan
juga dilengkapi dengan discharging contact 1. Besarnya penguatan dari penguat utama
yang terhubung dengan field discharging tergantung dari besarnya arus penguat
resistor. Field discharging resistor dari AVR dan kecepatan rotor.
berfungsi untuk melindungi rotor dari arus 2. Sistem AVR pada generator
medan balik pada saat terjadi kerusakan mempengaruhi besar kecilnya steam
pada sistem eksitasi atau pada saat yang masuk kedalam turbin, sehingga
generator berhenti beroperasi. Jika terjadi sangat mempengaruhi kecepatan dan
gangguan pada sistem eksitasi, maka field kinerja turbin
breaker akan membuka dan secara otomatis
discharging contact akan menutup, 4.2 Saran
sehingga arus medan yang masih tersimpan
pada rotor dapat segera diperkecil dengan Perwatan dan pengujian pada perlatan-
mengalirkan ke field discharging resistor. peralatan sistem eksitasi dengan
Rangkaian field breaker dapat dilhat pada menggunakan AVR ini harus dilakukan
gambar berikut secara berkala dan teliti. Hal ini dilakukan
agar efesiensi dan kontinyu operasi
generator dapat dtingkatkan.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Marsudi, Djiteng, Operasi Sistem
Gambar 3.4 Rangkaian Field Breaker
Tenaga Listrik, Penerbit Graha Ilmu,
d. Excitation Loss Module Yogyakarta, 2006.
Kehilangan eksitasi dalam kondisi [2] Theraja, B. L, A Text Book of
parallel dapat menyebabkan gangguan Electrical Technology, New Delhi,
seperti hilangnya sinkronisasi sistem. S.Chand and Company Ltd, 2001.
Excitation Loss Module berfungsi [3] www.geodipa.co.id
memonitor keluaran AVR dan memberikan [4] Kiewit/Holt Indonesia LLC.Dieng
sinyal kepada rele jika terjadi gangguan Geothermal Project. Data Book.
berupa tanda alarm. Alat ini bekerja Himpunan California Energi,LTD
berdasarkan karakteristik arus (rectifier
ripple) pada belitan medan eksiter.
BIODATA PENULIS
Dr.Ir.Hermawan, DEA
NIP. 195806171987031002