Subito Optocoupler PDF
Subito Optocoupler PDF
2, September 2012
184
Jurnal Ilmiah Foristek Vol.2, No.2, September 2012
(a) (b)
Gambar 2. (a) Rangkaian dasar Optocoupler
(b) Bentuk fisik optocoupler
Gambar 1. Alat Ukur Piringan Putar (kWh- Prinsip kerja dari optocoupler adalah :
meter) Jika antara phototransistor dan LED
terhalang maka phototransistor
Piringan putar aluminium ditempatkan tersebut akan off sehingga keluaran
diantara dua inti besi U dan E-I. Karena dari kolektor akan berlogika high.
adanya efek elektromagnetis dari kedua inti Sebaliknya jika antara
besi tersebut pada piringan aluminuim Phototransistor dan LED tidak
menimbulkan arus eddy yang menyebabkan terhalang maka phototransistor
torsi putar pada piringan. Piringan tersebut akan on sehingga
aluminium berputar bertumpu pada poros keluarannya akan berlogika low.
dengan kecepatan putar sebanding dengan Dipasaran, optocoupler tersedia
daya dari beban dalam rentang waktu dengan tipe 4N25/4N35 dan mempunyai
tertentu. Meter piringan putar disebut kilo tegangan isolasi 7500 volt dengan
Watt hour meter (kWh-meter) kemampuan maksimal LED dialiri arus maju
sebesar 3A.
2.2 Sensor Optocoupler
Optocoupler adalah piranti elektronika 2.3. Mikrokontroler AT89S52
yang memanfaatkan sinar sebagai pemicu Mikrokontroler adalah perangkat elektronika
on-off . Opto berarti optik dan coupler berarti yang dapat mengerjakan proses yang
pemicu. Jadi dapat diartikan bahwa bermacam misalnya pengendali alat ukur
optocoupler merupakan suatu komponen digital untuk mengukur tegangan sinyal
yang bekerja berdasarkan picu cahaya optik, input. Fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh
yang terdiri atas dua bagian yaitu transmitter sebuah mikrokontroler antara lain;
dan receiver. timer/counter, port I/O, serial port, Analog
1. Transmitter dibangun dari sebuah LED to Digital Converter (ADC). Proses
infra merah yang cahaya tidak terlihat pengendalian ADC, pemberian sinyal-sinyal
oleh mata telanjang. Jika dibandingkan yang tepat pada display dikerjakan secara
dengan menggunakan LED biasa, LED berurutan pada program yang ditulis di
infra merah memiliki ketahanan yang ROM. Penulisan program mikrokontroler
lebih baik terhadap sinyal tampak. pada umumnya adalah menggunakan bahasa
2. Receiver dibangun dari sebuah assembly untuk mikrokontroler yang
phototransistor yaitu suatu transistor bersangkutan.
yang peka terhadap tenaga cahaya. Mikrokontroler menggunakan atmel
Spektrum infra merah yang merupakan AT89S52 sebagai unit pemroses sentral yang
sumber cahaya menghasilkan energi akan merespon data dan menerima informasi
panas yang lebih besar dari cahaya dari encoder sesuai program yang
tampak. ditanamkan pada kontroller. Pada gambar
Dasar rangkaian ditunjukkan pada gambar 2 dibawah P0 digunakan untuk LCD.
dan bentuk fisiknya ditunjukkan pada
gambar 3.
185
Jurnal Ilmiah Foristek Vol.2, No.2, September 2012
186
Jurnal Ilmiah Foristek Vol.2, No.2, September 2012
Inisialisasi LCD
Tambah harga
KWH > 20k
dengan Rp 55
Membuat Tampilan
dasar LCD
Reset KWH
Tambah harga
dan Rp KWH > 40k
dengan Rp 89
B ulang
Beban
Y
Pengenol = 0 Tambah Harga
? dengan Rp 99
T
Pulsa = 0
?
Tampilkan harga
ke LCD
Y
Tunggu sesaat
Gambar 7. Prinsip kerja putaran kWh meter
untuk menunggu
BounchingY
(fast delay)
B
Input data yang terdeteksi oleh
optocoupler pada saat piringan kWh-meter
Pulsa = 0
?
melewati sensor ialah data yang berupa
Y sinyal gelombang sinusoidal yang nantinya
Counter 10
(pembagi pulsa 10)
akan dirubah menjadi gelombang bentuk
kotak agar mikrokontroler bisa mengolahnya
Pulsa = 10
?
menjadi output yang dapat ditampilkan pada
display LCD. Display LCD yang
Tambah KWH digunakan adalah tipe HD44780U dengan
9 watt
Y display 16x2 artinya 16 karakter perbaris
Tampilkan KWH
ke LCD
dengan jumlah baris 2 yang mana akan
menampilkan jumlah untuk putaran piringan
A
kWh-meter yang terdeteksi dan jumlah
hitungan rupiahnya selama sebulan.
Gambar 6. Diagram Alir Penghitung Harga Adapun perhitungan untuk putaran piringan
kWh-meter per kWhnya adalah didasarkan pada kWh-
meter analog yaitu 900 putaran / 1 kWh, data
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ini mengacu pada beberapa poin yang telah
ditetapkan yaitu :
Cara kerja system kWh-meter ini tidak - Jumlah kWh terpakai
jauh berbeda dengan system kWh-meter - Harga per kWh
yang digunakan oleh pelanggan PLN, hanya - Biaya pemakaian.
saja pada sistem ini terdapat beberapa Dari ketiga poin diatas telah
tambahan peralatan yang akan mengubah ditentukan tarif dasar (sesuai dengan tarif
tampilan energi listrik menjadi tampilan dasar listrik (TDL) tahun 2010 yang telah
rupiah. Pada awalnya sistem ini disuplai dari ditetapkan pemerintah) yang nantinya akan
PLN sebagai sumber yang kemudian akan dipakai pada perhitungan untuk penelitian ini
menggerakkan piringan kWh-meter pada . Adapun tarif tersebut ialah:
saat diberi beban, pada saat piringan tersebut 1. Untuk pemakaian 20 kWh terpakai,
berputar akan melewati sensor optocoupler harga per kWhnya Rp. 275
maka sensor akan mengeksekusi setiap kali 2. Untuk pemakaian 60 kWh terpakai,
piringan tersebut melewati atau memotong harga per kWhnya Rp. 445
cahaya pada optoucopler dan akan
187
Jurnal Ilmiah Foristek Vol.2, No.2, September 2012
Jadi jumlah rupiah untuk 20 kWh yang Dari hasil perancangan dan pengujian
terpakai, harga per kWhnya = Rp. 55 dengan menggunakan beban yang akan
b. Pada 60 kWh terpakai, harga per dihitung jumlah pemakaian energi listriknya
kWhnya = Rp. 445 dapat disimpulkan bahwa :
Untuk 21 60 kWh : Rp. 445 1. kWh-meter konvensional yang pada
awalnya hanya dapat menampilkan
jumlah pemakaian energi listrik dapat
Jadi jumlah rupiah untuk 40 kWh yang dimodifikasi menjadi alat yang juga
terpakai, harga per kWhnya : Rp. 89 dapat menampilkan jumlah rupiah yang
c. Pada kWh terpakai lebih besar dari 60, harus dibayar.
harga per kWhnya = Rp. 495 2. Untuk memodifikasi kWh-meter
Untuk > 60 kWh : Rp. 495 konvensional ini dapat digunakan sensor
optocoupler yang akan membaca jumlah
putaran piringan untuk kemudian
Jadi jumlah rupiah untuk kWh yang disampaikan ke mikrokontroler
terpakai, harga per kWhnya : Rp. 99 AT89S52 yang akan mengolahnya
Dari hasi konversi didapatkan hasil menjadi suatu hasil yang ditampilkan
penjumlahan putaran dan jumlah rupiah pada display LCD.
sebagai berikut :
- Untuk jumlah putaran didapatkan DAFTAR PUSTAKA
jumlah putaran sebesar :
180 putaran / 200 Watt Putranto A. dkk. Teknik Otomasi Industri
a. Untuk pemakaian 20 kWh Jilid 1. Direktorat Pembinaan Sekolah
terpakai, Menengah Kejuruan, Direktorat
Harga per kWhnya = Rp. 55 Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar
b. Untuk pemakaian 21-60 kWh dan Menengah, Departemen Pendidikan
terpakai Nasional : Jakarta, 2008.
188
Jurnal Ilmiah Foristek Vol.2, No.2, September 2012
189