A. Kompetensi Inti
KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan.
D. Materi Pembelajaran
Gerak Parabola Aplikasi Gerak
Parabola
E. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Model Scientific literacy Based Learning
Metode Pembelajaran : Diskusi, tanya jawab, eksperimen, serta penugasan.
F. Media Penunjang
Media : PhET
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Penilaian
Pengamat
Kegiatan
1 2 3 4
Pendahuluan ( 10 Menit)
Penilaian
Kegiatan Pengamat
1 2 3 4
H. Sumber Pembelajaran
1. Handout Gerak Parabola
2. Buku Penunjang Lainnya.
3. LKS 1 dan Kunci LKS 1: Fenomena Tendangan Sepakbolai.
4. LP 1: Angket Sikap terhadap Sains.
5. LP 2: Literasi Sains.
Daftar Pustaka
Jurusan Fisika. (2013). Kurikulum Prodi Pendidikan Fisika tahun 2013, berbasis KKNI. Surabaya:
Tim Prodi Pendidikan Fisika.
Serway, R. A. & Jewett, J.W. (2014). Physics, for scientists and enginer with modern physics, ninth
edition. USA: Cengage Learning, Inc.
Thomson, S., Hillman, K. & Bortoli, L. D. (2013). Programme for International Student Assessment,
A teachers guide to PISAscientific literacy. Victoris: Acer Press.
Nama : Kelompok :
..............
No Absen : . Kelas/Semester :
..............
B. Media
Ketika membuka media PhET dengan judul Projectile Motion, kamu akan mendapatkan
tampilan media sebagai berikut:
C. Identifikasi Masalah
Tendangan Pisang
Di dalam permainan sepak bola, ada beberapa fenomena yang menarik, seperti
tendangan pisang. Tendangan pisang yang terkenal telah dilakukan oleh pemain sepak
bola dunia, seperti Pele, Roberto Carlos dan David Beckham. Disamping lintasan pisang,
ada beberapa lintasan bola yang dapat terjadi dalam permainan sepakbola, seperti lintasan
lurus dan lintasan melengkung. Ada tiga gaya yang mempengaruhi lintasan tersebut, yaitu
gaya gravitasi, gaya angkat (lift) dan gaya hambat (drag). Untuk menganalisa lintasan
yang terjadi maka kita tidak lepas dari prinsip fisika di dalam fluida (udara).
Di dalam Jurnal Football Curves dinyatakan tentang gol terkenal oleh Roberto Carlos
pemain asal Brasil melawan Prancis pada tahun 1997. Gol yang berawal dari tendangan
bebas ini ditembak dari jarak 35 m. Roberto Carlos menendang bola dengan kuat
(kecepatan v0= 38 m/s), dengan sudut sekitar 120 relatif ke arah gawang, dengan
kecepatan rotasi bola (0 = 88 rad/s ), awalnya lintasan bola bergerak lurus ke samping
gawang kemudian tiba-tiba membengkok ke arah gawang dan masuk ke gawang. Bola
menyimpang sejauh 4 m dan cukup membuat kipper kebingungan. Lintasan bola ini
menyerupai bentuk pisang. Tendangan ini kemudian dikenal dengan nama tendangan
pisang.
David Beckham yang mahir melakukan tendangan pisang mempunyai tendangan
pisang yang lebih spektakular dengan lengkungan tajam di dekat akhir lintasan bola.
Lengkungan tajam yang tiba-tiba inilah yang membuat kiper- kiper terperangah karena
bola berbelok begitu cepat dengan tiba-tiba. Mengapa hal ini bisa terjadi? Apakah
kebetulan?
Peneliti Inggris, Peter Bearman mengatakan bahwa efek magnus akan mengecil
jika kecepatan gerak bola terlalu besar atau rotasinya lebih lambat. Jadi untuk mendapat
efek magnus yang besar, seorang harus membuat bola berputar sangat cepat tetapi
kecepatannya tidak boleh terlalu cepat. Ketika Beckham menendang bola secara keras
dengan sisi sepatunya sehingga bola dapat berotasi cepat sekali, bola melambung dan
mulai membelok akibat adanya efek magnus. Gesekan bola dengan udara akan
memperlambat gerakan bola (kecepatan bola berkurang). Jika rotasi bola tidak banyak
berubah, maka pengurangan kecepatan dapat menyebabkan efek magnus bertambah
besar, akibatnya bola melengkung lebih tajam, masuk gawang, membuat penonton
terpesona dan berdecak kagum.
Gustav Magnus tahun 1852 pernah meneliti kasus sebuah bola yang bergerak
sambil berotasi. Gerakan bola ini menimbulkan aliran udara. Akibat rotasi bola, aliran
udara yang searah dengan arah rotasi bola (A) bergerak relatif lebih cepat dibandingkan
aliran udara pada sisi bola yang lain (B). Berdasarkan prinsip Bernoulli, semakin cepat
udara mengalir, semakin kecil tekanannya. Akibatnya tekanan di B lebih besar
dibandingkan tekanan di A. Perbedaan tekanan ini menimbulkan gaya yang membelokan
bola ke arah A. Membeloknya bola akibat perbedaan tekanan udara ini sering disebut efek
magnus untuk menghormati Gustav Magnus.
Tuliskan konsep-konsep sains yang dapat kamu temukan dalam fenomena di atas!
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
Tuliskan beberapa pertanyaan ilmiah (dapat diuji melalui penyelidikan ilmiah)
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
.......................................................................................................................
Tuliskan beberapa pertanyaan tidak ilmiah (tidak dapat diuji melalui penyelidikan
ilmiah)
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
D. Eksplorasi
1. Merencanakan Sebuah Eksperimen
Pilih salah satu pertanyaan ilmiah yang Anda tuliskan, kemudian rencanakanlah
sebuah eksperimen untuk menguji pertanyaan tersebut!
Pertanyaan Ilmiah yang Dipilih:
...........................................................................................................................................
Rumusan Hipotesis:
...........................................................................................................................................
Identifikasi Variabel:
Variabel Keterangan
Manipulasi
Respons
Kontrol
Manipulasi
Respons
Kontrol
2. Melaksanakan Eksperimen
Laksanakan penyelidikan seperti yang kamu rencanakan, dokumentasikan kegiatan
eksperimenmu, dan catatlah data hasil pengamatanmu pada tabel data yang telah
kamu buat sebelumnya.
Data Hasil Eksperimen:
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
.......................................................................................
E. Eksplanasi
Gunakanlah data-data eksperimen atau referensi yang kamu gunakan untuk menarik
kesimpulan!
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
.......................................................................................................................
F. Aplikasi
1. Menjelaskan fenomena ilmiah lainnya
Temukanlah beberapa fenomena literasi sains terkait sifat-sifat cahaya dan berikanlah
penjelasan secara ilmiah terhadap fenomena tersebut!
No Fenomena Penjelasan Ilmiah
1
2. Pemecahan masalah
Gerak parabola identik dengan tendangan bola pada permainan sepakbola. Untuk
menghasilkan tendangan yang bisa masuk ke gawang tentu seorang pemain dapat
mengira-ngira besar kecepatan yang digunakan untuk menendang. Dalam Fisika,
tendangan ini merupakan salah satu penerapan dari gerak parabola. Sebuah bola
ditendang dengan sudut elevasi 37 dan kecepatan awal 10 m/s. Tentukan kecepatan
bola setelah 0,2 detik! ( cos 37= 4/5, sin 37=3/5)
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
.......................................................................................
Kunci Jawaban
LKS 1 : FENOMENA TENDANGAN SEPAKBOLA
G. Tujuan Pembelajaran
5. Menunjukkan sikap terhadap sains dalam proses pembelajaran.
6. Menjelaskan hubungan antara kecepatan awal dengan jarak dan tinggi maksimum yang
ditempuh bola.
7. Melakukan evaluasi dan merancang penyelidikan ilmiah.
8. Menafsirkan data dan bukti ilmiah.
H. Media
Ketika membuka media PhET dengan judul Projectile Motion, kamu akan mendapatkan
tampilan media sebagai berikut:
I. Identifikasi Masalah
Tendangan Pisang
Di dalam permainan sepak bola, ada beberapa fenomena yang menarik, seperti
tendangan pisang. Tendangan pisang yang terkenal telah dilakukan oleh pemain sepak
bola dunia, seperti Pele, Roberto Carlos dan David Beckham. Disamping lintasan pisang,
ada beberapa lintasan bola yang dapat terjadi dalam permainan sepakbola, seperti lintasan
lurus dan lintasan melengkung. Ada tiga gaya yang mempengaruhi lintasan tersebut, yaitu
gaya gravitasi, gaya angkat (lift) dan gaya hambat (drag). Untuk menganalisa lintasan
yang terjadi maka kita tidak lepas dari prinsip fisika di dalam fluida (udara).
Di dalam Jurnal Football Curves dinyatakan tentang gol terkenal oleh Roberto Carlos
pemain asal Brasil melawan Prancis pada tahun 1997. Gol yang berawal dari tendangan
bebas ini ditembak dari jarak 35 m. Roberto Carlos menendang bola dengan kuat
(kecepatan v0= 38 m/s), dengan sudut sekitar 120 relatif ke arah gawang, dengan
kecepatan rotasi bola (0 = 88 rad/s ), awalnya lintasan bola bergerak lurus ke samping
gawang kemudian tiba-tiba membengkok ke arah gawang dan masuk ke gawang. Bola
menyimpang sejauh 4 m dan cukup membuat kipper kebingungan. Lintasan bola ini
menyerupai bentuk pisang. Tendangan ini kemudian dikenal dengan nama tendangan
pisang.
David Beckham yang mahir melakukan tendangan pisang mempunyai tendangan
pisang yang lebih spektakular dengan lengkungan tajam di dekat akhir lintasan bola.
Lengkungan tajam yang tiba-tiba inilah yang membuat kiper- kiper terperangah karena
bola berbelok begitu cepat dengan tiba-tiba. Mengapa hal ini bisa terjadi? Apakah
kebetulan?
Peneliti Inggris, Peter Bearman mengatakan bahwa efek magnus akan mengecil
jika kecepatan gerak bola terlalu besar atau rotasinya lebih lambat. Jadi untuk mendapat
efek magnus yang besar, seorang harus membuat bola berputar sangat cepat tetapi
kecepatannya tidak boleh terlalu cepat. Ketika Beckham menendang bola secara keras
dengan sisi sepatunya sehingga bola dapat berotasi cepat sekali, bola melambung dan
mulai membelok akibat adanya efek magnus. Gesekan bola dengan udara akan
memperlambat gerakan bola (kecepatan bola berkurang). Jika rotasi bola tidak banyak
berubah, maka pengurangan kecepatan dapat menyebabkan efek magnus bertambah
besar, akibatnya bola melengkung lebih tajam, masuk gawang, membuat penonton
terpesona dan berdecak kagum.
Gustav Magnus tahun 1852 pernah meneliti kasus sebuah bola yang bergerak
sambil berotasi. Gerakan bola ini menimbulkan aliran udara. Akibat rotasi bola, aliran
udara yang searah dengan arah rotasi bola (A) bergerak relatif lebih cepat dibandingkan
aliran udara pada sisi bola yang lain (B). Berdasarkan prinsip Bernoulli, semakin cepat
udara mengalir, semakin kecil tekanannya. Akibatnya tekanan di B lebih besar
dibandingkan tekanan di A. Perbedaan tekanan ini menimbulkan gaya yang membelokan
bola ke arah A. Membeloknya bola akibat perbedaan tekanan udara ini sering disebut efek
magnus untuk menghormati Gustav Magnus.
Tuliskan konsep-konsep sains yang dapat kamu temukan dalam fenomena di atas!
Kecepatan awal, sudut elevasi, jarak terjauh, titik tertinggi
Tuliskan beberapa pertanyaan ilmiah (dapat diuji melalui penyelidikan ilmiah)
- Bagaimana pengaruh kecepatan awal terhadap jarak tendangan bola yang dihasilkan?
- Bagaimana pengaruh sudut elevasi terhadap jarak tendangan bola yang dihasilkan?
- Bagaimana pengaruh kecepatan awal terhadap titik tertinggi yang dicapai bola?
- Bagaimana pengaruh sudut elevasi terhadap titik tertinggi yang dicapai bola?
Tuliskan beberapa pertanyaan tidak ilmiah (tidak dapat diuji melalui penyelidikan
ilmiah)
-Bagaimana bola yang ditendang tiba-tiba dapat berubah arah? Apakah ini kebetulan?
- Bagaimana pengaruh cara menendang bola (efek magnnus) dengan terjadinya gol?
- Bagaimana pengaruh cara menendang bola (efek magnnus) dengan kemenangan
timnya?
J. Eksplorasi
4. Merencanakan Sebuah Eksperimen
Pilih salah satu pertanyaan ilmiah yang Anda tuliskan, kemudian rencanakanlah
sebuah eksperimen untuk menguji pertanyaan tersebut!
Pertanyaan Ilmiah yang Dipilih:
Bagaimana pengaruh kecepatan awal terhadap jarak tendangan bola yang
dihasilkan?
Rumusan Hipotesis:
Semakin besar kecepatan awal maka jarak tendangan bola yang dihasilkan
juga semakin besar
Identifikasi Variabel:
Variabel Keterangan
5. Melaksanakan Eksperimen
Laksanakan penyelidikan seperti yang kamu rencanakan, dokumentasikan kegiatan
eksperimenmu, dan catatlah data hasil pengamatanmu pada tabel data yang telah
kamu buat sebelumnya.
Data Hasil Eksperimen:
No kecepatan awal Sudut elevasi Jaraak terjauh (meter)
(m/s)
1 20 30 37,3
2 30 30 81,6
3 40 30 143,4
4 50 30 223,0
L. Aplikasi
4. Menjelaskan fenomena ilmiah lainnya
Temukanlah beberapa fenomena literasi sains terkait sifat-sifat cahaya dan berikanlah
penjelasan secara ilmiah terhadap fenomena tersebut!
No Fenomena Penjelasan Ilmiah
1 Bola basket yang Bola basket yang dilempar ke ring akan
dilemar ke ring membentuk lintasan parabola. Dalam permainan
basket tentu ingin menghasilkan titik tertinggi.
2 Permainan Golf Pada permainan golf juga merupakan penerapan
dari gerak parabola. Pada permainan ini
membutuhkan jarak terjauh
5. Pemecahan masalah
Gerak parabola identik dengan tendangan bola pada permainan sepakbola. Untuk
menghasilkan tendangan yang bisa masuk ke gawang tentu seorang pemain dapat
mengira-ngira besar kecepatan yang digunakan untuk menendang. Dalam Fisika,
tendangan ini merupakan salah satu penerapan dari gerak parabola. Sebuah bola
ditendang dengan sudut elevasi 30 dan kecepatan awal 10 m/s ,jarak terjauh yang
ditempuh bola adalah....
02 2
=
102 2(30)
=
10
100.1/23
=
10
= 53
6. Implikasi potensial literasi sains bagi masyarakat
Jelaskan beberapa penerapan sifat-sifat cahaya dalam produk teknologi?
No Produk teknologi Penjelasan
1. Heliopter yang Dalam memberikan bantua kepada korban
memberikan bencana alam maka helikopter akan berada di
bantuan kepada ketinggian tertentu dari lokasi bencana dan
korban bencana melemparkan bantuan dari sana (dilakukan oleh
alam ahli). Ini akan membentuk lintasan gerak parabola.
2. Semprot air Dalam menyiram tanaman di jalan digunakan
otomatis semprot air otomatis yang dapat menyiram
tanaman secara otomatis tanpa tenaga manusia.
Aliran semprot air ini berbentuk parabola.
Daftar Pustaka
Serway, R. A. & Jewett, J. W. (2014). Physics, for scientists and enginer with modern physics, ninth
edition. USA: Cengage Learning, Inc.
Walker, J., Halliday, D. & Resnick. (2014). Fundamentals of physics, tenth edition. USA: John
Wiley & Sons, Inc.
Tabel Spesifikasi
Lembar Penilaian Literasi Sains
Tujuan Pembelajaran LP dan Butir Soal Kunci Jawaban
Petunjuk Umum:
Angket sikap terhadap sains berisikan 28 butir pertanyaan yang diajukan sebagai penilaian diri
berkaitan dengan motivasi dalam sains, keyakinan dalam belajar sains, dukungan terhadap
penyelidikan ilmiah, tanggung jawab terhadap lingkungan dan budaya.
Pahamilah setiap butir pertanyaan dan petunjuk khusus penilaian yang disediakan, kemudian
berikanlah penilaian secara jujur pada setiap butir pertanyaan yang dianggap paling sesuai dengan
kondisi anda sekarang ini.
Penilaian ini tidak akan mengurangi nilai akademik Anda.
Petunjuk Khusus:
Penilaian dilakukan dengan memberi tanda cek list () pada kolom jawaban SS (Sangat Setuju), S
(Setuju), N (Tidak Mempunyai Jawaban/Tidak Bisa Memutuskan), TS (Tidak Setuju), STS (Sangat Tidak
Setuju).
Pendapat
No Pernyataan
SS S N TS STS
Pendapat
No Pernyataan
SS S N TS STS
Tuliskan faktor-faktor lain yang membuat Anda kesulitan bersikap terhadap sains dengan mengisi
tabel di bawah ini.
Sikap terhadap Sains Kesulitan
Responden
Daftar Pustaka
Thomson, S., Hilman, K. & Bortol, L. D. (2013). Programme for International student assessment: A
teachers guide to PISA scientific literacy. Acer Press.
Nama : . Kelas : .......
NIM : . Semester : .......
LP 2: Literasi Sains
Gustav Magnus tahun 1852 pernah meneliti kasus sebuah bola yang bergerak
sambil berotasi. Gerakan bola ini menimbulkan aliran udara. Akibat rotasi bola, aliran
udara yang searah dengan arah rotasi bola (A) bergerak relatif lebih cepat dibandingkan
aliran udara pada sisi bola yang lain (B). Berdasarkan prinsip Bernoulli, semakin cepat
udara mengalir, semakin kecil tekanannya. Akibatnya tekanan di B lebih besar
dibandingkan tekanan di A. Perbedaan tekanan ini menimbulkan gaya yang membelokan
bola ke arah A. Membeloknya bola akibat perbedaan tekanan udara ini sering disebut efek
magnus untuk menghormati Gustav Magnus.
DAFTAR PUSTAKA
Nur, M. 2009. Modul keterampilan-keterampilan proses sains. Surabaya: Unipress.
Serway, R. A. & Jewett, J. W. (2014). Physics, for scientists and enginer with modern physics, ninth
edition. USA: Cengage Learning, Inc.
Nama : Kelas : .......
NIM : . Semester : .......
Kunci Jawaban
LP 2: Literasi Sains
Gustav Magnus tahun 1852 pernah meneliti kasus sebuah bola yang bergerak
sambil berotasi. Gerakan bola ini menimbulkan aliran udara. Akibat rotasi bola, aliran
udara yang searah dengan arah rotasi bola (A) bergerak relatif lebih cepat dibandingkan
aliran udara pada sisi bola yang lain (B). Berdasarkan prinsip Bernoulli, semakin cepat
udara mengalir, semakin kecil tekanannya. Akibatnya tekanan di B lebih besar
dibandingkan tekanan di A. Perbedaan tekanan ini menimbulkan gaya yang membelokan
bola ke arah A. Membeloknya bola akibat perbedaan tekanan udara ini sering disebut efek
magnus untuk menghormati Gustav Magnus.
- Bagaimana bola yang ditendang tiba-tiba dapat berubah arah? Apakah ini kebetulan?
- Bagaimana pengaruh cara menendang bola (efek magnnus) dengan terjadinya gol?
- Bagaimana pengaruh cara menendang bola (efek magnnus) dengan kemenangan
timnya?
Bagaimana pengaruh sudut elevasi terhadap titik tertinggi yang dicapai bola?
Pembahasan
Dik : vox = 12 m/s ; voy = 9 m/s.
vo = (vox2 + voy2)
vo = (122 + 92)
vo = (144 + 81)
vo = 224
vo =15 m/s.
Jadi, kecepatan awal bola tersebut adalah 15 m/s.
DAFTAR PUSTAKA
Nur, M. 2009. Modul keterampilan-keterampilan proses sains. Surabaya: Unipress.
Serway, R. A. & Jewett, J. W. (2014). Physics, for scientists and enginer with modern physics, ninth
edition. USA: Cengage Learning, Inc.
PERANGKAT PEMBELAJARAN
LITERASI SAINS
GERAK PARABOLA
Disusun Oleh :
OKY DUA OKTANINGTYAS (14030184055)
Pendidikan Fisika B 2014