Nama : Yunita Sari
NIM : G44140070
Sumber pargraf
(Kinetic parameters for high-pressure-induced
denaturation of
lactoferrin in human milk)
Human milk samples subjected to several heat
and pressure treatments were also analysed by
SDS-polyacrylamide gel electrophoresis before
and after reduction with 2-mercaptoethanol (Fig.
7). Electrophoresis of unreduced sample treated
at 65 C for 30 min showed a marked reduction of
the intensity band corresponding to monomeric
lactoferrin, which disappeared in milk heated at
90 C for 10 min. Likewise, both heat treatments
produced an increase of the colour intensity in
the sample loading well, indicating the presence
of large aggregates that did not enter in the
stacking gel during electrophoresis. By
comparison, the reduced samples gave a similar
migration profile of the bands to the untreated
sample, indicating that protein aggregates
observed were formed by disulphide bonds.
Terjemahan dari iTranslate
Sampel susu manusia mengalami beberapa
perawatan panas dan tekanan juga yang
dianalisis oleh Elektroforesis gel SDS-
polyacrylamide sebelum dan setelah
pengurangan dengan 2-mercaptoethanol
(Gambar 7). Elektroforesis unreduced sampel
diperlakukan di 65 C selama 30 menit
menunjukkan pengurangan ditandai band
intensitas sesuai dengan monomeric lactoferrin,
yang menghilang dalam susu dipanaskan pada 90
C selama 10 menit. Demikian juga, kedua
perawatan panas menghasilkan peningkatan
intensitas warna dalam sampel loading baik,
mengindikasikan adanya agregat besar yang
tidak masuk dalam gel susun selama
Elektroforesis. Sebagai perbandingan,
mengurangi sampel memberikan profil migrasi
serupa dari band sampel tidak diobati,
menunjukkan bahwa protein agregat diamati
terbentuk oleh ikatan disulfida.
Perbaikan
Sampel susu manusia mengalami beberapa
perlakuan panas dan tekanan yang juga dianalisis
oleh elektroforesis gel SDS-poliakrilamida
sebelum dan sesudah reduksi dengan 2-
merkaptoetanol (Gambar 7). Elektroforesis dari
sampel yang tidak direduksi dipanaskan dalam
suhu 65 C selama 30 menit yang menujukkan
pengurangan intensitas pita yang ditandai
dengan monomer laktoferin, yang hilang saat
susu dipanaskan pada suhu 90 C selama 10
menit. Demikian juga, kedua perlakuan panas
menghasilkan peningkatan intensitas warna
pada sampel selama proses, menunjukkan
adanya agregat besar yang tidak masuk dalam
stacking gel selama elektroforesis. Sebagai
perbandingan, sampel yang direduksi
memberikan profil migrasi yang sama pada pita
untuk sampel yang tidak diolah, yang
menunjukkan bahwa agregat protein yang
diamati dibentuk oleh ikatan disulfida.