Barcode
LAPORAN Nama Pasien : Ny. Sarti bt Rakam
OPERASI Umur : 58 tahun
No. RM : 1001345
Ruangan/Poli: Enim lat. II Ruang Operasi: 20.03
Cito/Elektif: Elektif Tanggal Operasi: 05 Mei 2017
Pembedah: Asisten I : Perawat Instrumen:
Dr. Ratih Krisna, SpOG(K) Dr. Iman Ruansa Lia, AmKep
Asisten II:
Dr. Cordova Arridho
Nama Dokter Anestesi: Jenis Anestesi:
Dr. Fredi Heru, SpAn Spinal anastesi
Diagnosa Prabedah: Indikasi Operasi:
Prolaps uteri grade IV + sistokel grade Kuratif
IV+ rectokel grade IV
Diagnosa Pascabedah Jenis Operasi :
Post total vaginal histerektomi + TVH + Kolpokleisis
Kolpokleisis
Desinfeksi Kulit dengan : Jaringan yang diambil:Uterus
Povidoniodine 10%
Dikirim ke P A : Ya, uterus
Waktu operasi: Jenis bahan yang dikirim ke
Mulai operasi Selesai operasi Lama Operasi laboratorium patologi anatomi untuk
Pukul 13.30 Pukul 15.30 120 Menit pemeriksaan: uterus
WIB WIB
Cara Approach (bila perlu dengan Posisi penderita (bila perlu dengan gambar)
gambar) Litotomi
Diagnosis pra bedah : Prolaps uteri grade IV + sistokel grade IV + rectokel grade IV
Diagnosis pascabedah : Post total vaginal histerektomi+Kolpokleisis ai Prolaps uteri grade IV+
+ sistokel grade IV+ rectokel grade IV
Tindakan : Total vaginal histerektomi + Kolpokleisis
Diagnosis pra bedah : Post TVH + sistokel grade III + retrokel grade III berulang
Diagnosis pascabedah : Post Transvaginal Mesh anterior dan posterior
Tindakan : Transvaginal mesh anterior dan posterior
Instruksi Pasca bedah : 8. Obat:
1.Observasi TVI (TD, N, RR, T, perdarahan) - Inj. Ceftriaxon 1g/12 jam IV
2.IVFD RL gttxx/menit - Pronalges supp 100mg/8 jam Supp
3.Cek Hb post operasi 9. Tampon vagina 1x24 jam
4.Kateter menetap hingga 24 jam post operasi
6.Immobilisasi 24 jam
7. Diet biasa
Litotomi
Laporan operasi lengkap (riwayat perjalanan operasi yang terperinci dan lengkap)
Pukul 11.00 Operasi dimulai
Penderita dalam posisi litotomi dan dalam keadaan anestesi spinal, dilakukan tindakan aseptik
dan antiseptik pada daerah vulva dan sekitarnya. Lapangan operasi dipersempit dengan doek
steril. Dilakukan identifikasi fistula dengan melakukan pemasangan sims atas-bawah didapatkan
fistula 1 cm di daerah anterior introitus vagina pada arah jam 1.
Fistula ditampakkan secara avoe, dilakukan tes metilen blue 100 cc metilen blue keluar (+), K/
fistula vesicovagina, lalu dilakukan repair fistula vesicovagina dengan cara:
Memasang klem allis pada kanan dan kiri perineomukokutan
Dengan menggunakan scalpel, dilakukan incisi mengelilingi fistula.
Mukosa disekitar fistula dipisahkan 0,5 cm mengeliling fistula secara tajam dengan
scalpel sampai lubang tampak tidak meregang.
Lubang fistula pada dinding vagina dan kandung kemih ditutup dan dijahit 2 lapis dengan
vicryl 2.0, fistula dijahit secara tobacco sac pada lapis pertama, dilanjutkan lapisan
mukosa dijahit secara jelujur dengan vicryl 2.0
Perdarahan dirawat sebagaimana mestinya.
Dilakukan tes metilen blue 100 cc negatif
Dilakukan pemasangan kateter menetap
Pukul 12.00 WIB. Operasi selesai
Komplikasi:
Tidak ada
Ada:
Jumlah Perdarahan: 50 cc
Instruksi Pasca bedah :
1.Observasi TVI (TD, N, RR, T, perdarahan) 7. Obat:
tiap 1 jam sd 24 jam post operasi - Inj ceftriaxone 2x1 gr (IV)3 hari
2.IVFD RL gtt xx/mnt - Pronalges supp 3 x 1
3.Kateter menetap sd 14 hari post operasi
4.Immobilisasi 24 jam
5.Diet biasa
Singkatan Kelainan yang ditemukan dengan gambar ( Laporan lengkap lihat di sebelah )
Penderita dalam posisi litotomi dan dalam keadaan anestesi spinal, dilakukan tindakan
aseptik dan antiseptik pada daerah vulva dan sekitarnya. Lapangan operasi dipersempit
dengan doek steril.
Dilakukan identifikasi kista kelenjar bartholini
Identifikasi batas kista bartholini. Puncak vagina anterior dijepit dengan klem Allis sebagai
patokan pada cm dari muara uretra..
Mukosa vagina pada batas atas kista dijepit dengan klem Allis
Insisi mukosa vagina pada puncak kista.
Klem Allis dipasang pada tepi insisi cairan kista dikeluarkan
Dilakukan penjahitan mukosa vagina secara terputus satu-satu dengan Vicryl 3.0
Dilakukan pemasangan drain handscoen sebanyak 1 buah
Perdarahan dirawat sebagaimana mestinya
Pukul 09.15 WIB. Operasi selesai
Penderita dalam posisi litotomi dan dalam keadaan anestesi spinal, dilakukan tindakan aseptik dan antiseptik pada
daerah vulva dan sekitarnya. Lapangan operasi dipersempit dengan doek steril. Kandung kemih dikosongkan dengan
menggunakan kateter metal.
Identifikasi batas m. sphincter ani externa, m. sficnter ani interna, m. bulbocavernosus, mukosa rectum dan
mukosa perianal.
dilakukan penjahitan mukosa rectum sampai perianal secara terputus satu satu dengan menggunakan
benang Vicryl no. 2.0
dilakukan penjepitan m. sphincter ani externa dengan klem ellis, dilakukan penjahitan secara overlapping
dengan menggunakn benang Vicryl no. 1.0
dilakukan penjepitan m. bulbocavernosus dengan klem ellis, dilakukan penjahitan secara jelujur dengan
menggunakan benang Vicryl no. 1.0 samapi ke mukosa vagina
dilakukan penjahitan kutis secara jelujur subkutis dengan menggunakan benang Vicryl no. 2.0
dilakukan evaluasi terhadap perineum
Pembedah,
Pembuat laporan,
Barcode
LAPORAN Nama Pasien : Ny. Komala Mayang Sari
OPERASI Umur : 34 tahun
No. RM : 465388
Ruangan/Poli: Enim lat.2 Ruang Operasi: 20.03
Cito/Elektif: Elektif Tanggal Operasi: 26 Mei 2017
Pembedah: Asisten I : Perawat Instrumen:
Dr. Ratih Krisna, SpOG(K) Dr. Fachrul Irsan Yuni, AmKeb
Asisten II:
Dr. Setyo Teguh Waluyo
Nama Dokter Anestesi: Jenis Anestesi:
Dr. Fredi Heru, SpAn Spinal anastesi
Diagnosa Prabedah: Indikasi Operasi:
sistokel grade I + rectokel grade III Kuratif
Diagnosa Pascabedah Jenis Operasi :
Post kolporafi kolporafi posterior a.i kolporafi posterior
sistokel grade I + rectokel grade III
Desinfeksi Kulit dengan : Jaringan yang diambil:(-)
Povidon iodine 10%
Dikirim ke P A : tidak
Waktu operasi: Jenis bahan yang dikirim ke
Mulai operasi Selesai operasi Lama Operasi laboratorium patologi anatomi untuk
Pukul 14.00 Pukul 14.30 30 Menit pemeriksaan:
WIB WIB
Cara Approach (bila perlu dengan Posisi penderita (bila perlu dengan gambar)
gambar) Litotomi
.
Dilakukan Kolporafi posterior dengan cara:
Puncak vagina posterior dijepit dengan klem Allis sebagai patokan.
Memasang klem allis pada kanan dan kiri perineomukokutan.
Insisi longitudinal pada dinding vagina posterior dilanjutkan ke lateral perineum 2cm dari garis
tengah, lalu perineomukokutan vagina dipisahkan dari fascia rektovagina secara tajam dan
tumpul.
Ligament Puborectalis diplikasi ke tengah dengan PGA 2.0, lalu mukosa vagina dijahit secara
terputus dengan PGA 2.0.
Perdarahan dirawat sebagaimanamestinya.
kateter menetap
Diagnosis pra bedah : Prolaps uteri grade IV + sistokel grade III + retrokel grade III
Diagnosis pascabedah : Post Total Vaginal Histerektomi + Transvaginal Mesh anterior dan posterior
Tindakan : Total Vaginal Histerektomi + Transvaginal mesh anterior dan posterior
Dilakukan Sacrospinosus Fixation menggunakan benang prolene 1.0, dengan cara fiksasi
puncak vagina ke ligamentum sakrospinosus melalui pararectal space secara unilateral,
kemudian diidentifikasi spina ischiadika serta ligamentum sakrospinosus yang membentang dari
spina ischiadika ke sakrum.
Diagnosis pra bedah : Prolaps uteri grade III + sistokel grade II + rectokel grade II
Diagnosis pascabedah : Post total vaginal histerektomi + kolporafi anterior + SSF ai Prolaps uteri
grade III + sistokel grade II+ rektokel grade II
Tindakan : Total vaginal histerektomi + Kolporafi anterior + SSF
Instruksi Pasca bedah : 8. Obat:
1.Observasi TVI (TD, N, RR, T, perdarahan) - Inj. Ceftriaxon 2x1 g IV
2.IVFD RL gttxx/menit - Pronalges supp 3x1
3.Cek Hb post operasi 9. Tampon vagina 1x24 jam
4.Kateter menetap hingga 24 jam post operasi
6.Immobilisasi 24 jam
7. Diet biasa
Barcode
LAPORAN Nama Pasien : Nn. Riris Sit Nurhasanah
OPERASI Tgl Lahir : 15 tahun
No. RM : 977441
Ruangan/Poli: Kebidanan Anggrek lt 2 Ruang Operasi: OK COT
Cito/Elektf: Elektf Tanggal Operasi: 02-06-2017
Pembedah: Asisten I: Perawat Instrumen:
Dr. H. Amir fauzi, SpOG(K) Dr. Fachrul Irsan Ica, Am.Keb.
Asisten II:
Dr. Abdul bahri
Nama Dokter Anestesi: Jenis Anestesi:
Dr. Fredi Heru, SpAn Spinal Anestesi
Diagnosa Prebedah: Indikasi Operasi:
Ruptur perineum lama grade IV Kuratf
Diagnosa Pascabedah Jenis Operasi :
Repair ruptur perineum lama grade IV Repair ruptur perineum lama grade IV
Desinfeksi Kulit dengan : Jaringan yang diambil:
Povidon iodine
Dikirim ke P A : Ya/Tidak
Waktu operasi: Jenis bahan yang dikirim ke laboratorium
Mulai operasi Selesai operasi Lama Operasi patologi anatomi untuk pemeriksaan:
Pukul 15:00 WIB Pukul 15:30 WIB 30 menit (-)
Cara Approach (bila perlu dengan gambar) Posisi penderita (bila perlu dengan gambar)
Litotomi
Penderita dalam posisi litotomi dan dalam keadaan anestesi spinal, dilakukan tindakan aseptik dan antiseptik pada
daerah vulva dan sekitarnya. Lapangan operasi dipersempit dengan doek steril. Kandung kemih dikosongkan dengan
menggunakan kateter metal.
Identifikasi batas m. sphincter ani externa, m. sficnter ani interna, m. bulbocavernosus, mukosa rectum dan
mukosa perianal.
dilakukan penjahitan mukosa rectum sampai perianal secara terputus satu satu dengan menggunakan
benang Vicryl no. 2.0
dilakukan penjepitan m. sphincter ani externa dengan klem ellis, dilakukan penjahitan secara overlapping
dengan menggunakn benang Vicryl no. 1.0
dilakukan penjepitan m. bulbocavernosus dengan klem ellis, dilakukan penjahitan secara jelujur dengan
menggunakan benang Vicryl no. 1.0 samapi ke mukosa vagina
dilakukan penjahitan kutis secara jelujur subkutis dengan menggunakan benang Vicryl no. 2.0
dilakukan evaluasi terhadap perineum
Pembedah,
Pembuat laporan,