Anda di halaman 1dari 170

2012

EKONOMI TEKNIK
Buku Ajar
disusun oleh: Mumu Natapriatna

Akhir dari Alternatif A Alternatif B


Tahun Arus Kas Netto ($) Arus Kas Netto ($)
0 (sekarang) -18.000 -60.000
1 -34.400 -25.000
2 -34.400 -25.000
3 -34.400 -25.000
4 -34.400 -25.000 9.400
5 -34.400 -25.000
6 -34.400 -25.000
7 -34.400 -25.000
8 -34.400 + 2.000 -25.000 + 8.000
Total -291.200 -261.400

FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI


INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM

Ektek-IEG2H2 1
Ekonomi Teknik Kode
Nama Kuliah Kuliah :
Engineering Economy IEG2H2
Semester : 4 Kelompok MK : MKK Prog. Studi/Peminatan : Sifat : Kredit :
TI Wajib 2 sks
Sifat Kuliah : Kuliah
Pre-requicite
Kalkulus-1
(prasyarat) :
Mempelajari proses pengambilan keputusan atas alternatif di bidang rekayasa dan bisnis dengan pertimbangan /
kriteria ekonomi. Mengenalkan proses atau model pengambilan keputusan di bidang rekayasa. Mempelajari konsep
time value of money, konsep bunga (interest), cash flow diagram, ekivalensi (Present Worth, Annual Worth, Future
Silabus Singkat
Worth). Mempelajari metode-metode analisis sebagai dasar perbandingan alternatif (analisis: PW; AW/EUA; FW; IRR;
(40 kata):
BCR; Pay back period; Incremental). Menjelaskan metode-metode depresiasi, konsep pajak, analisis cash flow setelah
pertimbangan pajak dan depresiasi. Mempelajari analisis investas i dengan pertimbangan sensitivitas dan
ketidakpastian. Mempelajari analisis replacement.
1. Memahami konsep dasar ekonomi teknik dalam rangka memperbaiki efisiensi dan efektivitas kegiatan teknik.
2. Mampu menghitung dan menganalisis perubahan nilai uang berdasarkan waktu.
3. Mampu mengevaluasi kelayakan ekonomis suatu rencana kegiatan teknik.
Course Goals
4. Mampu memilih alternatif terbaik dari sejumlah alternatif yang tersedia.
Statement :
5. Mampu melakukan analisis sensitivitas terhadap suatu perkiraan cash flow jika satu parameternya bersifat variabel.
6. Memahami arti/fungsi depresiasi dan pajak pada suatu kegiatan perusahaan serta mampu melakukan perhitungan
dan analisis dengan baik.
Related
Outcomes :
Offered to/Prodi
S1 / TI-IE-IF
Peserta
Related Course : Analisis kelayakan, Analisis dan estimasi biaya, Manajemen Keuangan
Knowledge: 50% X Papan Tulis/White Board
Prosentase
Skill : 40% X Multimedia Projector
elemen tujuan
Courseware : Lect. Note,
pendidikan : Attitude : 10% X
Sarana/Media Hand Out,
kuliah/course : 3 X Perangkat Keras
Activity Responsi/tutorial : 1 X Perangkat Lunak
(hour/week) : Praktikum/lab-works : - Lain-lain
Lain-lain : (presentasi,eksekursi) -
UTS : 30%
UAS : 30%
Penilaian/Asses
Pop test/quiz : 10%
sment :
Tugas : 30%
Lain-lain : -

1. Sullivan, Wicks, Luxhoj, Engineering Economy, 12th Edition, Pearson Education, Inc., 2003, New Jersey, USA

2. Grant, Ireson, Levenworth, Dasar-Dasar Ekonomi Teknik, PT Rineka Cipta, 2001, Jakarta
Referensi/Pusta
3. Thuesen, G.J. & Fabrycky, W.J., Engineering Economy, 9th Edition, Prentice Hall, Inc., 2001, New Jersey, USA
ka :
4. DeGarmo, Sullivan, Bontadelli, Wicks, Engineering Economy, Tenth Edition, Prentice Hall, Inc., 1997, New
Jersey, USA
5. Newnan, Donald G., Engineering Economic Analysis, Engineering Press,Inc., 1992, California, USA Grant,
Ireson, Leavenworth, Principles of Engineering Economy, John Wiley&Sons, 1990, Singapore
Harap ditekankan tentang pentingnya pemahaman dan penguasaan konsep Time Value of Money dan ekivalensi
dalam pengambilan keputusan pemilihan alternatif-alternatif hasil rekayasa atau kegiatan investasi teknologi pada
Strategi suatu perusahaan.
Pedagogi Setiap materi yang disampaikan diberikan contoh-contoh kasus nyata penerapan konsep dan metode ekonomi
dan catatan teknik. Selanjutnya mahasiswa diberikan tugas mandiri untuk lebih memahami materi kuliah dan penyelesaiannya
untuk Pengajar : dibahas di responsi.
Setelah UTS diberikan Tugas kelompok, isi tugas mencakup aplikasi konsep analisis investasi pada suatu kasus
dengan menerapkan konsep depresiasi, pajak, dan biaya modal.
Lab. Penyeleng
Laboratorium Tekno Ekonomi
gara MK :
Pengajar : Penanggung Jawab : Mumu Natapriatna (MNA)
Anggota : Bambang S, Rima.

Ektek-IEG2H2 2
SATUAN ACARA PENGAJARAN

Mata Kuliah/Kode : Ektek / IEG2H2


Bobot SKS 2
Semester : Ganjil 2012/2013
Dosen : MNA
th
Referensi : 1. Sullivan, Wicks, Luxhoj: Engineering Economy, 12 . Ed. Pearson Ed. Inc,
2006 New Jersey
2. Newman, Donald G.: Engineering Economy Analysis, Engineering Press
Inc., 1992 California USA.

Minggu Tanggal Materi Keterangan


ke-
Pengenalan Ekonomi Teknik.
- Asal mula Ekonomi Teknik
1 - Prinsip-prinsip Ekonomi Teknik
- Ekonomi Teknik dan proses perancangan teknik
- Proses Pengambilan Keputusan

Konsep biaya dan lingkup Ekonomi.


- Terminologi Biaya
2 - Konsep biaya, jenis biaya, struktur biaya
- Pengertian manfaat, manfaat ekonomis dan manfaat non
ekonomis.
- Titik Impas Produksi.
Konsep time value of money, ekivalensi, dan cashflow diagram.
- Pengembalian Modal
3 - Asal Mula Bunga
- Bunga sederhana
- Bunga Majemuk
- Konsep ekivalensi
- Diagram dan notasi cash flow
Bunga Majemuk dalam Ekivalensi.
- Rumus bunga arus kas tunggal (single cash flow)
4 - Rumus bunga dari arus kas seragam (Uniform Series)
- Gradient Arithmatic
- Gradient Geometric
- Suku bunga yang berubah terhadap waktua.

Bunga Nominal & Bunga Efectiv, dan MARR,


- Tingkat suku bunga nominal efektiv
5 - Minimum Attractive Rate of Return (MARR).
- Soal-soal / Responsi.
Evaluasi Investasi dengan metode analisis Present Worth
- Analisis PW untuk alternative tunggal.
6 - Analisis PW untuk beberapa alternatif (untuk usia pakai sama
dan usia pakai berbeda)
- Periode analisis tak berhingga.

Evaluasi Investasi dengan metode analisis AnnualWorth


- Analisis AW untuk alternative tunggal.
7 - Analisis AW untuk beberapa alternatif (untuk usia pakai sama
dan usia pakai berbeda)
- Periode analisis tak berhingga.
- Rangkuman dan Kuis

8&9 Ujian Tengah Semester

Ektek-IEG2H2 3
- Review materi minggu-1 s/d minggu-7
Evaluasi Investasi dengan metode IRR dan PP
10 - Analisis Tingkat pengembalian (IRR)
- Analisis Periode Pengembalian (PP)

Evaluasi Investasi dengan metode BCR


- Metode Benefit Cost Ratio
11 - Evaluasi Proyek-proyek independent.
- Analisis proyek yang bersifat eksklusif satu sama lain.

Analisis Sensitivitas dan Break Even Point (BEP)


- Analisis Sensitivitas
12 - Analisis BEP.
- Analisis lainnya (Future Worth).
Metode Depresiasi dan Perhitungan Pajak.
- Pengertian dan tujuan depresiasi.
13 - Metode depresiasi
- Pajak pendapatan.

After Tax Cashflow Analysis (ATCF)


- Analisis ATCF terhadap alternatif tunggal.
14 - Analisis ATCF terhadap beberapa alternatif.
- Soal-soal BTCF dan ATCF.
Tugas Kelompok
- Evaluasi rencana bisnis
15 - Presentasi
- Presentasi tugas kelompok
Analisis Replacement
- Konsep Replacement.
16 - Konsep aset yang dipertahankan dan aset pengganti.
- Responsi
-

17
-

18
UJIAN AKHIR SEMESTER

19 Batas Akhir
Penyerahan Nilai
Komponen Penilaian:

Mata kuliah/kode : EKTEK / IEG2H2


Bobot SKS : 2
Semester : Ganjil 2012/2013

Kehadiran di kelas ..........%


Quis 10 %
UTS 30 %
Tugas-tugas 30 %
UAS 30 %
Lain-lain ..........%
Total 100%

Menyetujui, Bandung, September 2012


Ka. Prodi TI Koordinator Mata Kuliah

( RINO A. ANUGRAH ) ( MUMU NATAPRIATNA )


NIK. NIK. 07530402

Ektek-IEG2H2 4
Concept Map Mata Kuliah Ekonomi Teknik

Ektek-IEG2H2 5
1. PENGENALAN EKONOMI TEKNIK

PENDAHULUAN

Pokok bahasan pada materi Pengenalan Ekonomi Teknik meliputi asal mula ekonomi
teknik, prinsip-prinsip dalam ekonomi teknik, ekonomi teknik dan proses disain,
manfaat ekonomi teknik dalam bidang engineering.

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Setelah mempelajari materi ini mahasiswa mampu menggunakan dan menerapkan


konsep dan analisa ekonomi dalam evaluasi suatu usulan teknik rekayasa pengendalian
biaya.

TUJUAN INSTUKSIONAL KHUSUS

1. Mahasiswa mampu menjelaskan asal mulanya ekonomi teknik.


2. Mahasiswa dapat menerapkan prinsip-prinsip dalam ekonomi teknik dan mampu
mengungkapkan manfaat ekonomi teknik dalam bidang enggineering.

1 SKENARIO PEMBELAJARAN

2

Kegiatan perkuliahan dilaksanakan dengan skenario sebagai berikut:


1. Perkenalan
2. Penjelasan tentang concept map (tunjukkan di peta konsep dimana posisi
materi yang akan di bahas), pokok bahasan , dan kompetensi yang akan dicapai
(TIU dan TIK).
3. Ringkasan materi disampaikan dengan metode ceramah, diskusi dan tanya
jawab.
4. Evaluasi pencapaian
RINGKASAN MATERI

Ektek-IEG2H2 6
1.1 Pendahuluaan
The Accreditation Board of Engineering and Technolody menyatakan bahwa
engineering (teknik) adalah profesi dimana pengetahuaan tentang matematika dan
ilmu pengetahuan alam yang diperoleh dengan studi, pengalaman, dan praktek
dipergunakan dengan bijaksana dalam mengembangkan cara-cara untuk
memanfaatkan secara ekonomis bahan-bahan dan kekuatan alam untuk kemanfaatan
manusia.
Dalam definisi ini aspek-aspek ekonomi teknik dititikberatkan pada aspek-aspek fisik.
Bahwa pencapaian bagian ekonomi dengan baik dalam praktek merupakan hal yang
mendasar.
Ekonomi Teknik (Engineering Economy) adalah disiplin ilmu yang berkaitan dengan
aspek-aspek ekonomi dalam teknik; yang terdiri dari evaluasi sistematis dari biaya-
biaya dan manfaat-manfaat usulan proyek-proyek teknik.
Prinsip-prinsip ini dimanfaatkan untuk menganalisis penggunaan-penggunaan alternatif
terhadap sumber daya uang, khususnya yang berhubungan dengan aset-aset fisik dan
operasi suatu organisasi.
Para engineer dapat langsung meluaskan kemampuan bawaan mereka dibidang analisis
untuk menjadi cakap menganalisis aspek ekonomis aplikasi ilmu teknik. Lebih jauh lagi
para enggineer yang menginginkan posisi kreatif dalam ilmu teknik akan menganggap
bahwa kecakapan menganalisis ekonomi sangat membantu. Para praktisi manajerial
yang berlatar belakang engineer akan menemukan bahwa kecakapan menganalisis
aspek ekonomi tersebut merupakan keharusan.
Beberapa contoh situasi yang didalamnya ekonomi teknik memegang peranan penting
di antaranya:
1. Memilih rancangan terbaik untuk tungku gas efisiensi tinggi.
2. Memilih robot yang paling cocok untuk operasi pengelasan peralatan otomotif.
3. Membuat rekomendasi apakah harus dibeli atau disewa untuk pesawat terbang
yang dioperasikan.
4. Mempertimbangkan pilihan untuk botol-botol minuman yang amat diminati apakah
botol minuman pakai ulang atau sekali pakai.
Ektek-IEG2H2 7
Dari gambaran-gambaran ini jelas bahwa ekonomi teknik mencakup pertimbangan-
pertimbangan teknis yang nyata. Jadi ekonomi teknik melibatkan analisis-analisis
teknis, yang menitikberatkan pada aspek-aspek ekonomi dan bertujuan membantu
membuat keputusan.
Konsep pembelajaran ekonomi teknik dapat digambarkan dalam peta konsep berikut:

1.2 Asal Mula Ekonomi Teknik


Pertimbangan dan perbandingan biaya merupakan aspek dasar dalam pelaksanaan
rekayasa. Perintis dalam bidang ini adalah Arthur M.Wellington, seorang insinyur sipil,
yang di penghujung abad ke-19 secara khusus mengutarakan peranan analisis ekonomi
dalam proyek-proyek teknik. Bidang keahlian khususnya adalah pembangunan jalan
kereta api di Amerika Serikat. Karya awal ini diikuti oleh kontribusi ekonomi teknik
dengan penekanan pada aspek keuangan secara matematik.
Pada tahun 1930, Eugene Grant menerbitkan edisi pertama dari buku teksnya yang
merupakan tonggak sejarah perkembangan ekonomi teknik seperti yang kita kenal saat
ini. Ia menekankan pengembangan titik pandang ekonomi dalam engineering.

Ektek-IEG2H2 8
Pada tahun 1942 Wood dan DeGarmo menulis edisi pertama dari buku yang kemudian
diberi judul Engineering Economy.

1.3 Prinsip-prinsip Ekonomi Teknik


Perkembangan studi dan aplikasi dari setiap disiplin ilmu harus dimulai dengan pondasi
dasar. Pondasi dalam ekonomi teknik merupakan himpunan prinsip-prinsip atau
konsep-konsep dasar yang menyediakan doktrin komprehensif dalam metodologinya.
Ada tujuh prinsip dasar dalam disiplin ilmu ekonomi teknik:
Prinsip 1: Membuat alternatif-alternatif
Pilihan (keputusan) ada diantara alternatif-alternatif. Alternatif-alternatif perlu
diidentifikasi dan kemudian didefinisikan untuk analisis-analisis selanjutnya.
Prinsip 2: Fokus pada perbedaan-perbedaan
Hanya perbedaan yang berarti dari hasil diantara alternatif-alternatif yang
relevan dengan perbandingannya, yang harus dipertimbangkan dalam
memutuskan.
Prinsip 3: Gunakan sudut pandang yang konsisten
Hasil yang prosfektif dari alternatif-alternatif, aspek ekonomi dan lainnya harus
dikembangkan secara konsisten dari suatu sudut pandang yang telah
ditetapkan.
Prinsip 4: Gunakan satuan pengukuran yang umum
Menggunakan satuan pengukuran yang umum dalam menghitung sebanyak
mungkin hasil yang prosfektif akan mempermudah analisis dan perbandingan
alternatif yang didapat.
Prinsip 5: Pertimbangkan semua kriteria yang relevan
Pemilihan alternatif pengambilan keputusanyang disukai memerlukan suatu
(beberapa) ukuran kriteria. Proses keputusan ini harus mempertimbangkan baik
hasil yang dinyataka dalam ukuran moneter maupun yang dinyatakan dalam
satuan pengukuran lainnya.
Prinsip 6: Bentuk ketidakpastian menjadi eksplisit
Ketidakpastian yang berkaitan dengan perkiraan hasil-hasil alternatif dimasa
yang akan datang harus dikenali dalam analisis dan perbandingannya.
Ektek-IEG2H2 9
Prinsip 7: Tinjaulah kembali keputusan anda.
Tingkatkan hasil pengambilan keputusan dari suatu proses penyesuaian
(adaptive process) ke tingkat kepraktisan yang luas, hasil yang diproyeksikan
semula harus kemudian dibandingkan dengan hasil sebenarnya yang dicapai.

1.4 Ekonomi Teknik dan Proses Rancangan


Suatu studi ekonomi teknik dilakukan dengan menggunakan suatu prosedur terstruktur
dan teknik-teknik pemodelan secara matematis. Hasil analisis ekonominya kemudian
digunakan dalam pengambilan keputusan yang melibatkan dua alternatif atau lebih dan
biasanya termasuk pengetahuan analisis engineering.
Suatu prosedur analisis ekonomi yang baik menggabungkan prinsip-prinsip dasar yang
dibahas pada bagian 1.3 yang terdiri dari 7 langkah.
Prosedur tujuh langkah ini digunakan untuk membantu pengambilan keputusan di
dalam proses perancangan teknik, seperti terlihat pada kolom sebelah kanan dari Tabel
1-1. Dalam hal ini kegiatan proses perancangan menyumbang informasi untuk langkah-
langkah terkait dalam prosedur analisis ekonomi.
Hubungan umum antara kegiatan-kegiatan dalam proses disain dan langkah-langkah
dari prosedur analisis ekonomi diperlihatkan dalam Tabel 1-1.

Ektek-IEG2H2 10
Tabel 1-1
Hubungan umum antara prosedur analisis ekonomi dan proses disain engineering
Prosedur Analisis Ekonomi Teknik Proses Perancangan Teknik
Langkah Kegiatan
1. Mengenal, merumuskan, dan 1. Perlu definisi masalah
mengevaluasi masalah. 2. Formulasi dan evaluasi keperluan
2. Membuat kelayakan dari alternatif 3. Sintesis dari solusi yang mungkin
3. Membuat aliran kas untuk masing-
masing alternatif
4. Pemilihan kriteria 4. Analisis, optimasi, dan evaluasi
5. Analisis dan perbandingan dari
alternatif 5. Spesifikasi alternatif yang
6. Pemilihan alternatif yang diinginkan diinginkan
7. Pemantauan kinerja dan pasca 6. Komunikasi
evaluasi

Contoh 1-1
Tim manajemen suatu perusahaan kecil mebel ditekan untuk meningkatkan
kemampulabaannya dalam rangka mendapatkan sejumlah pinjaman bank yang sangat
diperlukan untuk membeli sebuah mesin pemotong pola yang modern. Salah satu
solusi yang diusulkan adalah menjual serpihan dan tatal kayu ke perusahaan
pembuatan arang setempat daripada memanfaatkannya untuk bahan pemanas
ruangan.
a) Rumuskan masalah perusahaan. Berikutnya rumuskan kembali masalah itu dalam
berbagai cara yang kreatif.
b) Kembangkan paling sedikit satu alternatif potensial untuk masalahyang dirumuskan
kembali dalam bagian a) tersebut. (dalam hal ini anda tidak perlu memikirkan
kelayakan).
Penyelesaian:
a) Masalah perusahaan terlihat sebagai tidak mencukupinya pendapatan untuk
menutupi biaya. Beberapa perumusan ulang dapat diusulkan, umpamanya:

Ektek-IEG2H2 11
1. Masalahnya adalah untuk meningkatkan pendapatan sambil mengurangi biaya
2. Masalahnya adalah untuk mempertahankan pendapatan sambil mengurangi
biaya.
3. Masalahnya adalah suatu sistem akuntansi yang menyajikan informasi biaya
yang terdistorsi.
4. Masalahnya adalah bahwa mesin baru tidak benar-benar diperlukan (yang
berarti pinjaman dari bank tidak diperlukan).
b) Berdasarkan pada reformulasi 1, sebuah alternatif adalah menjual serpihan puing-
puing kayu sepanjang tambahan pendapatannya lebih besar daripada pengeluaran
tambahan yang mungkin diperlukan untuk memanaskan ruangan. Alternatif lain
adalah tidak meneruskan pembuatan mebel khusus dan memusatkan perhatian
yang volume permintaannya tinggi. Masih ada alternatif lain yaitu menyatukan
pembeliaan, akuntansi, engineering, dan layanan bantuan kerjasama dengan
perusahaan kecil lain yang bidangnya sama.

Contoh 1-2
Berita buruk, anda baru saja mengalami kerusakan mobil. Untuk kendaraan itu pembeli
kendaraan bekas menawar seharga $2000,- Karena kendaraan tersebut diasuransikan,
perusahaan asuransi memperkirakan biaya perbaikan kendaraan tersebut sebesar
$2000,-. Perusahaan asuransi hanya membayar $1000,- karena biaya resiko yang
ditanggung sendiri sebesar $1000,-. Pembacaan Odometer adalah 58000 mil. Oleh
karena itu anda memerlukan kendaraan pengganti segera. Apa yang harus anda
lakukan?
Penyelesaian:
a) Prinsip-1 Kembangkan alternatif-alternatif.
1. Jual mobil rusak sebesar $2000,- kepada pembeli kendaraan bekas dan manfaatkan
uang itu dijumlahkan dengan uang asuransi $1000,- ditambah lagi uang tabungan
$7000,-. Jumlah itu semua dapat dibelikan mobil yang lebih baru yang catatan jarak
tempuhnya masih 28000 mil.

Ektek-IEG2H2 12
2. Manfaatkan uang asuransi $1000,- dan tambahkan dari tabungan sebesar $1000,-
untuk memperbaiki mobil. Jadi jumlah total uang yang dikeluarkan $1000,- dengan
kondisi mobil catatan jarak tempuhnya sudah 58000 mil.
3. Manfaatkan uang asuransi $1000,- ditambah tabungan $1000,- untuk memperbaiki
mobil, kemudian mobil tersebut dapat dijual $4500,-. Kemudian belanjakan $4500
ditambah tabungan $5500,- untuk membeli mobil lebih baru. Jadi jumlah total yang
dikeluarkan dari tabungan $6500 dan mobil dengan kondisi catatan jarak
tempuhnya 28000 mil.
4. Perbaiki mobil pada seorang mekanik yang kurang ahli, yang akan memperbaikinya
dengan biaya $1100,- ($1000 dari uang asuransi ditambah tabungan anda $100),
tetapi akan memerlukan waktu tambahan perbaikan, dan kita perlu sewa mobil
$400 per bulan (dibayar dari tabungan), Jumlah total yang dibayarkan dari tabungan
sebesar $500, dan mobil mempunyai catatan jarak tempuh 58000 mil.
5. Sama seperti 4, tetapi kemudian jual mobil itu dengan harga $4500 dan gunakan
uang itu ditambah tabungan $5500 untuk membeli mobil yang lebih baru. Jadi
jumlah biaya yang dikeluarkan dari tabungan $6000, dan mobil itu akan mempunyai
catatan jarak tempuh sejauh 28000 mil.
Asumsi-asumsi
Tambahan waktu yang diperlukan untuk memperbaiki mobil itu pada 4 ; 5 tidak
akan lebih dari tambahan 1 bulan .
Setiap mobil akan bekerja dalam kondisi normal seperti yang diinginkan pada
kondisi aslinya dan sampai jarak tempuh total yang sama sebelum dijual.
Bunga yang diperoleh dari sisa uang dalam tabungan dapat diabaikan.

b) Prinsip-2 Fokuskan pada perbedaan perbedaan.


1. Alterntif 1 berbeda dari semua yang lain karena mobil itu tidak diperbaiki tetapi
semata-mata untuk dijual. Kondisi ini mengabaikan tambahan keuntungan sebesar
$500 dari harga mobil bila ia diperbaiki dan kemuadian dijual. Juga alternatif ini
tidak menyisakan uang sama sekali di Bank.
2. Alternatif 2 berbeda dengan alternatif 1 karena melibatkan perbaikan kendaraan.
Alternatif 2 berbeda degan alternatif 4 dan 5 karena menggunakan fasilitas

Ektek-IEG2H2 13
perbaikan yang lebih mahal ($500) dan yang kurang berisiko. Alternatif ini juga
berbeda dari alternatif 3 dan 5 karena mobil ini dipertahankan.
3. Alternatif 3 memberikan tambhan $500 dengan cara memperbaiki mobil itu dan
menjualnya untuk kemudian membeli mobil yang sama dengan alternatif 1.
4. Alternati 4 menggunakan gagasan yang sama seperti pada alternatif 2, tetapi
dengan biaya perbaikan yang lebih murah. Tempat perbaikan itu lebih berisiko
dalam mutu produk akhirnya tetapi hanya memerlukan biaya perbaikan $1100 dan
tambahan sewa mobil selama satu bulan sebesar $400,.
5. Alternatif 5 sama seperti alternatif 4 tetapi memberikan tambahan $500 dengan
jalan menjual mobil yang telah diperbaiki dan kemudian membeli sebuah mobil
yang lebih baru seperti dalam alternatif 1 dan 3.
c) Prinsip-3 Gunakan sudut pandang yang konsisten
Sudut pandang yang digunakan disini adalah sudut pandang dari pemilik mobil yang
rusak itu.
d) Prinsip-4 Gunakan satuan pengukuran yang umum.
Besarnya dollar menyatakan nilai kendaraan itu bagi pemilik. Maka dollar digunakan
sebagai nilai konsisten terhadap sesuatu yang diukur. Hal ini mereduksi semua
keputusan ke tingkat kuantitatif, yang kelak kemudian dapat ditijau kembali dengan
faktor-faktor kualitatif yang mungkin membawa nilai dollarnya sendiri (misalnya
seberapa jauh tempat perbaikannya dapat dipercaya).
e) Prinsip-5 Pertimbangkan semua kriteria yang relevan.
1. Alternatif 1 dihapuskan, karena alternatif 3 memberikan hasil akhir yang sama dan
juga akan memberikan kepada pemilik mobil tambahan uang tunai $500. Hal ini
dapat dijalankan tanpa adanya perubahan resiko terhadap pemilik. Harga mobil =
$10000, tabungan=0.
2. Alternatif 2 merupakan alternatif yang baik untuk dipertimbangkan, karena
alternatif ini membelanjakan jumlah uang tunai yang paling sedikit, dengan
menyisakan tabungan sebesar $6000. Alternatif 2 memberikan hasil yang sama
dengan alternatif 4 tetapi biaya perbaikannya lebih mahal $500. Dengan demikian,
alternatif 2 dihapuskan. Harga mobil = $4000, tabungan = $6000.

Ektek-IEG2H2 14
3. Alternatf 3 dihapuskan karena alternatif 5 juga memperbaiki mobil itu tetapi
dengan biaya yang harus dikeluarkan dari tabungan lebih rendah $500, serta baik
alternatif 3 maupun alternatif 5 mempunyai hasil akhir yang sama dari pembeliaan
mobil yang lebih baru. Harga mobil = $10000, tabungan = $500.
4. Alternatif 4 menjadi suatu alternatif yang baik, karena menghemat $500 dengan
menggunakan fasilitas perbaikan yang lebih murah, dengan syarat bahwa resiko
perbaikan di tempat yang lebih murah itu kecil saja. Harga mobil = $4000, tabungan
= $6500.
5. Alternatif 5 adalah alternatif yang diterima, karena alternatif ini biaya perbaikan
mobilnya lebih rendah $500, tetapi menghapuskan resiko mogok dengan cara
menjualnya kepada orang lain dengan hasil tambahan $500. Harga mobil = $10000,
tabungan = $1000.
f) Prinsip-6 Jadikan ketidakpastian menjadi eksplisit.
Diantara ketidakpastian-ketidakpastian yang dapat ditemukan dalam masalah ini,
berikut ini yang paling relevan dengan keputusan itu. Jika mobil asli itu diperbaiki dan
dipertahankan, ada kemungkinan mobil ini akan memiliki frekuensi kerusakan lebih
tinggi (berdasar pada pengalaman pribadi). Jika fasilitas menggunakan perbaikan yang
lebih murah, peluang kerusakan dimasa depan bahkan lebih besar (berdasar pada
pengalaman). Juga mobil yang lebih baru yang dibeli mungkin terlalu mahal, berdasar
pada tambahan harga yang dibayarkan (yang paling tidak $6000 / 30000 mil = 20
cent/mil). Akhirnya mobil yang lebih baru mungkin juga telah pernah mengalami
kecelakaan dan dapat memiliki riwayat perbaikan lebih parah daripada mobil yang kini
dimiliki.
g) Prinsip-7 Meninjau kembali keputusan.
Mobil yang lebih baru tadi ternyata baru melewati test drive sejauh 20000 mil dan
memang benar-benar bagus. Catatan jarak tempuhnya hebat, dan tidak ada perbaikan
yang diperlukan. Proses sistematis dalam pemecahan masalah ini benar-benar
bermanfaat.

Ektek-IEG2H2 15
1.5 Akuntansi dan Studi Ekonomi Teknik
Pada bagian 1.1 kita menekankan bahwa para insinyur dan manajer menggunakan
prinsip-prinsip dan metodologi ekonomi teknik untuk membantu pengambilan
keputusan. Jadi studi ekonomi teknik menyediakan informasi mengenai bagaimana
memberi dasar kepada keputusan-keputusan di waktu sekarang yang berkaitan dengan
pengoperasian suatu organisasi di masa depan.
Setelah keputusan untuk menanamkan modal dalam suatu proyek telah diambil dan
uang telah ditanamkan, maka yang memasok dan mengelola modal itu ingin
mengetahui hasil keuangannya. Sehingga harus ditentukan prosedur akuntansi
sedemikian sehingga keuangan yang berkenaan dengan investasi itu dapat dicatat,
disimpulkan, dan unjuk kerja keuangannya dapat ditetapkan. Pada saat yang sama,
melalui peggunaan informasi keuangan yang baik, dapat ditentukan kontrol-kontrol
yang digunakan untuk membantu mengarahkan operasional menuju sasaran keuangan
yang diinginkan.

1.6 Proses Pengambilan Keputusan


Pengambilan keputusan merupakan bagian utama dari keberadaan manusia dalam
memecahkan masalah yang dihadapinya setiap hari. Ekonomi teknik adalah salah satu
alat analisis pengambilan keputusan kuantitatif yang menitikberatkan pada aspek
ekonomi dalam bidang teknik. Proses pengambilan keputusannya tidak hanya sekedar
memilih satu dari berbagai alternatif yang ada. Namun untuk melakukan pengambilan
keputusan yang rasional, setidaknya harus tercakup langkah-langkah berikut:
1. Mengenali adanya suatu masalah
Masalah harus dimengerti dengan baik dinyatakan secara eksplisit.
Kadang-kadang tidak disadari adanya masalah.
2. Mendefinisikan Tujuan
Karena masalah, menyebabkan tidak tercapainya tujuan yg telah ditetapkan.
3. Mengumpulkan data-data yang relevan
4. Mengidentifikasi alternatif-alternatif yang dapat dipilih.
Minimal dua alternatif
Dua alternatif yang kadang diabaikan:
Ektek-IEG2H2 16
Alternatif untuk tidak melakukan apa-apa (tetap melakukan seperti saat ini,
tidak perlu mengeluarkan uang untuk menyelesaikan masalah ini)
Alternatif untuk memperbaiki dan menggunakan kembali.
5. Memilih kriteria untuk menentukan alternatif terbaik
Yang paling sedikit menyebabkan kerugian ekologi
Yang meningkatkan kesejahtraan orang banyak
Menggunakan uang secara efisien
Meminimumkan pengeluaran
Memaksimalkan laba
Meminimumkan waktu
Meminimumkan pengangguran
6. Membangun hubungan antara tujuan, alternatif,data, dan kriteria yang dipilih
untuk dijadikan sebuah model.
7. Memperkirakan akibat-akibat yang muncul dari setiap alternatif.
8. Pemilihan alternatif terbaik untuk mencapai tujuan.
Akibat yang ditimbulkan harus dipertimbangkan.
Memilih yang sesuai dengan kriteria.
9. Post Audit of results

Contoh 1-3: Mengumpulkan data yang relevan .


Cost acounting sebuah perusahaan besar memperlihatkan biaya rata-rata bulanan dari
3 orang pekerja dept. percetakan sbb:
Gaji/upah langsung : $6000
Bahan baku yang dipakai : $7000
Overhead costs (untuk ruangan 200 m2) : $5000
Untuk menutupi biaya tersebut Dept. percetakan membebankan biaya kepada dept.
lainnya dengan perhitungan untuk mencetak 1000 copy sbb:
Gaji/upah langsung : $7,6
Bahan baku yang dipakai : $9,8
Biaya lain-lain : $9,05

Ektek-IEG2H2 17
Dept-A mengecek di percetakan komersial luar, ditemukan bahwa untuk mencetak
1000 copy biayanya hanya sebesar 22,95. Selanjutnya dept-A memutuskan untuk
memesan ke luar meskipun hanya mencetak rat-rata 30.000 copy per bulan.
Akhirnya GM-nya meminta anda mengkaji hal tersebut serta merekomendasikan apa
yang harus diputuskan GM.

Penyelesaian:
Analisis komponen biaya untuk 30.000 copy departemen A:
Bila pesan di Dept.Printing perhitungan biaya = 30 x $26,45 = $793,5
Bila pesan di luar perhitungan biaya = 30 x $22,95 = $688,5
Penurunan biaya bila dept.A pesan di luar:
o Upah langsung (asumsi tidak lembur): 30 x $7,6 = $228
o Bahan baku: 30 x $9,8 = $294
o Biaya overhead: penurunan tidak signifikan (=tidak ada penurunan), karena
biaya $5.000/bulan adalah biaya untuk ruangan, AC, listrik.
Jadi penghematan di dept. Printing = $522 / bulan.
Dampak bagi perusahaan secara total adalah: Dept A perlu tambah biaya
$688,5/bulan diimbangi penghematan di dept.printing $522/bulan, sama dengan
perlu mengeluarkan biaya tambahan sebesar $166,5/bulan.
Kesimpulan: Dalam menyusun data kadang-kadang data tersebut memuaskan untuk
akuntansi biaya, tetapi mungkin tidak reliabel digunakan dalam analisis ekonomi.

Contoh 1-4: Memilih Material


Suatu campuran beton yang diinginkan diperlukan proporsi pasir sejumlah 31%. Toko
bahan bangunan memperdagangkan dua jenis kombinasi bahan campuran;
jenis -1 : 25 % pasir, 75% kerikil dengan harga 30.000 rupiah per m3.
jenis-2: 40% pasir, 60% kerikil dengan harga 44.000 rupiah per m3.
Tentukan biaya terendah dari campuran bahan beton tersebut per m3., bila kedua jenis
kombinasi dipakai.
Penyelesaian:
Biaya terendah dari campuran beton diperoleh bila volume jenis-1 maksimum.

Ektek-IEG2H2 18
Misalkan: untuk campuran yang dikehendaki porsi dari jenis-1 = X ;
porsi dari jenis-2 = 1-X.
Maka porsi pasir dari masing-masing jenis campuran dapat diformulasikan:
(X) (0,25)+(1-X)(0,4) = 0,31
0,25X + 0,4 0,4X = 0,31
(0,25 0,4)X = 0,31- 0,4
X = 0,6
Jadi kombinasi beton tersebut agar mempunyai proporsi pasir 31% adalah: 60% jenis-1
dan 40% jenis-2.
Sedangkan harga terendah per meter kubik campuran beton dicapai:
60% x Rp30.000,- + 40% x Rp44.000,- = Rp35.600,-

Contoh 1-5: Memilih Metode


Salah satu onderdil mesin diproduksi dengan biaya per unit; untuk bahan baku 4000
rupiah, upah kerja langsung 1500 rupiah.
Untuk memenuhi pesanan 3 juta unit telah ditanamkan investasi alat sebesar 5 milyar
rupiah. Setelah dipenuhi separuh pesanan ada metode baru yang memberikan efek
menekan biaya bahan baku menjadi 3400 rupiah dan upah kerja langsung menjadi 1000
rupiah. Akan tetapi untuk hal ini diperlukan biaya tambahan alat sebesar 1 milyar
rupiah.
Apabila seluruh biaya alat disusutkan selama masa memproduksi seluruh pesanan,
serta biaya lainnya sebesar 250% dari upah langsung. Apakah penggantian metode
tersebut menguntungkan?

Penyelesaian:
Analisis dilakukan untuk memenuhi sisa pesanan: 1,5 juta unit.
Menghitung Total biaya:
Metode eksisting biaya bahan baku : 1,5 juta x Rp4.000 = Rp 6.000.000.000,-
Biaya upah langsung: 1,5 juta x Rp1.500 = Rp 2.250.000.000,-
biaya lain-lain: 2,5 x Rp 2.250.000.000,- = Rp 5.625.000.000,-
Total biaya : Rp13.875.000.000,-

Ektek-IEG2H2 19
Metode baru biaya bahan baku : 1,5 juta x Rp3.400 = Rp 5.100.000.000,-
Biaya upah langsung: 1,5 juta x Rp1.000 = Rp 1.500.000.000,-
biaya lain-lain: 2,5 x Rp 1.500.000.000,- = Rp 3.725.000.000,-
Total biaya : Rp11.250.000.000,-
Jadi Metode baru akan lebih menguntungkan.

Contoh 1-6: Memilih Design


Dalam mendesign suatu gudang pendingin diperlukan bahan isolasi dinding yang
mampu mentransfer panas 30.000 joules/jam/mpersegi, pada kondisi perbedaan
temperatur 30 derajat celcius. Ada dua jenis bahan isolasi dengan spesifikasi sbb:
bahan rock wool yang mempunyai tingkat conductivity 140 harganya 125 rb rupiah/
m 3.
Bahan isolasi foamed dengan tingkat conductivity 110, harga 140 rb rupiah/ m3.
Persamaan konduksi: Q=K(delta T)/L
Dimana Q: heat transfer
K: conductivity
delta T: perbedaan temperatur 2 dinding
L: ketebalan bahan isolasi
Tentukan bahan isolasi mana yang disarankan untuk dipilih?
Penyelesaian:
Ada dua step untuk memecahkan masalah ini:
1. Menghitung ketebalan yang diperlukan dari masing-masing isolasi.
2. Mencari biaya per meter persegi dari isolasi tersebut.
1. Ketebalan isolasi yang diinginkan:
Rock wool Q = k(delta T)/L
30.000 = 140.(30)/LR
LR = 0,14 m
Foamed Q = k(delta T)/L
30.000 = 110.(30)/LF
LF = 0,11 m

Ektek-IEG2H2 20
2. Biaya isolasi per m2 dinding = (biaya/m3) x tebal isolasi.
Rock wool Rp125.000x 0,14 = Rp17.500,-
Foamed Rp140.000x 0,11 = Rp15.400,-
Jadi biaya untuk isolasi Foamed lebih rendah dibanding isolasi Rock Wool.

EVALUASI

Latihan:
1. Jelaskan mengapa pokok bahasan ekonomi teknik penting bagi pekerjaan
engineer/ahli teknik?
2. Apakah peningkatan otomatisasi akan meningkatkan pentingnya studi-studi
ekonomi teknik? Mengapa?
3. Jelaskan arti dari pernyataan ini Pilihan (keputusan) terdapat diantara alternatif-
alternatif.
4. Jelaskan hubungan antara analisis ekonomi teknik dan perancangan teknik.
Bagaimana analisis ekonomi membantu pembuatan keputusan dalam proses
perancangan?
5. Jelaskan hasil-hasil yang dapat diharapkan dari sebuah alternatif yang layak. Apakah
perbedaan antara alternatif potensial alternatif yang layak?
6. Buatlah 10 situasi khas (typical) didalam operasi suatu organisasi yang dalam situasi
ini suatu analisis ekonomi teknik akan sangat membantu dalam pembuatan
keputusan. Anda dapat mengasumsikan suatu jenis organisasi tertentu (misalnya
perusahaan manufactur, pusat kesehatan medis dan rumah sakit, perusahaan
transfortasi, badan pemerintah) jika organisasi itu akan membantu dalam
pengembangan jawaban anda.
7. Anda telah mendiskusikan dengan rekan kerja anda dalam departemen teknik
mengenai pentingnya menentukan sudut pandang (perspektif) secara tegas yang
dengan demikian hasil-hasil di masa depan dari suatu rangkaian tindakan yang
dianalisis perlu dikembangkan. Jelaskan apa yang anda artikan dengan suatu sudut
pandang atau perspektif?

Ektek-IEG2H2 21
8. Dua tahun lalu anda menjadi anggota dari tim proyek yang menganalisis apakah
perusahaan anda sebaiknya memperbaiki beberapa bangunan, peralatan dan
fasilitas terkait untuk menunjang operasi perusahaan anda yang terus berkembang.
Tim proyek menganalisis tiga alternatif yang layak, satu diantaranya tidak
mengubah fasilitas dan dua yang lain menghendaki merubah fasilitas yang cukup
berarti. Sekarang anda ditunjuk untuk memimpin suatu tim post evaluasi.
Gambarkan rencana teknis anda untuk membandingkan konsekuensi yang
diperkirakan (yang dikembangkan dua tahun lalu) dari penerapan alternatif yang
dilaksanakan dengan hasil yang telah dicapai.
9. Pertama kali mendapat tugas di salah satu unit produksi, seorang lulusan S1 Teknik
Industri diberikan tanggung jawab untuk menentukan tingkat produksi suatu
produk baru. Dia mempelajari data yang ada seperti pada dua grafik di bawah ini.
Ditanya: Kriteria ekonomi yang bagaimana yang sebaiknya dia pilih, serta
estimasikan tingkat produksi yang paling menguntungkan?

2.500,00 18,00
16,00 16,00
2.000,00 2.000,00 14,00
ti 12,00
n
u
m1.500,00 /l
ja 1.400,00 a 10,00 10,00
/ ju 9,00
a
y ag 8,00 8,00
ai 1.000,00 ra 7,00
B BIAYA/JAM HARGAJUAL/UNIT
H 6,00
700,00
4,00
500,00 500,00
300,00 2,00

- -

50 100 150 200 250 50 100 150 200 250

Output:Unit/jam Output:Unit/jam

REFERENSI

Sullivan, Wicks, Luxhoj, Engineering Economy, 12th Edition, Pearson


Education, Inc., 2003, New Jersey, USA - Chapter 1
Thuesen, G.J. & Fabrycky, W.J., Engineering Economy, 9th Edition, Prentice
Hall, Inc., 2001, New Jersey, USA - Chapter 1
DeGarmo, Sullivan, Bontadelli, Wicks, Ekonomi Teknik, Edisi kesepuluh
Bahasa Indonesia, PT Prenhallindo, 1999, Jakarta Bagian 1

Ektek-IEG2H2 22
Newnan, Donald G., Engineering Economic Analysis, Engineering Press,Inc.,
1992, California, USA Grant, Ireson, Leavenworth, Principles of Engineering
Economy, John Wiley&Sons, 1990, Singapore Chapter 2, 3.
Ferianto Raharjo, Ekonomi Teknik- Analisis Pengambilan Keputusan, Andi,
Yogyakarta, 2007. Bab 1

Ektek-IEG2H2 23
2. KONSEP BIAYA DAN LINGKUP EKONOMI

PENDAHULUAN

Pokok bahasan pada materi Konsep Biaya dan Lingkup Ekonomi meliputi terminologi
biaya, hubungan antara harga dan permintaan, hubungan titik impas (Break Even
Point), optimalisasi rancangan yang dikendalikan biaya.

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Setelah mempelajari materi ini mahasiswa mampu menjelaskan beberapa terminologi


dan konsep dasar biaya, menggambarkan bagaimana konsep-konsep dan terminologi
tersebut seharusnya digunakan dalam analisis ekonomi teknik dan pengambilan
keputusan.

TUJUAN INSTUKSIONAL KHUSUS

1. Mahasiswa mampu menjelaskan,membedakan dan menghitung biaya tetap, biaya


variabel, biaya berulang, biaya tidak berulang, biaya langsung, biaya tak langsung,
biaya standar.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan hubungan antara harga vs permintaan dan dapat
menghitung titik impas.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan optimalisasi rancangan yang dikendalikan biaya

1 SKENARIO PEMBELAJARAN

2

Kegiatan perkuliahan dilaksanakan dengan skenario sebagai berikut:


1. Penjelasan tentang peta konsep (tunjukkan di peta konsep dimana posisi materi
yang akan di bahas), pokok bahasan , dan kompetensi yang akan dicapai (TIU dan
TIK).
2. Ringkasan materi disampaikan dengan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab.
3. Evaluasi pencapaian.

Ektek-IEG2H2 24
RINGKASAN MATERI

2.1 Pendahuluaan
Kata biaya (cost) mempunyai arti yang bervariasi dalam pemakaiannya. Konsep biaya
(cost concept) dan prinsip-prinsip ekonomi lainnya yang digunakan dalam studi
ekonomi teknik tergantung pada situasi dan keputusan yang dibuat. Isi materi yang
dibahas pada bagian ini mengintegrasikan konsep-konsep biaya dengan prinsip-prinsip
ekonomi teknik, penting dalam penerapan pada bagian bagian berikutnya dari studi
ekonomi teknik.

2.2 Terminologi Biaya.


2.2.1. Biaya tetap dan Biaya variabel
Biaya-biaya tetap adalah biaya yang harus dikeluarkan per satuan waktu (bulan,
tahun,dll), yang tidak terpengaruh pada tingkat aktivitas. Misalnya: asuransi, gaji
manajemen umum dan administratif, biaya lisensi, biaya bunga terhadap modal yang
dipinjam, dll.
Tentu saja setiap jenis biaya dapat berubah, tetapi biaya-biaya tetap cenderung
bertahan konstan terhadap batas-batas tertentu dari kondisi operasional. Jika terjadi
perubahan besar pada penggunaan sumber daya, atau jika terjadi perluasan atau
penutupan pabrik, maka biaya tetap akan terpengaruh.
Biaya-biaya variabel adalah biaya yang dihubungkan terhadap pengoperasian yang
secara total berubah-ubah sesuai dengan banyaknya keluaran (output) atau ukuran-
ukuran tingkat kegiatan yang lain. Sebagai contoh, biaya material dan biaya buruh yang
digunakan dalam suatu produk atau jasa, karena biaya biaya ini secara total berubah-
ubah sesuai dengan banyaknya unit-unit output walaupun biaya per unit tetap sama.

Contoh 2-1
Sehubungan dengan pelapisan jalan baru, suatu kontraktor mempunyai pilihan atas
dua lokasi untuk mendirikan peralatan pencampur aspal. Kontraktor memperkirakan
bahwa akan diperlukan biaya $1,15 per yard kubik per mil (yd3-mil) untuk mengangkut
Ektek-IEG2H2 25
material pelapis aspal dari pabrik pencampur ke lokasi kerja. Faktor-faktor yang
berhubungan terhadap kedua lokasi alternatif adalah sebagai berikut (biaya produksi
untuk masing-masing lokasi sama):

Faktor Biaya Lokasi-A Lokasi-B


Jarak muatan rata-rata 6 Mil 4,3 mil
Biaya sewa lokasi tiap bulan $1.000 $5.000
Biaya untuk memasang dan memindahkan peralatan $15.000 $25.000
3
Ongkos angkut $1,15/yd -mil $1,15/yd3-mil
Catatan: Jika lokasi B terpilih akan ada biaya tambahan $96 tiap hari untuk petugas pemberi isyarat.

Pekerjaan ini memerlukan 50.000 yd3 material pelapis campuran aspal. Diperkirakan
bahwa pekerjaan memerlukan waktu selama empat bulan (17 minggu dari 5 hari kerja
per minggu). Bandingkan kedua lokasi dalam hal biaya-biaya tetap, variabel, dan
totalnya. Lokasi manakah yang terbaik?. Untuk lokasi yang terpilih, berapa yard kubik
material pelapis harus dikirim oleh kontraktor sebelum mulai menghasilkan laba, jika
untuk tiap yard kubik pengangkutan ke lokasi kerja dibayar $8,05?

Penyelesaian:
Biaya tetap dan biaya variabel untuk pekerjaan ini dinyatakan pada tabel dibawah ini.

Biaya Tetap Variabel Lokasi-A Lokasi-B


Sewa . = $4.000 = $20.000
Pendirian/Pembongkaran . = $15.000 = $25.000
Petugas Isyarat . =0 5(17)($96)= $8.160
Angkutan . 6(50.000)($1,15) 4,3(50.000)($1,15)
= $345.000 = $247.250
Total: $364.000 Total: $300.410

Jadi lokasi B, dengan biaya tetap lebih besar, mempunyai biaya total lebih kecil untuk
pekerjaan ini.

Ektek-IEG2H2 26
Kontraktor akan mulai mendaptkan laba pada titik tempat pendapatan total sama
dengan biaya total sebagi fungsi dari yd3 campuran pelapis aspal yang dikirimkan.
Berdasarkan pada lokasi B, kita mendapatkan bahwa biaya variabel per yard3
material yang dikirimkan = 4,3($1,15) = $4,95.
Biaya total = Pendapatan total.
Biaya tetap + variabel = Pendapatan total.
$53,160 + $4,95*X = $8,05* X
X = 17.149 yard3 yang dikirimkan.

Sehingga dengan menggunakan lokasi B, kontraktor ini akan mulai mendapatkan laba
dalam pekerjaan tersebut setelah mengirimkan 17.149 yd3 material.

2.2.2 Biaya berulang dan Biaya tidak berulang


Biaya berulang (recurring cost) adalah biaya-biaya yang bersifat repetitif dan terjadi
ketika organisasi menghasilkan barang atau jasa yang sama dengan dasar yang kontinu.
Biaya variabel adalah juga biaya berulang,karena biaya tersebut berulangterhadap tiap
satuan output. Akan tetapi biaya berulang tidak hanya terbatas pada biaya variabel
saja. Biaya tetap yang dibayarkan dengan dasar berulang adalah biaya berulang.
Sebagai contoh ,pada sebuah organisasi yang menyediakan jasa arsitektur dan teknik
,sewa ruang kantor sebagai biaya tetap adalah juga biaya berulang.
Biaya tidak berulang adalah biaya biaya yang tidak bersifat ulangan ,walaupun
pengeluaran total dapat kumulatif terhadap periode waktu yang relatif pendek. Secara
tipikal ,biaya biaya tidak berulang meliputi pengembangan kemampuan atau kapasitas
kerja. Sebagai contoh ,biaya pembelian real estate dimana sebuah pabrik akan
dibangun merupakan biaya tidak berulang , yaitu sebagai biaya membangun pabrik itu
sendiri.

2.2.3 Biaya langsung, tidak langsung, dan Overhead


Biaya biaya langsung (direct cost) adalah bermacam-macam biaya yang dapat diukur
dan dialokasikan terhadap output atau aktivitas kerja tertentu. Biaya tenaga kerja dan
bahan yang dihubungkan secara langsung dengan produk ,jasa ,atau aktivitas konstruksi
adalah biaya langsung.

Ektek-IEG2H2 27
Biaya biaya tidak langsung (indirect cost) adalah bermacam macam biaya yang sulit
untuk dimasukkan atau dialokasikan terhadap output atau aktivitas kerja tertentu,
contoh ,biaya peralatan umum, alat tulis kantor, dan perawatan peralatan dalam pabrik
diperlakukan sebagai biaya tidak langsung.
Overhead terdiri dari biaya pengoperasian yang bukan merupakan biaya tenaga kerja
langsung ataupun material langsung. Contoh, biaya listrik, perbaikan umum, pajak
kepemilikan, supervisi.
2.2.4 Biaya Standar
Biaya standar adalah biaya biaya representatif per satuan output yang ditetapkan
sebelum produksi atau penyampaian jasa sebenarnya. Biaya tersebut dikembangkan
dari waktu tenaga kerja langsung, bahan dan fungsi pendukung (dengan ongkos yang
ditetapkan tiap satuan) yang direncanakan untuk proses produksi dan penawaran
harga. Sebagai contoh ,biaya standar untuk memproduksi satu satuan dari bagian mobil
,misalnya starter sebagai berikut :

Elemen Biaya Standar Sumber data untuk Biaya Standar


Tenaga kerja langsung Lembaran rute proses, waktu standar, tarif tenaga kerja
+ standar
Bahan langsung Jumlah bahan tiap satuan, biaya bahan satuan standar.
+ Biaya total overhead yang dialokasikan berdasar biaya
Biaya Umum pabrik primer
(overhead)
= Biaya Standar (per unit)

Biaya standar mempunyai peranan penting dalam pengaturan biaya sebagai berikut:
1. Perkiraan biaya manufaktur atau penyampaian jasa di masa depan.
2. Pengukuran kinerja operasional dengan membandingkan biaya aktual per unit
terhadap biaya standar per unit.
3. Persiapan penawaran produk atau jasa yang diminta pelanggan.
4. Penetapan nilai persediaan barang dalam proses (work in process) dan persediaan
barang jadi.
Ektek-IEG2H2 28
2.2.5 Biaya Hangus (Sunk Cost)
Biaya hangus adalah biaya yang terjadi di masa lalu dan tidak relevan untuk
dipertimbangkan dalam memperkirakan biaya dan pendapatan di masa depan. Biaya
hangus lazim di setiap alternatif, dan bukan bagian dari arus kas di masa depan
sehingga dapat diabaikan dalam analisis ekonomi teknik.
Konsep biaya hangus dilukiskan dengan contoh sederhana berikut. Misalkan si Robert
mendapatkan speda motor yang disukainya kemudian ia membayar $40 sebagai uang
muka, yang akan diperhitungkan terhadap harga pembelian sebesar $1300, tetapi uang
muka tersebut akan hilang jika ia membatalkan rencana pembeliannya. Setelah satu
minggu Robert mendapatkan speda otor yang sama di tempat lain dengan harga
pembeliaan $1230. Untuk memutuskan kendaraan mana yang akan dibeli, maka $40
uang muka adalah biaya hangus, akibatnya tidak masuk dalam pertimbangan
keputusan. Keputusan yang harus diambil kemudian adalah antara pembayran $1260
untuk speda motor pertama dibandingkan dengan $1230 untuk speda motor kedua.

2.2.6 Biaya kesempatan (opportunity cost)


Biaya kesempatan terjadi akibat penggunaan sumber-sumber daya yang terbatas,
seperti hilangnya kesempatan untuk mempergunakan sumber-sumber daya itu dalam
mendapatkan keuntungan keuangan dengan cara lain. Jadi biaya ini adlah biaya
kesempatan terbaik yang ditolak (artinya hilang) dan seringkali tersembunyi atau
tersirat.
Misalkan seoarng mahasiswa mampu menghasilkan $20000 dengan bekerja selama
satu tahun akan tetapi ia memilih melanjutkan sekolah selama satu tahun tersebut dan
mengeluarkan biaya $5000 untuk membiayai sekolah tersebut. Jadi biaya kesempatan
melanjutkan sekolah pada tahun tersebut adalah $25000. ($5000 berupa ung yang
dibayarkan dan $20000 berupa peluang pendapatan yang tidak diambil).

Ektek-IEG2H2 29
2.2.7 Biaya siklus hidup (life cycle cost)
Dalam praktek teknik istilah biaya siklus hidup ini sering ditemukan. Istilah ini merujuk
pada penjumlahan semua biaya-biaya, baik yang berulang maupun yang tidak berulang,
sehubungan dengan produk, struktur, sistem, atau jasa selama jangka waktu hidupnya.
Siklus hidup dapat dibagi menjadi dua periode waktu yang umum: fase akuisisi dan fase
operasi. Fase akuisisi dimulai dengan suatu analisis kebutuhan atau keinginan
ekonomis, perancangan dan perencanaan terinci untuk produksi atau konstruksi. Pada
fase operasi, terjadi produksi, distribusi, dan terminasi.
Jadi salah satu kegunaan konsep siklus hidup adalah untuk mengeksplisitkan efek-efek
biaya yang saling berhubungan sepanjang rentang hidup suatu produk. Elemen-elemen
biaya dari siklus hidup yang perlu dipertimbangkan akan berbeda-beda tergantung
pada keadaan. Beberapa kategori biaya siklus hidup dasar adalah: biaya reset dan
pengembangan, biaya produksi dan konstruksi, biaya operasi dan perawatan (operation
and maintenance cost), biaya penghentian dan pembuangan (disposal cost).

2.3 Titik Impas Produksi


Titik impas produksi merupakan titik temu antara pendapatan dari penjualan versus
biaya total. Untuk itu dalam analisis titik impas produksi biaya total merupakan biaya
tetap dan biaya variabel.
Secara skematis, biaya produksi (biaya tetap dan biaya variabel) dan hasil penjualan
dapat digambarkan sebagai berikut:
Kasus -1 : Bila harga tidak tergantung permintaan.

Ektek-IEG2H2 30
Contoh 2-2
Suatu perusahaan konsultan teknik mengukur outputnya dalam unit jam jasa standar,
yang merupakan fungsi dari tingkat mutu personil staf profesional. Biaya variabel (cv)
sebesar $62 per jam jasa standar. Tarif jasa keluar (harga jual) p = 1,38.(cv) = $85,56
per jam. Output maksimum perusahaan adalah 160.000 jam per tahun, dan biaya
tetapnya (CF) sebesar $2.024.000 per tahun.
a. Berapakah titik impas dalam jam jasa standar dan dalam prosentase kapasitas
total.?
b. Berapakah pengurangan prosentase dalam titik impas (sensitivitas) jika biaya tetap
berkurang 10%; jika biaya variabel per jam berkurang 10%; jika kedua biaya
berkurang 10%; dan jika harga jual per unit bertambah 10%?.
Penyelesaian:
a. Pada titik impas pendapatan total = biaya total
pD = CF + cv.D
D = CF/(p-cv) -- D = 2.024.000 / (85,56 62) = 85.908 jam per tahun
D = 85.908/160.000 = 0,537, atau 53,7% dari kapasitas.

Ektek-IEG2H2 31
b. 10% pengurangan terhadap CF :
D = (0,9)(2.024.000) / (85,56 62) = 77.318 jam per tahun
D = (85.908-77.318) /85.908 = 0,10, atau pengurangan 10% terhadap D.
10% pengurangan terhadap cv :
D = 2.024.000 / (85,56 (0,9)( 62)) = jam per tahun
D = (85.908-68.011) /85.908 = 0,208, atau pengurangan 20,8% thd D.
10% pengurangan terhadap CF dan cv :
D = (0,9)(2.024.000) / (85,56 (0,9)(62)) = 61.210 jam per tahun
D = (85.908-61.210) /85.908 = 0,287, atau pengurangan 28,7% thd D.
10% peningkatan terhadap p :
D = (0,9)(2.024.000) / {1,1(85,56) 62} = 63.021 jam per tahun
D = (85.908-= 63.021) /85.908 = 0,266, atau pengurangan 26,6% thd D.

Jadi titik impas lebih sensitif terhadap pengurangan biaya variabel per jam
dibandingkan terhadap pengurangan biayatetap dengan prosentasi yang sama. Lebih
lanjut perhatikan bahwa titik impas dalam contoh sangat sensitif terhadap harga jual
per unit, p.

Kasus -2 : Bila harga tergantung permintaan.

Contoh 2-3

Ektek-IEG2H2 32
Suatu perusahaan menghasilkan produk saklar elektronik . Biaya tetap (CF) sebesar
$73000 per bulan, dan biaya variabel (cV) adalah $83 per unit. Harga jual per unit
adalah p = $180-0,02(D).
a. Tentukan volume optimal untuk produk tersebut?.
b. Tentukan jangkauan volume yang menguntungkan? .
Penyelesaian:
a. D = (a-cv)/2b = (180-83)/2(0,02) = 2.435 unit per bulan
Apakah a-cv > 0?
Apakah pendapatan total biaya total > 0 untuk D = 1.435 unit per bulan?
Maka permintaan D = 2.435 unit per bulan mengakibatkan keuntungan maksimum
$44.612 per bulan karena turunan keduanya negatif (0,04).
b. Pendapatan total = biaya total (pada titik impas)
p.D = CF + cv.D
(180-0,02D).D = 73000 + 83.D
-0,02 D2 + 97D 73000 = 0
D1 = [-97 + {(97)2 4.(-0,02)(-73000)}0,5] / 2(0,02) =( -97 + 59,74)/-0,04 = 932 unit
per bulan.
D2 = [-97 - {(97)2 4.(-0,02)(-73000)}0,5] / 2(0,02) =( -97 - 59,74)/-0,04 = 3.918 unit
per bulan.
Jadi jangkauan permintaan yang mampu menghasilkan laba adalah 932 sampai 3.918
unit per bulan.

2.4 Optimasi Rancangan Yang Digerakkan Biaya


Para engineer sewaktu merancang produk, proses, dan jasa harus mempertahankan
sudut pandang siklus hidup. (yaitu dari lahir sampai dikubur). Perspeftif yang lengkap
seperti ini memastikanbahwa engineer mempertimbangkan biaya-biaya investasi awal,
pengeluaran pengeluaran operasi dan perawatan, dan pengeluaran tahunan lainnya
dalam tahun-tahun berikutnya, dan konsekuensi lingkungan dan sosial selama waktu
hidup rancangan tersebut. Kenyataan, gerakan yang dinamakan rancangan demi
lingkungan atau design for the environment (DFE), atau green engineering,

Ektek-IEG2H2 33
mempunyai cita-cita diantaranya mencegah pembentukan sampah, meningkatkan
pemilihan material, dan penggunaan kembali/daur ulang sumber-sumber daya.
Untuk maslah-masalah mengoptimalkan rancangan yang digerakkan biaya dua tugas
penting sebagai berikut:
1. Tentukan nilai optimal untuk variabel rancangan alternatif tertentu. Sebagai
contoh, berapa kecepatan pesawat terbang yang meminimalkan biaya tahunan
totalnya.
2. Pilih alternatif terbaik, masing-masing dengan nilai uniknya sendiri untuk variabel
perancangan. Sebagai contoh, berapa tebal isolasi terbaik untuk ruangan pendingin.
Secara umum, model-model biaya yang dikembangkan dalam masalah ini terdiri atas
tiga jenis biaya:
1. Biaya tetap.
2. Biaya yang bervariasi langsung terhadap variabel perancangan.
3. Biaya yang bervariasi secara tidak langsung terhadap variabel perancangan.

Contoh 2-4
Biaya operasi pesawat komersial jet bervariasi sebagai pangkat 3/2 dari kecepatannya;
Co=knv3/2,
untuk n: jarak tempuh perjalanan dalam mil,
k:konstanta,
v: kecepatan dalam mil/jam.
Diketahui bahwa pada 400 mil/jam biaya rata-rata operasi sebesar $300 per mil.
Pemilik pesawat ingin meminimumkan biaya operasi, tetapi biaya itu haruslah
seimbang terhadap biaya waktu penumpang (Cc) yang telah ditentukan pada $300.000
per jam.
a. Pada kecepatan berapa seharusnya perjalanan direncanakan untuk meminimalkan
biaya total, yang merupakan penjumlahan biaya operasi pesawat terbang dan biaya
waktu penumpang?
b. Bagaiman anda yakin bahwa biaya tersebut sudah minimal?.
Penyelesaian:
Persamaan untuk biaya total (CT) adalah:

Ektek-IEG2H2 34
CT = Co + Cv = knv3/2 + ($300.000 per jam) (n/v)
Sekarang kita selesaikan persamaan diatas untuk mendapatkan k:
Co /n = kv3/2
$300/mil = k (400mil/jam)3/2
k = ($300/mil) /(400mil/jam)3/2
k = ($300/mil) /800(mil3/2/jam3/2)
k = $0.0375*(jam3/2/mil5/2)
Jadi,
CT = {$0.0375*(jam3/2/mil5/2)} (nmil){v. (mil/jam)3/2} +
($300.000 / jam) {n.mil/(v.mil/jam)}
CT = {$0.0375.n.v3/2} + {$300.000. (n/v)}

Selanjutnya, turunan pertama diambil


(d CT / dv ) = 3/2. ($0.0375).n.v3/2 - $300.000. /v2 = 0.
Sehingga ketemu: v = 490,68 mil per jam.
Akhirnya kita periksa turunan kedua untuk memastikan penyelesaian ini suatu biaya
minimum, dan ternyata turunan keduanya lebih besar dari 0.
Perusahaan menyimpulkan bahwa v = 490,68 mil per jam meminimalkan biaya total
dari penerbangan pesawat terbang tersebut.

EVALUASI

Latihan-1
Klasifikasikan biaya-biaya dibawah ini sebagai kelompok biaya tetap atau sebagai biaya
variabel:
Bahan baku; Tenaga kerja langsung; depresiasi; persediaan; utilitas; pajak properti; gaji
administratif; pajak penghasilan karyawan; asuransi bangunan dan peralatan; gaji
pegawai tetap; komisi penjualan; sewa; bunga pinjaman.

Latihan-2
Data produksi suatu perusahaan periode tahun lalu sebagai berikut:

Ektek-IEG2H2 35
Pembelian bahan baku utama sebesar Rp 4 juta
Bahan baku penolong Rp 2,9 juta
Biaya over head Rp 3,5 juta
Biaya tenaga kerja langsung Rp 7 juta
Biaya tenaga kerja tidak langsung Rp 2,6 juta
Jumlah produksi 1100 unit
Upah tenaga kerja langsung dibayar berdasarkan hasil produksi, sedangkan upah
tenaga kerja tak langsung tidak terpengaruh pada jumlah produksi
Biaya bahan baku penolong, biaya over-head tidak berpengaruh banyak terhadap
jumlah produksi
Diminta:
Berdasarkan data periode tahun lalu tersebut, susunlah tabel aliran kas biaya untuk
5 periode ke depan jika rencana produksi per tahun berturut-turut 1200, 1500,
2000, 2500, dan 3000 unit.

Latihan-3
Dua mesin yang dimiliki saat ini diperuntukkan untuk memproduksi salah satu jenis
onderdil. Investasi modal untuk kedua mesin ini sama besarnya. Perbedaan yang
penting antara mesin adalah kapasitas produksinya (tingkat kerja produksi X jam
produksi yang tersedia) dan tingkat kegagalan (persentase hasil yang tidak bisa dijual).
Lihat tabel di bawah ini:

Mesin - A Mesin - B
Tingkat kerja produksi . 100 unit / jam 130 unit / jam
Jam yg tersedia utk produksi. 7 jam / hari 6 jam / hari
Persentase kegagalan. 3% 10%

Biaya material adalah $6 per unit yang diproduksi dan setiap unit produksi yang tidak
memiliki cacat dapat dijual $12 masing-masing. Untuk setiap mesin, biaya operator
adalah $15 per jam dan biaya overhead variabel untuk hal-hal yang masih dikategorikan
sebagai biaya adalah $5 per jam.

a. Misalnya permintaan harian untuk barang ini cukup besar sehingga semua barang
bebas cacat dapat terjual. Mesin manakah yang harus dipilih?
b. Berapakah persentase yang memungkinkan agar barang cacat di mesin B harus se-
menguntungkan seperti pada mesin A?

Ektek-IEG2H2 36
Latihan-4
Jim seorang pemilik Motel, memperhatikan upaya promosi Motel 36 yang terletak
berdekatan dengan Motel miliknya, dimana dengan tarif harga per kamar $36/malam,
seluruh kamar sebanyak 80 terisi setiap hari. Sedangkan motel miliknya dengan tidak
melakukan promosi harga bagi tarif kamarnya rata-rata terisi 68% dari 50 kamar yang
tersedia dengan tarif $54. Banyak juga motel lainnya didekatnya selain motel 36, dan
tidak ada satupun yang mempromosikan tarif sewa kamarnya (tarif sewa bervariasi
antara $48 s/p $80 per malam).
Jim mengestimasikan actual incremental cost per malam untuk masing-masing kamar
rata-rata $12, dimana biaya ini diperuntukkan bagi pembersihan, cuci,pemeliharaan
peralatan, dsb.
Jim yakin pada 8 alternatif pilihan antara mempromosikan dengan tidak
mempromosikan tarif kamar motelnya sbb:
Dengan promosi
tarif $36 akan terisi 100%
tarif $42 akan terisi 94%
tarif $48 akan terisi 80%
tarif $54 akan terisi 66%
Tanpa promosi
tarif $48 akan terisi 70%
tarif $54 akan terisi 68%
tarif $62 akan terisi 66%
tarif $68 akan terisi 56%
Mana yang harus dipilih Jim jika diharapkan keuntungan yang maksimal?.

Latihan-5
Sebuah perusahaan merencanakan membuat suatu produk baru; Departemen
penjualan mengestimasikan bahwa jumlah produk yang akan terjual sangat tergantung
dari harga jual per unit. Bila harga jual per unit naik maka jumlah yang terjual akan
menurun. Secara numerik diformulasikan sbb: P = 35000 - 20 Q. dimana P = harga jual
per unit. Q = jumlah produk terjual per tahun. Dilain pihak, manajemen
mengestimasikan bahwa rata-rata biaya pembuatan dari produk tersebut akan
menurun sesuai dengan kenaikan jumlah unit terjual. Mereka mengestimasikan : C =

Ektek-IEG2H2 37
4000 Q + 8 juta. dimana C = biaya produksi dari penjualan Q per tahun. Manajemen
Perusahaan mengharapkan hasil produksi dan penjualan produk mencapai keuntungan
yang maksimal. Berapa jumlah produk yang direncanakan untuk dijual per tahun agar
harapan tersebut tercapai?

REFERENSI

Sullivan, Wicks, Luxhoj, Engineering Economy, 12th Edition, Pearson Education,


Inc., 2003, New Jersey, USA - Chapter 2
Thuesen, G.J. & Fabrycky, W.J., Engineering Economy, 9th Edition, Prentice Hall,
Inc., 2001, New Jersey, USA - Chapter 2
DeGarmo, Sullivan, Bontadelli, Wicks, Ekonomi Teknik, Edisi kesepuluh Bahasa
Indonesia, PT Prenhallindo, 1999, Jakarta Bab 2
Grant, Ireson, Levenworth, Dasar-Dasar Ekonomi Teknik, PT Rineka Cipta, 2001,
Jakarta
Newnan, Donald G., Engineering Economic Analysis, Engineering Press,Inc., 1992,
California, USA Grant, Ireson, Leavenworth, Principles of Engineering Economy,
John Wiley&Sons, 1990, Singapore Chapter 4

Ektek-IEG2H2 38
3. KONSEP NILAI UANG TERHADAP WAKTU

PENDAHULUAN

Pokok bahasan dalam bagian ini mencakup penjelasan tentang pengembalian modal,
asal mula bunga, bunga sederhana, bunga majemuk, konsep keekivalenan, diagram-
diagram / tabel-tabel arus kas.

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Mahasiswa dapat menjelaskan pengembalian modal dalam bentuk bunga uang (atau
laba) dan untuk mengambarkan bagaimana perhitungan-perhitungan dasar
keekivalenan dibuat dengan memperhatikan nilai waktu dari uang dalam studi-studi
ekonomi teknik.

TUJUAN INSTUKSIONAL KHUSUS

1. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang konsep pengembalian modal.

2. Mahasiswa mampu menjelaskan asal mulanya bunga dan dapat membedakan


konsep bunga biasa dengan bunga berganda.

3. Mahasiswa mampu memahami konsep ekivalensi dan mampu membuat diagram


aliran dana.

1 SKENARIO PEMBELAJARAN

2

Kegiatan perkuliahan dilaksanakan dengan skenario sebagai berikut:


1. Penjelasan tentang peta konsep (tunjukkan di peta konsep dimana posisi materi
yang akan di bahas), pokok bahasan , dan kompetensi yang akan dicapai (TIU dan
TIK).
2. Ringkasan materi disampaikan dengan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab.
3. Evaluasi pencapaian.

Ektek-IEG2H2 39
RINGKASAN MATERI

3.1 Pengembalian Terhadap Modal


Kebanyakan studi-studi ekonomi teknik melibatkan komitmen modal (capital) dalam
periode yang panjang, jadi pengaruh waktu perlu dipertimbangkan. Dalam hal ini,
dikenal bahwa uang satu dollar saat sekarang lebih berharga dari satu dollar pada
waktu satu atau dua tahun yang akan datang karena bunga (atau laba) yang dapat
dihasilkan darinya. Jadi uang memiliki suatu nilai waktu (time value).

Modal dalam bentuk uang yang diperlukan dalam operasi sebuah organisasi dapat
diklasifikasikan menjadi dua kategori dasar. Pertama modal ekuitas (equity capital)
yaitu modal yang dimiliki masing-masing orang yang telah menanamkan uang milik
mereka ke dalam organisasi / usaha bisnis dengan harapan mendapatkan laba. Kedua
modal hutang (debt capital), sering disebut modal pinjaman (borrowed capital),
diperoleh dari pihak yang meminjamkan untuk keperluan investasi. Sebagai
pengembaliannya, pihak yang meminjamkan menerima bunga dari peminjam.

Bunga yang diterima peminjam ataupun laba yang diterima orang yang menanamkan
uang di suatu organisasi tersebut dapat dikatakan sebagai pengembalian terhadap
modal. Bagi para investor dalam situasi tertentu harus memutuskan apakah
pengembalian terhadap modal yang ditanamkan tersebut cukup baik yaitu paling
sedikit, akan menerima suatu pengembalian yang jumlahnya sama dengan jumlah yang
mereka korbankan dengan tidak menggunakan modal ini pada beberapa peluang lain
yang tersedia dengan resiko yang ekivalen. Bunga atau laba yang tersedia dari alternatif
investasi lain ini merupakan biaya peluang (opportunity cost) dari penggunaan modal
untuk usulan yang diambil. Ringkasnya, setiap kali modal dibutuhkan dalam proyek dan
usaha teknik dan bisnis lain, sangat penting untuk memberikan pertimbangan yang
matang terhadap biayanya (misalnya, nilai waktu).

3.2 Asal mula Bunga


Seperti juga pajak, bunga telah ada sejak awal catatan sejarah. Catatan sejarah
mengungkapkan keberadaannya di Babilonia pada tahun 2000 S.M. Dalam contoh yang
paling awal ini, bunga dibayarkan dalam bentuk uang untuk meminjam penggunaan
Ektek-IEG2H2 40
biji-bijian atau komoditi lain. Bunga juga dibayarkan dalam bentuk biji-bijian atau
barang lain. Banyak praktek-praktek bunga yang ada berasal dari kebiasaan-kebiasaan
sebelumnya, dalam hal ini meminjam dan mengembalikan biji-bijian dan tanaman
pertanian.

Sejarah juga mengungkapkan bahwa ide bunga telah begitu mapan pada tahun 575
S.M. dengan adanya perusahaan perbankan internasional, yang berkantor pusat di
Babilonia. Pendapatan perusahaan itu diperoleh dari tingkat bunga tinggi yang
dikenakan untuk penggunaan uangnya dalam pendanaan perdagangan internasional.

Pada sejarah awal yang tercatat, tingkat bunga per tahun untuk peminjaman uang
berkisar dari 6 hingga 25%, meskipun tingkat bunga yang legal diizinkan paling tinggi
sampai 40%. Pengenaan tingkat bunga pinjaman yang berlebihan diistilahkan dengan
riba (unsury), dimana dalam kitab suci adanya riba tersebut dilarang.

3.3 Bunga Sederhana


Apabila bunga total yang dikenakan berbanding linear dengan besarnya pinjaman awal (pokok
pinjaman), tingkat bunga, dan lamanya periode waktu pinjaman yang disepakati, maka tingkat
bunga dikatakan sederhana. Bunga sederhana (simple interest) jarang digunakan dalam praktek
komersial modern.

Bila bunga sederhana diterapkan, bunga total, I, yang diperoleh atau dibayarkan dapat dihitung
dengan rumus:

I = (P)(N)(i)

Dimana: I = Bunga Total


P = banyaknya pokok pinjaman yang dipinjam atau dipinjamkan
N = periode penelaahan
i = tingkat bunga per periode waktu
Jumlah total yang dibayar kembali pada akhir dari periode bunga N adalah P + I. Jadi, jika $1,000
dipinjamkan selama 3 tahun dengan tingkat bunga sebesar 10% per tahun, bunga yang didapat
akan sebesar :

I = $1.000 x 3 x 10% = $300

Ektek-IEG2H2 41
Jumlah total yang terhutang pada akhir tahun ketiga akan sebesar $1.000 + $300 = $1.300.

Perhatikan bahwa jumlah kumulatif bunga yang terhutang merupakan suatu fungsi linear dari
waktu sampai bunga itu dibayar kembali.

Secara sederhana dapat dituliskan dengan rumus : F = P(1+Ni)

Dimana: F = Nilai masa depan setelah N periode

3.4 Bunga Majemuk


Apabila bunga yang dibebankan untuk periode tertentu didasarkan pada sisa pinjaman
pokok ditambah beban bunga yang terakumulasi sampai dengan akhir periode
penelaahan, bunga itu disebut bunga majemuk atau bunga berbunga (compound
interest). Pengaruh bunga majemuk dapat terlihat dalam tabel di bawah ini, yaitu untuk
pinjaman sebesar $1.000 selama tiga tahun pada tingkat bunga sebesar 10% setahun.

(1) (2) = (1) x 10% (3) = (1) + (2)


Periode Jumlah Terhutang pada Besarnya Bunga pada Jumlah Terhutang pada
Awal Periode Periode Akhir Periode
1 $1.000 $100 $1.100
2 $1.100 $110 $1.210
3 $1.210 $121 $1.331

Dapat dilihat bahwa untuk periode 3 tahun, total jumlah terhutang sebesar $1.331.
jumlah $1.331 ini dapat dibandingkan dengan $1.300 yang ditunjukkan sebelumnya
untuk soal yang sama dengan bunga sederhana. Perbandingan grafis bunga sederhana
dan bunga majemuk ditunjukkan dalam gambar 3-1. Perbedaannya disebabkan
pengaruh pemajemukan (compounding), yang pada dasarnya perhitungan bunga dari
bunga yang dihasilkan sebelumnya. Perbedaan ini akan menjadi semakin besar untuk
jumlah tahun yang lebih lama. Jadi, bunga sederhana, memang mempertimbangkan
nilai waktu dari uang tetapi tidak melibatkan pemajemukan bunga. Bunga majemuk
lebih umum dalam praktek dibandingkan bunga sederhana.

Ektek-IEG2H2 42
R p.
1331
1300 Bunga 1300
m a je m uk

Bunga
1200 tun g g a l

1100

1000

0 1 2 3 t

Gambar 3-1 Simple vs compound interest

Bunga setiap tahun dihitung berdasarkan pada saldo tahun tersebut, termasuk bunga
yang bertambah.

F = P(1+ i)N

Secara lebih eksplisit, FN = P0 (1+ i)N (nilai masa depan dalam periode N, nilai
sekarang pada waktu 0)

3.5 Konsep Ekivalensi

Untuk lebih mengerti mekanisme bunga dan untuk memperluas pengertian mengenai
keekivalenan ekonomi, perhatikan suatu keadaan yang pada keadaan ini kita
meminjam $8.000 dan setuju untuk membayar kembali dalam waktu 4 tahun pada
tingkat bungan 10% per tahun. Terdapat banyak rancangan untuk membayar kembali
pokok pinjaman (yaitu, $8.000) dan bunga terhadap pokok tadi. Untuk mudahnya, telah
kita pilih empat rancangan untuk menunjukkan gagasan keekivalenan ekonomi.
Keekivalenan (equivalence) di sini berarti bahwa seluruh empat rancangan ini sama
menariknya bagi peminjam.

Dalam masing-masing rancangan tingkat bunga 10% per tahun dan jumlah awal yang
dipinjamkan sebesar $8.000; jadi perbedaan antara rancangan-rancangan ini terletak
pada butir-butir (3) dan (4) di atas. Keempat rancangan ini ditunjukkan dalam Tabel 3-1,
dan segera terlihat bahwa semuanya ekivalen pada tingkat bungan 10% pertahun.

Ektek-IEG2H2 43
Dalam rancangan 1, $2.000 dari pokok pinjaman dibayarkan kembali pada setiap akhir
satu tahun hingga akhir tahun keempat. Sebagai akibatnya, bunya yang kita bayar
kembali pada akhir dari suatu periode tertentu dipengaruhi oleh berapa besar hutang
yang masih dimiliki pada awal tahun itu. Pembayaran akhir tahun kita adalah $2.000
dan bunga yang dihitung berdasarkan hutang ada pada awal tahun.

Tabel 3-1 Empat rancangan pembayaran pinjaman $8000. dalam kurun waktu empat
tahun dengan tingkat suku bunga 10% per tahun.

Jumlah (10%)=Bunga Total Pinjaman Total


pinjaman pd pinjaman utk pinjaman Pokok yg Pembayaran pd
Tahun awal tahun tahun pd akhir dibayarkan akhir tahun
tersebut tahun akhir tahun

Rancangan 1: pd setiap akhir tahun dibayar $2000. pinjaman ditambah bunga yang
jatuh tempo.
1 $8000 $800 $8800 $2000 $2800
2 6000 600 6600 2000 2600
3 4000 400 4400 2000 2400
4 2000 400 2200 2000 2200
$20000 $2000 $8000 $10000
Rancangan 2: pd setiap akhir tahun dibayar bunga yang jatuh tempo, pinjaman pokok
dibayarkan kembali pada akhir tahun ke-5.
1 $8000 $800 $8800 $0 $800
2 8000 800 8800 0 800
3 8000 800 8800 0 800
4 8000 800 8800 8000 8800
32000 $3200 $8000 $11200
Rancangan 3: pd setiap akhir tahun dilakukan pembayaran yang sama besar, yg terdiri
dari sejumlah pinjaman pokok dan bunga yang jatuh tempo.
1 $8000 $800 $8800 $1724 $2524
2 6276 628 6904 1896 2524
3 4380 438 4818 2086 2524
4 2294 230 2524 2294 2524
20960 $2096 $8000 $10096
Rancangan 4: pokok pinjaman dan bunga dibayarkan dalam satu kali pembayaran di
akhir tahun ke-4.
1 $8000 $800 $8800 $0 $0
2 8800 880 9680 0 0
3 9680 968 10648 0 0
4 10648 1065 11713 0 0
37130 $3713 8000 11713
$8000 $11713

Ektek-IEG2H2 44
Rancangan 2 menunjukkan bahwa tidak ada pokok pinjaman yang dibayarkan kembali
sampai akhir tahun keempat. Biaya bunga kita setiap tahun adalah $800, dan bunga itu
dibayarkan pada setiap akhir tahun pertama hingga keempat. Karena bunga tidak
terakumulasi baik pada Rancangan 1 maupun Rancangan 2, maka tidak ada
pemajemukan bunga. Perhatikan bahwa bunga sebesar $3.200 dibayarkan pada
Rancangan 2, sedangkan dalam Rancangan 1 hanya dibayarkan $2.000. Pada rancangan
2, kita memanfaatkan pokok pinjaman sebesar $8.000 selama empat tahun, tetapi
dalam Rancangan 1 secara rata-rata kita memanfaatkan kurang dari $8.000.

Rancangan 3 mengharuskan kita membayar kembali setiap akhir tahun sejumlah


$2.524. Untuk keperluan kita disini, mahasiswa harus mengamati bahwa keempat
pembayaran di akhir tahun dalam Rancangan 3 ini membayar kembali keseluruhan
pokok pinjaman $8.000 dengan bunga pada 10% per tahun.

Akhirnya, Rancangan 4 memperlihatkan bahwa tidak ada bunga maupun pokok


pinjaman yang dibayarkan kembali dari tahun pertama hingga tahun ketiga periode
pinjaman. Kemudian pada akhir tahun keempat, dibayarkan kembali pokok pinjaman
awal ditambah akumulasi bunga selama 4 tahun dalam jumlah tunggal sebesar
$11.712,80 (dalam tabel 3-1 dibulatkan menjadi $11.713). Rancangan 4 melibatkan
bunga majemuk. Jumlah total bunga yang dibayarkan kembali dalam Rancangan 4
adalah yang tertinggi dari semua rancangan yang dipertimbangkan. Dalam Rancangan 4
bukan hanya pembayaran pokok yag ditunda hingga akhir tahun keempat, melainkan
juga semua pembayatan bunga hingga waktu itu.

Hal ini membawa kita kembali pada pengertian keekivalenan ekonomi. Jika tingkat
bunga konstan pada 10% untuk rancangan-rancangan seperti yang terlihat dalam Tabel
3-1, keseluruhan empat rancangan ini ekivalen. Hal ini menganggap bahwa seseorang
dapat secara bebas meminjam dan meminjamkan pada tingkat bunga 10%. Dengan
demikian, untuk kita tidak ada bedanya apakah pokok dibayarkan selama dalam umur
pinjaman (Rancangan 1 dan 3) atau baru dibayarkan kembali pada akhir tahun keempat
(Rancangan 2 dan 4).

Ektek-IEG2H2 45
Keekivalenan ekonomi pada umumnya ditetapkan, apabila untuk kita tidak ada
bedanya antara pembayaran di masa datang, deret pembayaran di masa datang, atau
jumlah uang pada saat sekarang.

Untuk melihat mengapa keempat rancangan dalam Tabel 3-1 itu ekivalen pada 10%,
kita dapat memplot jumlah terhutang pada awal setiap tahun (kolom 2) terhadap
tahunnya. Daerah di bawah kurva yang dihasilkan menyatakan dollar-tahun dari uang
yang terhutang. Sebagai contoh, dollar-tahun untuk Rancangan 1 sama dengan 20.000,
sebagaimana diperoleh dari grafik ini:

Apabila total dollar-tahun dihitung untuk setiap rancangan dan dibagi dengan total
bunga yang dibayar selama empat tahun (jumlah dari kolom 3), nisbah (ratio) yang
didapatkan nilainya konstan:

Karena nisbahnya konstan sebesar 0,10 untuk semua rancangan, kita dapat
menyimpulkan bahwa semua metode pembayaran kembali dipertimbangkan dalam
Tabel 3-1 adalah ekivalen, meskipun masing-masing menunjukkan total pembayaran
akhir tahun yang berbeda seperti tampak pada kolom 6. Ketidaksamaan dollar-tahun
pinjaman, berdasar dirinya sendiri, tidak harus berarti bahwa rancangan-rancangan
pembayaran kembali pinjaman tadi ekivalen ataupun tidak ekivalen. Secara singkat,
keekivalenan terjadi apabila total bunga yang dibayar, dibagi oleh dollar-tahun
pinjaman, merupakan nisbah yang konstan di antara rancangan-rancangan keuangan
itu.

Satu hal penting terakhir yang perlu ditekankan adalah bahwa rancangan-rancangan
pengembalian pinjaman pada tabel 3-1 hanya ekivalen pada tingkat bungan 10%. Jika
rancangan-rancangan ini dievaluasi dengan metode-metode yang selanjutkan akan
diberikan dalam bab ini, pada tingkat bunga selain 10% dapat diidentifikasi bahwa salah
satu rancangan lebih unggu daripada tiga yang lain. Umpamanya, bila $8.000 telah
dipinjamkan pada tingkat bunga 10% dan selanjutnya biaya uang yang dipinjam naik
menjadi 15%, pihak yang meminjamkan akan lebih menyukai Rancangan 1 agar dapat
memperoleh kembali dananya dengan cepat sehingga memungkinkan menanamkan
kembali dana itu di tempat lain pada tingat bunga yang lebih tinggi.

Ektek-IEG2H2 46
Dari uraian ekivalensi tersebut dapat dirangkum secara ringkas sebagai berikut:

Rangkaian dua arus kas disebut ekivalen pada suatu tingkat bunga tertentu, jika dan
hanya jika, keduanya mempunyai nilai (worth) yang sama pada tingkat bunga tersebut.

1. Nilai harus dihitung untuk periode waktu yang sama (paling banyak digunakan adalah
waktu sekarang, tetapi setiap titik pada rentang waktu yang ada dapat digunakan)

2. Ekivalensi tergantung pada tingkat bunga yang diberikan (arus kas tidak akan
akivalen pada tingkat bunga yang berbeda)

3. Ekivalensi arus kas tidak harus berarti bahwa pemilihan arus kas tidak penting. Pasti
ada alasan mengapa suatu arus kas lebih dipilih dari yang lainnya.

Contoh 3-1

Berapa nilai sekarang dari pembayaran $3,000 yang akan anda terima 5 tahun dari
sekarang, jika anda dapat menginvestasikan uang anda pada tingkat 8% dibungakan
tahunan?

P = F / (1+I)N = 3,000 / (1.08)5 = $2,042

Jadi, arus kas $2,042 saat ini ekivalen dengan arus kas $3,000 pada akhir tahun kelima,
pada tingkat bunga 8%.

Jika kita ingin mencari ekivalensinya pada tahun ke-3, kita bisa mulai pada waktu ke-0
dan menggandakan bunganya, atau mulai pada tahun ke-5 dan menarik arus kas ke
belakang:

F3 = P0(1+0.08)3 = 2,042(1.08)3 = $2,572 . Atau

P3 =F5 / (1+0.08)3 = 3,000 / (1.08)3 = $2,572

Ektek-IEG2H2 47
3.6 Diagram dan Notasi Arus Kas

Diagram arus kas

Diagram arus kas menggunakan beberapa konvensi:

1. Garis horizontal merupakan suatu skala waktu (time scale), dengan pergerakan
waktu dair kiri ke kanan. Label-label periode (seperti tahun, kuartal, bulan) dapat
digunakan untuk interval-interval waktu. Perhatikan, bahwa umumnya akhir
Periode 2 berimpitan dengan awal Periode 3.

2. Anak panah menyatakan arus kas dan ditempatkan pada akhir periode. Jika suatu
pembedaan perlu dibuat, anak panah ke bawah menyatakan pengeluaran-
pengeluaran (arus kas negatif atau arus kas keluar) dan anak panah ke atas
menyatakan penerimaan-penerimaan (arus kas positif atau arus kas masuk).

3. Diagram arus kas tergantung pada titik pandang siapa yang meninjau (sisi pandang
peminjam atau yang meminjamkan).

Hal-hal Kunci: Gunakan garis waktu dan asumsikan periode diskrit

awal tahun-1

akhir tahun-1

Gambar 3.2. Garis waktu

Arus kas terjadi pada akhir suatu periode

Waktu nol = sekarang/saat ini

Ektek-IEG2H2 48
Waktu lima = akhir periode kelima

Panah mewakili arus kas, seperti:

Panjang menunjukkan banyaknya

Arah menunjukkan tanda:

o Penerimaan arus kas positif (arah panah keatas)

o Pengeluaran arus kas negatif (arah panah kebawah)

Notasi arus kas

Notasi berikut digunakan dalam rumus-rumus perhitungan bunga majemuk:

i = tingkat bunga efektif per periode buga (biasanya dinyatakan dengan

persentase).

N = jumlah periode pemajemukan.

P = Nilai sekarang; suatu nilai keekivalenan dari satu atau lebih arus kas pada

suatu titik acuan waktu yang disebut sekarang / saat ini.

F = Nilai masa depan pada akhir periode N (suatu nilai keekivalenan dari satu

atau lebih arus kas pada suatu titik acuan waktu yang disebut sebagai masa

depan.)

A = Arus kas yang seragam pada akhir setiap periode dari 1 sampai N (suatu

anuitas)

G = Gradien konstan (meningkat atau menurun) dalam arus kas akhir periode

(gradien aritmatik)

Ektek-IEG2H2 49
CONTOH 3-1

Sebelum mengevaluasi manfaat ekonomi dari suatu usulan investasi, Perusahaan XYZ
meminta agar para insinyurnya mengembangkan suatu diagram arus kas dari usulan
itu. Sebuah investasi sebesar $10.000 dapat dilaksanakan apabila menghasilkan
pendapatan tahunan tetap sebesar $5.310 selama 5 tahun dan kemudian nilai sisanya
sebesar $2.000 pada akhir tahun kelima. Pada akhir setiap tahun, pengeluaran tahunan
untuk operasi dan pemeliharaan proyek akan sebesar #3.000. Gambarlah suatu
diagram arus kas selama umur proyek yaitu 5 tahun. Gunakan titik pandang
perusahaan.

Penyelesaian:

Investasi awal sebesar $10.000 dan pengeluaran tahunan sebesar $3.000 merupakan
arus kas keluar, sedangkan pemasukan tahunan dan nilai sisa merupakan arus kas
masuk.

Perhatikan bahwa awal dari suatu tahun tertentu adalah akhir dari tahun sebelumnya.
Umpamanya, awal dari tahun kedua merupakan akhir dari tahun kesatu.

Contoh 3-2 memperlihatkan suatu situasi arus kasnya dinyatakan dalam bentuk tabel
untuk memudahkan analisis perencanaan/rancangan.

Ektek-IEG2H2 50
CONTOH 3-2

Dalam renovasi suatu gedung perkantoran kecil milik perusahaan, telah diidentifikasi
dua alternatif kelayakan untuk memperbaiki pemanasan, ventilasi, dan sistem
pendingin ruangan (HVAC = heating, ventilation, and air conditioning). Salah satu
diantara Alternatif A atau B harus dilaksanakan. Biaya-biayanya adalah sebagai berikut:

Alternatif A (overhaul sistem HVAC yang sudah ada)

Biaya peralatan, tenaga kerja, dan bahan perbaikan $18.000

Biaya listrik per tahun $32.000

Biaya untuk pemeliharaan per tahun $2.400

Alternatif B (Memasang suatu sistem HVAC baru dengan memanfaatkan saluran yang
ada)

Peralatan, tenaga kerja dan bahan untuk pemasangan $60.000

Biaya listrik per tahun $9.000

Pengeluaran-pengeluaran untuk pemeliharaan per tahun $16.000

Penggantian komponen utama empat tahun kemudian $9.400

Pada akhir dari delapan tahun, perkiraan nilai sisa untuk Alternatif A sebesar $2.000
dan untuk Alternatif B sebesar $8.000. Anggaplah bahwa kedua alternatif akan
memberikan pelayanan yang dapat bersaing dalam periode delapan tahun dan anggap
bahwa komponen utama dari Alternatif B yang diganti tidak mempunyai nilai sisa pada
akhir tahun delapan. (1) Gunakan suatu tabel arus kas dan konvensi akhir tahun untuk
membuat tabel arus-arus kas netto untuk kedua alternatif tersebut. (2) Tentukan selisih
arus kas bersih per tahun antara kedua alternatif (B-A). (3) Hitung selisih kumulatif
sampai akhir tahun kedelapan. (Selisih kumulatif adalah jumlah selisih-selisih, B-A, dari
tahun nol hingga tahun delapan).

Ektek-IEG2H2 51
Penyelesaian:

Tabel arus kas (titik pandang perusahaan) untuk contoh ini ditunjukkan pada tabel 3-2.
Berdasarkan pada hasil-hasil ini dapat dibuat beberapa kesimpulan: (1) tidak
melakukan apa-apa bukanlah pilihansalah satu, A atau B harus dipiih; (2) meskipun
arus kas positif dan negatif tercakup dalam tabel, pada keseimbangannya kita
memeriksa dua alternatif hanya biaya; (3) suatu keputusan antara dua alternatif
dapat dibuat semudah selisih arus kas (yaituperbedaan yang dapat dihindari) seperti
yang dapat dilakukan pada arus kas bersih yang berdiri sendiri untuk alternatif A dan B;
(4) Alternatif B memiliki arus kas yang identik dengan alternatif A kecuali untuk selisih
yang ditunjukkan dalam tabel, jadi kalau selisihnya dapat dihindari dengan membayar
sendiri, Alternatif B merupakan pilihan yang disarankan; (5) perubahan arus kas yang
disebabkan oleh inflasi atau pengaruh yang dicurigai lainnya dapat dengan mudah
dimasukkan ke dalam tabel dan disertakan dalam analisis; dan (6) membutuhkan waktu
6 tahun untuk investasi tambahan sebesar $42.000 dalam alternatif B untuk
menghasilkan penghematan dalam pengeluaran tahunan kumulatif yang cukup untuk
membenarkan (justify) investasi yang lebih besar (ini mengabaikan nilai waktu daripada
uang). Jadi, alternatif mana yang lebih baik? Kita dapat menjawab pertanyaan ini kelak
bila kita mempertimbangkan pengaruh waktu terhadap nilai uang dalam
merekomendasikan pilihan-pilihan di antara berbagai alternatif.

Harus tampak bahwa suatu tabel arus kas mengklarifikasi pewaktuan (timing) dari arus
kas, asumsi-asumsi yang dibuat, dan data yang tersedia. Suatu tabel arus kas sering kali
sangat berguna bila tingkat kerumitan suatu situasi menyulitkan untuk memperlihatkan
semua arus kas pada sebuah diagram.

Ektek-IEG2H2 52
TABEL 3-2 Tabel Arus Kas untuk Contoh 3-2

Akhir dari Alternatif A Alternatif B Selisih Selisih


Tahun Arus Kas Netto ($) Arus Kas Netto ($) (B-A) ($) kumulatif ($)
0 (sekarang) -18.000 -60.000 -42.000 -42.000
1 -34.400 -25.000 9.400 -32.600
2 -34.400 -25.000 9.400 -23.200
3 -34.400 -25.000 9.400 -13.800
4 -34.400 -25.000 9.400 0 -13.800
5 -34.400 -25.000 9.400 -4.400
6 -34.400 -25.000 9.400 5.000
7 -34.400 -25.000 9.400 14.400
8 -34.400 + 2.000 -25.000 + 8.000 15.400 29.800
Total -291.200 -261.400

Titik pandang: Dalam kebanyakan contoh-contoh yang diberikan, titik pandang dari sisi
perusahaan (para penanam modal)-lah yang digunakan

Contoh-3.3

Misalkan anda meminjam $8.000 saat sekarang dengan janji untuk membayar kembali
pinjaman pokok ditambah bunga yang terakumulasi selama empat tahun pada i = 10%
per tahun. Berapakah jumlah yang akan anda bayar kembali pada akhir dari empat
tahun itu?

Penyelesaian:

Jumlah Bunga terhutang Jumlah terhutang Total Pembayaran


pinjaman pd untuk setiap pd akhir tahun pd akhir tahun
Tahun
awal tahun tahun

1 P = $8000 iP = $800 P(1+i) = 8800 $0


2 P(1+i) = 8800 iP(1+i) = 880 P(1+i)2 = 9680 0
3 P(1+i)2 = 9680 iP(1+i)2 = 968 P(1+i)3 = 10648 0
4 P(1+i)3 = 10648 iP(1+i)3 = 1065 P(1+i)4 = 11.713 $11.713

Contoh-3.4

Seorang investor memiliki pilihan untuk membeli tanah luas yang akan bernilai $10.000
dalam enam tahun. Jika harga tanah meningkat 8% setiap tahun, seberapa besarkah
yang masih mau dibayarkan oleh investor tersebut untuk properti ini?

Ektek-IEG2H2 53
Penyelesaian:

Harga beli dapat dicari sebagai berikut:

P = $10.000 (P/F, 8%,6) = $10.000 (0,6302) = $6.302

EVALUASI

Latihan:

1. Berapakah nilai ekuivalensi masa depan pada akhir tahun ke-4 untuk $1000,- diawal
tahun pertama pada tingkat suku bunga 10% per tahun?.

2. Seseorang ingin memiliki $1464,10 dalam 4 tahun. Berapa besar uang yang harus
didepositokan unruk mendapatkan jumlah tersebut pada tingkat suku bunga 10%
per tahun?.

3. Seseorang meminjam $1200,- diawal tahun pertama dengan rencana


mengembalikannya pada akhir tahun ke-5. Tetapi diawal tahun ke-3 orang tersebut
menambah pinjaman sebesar $800,- yang akan dikembalikan bersamaan dengan
pengembalian pinjaman pertama. Berapa besar uang yang harus dikembalikan di
akhir tahun ke-5 jika pinjaman dilakukan dengan tingkat suku bunga 12% per
tahun?.

4. eseorang meminjamkan sejumlah uang diawal tahun pertama dengan rencana akan
dikembalikan di akhir tahun ke-2 sebesar $800,- dan $1200,- di akhir tahun ke-5.
Berapa besar uang yang dipinjamkan jika pinjaman dilakukan pada tingkat suku
bunga 15% per tahun?

5. Si A menginvestasikan sejumlah uang di awal tahun pertama. Di awal tahun ke-3,


orang tersebut menambah investasinya sebesar 1,5 kali investasi pertama. Jika
tingkat suku bunga 10% per tahun, dan dikehendak iagar nilai investasinya menjadi
$2000,- di akhir tahun ke-5. Berapa besar investasi yang dilakukan di awal tahun
pertama dan di awal tahun ke-3.

6. Jika investasi sebesar Rp1000,- di awal tahun pertama dan Rp1500 di awal tahun ke-
4 memberikan hasil Rp4200,- pada akhir tahun ke-5. Berapakah tingkat suku bunga
yang berlaku?

Ektek-IEG2H2 54
7. Hitung tingkat suku bunga dari arus kas berikut agar biaya yang dikeluarkan
ekuivalen dengan keuntungan yang diperoleh.

Tahun Arus kas


0 - 115
1 +25
2 +45
3 +45
4 +30

8. Berapa waktu yang diperlukan untuk menggandakan uang sebesar 1 juta rupiah
menjadi 2 juta rupiah dengan tingkat suku bunga 15% per tahun.

REFERENSI

Sullivan, Wicks, Luxhoj, Engineering Economy, 12th Edition, Pearson Education,


Inc., 2003, New Jersey, USA - Chapter 3
Thuesen, G.J. & Fabrycky, W.J., Engineering Economy, 9th Edition, Prentice Hall,
Inc., 2001, New Jersey, USA - Chapter 2
DeGarmo, Sullivan, Bontadelli, Wicks, Ekonomi Teknik, Edisi kesepuluh Bahasa
Indonesia, PT Prenhallindo, 1999, Jakarta Bab 3
Newnan, Donald G., Engineering Economic Analysis, Engineering Press,Inc., 1992,
California, USA Grant, Ireson, Leavenworth, Principles of Engineering Economy,
John Wiley&Sons, 1990, Singapore Chapter 4.

Ektek-IEG2H2 55
4. BUNGA MAJEMUK DALAM EKIVALENSI

PENDAHULUAN

Pokok bahasan pada bagian ini menjelaskan pengembangan dan penggambaran dari
prinsip-prinsip keekivalenan (nilai uang terhadap waktu) dalam menaksir daya tarik
ekonomi dari investasi-investasi. Pembahasan secara rinci mengenai rumus-rumus
bunga yang mengkaitkan nilai sekarang, nilai masa datang, dari arus kas tunggal (single
payment), dari deret yang seragam (uniform series), gradient aritmatik, dan gradient
geometrik.

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Setelah mempelajari materi ini mahasiswa mampu menghitung dan menganalis


perubahan nilai uang berdasarkan waktu.

TUJUAN INSTUKSIONAL KHUSUS

1. Mahasiswa mampu menerapkan konsep ekivalensi saat sekarang, mendatang, dari


aliran dana tunggal.

2. Mahasiswa mampu menerapkan konsep ekivalensi berkaitan dengan suatu aliran


dana yang sama besar terhadap nilai ekivalensi saat sekarang dan mendatang.

3. Mahasiswa mampu menerapkan konsep ekivalensi dengan suatu aliran dana dan
kemiringan yang berubah secara linier terhadap ekivalensi saat sekarang, tahunan,
dan akan datang.

1 SKENARIO PEMBELAJARAN

2

Kegiatan perkuliahan dilaksanakan dengan skenario sebagai berikut:

Ektek-IEG2H2 56
1. Penjelasan tentang peta konsep (tunjukkan di peta konsep dimana posisi materi
yang akan di bahas), pokok bahasan , dan kompetensi yang akan dicapai (TIU dan
TIK).
2. Ringkasan materi disampaikan dengan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab.
3. Evaluasi pencapaian.

RINGKASAN MATERI

4.1 Rumus Bunga dari arus kas tunggal (Single payment formulas).

P = Keekivalenan saat sekarang F = keekivalenan di


masa depan

4.1.1 Mencari F bila P diketahui

Ektek-IEG2H2 57
Maka F P( 1 i)n (1 i) n Single Payment Compound amount Faktor
faktor pembungaan majemuk tunggal

F P(F/P, i, n) dibaca F sama dengan P kali faktor bunga i dan umur n

Contoh 4-1

Misal anda meminjam $8000 saat sekarang, dengan janji untuk membayar kembali
pinjaman pokok ditambah bunga yang terakumulasi selama empat tahun pada i=10%
per tahun. Berapakah jumlah yang akan anda bayar kembali pada akhir dari empat
tahun itu?

Penyelesaian:

Jumlah Jumlah Pembayaran


Bunga terhutang
Tahun terhutang di terhutang pada total di akhir
untuk setiap tahun
awal tahun akhir tahun tahun
1 P=$8.000 i.P=$800 P(1+i)=$8.800 0

2 P(1+i)=$8.800 iP(1+i)=$880 P(1+i)2=$9.680 0

3 P(1+i)2=$9.680 iP(1+i)2=$968 P(1+i)3=$10.648 0

4 P(1+i)3=$10.648 iP(1+i)3=$1065 P(1+i)3=$11.713 F = $11.713

Secara umum, kita lihat bahwa F = P(1+i)n, dan jumlah total untuk dibayar kembali
setelah empat tahun adalah $11.713

4.1.2 Mencari P bila F diketahui

F P(1 i) n P F(1 i) -n
(1 i) - n : single payment present w o rth faktor

Rum us Faktor bunganya : P F (P/F , i, n)

Ektek-IEG2H2 58
Contoh 4-2

Seorang investor mempunyai pilihan untuk membeli tanah luas yang akan bernilai
$10.000 dalam enam tahun. Jika harga tanah meningkat 8% setiap tahun, seberapa
besarkah yang masih mau dibayarkan oleh investor tersebut untuk tanah tersebut?

Penyelesaian:

Harga beli dapat dicari dengan persamaan P = F.(P/F,i%,n).

P = $10.000.(P/F,8%,4)

= $10.000.(0,6302)

= $6.302.

4.2 Rumus Bunga dari arus kas seragam (Uniform Series Formulas).

4.2.1 Mencari F bila A diketahui

0 1 2 3 N -1
N

A A A A A A

N 1 N 2
F A (1 i) A (1 i) ......A (1 i) A

F A A (1 i) A (1 i) 2 . .... A (1 i) N 1
2 N
(1 i)F A (1 i) A (1 i) .... A (1 i)
S u b tractin g tw o ab o v e eq u atio n s fro m each o th er y ield s:

F (1 i) F - A A (1 i)
N (1 i) N 1

FA

i

A = A n n u al e q u iv ale nt v a lu e

Ektek-IEG2H2 59
Contoh 4-3

Misalkan anda melakukan setoran tahunan masing-masing sebesar $1.000 ke suatu


bank yang membayarkan bunga 5% per tahun. Setoran pertama akan dilakukan satu
tahun setelah hari ini. Berapakah jumlah uang yang dapat ditarik dari bank tersebut
setelah setoran ke-15.

Penyelesaian:

Nilai A adalah $1000, n sama dengan 15 tahun, dan i=5% per tahun. Segera setelah
pembayaran ke-15, jumlah ekivalennya sama dengan:

F = $1000.(F/A,5%,15)

= $1000.(21,5786)

= $21.578,60

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Perhatikan bahwa nilai F bersamaan waktunya dengan pembayaran $1000 yang


terakhir (akhir tahun-15)

4.2.2 Mencari A bila F diketahui

(1 + i) n - 1
F = A. F = A (F /A ,i,n )
i

(1 + i) n - 1
: u n ifo r m s e rie s c o m p o u n d a m o u n t fa c to r
i

i
A = F. A = F (A /F,i,n )
(1 + i) n - 1

i : u n ifo rm s e r ie s s in k in g fu n d fa c to r
(1 + i) n - 1

Ektek-IEG2H2 60
Contoh 4-4

Seorang mahasiswa yang bekerja merencanakan untuk memiliki total tabungn sebesar
$1.000.000 apabila ia pensiun pada usia 65 tahun. Sekarang dia berumur 20 tahun. Jika
tingkat suku bunga per tahun rata-rata akan menjadi 7% selama 45 tahun yang akan
datang, berapakah jumlah yang sama setiap tahun harus dia setorkan untuk mencapai
sasaran yang diinginkan?

Penyelesaian:

Jumlah masa datang F, adalah $1.000.000. Jumlah yang sama per tahun yang dananya
harus disisihkan oleh mahasiswa dalam 45 tahun pada tingkat suku bunga 7%/tahun
adalah:

A = $1.000.000 (A/F, 7%, 45)

= $1.000.000 (0,0035)

= $3.500

4.2.3 Mencari A bila P diketahui


1 A F
i

( 1 i) 1
n

2 F P( 1 n) n
i
A P( 1 i) n .
( 1 i) 1
n

i( 1 i) n i( 1 i) n
A P , ( 1 i) n 1 U niform S eries Capital Recov ery F actor
( 1 i) 1
n

Rum us Ta bel Bun ga A P(A/P,i,n)

Contoh 4-5

Anda meminjam $10.000 selama 10 tahun dengan bunga majemuk tahunan sebesar 6%
per tahun. Jika anda membayar kembali pinjaman tersebut dengan 10 kali pembayaran
yang jumlahnya sama, berapakah jumlah pembayaran tersebut?

Ektek-IEG2H2 61
Penyelesaian:

A = P.(A/P, 6%, 10)

= $10.000 (0,1359)

= $1.359

4.2.4 Mencari P bila A diketahui

(1 i ) n 1 (1 i ) n 1
P A n
dimana , n
Un iform Series Present Wo rt h Factor
i(1 i ) i (1 i )

Rumu s Tab e l Bun ga P A(P/A,i ,n)

Contoh 4-6

Jika suatu mesin tertentu dilakukan perbaikan total (overhaul), maka outputnya akan
meningkat 20% atau mendapatkan tambahan pendapatan sebesar $20.000 pada setiap
akhir tahun selama 5 tahun. Jika i=15% per tahun, berapakah yang mampu kita
tanamkan dalam usaha perbaikan total tersebut?

Penyelesaian:

Pertambahan arus kas sebesar $20.000 per tahun, dan berlanjut sampai 5 tahun pada
bunga per tahun 15%. Batas tertinggi dari yang kita mampu untuk membiayai
perbaikan tersebut adalah:

P = $20.000 (P/A. 15%, 5)

= $20.000 (3,3522)

= $67.044

Ektek-IEG2H2 62
4.2.5 Hubungan-hubungan faktor bunga (Compound Interest Factors)

Single Payment
(P/F,i,n) ( 1 i)
-n
1
(P/F,i,n)
(F/P,i,n) ( 1 i)
n
(P/F,i,n)

Uniform Series
( 1-i)n 1
(P/A,i,n)
1 i( 1 i)n
(A/P,i,n)
(P/A,i,n) i( 1 i)n
(A/P,i,n)
( 1 i)n 1

( 1 i)n 1
(F/A,i,n)
1
(F/A,i,n) i
i
(A/F,i,n) (A/F,i,n)
( 1 i)n 1

n
(P/A,i,n) (P/F,i,j)
J=1

1 P A(P / A, i, n)
2 P P1 P2 P3 ... Pn
A( P / F , i,1) A( P / F , i,2) ... A( P / F , i, n)
A( P / F , i,1) ( P / F , i,2) ... ( P / F , i, n)
n
A ( P / F , i, j)
j 1
n
1 2 ( P / A, i, n) ( P / F , i, j)
j 1

Ektek-IEG2H2 63
n1
(F / A, i, n) 1 F / P, i, j
j 1

1 F A(F / A, i, n)
2 F A(F / P, i, n 1) A(F / P, i, n 2) A(F / P, i, n 3) ... A(F / P, i,1) A
n1
F A(F / P, i, n) 1
j1
n1
1 2 (F/A, i, n) (F / P, i, j) 1
j 1

(A/ P,i,n) (A/ F,i,n)i


i(1 i) n i(1 i) n i i
( A / P, i, n)
(1 i) n 1 (1 i )n 1



i (1 i) n 1 i i (1 i) n 1

i
(1 i) n 1 (1 i) n 1 (1 i )n 1
i
i i ( A / F , i, n )
(1 i) n 1
(A/P,i,n) i (A/F,i,n)

Contoh Tabel:

10 % FAKTORBUNGAMAJEMUK 10%

SinglePayments UniformSeries Payments


Tahun (n) F/P P/F A/F F/A A/P P/A
1 1,10000 0,90909 1,00000 1,00000 1,10000 0,90909
2 1,21000 0,82645 0,47619 2,10000 0,57619 1,73554
3 1,33100 0,75131 0,30211 3,31000 0,40211 2,48685
4 1,46410 0,68301 0,21547 4,64100 0,31547 3,16987
5 1,61051 0,62092 0,16380 6,10510 0,26380 3,79079
6 1,77156 0,56447 0,12961 7,71561 0,22961 4,35526
7 1,94872 0,51316 0,10541 9,48717 0,20541 4,86842
8 2,14359 0,46651 0,08744 11,43589 0,18744 5,33493
9 2,35795 0,42410 0,07364 13,57948 0,17364 5,75902
10 2,59374 0,38554 0,06275 15,93742 0,16275 6,14457

n n 1

(P/A,i,n) (P/F,i,j) (F / A, i , n) 1 F / P , i, j ( A/ P, i, n) (A/ F, i, n) i


j 1
J=1
Ektek-IEG2H2 64
4.3 Gradient Aritmatik

(n-1)G

G 3G
G
2G
G A1 A2 A3 A4 An
1G
A = +
1 2 3 4 n 1 2 3 4 n 1 2 3 4 n
0 0 0

F F1 F2
Cash flow annual Standard uniform annual Standard Gradient

4.3.1 Mencari F bila G diketahui

(n -1 )G

3G S in g le p a ym en t c a s h flo w F = P (1 + i) n
2G
1G Jik a P = G , m a ka F = G ( 1 + i) n

1 2 3 4 n F = F 1 + F 2 + F 3 + ......+ F n -1
0

1G F
n- 2
0 1 2 3 4 n

F1 1G (1 i )n 2
0
2G F1
1 2 3 4 n n -3
0
0
3G
F2
F 2 2 G (1 i ) n 3

0
1 2 3 4
0
n n -4
F 3 3 G (1 i ) n 4
F3
(n -1 )G
F n 2 ( n 2 ) G .(1 i ) 1

0
1 2 3 4 n 0
F n 1 ( n 1) G .(1 i ) 0
F (n -1 )

1 F G ( 1 i) n- 2 2( 1 i) n- 3 3( 1 i) n- 4 ... (n 2 )( 1 i)1 (n 1 )( 1 i) 0
2 1X( 1 i) F( 1 i) G ( 1 i) n-1 2( 1 i) n- 2 3( 1 i) n- 3 ... (n- 2 )( 1 i) 2 (n-1 )( 1 i)
2 1

n 1 n2 n3

0
F.i G ( 1 i) ( 1 i) ( 1 i) ... ( 1 i) ( 1 i) nG
1

( 1 i) n 1
1
( 1 i) n 1
F.i G nG
i

G ( 1 i) n 1
F n
i i
Ektek-IEG2H2 65
4.3.2 Mencari P bila G diketahui

1
P F n
(1 i )
G (1 i ) n 1
F n
i i
G (1 i ) n 1 1
P n n
i 1 (1 i )
(1 i) n in 1
PG i 2 (1 i ) n

Arithmatic Gradient Pr esent Wort Factor

P G ( P / G , i , n)

4.3.3 Mencari A bila G diketahui

1
Dik AF
( 1 i) 1
n

G ( 1 i)n 1
F n
i i
G ( 1 i)n 1 i
maka : A n
( 1 i) 1
n
i i
( 1 i)n in 1
AG
i( 1 i)n i

Arithmatic Gradient uniform Series factor

A G ( A / G , i , n)

Contoh 4-7

Diketahui arus kas pada akhir setiap periode sebesar $1000 untuk tahun kedua, $2000
untuk tahun ketiga, $3000 untuk tahun keempat, dan itu terjadi pada tingkat suku
bunga 15% per tahun. Berapakah:

a. Nilai ekivalen saat sekarang pada awal tahun pertama?

Ektek-IEG2H2 66
b. Harga ekivalen tahunan uniform pada akhir setiap tahun selama 4 tahun?

Penyelesaian:

Amatilah bahwa jadwal dari arus kas ini berkenaan dengan model dari rumus-rumus
gradien aritmatik dengan G = $1000 dan n=4. Perhatikan bahwa tidak ada arus kas pada
akhir periode pertama.

(a) Ekivalen saat sekarang dapat dihitung sebagai

P = G(P/G, 15%,4) = $1000 (3,79) = $3790

(b) Ekivalen tahunan dapat dihitung sbb:

A = G (A/G, 15%,4) = $1000 (1,3263) = $1326,30

Dengan cara lain tentu saja, begitu P diketahui, harga A dapat dihitung sebagai

A = P(A/P, 15%,4) = $3790 (0,3503) = $1326,30

Contoh 4-8

Perhatikan deret aliran kas pada tabel berikut:

Berapakah nilai C yang dapat membuat deret simpanan akivalen dengan deret
penarikan kembali jika i = 12% setiap periode?

Penyelesaian:
Ektek-IEG2H2 67
Arus kas pada masalah tersebut dapat digambarkan sbb:

Salah satu skema penyelesaian dari contoh soal diatas sebagai berikut:

Kedua arus kas dievaluasi pada akhir tahun ke-4, keduanya dibuat sama, merupakan
penyelesaian untuk nilai C.

{1,000 + 800(F/A, 12%, 4) 200(P/G, 12%, 4)} (F/P, 12%, 4) = C (P/G, 12%, 6)

{1,000 + 800(.....) 200(.......)} (........) = C (.......)

C = $ 458.90

4.4 Gradient Geometrik

Gradien geometrik digunakan untuk mewakili tingkat pertumbuhan yang berdasarkan


perkalian, bukan penambahan (aritmatik).

Ektek-IEG2H2 68
Mencari P bila diketahui A, i, g, n

Nilai sekarang Pn, pada setiap arus kas An


A1(1+g)N-1
Pn A n (1 i) n A 1 (1 g) n 1 (1 i) n
A1(1+g)
N (1 g) n 1
A1 P A1 If i=g, then P=?
0 n 1 (1 i)n
1 2 3 N-1 N
g>0
P
N
P A 1(1g) (1i) ....i g
N
1 i g

Penjelasannya dapat diuraikan sebagai berikut:

A1 A1 (1 g ) 0
A2 A1 (1 g )1
A3 A1(1 g ) 2

An A1 (1 g ) n 1

P F (1 i ) n untuk : F An Pn A1 (1 g ) n 1 (1 i ) n

Pn A1 (1 g ) n 1 .(1 i ) n
A1 (1 g ) n 1 .(1 i ) n 11
A1 (1 g ) n 1 .(1 i ) ( n 1 ) .(1 i ) 1
n 1
1 g
1
A1 .(1 i ) .
1i
Karena A terdiri dari A 1 s/d A n
x 1
1 g
n
P A 1 .(1 i ) .
1

x 1 1 i

Ektek-IEG2H2 69
untuk i g
misal : A 1 (1 i ) 1 a
1 g
1 i b
n
P a. b x -1

x 1

P a ab ab 2
ab 3 ... ab n - 2 ab n -1

substitusi dengan b, maka


P.b ab ab 2
ab 3
ab 4
... ab n -1
ab n

P - Pb a - ab n

P(1 - b) a(1 - b n
)
a(1 - b n )
P
1 b
1 g
n

1 1 i
P A (1 i ) 1
1 1 g
1


1 i
1 g
n

1 1 i
P A

1
( 1 i ) ( 1 g )

1 (1 g ) n ( 1 i ) n

P A i g
1
i g

Untuk i = g

x 1
1 g n
P A1( 1 i) .
n

x 1 1 i

=n
P A1n( 1 i)
n

Ektek-IEG2H2 70
Contoh 4-9

Suatu perusahaan konsultan teknik mendatangkan komputer baru dengan biaya


operasi diperkirakan $60,000 pada tahun pertama, meningkat 10% per tahun
sesudahnya, hingga akhir tahun keempat. Perusahaan menerapkan tingkat suku bunga
5% per tahun. Hitung nilai sekarang dari biaya operasi untuk empat tahun?.

Penyelesaian:

Cara termudah untuk menyelesaikan masalah gradien geometri adalah dengan


membuat tabel.

PW (arus kas 1) = 60,000/(1+0.05) = $57,142.86

PW (arus kas 2) = 60,000(1+0.1)/(1+0.05)2 = $59,863.94

PW (arus kas 3) = 60,000(1+0.1)2/(1+0.05)3= $62,714.61

PW (arus kas 4) = 60,000(1+0.1)3/(1+0.05)4= $65,701.02

Contoh 4-10

Suatu perusahaan bahan kimia menemukan formulasi baru untuk pembuatan plastik
yang mempunyai umur pemasaran selama 5 tahun. Biaya awal yang dikeluarkan

Ektek-IEG2H2 71
sebesar $15M. Biaya pengadaan bahan baku sebesar $ 4.3M per tahun dengan
peningkatan sebesar 3%. Biaya produksi untuk tenaga kerja, energi, dan pemeliharaan
fasilitas sebesar $1.8M per tahun, dan mengalami peningkatan sebesar 2% karena
meningkatnya umur fasilitas. Jika pendapatan yang diperoleh tetap sebesar $11M per
tahun, hitunglah nilai saat sekarang pada suku bunga 10%?

Penyelesaian:

4.5 Suku bunga yang berubah-ubah terhadap Waktu

Apabila suku bunga pada suatu pinjaman berubah-uabh berdasarkan misalnya


penetapan berdasarkan Bank Sentral, maka kita perlu menghitungnya sewaktu mencari
nilai ekivalen pinjaman pada saat yang akan datang. Sudah umum terlihat adanya
eskalasi suku bunga pada berbagai jenis pinjaman.

Contoh 4-11

Seseorang telah mengatur untuk meminjam $1.000 sekarang dan $1.000 berikutnya
dua tahun kemudian. Seluruh kewajiban ini dibayar kembali pada akhir tahun keempat.
Jika suku bunga diproyeksikan berturut-turut pada tahun ke-1, 2, 3,dan 4 adalah 10%,
12%, 12%, dan 14%, berapa banyakkah jumlah pembayaran kembali pinjaman itu pada
akhir tahun keempat tersebut?

Penyelesaian:

Soal ini dapat dipecahkan dengan memajemukkan jumlah terhutang pada awal dari
setiap tahun dengan memasukkan suku bunga untuk masing-masing tahun dan dengan
Ektek-IEG2H2 72
mengulang proses ini sepanjang 4 tahun untuk memperoleh total nilai ekivalen pada
saat yang akan datang:

F1 = $1000.(F/P,10%,1) = $1.100

F2 = $1.100.(F/P,12%,1) = $1.232

F3= ($1.232 + $1000).(F/P,12%,1) = $2.500

F4 = $2.500.(F/P,14%,1) = $2.850

Untuk memperoleh ekivalen saat sekarang dari urutan arus kas saat mendatang dengan
berpatokan pada tingkat suku bunga yang berubah-ubah, dapat digunakan prosedur
yang sama seperti sebelumnya dengan suatu urutan faktor-faktor (P/F, i%, n).

Contoh 4-12

Berapa nilai sekarang dari nilai 4 tahun yang akan datang sebesar $1000, dimana
tingkat suku bunga pada masing-masing tahun ke-1,2,3,4 adalah 10%, 12%, 13%, 10%.

Penyelesaian:

P = $1000(P/F, 10%,1). (P/F, 13%, 1). (P/F, 12%, 1). (P/F, 10%, 1).

= $1000.(0,9091) (0,8850) (0,8929) (0,9091)

= $653.

EVALUASI

Latihan:
1. Berapa besar pembayaran yang harus disetorkan 4 kali berturut turut di akhir
tahun agar ekuivalen dengan $1464,10 segera setelah penyetoran terakhir pada
tingkat suku bunga 10% per tahun.
2. Berapa besar pembayaran dengan jumlah yang sama di setiap akhir tahun selama 4
tahun berturut-turut yang ekuivalen dengan $1000,- di awal tahun pertama
dengan tingkat suku bunga 10% per tahun.
Ektek-IEG2H2 73
3. Berapakah yang harus dibayarkan di akhir tahun ke-5 untuk pinjaman sebesar 750
ribu rupiah setiap tahun selama 4 tahun, mulai dari tahun pertama, dengan tingkat
suku bunga yang disepakati sebesar 10% per tahun.
4. Seseorang meminjamkan sejumlah uang yang akan dikembalikan sebesar
Rp1.200.000,- selama lima kali berturut-turut. Pengembaliaan pertamadilakukan
mulai akhir tahun ke-2. Jika tingkat suku bunga yang disepakatisebesar 12% oper
tahun, berapa besar uang yang dipinjamkan orang tersebut?
5. Anda berencana untuk mendapatkan hasil investasinya setiap tahun selama tiga
tahun pertama sebesar $800 dan setiap tahun pada tiga tahun berikutnya sebesar
$1200. Jika tingkat pengembalian investasi sebesar 11% per tahun, berapakah yang
diinvestasikan anda tersebut saat ini.
6. Angsuran masing-masing sebesar $250 setiap tahun selama empat tahun berturut-
turut akan melunasi pinjaman sebesar $800 yang dilakukan di awal tahun
pertama. Berapakah tingkat suku bunga yang disepakati untuk pinjaman tersebut?
7. Pembeliaan sebuah alat berat akan menghasilkan penghematan biaya tahunan
yang besarnya sama selama 10 tahun. Harga beli alat tersebut 150 juta rupiah..,
dan pada akhir tahun ke-10 dapat dijual seharga 30% dari harga belinya. Jika
pemilik perusahaan menghendaki tingkat pengembaliaan minimal 20% setiap
tahun atas investasi yang dilakukan, berapa penghematan biaya tahunan minimal
yang harus dicapai agar keinginan pemilik perusahaan tersebut terpenuhi.
8. Seseorang mengharapkan hasil investasi untuk 5 tahun kedepan dengan rincian
pada akhir tahun pertama sebesar $600, yang akan meningkat sebesar $200,- pada
setiap tahun berikutnya. Jika tingkat suku bunga 15% per tahun, berapakah yang
harus diinvestasikan orang tersebut saat ini.
9. Seorang pegawai memiliki penghasilan pertama sebesar 50 juta rupiah per tahun
yang akan meningkat sebesar 5 juta rupiah setiap tahun. Pegawai tersebut
memiliki rencana untuk pensiun setelah bekerja selama 30 tahun. Untuk
mempersiapkan masa pensiun, pegawai tersebut menyisihkan 10% dari
penghasilan tahunannya untuk didepositokan dengan tingkat suku bunga sebesar
12% per tahun, Berapakah nilai investasi yang akan diperoleh pegawai tersebut
saat memasuki masa pension?

Ektek-IEG2H2 74
10. Seorang pengusaha mendapatkan kredit dari Bank sebesar 100 milyar rupiah
dengan bunga 12% per tahun. Kredit harus dilunasi dalam waktu 25 tahun dengan
sistem angsuran tahunan. Perjanjian kredit menyatakan bahwa jika terjadi
perubahan kebijakan moneter pemerintah, bank dapat mengubah tingkat suku
bunga pinjaman.
a. Pada tahun ke sepuluh terjadi krisis ekonomi yang memaksa bank menaikkan
bunga menjadi 20% per tahun. Jika besarnya angsuran tetap sama dengan
angsuran sebelum terjadi krisis, dan dengan asumsi bahwa tingkat suku bunga
tidak akan berubah lagi, setelah berapa tahun pinjaman pengusaha tersebut akan
terlunasi?
b. Ternyata 5 tahun kemudian krisis ekonomi berahir, untuk itu bank memberikan
insentif berupa penurunan suku bunga menjadi 10% per tahun dan angsuran yang
selalu naik sebesar 5% setiap tahunnya. Dengan skema angsuran seperti itu, pada
tahun ke berapa pinjaman pengusaha tersebut akan terlunasi?
11. Seorang paman yang kaya saat ini memiliki harta 1 milyar rupiah, dimana dia
berencana membagi ahli warisnya pada setiap akhir tahun sebesar 100 juta rupiah.
Jika uang 1 milyar tersebut disimpan di bank yang memberi tingkat suku bunga 6%
per tahun, setelah berapa lama simpanan uang tersebut habis semuanya di bank
tersebut.? Berapa lama hal tersebut akan terjadi jika suku bunga banknya menjadi
8% (bukan 6%).
12. Seorang mahasiswa membuat rencana untuk mempunyai simpanan pribadi
sebesar 1 milyar rupiah ketika dia pensiun di usia 65 tahun, saat ini dia berusia 20
tahun. Jika bunga bank sebesar 7% per tahun selama 45 tahun kedepan, berapa
rupiah dalam jumlah yang sama harus dia simpan setiap akhir tahun untuk
mewujudkan rencana tersebut.
13. Seorang mahasiswa membuat rencana untuk mempunyai simpanan pribadi
sebesar 1 milyar rupiah ketika dia pensiun di usia 65 tahun, saat ini dia berusia 20
tahun. Jika bunga bank sebesar 7% per tahun selama 45 tahun kedepan, berapa
rupiah dalam jumlah yang sama harus dia simpan setiap akhir tahun untuk
mewujudkan rencana tersebut.

Ektek-IEG2H2 75
14. Jika pada soal 22 tersebut diatas, ayahnya memutuskan hanya memberikan hadiah
pada ulang tahun ke 24, sebagai pengganti hadiah yang akan diberikan selama 4
tahun berturut-turut tadi, berapa besar hadiah yang akan diterima anaknya pada
ulang tahun ke 24 tersebut.
15. Andaikata anda mulai menabung sebesar 500 ribu rupiah per tahun selama 15
tahun, dimana pertama kali anda menabung pada usia 22 tahun. Selanjutnya anda
membiarkan tabungan tersebut sampai usia 65 tahun, di mana pada usia tersebut
seluruh simpanan /tabungan akan diambil, dengan asumsi tingkat suku bunga bank
10% per tahun. Teman anda (usia sama dengan anda) baru menabung pertama kali
10 tahun kemudian (pada usia 32 tahun). Dia memutuskan menabung sebesar 2
juta rupiah setiap tahunnya dengan tingkat suku bunga sama 10% per tahun. Dia
ingin menabung terus sampai usia 65 tahun, dimana pada usia tersebut seluruh
tabungannya akan diambil. Pertanyaannya: Pada usia berapa jumlah tabungan
teman anda mulai melampaui jumlah tabungan anda?

REFERENSI

Sullivan, Wicks, Luxhoj, Engineering Economy, 12th Edition, Pearson Education,


Inc., 2003, New Jersey, USA - Chapter 3.
Thuesen, G.J. & Fabrycky, W.J., Engineering Economy, 9th Edition, Prentice Hall,
Inc., 2001, New Jersey, USA - Chapter 3.
DeGarmo, Sullivan, Bontadelli, Wicks, Ekonomi Teknik, Edisi kesepuluh Bahasa
Indonesia, PT Prenhallindo, 1999, Jakarta Bab 3.
Newnan, Donald G., Engineering Economic Analysis, Engineering Press,Inc., 1992,
California, USA Grant, Ireson, Leavenworth, Principles of Engineering Economy,
John Wiley&Sons, 1990, Singapore Chapter 4.
Ferianto Raharjo, Ekonomi Teknik- Analisis Pengambilan Keputusan, Andi,
Yogyakarta, 2007. Bab 3.

Ektek-IEG2H2 76
5. BUNGA NOMINAL, BUNGA EFEKTIF, DAN MARR.

PENDAHULUAN

Pokok bahasan pada bagian ini menjelaskan secara rinci mengenai tingkat suku bunga
nominal, suku bunga efektif, dan tingkat pengembalian yang paling menarik (Minimum
Attractive Rate of Return-MARR).

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Setelah mempelajari materi ini mahasiswa mampu memahami tentang suku bunga
nominal, suku bunga efektif, serta MARR.

TUJUAN INSTUKSIONAL KHUSUS

1. Mahasiswa mampu menerapkan konsep bunga nominal dibandingkan dengan


bunga efektif.

2. Mahasiswa mampu menerapkan konsep MARR didalam suatu analisis investasi.

1 SKENARIO PEMBELAJARAN

2

Kegiatan perkuliahan dilaksanakan dengan skenario sebagai berikut:


1. Penjelasan tentang peta konsep (tunjukkan di peta konsep dimana posisi materi
yang akan di bahas), pokok bahasan , dan kompetensi yang akan dicapai (TIU dan
TIK).
2. Ringkasan materi disampaikan dengan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab.
3. Evaluasi pencapaian.

RINGKASAN MATERI

5.1 Tingkat suku bunga nominal dan suku bunga efektif

Ektek-IEG2H2 77
Seringkali periode bunga, atau waktu antara pemajemukan komponen yang berurutan
kurang dari satu tahun. Telah menjadi kebiasaan untuk menyatakan tingkat suku bunga
dengan basis tahunan, diikuti dengan periode pemajemukan bukan selama satu tahun.
Umpamanya, jika suku bunga 6% per periode bunga 6 bulan, biasanya tingkat suku
bunga ini dikatakan sebagai 12% dengan pemajemukan setengah tahunan. Di sini
suku bunga per tahun disebut sebagai tingkat nominal (nominal rate), yang dalam hal
ini adalah 12%. Suku bunga nominal dinyatakan dalam r.

Pembayaran bunga yang dilakukan lebih dari sekali dalam satu tahun mengakibatkan
nilai di akhir tahun lebih besar dibandingkan dengan jika bunga hanya dibayarkan sekali
dalam satu tahun.

Misalkan, suatu modal sebesar $1000 yang diinvestasikan selama tiga tahun pada suatu
suku bunga nominal 12% dimajemukkan secara setengah tahunan. Maka bunga yang
dibayarkan selama enam bulan pertama akan menjadi $1000 x (12%/2) = $60.

Total pokok dan bunga pada awal periode 6 bulan kedua: P + Pi = $1000+$60 = $1060.

Bunga yang dibayarkan pada 6 bulan kedua akan menjadi $1060 x (12%/2) = $63,60.
Maka total bunga yang dibayarkan pada tahun itu adalah: $60 + $63,60 = $123,60.

Akhirnya suku bunga tahunan untuk seluruh tahun itu adalah : $123,60 /$1000 =
12,36%

Jika proses ini diulangi untuk tahun kedua, dan ketiga, jumlah bunga yang terakumulasi
adalah: $418,52.

Suku bubga sebenarnya atau yang tepat yang dibayarkan pada modal selama satu
tahun disebut sebagai suku bunga efektif. Suku bunga efektif biasanya dinyatakan
dengan i.

Hubungan antara Suku bunga efektif i dengan suku bunga nominal r adalah:

Ektek-IEG2H2 78
Contoh 5-1

Sebuah perusahaan kartu kredit membebankan suku bunga sebesar 1,375% per bulan
pada saldo semua rekening yang belum terbayar. Tingkat suku bunga tahunannya
menurut mereka 12(1,375%) = 16,5%. Berapakah tingkat suku bunga efektif per tahun
yang dibebankan kepada konsumen?.

Penyelesaian:

Suku bunga efektif: i = {1 + (0,165/12)}12 -1

= 0,1781

= 17,81% / tahun.

Perhatikan bahwa r = 12(1,375%)= 16,5%, yaitu APR (Annual Persentage Rate) = suku
bunga nominal.

Contoh 5-2

Seseorang mendepositokan uangnya sebesar 10 juta rupiah di bank dengan tingkat


suku bunga nominal per tahun sebesar 12% yang bersusun setiap bulan. Berapakah
jumlah depositonya setelah ditambah bunga yang diperoleh selama dua setengah
tahun?

Penyelesaian:

r = 12% per tahun

m = 12 x pembayaran bunga per tahun

Ektek-IEG2H2 79
Bunga per bulan = r/m = 12%/12 = 1%

F = P x (1 + r/m)2,5m

= 10.000.000 x (1+0,01)30

= 13.478.500

Jumlah deposito setelah ditambah bunga yang diperoleh selama dua setengah tahun
adalah Rp13.478.500,-

5.2 MARR (Minimum Attractive Rate of Return)

Penetapan MARR: keputusan manajemen Perusahaan

Metode pendekatan menentukan MARR:

Cost of Borrowed Money

Cost Of Capital

Opportunity Cost

Referensi:Chapter 15 Newnan

Penentuan MARR berdasar sudut pandang Biaya Kesempatan

35
35
A
30 30
) B 26
(% 25 Perkiraan biaya
n
a
23
n C terhadap modal yang
u 20 19 diperoleh
h D
a
T
E 16
a 15 14
b
a
L F
t
a 10 G
k
g
in
T 5

1 2 3 4 5 6 7 8
Jumlah Investasi Kumulatif (puluh juta rph)

Ektek-IEG2H2 80
Contoh 5-3

Perhatikan tabel berikut, yang menunjukkan tingkat laba tahunan prospektif untuk
portofolio perusahaan dalam proyek- proyek penanaman modal [hal ini merupakan
permintaan (demand) terhadap modal].

Tingkat Laba Tahunan Investasi yang diperlukan Investasi


yang diharapkan (Ribuan Dollar) Kumulatif
40% dan lebih 2.200 $ 2.200
30 39% 3.400 $ 5.600
20 29% 6.800 $ 12.400
10 19% 14.200 $ 26.600
Kurang dari 10% 22.800 $ 49.400

Jika Penawaran (supply) modal yang diperoleh dari sumber-sumber internal dan
eksternal biayanya 15% per tahun untuk $5 juta pertama yang diinvestasikan,dan
kemudian bertambah 1% untuk setiap $5 juta setelahnya. Berapa MARR
perusahaan dengan menggunakan sudut pandang biaya kesempatan?

Penyelesaian:

Buatlah diagram yang menggambarkan diagram supply dan kurva demand.


Perpotongan kedua kurva tersebut merupakan perkiraan realistik dari MARR dari sudut
pandang opportunity cost.

40
Perkiraan realistik dari MARR
35 dengan sudut pandang biaya
kesempatan
30
)
(% 25
n
a
n 19% Penaw aran
u 20 18%
h
a 17%
T 15% 16%
a 15
b
a
L
t
a 10 Perm intaan
k
g
n
i
T 5

0 5000 10000 15000 20000 25000


Pem akaian Modal Kumulatif (Ribuan Dollar)

Ektek-IEG2H2 81
EVALUASI

Latihan:
1. Pinjaman sebesar 1 milyar rupiah harus dikembalikan setiap akhir bulan selama 12
bulan berturut turut sebesar Rp 91.700.000,- Berapa tingkat suku bunga nominal
dan tingkat suku bunga efektif per tahun dari pinjaman tersebut?
2. Seseorang meminjam uang sebesar 1 juta rupiah pada tanggal 1 januari 2008.
Pinjaman harus dikembalikan sebanyak 4 kali angsuran yang besarnya sama pada
akhir bulan maret, juni, september, dan desember 2008. Jika besar bunga yang
dikenakan pada orang tersebut 18% per tahun dan bunga tersebut adalah bunga
nominal yang bersusun setiap 3 bulan. Berapakah besar setiap angsuran dan berapa
pula besarnya bunga efektif per tahun?
3. Pinjaman sebesar 6 juta rupiah dibayar sama besar setiap akhir bulan sebanyak 12
kali, Pembayaran per bulan 600 ribu rupiah. Perincian secara total sbb: pinjaman
pokok 6 juta rupiah, bunga untuk 12 bulan sama dengan 1 juta 80 ribu rupiah, biaya
administrasi 120 ribu rupiah, Total 7 juta 200 ribu rupiah. Berapakah tingkat suku
bunga nominal dan efektif per tahun yang sebenarnya dibayarkan.
4. Seseorang menanamkan modalnya pada sebuah jenis investasi dengan tingkat
pengembaliaan sebesar 20% per tahun, yang bersusun tiap tiga bulan. Berapakah
tingkat suku bunga efektif (a) per tahun dan (b) per 6 bulan?

5. Sebuah perusahaan kontraktor membeli alat berat bekas pakai dengan harga 84
juta rupiah pada tanggal 1 januari 2010. Cara pembayaran yang telah disepakati
adalah pembayaran uang muka sebesar 1/3 harga alat pada saat pembelian,
sedangkan sisanya akan diangsur sebanyak 36 kali dengan ketentuan:

Angsuran dibayar setiap bulan dengan jumlah yang sama.


Angsuran pertama dibayar satu bulan setelah pembayaran uang muka.
Besarnya tingkat suku bunga tahunan adalah 9% yang bersusun setiap bulan.
Pertanyaan:
a. Berapa besar angsuran tiap bulan.
b. Berapakah bunga efektif pinjaman tersebut?
Ektek-IEG2H2 82
c. Jika pada tanggal 1 Oktober 2010, kontraktor tersebut ingin melunasi
pinjamannya berapakah yang harus dibayar?
6. Seseorang menabung di bank sebesar 5 juta rupiah setiap 6 bulan selama 10 tahun,
dimulai awal tahun-1 dan tabungan terakhir pada tengah tahun ke-10. Bila bunga
nominal per tahun sebesar 10% yang bersusun tiap bulan, berapa jumlah tabungan
ditambah bunga yang diperoleh sampai akhir tahun ke-10?
7. Sebuah bank menawarkan pinjaman dengan menyebutkan bunga pinjaman 4% per
tahun dengan cara pembayaran sebagai berikut:
Pinjaman 36 juta rupiah dengan masa pembayaran 3 tahun. Untuk itu bunga
yang dikenakan oleh bank dihitung sebagai berikut, Rp36.000.000,- x 0,04 x 3 =
Rp4.320.000,-.
Bank akan langsung mengurangkan bunga tersebut dari pinjaman yang
diberikan sehingga orang tersebut hanya membawa pulang 36.000.000,-
dikurangi 4.320.000,- = 31.680.000,-.
Selanjutnya orang tersebut harus membayar angsuran setiap akhir tahun
selama 36 bulan yang besarnya masing-masing 1/36 x 36.000.000,- =
Rp1000.000,-.
Berapakah tingkat suku bunga nominal per tahun yang sebenarnya harus dibayar
orang tersebut berdasarkan jumlah uang yang diterima dan angsuran yang harus
dibayarkan? Berapa pula tingkat suku bunga efektifnya?

REFERENSI

Sullivan, Wicks, Luxhoj, Engineering Economy, 12th Edition, Pearson


Education, Inc., 2003, New Jersey, USA - Chapter 3.
DeGarmo, Sullivan, Bontadelli, Wicks, Ekonomi Teknik, Edisi kesepuluh
Bahasa Indonesia, PT Prenhallindo, 1999, Jakarta Bab 3.
Newnan, Donald G., Engineering Economic Analysis, Engineering Press,Inc.,
1992, California, USA Grant, Ireson, Leavenworth, Principles of Engineering
Economy, John Wiley&Sons, 1990, Singapore Chapter 15.
Ferianto Raharjo, Ekonomi Teknik- Analisis Pengambilan Keputusan, Andi,
Yogyakarta, 2007. Bab 4.

Ektek-IEG2H2 83
6. EVALUASI INVESTASI
Dengan Metode Net Present value (NPV)

PENDAHULUAN

Konsep ekivalensi nilai uang terhadap waktu, pada dasarnya menunjukkan suatu logika
yang dapat digunakan untuk menyatakan bahwa, pada tingkat suku bunga tertentu
keadaan aliran dana suatu rencana investasi akan mempunyai nilai ekivalensi pada saat
tertentu atau suatu nilai serial (uniform) tertentu.

Berangkat dari konsep ini, diturunkan beberapa metode pembandingan yang


digunakan untuk mengevaluasi beberapa rencana investasi tersebut, sehingga dapat
dipilih rencana investasi terbaik diantara alternatif yang tersedia.

Dalam pembahasan materi pada bagian ini diuraikan metode pembandingan dengan
analisis nilai saat ini (Present Worth analysis).

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Setelah mempelajari materi ini mahasiswa mahasiswa mampu menggunakan dan


menerapkan konsep dan analisa ekonomi dalam evaluasi usulan investasi.

TUJUAN INSTUKSIONAL KHUSUS

Mahasiswa mampu menganalisis investasi berdasarkan analisis nilai saat ini (Net
Present Value - NPV).

1 SKENARIO PEMBELAJARAN

2

Kegiatan perkuliahan dilaksanakan dengan skenario sebagai berikut:

Ektek-IEG2H2 84
1. Penjelasan tentang peta konsep (tunjukkan di peta konsep dimana posisi materi
yang akan di bahas), pokok bahasan , dan kompetensi yang akan dicapai (TIU dan
TIK).
2. Ringkasan materi disampaikan dengan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab.
3. Evaluasi pencapaian.

RINGKASAN MATERI

Analisis investasi dengan metode nilai sekarang (Present Wort Analysis) didasarkan
pada konsep ekivalensi, di mana semua arus kas masuk dan arus kas keluar
diperhitungkan terhadap titik waktu sekarang pada suatu tingkat suku bunga tertentu
atau tingkat pengembalian minimum yang diinginkan (minimum attractive rate of
return-MARR).

Analisis NPV digunakan untuk menentukan nilai ekivalen pada saat ini dari aliran dana
di masa datang dari suatu proyeksi rencana investasi. Sehingga apabila aliran dana di
masa datang dapat diperkirakan maka dengan tingkat suku bunga yang dipilih dapat
dihitung nilai saat ini dari rencana investasi tersebut.

Pada analisis NPV, horison perencanaan atau periode penelaahan sangat penting
diperhatikan karena sangat berpengaruh bagi ketepatan penggunaan metode ini.
Berkenaan dengan periode penelaahan ini, dapat dikemukakan bahwa terdapat tiga
kemungkinan situasi yang berbeda:

1. Masing-masing rencana investasi yang akan diperbandingkan memiliki umur


ekonomis yang sama.

2. Masing-masing rencana investasi yang akan diperbandingkan memiliki umur


ekonomis yang berbeda.

3. Rencana investasi memiliki periode pemakaian yang tak terbatas (n = tak


berhingga).

Analisis dilakukan dengan menghitung Net Present Value (NPV) dari masing-masing
alternatif. NPV diperoleh dengan menggunakan persamaan:
Ektek-IEG2H2 85
NPV = Present Worth Pendapatan - Present Worth pengeluaran

NPV = PW pendapatan PW pengeluaran.

Kelayakan dari suatu investasi dapat diperoleh dari nilai NPV-nya. Untuk alternatif
tunggal (Single alternative) dikatakan layak ekonomis jika NPV >= 0. Sementara untuk
situasinya lebih dari satu alternatif investasi (Multiple alternatives), maka NPV terbesar
merupakan alternatif terbaik . Sedangkan dalam kondisi dimana alternatif yang ada
bersifat independent, maka dipilih alternatif yang memiliki nilai NPV >= 0

1. Jika umur ekonomis ( usia pakai) masing-masing alternatif sama.

Hitung NPV dari masing-masing alternatif.

Bandingkan masing-masing alternatif.

2. Jika umur ekonomis (usia pakai) masing-masing alternatif tidak sama.

Metode analisis dilakukan dengan proses penyamaan umur alternatif (periode


analisis):

Metode penyamaan umur dengan angka Kelipatan Persekutuan Terkecil.

Metode penyamaan umur dengan usia pakai alternatif terpanjang.

Metode penyamaan umur dengan suatu periode analisis yang ditetapkan

3. Jika umur ekonomis (usia pakai) dianggap tak terbatas.

Metode Analisis dengan periode n tak berhingga.

Dasar analisis:

Analisis nilai sekarang didasarkan pada konsep ekuivalensi dengan tingkat


pengembalian minimum yang diinginkan (MARR).

Kriteria analisis :

Fixed input (Jumlah uang/sumberdaya input tetap) maximize Present worth


dari benefit atau output lainnya (PWB).
Ektek-IEG2H2 86
Fixed Output (Tujuan/manfaat/output lainnya yang akan dicapai tetap)
Minimize Present worth dari cost atau input lainnya (PWC).

Input dan output tidak tetap (Baik Cost/input lainnya maupun benefit/output
lainnya tidak tetap) Maximize Net present worth (PWB PWC).

Contoh 6-1 (usia pakai sama)

Sebuah perusahaan sedang mempertimbangkan untuk memilih dari 2 jenis alat


mekanik yang dapat menekan biaya operasionalnya. Harga kedua jenis alat tersebut
sama $1000,- dengan usia pakai 5 tahun tanpa nilai sisa. Alat jenis A dapat memberikan
penghematan biaya $300 setiap tahun. Sedangkan alat jenis B akan memberikan
penghematan biaya $400 pada tahun pertama, dan menurun $50 setiap tahun
berikutnya. Dengan suku bunga 7% per tahun alat mana yang dipilih?

Penyelesaian:

Alat-A

NPV = $300 (P/A, 7%, 5) $1000

= $300(4,100) $1000

= $230.

Alat-B

NPV = $400 (P/A, 7%, 5) - $50 (P/G,7%,5) $1000

= $400(4,100) $50 (7,647) - $1000

= $257,650.

NPV Alat B lebih besar d/p NPV Alat A rekomendasi pilih Alat-B

Contoh 6-2(usia pakai berbeda)

Sebuah perusahaan akan membeli sebuah mesin untuk meningkatkan pendapatan


tahunannya. Dua alternatif mesin ditawarkan kepada perusahaan:

Ektek-IEG2H2 87
Mesin-X dengan usia pakai 8 tahun, harga beli 2,5 juta rupiah, keuntungan per
tahun 750.000 rupiah, nilai sisa di akhir usia pakai 1 juta rupiah.

Mesin-Y dengan usia pakai 16 tahun, harga beli 3,5 juta rupiah,, keuntungan
900.000 rupiah per tahun, nilai sisa di akhir usia pakai 1,5 juta rupiah.

Dengan tingkat suku bunga 15% per tahun, tentukan mesin yang seharusnya dibeli?

Penyelesaian:

Periode analisis harus disamakan 16 tahun

Mesin-X

NPVX = 750.000(P/A,15%,16) + 1.000.000(P/F,15%,8) + 1.000.000(P/F,15%,16)


2.500.000

2.500.000 (P/F,15%,8) .

= 750.000(5,95423) + 1.000.000(0,3269) + 1.000.000(0,10686) 2.500.000

2.500.000(0,3269) .

= 1.582.182,5

Mesin-Y

NPVY = 900.000(P/A,15%,16) + 1.500.000(P/F,15%,16) 3.500.000

= 900.000(5,95423) + 1.500.000(0,10686) 3.500.000

= 2.019.097

Jadi NPV Mesin-Y lebih besar d/p NPV Mesin-X pilih Mesin-Y

Contoh 6-3 (usia pakai tak berhingga)

Sebuah rencana pemasangan pipa untuk menyalurkan air dari tempat


penampungannya ke seluruh konsumen air bersih di sebuah kota memerlukan ongkos

Ektek-IEG2H2 88
pemasangan pipa sebesar Rp 8 milyar, dan harus diperbaharui setiap 70 tahun. Bila
tingkat suku bunga adalah 7%, berapa besar biaya kapitalisasi dari proyek tersebut?

Penyelesaian:

Perhitungan NPV dengan metode Capitalized Worth (Nilai Modal).

- Bila biaya saja yang diperhitungkan Capitalized Cost.

Capitalized Worth (CW): sejumlah uang yang harus dimiliki saat ini.

CW =PW ntakhingga = A(1/i) = A/i

Biaya pemasangan sistem kedua sebesar Rp 8 Milyar pada akhir tahun ke 70


mempunyai nilai ekivalensi tahunan dari tahun ke 1 sampai tahun 70 sebesar:

A = Rp 8 milyar (A/F,7%,70).

= Rp 8 milyar (0,00062)

= Rp 4.960.000,-

Biaya pemasangan sistem ketiga sebesar Rp 8 Milyar pada akhir tahun ke 140
mempunyai nilai ekivalensi tahunan dari tahun ke 71 sampai tahun 140 sebesar:

A = Rp 8 milyar (A/F,7%,70).

= Rp 8 milyar (0,00062)

= Rp 4.960.000,-

Demikian pula untuk sistem ke 4,5,6, dan seterusnya ekivalen sebesar Rp 4.960.000,-
per tahun selama setiap 70 tahun. Dengan demikian 8 milyar yang berturut-turut setiap
70 tahun diganti dengan 8 milyar pertama pada saat sekarang, sedangkan 8 milyar yang
kedua dan seterusnya ekivalen dengan Rp 4.960.000 setiap tahun untuk waktu yang
tidak terbatas.

Biaya kapitalisasi => CC = P = 8 milyar + A/i

= 8 milyar + 4.960.000,-/0,07 = 8,07 Milyar.


Ektek-IEG2H2 89
Cara lain untuk memecahkan persoalan diatas dengan penentuan nilai ekivalensi
tahunan dan biaya pemasangan 8 milyar pada tahun ke 0 untuk 70 tahun pertama yaitu
sebesar:

A = Rp 8 milyar (A/P,7%,70).

= Rp 8 milyar (0,0706)

= Rp 564.000.000,-

Demikian juga menentukan ekivalensi tahunan selama 70 tahun untuk 8 milyar


pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya diekivalenkan dengan A = Rp 564.000.000,-
setiap tahun untuk waktu yang tak terbatas.

Kapitalisasi diperoleh sebesar: P = A/i = Rp 564.000.000,-/ 0,07 = Rp 8,07 Milyar.

EVALUASI

1. Suatu agen pembelian sedang mempertimbang kan pembeliaan beberapa


peralatan baru. Dua pabrik yang berbeda memberikan penawaran sbb: Pabrik-A
menawarkan harga $1500,- dengan usia pakai 5 tahun serta nilai sisa $200. Pabrik-
B menawarkan harga $1600,- dengan usia pakai 5 tahun serta nilai sisa $325,-.
Kedua produk pabrik tersebut diharapkan dapat memberikan tingkat performansi
yang diinginkan. Dengan tingkat suku bunga 7% serta biaya pemeliharaan yang
sama, alat produksi pabrik mana yang layak dipilih?

2. Sebuah Perusahaan sedang mempertimbangkan dua alternatif untuk membeli


mesin baru. Alternatif pertama memerlukan biaya investasi sebesar $2000; serta
dapat menghasilkan keuntungan $450 setiap tahun selama 6 tahun dengan nilai
sisa $100. Alternatif kedua diperlukan biaya investasi $3000; dengan keuntungan
yang akan didapat sebesar $600 per tahun selama 6 tahun dengan nilai sisa $700.
Alternatif mana yang harus dipilih bila tingkat suku bunga 8% per tahun?

Ektek-IEG2H2 90
3. Sebuah kontraktor sedang mempertimbangkan untuk membeli sebuah alat yang
diperkirakan akan diperlukan dalam penanganan proyek-proyeknya selama 10
tahun mendatang. Kepada kontraktor tersebut telah masuk tiga buah penawaran
alat dengan merek yang berbeda. Tentukan alat mana yang harus dibeli jika
digunakan tingkat suku bunga 18% per tahun dan data masuk dari perusahaan
yang menawarkan seperti berikut:

Alat-A: investasi awal 50 juta rupiah, biaya pemeliharaan 2,5 juta rupiah pd tahun
pertama dan tahun selanjutnya biaya akan meningkat 10% dari tahun pertama.
Biaya operasional tahunan sebesar 5 juta rupiah, usia pakai 5 tahun serta nilai sisa
diakhir usia pakai sebesar 10 juta rupiah.

Alat-B: investasi awal 100 juta rupiah, biaya pemeliharaan 5 juta rupiah pd tahun
pertama dan tahun selanjutnya biaya akan meningkat 10% dari tahun pertama.
Biaya operasional tahunan sebesar 10 juta rupiah, usia pakai 10 tahun serta nilai
sisa diakhir usia pakai sebesar 20 juta rupiah.

Alat-C: investasi awal 150 juta rupiah, biaya pemeliharaan 7,5 juta rupiah pd tahun
pertama dan tahun selanjutnya biaya akan meningkat 10% dari tahun pertama.
Biaya operasional tahunan sebesar 15 juta rupiah, usia pakai 15 tahun serta nilai
sisa diakhir usia pakai sebesar 30 juta rupiah (penurunan 8 juta rupiah per tahun)

4. Sebuah kontraktor sedang mempertimbangkan untuk membeli sebuah tower


crane guna menunjang pelaksanaan proyek selama 20 tahun. Dua alternatif yang
ditawarkan memiliki spesifikasi sebagai berikut:

Merek A: harga 500 juta rupiah, usia pakai 10 tahun, biaya operasional/tahun 36
juta rupiah, biaya pemeliharaan/tahun 5 juta rupiah pada lima tahun pertama,
berikutnya meningkat 10% setiap tahunnya; nilai sisa 70 juta rupiah.

Merek B: harga 700 juta rupiah, usia pakai 12 tahun, biaya operasional/tahun 32
juta rupiah, biaya pemeliharaan/tahun 4 juta rupiah pada delapan tahun pertama,
berikutnya meningkat 12% setiap tahunnya; nilai sisa 100 juta rupiah.

Ektek-IEG2H2 91
Catatan: Merek A mengalami penyusutan harga 8,6% secara merata setiap
tahunnya. Merek B mengalami penyusutan harga sebesar 50 juta rupiah secara
merata setiap tahunnya.

Jika capital opportunity cost = 10% dan digunakan asumsi bahwa 20 tahun
kedepan tidak ada perubahan harga, tentukan alternatif yang paling
menguntungkan?

5. Bandingkan dua rencana proyek pemerintah berumur abadi menggunakan i= 10%,


lalu tentukan rencana yang dipilih.

Rencana A membutuhkan investasi awal sebesar 150 miliar rupiah.Dari jumlah


tersebut 75 Milyar digunakan untuk tanah dan 75 milyar lagi digunakan untuk
bangunan yang memerlukan pengulangan dengan jumlah setiap 30 tahun tanpa
nilai sisa. Pengeluaran tahunan diperkirakan 10 milyar rupiah untuk 10 tahun
pertama dan 7 milyar rupiah untuk tahun tahun berikutnya.

Rencana B membutuhkan investasi awal sebesar 250 miliar rupiah.Dari jumlah


tersebut 130 Milyar rupiah digunakan untuk tanah dan 120 milyar lagi
digunakan untuk bangunan yang memerlukan pengulangan dengan jumlah
tersebut setiap 50 tahun dengan nilai sisa sebesar 30 milyar rupiah. Pengeluaran
tahunan diperkirakan 4 milyar rupiah setiap tahunnya.

REFERENSI

Sullivan, Wicks, Luxhoj, Engineering Economy, 12th Edition, Pearson Education,


Inc., 2003, New Jersey, USA - Chapter 4
DeGarmo, Sullivan, Bontadelli, Wicks, Ekonomi Teknik, Edisi kesepuluh Bahasa
Indonesia, PT Prenhallindo, 1999, Jakarta Bab 4.
Newnan, Donald G., Engineering Economic Analysis, Engineering Press,Inc.,
1992, California, USA Grant, Ireson, Leavenworth, Principles of Engineering
Economy, John Wiley&Sons, 1990, Singapore Chapter 5.
Ferianto Raharjo, Ekonomi Teknik- Analisis Pengambilan Keputusan, Andi,
Yogyakarta, 2007. Bab 5.

Ektek-IEG2H2 92
7. EVALUASI INVESTASI
Dengan Metode Annual Equivalent (AE)

PENDAHULUAN

Pokok bahasan pada materi Evaluasi Investasi ini meliputi metode pembandingan
dengan analisis nilai ekivalen uniform (Annual Equivalent), yang digunakan untuk
mengevaluasi beberapa rencana investasi, sehingga dapat dipilih rencana investasi
terbaik diantara alternatif yang tersedia.

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Setelah mempelajari materi ini mahasiswa mampu menggunakan dan menerapkan


konsep dan analisa ekonomi dalam evaluasi usulan investasi.

TUJUAN INSTUKSIONAL KHUSUS

Mahasiswa mampu menganalisis investasi berdasarkan analisis nilai ekivalen uniform


(Annual Equivalent).

1 SKENARIO PEMBELAJARAN

2

Kegiatan perkuliahan dilaksanakan dengan skenario sebagai berikut:


1. Penjelasan tentang concept map (tunjukkan di peta konsep dimana posisi
materi yang akan di bahas), pokok bahasan , dan kompetensi yang akan dicapai
(TIU dan TIK).
2. Ringkasan materi disampaikan dengan metode ceramah, diskusi dan tanya
jawab.
3. Evaluasi pencapaian

Ektek-IEG2H2 93
RINGKASAN MATERI

Analisis Nilai Tahunan (Annual Worth Analysis)


Metode Annual Worth (AW) atau disebut juga Annual Equivalent yaitu metode dimana
aliran kas masuk dan kas keluar didistribusikan dalam sederetan nilai uang tahunan
secara merata (sama besar), setiap periode waktu sepanjang umur investasi, pada
suatu tingkat pengembalian minimum yang diinginkan (MARR).
Analisis Nilai Tahunan digunakan untuk menentukan nilai ekivalen tahunan uniform
(serial) yang berasal dari aliran dana yang dimiliki oleh suatu investasi. Analisis ini sering
digunakan karena adanya kecenderungan luas dikalangan praktisi untuk menyatakan
prestasi dari suatu kegiatan dengan ukuran tahunan; misal pernyataan rugi laba dari
suatu perusahaan atau orang kebanyakan lebih mengerti apabila dinyatakan proyek
tersebut memeberi keuntungan sekian juta setiap tahunnya selama sekian tahun.
Selain hal tersebut, analisis nilai tahunan sangat bermanfaat untuk kegiatan evaluasi
rencana investasi apabila kebetulan memiliki usia pakai yang berbeda.
Dalam analisis nilai tahunan, apabila sebuah rencana investasi mempunyai nilai
tahunan bersih yang positif, atau AW >0, maka rencana investasi tersebut dapat
diterima, sedangkan kriteria rencana beberapa alternatif yang saling terpisah (mutually
exclusive) adalah memaksimumkan AW dari investasi yang diperbandingkan tersebut.
Nilai AW merupakan selisih antara nilai tahunan penerimaan dengan nilai tahunan
biaya atau:

AW = EUAB EUAC

EUAB : Equivalent Uniform Annual of Benefit

EUAB = Sigma {(Cash flow Benefit)t X (Faktor bunga annual)t}

EUAC : Equivalent Uniform Annual of Cost

EUAC = Sigma {(Cash flow Cost)t X (Faktor bunga annual)t}

Ektek-IEG2H2 94
S
Ab Ab= EUAB

0 0

Ac G
Ac = EUAC

P Format Annual
Format Non Annual

Capital Recovery (CR)

CR adalah Nilai merata tahunan yang ekuivalen dengan modal yang diinvestasikan.

CR = P(A/P, i, n) S(A/F, i, n)

P : Investasi awal

S : Nilai sisa di akhir usia pakai

n : Usia pakai

AW = Annual Revenue Annual Expences - CR

Contoh- 7.1

Sebuah mesin memiliki biaya awal sebesar $1000, dengan usia pakai 10 tahun. Nilai sisa
pada akhir usia adalah nol. Dengan tingkat suku bunga 7% per tahun, tentukan besar
capital recoverynya.

Penyelesaian:

CR = P(A/P, i, n) S(A/F, i, n)

= $1000 (A/P,7%,10) 0

= $1000 (0,14240)

= $142,40

Ektek-IEG2H2 95
Contoh- 7.2

Bila soal dalam contoh-1 diatas mesin tersebut mempunyai nilai sisa $200, tentukan
nilai capital recoverynya.

Penyelesaian:

Cara pertama:

CR = P(A/P, i, n) S(A/F, i, n)

= $1000 (A/P,7%,10) $200(A/F,7%,10)

= $1000 (0,14240) - $200 (0,0724)

= $142,40 - $14,48 = $127,92

Cara kedua:

Persamaan CR = I(A/P, i, n) S(A/F, i, n) dapat dimodifikasi dengan menggunakan


hubungan antara faktor bunga seperti yang telah dijelaskan dibagian lain. Yaitu:
(A/P,i,n) = (A/F,i,n) + i

Maka:

CR = P(A/P, i, n) S(A/F, i, n)

= P(A/F, i, n) + Ii S(A/F, i, n)

= (P-S) (A/F, i, n) + Ii

= ($1000-$200) (A/F,7%,10) + $1000.(7%)

= $800 (0,0724) + $70

= $57,92 + $70 = $127,92

Cara ketiga: Persamaan CR = P(A/P, i, n) S(A/F, i, n) dapat dimodifikasi dengan


menggunakan hubungan antara faktor bunga seperti yang telah dijelaskan dibagian
lain. Yaitu: (A/F,i,n) = (A/P,i,n) - i

Ektek-IEG2H2 96
Maka:

CR = P(A/P, i, n) S(A/F, i, n)

= P(A/P, i, n) S(A/P, i, n) + Si

= (P-S) (A/P, i, n) + Si

= ($1000-$200) (A/P,7%,10) + $200.(7%)

= $800 (0,1424) + $14

= $113,92 + $14 = $127,92

Contoh- 7.3

Bill menyewa sebuah mobil untuk dipakai selama 5 tahun, data biaya perawatan dan
perbaikannya diproyeksikan sebagai berikut:dari tahun ke-1 sampai tahun ke-5 adalah
$45 ; $90; $180; $135; $225. Hitung EUAC bila diasumsikan tingkat suku bunga 7% per
tahun.

Penyelesaian:

Mencari EUAC dari suatu aliran kas yang tidak teratur dapat dilakukan dalam 2 tahap:

1. Hitung nilai present worth dari seluruh biaya tersebut (selama 5 tahun)
menggunakan faktor bunga single payment present worth---- (P/F)

2. Setelah didapat nilai present worth of cost, Hitung EUAC menggunakan faktor
Capital Recovery

PW of Cost = 45 (P/F,7%,1) + 90 (P/F,7%,2) +180 (P/F,7%,3) +135(P/F,7%,4)

+225(P/F,7%,5)

= 45 (0,9346) + 90 (0,8734) +180 (0,8163) +135(0,7629) +225(0,7130)

= $531.

EUAC = $531 (A/P,7%,5) = $531 (0,2439) = $130.

Ektek-IEG2H2 97
Contoh- 7.4

Dalam contoh 7.3 Bill mencoba mengecek kembali datanya, dan ternyata ada data
yang terbalik, yaitu data tahun ke 3 dengan tahun ke 4. Setelah data dikoreksi hitung
EUAC-nya?

Penyelesaian:

Bila data kita gambarkan dalam diagram horizontal maka terlihat data biaya perawatan
dan perbaikan tersebut terdiri dari data annual dan gradient aritmatik, sehingga:

EUAC = $45 + $45(A/G,7%,5)

= $45 + $45(1,865)

= $129

Contoh- 7.5

Sebuah perusahaan sedang mempertimbangkan untuk membeli peralatan baru


seharga 30 juta rupiah. Dengan peralatan baru tersebut akan diperoleh penghematan
sebesar 1 juta rupiah per tahun selama 8 tahun. Pada akhir tahun ke-8 peralatan itu
memiliki nilai jual 20 juta rupiah. Apabila tingkat suku bunga 12% per tahun, dengan
Annual Worth Analysis, apakah pembelian peralatan tersebut menguntungkan?

Penyelesaian:

AW = EUAB EUAC

= 1 jt + 20jt(A/F,12%,8) 30jt(A/P, 12%, 8)

= 1jt + 20jt (0,0813) 30jt (0,2013)

= - 3,413 jt.

Oleh karena AW < 0, maka pembelian peralatan baru tsb tidak menguntungkan.

Ektek-IEG2H2 98
Contoh-7.6

Sebuah perusahaan akan membeli sebuah mesin untuk meningkatkan pendapatan


tahunannya. Dua alternatif mesin dengan usia pakai masing-masing 8 tahun ditawarkan
kepada perusahaan:

Mesin-x dengan harga beli 2,5 juta rupiah, keuntungan per tahun 750 ribu rph,
nilai sisa padaakhir usia manfaat 1 juta rph.

Mesin-y dengan harga beli 3,5 juta rph, keuntungan per tahun 900 ribu rph, nilai
sisa pada akhir usia manfaat sebesar 1,5 juta rupiah.

Dengan tingkat suku bunga 15% per tahun, tentukan mesin yang seharusnya dibeli?

Penyelesaian:

Mesin X

AWX = 1.000.000 (A/F,15%,8) + 750.000 2.500.000 (A/P,15%,8)

= 1.000.000(0,07285) + 750.000 2.500.000 (0,22285)

= 265.725

Mesin Y

AWY = 1.500.000 (A/F,15%,8) + 900.000 3.500.000 (A/P,15%,8)

= 1.500.000(0,07285) + 900.000 3.500.000 (0,22285)

= 229.300

Ektek-IEG2H2 99
AW mesin X lebih besar daripada AW mesin Y rekomendasikan mesin X untuk dipilih.

Contoh-7.7

Sebuah perusahaan akan membeli sebuah mesin untuk meningkatkan pendapatan


tahunannya. Dua alternatif mesin ditawarkan kepada perusahaan:

Mesin-x usia pakai 8 tahun dengan harga beli 2,5 juta rupiah, keuntungan per
tahun 750 ribu rph, nilai sisa padaakhir usia manfaat 1 juta rph.

Mesin-y usia pakai 9 tahun dengan harga beli 3,5 juta rph, keuntungan per
tahun 900 ribu rph, nilai sisa pada akhir usia manfaat sebesar 1,5 juta rupiah.

Dengan tingkat suku bunga 15% per tahun, tentukan mesin yang seharusnya dibeli?

Penyelesaian:

Mesin-X

AWX = 1.000.000 (A/F,15%,8) + 750.000 2.500.000 (A/P,15%,8)

= 1.000.000(0,07285) + 750.000 2.500.000 (0,22285)

= 265.725

Ektek-IEG2H2 100
Mesin-Y

AWY = 1.500.000 (A/F,15%,8) + 900.000 3.500.000 (A/P,15%,9)

= 1.500.000(0,07285) + 900.000 3.500.000 (0,20957)

= 255.860

AW mesin X lebih besar daripada AW mesin Y rekomendasikan mesin X untuk dipilih.

EVALUASI

1. Seorang kontraktor mendapatkan suatu proyek besar yang diperkirakan akan


berlangsung selama 12 tahun. Selama proyek tersebut berlangsung diperlukan
suatu alat khusus yang belum dimiliki. Kontraktor menerima dua penawaran yang
mungkin dapat memenuhi kebutuhannya, yaitu:

Alat-X dengan harga beli 500 jt rupiah, biaya pemeliharaan rutin per tahun 7,5
jt rupiah, biaya pemeliharaan khusus /3 tahun 15 jt rupiah, usia pakai 6 tahun,
nilai sisa 0.

Alat-Y dengan harga beli 800 jt rupiah, biaya pemeliharaan rutin per tahun 15 jt
rupiah, biaya pemeliharaan khusus/3 tahun 25 jt rupiah, usia pakai 12 tahun,
nilai sisa 200 jt rupiah.

Ektek-IEG2H2 101
Tentukan alat mana yang lebih menguntungkan untuk dibeli kontraktor tersebut
berdasarkan tingkat suku bunga 12% per tahun.

2. Bandingkan tiga alternatif berikut menggunakan tingkat suku bunga 10% per tahun,
lalu pilih alternatif terbaik:

Alternatif-A Investasi awal $1 juta, keuntungan tahunan $150 ribu, usia pakai
tak berhingga.

Alternatif-B Investasi awal $1,5 juta, keuntungan tahunan $250 ribu, usia pakai
14 tahun.

Alternatif-C Investasi awal $2,5 juta, keuntungan tahunan $500 ribu, usia pakai
9 tahun.

Alternatif B dan C menggunakan asumsi perulangan dengan konsekuensi ekonomi


yang selalu sama.

3. Bandingkan dua rencana proyek pemerintah yang berumur abadi dengan


menggunakan Annual Worth Analysis, dengan tingkat suku bunga 10% per tahun,
tentukan rencana mana yang dipilih; Rencana proyek tersebut adalah:

Rencana-A

Investasi awal Rp 150 M,


biaya pengulangan Rp 75 M,- setiap 30 tahun,
biaya operasional
tiap 5 tahun, mulai akhir tahun pertama Rp 200 juta,
tiap 5 tahun, mulai akhir tahun kedua Rp 250 juta,-
tiap 5 tahun mulai akhir tahun ke tiga Rp 300 juta,-
tiap 5 tahun, mulai akhir tahun ke empat Rp 350 juta,-
tiap 5 tahun, mulai akhir tahun kelima Rp 400 juta,-
Rencana-B
Investasi awal Rp 200 M,
biaya pengulangan Rp 100 M,- setiap 50 tahun,

Ektek-IEG2H2 102
biaya operasional
tiap 5 tahun, mulai akhir tahun pertama Rp 150 juta,
tiap 5 tahun, mulai akhir tahun kedua Rp 200 juta,-
tiap 5 tahun mulai akhir tahun ke tiga Rp 250 juta,-
tiap 5 tahun, mulai akhir tahun ke empat Rp 300 juta,-
tiap 5 tahun, mulai akhir tahun kelima Rp 350 juta,-

REFERENSI

Sullivan, Wicks, Luxhoj, Engineering Economy, 12th Edition, Pearson Education,


Inc., 2003, New Jersey, USA - Chapter 4; 5.
DeGarmo, Sullivan, Bontadelli, Wicks, Ekonomi Teknik, Edisi kesepuluh Bahasa
Indonesia, PT Prenhallindo, 1999, Jakarta Bab 4; 5.
Newnan, Donald G., Engineering Economic Analysis, Engineering Press,Inc., 1992,
California, USA Grant, Ireson, Leavenworth, Principles of Engineering Economy,
John Wiley&Sons, 1990, Singapore Chapter 6.
Ferianto Raharjo, Ekonomi Teknik- Analisis Pengambilan Keputusan, Andi,
Yogyakarta, 2007. Bab 7

Ektek-IEG2H2 103
8. EVALUASI INVESTASI
Dengan Metode Internal Rate Of Return (IRR) dan Pay Back Period (PP)

PENDAHULUAN

Pokok bahasan pada materi Evaluasi Investasi ini meliputi metode pembandingan
dengan analisis tingkat pengembalian atau Internal Rate of Return (IRR) serta analisis
periode pengembaliaan atau payback period (APP) yang digunakan untuk mengevaluasi
beberapa rencana investasi, sehingga dapat dipilih rencana investasi terbaik diantara
alternatif yang tersedia.

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Setelah mempelajari materi ini mahasiswa mampu menggunakan dan menerapkan


konsep dan analisa ekonomi dalam evaluasi usulan investasi.

TUJUAN INSTUKSIONAL KHUSUS

Mahasiswa mampu menganalisis investasi berdasarkan analisis tingkat pengembalian


atau Internal Rate of Return (IRR) serta analisis periode pengembaliaan atau payback
period (APP).

1 SKENARIO PEMBELAJARAN

2

Kegiatan perkuliahan dilaksanakan dengan skenario sebagai berikut:


1. Penjelasan tentang peta konsep (tunjukkan di peta konsep dimana posisi materi
yang akan di bahas), pokok bahasan , dan kompetensi yang akan dicapai (TIU dan
TIK).
2. Ringkasan materi disampaikan dengan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab.
3. Evaluasi pencapaian.

Ektek-IEG2H2 104
RINGKASAN MATERI

8.1 Analisis Tingkat Pengembalian (IRR)

Tingkat pengembalian atau Internal Rate of Return (IRR), dari suatu investasi dapat
didefinisikan sebagai tingkat suku bunga yang akan menyebabkan nilai ekivalen
biaya/investasi sama dengan nilai ekivalen penerimaan. Dengan demikian maka
perumusan Nilai sekarang (present Value) dan nilai tahunan (Annual Value) merupakan
dasar perhitungan IRR.

Dari suatu investasi, IRR yang diperoleh menunjukkan bahwa investasi tersebut
ekivalen dengan menyimpan uang di Bank pada tingkat suku bunga sama dengan IRR
tersebut.

Metode Analisis IRR yaitu metode dimana informasi yang dihasilkan berkaitan dengan
tingkat kemampuan aliran kas dalam mengembalikan investasi, yang dijelaskan dalam
bentuk %/periode waktu.

Logika sederhananya: menjelaskan seberapa kemampuan aliran kas dalam


mengembalikan modalnya dan seberapa besar pula kewajiban yang harus dipenuhi.

Kemampuan inilah disebut Internal Rate of Return (IRR), sedangkan kewajiban


disebut dengan Minimum Atrractive Rate of Return (MARR).

Nilai MARR ditetapkan secara subjective dengan pertimbangan:

Suku bunga investasi


Biaya lain yang harus dikeluarkan untuk investasi tsb
Faktor resiko investasi: sifat resiko usaha, tingkat persaingan usaha sejenis,
manajemen style pimpinan perusahaan
Nilai IRR dihitung berdasarkan estimasi aliran kas investasi.

IRR = Besarnya tingkat suku bunga pada saat

NPV = 0; atau (PW benefit - PW cost = 0) atau (PW benefit/PW cost=1) ; atau

AW = 0; atau (EUAB EUAC = 0);

Ektek-IEG2H2 105
- NPV : Net Present Value

- PW : Present Worth (Present Value)

- AW : Annual Worth

- EUAB : Equivalent Uniform Annual of Benefit

- EUAC : Equivalent Uniform Annual of Cost

Proses menemukan NPV=0

)
+ Pada saat NPV=0
( Maka i=IRR
V
P
N

0 i (%)
)-
(
V
P
N

1) Hitung NPV untuk suku bunga dengan interval tertentu sampai ditemukan
NPV mendekati nol, yaitu NPV(+) dan NPV(-)

2) Lakukan interpolasi pada NPV(+) dan NPV(-) tersebut sehingga didapatkan i


pada NPV=0

Kriteria pemilihan untuk analisis suatu investasi alternatif tunggal, setelah IRR
diperoleh, yaiyu dengan membandingkan nilai IRR tersebut dibandingkan dengan
MARR untuk dievaluasi apakah alternatif tersebut layak diterima atau tidak. Jika IRR >=
MARR, alternatif investasi tersebut layak diterima. Sebaliknya jika IRR < MARR,
alternatif tidak layak diterima.

Untuk dua alternatif rencana investasi, hitung incremental rate of return (delta ROR)
pada increment investasi antara dua alternatif tersebut. Jika delta ROR > MARR, pilih
alternatif biaya investasi yang lebih tinggi; Jika delta ROR < MARR, pilih biaya investasi
yang lebih rendah.

Ektek-IEG2H2 106
Bila alternatif yang dibandingkan lebih dari dua buah, maka langkah pertama adalah
menentukan urutan proyek berdasarkan biaya investasi, dan disusun mulai biaya
proyek terendah ke proyek tertinggi. Langkah selanjutnya adalah melakukan analisis
incremental proyek urutan 1 dan 2 kemudian alternatif terpilih dibandingkan proyek
urutan 3 dan seterusnya.

Contoh-8.1

Sebuah investasi sebesar $8200 menghasilkan aliran kas sebesar $2000 per tahun
selama usia pakai 5 tahun. Berapa tingkat rate of return dari investasi tersebut?

Penyelesaian:

PW Benefit / PW Cost = 1

$2.000 (P/A, i, 5) / $8.200 = 1

(P/A,i,5) = 4,1 Dari tabel bunga didapat i = 7% IRR = 7%.

Contoh-8.2

Hasil suatu investasi digambarkan dalam aliran kas sbb:

Thn 0 - $700
Thn 1 +$100
Thn 2 +$175
Thn 3 +$250
Thn 4 +$325
Hitung rate of return-nya?
Penyelesaian:

NPV = 0
PW Benefit PW Cost = 0
NPV = 100(P/A,i,4) + 75 (P/G,i,4) 700 = 0.
Cari nilai i dengan cara trial and error!

Ektek-IEG2H2 107
Coba dengan i = 5%

NPV = 100(P/A,5%,4) + 75 (P/G,5%,4) 700 = + 37

Ternyata dengan i = 5% diperoleh NPV >0, yang berarti nilai i = 5% ini terlalu kecil untuk
mendapatkan NPV = 0, oleh karena itu nilai i perlu dinaikkan.

Coba dengan i = 8%

NPV = 100(P/A,8%,4) + 75 (P/G,8%,4) 700 = - 20

Ternyata dengan i=8% diperoleh NPV < 0, yang berarti nilai i=8% ini terlalu besar untuk
mendapatkan NPV=0. Oleh karena itu nilai i perlu diturunkan kembali. Dari kedua nilai
NPV dapat disimpulkan bahwa 5% < IRR < 8%.

Bila dicoba dengan i = 7%, akan diperoleh NPV = 0, yang berarti bahwa proyek tersebut
mempunyai IRR = 7%.

Contoh-8.3

Dari aliran kas dibawah ini, hitunglah rate of returnnya?

Thn 0 - $100
Thn 1 +$20
Thn 2 +$30
Thn 3 +$20
Thn 4 +$40
Thn 5 +$40
Penyelesaian:

NPV = 20(P/F,i,1) +30(P/F,i,2) +20(P/F,i,3) +40(P/F,i,4) +40(P/F,i,5) 100

Untuk i = 10% NPV = 10,16

Untuk i = 15% NPV = -4,02

Dari kedua nilai NPV tersebutdapat disimpulkan bahwa untuk proyek tersebut
10%<IRR<15%, dan dapat digambarkan dengan grafik sebagai berikut:

Ektek-IEG2H2 108
SehinggaIRR=10%+(15%-10%)x{10,16/(10,16+4,02)}
+10,16 =13,58%

10% 15%

- 4,02

Contoh-8.4

Sebuah perusahaan sedang mempertimbangkan untuk membeli peralatan baru


seharga 30 juta rupiah. Dengan peralatan baru tersebut akan diperoleh penghematan
sebesar 1 juta rupiah per tahun selama 8 tahun. Pada akhir tahun ke-8 peralatan itu
memiliki nilai jual 40 juta rupiah. Apabila MARR 12% per tahun, dengan metode IRR
Analysis, apakah pembelian peralatan tersebut menguntungkan?

Penyelesaian:

AW Pendapatan = AW pengeluaran

1.000.000 + 40.000.000 (A/F,i,8) = 30.000.000 (A/P,i,8)

30.000.000 (A/P,i,8) - 40.000.000 (A/F,i,8) = 1.000.000

Jika i = 6% 30.000.000 (0,16106) - 40.000.000 (0,10104) = 789.000

Jika i = 7% 30.000.000 (0,16747) - 40.000.000 (0,09747) = 1.125.300

Dengan interpolasi linear, diperoleh tingkat suku bunga untuk nilai 1.000.000 adalah:

i = 6 + [ {(1.000.000 789.000)/ (1.125.300 -789.000)}.(7-6)] = 6,63%. (= IRR)

Oleh karena IRR < MARR, pembelian peralatan baru tersebut tidak menguntungkan.

Ektek-IEG2H2 109
Contoh-8.5

Alternatif mana yang harus dipilih dari beberapa alternatif investasi yang proyeksi
aliran kas seperti dalam tabel di bawah ini: (jika MARR = 6%)

Alternatif A B C D E

Biaya Investasi 4000 2000 6000 1000 9000

Revenue per tahun 639 410 761 117 785

IRR 15% 20% 11% 10% 6%

Penyelesaian:

Langkah-1 menyusun alternatif menurut besarnya investasi dari kecil ke besar:

Alternatif D B A C E

Biaya Investasi 1000 2000 4000 6000 9000

Revenue per tahun 117 410 639 761 785

IRR 10% 20% 15% 11% 6%

Langkah-2 Analisa inkremental sbb:

Alternatif B-D A-B C-A E-A

Biaya Investasi 1000 2000 2000 5000

Revenue per tahun 293 229 122 146

IRR 29% 10% 2% <0%

Keputusan Pilih B Pilih A Pilih A Pilih A

Dengan demikian Alternatif A merupakan alternatif terbaik yang harus dipilih.

Ektek-IEG2H2 110
8.2 Analisa Periode Pengembalian

Periode pengembalian atau payback period dari suatu proyek dapat didefinisikan
sebagai waktu yang dibutuhkan agar jumlah penerimaan sama dengan jumlah
investasinya.

Analisis Periode Pengembalian (APP) sering digunakan oleh karena mudah


penggunaannya dan mudah dimengerti, terutama oleh pihak yang tidak akrab dengan
konsepsi ekivalensi.

Analisis ini biasanya digunakan untuk mengukur tingkat resiko alternatif, merupakan
informasi tambahan berkaitan dengan seberapa cepat nilai investasi dapat
dikembalikan. Alternatif dengan tingkat pengembalian yang lebih singkat merupakan
pilihan yang lebih menarik.

Analisis APP dengan memperhitungkan time value of money disebut discounted


payback period.

Menghitung Periode Pengembalian:

Mengabaikan time value of money

P = (NCF1 + NCF2 + NCF3 + . NCFnp )

di mana: P = investasi awal

NCF = Net Cash Flow = (pendapatan pengeluaran)

np = lamanya periode pengembalian

Memperhitungkan time value of money

P = { NCF1 (P/F,i,1) + NCF2 (P/F,i,2) + NCF3 (P/F,i,3) + . NCFnp(P/F,i,np) }

Contoh-8.6

Hitung periode pengembalian dari suatu alternatif investasi yang mempunyai


karakteristik sbb:

Ektek-IEG2H2 111
Tahun Aliran Dana
0 -1000
1 350
2 450
3 500
4 500
Penyelesaian:

Untuk menghitung periode pengembalian dari alternatif tersebut dapat dihitung


dengan menentukan nilai kumulatif dari proyek tersebut:

Tahun Aliran Dana Kumulatif


0 -1000 -1000
1 350 -650
2 450 -200
3 500 300
4 500 800

Terlihat bahwa periode pengembalian terletak antara 2 dan tahun 3, yang tepatnya
dapat dihitung dengan interpolasi sbb:

Periode Pengembalian = 2 +(3-2) {200/(200+300)} = 2,4 tahun.

Diterima atau ditolaknya suatu proyek dengan perbedaan pengembalian tertentu


tergantung kepada periode pengembalian terpendek yang diinginkan oleh investor. Jika
periode pengembalian lebih kecil dari periode pegembalian terpendek yang diinginkan
oleh investor, maka proyek diterima, dan jika sebaliknya ditolak.

Contoh-8.7

Bandingkan kedua arus kas dibawah ini dengan menggunakan:


a. Payback period analysis tanpa memperhitungkan time value of money
b. Discounted payback analysis pada tingkat suku bunga 12% per tahun.
c. Present Worth Analysis pada tingkat suku bunga 12% per tahun
Ektek-IEG2H2 112
Tahun Arus Kas 1 (Rp.) Arus Kas 2 (Rp.)
0 -1.200.000 -2.800.000
1 400.000 1.250.000
2 400.000 1.250.000
3 1.000.000 1.250.000
4 1.000.000 1.250.000
5 1.000.000 1.250.000
Penyelesaian:

1. Payback period analysis tanpa memperhitungkan time value of money.


Arus Kas 1
Tahun Arus Kas 1 (Rp.) Kumulatif (Rp.)
0 -1.200.000 -1.200.000
1 400.000 -800.000
2 400.000 -400.000
3 1.000.000 600.000
4 1.000.000 1.600.000
5 1.000.000 2.600.000

Arus kas kumulatif sama dengan nol berada di antara tahun ke 2 dan tahun 3.
Dengan interpolasi linear didapat n = 2,4 tahun.
Arus Kas 2
Oleh karena besar arus kas masuk tiap tahunnya sama, maka: n = P/NCF =
2.800.000/1.250.000 = 2,24 tahun
Jadi Periode pengembalian arus kas 2 lebih cepat dibanding arus kas 1.

2. Discounted payback analysis pada tingkat suku bunga 12% per tahun.

Ektek-IEG2H2 113
Arus Kas 1

Arus Kas 1 (P/F,12%,n) PW


Tahun Kumulatif (Rp.)
(Rp.)
0 -1.200.000 1,00000 -1.200.000 -1.200.000
1 400.000 0,89286 357.144 -842.856
2 400.000 0,79719 318.876 -523.980
3 1.000.000 0,71178 711.780 187.800
4 1.000.000 0,63552 635.520 823.320
5 1.000.000 0,56743 567.430 1.390.750
n berada antara tahun 2 dan 3 n = 2,74 tahun.

Arus Kas 2

Arus Kas 1 (P/F,12%,n) PW


Tahun Kumulatif (Rp.)
(Rp.)
0 -2.800.000 1,00000 -2.800.000 -2.800.000
1 1.250.000 0,89286 1.116.075 -1.683.925
2 1.250.000 0,79719 996.488 -687.438
3 1.250.000 0,71178 889.725 202.288
4 1.250.000 0,63552 794.400 996.688
5 1.250.000 0,56743 709.288 1.705.975

n berada antara tahun 2 dan 3 n = 2,77 tahun.


Jadi Periode pengembalian arus kas 1 lebih cepat dibanding arus kas 2.
3. Present Worth Analysis pada tingkat suku bunga 12% per tahun
Arus kas-1
NPV1 = - 1200000 + 400000(P/A,12%,5) + 600000(P/A,12%,3)(P/F,12%,2)
= - 1200000 + 400000(3,60478) + 600000(2,40183)(0,79719)

= 1.390.740,92

Ektek-IEG2H2 114
Arus kas-2

NPV2 = - 2800000 + 1250000(P/A,12%,5)


= - 2800000 + 1250000 (3,60478)

= 1.705.975

Jadi arus kas 2 lebih menguntungkan daripada arus kas 1.

Analisis yang dilakukan pada contoh diatas menghasilkan keputusan yang berbeda-
beda disebabkan oleh:

1. Diperhitungkan tidaknya time value of money

2. Perhitungan payback period analysis hanya dilakukan sampai arus kas kumulatif nol,
tanpa mempertimbangkan kontribusi arus kas berikutnya.

EVALUASI

1. Misal dua alternatif invstasi dengan aliran dana sebagai berikut:

Tahun Alternatif-1 Alternatif-2


0 -10 -20
1 15 28
Tentukan alternatif terpilih jika MARR = 6%.

2. Sebuah perusahaan akan membeli sebuah mesin untuk meningkatkan pendapatan


tahunannya. Dua alternatif mesin ditawarkan kepada perusahaan:

Mesin-x usia pakai 8 tahun dengan harga beli 2,5 juta rupiah, keuntungan per
tahun 750 ribu rph, nilai sisa padaakhir usia manfaat 1 juta rph.

Mesin-y usia pakai 16 tahun dengan harga beli 3,5 juta rph, keuntungan per
tahun 900 ribu rph, nilai sisa pada akhir usia manfaat sebesar 1,5 juta rupiah.

Dengan MARR 15% per tahun, tentukan mesin yang seharusnya dibeli?

Ektek-IEG2H2 115
3. Sebuah perusahaan akan membeli sebuah mesin untuk meningkatkan pendapatan
tahunannya. Dua alternatif mesin dengan usia pakai masing-masing 8 tahun
ditawarkan kepada perusahaan:

Mesin-x dengan harga beli 2,5 juta rupiah, keuntungan per tahun 750 ribu rph,
nilai sisa padaakhir usia manfaat 1 juta rph.

Mesin-y dengan harga beli 3,5 juta rph, keuntungan per tahun 900 ribu rph, nilai
sisa pada akhir usia manfaat sebesar 1,5 juta rupiah.

Dengan MARR 15% per tahun, tentukan mesin yang seharusnya dibeli?

4. Dalam rangka pengembangan usaha PT Abadi merencanakan investasi baru


senilai 1,2 milyar rupiah, dengan perkiraan pendapatan mulai tahunke-2 sampai
tahun ke-7 sebesar 400 juta rupiah. Setelah itu menurun gradient sebesar 15 juta
rupiah/tahun, sedangkan biaya operasional dikeluarkan mulai tahun ke1 sebesar 50
juta rupiah dan selanjutnya naik gradient 10 juta rupiah. Umur investasi diprediksi
12 tahun dengan nilai sisa 500 juta rupiah. Disamping itu, ada pendapatan lump-
sum pada tahun ke-6 300 juta rupiah dan biaya over-haul pada tahun ke-7 100 juta
rupiah.

Evaluasilah rencana tersebut dengan menggunakan metode IRR ?, jika MARR = 15%
per tahun.

5. Bandingkan 3 arus kas berikut menggunakan analysis payback period dengan


memperhitungkan tingkat suku bunga 9% per tahun.

A (R p 1 0 0 0 ) B (R p 1 0 0 0 ) C (R p 1 0 0 0 )

I n v e st a si a w a l 3000 4000 5000

K e u n t u n g a n t h n p e rt a m a 1500 2000 2000

K e u n t u n g a n t h n b e rik u t n y a 1000 1250 1500

U sia p a k a i 4 5 6

6. Sebuah perusahaan sedang mempertimbangkan untuk membeli mesin baru dengan


dua pilihan seperti tabel dibawah ini. Tentukan alternatif yang memiliki periode

Ektek-IEG2H2 116
pengembalian lebih cepat. Jika mesin akan digunakan selama 14 tahun, pilih
alternatif yang lebih menguntungkan.

M e s in - A ( $ ) M e s in - B ( $ )

In v e sta si a w a l 12000 8000

1 0 0 0 (ta h u n 1 -5 )
K e u n tu n g a n p e r ta h u n 3000
3 0 0 0 (ta h u n 6 -1 4 )

U s ia p a k a i 7 ta h u n 1 4 ta h u n

REFERENSI

Sullivan, Wicks, Luxhoj, Engineering Economy, 12th Edition, Pearson Education,


Inc., 2003, New Jersey, USA - Chapter 4; 5.
DeGarmo, Sullivan, Bontadelli, Wicks, Ekonomi Teknik, Edisi kesepuluh Bahasa
Indonesia, PT Prenhallindo, 1999, Jakarta Bab 4; 5.
Newnan, Donald G., Engineering Economic Analysis, Engineering Press,Inc., 1992,
California, USA Grant, Ireson, Leavenworth, Principles of Engineering Economy,
John Wiley&Sons, 1990, Singapore Chapter 7;9.
Ferianto Raharjo, Ekonomi Teknik- Analisis Pengambilan Keputusan, Andi,
Yogyakarta, 2007. Bab 8,9.

Ektek-IEG2H2 117
9. EVALUASI INVESTASI
Dengan Metode Benefit Cost Ratio (BCR)

PENDAHULUAN

Pokok bahasan pada materi Evaluasi Investasi ini meliputi metode pembandingan
dengan analisis tingkat rasio antara nilai ekivalen semua manfaat terhadap nilai
ekivalen semua biaya (Benefit Cost Ratio BCR). Kriteria pengambilan keputusan
tergantung dari nilai rasio tersebut. Analisis BCR dapat digunakan untuk mengevaluasi
beberapa rencana investasi, sehingga dapat dipilih rencana investasi terbaik diantara
alternatif yang tersedia.

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Setelah mempelajari materi ini mahasiswa mampu menggunakan dan menerapkan


konsep dan analisa ekonomi dalam evaluasi usulan investasi.

TUJUAN INSTUKSIONAL KHUSUS

Mahasiswa mampu menggunakan metode rasio Manfaat terhadap Biaya (Benefit Cost
Ratio BCR) sebagai kriteria untuk pemilihan alternatif investasi/proyek.

1 SKENARIO PEMBELAJARAN

2

Kegiatan perkuliahan dilaksanakan dengan skenario sebagai berikut:


1. Penjelasan tentang peta konsep (tunjukkan di peta konsep dimana posisi materi
yang akan di bahas), pokok bahasan , dan kompetensi yang akan dicapai (TIU dan
TIK).
2. Ringkasan materi disampaikan dengan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab.
3. Evaluasi pencapaian.

Ektek-IEG2H2 118
RINGKASAN MATERI

9.1 Metode Benefit Cost Ratio (BCR)

Benefit Cost Ratio (BCR) didefinisikan sebagai rasio dari nilai ekivalen manfaat-manfaat
terhadap ekivalen biaya-biaya. Ukuran ekivalen yang diterapkan dapat berupa nilai
sekarang, nilai tahunan, atau nilai masa depan. Tetapi biasanya AW atau PW yang
digunakan.

Beberapa perumusan yang berbeda terhadap BCR telah dikembangkan sebagai berikut:

1. BCR konvensional dengan PW:

BCR = PW (proyeksi manfaat) / PW (proyeksi biaya)

= PWB / (P + PWO&M)

dimana :

PW (.) = nilai sekarang dari (.)

B = proyeksi manfaat dari proyek

P = Investasi awal dalam proyek

O & M = biaya-biaya operasi dan perawatan (operating & maintenance) dari


proyek yang diusulkan.

2. Modified BCR dengan PW:

BCR = (PW (B) - PW (O&M)) / P

Pembilang dari Modified BCR menyatakan nilai ekivalen benefit dikurangi nilai ekivalen
biaya O&M; dan penyebut hanya mencakup biaya investasi awal.

Kriteria proyek diterima bila BCR >=1.

3. BCR konvensional dengan AW:

BCR = AW (proyeksi manfaat) / AW (proyeksi biaya)

= AWB / (CR+ AWO&M)

dimana :

Ektek-IEG2H2 119
AW (.) = nilai tahunan dari (.)

B = proyeksi manfaat dari proyek

CR = Jumlah pengembalian modal (capital recovery) yaitu biaya tahunan


ekivalen dari investasi awal dalam proyek termasuk pengurangan untuk nilai
sisa, jika ada.

O & M = biaya-biaya operasi dan perawatan (operating & maintenance) dari


proyek yang diusulkan.

4. Modified BCR dengan AW:

BCR = (AW (B) - AW (O&M)) / CR

5. BCR konvensional dengan PW, Nilai Sisa disertakan:

BCR = PW (proyeksi manfaat) / PW (proyeksi biaya)

= PWB / (P PWS + PWO&M)

dimana :

PW (.) = nilai sekarang dari (.)

B = proyeksi manfaat dari proyek

P = Investasi awal dalam proyek

S = nilai sisa investasi

O & M = biaya-biaya operasi dan perawatan (operating & maintenance) dari


proyek yang diusulkan.

6. Modified BCR dengan PW , Nilai Sisa disertakan:

BCR = (PW (B) - PW (O&M)) / (P PW(S))

Pembilang dari Modified BCR menyatakan nilai ekivalen benefit dikurangi nilai ekivalen
biaya O&M; dan penyebut mencakup biaya investasi awal dikurangi nilai ekivalen nilai
sisa investasi.

Contoh 9-1

Salah satu bandara perlu perluasan landasan pacu sehingga bisa didarati pesawat jet
komersial. Tanah yang diperlukan untuk pelebaran landasan pacu ini masih berupa
Ektek-IEG2H2 120
lahan pertanian yang dapat dibeli $350.000. Biaya konstruksi diperlukan sebesar
$600.000 dan biaya perawatan tahunan tambahan diperkirakan sebesar $22.500. Jika
landasan pacu telah diperluas maka diperlukan membangun terminal kecil dengan
biaya $250.000 serta biaya operasi dan perawatan tahunan terminal tersebut
diperkirakan $75.000. Akhirnya, pertambahan penerbangan akan memerlukan
tambahan dua orang pengatur lalu lintas udara, dengan biaya tahunan $100.000.

- Manfaat tahunan dari perluasan landasan pacu diperkirakan sebagai berikut:

- Pendapatan sewa fasilitas: $325.000

- Pajak penumpang : $65.000

- Manfaat kemudahan : $50.000

- Tambahan uang dari turis : $50.000

Pergunakan metode BCR dengan periode studi 20 tahun dan tingkat bunga 10% untuk
menentukan apakah landasan pacu tersebut sebaiknya diperluas.

Penyelesaian:

BCR Konvensional

BCR = PWB / (P + PWO&M)

= $490.000(P/A,10%,20) / [$1.200.000 + $197.500(P/A,10%,20)]


= 1,448
Modified BCR
BCR = [PW (B) - PW (O&M)] / P
= [$490.000(P/A,10%,20) - $197.500(P/A,10%,20)]/ $1.200.000
= 2,075

BCR Konvensional

BCR = AWB / (CR+ AWO&M)

= $490.000 / [$1.200.000 (A/P,10%,20)+ $197.500]

= 1,448

Ektek-IEG2H2 121
Modified BCR
BCR = (AW (B) - AW (O&M)) / CR
= [$490.000 - $197.500 ] / $1.200.000 (A/P,10%,20)
= 2,075

9.2 Mengevaluasi proyek-proyek independent dengan BCR.


Proyek-proyek independen dikategorikan sebagai pengelompokan proyek dimana
pemilihan untuk seleksi tiap proyek dari kelompok ini sebagai tidak tergantung
terhadap pilihan setiap atau semua proyek-proyek dalam kelompok.
Karena setiap atau semua proyek dari suatu himpunan independen dapat diseleksi,
perbandingan resmi terhadap proyek-proyek independen tidaklah perlu. Persoalan
apakah proyek satu lebih baik dari proyek lainnya tidaklah penting dalam hal proyek-
proyek independen tersebut. Satu-satunya kriteria untuk menyeleksi proyek-proyek
tersebut adalah berdasarkan apakah BCR masing-masing sama atau lebih besar dari
1,0.

9.3 Pembandingan proyek-proyek yang bersifat Eksklusif satu sama


lain dengan BCR
Proyek-proyek yang bersifat eksklusif satu sama lain didefinisikan sebagai satu
kelompok proyek yang dari kelompok ini, paling banyak satu proyek yang dapat
diseleksi. Ketika menggunakan metode nilai ekivalen untuk menyeleksi diantara
alternatif yang eksklusif satu sama lain (mutually exclusive alternatives - MEAs),
alternatif yang terbaik dapat diseleksi dengan memaksimumkan PW (atau AW, atau
FW).
Karena metode BCR menghasilkan rasio atau perbandingan dari manfaat terhadap
biaya dan bukannya ukuran langsung potensi manfaat proyeknya masing-masing, maka
pemilihan proyek yang memaksimumkan rasio B/C tidak menjamin bahwa proyek
terbaik telah diseleksi, dan cara tersebut adalah tidak benar.
Sebagai pemecahan pemilihan terhadap proyek-proyek yang eksklusif satu sama lain,
harus dilakukan dengan analisis BCR Inkremental.
Ektek-IEG2H2 122
Prosedur analisis IRR Inkremental dapat digunakan pada BCR Inkremental tersebut.
Kriteria pengambilan keputusan pemilihan berdasarkan nilai BCR yang diperoleh. Jika
dari dua alternatif yang dibandingkan diperoleh nilai BCR >= 1, maka alternatif dengan
biaya yang lebih besarlah yang dipilih. Namun jika dari dua alternatif yang dibandingkan
diperoleh nilai BCR < 1, maka alternatif dengan biaya yang lebih kecil yang dipilih.

Contoh-9.2
Sebuah perusahaan akan membeli sebuah mesin untuk meningkatkan pendapatan
tahunannya. Dua alternatif mesin dengan usia pakai masing-masing 8 tahun ditawarkan
kepada perusahaan:
- Mesin-x dengan harga beli 2,5 juta rupiah, keuntungan per tahun 750 ribu rph,
nilai sisa pada akhir usia manfaat 1 juta rph.
- Mesin-y dengan harga beli 3,5 juta rph, keuntungan per tahun 900 ribu rph, nilai
sisa pada akhir usia manfaat sebesar 1,5 juta rupiah.
Dengan MARR 15% per tahun, tentukan mesin yang seharusnya dibeli?

Penyelesaian:

Ektek-IEG2H2 123
Contoh=9.3
Sebuah perusahaan sedang mempertimbangkan untuk mengganti mesin lama dengan
mesin baru. Tiga buah alternatif tersedia dengan data sebagai berikut: Mesin baru yang
akan dibeli direncanakan untuk digunakan selama 20 tahun. Oleh karena usia pakai
mesin A hanya 10 tahun, maka pada akhir tahun ke-10, mesin itu dapat diganti dengan
mesin lain dengan konsekuensi ekonomi yang sama. Setiap alternatif tidak memiliki
nilai sisa. Tentukan mesin mana yang layak dibeli jika menggunakan MARR = 6% per
tahun.

A B C

Investasi awal (Rp) 10.000.000 15.000.000 20.000.000

Keuntungan (Rp/tahun) 1.625.000 1.625.000 1.950.000

Usia pakai (tahun) 10 20 20

Penyelesaian:

Ektek-IEG2H2 124
EVALUASI

1. Pembelian sebuah mesin seharga 20 juta rupiah, akan mampu memberikan


penghematan sebesar 6 juta rupiah per tahun. Diperkirakan mesin tersebut berusia
pakai 5 tahun dan memiliki nilai sisa di akhir usia pakai sebesar 4 juta rupiah. Jika
pemilik perusahaan menghendaki tingkat pengembaliaan minimal 15% per tahun,
apakah pembeliaan mesin tersebut layak dilakukan?.
2. Sebuah perusahaan sedang mempertimbangkan untuk membeli peralatan baru
seharga 30 juta rupiah. Dengan peralatan baru dapat dilakukan penghematan
sebesar 1 juta rupiah per tahun selama 8 tahun. Pada akhir tahun ke-8, peralatan
itu memiliki nilai jual 40 juta rupiah. Apabila tingkat pengembalian 15% per tahun,
apakah pembelian peralatan tersebut menguntungkan?
3. Sebuah perusahaan kontraktor berencana untuk membeli sebuah alat berat. Tiga
buah alternatif dengan usia pakai masing-masing 6 tahun tersedia dengan perkiraan
arus kas bersih seperti dalam tabel. Dengan MARR 15% per tahun, tentukan alat
berat mana yang paling menguntungkan untuk dibeli.

Tahun A B C

0 -200.000.000 -250.000.000 -212.500.000

1 90.000.000 108.000.000 -15.000.000

2-6 90.000.000 108.000.000 122.500.000

REFERENSI

Sullivan, Wicks, Luxhoj, Engineering Economy, 12th Edition, Pearson Education,


Inc., 2003, New Jersey, USA - Chapter 6.
DeGarmo, Sullivan, Bontadelli, Wicks, Ekonomi Teknik, Edisi kesepuluh Bahasa
Indonesia, PT Prenhallindo, 1999, Jakarta Bab 6.
Newnan, Donald G., Engineering Economic Analysis, Engineering Press,Inc., 1992,
California, USA Grant, Ireson, Leavenworth, Principles of Engineering Economy,
John Wiley&Sons, 1990, Singapore Chapter 9.
Ferianto Raharjo, Ekonomi Teknik- Analisis Pengambilan Keputusan, Andi,
Yogyakarta, 2007. Bab 10.

Ektek-IEG2H2 125
10. ANALISIS SENSITIVITAS DAN BREAK EVEN POINT

PENDAHULUAN

Analisis sensitivitas dibutuhkan dalam rangka mengetahui sejauh mana dampak


parameter-parameter investasi yang telah ditetapkan sebelumnya boleh berubah
karena adanya faktor situasi dan kondisi selama umur investasi, sehingga perubahan
tersebut hasilnya akan berpengaruh secara signifikan pada keputusan yang telah
diambil.
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Mahasiswa mampu melakukan analisis sensitivitas terhadap estimasi cash flow jika
salah satu parameternya berifat variabel.

TUJUAN INSTUKSIONAL KHUSUS

1. Mahasiswa memahami asumsi dasar dari suatu estimasi cash flow serta fungsi dari
analisis sensitivitas pada estimasi cash flow tersebut.

2. Mahasiswa mampu melakukan perhitungan sensitivitas terhadap suatu estimasi


cash flow jika salah satu parameternya bersifat variabel.

3. Mahasiswa mampu menerapkan konsep break even point pada analisis investasi.

1 SKENARIO PEMBELAJARAN

2

Kegiatan perkuliahan dilaksanakan dengan skenario sebagai berikut:


1. Penjelasan tentang peta konsep (tunjukkan di peta konsep dimana posisi materi
yang akan di bahas), pokok bahasan , dan kompetensi yang akan dicapai (TIU dan
TIK).
2. Ringkasan materi disampaikan dengan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab.
3. Evaluasi pencapaian.

Ektek-IEG2H2 126
RINGKASAN MATERI

10.1 Analisis Sensitivitas

Dalam perhitungan rencana biaya dan manfaat suatu investasi biasanya diperoleh
melalui pengumpulan dan pengolahan data-dta yang relevan untuk hal tersebut,
namun secara proses evaluasi sampai implementasi fisik dilaksanakan kemungkinan
terjadinya perubahan kondisi dan fluktuasi harga di luar perkiraan semula. Pertanyaan
yang muncul setelah itu adalah seberapa besar perubahan dan fluktuasi harga tersebut
dapai diabaikan dan tidak mengubah hasil keputusan evaluasi yang telah diambil
sebelumnya.

Jadi batasan nilai-nilai perubahan atau fluktuasi tersebut yang akan mampu mengubah
kembali keputusan sebelumnya disebut dengan tingkat sensitivitas dari suatu
parameter yang kita uji. Oleh karena itu, dengan diketahuinya nilai nilai sensitivitas dari
masing-masing parameter suatu investasi memungkinkan dilakukannya tindakan-
tindakan antisipatif yang tepat.

Analisis sensitivitas dapat ditinjau atas dua perspektif, sebagai berikut:

1. Sensitivitas terhadap dirinya sendiri, yaitu sensitivitas pada kondisi break even
point, yaitu dihitung pada saat NPV=0 atau AW=0

2. Sensitivitas terhadap alternatif lain, biasanya ditemukan jika terdapat lebih dari
satu alternatif yang harus dipilih salah satu, hal ini dapat dihitung pada saat NPV(alt-
A)= NPV(alt-B) atau AW(alt-A)= AW(alt-B)

Contoh-10.1

Hitung sensitivitas parameter investasi dari suatu rencana investasi dengan perkiraan
cash flow sbb:

Ektek-IEG2H2 127
Parameter Cash Flow

Investasi awal $1000


Annual Benefit $400
Annual Cost $50
Nilai Sisa $700
Umur investasi 4 tahun
Suku bunga (i) 10%

Penyelesaian:

Jika yang dianalisis sensitivitas investasinya (P):

Sensitivitas Investasi saat NPV = 0 atau CFt (FBP)t = 0

NPV = -P + Ab(P/A,i,n) + S(P/F,i,n) Ac(P/A,i,n)

0 = -P + 400(P/A,10%,4) + 700(P/F,10%,4) 50(P/A,10%,4)

0 = -P + 400(3,170) + 700(0,6830) 50(3,170)

0 = -P + 1587,6

P = $ 1587,6

Artinya investasi sensitif pada nilai $1587,6, di mana jika biaya investasi meningkat dari
$1000 sampai $1587,6 investasi masih layak, namun jika kenaikan telah melampaui
angka $1587,6, maka investasi dimaksud sudah tidak layak lagi.

Jika yang dianalisis sensitivitas benefitnya (Ab):

Sensitivitas Investasi saat NPV = 0 atau CFt (FBP)t = 0

NPV = -P + Ab(P/A,i,n) + S(P/F,i,n) Ac(P/A,i,n)

0 = -1000 + Ab(P/A,10%,4) + 700(P/F,10%,4) 50(P/A,10%,4)

0 = -1000 + Ab(3,170) + 700(0,6830) 50(3,170)

0 = 3,17 Ab 680,4

Ab = $ 214,63

Ektek-IEG2H2 128
Artinya annual benefit sensitif pada nilai $ 214,63, di mana jika realisasi benefit lebih
kecil dari $214,63, maka investasi dimaksud sudah tidak layak lagi. Jadi penurunan
benefit hanya dibenarkan sampai angka $ 214,63.

Jika yang dianalisis sensitivitas operasional costnya (Ac):

Sensitivitas Investasi saat NPV = 0 atau CFt (FBP)t = 0

NPV = -P + Ab(P/A,i,n) + S(P/F,i,n) Ac(P/A,i,n)

0 = -1000 + 400(P/A,10%,4) + 700(P/F,10%,4) Ac(P/A,10%,4)

0 = -1000 + 400(3,170) + 700(0,6830) Ac(3,170)

0 = 3,17 Ac + 746,1

Ac = $ 235,36

Artinya operasional cost akan sensitif pada nilai $ 235,36, di mana jika peningkatan
biaya operasional melebihi angka $235,36, maka investasi dimaksud sudah tidak layak
lagi. Jadi kenaikan operasional cost hanya dibenarkan sampai angka $ 235,36.

Jika yang dianalisis sensitivitas suku bunga (i):

Sensitivitas Investasi saat NPV = 0 atau CFt (FBP)t = 0

NPV = -P + Ab(P/A,i,n) + S(P/F,i,n) Ac(P/A,i,n)

0 = -1000 + 400(P/A,i,4) + 700(P/F,i,4) 50(P/A,i,4)

Dengan cara mencoba-coba memasukkan nilai i dicari NPV mendekati nol.

Jika i = 10% NPV = $587,6

Jika i = 15% NPV = $399,51

Jika i = 20% NPV = $243,76

Jika i = 30% NPV = $3,17

Jika i = 40% NPV = - $170,64

Selanjutnya dengan interpolasi linear dicari i sbb:

Ektek-IEG2H2 129
i = i pada NPV+ + {NPV+/ [NPV+ - NPV-]} {i padaNPV- - i pada NPV+}

i = 30% + {3,17 / [3,17 + 170,64]} { 40% - 30%}

i = 30% + 0,18%

i = 30,18%

Artinya investasi akan sensitif pada kenaikan tingkat suku bunga melebihi 30,18%.

Contoh-10.2

Berapa tingkat sensitivitas alternatif terpilih terhadap alternatif pilihan kedua dari tiga
pilihan rencana investasi dengan perkiraan cash flow sbb:

Parameter Alt-A Alt-B Alt-C

Investasi awal $1000 $800 $1200


Annual Benefit $400 $400 $300
Annual Cost $50 $75 $50
Nilai Sisa $700 $500 $400
Umur investasi 4 thn 3 thn 6 thn
Suku bunga (i) 10% 10% 10%

Penyelesaian:

Langkah-1 tentukan terlebih dahulu alternatif mana yang terbaik pertama dan
keduanya.Selanjutnya baru dihitung tingkat sensitivitas parameter yang diinginkan
terhadap alternatif terbaik kedua. Karena umur investasi masing-masing alternatif tidak
sama, maka analisis evaluasi sebaiknya dilakukan dengan metode Annual Equivalent
(AE), yaitu:

AE = CFt (FBA)t

Alt-A AEA = -P (A/P,i,n) + Ab + S (A/F,i,n) Ac

AEA = -1000 (A/P,10%,4) + 400 + 700 (A/F,10%,4) 50


Ektek-IEG2H2 130
AEA = -1000 (0,3155) + 400 + 700 (0,2155) 50

AEA = $ 185,35

Alt-B AEB = -P (A/P,i,n) + Ab + S (A/F,i,n) Ac

AEB = -800 (A/P,10%,3) + 400 + 500 (A/F,10%,3) 75

AEB = -800 (0,4071) + 400 + 500 (0,3021) 75

AEB = $ 154,32

Alt-C AEC = -P (A/P,i,n) + Ab + S (A/F,i,n) Ac

AEC = -1200 (A/P,10%,6) + 300 + 400 (A/F,10%,4) 50

AEC = -1200 (0,2296) + 300 + 400 (0,1296) 50

AEC = $ 26,32

Dari perhitungan diatas diketahui: Alt-A >> Alt-B >> Alt-C.

Terbaik-1: Alt-A dan Terbaik-2: Alt-B

Selanjutnya dianalisis sejauh mana alternatif A sensitif terhadap alternatif B jika salah
satu parameter A berfluktuasi.

Sensitivitas nilai investasi A terhadap investasi B dapat dicari jika NPVB = NPVA atau
AEB = AEA

AEB = -P (A/P,i,n) + Ab + S (A/F,i,n) Ac

154,32 = -P (A/P,10,4) + 400 + 700 (A/F,10,4) 50

154,32 = -P (0,3155) + 400 + 700 (0,2155) 50

154,32 = - 0,3155.I + 500,85

P = $1095,35

Artinya investasi A sensitif pada nilai $1095,35 terhadap alternatif B. Jika nilai investasi
A melebihi angka tersebut, maka pilihan beralih pada alternatif B.

Ektek-IEG2H2 131
Dengan cara yang sama, sensitifitas benefit, cost, maupun suku bunga alternatif A
terhadap alternatif B dpat dihitung dengan cara yang sama.

Sensitivitas benefit alt-A terhadap alt-B jika NPVB = NPVA atau AEB = AEA

AEB = -P (A/P,i,n) + Ab + S (A/F,i,n) Ac

154,32 = -1000 (A/P,10,4) + Ab + 700 (A/F,10,4) 50

154,32 = -1000 (0,3155) + Ab + 700 (0,2155) 50

154,32 = - 214,65 + Ab

Ab = $368,97

Artinya benefit A sensitif pada nilai $368,97 terhadap alternatif B. Jika nilai annual
benefit A kurang dari angka tersebut, maka pilihan beralih pada alternatif B.

10.2 Analisis Break Even Point Investasi

Dalam pembangunan suatu fasilitas sebenarnya tidak perlu dilakukan sekaligus dalam
kapasitas maksimum (full capacity), mungkin saja dapat dilakukan seiring dengan
kebutuhan aktual dari produksi. Dimana kebutuhan produksi aktual biasanya akan
mengikuti perilaku pertumbuhan pasar (product life cycle). Biasanya pada awalnya
kebutuhan aktual produksi masih relatif kecil yang kemudian akan meningkat secara
bertahap sampai ditemukan kebutuhan maksimal.

Jika kebutuhan aktual yang maksimum akan dicapai dalam waktu yang relatif singkat,
pilihan untuk membangun fasilitas produksi yang full capacity tentu menjadi pilihan
terbaik. Namun, jika kejadian sebaliknya, kebutuhan akan full capacity masih cukup
lama mempertimbangkan pembangunan fisik, fasilitas secara bertahap tentu dapat
dijadikan salah satu pertimbangan yang rasional. Hal ini tentu akan meningkatkan
produktivitas dari investasi itu sendiri, di mana akan berkurang jumlah investasi yang
harus ditanamkan di awal kegiatan, berkurang juga biaya operasional dan perawatan
fasilitasnya, dan biaya tidak produktif lainnya.

Ektek-IEG2H2 132
Untuk mengetahui pada kondisi bagaimana pembangunan fasilitas investasi perlu
dilakukan sekaligus atau perlu dilakukan secara bertahap , dan kapan tahap-tahap
tersebut sebaiknya dilakukan agar dicapai suatu investasi optimal dan produktif, maka
hal ini dapat dilakukan dengan analisis break even point.

Contoh- 10.3

Alternatif rencana pembangunan fasilitas telekomunikasi di suatu kawasan baru yang


sedang berkembang, dapat dilaksanakan secara bertahap atau dilakukan sekaligus
untuk melayani kebutuhan dengan kapasitas penuh. Jika dilaksanakan secara 2 tahap
diperlukan biaya investasi sebesar 9 milyar rupiah pada tahap pertama, kemudian
tahap kedua bila dilakukan pada akhir tahun-1 biayanya 3 Milyar rupiah; bila dilakukan
tahun ke-2, atau tahun ke-3, atau tahun ke-4 maka biayanya 3,5 Milyar rupiah;
sedangkan bila tahap kedua dilakukan pada tahun kelima atau tahun-tahun berikutnya
maka biaya investasinya 4 Milyar rupiah.

Sedangkan bila pembangunannya dilaksanakan sekaligus untuk kapasitas penuh biaya


investasi yang diperlukan: 11 milyar rupiah.

Bila kedua alternatif diasumsikan usia pakainya sama selama 15 tahun dengan nilai sisa
nol, serta biaya operasional dan pemeliharaannya relatif sama.

a. Gambarkan Break even point chart-nya bila MARR yang diinginkan 10 % per tahun;
b. Bila kawasan baru dimaksud memerlukan pelayanan dengan kapasitas penuh mulai
tahun ke-7, alternatif pembangunan mana yang sebaiknya dilaksanakan.

Penyelesaian:

a. Grafik Break even adalah kurva yang menunjukkan perpotongan nilai Present worth
dari beberapa alternatives

Ektek-IEG2H2 133
Jikatahap-2pada Alternatif-A(2tahap) Alternatif-B
N P/F.10%,n Tahap_1 Tahap-2 PW-Tahap-2 PWCost Alt-A PWCost-Alt-B
0 1 9000 3000 3000,0 12000,0 11000,0
1 0,90909091 9000 3000 2727,3 11727,3 11000,0
2 0,82644628 9000 3500 2892,6 11892,6 11000,0
3 0,7513148 9000 3500 2629,6 11629,6 11000,0
4 0,68301346 9000 3500 2390,5 11390,5 11000,0
5 0,62092132 9000 4000 2483,7 11483,7 11000,0
6 0,56447393 9000 4000 2257,9 11257,9 11000,0
7 0,51315812 9000 4000 2052,6 11052,6 11000,0
8 0,46650738 9000 4000 1866,0 10866,0 11000,0
9 0,42409762 9000 4000 1696,4 10696,4 11000,0
10 0,38554329 9000 4000 1542,2 10542,2 11000,0

12500,0

12000,0

11500,0

PW Cost Alt-A
11000,0
PW Cost-Alt-B

10500,0

10000,0

9500,0

b. Jika akhir tahun ke-7 perlu melayani secara penuh maka sebaiknya dibangun
sekaligus sejak awal tahun-1 (alt-B) karena net present cost nya lebih kecil.

EVALUASI

Latihan:
1. Estimasi aliran kas suatu rencana proyek investasi sebagai berikut :

Investasi awal sebesar 1 milyar rupiah;


Annual Benefit 400 juta rupiah;
Annual Cost 160 juta rupiah;

Ektek-IEG2H2 134
Nilai sisa setelah usia pakai 200 juta rupiah;
Usia investasi 8 tahun; Tingkat suku bunga (i) 10% .

Agar rencana proyek masih layak dilaksanakan, berapa sensitivitas atau toleransi
maksimal nilai Investasi bila variabel lainnya tidak berubah?

Demikian juga berapa nilai sensitivitas nilai annual cost agar rencana proyek masih
layak ekonomis bila variabel lainnya tetap?

2. Alternatif rencana pembangunan fasilitas telekomunikasi di suatu kawasan baru


yang sedang berkembang, dapat dilaksanakan secara bertahap atau dilakukan
sekaligus dengan kapasitas penuh. Bila dilaksanakan secara bertahap (2 tahapan)
diperlukan biaya investasi pada tahap-1 sebesar 3 milyar rupiah dan tahap-2 biaya
investasinya sebesar 2,5 milyar rupiah. Sedangkan bila pembangunannya
dilaksanakan sekaligus untuk kapasitas penuh biaya investasi yang diperlukan
sebesar 4,5 milyar rupiah. Bila kedua alternatif diasumsikan usia pakainya sama
selama 15 tahun dengan nilai sisa nol, serta biaya operasional dan pemeliharaan
relatif sama.

Pertanyaan: Bila diestimasikan kawasan baru dimaksud memerlukan pelayanan


dengan kapasitas penuh mulai tahun ke-6, tentukan alternatif pembangunan yang
sebaiknya dilaksanakan.

REFERENSI

Newnan, Donald G., Engineering Economic Analysis, Engineering Press,Inc., 1992,


California, USA Grant, Ireson, Leavenworth, Principles of Engineering Economy,
John Wiley&Sons, 1990, Singapore Chapter 9.
M. Giatman, Ekonomi Teknik, Edisi pertama, PT Rajagrafindo Persada, 2006,
Jakarta Bab 6.

Ektek-IEG2H2 135
11. METODE PENYUSUTAN DAN PERHITUNGAN PAJAK

PENDAHULUAN

Pokok bahasan dalam materi penyusutan dan pajak ini, meliputi pengertian
depresiasi/penyusutan serta metode perhitungannya, kemudian hubungan antara
depresiasi dengan perpajakan, yang dijadikan sebagai dasar penyusunan cash flow
setelah pajak.

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Mahasiswa mampu memahami arti fungsi depresiasi dan pajak pada suatu kegiatan
perusahaan serta mampu melakukan perhitungan serta analisis dengan baik..

TUJUAN INSTUKSIONAL KHUSUS

1. Mahasiswa memahami konsep depresiasi serta metode perhitungannya.

2. Mahasiswa memahami konsep pajak serta dampak perhitungannya pada cash flow
perusahaan.

3. Mahasiswa mengetahui hubungan antara perhitungan depresiasi dengan pajak.

1 SKENARIO PEMBELAJARAN

2

Kegiatan perkuliahan dilaksanakan dengan skenario sebagai berikut:


1. Penjelasan tentang peta konsep (tunjukkan di peta konsep dimana posisi materi
yang akan di bahas), pokok bahasan , dan kompetensi yang akan dicapai (TIU dan
TIK).
2. Ringkasan materi disampaikan dengan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab.
3. Evaluasi pencapaian.

Ektek-IEG2H2 136
RINGKASAN MATERI

11.1 Pengertian Depresiasi Aset

Depresiasi adalah penyusutan atau penurunan nilai fixed asset bersamaan dengan
berjalannya waktu.

Penyebabnya:

a. Penyusutan fisik (deterioration) penyusutan dikarenakan berkurangnya


kemampuan fisik (performance) dari suatu aset dalam menghasilkan produksi
karena keausan.

b. Penyusutan fungsional (Obsolescence) penyusutan dan penurunan karena


kekunoan/ usang.

c. Penyusutan Moneter (Monetary depreciation) penyusutan dikarenakan adanya


perubahan tingkat suku bunga moneter.

11.2 Tujuan Depresiasi

a. Menyediakan dana pengembalian modal yang telah diinvestasikan dalam kekayaan


fisik, (sifatnya sebagai saving).

b. Memungkinkan adanya biaya penyusutan yang dibebankan pada biaya produksi


atau jasa yang dihasilkan dari penggunaan aset-aset.

c. Sebagai dasar pengurangan pembayaran pajak-pajak pendapatan usaha yang harus


dibayarkan.

11.3 Metode Depresiasi

1. Straight of Line Depreciation (SLD)

2. Sum of Years Digits Depreciation (SOYD)

3. Declining Balance Depreciation (DBD) / Double Declining Balance Depreciation


(DDBD)

Ektek-IEG2H2 137
4. Declining Balance Depreciation with Conversion to SLD

5. Unit Production of Depreciation

6. Accelerated Cost Recovery System Depreciation (ACRS)

1. Straight of Line Depreciation (SLD)

Metode depresiasi garis lurus (SLD) adalah metode paling sederhana dan yang
paling sering dipakai dalam perhitungan depresiasi aset. Metode ini pada dasarnya
memberikan hasil perhitungan depresiasi yang sama setiap tahun selama
perhitungan aset.

Parameter-parameter yang diperlukan dalam perhitungan ini adalah nilai investasi,


umur produktif aset / lamanya aset akan dikenakan depresiasi, nilai sisa aset pada
akhir umur produktif aset.

Rumus: SLD = (P-S)/N.

Di mana:

- SLD = jumlah depresiasi per tahun


- P = Nilai aset awal
- S = Nilai sisa aset akhir umur produktif
- N = Lamanya aset akan di depresiasi

Nilai buku (book value) tiap akhir t tahun depresiasi adalah:

BVt = P (t/N)x(P-S).

Contoh 11-1

Diketahui nilai suatu aset P = $900. Usia pakainya 5 tahun dengan nilai sisa pada akhir
usia pakai sebesar $70. Hitung besarnya depresiasi setiap tahun dengan menggunakan
metode SLD serta berapa nilai buku pada akhir tahun ke 3?

Ektek-IEG2H2 138
Penyelesaian:

Besarnya depresiasi per tahun SLD = (P-S)/N.

SLD = (900 - 70)/5

= $166.

Nilai buku pada akhir tahun ke 3 : BVt = P (t/N)x(P-S).

BV3 = 900 (3/5)x(900 - 70).

= 900 568 = $402.

2. Sum of Years Digits Depreciation (SOYD)

Metode ini mempunyai pola pembayaran depresiasi yang tidak sama setiap tahunnya,
yitu berdasarkan bobot digit dari tahun pemakaian. Penggunaan metode ini biasanya
dikenakan pada aset yang mempunyai perilaku keuntungan yang besar pada awal
investasi dan mengecil sesuai dengan perjalanan umur investasi.

Disamping itu, metode ini sering juga digunakan dalam rangka mengantisipasi cash flow
masa depan yang berisiko tinggi, sehingga kemungkinan terganggunya biaya
pengembalian modal dapat dikurangi.

Rumus:

SOYDt = (Umur sisa aset/Sum of Year digits depresiasi) x (P-S).

Di mana:

- SOYDt = depresiasi periode ke-t.


- Umur sisa aset = N-(t-1)
- Sum of Year digits depreciation = N.(N+1)/2.
P = Nilai aset awal
S = Nilai sisa aset akhir umur produktif
N = Lamanya aset akan di depresiasi

Ektek-IEG2H2 139
Contoh 11-2

Diketahui suatu aset dengan nilai Investasi P = $900. Usia pakainya 5 tahun dengan
nilai sisa pada akhir usia pakai sebesar $70. Hitung besarnya depresiasi setiap tahun
dengan menggunakan metode SOYD serta berapa nilai buku pada setiap akhir
tahun?

Penyelesaian:

Besarnya depresiasi per tahun

SOYDt = (Umur sisa aset/Sum of Year digits depresiasi) x (P-S).

digit = N.(N+1)/2 = (5)x(5 + 1)/2 = 15

t = 1 SOYD1 = {[5(1-1)]/15} (900 70) = (5/15)x(830) = $277

t = 2 SOYD2 = {[5(2-1)]/15} (900 70) = (4/15)x(830) = $221

t = 3 SOYD3 = {[5(3-1)]/15} (900 70) = (3/15)x(830) = $166

t = 4 SOYD4 = {[5(4-1)]/15} (900 70) = (2/15)x(830) = $111

t = 5 SOYD5 = {[5(5-1)]/15} (900 70) = (1/15)x(830) = $ 55

Skedul Depresiasinya setiap akhir tahun sesuai tabel berikut:

tahun (t) SOYD Depresiasi Nilai Buku (BV)


0 0 0 $900
1 $277 $277 $623
2 $221 $498 $402
3 $166 $664 $236
4 $111 $775 $125
5 $ 55 $$830 $ 70

3. Declining Balance Depreciation (DBD)


Metode DBD mempunyai asumsi bahwa nilai aset menurun lebih cepat pada tahun-
tahun permulaan dari pada tahun-tahun akhir dari usia kegunannya. Dalam metode ini
nilai sisa harus lebih besar dari nol.

Ektek-IEG2H2 140
Rumus: DBDt = R x BVt-1.
dimana:
- DBDt = depresiasi periode ke-t.
- BVt-1 = nilai buku tahun ke t-1
- R = tingkat/laju depresiasi tahunan.
Jika BV0 = P atau harga aset awal, maka DBD1 = R x P

DBD2 = R x BV1. Dimana BV1 = P -(R x P) = (1-R)P.

Mencari Book Value akhir tahun t.

BV2 = BV1-DBD2

= BV1 RxBV1

= (1-R)P Rx(1-R)P

= (1-R)P.(1-R)

= (1-R)2.P

Maka: BVt = (1-R)t.I

Jika Metode DBD ini digunakan untuk tujuan-tujuan perhitungan pembayaran pajak,
tingkatan penyusutan maksimum yang dibenarkan adalah dua kali tingkat penyusutan
metode garis lurus ( = 200% x rate of SLD ). Metode ini dinamakan Double Declining
Balance Depreciation (DDBD).

Tingkat penyusutan maksimum yang diizinkan adalah : (2/N)xP.

DDBDt = (2/N) x (Nilai Aset)t.

DDBD thn-1 = (2/N)xP = 2P/N

DDBD thn-2 = (2/N)x{P-(2/N)P} = 2P/N(1-2/N)

DDBD thn-3 = (2/N)[P 2P/N 2P/N(1-2/N)]

= (2P/N).[1 2(2/N) + (2/N)2]

= (2P/N).(1 2/N)2

Pada setiap tahun ke-t: DDBD = (2P/N).(1- 2/N)t-1

Total DDBD = P.[1-(1-2/N)t]


Ektek-IEG2H2 141
Nilai buku dari aset pada akhir thn ke-t

= P Total DDBD pd akhir tahun-t,

= P I[1-(1-2/N)t]

= P.(1-2/N)t.

Untuk 150% declining balance depreciation, angka 2 didalam faktor persamaan diatas
dapat diganti dengan 1.5

Contoh 11-3

Diketahui suatu aset dengan nilai Investasi I = $900. Usia pakainya 5 tahun dengan nilai
sisa pada akhir usia pakai sebesar $70. Hitung besarnya depresiasi setiap tahun dengan
menggunakan metode DDBD?

Penyelesaian:

Besarnya depresiasi per tahun DDBDt = (2/N) x (Nilai Aset)t.

DDBDt = (2/N) x {P - Depresiasi s/p tahun ke t}.

DDBD tahun ke-1 = (2/5) x {900 - 0 } = $360

DDBD tahun ke-2 = (2/5) x {900 - 360} = $216

DDBD tahun ke-3 = (2/5) x {900 - 576} = $130

DDBD tahun ke-4 = (2/5) x {900 - 706} = $78

DDBD tahun ke-5 = (2/5) x {900 - 784} = $46


----------
$830
4. DDBD Conversi to SLD

Dalam DBD salah satu persoalan adalah nilai buku pada akhir periode depresiasi tidak
selalu sama dengan nilai sisa. Kemungkinannya adalah:

Book value > Nilai sisa


Ektek-IEG2H2 142
Book Value = Nilai sisa

Book Value < Nilai sisa

Pada saat Book Value > Nilai sisa, akan menimbulkan masalah dalam menetapkan nilai
aset perusahaan, karena itu perlu dihindarkan. Ada dua cara yang dapat digunakan:

cara-1:

melanjutkan perhitungan depresiasi sampai ditemukan nilai sisa.

Kelemahannya cara ini tidak selalu dapat dilakukan, terutama jika umur aset
tidak mungkin lagi ditambah atau aset betul-betul tidak produktif lagi.

cara-2:

menggabungkan metode DBD dengan SLD.

kapan DBD dikonversikan dengan SLD. ada dua pendekatan:

a. metode pemakaian tabel

b. metode perhitungan langsung

a. Metode Pemakaian Tabel

Dalam metode pemakaian tabel ada kolom umur aset dan kolom Tahun awal
penggunaan SLD (n)

Caranya:

- hitung rasio S/P.


- cocokkan rasio S/P tersebut di kolom S/P yg tersedia.
- Konversi dilakukan pada nilai tahun awal penggunaan SLD dengan
mempertimbangkan pada umur aset.

Ektek-IEG2H2 143
Tahun awal penggunaan SLD (n)
N
S/P S/P S/P S/P
(umur aset)
0 - <0.05 0.05 - <0.10 0.10 - <0.12 >=0.12
3 3
4 4 4
5 4 5
6 5 5
7 5 6
8 6 6 8
9 6 7 9
10 7 7 9
11 7 8 10
12 8 8 11
13 8 9 11
14 9 9 12
15 9 10 13
16 10 10 13
17 10 11 14
18 11 11 15 18
19 11 12 16 19
20 12 13 16 19

Contoh 11-4

Suatu aset senilai $900 mempunyai umur depresiasi 5 tahun dengan nilai sisa
diestimaikan $30. Hitung dan tentukan besarnya depresiasi dengan menggunakan
metode DDBD convertion to SLD.

Penyelesaian:

Rasio S/P = 30/900 = 0,033 nilai tsb ada pada kolom ke-2.

Setelah dicari pada tabel diketahui tahun penggantian untuk umur aset 4 tahun adalah
pada tahun ke-4. Artinya perubahan DDBD ke SLD pada tahun ke 4.

t =1 DDBD tahun ke-1 = (2/5) x {900 - 0 } = $360

t =2 DDBD tahun ke-2 = (2/5) x {900 - 360} = $216

t =3 DDBD tahun ke-3 = (2/5) x {900 - 576} = $130


Ektek-IEG2H2 144
Nilai buku pada akhir tahun ke-3 : $900 ($360+$216+$130) = $194.

SLD untuk 2 tahun sisanya (t=4 dan t=5) dapat dihitung sbb:

SLD = {1/sisa tahun}x{BV S}

SLD =(1/2) x (194 30) = $82

t = 4 SLD = $82

t = 5 SLD = $82

Skedul lengkap depresiasinya adalah:

Tahun ke Depresiasi Nilai Buku Keterangan


0 - $900 -
1 $360 540 DDBD
2 $216 324 DDBD
3 $130 194 DDBD
4 $82 112 SLD
5 $82 30 SLD

b. Metode Perhitungan Langsung.

Langkah perhitungan dalam metode perhitungan langsung sebagai berikut:

Hitung depresiasi dengan metode SLD dan DDBD secara bersamaan.

Bandingkan nilai SLD dan DDBD untuk masing-masing tahun yang sama.

Saat nilai SLD > DDBD, maka saat itu konversi dilakukan.

Catatan:

Nilai SLD masing-masing tahun dihitung sbb:

SLDt = (Book value diawal tahunt Nilai sisa) / umur aset tersisa diawal tahunt

Ektek-IEG2H2 145
Contoh 11-4 dapat dicari dengan metode perhitungan langsung sbb:

t DDBD Nilai Buku SLD Keterangan

0 - $900 - -

1 (2/5) x {900 - 0 } = $360 $540 (900-30)/(5) = $174 DDBD

2 (2/5) x {900 - 360} = $216 $324 (540-30)/(4) = $127,5 DDBD

3 (2/5) x {900 - 576} = $130 $194 (324-30)/(3) = $98 DDBD

4 (2/5) x {900 - 706} = $78 $112 (194-30)/(2) = $82 Konversi SLD

5 - $30 (194-30)/(2) = $82 Konversi SLD

5. Unit of Production Depreciation (UPD)

UPD: metode Penyusutan yang didasarkan pada kemampuan produktivitas kerjanya


(aktivitas produksinya). Variabel waktu tidak begitu berpengaruh kepada jenis aset
tersebut. Sebagai contoh adalah Pesawat terbang, deposit yang terkandung dalam
perut bumi.

Perhitungannya :

UPDt = (Produksit / produksi) x (P-S)

Contoh 11-5

Suatu mesin ekskavator yang dibeli dengan harga 700 juta rupiah digunakan untuk
menambang pasir/kerikil. Berdasarkan spesifikasinya eksavator tersebut mampu
menambang pasir sebanyak 50.000 m3 dan setelah itu masih mempuyai nilai sisa 150
juta rupiah. Jika jadwal kerja penambangan seperti tabel berikut, hitunglah depresiasi
tahunan ekskavator itu.

Ektek-IEG2H2 146
Tahun Kebutuhan Pasir
1 4.000 m3
2 6.000 m3
3 10.000 m3
4 10.000 m3
5 15.000 m3
6 5.000 m3
50.000 m3
Penyelesaian:

Skedul pembayaran depresiasi sbb:

Tahun Skedul Produksi Depresiasi (Rp juta)


1 4.000 m3 (4000/50.000)x(700-150)= 44
2 6.000 m3 (6000/50.000)x(700-150)= 66
3 10.000 m3 (10.000/50.000)x(700-150)= 110
4 10.000 m3 (10.000/50.000)x(700-150)= 110
5 15.000 m3 (15.000/50.000)x(700-150)= 165
6 5.000 m3 (5.000/50.000)x(700-150)= 55
50.000 m3 550

6. Accelerated Cost Recovery System (ACRS)

Penghitungan depresiasi berdasarkan property class lives yang lebih pendek


waktunya dibandingkan actual useful lives.

Salvage value diasumsikan sama dengan nol.

Prinsip dasar perhitungan memakai metode DDBD with conversion to SLD, dan
150%DBD with conversion to SLD.

Langkah penghitungan ACRS: Lihat Reference: Newnan, Donald G. p.281

- Tentukan property class dari aset yg akan didepresiasi.

Ektek-IEG2H2 147
catatan: untuk semua jenis property kecuali real estate masuk dalam salah satu
dari enam kelas (tabel 10-3), sedangkan semua real estate masuk dalam salah satu
dari dua kelas (tabel 10-3).

- Setelah kelas ditentukan, step berikutnya cari skedule depresiasi dari tabel 10-4
atau tabel 10-5

11.4 Pajak Pendapatan (Income Tax)

Depresiasi dilaksanakan untuk tujuan perpajakan sebagai suatu pengurangan


pendapatan terkena pajak sesuai dengan undang-undang serta peraturan perpajakan
yang telah ditetapkan oleh Pemerintah. Ada jenis pajak yang dikenakan kepada
perusahaan diantaranya:

1. Pajak pendapatan pajak yang dipungut sebagai fungsi dari pendapatan usaha
ataupun perorangan, yang besarnya sebagai persentase dari pendapatan bersih
perusahaan atau perorangan.

2. Pajak kekayaan dibebankan pemerintah pada pemilik tanah, bangunan,


mesin/peralatan, barang inventaris, dllnya.

3. Pajak penjualan ditentukan sebagai fungsi dari pembeliaan barang atau


pelayanan dan tidak ada kaitannya dengan pendapatan bersih atau keuntungan
perusahaan.

Yang relevan dibicarakan dlm persoalan ekonomi teknik: PAJAK PENDAPATAN

Pendapatan: hasil penjualan produk & jasa, deviden, bunga dari pinjaman, sewa-sewa,
penerimaan lainnya.

Potongan-potongan: kerugian-kerugian karena kebakaran, pencurian, iuran-iuran,


depresiasi, bunga obligasi, pengeluaran untuk R&D, dllnya.

Pendapatan kena pajak = Total pendapatan Bunga Depresiasi

Besarnya Pajak = Pendapatan kena pajak x Tarif pajak(%)

Ektek-IEG2H2 148
Contoh 11-6

Dalam kurun waktu 3 tahun hasil usaha sebuah perusahaan sebagai berikut (dalam juta
dollars):

Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3


Pendapatan kotor dari penjualan $200 $200 $200
Pembelian alat produksi (usia pakai 3 tahun) - $60 0 0
Pengeluaran operasional lainnya - $140 - $140 - $140
Hasil cash tahun tsb: 0 $60 $60

Hitung pendapatan kena pajaknya untuk masing-masing tahun?

Penyelesaian:

Alat produksi merupakan aset yang perlu didepresiasikan. Untuk depresiasi garis lurus
dengan nilai sisa setelah 3 tahun sama dengan nol, maka nilai depresiasinya adalah:

SLD per tahun = (P-S)/N = (60 0)/3 = $20 juta.

Maka Pendapatan kena pajaknya = 200 140 20 = $40 juta.

Misal tarif pajak 35% Besarnya pajak = 35% x $40 juta = $14 juta.

EVALUASI

Test Formatif dan umpan balik:


Perusahaan garmen sedang mempertimbangkan untuk membuka usaha dengan
menghasilkan suatu produk kemeja dan celana panjang. Estimasi biaya investasi awal
sebesar 1 milyar rupiah dengan nilai sisa nol setelah usia pakai 5 tahun, sedangkan
estimasi hasil produksi yang dijual tahun-1=10 ribu unit, tahun-2=12 ribu unit, tahun-
3=14 ribu unit, tahun-4= 15 ribu unit, dan tahun-5 = 16 ribu unit.

Ektek-IEG2H2 149
Harga jual per unit tahun-1 Rp90.000,- sedangkan biaya-biaya tunai tahun -1 Rp 550
juta,-.

Dengan mempertimbangkan tingkat inflasi, maka mulai tahun ke-2 dan seterusnya
harga jual naik 5% per tahun dibanding tahun sebelumnya, dan biaya-biaya tunai
diperkirakan juga naik 10% per tahun dibanding tahun sebelumnya.

a. Hitunglah biaya penyusutan setiap tahun jika metode penyusutannya SLD?

b. Hitunglah biaya penyusutan setiap tahun jika metode penyusutannya SOYD?

c. Dengan asumsi tarif pajak 20% buatlah tabel skedul depresiasi dan pajak untuk
masing-masing metode penyusutan tersebut pada a dan b?

REFERENSI

Newnan, Donald G., Engineering Economic Analysis, Engineering Press,Inc., 1992,


California, USA Grant, Ireson, Leavenworth, Principles of Engineering Economy,
John Wiley&Sons, 1990, Singapore Chapter 10; 11.
M. Giatman, Ekonomi Teknik, Edisi pertama, PT Rajagrafindo Persada, 2006,
Jakarta Bab 7.

Ektek-IEG2H2 150
12. AFTER TAX CASH FLOW

PENDAHULUAN

Pokok bahasan dalam materi ini, meliputi penyusunan cash flow setelah pajak dari
alternatif-alternatif investasi dengan mempertimbangkan perhitungan depresiasi dan
bunga, yang selanjutnya cash flow setelah pajak tersebut dianalisis tingkat
kelayakannya.

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Mahasiswa mampu memahami dan menyusun proyeksi cash flow setelah pajak dari
alternatif-alternatif investasi serta mampu melakukan analisis kelayakannya dengan
baik.

TUJUAN INSTUKSIONAL KHUSUS

1. Mahasiswa mengetahui kaitan antara perhitungan bunga dengan pajak.

2. Mahasiswa memahami proyeksi cash flow sebelum dan sesudah pajak.

3. Mahasiswa dapat melakukan analisis cash flow sesudah pajak dari beberapa
rencana alternatif investasi.

1 SKENARIO PEMBELAJARAN
2
3
.

Kegiatan perkuliahan dilaksanakan dengan skenario sebagai berikut:


1. Penjelasan tentang peta konsep (tunjukkan di peta konsep dimana posisi materi
yang akan di bahas), pokok bahasan , dan kompetensi yang akan dicapai (TIU dan
TIK).
2. Ringkasan materi disampaikan dengan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab.
3. Evaluasi pencapaian.
Ektek-IEG2H2 151
RINGKASAN MATERI

12.1 Hubungan Depresiasi, Bunga, pajak, dan Cash Flow Setelah Pajak.

Cash flow setelah pajak = Cash Flow sebelum pajak pajak.

Besarnya Pajak = Pendapatan kena pajak x Tarif pajak(%)

Pendapatan kena pajak = Total pendapatan Bunga Depresiasi

Jika proyek investasi adalah aset baru, maka cash flow sesudah pajak ( ATCF) dapat
dihitung sebagai berikut:

1. Investasi dibiayai dengan modal sendiri

a. ATCF = EAT +D

b. ATCF = EBIT (1-T) + D

c. ATCF = EBDIT (1-T) + T(D)

dimana : ATCF : After Tax Cash Flow


EAT : Earning After Tax
EBIT : Earning Before Interest and Tax
EBDIT: Earning Before Depreciation, Interest and Tax
D : Depreciation
T : Tax
2. Investasi sebagian dibiayai dari pinjaman yang mengharuskan bayar bunga
pinjaman (I= interest)

a. ATCF = EAT + I(1-T) + D

b. ATCF = (EBT + I) (1-T) + D

Contoh 12-1

Berikut adalah laporan laba rugi ilustratif untuk perhitungan cash flow dalam usulan
proyek investasi pada aset baru (dalam ribu dollars):

Ektek-IEG2H2 152
URAIAN Dengan Tanpa bunga
bunga
Penjualan 1500 1500
Biaya operasi tunai 800 800
Laba sebelum penyusutan,bunga dan pajak (EBDIT) 700 700
Beban penyusutan (D) 75 75
Laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) 625 625
Beban bunga (I) 25 0
Laba sebelum pajak (EBT) 600 625
Beban pajak 30% 180 187,5
Laba setelah pajak (EAT) 420 432,5

Dari data dalam tabel diatas cash flownya dapat dihitung sebagai berikut:

Dengan bunga ATCF = 420 + (1-0,3)25 + 75 = $ 512.500

Tanpa bunga ATCF = 432,5 + 75 = $ 512.500

EVALUASI

Test Formatif dan umpan balik:


1. Seorang pengusaha sedang mempertimbangkan untuk membuka usaha baru. Ada
dua usulan dalam hal penyediaan mesin untuk produksinya yaitu Merk-A dan Merk-
B. Data kedua merk tersebut seperti dalam tabel dibawah ini:

KETERANGAN MERK-A MERK-B


Harga perolehan Rp 160 juta Rp 100 juta
Umur ekonomis 8 tahun 5 tahun
Nilai sisa Rp 80 juta Rp 40 juta
Pendapatan operasional rerati per tahun Rp 65 juta Rp 50 juta
Beban operasional rerata per tahun Rp 40 juta Rp 30 juta

Ektek-IEG2H2 153
Hitung cash flow sesudah pajaknya bila diasumsikan metode penyusutan untuk
kedua mesin tersebut garis lurus (SLD), dan tingkat pajak 30% ?

2. Melihat maraknya pembangunan perumahan di kota, Seorang pengusaha muda


berkeinginan mendirikan usaha pembuatan bata di desanya. Untuk
menganalisisnya pengusaha muda tersebut meminta bantuan saudara. Berdasarkan
hasil survey yang dilakukan, diperoleh informasi sbb:
A. Kebutuhan investasi.
- Bangunan tempat kerja sederhana ukuran 20x10 m2 @ Rp 100 ribu,-
- Bangunan kantor sederhana ukuran 5x4 m2 @ Rp 300 ribu,-
- Bangunan dapur pembakar ukuran 10x10 m2 @ Rp 50 ribu,-
- Alat Tulis Menulis kantor Rp 500 ribu,-
- Peralatan pencetak batu bata dari besi Rp 500 ribu,-
- Peralatan gerobak dorong dari kayu 2 unit @ Rp 750 ribu,-
- Tanah lokasi usaha 400 m2 @ Rp 100.000
- Kebutuhan modal kerja Rp 3,5 juta,-
B. Sumber dana direncanakan melalui kredit dari Bank sebesar Rp 30 juta,-
dengan tingkat bunga 15% per tahun selama 5 tahun. Sisanya dipenuhi dengan
modal sendiri. Jadwal pengembalian kredit yang dibuat Bank sbb:

Tahun Jumlah Bunga Pokok Sisa Pinjaman


Angsuran Pinjaman
0 0 0 0 30.000.000
1 10.500.000 4.500.000 6.000.000 24.000.000
2 9.600.000 3.600.000 6.000.000 18.000.000
3 8.700.000 2.700.000 6.000.000 12.000.000
4 7.800.000 1.800.000 6.000.000 6.000.000
5 6.900.000 900.000 6.000.000 0

C. Kapasitas produksi (full capacity) per tahun sebesar 300.000 unit yang dilakukan
dalam 4 kali pembakaran. Rencana produksi tahun pertama dan kedua masing-

Ektek-IEG2H2 154
masing 80%, tahun ketiga sebesar 90%, tahun keempat dan kelima masing-
masing sebesar 100%.
D. Biaya-biaya sebagai berikut:
Biaya variabel

- biaya bahan baku per unit produksi Rp 35,-


- biaya bahan pembantu per unit produksi Rp 25,-
- upah tenaga kerja langsung per unit produksi Rp 50,-
- biaya bahan baku dasar dll per unit produksi Rp 15,-
Biaya tetap

- gaji karyawan kantor untuk 1 orang per tahun Rp 6 juta,-


- biaya umum administrasi rata-rata per tahun Rp 750 ribu,-
- Bangunan disusutkan dengan metode garis lurus selama umur proyek
- Peralatan disusutkan dengan metode garis lurus selama umur proyek
- biaya pemeliharaan dan perbaikan rata-rata per tahun Rp 950 ribu,-
E. Harga jual Rp 300,- per unit.
F. Nilai jual tanah pada akhir tahun ke-5 adalah Rp 80 juta,-
Dengan asumsi tingkat pajak perusahaan 30% dan required rate of return 20% ;
Ditinjau dari aspek keuangan, dengan menggunakan metode Net Present Value
apakah proyek tersebut layak dibiayai?. (Langkah Penyelesaian: Hitung nilai
investasi; Hitung nilai Penyusutan bangunan dan peralatan; Hitung Proyeksi After
Tax Cash Flow; Hitung Net Present Value.)

REFERENSI

Newnan, Donald G., Engineering Economic Analysis, Engineering Press,Inc., 1992,


California, USA Grant, Ireson, Leavenworth, Principles of Engineering Economy,
John Wiley&Sons, 1990, Singapore Chapter 10; 11.
M. Giatman, Ekonomi Teknik, Edisi pertama, PT Rajagrafindo Persada, 2006,
Jakarta Bab 7.

Ektek-IEG2H2 155
13. TUGAS KELOMPOK

PENDAHULUAN

Pembahasan pada materi ini adalah mengulas tugas yang sudah diberikan sebelumnya
sebagai tugas kelompok, mempresentasikannya, mendiskusikannya, sehingga
tergambar pemahaman dan pengaplikasian materi ekonomi teknik dalam bentuk
simulasi tugas tersebut.

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Mahasiswa mampu mengaplikasikan metode-metode analisis dalam bentuk simulasi


perencanaan atau pengembangan bisnis dengan mempertimbangkan semua aspek
yang terkait dengannya.

TUJUAN INSTUKSIONAL KHUSUS

Mahasiswa mampu melakukan analisis finansial terhadap suatu rencana bisnis/usaha


beberapa tahun kedepan, sehingga dapat mengantisipasi segala kemungkinan agar
rencana usaha tersebut layak secara ekonomis.

1 SKENARIO PEMBELAJARAN
2
3
.

Kegiatan perkuliahan dilaksanakan dengan skenario sebagai berikut:


1. Penjelasan tentang peta konsep (tunjukkan di peta konsep dimana posisi materi
yang akan di bahas), pokok bahasan , dan kompetensi yang akan dicapai (TIU dan
TIK).
2. Ringkasan materi disampaikan dengan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab.
3. Presentasi kelompok dan evaluasi pencapaian.

Ektek-IEG2H2 156
RINGKASAN MATERI

Tugas diberikan seminggu sebelumnya dan dikerjakan secara kelompok maksimal 5


orang. Hasil tugas dikumpulkan dalam bentuk hard copy, kemudian secara acak
beberapa kelompok mempresentasikan hasil tugasnya secara bergantian. Pada acara
presentasi tersebut dilakukan diskusi dan tanya jawab dari seluruh peserta.

Pengajar sebagai fasilitator dalam hal ini bisa memberikan klarifikasi terhadap masalah
yang timbul dalam diskusi tersebut.

Contoh tugas yang diberikan:

TTTT TUGAS KELOMPOK


(dikerjakan maksimal 5 orang)

1. Learning Objective
Melalui latihan pemecahan masalah, mahasiswa mampu mengevaluasi kelayakan
ekonomis suatu rencana kegiatan teknik dengan metode NPV, AW, BCR, PBP, dan IRR.

2. Skema Penilaian

Aspek Penilaian Skor


Perincian Investasi dan Modal Kerja 5
Skema pembayaran pinjaman Bank 5
Perhitungan depresiasi 10
Perkiraan pendapatan 10
Perhitungan biaya operasi 20
Perhitungan Laba Rugi 5
Penyusunan Cash Flow 15
Analisis Pay Back Period 5
Analisis Net Present Value 5
Analisis IRR 5
Analisis Benefit Cost Ratio 5
Summary dan Penyerahan Tugas Tepat Waktu 10

Total Nilai: 100

3. Soal

Ektek-IEG2H2 157
Sebuah perusahaan pengolahan air mineral merencanakan membangun suatu pabrik
pengolah dan pengemasan air mineral, dengan perkiraan data seperti pada tabel
dibawah ini.
Anda diminta untuk menguji kelayakan dari rencana investasi yang dimaksud, dengan
menyusun suatu laporan analisis kelayakan investasi yang terdiri dari lampiran-
lampiran berikut:
Summary hasil analisis yang memuat: besarnya total capital expenditure,
sumber pendanaan, bunga dan masa pengembaliaan, Required rate of return,
life time proyek, tingkat kelayakan investasi (Pay back period, IRR, NPV, BCR).
Parameter perhitungan
Perincian investasi dan modal kerja
Sumber Pendanaan
Rencana pembayaran pinjaman selama 10 tahun.
Perhitungan Penyusutan / Depresiasi mulai tahun ke-1 s/d tahun ke-15
Perkiraan Pendapatan / Revenue mulai tahun ke-1 s/d tahun ke-15
Parameter Biaya operasi tahun ke-1
Perhitungan Laba-rugi selama 15 tahun
Cash flow proyek mulai awal tahun ke-1 s/d akhir tahun ke-15

Bila diperlukan data tambahan yang tidak diketahui dalam tabel yang tersedia, buatlah
asumsi yang wajar menurut saudara.

a. Parameter yang digunakan.

No. Uraian Nilai Keterangan


1 Bunga Deposito per Tahun 6,00% Bank BUMN
2 Resiko Usaha 1,00% Perkirakan
3 Resiko Lain-lain 1,00% Perkirakan
4 Required Rate of Return (RRR) 8,00%
5 Bunga Pinjaman per Tahun 16,00% Bank BUMN
6 Bunga Obligasi per Tahun (bila ada) 10,00% Yang wajar.
7 Umur Ekonomis Proyek (Life Time) 15 Komp.Utama
8 Lama Pengembalian Pinjaman (Tahun) 10 Kesepakatan
9 Lama Pembayaran Obligasi (Tahun, bila ada) 0 Kesepakatan
10 Tingkat Inflasi per Tahun 10,00% Bappenas
11 Skema Pembayaran Pinjaman Bank 2 Pilih
(Pilih 1: Interest Only, 2: Interest & Diminishing
Principal,
3:Annuality, 4:Single Terminating Payment)
12 Metode Depresiasi 1 Pilih
(Pilih 1: Straight Line, 2: SOYD, 3: DDB)
13 Pajak Perusahaan Ssi aturan UU Pajak

Ektek-IEG2H2 158
b. Perincian Investasi & Modal Kerja

No. Uraian (Harta Tetap) Jumlah Sat. Harga


2
1 Tanah 10.000 M 1.000
2 Storage Tanks 2.000 KL 2.000
3 Blending Machine 1 Set 1.000.000
4 Filling Machines 1 Set 250.000
5 Packing Unit 1 Set 150.000
6 Packaging Unit 1 Set 50.000
7 Pumps & Compressor 1 Set 50.000
8 Office 500 M2 2.000
9 Warehouse & Other Buildings 2.000 M2 2.000
10 Road, Park Area & Others 2.000 M2 2.000
Electrical, Instrum. &
11 Automation 1 Set 1.000.000
12 Utilities 1 Set 1.000.000

Modal Kerja: 30% dari Investasi

c. Sumber Pendanaan.

NO Sumber Pendanaan Proporsi


1 Dana Sendiri 30%
2 Dana Luar- Pinjam Bank 70&

d. Metode Penyusutan: Straight Line

No. Uraian (Fixed Asset) Nilai Umur (tahun)


Perolehan

1 Tanah 0
2 Storage Tanks 15
3 Blending Machine 15
4 Filling Machines 15
5 Packing Unit 15
6 Packaging Unit 15
7 Pumps & Compressor 5
8 Office 15
9 Warehouse & Other Buildings 15
10 Road, Park Area & Others 15
11 Electrical, Instrum. & Automation 5
12 Utilities 5

Catatan: Setiap asset yang umurnya kurang dari 15 tahun, diperbaharui setiap akhir
usia pakai dengan asumsi terjadi kenaikan harga. Untuk pergantian yang pertama dan
yang kedua nilai perolehannya menjadi 150% dan 200% dari harga (nilai perolehan)
awal,

Ektek-IEG2H2 159
e. Parameter Biaya Operasi Tahun ke-1

No. Uraian Fixed/ Komponen Biaya


Var.
Cost
I Biaya Langsung :
1 Bahan Baku (Terhadap Produksi) Varia Harga %
ble Naik/Th
- Bakan Baku Utama 25,00% x H. Jual 5,00%
- Bahan Pembantu 10,00% x H. Jual 5,00%
- Bahan Lain-lain (Packing, etc) 5,00% x H. Jual 5,00%
Volume
2 Tenaga Kerja Langsung : Fxed Jumlah Upah/prod %
Naik/Th
- Tenaga Kasar/Buruh 20 Rp.500 10,00%
- Operator 10 Rp.750 10,00%
Jumlah
3 Biaya Utilitas : Varia Jlh/Prod Harga/prod %
ble Naik/Th
- Tenaga Listrik Rp.2000 10,00%
- Bahan bakar / lain-lain Rp.3000 10,00%
10,00%
4 Biaya QC/QA Varia Rp.9000/Prod 5,00%
ble
5 Biaya Pemeliharaan (Komplek Pabrik) Fixed Biaya/Th %
naik/th
- Permesinan Rp.300 jt 5,00%
- Properti Rp.200 jt 5,00%
5,00%
6 Overhead Prabrik Fixed
Terhadap Tenaga Kerja Langsung 40,00% 5,00%

II Biaya Tak Langung :


1 Tenaga Kerja Tak Langsung : Fixed Jumlah Gaji/Bln %
Naik/Th
- Pengawas 4 Rp 3 juta 5,00%
- Manajer 2 Rp 4 juta 5,00%
- Tenaga Keamanan 12 Rp 1.2 juta 5,00%
Jumlah 18 5,00%

2 Biaya Umum Pabrik Fixed Per Bulan %


Naik/Th
(Khusus di lokasi Pabrik) Rp50 juta 10,00%

3 Beban Kantor Pusat Fixed Jumlah Per Bulan %


Naik/Th
* Beban Gaji :
- Direksi 4 Rp10 juta 5,00%
- Manager 8 Rp 6 juta 5,00%
- Staff 10 Rp 1.8 juta 5,00%
- Administrasi 15 Rp 1.5 juta 5,00%
- Tenaga Keamanan 40 Rp 1.2 juta 5,00%

Ektek-IEG2H2 160
* Overhead Manajemen Kantor Pusat (TK)
Terhadap Beban Gaji Kantor Pusat 40,00% 5,00%
* Biaya Umum Kantor Pusat Rp.50 juta 5,00%

4 Biaya Pemasaran : Jumlah Per Bulan %


Naik/Th

- Gaji Staf Pemasaran Fixed 30 Rp 3 juta 5,00%


- Administrasi 20 Rp 1.5 juta 5,00%
- Fee Agen Variab 5% dari Rev. 5,00%
le
- After Sales Service 1% dari Rev. 5,00%
- Promosi Variab 10%dari Rev 10,00%
le
- Biaya Distribusi / Produk Variab Rp 10 rb 10,00%
le
- Perjalanan Dinas Variab
le
- Biaya Pemasaran Lain Variab
le

f. Perkiraan Pendapatan/Revenue

Jenis Produk yang dijual

NO Uraian Prosentase naik Tahun ke-1


1 Produk/Jasa kelas C :
Volume-Penjualan (set. Produk) 5,00% 200.000
Harga Per Set. 5,00% 100.000
2 Produk/Jasa kelas B:
Volume-Penjualan (set. Produk) 5,00% 300.000
Harga Per set. 5,00% 110.000
3 Produk/Jasa kelas A :
Volume-Penjualan (set.produk) 5,00% 100.000
Harga Per set. 5,00% 120.000

REFERENSI

Kuswandi, Analisa Keekonomian Proyek, Andi Offset, 2007, Yogyakarta.


Abdul Halim, Analisis Investasi, Salemba empat, 2003, Jakarta.

Ektek-IEG2H2 161
14. ANALISIS PENGGANTIAN (REPLACEMENT)

PENDAHULUAN

Pokok bahasan dalam materi ini, meliputi konsep replacement - yakni beberapa alasan
yang mendasari dilakukannya penggantian terhadap suatu aset; penentuan umur
ekonomis aset pengganti serta umur sisa yang ekonomis dari aset yang mau diganti;
teknik analisis penggantian.

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Mahasiswa mampu memahami dan melakukan analisis penggantian dari suatu aset
yang akan diganti dibandingkan dengan aset pengganti sehingga keputusan yang
diambil tepat dan benar.

TUJUAN INSTUKSIONAL KHUSUS

1. Mahasiswa mengetahui konsep dan tujuan dilaksanakannya penggantian


(replacement).

2. Mahasiswa mampu melakukan analisis penggantian dengan baik dan benar.

1 SKENARIO PEMBELAJARAN

2

Kegiatan perkuliahan dilaksanakan dengan skenario sebagai berikut:


1. Penjelasan tentang peta konsep (tunjukkan di peta konsep dimana posisi materi
yang akan di bahas), pokok bahasan , dan kompetensi yang akan dicapai (TIU dan
TIK).
2. Ringkasan materi disampaikan dengan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab.
3. Evaluasi pencapaian.

Ektek-IEG2H2 162
RINGKASAN MATERI

14.1 Konsep Replacement


Semua aset yang dimiliki dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari memiliki
keterbatasan umur. Di mana umur aset dalam ekonomi teknik dibedakan atas umur
pakai dan umur ekonomis. Sedangkan dalam melakukan analisis penggantian
(replacement), umur aset yang digunakan adalah umur ekonomis.

Dalam menentukan kapan suatu aset harus diganti atau masih digunakan, perlu
dipertimbangkan unsur-unsur ekonomisnya, yaitu dengan membandingkan antara
biaya yang akan dikeluarkan oleh aset tersebut dengan manfaat yang akan
diperolehnya. Sebab, dapat saja terjadi suatu aset masih menguntungkan, namun
tersedia alternatif lain yang lebih menguntungkan. Jadi tujuan analisis penggantian
adlah untuk menentukan apakah aset yang saat ini digunakan perlu diganti dengan aset
baru yang lebih ekonomis, dan kapan penggantian itu sebaiknya dilakukan.

Alasan yang mendasari dilakukannya penggantian terhadap suatu aset, diantaranya:

1. Perlunya penambahan kapasitas


2. Terjadinya peningkatan ongkos produksi
3. Terjadi penurunan produktivitas
4. Keusangan alat

14.2 Konsep Aset yang Dipertahankan dan Aset Pengganti


Besar dan lamanya aliran dana (cash flow) dari aset yang dipertahankan dan aset
pengganti biasanya sangat berbeda. Pada umumnya aset pengganti selalu memiliki
biaya investasi yang lebih tinggi dibanding nilai sekarang dari aset yang dipertahankan
serta biaya operasional & perawatan yang lebih rendah.

Nilai sekarang dari aset yang dipertahankan adalah nilai jual dari aset tersebut pada
saat ini, sedangkan nilai sekarang dari aset pengganti adalah seluruh biaya yang
dikeluarkan untuk pengadaan aset tersebut sampai mulai dioperasikan termasuk biaya

Ektek-IEG2H2 163
pelatihannya. Sedangkan biaya masa lalu yang terjadi pada aset yang dipertahankan
dalam analisis penggantian ini tidak dipertimbangkan lagi.

Sisa umur ekonomis dari aset yang dipertahankan dihitung dari mulai analisis
penggantian dilakukan, sedangkan umur ekonomis untuk aset pengganti diperoleh dari
rencana penggunaannya.

Umur ekonomis adalah usia dimana terjadinya EUAC paling kecil (minimum).

Contoh 14.1

Mesin lama yang telah beroperasi selama 5 tahun nilai pasarnya saat ini $5000,
sedangkan estimasi biaya perawatan dan nilai sisanya seperti dalam tabel berikut ini:

Umur Estimasi nilai sisa pada Estimasi biaya


tersisa (n) akhir tahun ke-n perawatan
0 P = $ 5000 -
1 4000 $0
2 3500 100
3 2500 200
4 2000 300
5 2000 400
6 2000 500
7 2000 600
8 2000 700
9 2000 800
10 2000 900
11 2000 1000

Pada tingkat suku bunga 10% per tahun, hitung umur ekonomis tersisa dari aset
tersebut?

Ektek-IEG2H2 164
Penyelesaian:

Umur Estimasi nilai Estimasi Jika dihentikan pada akhir tahun ke-n
tersisa sisa (S) pada biaya EUAC Capital EUAC
Total
(n) akhir tahun ke-n perawatan Recovery Perawatan
EUAC
(P-S)x(A/P,10%,n)+Si 100(A/G,10%,n)
0 P = $ 5000 - - - -
1 4000 $0 $1100 + 400 $0 $ 1500
2 3500 100 864 + 350 48 1262
3 2500 200 804 + 300 94 1198
4 2000 300 789 + 250 138 1177
5 2000 400 791 + 200 181 1172
6 2000 500 689 + 200 222 1111
7 2000 600 616 + 200 262 1078
8 2000 700 562 + 200 300 1062
9 2000 800 521 + 200 337 1058
10 2000 900 488 + 200 372 1060
11 2000 1000 462 + 200 406 1068

Dari tabel terlihat apabila aset tersebut dihentikan pada usia 9 tahun lagi, maka nilai EUAC
sebesar $1058 , dan ini merupakan nilai EUAC minimum. Maka umur ekonomis tersisa dari
aset tersebut adalah 9 tahun, artinya bila aset tersebut dipertahankan sampai umur ekonomis
tersebut, maka besarnya biaya total yang dikeluarkan per tahun selama 9 tahun adalah $ 1058.

Contoh-14.2

Sebuah mesin baru harganya $10.000 serta tidak ada nilai sisa segera setelah
diinstalasi. Biaya pemeliharaan pada tahun pertama masih ditanggung penjual
(garansi), sedangkan biaya pemeliharaan tahun ke-2 adalah $600 dan akan naik sebesar
$600 secara arithmatic gradient untuk tahun-tahun selanjutnya. Jika tingkat suku bunga
sebesar 8% per tahun, hitunglah usia pakai yang menghasilkan EUAC minimum?

Ektek-IEG2H2 165
Penyelesaian:

Estimasi nilai Jika dihentikan pada akhir tahun ke-n


Estimasi
Umur sisa (S) pada
biaya EUAC Capital EUAC
(n) akhir tahun Total
perawatan Recovery Perawatan
ke-n EUAC
(P-S)x(A/P,8%,n)+Si 600(A/G,8%,n)
0 P = $ 10.000 - - - -
1 0 $0 $10.800 + 0 $ 0 $ 10.800
2 0 600 5608 + 0 289 5897
3 0 1200 3880 + 0 569 4449
4 0 1800 3019 + 0 842 3861
5 0 2400 2505 + 0 1108 3613
6 0 3000 2163 + 0 1366 3529
7 0 3600 1921 + 0 1616 3537
8 0 4200 1740 + 0 1859 3599
9 0 4800 1601 + 0 2095 3696

Jika usia pakai 6 tahun, maka menghasilkan EUAC minimum yaitu $3529 umur
ekonomis = 6 tahun.

14.3 Teknik Analisis Penggantian


Seperti yang sudah dijelaskan pada sub bab diatas, maka untuk aset lama maupun aset
baru faktor umur ekonomis merupakan hal penting. Selanjutnya dalam teknik analisis
penggantian dibedakan dua kondisi, yaitu usia pakai tersisa dari aset lama sama dengan
usia pakai aset baru, dan usia pakai tersisa dari aset lama berbeda dengan usia paki
aset baru.

1. Usia pakai tersisa aset lama (Defender) sama dengan usia pakai aset baru
(challenger).

Pada kondisi ini metode analisis yang dipilih bisa fleksibel, bisa diselesaikan dengan
present worth analysis, annual cash flow analysis, rate of return analysis, benefit cost
ratio analysis, dan lainnya. Dalam contoh berikut diilustrasikan analisis penggantian
sebelum pajak dan sesudah pajak untuk kondisi usia pakai yang sama.

Ektek-IEG2H2 166
Contoh-14.3

Ditentukan bahwa alat lama (Defender) harus diganti dengan alat baru (Challenger).
Data kedua alat tersebut sebagai berikut:

Alat lama (Defender):

Harga pasar saat ini adalah $200, biaya perawatan per tahun sebesar $80, usia pakai
tersisa 5 tahun, serta nilai sisa sama dengan nol.

Alat baru (Challenger):

Harganya adalah $1050, biaya perawatan per tahun nol (free maintenance), usia pakai
5 tahun, serta nilai sisa sama dengan $250. Bila alat ini dipasang maka diestimasikan
terjadi penurunan biaya operasional per tahun sebesar $120 (biaya lembur pegawai).

Jika MARR 10% sebelum pajak, perlukah alat lama tersebut diganti?

Penyelesaian:

Hitung EUAC untuk masing-masing alat tersebut.

Alat lama EUAC = (200-0)(A/P,10%,5) + 80

= 200(0,2638) + 80 = $132,76

Alat baru EUAC = (1050 250) (A/P,10%,5) + 250(0,10) 120

= 800(0,2638) + 25 120 = $116,04

EUAC (alat baru) < EUAC (alat lama) maka sebaiknya diganti.

Contoh-14.4

Jika MARR sama dengan 8% setelah pajak, perlukah alat lama diganti alat baru pada
persoalan contoh 14.3 diatas, bila ditetapkan bahwa masing-masing alat didepresiasi 4
tahun menggunakan SLD, serta tarif pajak diasumsikan 34%. (Perlu diketahui bahwa
alat lama harga awalnya $1600 dan sudah dipakai sejak 2 tahun lalu).

Ektek-IEG2H2 167
Penyelesaian:

Hitung After Tax cash Flow

Alat lama

Before Tax Taxable 34% Income After Tax


Year SLD
Cash Flow Income Taxes Cash Flow
0 - $200 - + $600 * - $204 * - $ 404
1 - 80 $400 - 480 + 163 + 83
2 - 80 $400 - 480 + 163 + 83
3 - 80 0 - 80 + 27 - 53
4 - 80 0 - 80 + 27 - 53
5 - 80 0 - 80 + 27 - 53
Salvage: 0

Catatan: * Market value: $200 sedangkan Book value: $800 Capital Loss, sehingga
ada saving sebesar 34% x $600 = $204.

EUAC = [ 404 - 83(P/A,8%,2) + 53(P/A,8%,3)(P/F,8%,2)]x(A/P,8%,5)

= $93,46.

Alat Baru

Before Tax Taxable 34% Income After Tax


Year SLD
Cash Flow Income Taxes Cash Flow
0 - $1050 - - - - $ 1050
1 + 120 $200 - $80 + $27 + 147
2 + 120 200 - 80 + 27 + 147
3 + 120 200 - 80 + 27 + 147
4 + 120 200 - 80 + 27 + 147
5 + 120 0 + 120 - 41 +329
Salvage: + 250

EUAC = [ 1050 147(P/A,8%,4) 329(P/F,8%,5)]x(A/P,8%,5)

= $ 84,97.

Berdasarkan analisis sesudah pajak maka alat baru sebaiknya dipilih.

2. Usia pakai tersisa Defender berbeda dengan usia pakai challenger

Ektek-IEG2H2 168
Untuk kondisisi usia pakai defender berbeda dengan usia pakai challenger, pada
umumnya metode analisis annual cash flow merupakan metode yang paling cocok.

Contoh-14.5

Mesin baru yang datanya seperti pada contoh-14.2 dipertimbangkan untuk


menggantikan mesin lama yang kondisinya sebagai berikut:

Bila masih mau dipertahankan, maka perlu dilakukan overhaul saat ini dengan biaya
$4000. Kemudian biaya perawatan dua tahun kedepan sebesar $1800 per tahun, yang
selanjutnya pada tahun-tahun selanjutnya meningkat $1000 secara arithmatic gradient.
Nilai sisa sama dengan nol.

Lakukan analisis apakah penggantian dengan mesin baru merupakan keputusan yang
benar?

Penyelesaian:

Hitung EUAC mesin lama (defender) bila dihentikan pada tahun ke-n.

Umur Jika dihentikan pada akhir tahun ke-n


(n) EUAC Over haul= EUAC Perawatan = $1800 +
Total EUAC
$4000.(A/P,8%,n) $1000 gardient dari tahun ke-3
1 $4320 $ 1800 $6120
2 2243 1800 4043
3 1552 1800 + 308* 3660
4 1208 1800 + 683^ 3691
5 1002 1800 + 1079 3881
Catatan:
* Pada tiga tahun pertama, biaya perawatan adalah $1800; $1800; $2800.
Sehingga EUAC = 1800 + 1000(A/F,8%,3) = 1800 + 308
^ EUAC = 1800 + 1000(P/G,8%,3)(P/F,8%,1)(A/P,8%,4) = 1800 + 683.

Pada EUAC minimum $3660, sisa usia ekonomis defender adalah 3 tahun. Sedangkan
usia ekonomis mesin baru (challenger) adalah 6 tahun dengan EUAC $3529.

Jadi karena EUAC (challenger) < EUAC (Defender) maka direkomendasikan mesin lama perlu
diganti mesin baru saat ini.

Ektek-IEG2H2 169
EVALUASI

Test Formatif dan umpan balik:


1. Selesaikan soal 12.8 yang terdapat pada buku referensi Newnan?
2. Perusahaan saat ini memiliki satu unit mesin produksi yang dibeli 4 tahun lalu
dengan harga 40 juta rupiah. Bila mesin tersebut dijual saat ini harganya 10 juta
rupiah, namun masih dapat digunakan sampai empat tahun kedepan serta Nilai Sisa
pada akhir masa pakainya nol rupiah. Untuk tujuan perpajakan pada saat awal
penggunaan mesin tersebut telah ditetapkan depresiasinya menggunakan metode
garis lurus (SLD) selama 8 tahun.

Saat ini sudah muncul mesin baru dengan teknologi yang lebih baik dengan harga
37 juta rupiah serta dapat digunakan sampai empat tahun dengan nilai sisa nol
rupiah. Sedangkan untuk keperluan perpajakannya digunakan depresiasi dengan
metode Sum Of Years Digits (SOYD). Jika perusahaan memakai mesin dengan
teknologi baru ini, diperkirakan biaya operasional dan pemeliharaannya bisa
dihemat 9 juta rupiah setiap tahunnya.

Hitunglah After Tax Incremental Rate of Returnnya serta tentukan pilihan terbaik,
apakah mempertahankan mesin lama atau menggantinya dengan mesin baru saat
ini, jika tingkat suku bunga 10% per tahun dan tarif pajak pendapatan 30%.

REFERENSI

Newnan, Donald G., Engineering Economic Analysis, Engineering Press,Inc., 1992,


California, USA Grant, Ireson, Leavenworth, Principles of Engineering Economy,
John Wiley&Sons, 1990, Singapore Chapter 12.
M. Giatman, Ekonomi Teknik, Edisi pertama, PT Rajagrafindo Persada, 2006,
Jakarta Bab 8.

Ektek-IEG2H2 170

Anda mungkin juga menyukai