I. Hari/ Tanggal :
II. Waktu :
III. Sasaran :
IV. Pokok Bahasan : Gizi Seimbang Untuk Remaja
V. Sub Pokok Bahasan : 1 Pengertian gizi seimbang;
2. Prinsip gizi pada remaja;
3. Faktor yang mempengaruhi gizi remaja;
4. Kebutuhan zat gizi seimbang usia remaja;
5. Masalah gizi pada remaja;
6. Pola makan yang baik bagi remaja.
VI. Tujuan Instruksional Umum :
Diharapkan setelah penyuluhan sasaran dapat mengetahui dan memahami tentang
gizi seimbang serta merubah pola makan demi tercapainya gizi seimbang remaja.
VII. Tujuan Instruksional Khusus :
1. Sasaran dapat memahami apa itu gizi seimbang bagi remaja;
2. Sasaran dapat memahami prinsip gizi seimbang remaja;
3. Sasaran dapat memahami faktor yang mempengaruhi gizi remaja;
4. Sasaran dapat menyebutkan zat-zat gizi seimbang/makanan yang baik bagi remaja;
5. Sasaran dapat memahami masalah gizi yang di derita remaja;
6. Sasaran di harapkan dapat mengubah pola makan dengan gizi seimbang.
d. Media dan Alat Bantu : leafleat, gambar, food model, laptop, proyektor
X. Evaluasi :
1. Remaja dapat Menjelaskan pengertian gizi seimbang;
2. Remaja dapat Menjelaskan Prinsip gizi pada remaja;
3. Remaja dapat Menjelaskan Faktor yang mempengaruhi gizi remaja;
4. Remaja dapat Menjelaskan kebutuhan zat gizi seimbang usia remaja;
5. Remaja dapat Menjelaskan masalah gizi pada remaja;
6. Remaja dapat Menjelaskan pola makan yang baik bagi remaja.
1. Pengertian Gizi
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara
normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran
zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal
dari organ-organ, serta menghasilkan energi.
Tak satu pun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang mampu membuat
seseorang untuk hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif. Oleh karena itu, setiap orang perlu
mengkonsumsi anekaragam makanan; kecuali bayi umur 0-6 bulan yang cukup mengkonsumsi
Air Susu Ibu (ASI) saja. Bagi bayi 0-6 bulan, ASI adalah satu-satunya makanan tunggal yang
penting dalam proses tumbuh kembang dirinya secara wajar dan sehat.
Makan makanan yang beranekaragam sangat bermanfaat bagi kesehatan. Makanan yang
beraneka ragam yaitu makanan yang mengandung unsur-unsur zat gizi yang diperlukan tubuh
baik kualitas maupun kuantintasnya, dalam pelajaran ilmu gizi biasa disebut triguna makanan
yaitu, makanan yang mengandung zat tenaga, pembangun dan zat pengatur. Apabila terjadi
kekurangan atas kelengkapan salah satu zat gizi tertentu pada satu jenis makanan, akan
dilengkapi oleh zat gizi serupa dari makanan yang lain. Jadi makan makanan yang beraneka
ragam akan menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat
pengatur.
Makanan sumber zat tenaga antara lain: beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi jalar,
kentang, sagu, roti dan mi. Minyak, margarin dan santan yang mengandung lemak juga dapat
menghasilkan tenaga. Makanan sumber zat tenaga menunjang aktivitas sehari-hari.
Makanan sumber zat pembangun yang berasal dari bahan makanan nabati adalah kacang-
kacangan, tempe, tahu. Sedangkan yang berasal dari hewan adalah telur, ikan, ayam, daging,
susu serta hasil olahan, seperti keju. Zat pembangun berperan sangat penting untuk pertumbuhan
dan perkembangan kecerdasan seseorang.
Makanan sumber zat pengatur adalah semua sayur-sayuran dan buah-buahan. Makanan
ini mengandung berbagai vitamin dan mineral, yang berperan untuk melancarkan bekerjanya
fungsi organ-organ tubuh.
Gizi seimbang bagi remaja adalah makanan yang di konsumsi remaja yang mengandung
zat sumber tenaga ,zat pembangun,dan zat pengatur serta beraneka ragam jenisnya.
Growth Spurt :
1. Anak perempuan : antara 10 dan 12 tahun
2. Anak laki-laki : umur 12 sampai 14 tahun.
Permulaan growth spurt pada anak tidak selalu pada umur yang sama melainkan
tergantung individualnya. Pertumbuhan yang cepat biasanya diiringi oleh pertumbuhan aktivitas
fisik sehingga kebutuhan zat gizi akan naik pula.
Penyelidikan membuktikan bahwa apabila manusia sudah mencapai usia lebih dari 20
tahun, maka pertumbuhan tubuhnya sama sekali sudah terhenti. Ini berarti, makanan tidak lagi
berfungsi untuk pertumbuhan tubuh, tetapi untuk mempertahankan keadaan gizi yang sudah
didapat atau membuat gizinya menjadi lebih baik. Dengan demikian, kebutuhan akan unsur-
unsur gizi dalam masa dewasa sudah agak konstan, kecuali jika terjadi kelainan-kelainan pada
tubuhnya, seperti sakit dan sebagainya. Sehingga mengharuskan mendapatkan kebutuhan zat gizi
yang lebih dari biasanya.
https://www.scribd.com/document/342582149/SAP-Pemenuhan-Gizi-Anak-Remaja