Anda di halaman 1dari 11

1

A. Skenario II
Anda ingin melakukan sebuah penelitian pada murid SD di
Kecamatan Sumbang berkaitan dengan hubungan pengetahuan kesehatan gigi
dan mulut terhadap pengalaman karies gigi permanen. Penelitian
dilaksanakan di Kecamatan Sumbang dengan pertimbangan merupakan salah
satu kecamatan yang banyak ditemui kasus penyakit gigi dan mulut di
kabupaten Banyumas berdasarkan laporan Dinkes Banyumas tahun 2014.
Penelitian akan dilaksanakan pada bulan September-Desember 2015 di 20 SD
Kecamatan Sumbang.
Berdasarkan laporan, karakteristik usia dan kelas pada murid SD
Kecamatan Sumbang adalah sebagai berikut:
Kelas Rata-rata Usia Jumlah SD Jumlah Murid
1 7 tahun 20 1214
2 8 tahun 20 1300
3 9 tahun 20 1004
4 10 tahun 20 1202
5 11 tahun 20 1094
6 12 tahun 20 1344
Total 7158

B. Kerangka Konsep

Variabel Terkendali
1. Usia berkisar 7 =-hingga 12
tahun
2. Kelas SD

Variabel Bebas Variabel Terikat


Pengetahuan kesehatan Tingkat karies
gigi dan mulut gigi permanen

Variabel Tidak Terkendali


1. Kondisi rongga mulut
2. Jenis kelamin
3. Frekuensi sikat gigi
4. Jenis diet

Gambar 1.1 Kerangka Konsep


2

C. Hipotesis

1. Terdapat pengaruh hubungan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut

dengan tingkat karies gigi permanen siswa SD.

2. Semakin tinggi pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut maka

semakin rendah pengalaman karies gigi permanen siswa SD.

D. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik, dengan

langkah peneliti mencari atau menganalisis antar variabel untuk menerangkan

kejadian yang diamati (Sastroasmoro dan Sofyan, 2008).

E. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian dengan metode Cross Sectional Study. Cross

sectional berfungsi untuk mempelajari korelasi antara faktor-faktor risiko

dengan efek yang berupa penyakit atau status kesehatan tertentu. Observasi

dilakukan pada semua obyek untuk semua variabel dan dilakukan satu kali

atau disebut dengan pendekatan point time (Pratiknya, 2003). Berdasarkan

kasus skenario menggunakan cross sectional yaitu menganalisis hubungan

pengetahuan murid SD umur 7-12 tahun pada kesehatan gigi dan mulut

terhadap pengalaman karies gigi permanen. Teknik pengumpulan data yang

akan digunakan dalam penelitian ini menggunakan kuisioner dan

pemeriksaan DMF-T pada sampel.

F. Lokasi dan Waktu Penelitian


3

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September Desember dengan lokasi

di 20 SD Kecamatan Sumbang

G. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas

Variabel bebas penelitian ini adalah pengetahuan kesehatan gigi dan mulut

2. Variabel terikat

Variabel terikat penelitian ini adalah tingkat karies gigi permanen

3. Variabel terkendali

a. Usia

b. Kelas SD

4. Variabel Tidak Terkendali

a. Kondisi rongga mulut

b. Jenis kelamin

c. Frekuensi sikat gigi

d. Jenis diet

H. Definisi Operasional

Definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini dapat dijelaskan

pada Tabel 1 berikut.

Tabel 1 Definisi Operasional

No Variabel Definisi Operasional Cara Pengukuran Skala


1. Tingkat karies gigi Karies adalah suatu Pemeriksaan Rasio
permanen penyakit yang mengenai langsung pada
jaringan keras gigi pada gigi
email, dentin, dan menggunakan
sementum. Karies dapat kaca mulut,
disebabkan oleh aktivitas
sonde dan
jasad renik dalam
4

karnohidrat. Gejala klinis dicatat pada


karies adanya formulir.
demineralisasi jaringan
bersamaan dengan Hasil
kerusakan bahan organik pengukuran
lainnya (Ilyas, 2011). merupakan hasil
Perhitungan tingkat karies penjumlahan
gigi permanen dapat DMF-T setiap
dilakukan dengan siswa dan
menggunakan DMF-T. kemudian dicari
Nilai DMF-T adalah mean kelompok.
angka yang menunjukkan
jumlah gigi dengan karies
pada siswa SD.
Angka D = Decay : Gigi
yang berlubang karena
karies gigi.
Angka M = Missing :
Gigi yang dicabut karena
karies gigi.
Angka F = Filling : Gigi
yang ditambal atau
ditumpat karena karies
dan dalam keadaan baik
(Indirawati dan
Magdarina, 2013).

2. Pengetahuan Pengetahuan seseorang Kuisioner Rasio


kesehatan gigi dan tentang kesehatan gigi
mulut dan mulut yang dapat Hasil
dinilai dari pengertian pengukuran
kesehatan gigi mulut, merupakan hasil
penyebab, akibat, jenis penjumlahan
masalah, dan cara pengetahuan
perawatan yang benar. kesehatan gigi
Pengetahuan siswa sangat dan mulut setiap
penting dalam mendasari siswa dan
terbentuknya perilaku kemudian dicari
yang mendukung atau mean kelompok.
tidaknya kebersihan gigi
dan mulutnya.
Dengan melakukan
skoring terhadap
pengetahuan kesehatan
gigi dan mulut agar dapat
dilakukan penghitungan
(Angela, 2008). Tingkat
skoring tersebut adalah:
1 : Sangat tdk mengetahui
2 : Kurang mengetahui
3 : Cukup mengetahui
4 : Mengetahui
5

5 : Sangat mengetahui
Total skor tersebut
kemudian dicari mean
untuk mengetahui mean
setiap kelompok.

I. Populasi dan Sampel

Populasi merupakan semua sumber data yang diperlukan untuk mendorong

jalannya penelitian (Levy dan Ellis, 2011).

Kriteria sampel pada penelitian ini adalah:

1. Kriteria Inklusi
a. Anak umur 7-12 tahun
b. Tidak kondisi sistemik
c. Bersedia mengisi kuisioner

d. Bersedia dilakukan pemeriksaan (kooperatif) dan sehat

2. Kriteria Ekslusi

a. Tidak bersedia dilakukan pemeriksaan (non-kooperatif) dan tidak

sehat.

b. Tidak bersedia mengisi kuisioner

c. Menderita penyakit sistemik

Berdasarkan skenario populasi penelitian ini adalah anak

berusia 7 tahun sampai 12 tahun pada 20 Sekolah Dasar (SD) di

Kecamatan Sumbang berusia 7

n= N
(1 + N. e2)

Keterangan:

n: Jumlah sampel

N: Populasi
6

e: Error tolerance (taraf signifikansi, dalam hal ini digunakan 0.05)

Sampel pada skenario dapat ditentukan dengan perhitungan sebagai berikut:

n= 7158
[1 + 7158 (0.05)2]
n= 7158
1 + 17.895
n = 7158
18.895
n = 378.8 379
Perhitungan tersebut menunjukkan dibutuhkannya sampel minimal 379

responden. Perhitungan drop out dilakukan dengan penambahan sebesar

10% dari hasil sampel untuk mengantisipasi peserta drop out (10% x 379) =

38 responden, sehingga sampel yang akan diteliti sebanyak 379 + (38) = 417

responden.

Menurut Atmadilaga (1994), setelah mendapat sampel minimal untuk sampel

tiap kelas dapat dihitung menggunakan turunan rumus slovin:

fi = Ni ni = fi x n
N

Kelas 1: fi = = 0.1696, ni = 0.1696 x 417 = 71 responden

Kelas 2: fi = = 0.1816, ni = 0.1816 x 417 = 76 responden

Kelas 3: fi = = 0.1402, ni = 0.1402 x 417 = 58 responden

Kelas 4: fi = = 0.1679, ni = 0.1679 x 417 = 70 responden


7

Kelas 5: fi = = 0.1528, ni = 0.1528 x 417 = 64 responden

Kelas 6: fi = = 0.18776, ni = 0.18776 x 417 = 78 responden

Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan teknik stratified

random sampling. Merupakan pengambilan sampel dengan pemilihan

berdasarkan strata. Teknik ini digunakan bila sampling dilakukan pada semua

subyek dalam satu kesatuan sehingga akan menghasilkan sampel dengan

variasi yang besar sehingga dilakukan stratifikasi agar meminimalisasi bias.

Variabel yang sering digunakan banyak sekali seperti jenis kelamin, usia, ras,

status gizi dan sebagainya. Penelitian ini menggunakan tingkatan usia

(Sastroasmoro dan Ismael, 2011).

J. Sumber Data

Sumber data yang diperoleh adalah sumber data primer yang diperoleh

langsung melalui saat dilakukannya penelitian / penelitian langsung.

K. Alat dan Bahan

1. Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian antara lain ialah masker, handscoon,

kaca mulut (mirror), sonde, pinset, gelas, nierbecken, sikat gigi, alat tulis

menulis.

2. Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian antara lain air, kapas, alkohol,

betadine.
8

L. Cara Kerja

1. Melakukan sosialisasi kepada pihak sekolah yang bersangkutan

mengenai maksud dan tujuan mengadakan penelitian di sekolah tersebut

sekaligus melakukan informed consent bahwa akan melakukan

pemeriksaan gigi dan mulut pada siswa SD.

2. Memberikan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut kepada siswa di 20

SD Kecamatan Sumbang

3. Pengumpulan data tentang pengetahuan kesehatan gigi dan mulut dengan

melakukan wawancara menggunakan kuisioner. Kuisioner berisi tentang

pengatahuan penyakit gigi dan mulut. Variabel yang digunakan adalah

pengetahuan kesehatan gigi dan mulut yang dibagi ke dalam 5 kategori:

1 : Sangat tdk mengetahui

2 : Kurang mengetahui

3 : Cukup mengetahui

4 : Mengetahui

5 : Sangat mengetahui

4. Melakukan pemeriksaan status kesehatan gigi dan mulut yang diukur

dengan indeks karies atau DMF-T (Decay Missing Filling-Teeth) yang

diperoleh dengan pemeriksaan langsung di rongga mulut.

a. Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan sonde dan kaca mulut

secara visual dibawah penerangan yang cukup dimulai dari sisi kiri

posterior rahang bawah lalu ke anterior dan posterior kanan rahang

bawah, selanjutnya gigi posterior kiri rahang atas lalu ke anterior dan

posterior kanan rahang atas.


9

b. Pemeriksaan karies dilakukan dengan menggunkan sonde, sonde

tersebut akan tersangkut pada kavitas yang terbentuk selanjutnya

dicatat dan dilakukan penghitungan indeks DMF-T. Pencatatan yang

digunakan dalam penelitian ini adalah D (decayed) untuk gigi karies,

M (Missing) untuk gigi hilang atau telah dicabut atau terdapat sisa

akar dan F (Filling) untuk gigi yang ditambal.

c. Dilakukan penjumlahan seluruh nilai DMF-T, untuk mengetahui

skornya yaitu jumlah DMF-T dibagi dengan jumlah sampel yang

diperiksa untuk mengetahui mean DMF-T.

5. Mengolah dan menganalisis data yang telah didapatkan serta mengetahui

korelasi antar variabel.

M. Alur Penelitian

Sosialisasi kepada pihak sekolah serta informed consent

Penyuluhan kesehatan gigi dan


mulut
Pengumpulan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut dg kuisioner

Pemeriksaan tingkat karies gigi permanen dg DMF-T

Mengolah data

Analisa data
Gambar 1 Skema Alur Penelitian

N. Analisa Data

Analisis data yang digunakan pada penelitian ini pertama kita melakukan uji

normalitas terlebih dahulu menggunakan Uji Kormogorov Smirnov karena


10

sampel data lebih dari 50, dilanjutkan dengan uji homogenitas dengan

menggunakan Levene Test. Jika setelah dilakukan uji normalitas dan uji

homogenitas didapatkan data tersebut terdistribusi normal maka data dianalis

menggunakan uji korelasi pearson. Sebaliknya, jika setelah dilakukan uji

normalitas dan uji homogenitas didapatkan data tersebut tidak terdistribusi

normal maka data dianalis menggunakan uji chi-square. Penelitian uji

korelasi ini digunakan untuk menganalisis hubungan antara x dengan y, yaitu

hubungan antara pengetahuan kesehatan gigi dan mulut dengan tingkat karies

gigi permanen.

O. Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian dapat dijelaskan pada Tabel 2 berikut.

Tabel 2 Jadwal Penelitian

Bulan ke-
No Uraian Kegiatan
1 2 3 4 5
1 Penyusunan Proposal
2 Pengumpulan Data
3 Analisa Data
4
Penyusunan Hasil
Analisa Data

P. Referensi

Angela, A., 2005, Pencegahan primer pada anak yang berisiko karies tinggi.
Maj. Ked. Gigi. (Dent. J.), (38):130-2.
11

Atmadilaga, D., 1994., Buku Pintar Panduan Penulisan Skripsi, Tesis dan
Desertasi, Penerbit Pionir Jaya, Bandung.

Ilyas, M., 2011, Hubungan tingkat pendidikan ibu dengan status karies gigi
pada murid taman kanak-kanak di Kecamatan Wajo kota Makassar,
Prosiding PIN IDGAI V. Makassar.

Husein, U., 2004, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, PT Raja
Grafindo Persada, Jakarta.

Indirawati, T.N., Magdarina, D.A., 2013, Penilaian indeks DMF-T anak usia
12 tahun oleh dokter gigi dan bukan dokter gigi di kabupaten Ketapang
propinsi Kalimantan Barat. Media Litbangkes, (23):42.

Sastroasmoro, S., Ismael, S., 2011, Dasar-dasar Metodologi Penelitian


Klinis, Sagung Seto, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai