PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
adalah dengan mendirikan rumah sakit di setiap daerah. Rumah sakit merupakan
pasien. Pelayanan kesehatan yang diberikan oleh pihak rumah sakit kepada pasien
juga dapat dipandang sebagai pelayanan yang diberikan antara pelaku usaha
masyarakat, baik orang kaya, orang miskin, orang yang berkuasa, orang biasa,
sosial juga sejalan dengan nilai-nilai yang tertuang dalam Pancasila terutama sila
ke-5 yang menyatakan bahwa keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Keadilan sosial dalam hal ini juga termasuk di dalamnya keadilan dalam
menegaskan bahwa:
Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal,
dan mendapat lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak
memperoleh pelayanan kesehatan.
dari Pemerintah agar hak tersebut dapat diperoleh oleh setiap orang. Mengenai
tanggung jawab negara tersebut tercantum dalam Pasal 34 ayat (3) UUD Negara
jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum
yang layak.
Hak yang sama ini harus diberikan kepada semua masyarakat Indonesia,
ke dalam fakir miskin harus dipelihara oleh negara sebagaimana tertuang dalam
Pasal 34 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945. Maka dari itu peran pemerintah dalam
mereka.
terhadap pelayanan kesehatan karena kendala geografis dan kendala biaya (cost
biasanya lebih rentan terhadap penyakit dan mudah terjadi penularan penyakit
masih rendah.
Cakupan pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin dan kurang mampu melalui
terus meningkat yaitu dari 36,4 juta orang (2005) menjadi 76,4 juta orang (2007).2
Program ASKESKIN ini kemudian pada tahun 2008 berubah nama menjadi
pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin dan tidak mampu. Program ini
1
http://www.bappenas.go.id/node/0/2518/buku-rpjmn-2010-2014/, diakses tanggal 2
Februari 2012.
2
Ibid.
Jamkesmas adalah setiap orang miskin dan tidak mampu yang terdaftar dan
Jamkesmas ini mendapat keringanan yaitu iuran kesehatan mereka dibayar oleh
(APBN) dari Mata Anggran Kegiatan (MAK) belanja bantuan sosial. Hal ini
berbeda dengan ASKES bagi PNS ataupun pejabat negara, dimana iuran
kesehatan mereka sebanarnya sudah dipotong dari gaji yang seharusnya mereka
terima.
meliputi pelayanan kesehatan Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP) dan Rawat
Inap Tingkat Pertama (RITP), pelayanan kesehatan Rawat Jalan Tingkat Lanjutan
(RJTL), Rawat Inap Tingkat Lanjutan (RITL) Kelas III dan pelayanan gawat
mempunyai hak sama dengan pasien rumah sakit pada umumnya dan juga sebagai
konsumen jasa rumah sakit yang telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 36
3
Departemen Kesehatan RI, Pedoman Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Masyarakat
(Jamkesmas) Tahun 2008, (Jakarta: Departemen Kesehatan RI, 2008), hal.5.
4
Ibid.
Medan. Di Kota Medan ternyata tak jarang terjadi berbagai kasus yang menimpa
beberapa pasien Jamkesmas, seperti contoh Khatijah Musa (64 tahun) warga
miskin di Meunasah Blang, Kota Juang, Bireuen pasien kanker mulut (CA) yang
disuruh pulang oleh pihak R.S.U.P. H. Adam Malik Medan dengan alasan tak ada
ruangan 5, atau Dimas Prayoga (3,4 tahun), balita penderita kanker mata atau
retino blastoma, yang dipulangkan oleh pihak R.S.U.P. H. Adam Malik Medan
dengan alasan sudah tidak sanggup menangani pasien sehingga kemudian bocah
kepada pasien untuk dirujuk ke rumah sakit yang lebih memadai untuk kesehatan
si pasien. Rumah Sakit Umum Pusat (R.S.U.P) H. Adam Malik Medan merupakan
sebuah rumah sakit pemerintah tipe A yang dikelola pemerintah pusat dengan
Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Utara. 7 R.S.U.P H. Adam Malik Medan ini
sangat banyak sekali menangani pasien Jamkesmas baik itu dari daerah Kota
5
http://www.tgj.co.id/pasien-miskin-kanker-mulut-terlantar-di-medan.php,diakses tanggal
20 Februari 2012
6
http://www.okezone.com/balita-kanker-mata-di-medan-akhirnya-meninggaldunia,diakses
tanggal 20 Februari 2012
7
http://www.wikipedia.com/rsup_adam malik, diakses tanggal 3 Februari 2012.
sakit terbesar di wilayah Sumatera Utara dan memiliki fasilitas pelayanan yang
lengkap. Sehingga tidak jarang pasien Jamkesmas dari luar wilayah Kota Medan
pasien pengguna Jamkesmas tersebut. Hal ini dapat dilihat dari pelaksanaan
dalam pelayanan kesehatan bagi pasien serta upaya hukum yang dapat dilakukan
oleh pasien pengguna Jamkesmas. Pasien secara umum dilindungi dalam Undang-
Republik Indonesia.
Pasien dalam hal ini selaku konsumen, yaitu diartikan setiap pemakai
atau pengguna barang dan/atau jasa baik untuk kepentingan sendiri, keluarga,
orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan 8
terutama pihak rumah sakit dan pemerintah apalagi mereka yang tergolong pasien
8
Pasal 1 angka 2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen.
hak yang telah diatur secara hukum. Hak pasien adalah memperoleh pelayanan
yang aman, bermutu, dan terjangkau 9, disamping itu pasien juga mendapatkan
rumah sakit sebagai upaya perbaikan intern rumah sakit dalam pelayanannya atau
B. Permasalahan
yang akan dibahas oleh penulis dirumuskan antara lain sebagai berikut:
9
Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan.
maka untuk mengarahkan suatu penulisan diperlukan adanya tujuan, adapun yang
D. Manfaat Penulisan
a. Manfaat Teoritis
kesehatan.
b. Manfaat Praktis
ini yaitu:
E. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Medan
2. Metode Pendekatan
3. Lokasi Penelitian
4. Sumber Data
memahami maksud, tujuan dan arti dari data sekunder yang ada.
- Wawancara
Hal ini dilakukan agar data yang didapatkan adalah data yang valid
Hal ini dilakukan karena tidak ada jumlah yang pasti dan tetap
menjadi:
10
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta: UI Press, 1986), hal. 196
tinggal pasien dibedakan menjadi pasien dari kota Medan dan luar
atas 50 tahun).
kepada pasien.
F. Keaslian Penulisan
sebagai judul skripsi ini karena telah diperiksa dan diteliti melalui penelusuran
maka penulis memaparkan rancangan dari bentuk dan isi skripsi secara
keseluruhan.
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Permasalahan
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan
E. Metode Penelitian
F. Keaslian Penulisan
G. Sistematika Penulisan
Perundang-Undangan di Indonesia
MEDAN
Masyarakat)
3. Kepesertaan Jamkesmas
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran