PENDAHULUAN
Beberapa aktivitas ini berlangsung dalam satu area, seperti tempat pemesanan
hotel, taksi dan tempat menunggu barang, sehingga setiap penumpang yang memiliki
kepentingan masing masing akan berdesakan serta terjadi penggunaan area yang
bersamaan dengan kepentingan yang berbeda. Hal ini menjadikan ruang terminal
kedatangan ini menjadi terlihat sangat penuh dan setiap penumpang harus berdesakan
untuk dapat melakukan kepentingannya masing masing. Dan ditambah lagi
pemesanan taksi ini berada di satu area dengan ruang lost and found, sehingga terlihat
sangat padat di area ini.
Dari permasalahan tersebut, maka perlu dikaji secara rinci bagaimana sifat
sifat pengguna ruang terminal penumpang agar dapat memahami kebutuhan
kebutuhan dari setiap pengguna mulai dari kebutuhan pelaku itu sendiri terhadap
ruang yang ditinjau dari Perilaku Manusia terhadap lingkungannya guna menemukan
titik nyaman yang mampu mewadahi kebutuhan setiap pemakai dalam sebuah gedung
terminal udara.
Hal yang ingin ditekankan pada bangunan ini adalah bahwa bangunan
terminal Penumpang Bandara Tjilik Riwut di Palangka Raya haruslah mampu
memecahkan permasalahan pada pengolahan ruang luar dan ruang dalam yang
memberikan kejelasan dan kenyamanan sirkulasi bagi para penumpang dan barang.
Dan juga kejelasan zona ruang serta sirkulasi tersebut harus dirancang sedemikian
rupa supaya tidak terjadi penumpukan sirkulasi antara penumpang yang datang
dengan penumpang yang pergi. Hal ini karena para penumpang yang datang dan
pergi dari terminal Tjilik Riwut ini terbagi dari berbagai suku bangsa dan kalangan.
Di tinjau dari pemasalahan di atas bahwa bangunan ini harus mampu memberikan
orientasi yang jelas bagi pengunjung untuk dapat mencapai bangunan terminal,
dengan arus sirkulasi dan petunjuk arah yang jelas. Untuk itu bangunan yang akan di
desain yaitu harus mengikuti fungsi, karena permasalahan yang ada pada ruang, akan
jadi bahan pertimbangan dalam meredesain terminal.
yang baik dari segi daya tampung dan fasilitas penujuang yang melayani
penerbangan Internasional.
Terwujudnya sistem sirkulasi pergerakan manusia dari ruang dalam dan ruang
Sasaran
Bandara.
baik dari penggunaan tekstur, material, penataan pola dan element pengisi
ruang dalam dan ruang luar yang keseluruhan memberikan dalam kenikmatan
visual.
1.6. Metodologi
a. Studi literatur
b. Studi Lapangan
c. Wawancara
d. Studi Kasus
Di dalam meredesain bangunan Badar Udara Tjilik Riwut di
Palangka Raya ini nantinya diperlukan studi banding terhadap
objek serupa sebagai bahan pertimbangan dan perancangan.
Objek studi banding yaitu :
a. Metode Perancangan
Metode perancangan yang digunakan pada tugas akhir ini adalah
Perancangan Tiga Langkah, yaitu Rekognisi, Fase Kreatif dan
Implementasi.(Sumber : Jones, 1992)
1. Rekognisi
Rekognisi adalah proses awal pada metode ini. Rekognisi
adalah tahap pengenalan terhadap hal yang akan
dirancang dan mengenal aliran yang akan digunakan,
kemudian mengenali kawasan dan area site yang akan
dibangun, lalu mengenal proses pembentukan bangunan.
Tahap rekognisis dalam Redesain Bandar Udara Tjilik
Riwut adalah mengenal aliran Semiotika lalu mengenali
kawasan yang menjadi rencana site.
2. Fase Kreatif
Fase kreatif adalah proses kedua pada metode ini. Fase
kreatif adalah proses berpikir menemukan bentuk,
memecahkan permasalahan yang ada di dalam site dan
menemukan berbagai alternatif ide kreatif yang akan
diterapkan kepada site dan bangunan. Fase kreatif didapat
dengan menemukan permasalahan site untuk kemudian
dianalisa, dan dikaitkan dengan kajian literatur, sehingga
didapatkan sintesa yang dapat diterapkan ke dalam
bangunan Bandar Udara Tjilik Riwut Palangkaraya .
3. Implementasi
Implementasi adalah proses terakhir pada metode ini.
Implementasi adalah proses penerapan ide kreatif pada
bangunan Bandar Udara Tjilik Riwut yang direncanakan,
dan pada penerapan tidak jarang ditemukan kesalahan-
kesalahan kecil. Pada tahap ini konsep dan hasil
rancangan akan dilakukan feed back terhadap tujuan dan
sasaran apakah sudah sesuai apa tidak, jika tidak akan
dilakukan perbaikan penyesuaian konsep dan desain.
Bagaimana wujud bangunan terminal Bandara Udara Tjilik Riwut di Palangkaraya melalui pengolahan ruang luar dan
ruang dalam yang memberikan kejelasan dan kenyamanan sirkulasi bagi para penumpang dan barang dengan penekanan?
Arsitektur modern?.
Tujuan
Terwujudnya Bandara Tjillik Riwut yang dapat memenuhi standar bandara yang baik dari segi daya tampung dan
fasilitas penujuang yang melayani penerbangan domestik.
Terwujudnya sistem sirkulasi pergerakan manusia dari ruang dalam dan ruang luar yang jelas dengan pendekatan
arsitektur modern.
Sasaran
PENGUMPULAN DATA
Analisa
Analisa preseden karya arsitektur
Semiotika