Disusun oleh:
Nama : Ragil
NPM : 061530310162
2018
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, shalawat serta salam semoga
selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW. Beserta keluarga,
sahabat, dan pengikutnya hingga hari akhir. Tidak lepas atas izin Allah akhirnya
penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktik dengan judul Sinkronisasi
Pembangkit ke Jaringan pada PLTU UJP Indonesia Power UBOH Banten 3
Lontar.
Atas semua kasih sayang Allah dan hidayah-Nya serta bantuan dari orang-
orang di sekitar yang terlibat dalam penulisan laporan ini, alhamdulillah laporan ini
dapat terselesaikan. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
Tujuan dari kerja praktik ini adalah agar dapat membuka wawasan penulis
mengenai dunia kerja dan memperoleh ilmu lebih dalam dari pengalaman kerja
praktik serta mengetahui implementasi ilmu dari kampus di dunia industri secara
langsung. Laporan ini disusun sebagai syarat penilaian kerja praktik program studi
Teknik Listrik, Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Sriwijaya
Penulis berharap laporan kerja praktik ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
memohon maaf dalam keterbatasannya maupun kesalahan dalam penulisan laporan
kerja praktik karena penulis hanya makhluk Allah yang tidak luput dari kesalahan.
Penulis mengharapkan apresiasi dari pembaca berupa kritik dan saran yang
membangun.
Palembang,.......2018
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR GRAFIK
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah satu negara dengan potensi sumber daya alam
terbesar di dunia, salah satunya sebagai penghasil batu bara nomor tiga di dunia
dengan produksi sebesar 281, ton setelah China dan Amerika Serikat. Pemakaian
batu bara di dunia terus meningkat begitu juga dengan batu bara di Indonesia.
Meningkatnya pemakaian batu bara kiranya tidak terlepas dari meningkatnya
kebutuhan tenaga listrik yang sangat diperlukan untuk berbagai kegiatan industri.
PT. Indonesia Power sendiri merupakan anak perusahaan PLN yang berdiri
pada tahun 1995 (pada saat itu bernama PT. Pembangkitan Tenaga Listrik Jawa-
Bali I) yang menurut Laporan Statistik Indonesia Tahun 2015 memproduksi
sebesar 9.110,72 MW yang juga menggunakan batu bara sebagai bahan bakar
pada PLTU khususnya pada PT Indonesia Power UBOH PLTU Banten 3 Lontar.
Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lontar yang memiliki kapasitas terpasang
3x315 MW terletak di Desa Lontar, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang,
Propinsi Banten. PLTU Lontar dioperasikan oleh Unit Jasa Pembangkitan (UJP)
yang berada dibawah pengelolaan PT. Indonesia Power. Sebagai penyedia energi
listrik, PLTU Lontar juga di tuntut untuk menyinkronisasikan produksi listrik
dengan syarat-syarat yang ada pada jaringan PLN itu sendiri yakni menyamakan
frekuensi, beda fasa, tegangan dan sudut fasa.
1.2 Tujuan dan Manfaat
Tujuan:
1. Mengetahui apa itu sinkronisasi.
2. Mengetahui apa-apa saja instrumentasi dalam sinkronisasi pembangkit ke
jaringan.
3. Mengetahui bagaimana cara menyinkronisasikan energi listrik dari PLTU
ke jaringan PLN.
4. Mengetahui apa-apa saja gangguan yang mungkin terjadi dalam proses
sinkronisasi dan bagaimana menanggulanginya
Manfaat:
1. Mahasiswa dapat memahami lebih dalam proses pembangkit listrik tenaga
uap.
2. Mahasiswa dapat mengetahui apa saja syarat sinkronisasi.
3. Mahasiswa dapat menjelaskan bagaimana cara menyinkronisasi dan
gangguan apa saja yang mungkin terjadi.
4. Mahasiswa dapat memiliki ilmu dan pengalaman dari program kerja
praktek.
Permasalahan yang dibahas pada laporan ini adalah mengenai bagaimana cara
sinkronisasi pembangkit ke jaringan, gangguan apa yang mungkin terjadi dan
bagaimana cara menanggulanginya.
Kegiatan kerja praktik ini dilaksanakan di PT. Indonesia Power Unit Jasa
Pembangkitan (UJP) Banten 3 Lontar yang terletak di Desa Lontar, Kecamatan
Kemiri, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten pada tanggal 1 Agustus sampai
dengan 31 Agustus 2017.
1. Observasi
Melakukan pengamatan langsung di lapangan terhadap peralatan dan
operasi yang dijadikan objek permasalahan agar diperoleh data-data.
2. Wawancara
Melakukan tanya jawab maupun diskusi dengan tenaga ahli dengan bidang
yang berkaitan.
3. Studi Literatur
Pengumpulan data dilakukan dengan membaca buku-buku referensi,
jurnal, manual book, dan buku pendukung lainnya.
4. Metode Browsing Internet
Mengumpulkan data materi untuk kebutuhan laporan yang diambil dari
internet.
BAB II
TINJAUAN UMUM
Sejarah PT. Indonesia Power berawal pada akhir abad ke 19, sebagai bagian
yang tak terpisahkan dari riwayat perkembangan kelistrikan di Indonesia. Saat itu
sejumlah perusahaan Belanda yang bergerak di bidang perkebunan, pabrik gula dan
pabrik the membangun pembangkit listrik untuk kepentingan sendiri. Selanjut,
sebuah perusahaan gas swasta Belanda, bernama NV NIGM (Naamloze
Vennootschap Nederlandsche Indische Gas Maatschappij) memperluas usahanya
di bidang kelistrikan untuk kepentingan umum dan memperoleh ijin konsesi
berdasarkan Ordonansi 1890 No. 190, tanggal 18 September 1890.
Seiring dengan peningkatan manfaat listrik bagi masyarakat, Pemerintah
pada tahun 1927 membentuk Lands Waterkracht Bedrijven atau Perusahaan Listrik
Negara yang mengelola Pusat Listri Tenaga Air (PLTA) Plengan, Lamajan,
Bengkok Dago, Ubruk dan Kracak di Jawa Barat. Pembangkit- pembangkit inilah
yang di kemudian hari diserahkan dan dikelola oleh PLN PJB I, di tahun 1995,
disampimg beberapa pembangkit lain yang berkapasitas lebih besar. PLN pun terus
berupaya membangun bidang ketenagalistrikan, sedangkan tugas pembangkitan
dan penyaluran tenaga listrik di Jawa dan Bali pada waktu itu ditangani oleh PLN
Pembangkitan dan Penyaluran Jawa Bagian Barat (KJB) dan PLN Pembangkitan
dan Penyaluran Jawa Bagian Timur (KJT).
Pada tahun 1994, status PLN yang semula berbentuk Perusahaan Umum
beralih menjadi Persero. Pada tahun 1995 status baru tersebut diikuti dengan
perubahan struktur PT PLN (Persero), yang kemudian ditindak-lanjuti dengan
peningkatan fungsi PLN P2B dengan tambahan tugas Penyaluran, menjadi PLN
P3B. Dengan perubahan fungsi ini maka KJB dan KJT hanya berfokus pada fungsi
Pembangkitan. Dua organisasi inilah yang menjadi cikal bakal anak Perusahaan
PLN, yakni Pembangkit Tenaga Listrik Jawa bali I (PJB I) dan Pembangkit Listrik
Jawa Bali II (PJB II). PLN PJB I mempunyai organisasi sendiri dengan tugas
mengelola delapan Unit Pembangkit, masing- masing Suralaya, Saguling, Mrica,
Priok, Perak dan Grati, Bali, Semarang, Kamojang dan satu Unit Bisnis Jasa
Pemeliharaan.
Didirikan pada 3 Oktober 1995 sebagai anak perusahaan PT Pembangkitan
Jawa Bali I (PT PJB I) merupakan anak perusahaan PT PLN (Persero) yang
bergerak dalam usaha pembangkitan tenaga listrik didirikan pada 3 oktober 1995.
Nama itu kemudian berubah menjadi PT Indonesia Power pada tangaal 3 Oktober
2000. Perubahan nama tersebut mengukuhkan penetapan tujuan Perusahaan untuk
sepenuhnya berorientasi pada bisnis dan mengantisipasi kecenderungan pasar yang
senantiasa berkembang. Dalam kurun waktu belasan tahun, Indonesai Power telah
berkembang dengan cepat melalui kinerja usaha yang meyakinkan.
Indonesia Power mengoperasikan delapan Unit Bisinis Pembangkitan
(UBP) yang tersebar di UBH lokasi- lokai strategis Jawa- Bali, dan Unit Bisnis Jasa
Pemeliharaan, dengan total akapsitas terpasang sebesar 8.996 MW dari 133 unit
pembangkit listriknya. Selanjutnya Perseroan mengembangkan sayap dengan
pendirian empat anak perusahaan, yaitu PT Cogindo Daya Bersama (CDB) pada
tahun 1997 untuk mendukung usaha pembangkitan, outsourcing dan kajian energy,
serta PT Artha daya Coalindo (ADC) pada 1998 yang bergerak di bidang
manajemen dan perdagangan batubara serta bahan bakar lainnya. Sebagai
perusahaan terbesar di bidang pembangkitan tenaga listrik di Indonesia, Indonesia
Power siap memasuki era pertumbuhan baru seiring prospek bisnis yang
menjanjikan dan penuh tantangan di masa depan.
2.1.1. Profil singkat perusahaan.
Makna Logo:
a. Bentuk:
Karena nama yang kuat, Indonesia dan Power ditampilkan dengan
menggunakan jenis huruf (font) yang tegas dan kuat, yaitu futura
book/regular dan futura bold.
Aplikasi bentuk kilatan petir pada huruf O melambangkan
Tenaga Listrik yang merupakan ruang lingkup utama
perusahaan.
Titik atau bulatan merah (red dot) diujung kilat petir merupakan
simbol perusahaan yang telah digunakan sejak masih bernama PJB
PLN 1. Titik ini merupakan simbol yang digunakan sebagian besar
materi komunikasi perusahaan dengan simbol kecil ini, diharapkan
identitas perusahaan langsung terwakili.
b. Warna:
Merah diapplikasikan pada kata Indonesia, menunjukkan identitas
yang kuat dan kokoh sebagai pemilik seluruh sumber daya untuk
memproduksi tenaga listrik guna dimanfaatkan di Indonesia dan
juga luar negeri.
Biru diapplikasikan pada kata Power, pada dasarnya warna ini
menggambarkan pada sifat pintar dan bijaksana. Dengan
diapplikasikan pada kata Power, makna warna ini menunjukkan
produk tenaga listrik yang dihasilkan perusahaan memiliki ciri:
- Perteknologian tinggi
- Effisien,
- Aman dan
- Ramah Lingkungan
Visi : Menjadi perusahaan energi tepercaya yang tumbuh berkelanjutan.
Misi : Menyelenggarakan bisnis pembangkitan tenaga listrik dan jasa
terkait yang bersahabat dengan lingkungan.
Tujuan : Untuk menyelenggarakan usaha ketenagalistrikan berdasarkan
prinsip industri dan niaga yang sehat dengan menerapkan prinsip-prinsip
perseroan terbatas.
Motto : Trust Us for Power Excellent
Indonesia Power memiliki kapasitas total kurang lebih sebesar 13.797 MW
yang beroperasi pada:
Unit Pembangkitan (UP), diantaranya :
- UP Suralaya
- UP Saguling
- UP Mrica
- UP Semarang
- UP Perak Grati
Unit Jasa Pembangkitan (UJP), diantaranya :
- UJP Lontar
- UJP Suralaya
- UJP Labuan
Unit Jasa Pemeliharaan (UJH) sebagai penyedia jasa engineering dan
technical services dalam berbagai aspek pembangunan pembangkit listrik
dan juga pengoperasian serta pemeliharaannya dilingkup pembangkitan
listrik, baik UP maupun UJP.
2.2 Struktur Organisasi PT Indonesia Power Banten 3 Lontar
GENERAL MANAGER
ENJINIRING
AHLI MUDA
EFFICIENCY AHLI MADYA
AHLI MUDA ENJINIRING TURBIN
RELIABILITY PELAKSANA SENIOR DAN AUXILIARY
DAN CONDITION BASED
MANAJEMEN MAINTENANCE
RESIKO
AHLI MADYA
AHLI MUDA
ENJINIRING COAL AND
KINERJA
ASH HANDLING
AHLI MADYA
PELAKSANA
TEKNOLOGI ENJINIRING LISTRIK
INFORMASI
AHLI MADYA
PELAKSANA ENJINIRING
SENIOR MANAJEMEN RESIKO
KINERJA
PELAKSANA
SENIOR
EFFICIENCY
Gambar 1.2 Bagan susunan Manager Engineering dan Management Asset PT.
Indonesia Power PLTU UJP Banten 3 Lontar
2.3 Ruang Lingkup Perusahaan
TINJAUAN PUSTAKA
Secara umum ada 4 komponen utama sebuah PLTU yakni sistem bahan bakar,
sistem fluida kerja, sistem drain dan ekstrasi uap dan sistem air.
Coal Feeder
Setelah keluar dari Coal Bunker, batu bara akan melewati Coal
Feeder yang berfungsi memberikan pasokan batu bara secara
kontinyu ketika Pulverizer/MIll bekerja dan mengatur aliran batu
bara dengan mode gravimetric (mengontrol aliran batu bara dalam
satuan berat) dan mode volumetric (mengontrol aliran batu bara
dalam satuan volume).
Pulverizer/Mill
Sistem udara pada Boiler batu bara terdiri dari dau macam udara
yaitu: