Anda di halaman 1dari 1

Gizi Seimbang Pada Remaja rentan dibandingkan remaja perempuan yang Isu masalah nutrisi pada remaja

cenderung merasa kurang puas akan keadaan


tubuhnya, kepribadian serta kesehatannya. 1. Defisiensi besi, anemia defisiensi besi dan
defisiensi mikronutrien lain.
Nutrisi pada masa remaja hendaknya dapat Anemia merupakan masalah nutrisi utama
memenuhi beberapa hal di bawah ini: pada remaja dan umumnya pola makan
salah sebagai penyebabnya di samping
1. Mengandung nutrien yang diperlukan untuk infeksi dan menstruasi.
pertumbuhan fisik dan perkembangan
kognitif serta maturasi seksual. 2. Gizi kurang dan perawakan pendek
2. Memberikan cukup cadangan bila sakit atau Gizi kurang kronik yang mengakibatkan
hamil. perawakan pendek merupakan penyebab
terjadinya hambatan pertumbuhan dan
3. Mencegah awitan penyakit terkait makanan maturasi, memperbesar risiko obstetrik,
seperti penyakit kardiovaskular, diabetes,
dan berkurangnya kapasitas kerja.
osteoporosis dan kanker.

4. Mendorong kebiasaan makan dan gaya 3. Obesitas


Fenomena pertumbuhan pada masa remaja
hidup sehat. Obesitas pada masa remaja cenderung
menuntut kebutuhan nutrisi yang tinggi agar
menimbulkan masalah besar kesehatan dan
tercapai potensi pertumbuhan secara maksimal Kebutuhan nutrisi pada remaja sosial, dan pengobatan tidak saja
karena nutrisi dan pertumbuhan merupakan
Energi memerlukan biaya tinggi tetapi seringkali
hubungan integral.
Protein juga tidak efektif. Karenanya pencegahan
Selain perubahan biologik dan fisiologik, remaja Karbohidrat obesitas menjadi sangat penting dan remaja
juga mengalami perubahan psikologik dan sosial. Lemak merupakan target utama.
Terdapat variasi waktu dan lamanya berlangsung Mineral
Vitamin 4. Perilaku dan pola makan remaja.
masa transisi dari anak menjadi manusia dewasa
Pola makan remaja seringkali tidak
yang dipengaruhi oleh faktor sosio-kultural dan Masalah nutrisi pada remaja menentu yang merupakan risiko terjadinya
ekonomi. Selain itu, remaja bukanlah kelompok
Masalah nutrisi utama pada remaja adalah masalah nutrisi. Bila tidak ada masalah
yang homogen walaupun berada dalam lingkungan
defisiensi mikronutrien, khususnya anemia ekonomi ataupun keterbatasan pangan,
sosio-kultural yang sama dengan variasi lebar dalam
defisiensi zat besi, serta masalah malnutrisi, baik maka faktor psiko-sosial merupakan
hal perkembangan, maturitas dan gaya hidup.
gizi kurang dan perawakan pendek maupun gizi penentu dalam memilih makanan.
Penelitian Blum (1991) pada remaja 15-18 tahun,
didapatkan bahwa remaja lelaki lebih percaya diri, lebih sampai obesitas dengan ko-morbiditasnya
merasa lebih bahagia dan sehat serta lebih tidak yang keduanya seringkali berkaitan dengan perilaku
makan salah dan gaya hidup.

Anda mungkin juga menyukai