Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Suatu sistem informasi akuntansi dianggap efektif jika bisa memenuhi berbagai
kebutuhan yang menjadi tujuan pengembangan sistem itu sendiri. Tujuan dari pengembangan
sistem sangat terkait dalam empat atribut yaitu:
1. Sistem yang dihasilkan harus dapat menghasilkan informasi yang cermat dan tepat waktu.
Disini maksudnya adalah informasi yang diterima penggunanya tepat pada saat
diperlukan untuk pengambilan keputusan.
2. Pengembangan sistem harus dapat diselesaikan dalam jangka waktu yang layak.
Yang dimaksud dengan system yang efektif adalah sistem yang bisa memenuhi
kebutuhan organisasi, menyajikan informasi yang bermakna dan relevan bagi
penggunanya, memberikan kepuasan pada para pengguna
3. Sistem harus memenuhi kebutuhan informasi organisasi
4. Sistem yang harus dapat memberikan kepuasan kepada penggunanya.
Perkembangan system dalam millennium ketiga ini terjadi sangat pesat. Perkembangan
teknologi, khususnya teknologi informasi, juga terjadi demikian cepat sehingga terjadi proses
obselensi yang akhirnya juga sangat cepat. Situasi pada umumnya memerlukan perubahan
system antara lain adalah sebagai berikut:
1
1. Perencanaan Sistem
Idealnya, pengembangan system dilaksanakan dalam suatu kerangka rencana induk system
yang mengkoordinasikan proyek-proyek pengembangan system ke dalam rencana strategis
perusahaan. Perusahan perusahan yang maju pada umumnya menyusun rencana strategis
mereka dengan memperhitungkan kebutuhan system. Dengan demikian, sasaran-sasaran
strategis, baik di bidang pemasaran, produksi, pengembangan produk baru, atau pembukaan
bisnis baru, semua harus didukung oleh system informasi yang andal.
Manajer dan staf perencanaan strategis harus dapat bekerja sama dengan manajer dan staf
akuntansi, dan menuangkan pokok-pokok pikiran mereka ke dalam suatu rencana strategis
bisnis yang didukung oleh rencana strategis system informasi akuntansi yang handal.
Sebelum proyek pengembangan system dimulai, kedua belah pikhak harus yakin bahwa
proyek tersebut antara strategi perusahaan dan startegi system yang akan menimbulkan
hambatan bagi manjemen dalam mewujudkan visi dan misinya.
2. Analisa Sistem
Analisa system adalah proses untuk menguji system informasi yang ada berikut dengan
lingkungannya dengan tujuan untuk memperoleh petunjuk mengenai berbagai kemungkinan
perbaikan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan system itu sendiri. Analis
system dilakukan karena beberapa hal. Hal pertama adalah karena system yang ada tidak
dapat memenuhi kebutuhan informasi yang akan diperlukan untuk melaksankan strategi
perusahaan. Oleh sebab itu, tim yang bertanggung jawab atas pengembangan system harus
teliti dan mengusulkan berbagai alternative untuk memecahkan masalah tersebut. Dari hasil
penelitian tersebut akan diperoleh rekomendasi apakah system informasi yang ada perlu
diubah, dikembangkan, dibuat system yang sama sekali baru, ataukah justru tidak perlu
dilakukan perubahan apapun.
Analisis sitem diperlukan karena tiga hal yaitu:
Karena system yang ada sudah tidak memadai kebutuhan.
Karena diperlukannya informasi yang baru.
Karena munculnya teknologi baru.
Analis system itu sendiri dapat dilaksanakan dalam dua tahap yaitu:
a. Analisis pendahuluan
Adalah analisis terhadap system yang ada untuk menentukan ruang lingkup,
keunggulan, dan kelemahan yang terdapat dalam system tersebut.selanjutnya
dengan menggunakan hasil analisis pendahuluan, maka
2
b. Analisis mendalam
Adalah analisis yang dilakukan untuk menyusun studi kelayakkan.
Jika hasil studi diperoleh kesimpulan bahwa pengembangan system dapat
diterima (layak), maka informasi yang diperlukan oleh pengguna system dan
manajer dapat dirumuskan dan ditetapkan. Kebutuhan informais ini kemudian
digunakan sebagai dasar untuk menentukan persyaratan-persyaratan system yang
harus dipenuhi. Semuanya akan dituangkan ke dalam suatu laporan analisis
system yang akan dan diserahkan kepada manajemen.
3. Desain Sistem
Dalam tahap desain, tim penyusun harus dapat menerjemahkan saran-saran yang dihasilkan
dari analisis system ke dalam bentuk yang dapat diimplementasikan. Berdasarkan arahan
dari komisi pengawas, manajer system informasi akan menunjuk suatu tim yang akan
melaksanakan desain system. Anggota desain system mencakup anggota-anggota tim yang
terdahulu ditambah dengan tambahan beberapa personel dari analis system dan pengguna
system. Tim ini akan mengkaji hasil kerja tim terdahulu, menguji ulang saran yang
diusulkan, dan merumuskan system baru yang lebih terpeinci.
Desain system dapa dilakukan dalam dua tahap:
Tahap pertama
Desain dilakukan secara konseptual yang bertujuan utnuk menentukan berbagai
alternative pemenuhan kebutuhan pengguna system. Tahap ini juga banyak disebut
sebagai desain tahap pendahuluan. Pada tahap ini, jika alternative desain telah ditentukan,
maka dirumuskan spesifikasi yang harus dipenuhi oleh system agar kebutuhan pengguna
system dapat dipenuhi. Tahap ini dianggap selesai jika desain konseptual system itu telah
disetujui oleh manajemen.
Tahap kedua
Adalah menyusun fisik. Pada tahap ini tim harus menerjemahkan kebutuhan-kebuthan
pengguna system yang tertuang dalam desain konseptual ke dalam rumusan terinci yang
akan digunakan untuk menyusun dan menguji program computer. Di sini dilakukan
desain input ouput dokumen, penentuan berbagai program computer, pembuatan desain
berbagai file, perancangan berbagai prosedur, serta desain pengendalian intern system
yang baru.
4. Implementasi Sistem
Jika komisi pengawas telah menyetujui spesifikasi system yang baru, selanjutnya dapat
dilakukan implementasi. Selama proses implementasi, tim pelaksana dapat ditambah dengan
tenaga programmer dan petugas administrasi dari departemen pengguna sistem. Untuk
3
menerjemahkan desain ke dalam sistem informasi yang bekerja aktif diperlukan berbagai
kegaiatan yang dilaksanakan secara simultann
5. Operasional Sistem
Setelah berjalan dengan baik, sistem baru perlu dipelihara dan terus dievaluasi untuk
mengetahui kelemahan-kelemahan tertentu yang mungkin belum terlihat pada tahap-tahap
sebelumnya. Selama masa operasionalisasinya, sistem harus dikaji ulang secara periodic.
Dalam pengkajian ini, para anggota tim desain, yang pada umunya dibantu oleh satuan
pengawasa intern, akan menguji operasi sistem yang baru. Tujuan pengkajian itu adalah
untuk menentukan apakah sistem tersebut telah memenuhi kebutuhan penggunanya.
4
Dalam tahap berikutnya yaitu menganalisis kebutuhan sistem, perangkat dan teknik
tertentu akan membantu penganalisis menentukan kebutuhan, perangkat yang dimaksud adalah
penggunaan diagram aliran data untuk menyusun daftar input, proses, dan output.
4. Merancang Sistem yang direkomendasikan
Dalam tahap desain dari siklus hidup sistem informasi, penganalisis menggunakan
infromasi yang terkumpul sebelumnya untuk mencapai desain sistem informasi yang logik.
5. Mengembangkan dan Mendokumentasikan Perangkat Lunak
Dalam tahap kelima dari siklus hidup sistem informasi, penganalisis bekerjasama dengan
pemogram untuk mengembangkan suatu perangkat lunak awal yang diperlukan, penganalisis
juga bekerjasama dengan pamakai untuk mengembangkan dokumentasi perangkat lunak yang
efektif.
6. Menguji dan Mempertahankan Sistem
Sebelum sistem informasi dapat digunakan, maka harus dilakukan pengujian,
mempertahankan sistem dan dokumentasinya dimulai ditahap ini dan dilakukan secara rutin
selama sistem informasi dijalankan, sebagian kerja rutin pemogram adalah melakukan
pemeliharaan.
7. Mengimplementasikan dan Mengevaluasi Sistem
Ditahap terakhir dari pengembangan sistem, penganalisis membantu untuk
mengimplementasikan sistem informasi, tahap ini melibatkan pelatihan bagi pemakai untuk
mengendalikan sistem, evaluasi yang ditunjukkan sebagai bagian dari siklus hidup sistem
informasi biasanya dimaksudkan untuk pembahasan.
Dari penjelasan tahap - tahap perancangan sistem informasi di atas, dapat dilihat gambar
siklus hidup sistem informasi sebagai berikut :
5
Gambar 1 : Bagan Siklus Hidup Sistem Informasi
Sumber : Analisis Perancangan Sistem, Edisi Kelima, jilid 1, Kendall & Kendall
6
Informasi adalah hasil dari pengolahan data atau bermanfaat untuk melakukan kegiatan
manajemen.
1. Strategi Sistem. Langkah pertama dalam SDLC adalah mengembangkan strategi sistem
yang memerlukan pemahaman mengenai kebutuhan bisnis strategis dari organisasi. Hal
ini diperoleh dari misi perusahaan, analisis tekanan kompetitif terhadap perusahaan, dan
keadaan pasar saat ini. Kebutuhan ini mencerminkan postif relative perusahaan guna
mempertahankan keunggulan strategisnya.
2. Insiasi Proyek. Insiasi proyek adalah proses penilaian proposal sistem untuk melihat
konsistensinya dengan rencana sistem strategis dan dievaluasi kelayakannya dan biaya-
manfaatnya. Alternatif desain konseptial dipertimbangkan dan yang dipilih kemudian
dimasukkan ke tahap konstruksi SDLC.
4. Paket Komersial. Jika sifat proyek dan kebutuhan pengguna mengizinkan, kebanyakan
perusahaan akan mencari paket peranti lunak komersial yang sudah dikodekan, daripada
mengembangkan sistem dari nol. Ada berbagai keuntungan yang akan didapatkan oleh
perusahaan yang bisa mengimplementasikan peranti lunak komersial. Di antaranya
adalah biaya awal yang lebih rendah, waktu implementasi yang lebih singkat,
pengendalian yang lebih baik, dan pengujian yang ketat oleh pemasok.
7
5. Pemeliharaan dan Dukungan. Pemeliharaan mencakup perolehan dan implemantasi versi
peranti lunak terbaru dari paket komersial serta modifikasi terhadap sistem yang ada agar
dapat mengakomodasi perubahan dalam kebtuhan pengguna.
1. Profesional sistem adalah analis sistem, desainer sistem, dan pemrogram. Orang-orang ini
adalah yang membangun sistem.
3. Pemegang kepentingan adalah individu yang berada di dalam atau di luar perusahaan
yang berhubungan dengan sistem tersebut, tetapi bukan merupakan pengguna akhir.
Strategi Sistem
Tujuan dari strategi sistem adalah untuk menghubungkan proyek sistem individual
denagn tujuan strategis dari perusahaan. Perusahaan yang mempertimbangkan strategis sistem
secara serius membentuk komisi pengarah untuk memberikan bimbingan dan pengawasan
terhadap proyek sistem. Tahap strategi dalam SDLC terdiri atas tiga tugas utama yaitu menilai
kebutuhan informasi strategis perusahaan, mengembangkan rencana sistem strategis, dan
membuat rencana tindakan.
DAFTAR REFERENSI
8
James, A. Hall, 2007. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Ketiga, Terjemahan
Amir Abadi Yusuf, Salemba Empat, Jakarta
Kenneth E. Kendall, Julie E. Kendall. 2003. Analisis dan Perancangan Sistem Jilid 1.
Jakarta : PT. Indeks Kelompok Gramedia.