kaum Yahudi dan non-Yahudi, pria dan wanita, para tuan dan budak. Seperti pada umumnya, di
mana ada perbedaan, di sana pula ada pergesekan. Salah satu permasalahan yang disebutkan
Paulus dalam tulisannya adalah perihal kesatuan. Namun, cermatilah perkataan Paulus tentang
masalah ini dalam Efesus 4:3. Ia tidak mendorong mereka untuk giat menciptakan atau
membangun kesatuan. Ia memerintahkan mereka untuk berusaha memelihara kesatuan Roh
oleh ikatan damai sejahtera. Kesatuan itu telah ada karena umat percaya diikat bersama oleh
satu tubuh, satu Roh, satu pengharapan, satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, dan satu Allah dan
Bapa dari semua (ay.4-6).
Bagaimana caranya kita memelihara kesatuan? Dengan cara mengemukakan pendapat dan
keyakinan kita yang berbeda-beda dengan sikap rendah hati, lemah lembut, dan sabar (ay.2). Roh
Kudus akan memberikan kepada kita kuasa untuk bertindak penuh kasih saat menghadapi orang-
orang yang berbeda pendapat dengan kita.
Renungan Minggu
Efesus 4:1-16
Kelima jari yang kita miliki, memiliki nama, bentuk, dan kegunaan yang berbeda. Ada yang
lebih tinggi dari jari lainnya, sebaliknya ada pula yang diciptakan lebih pendek. Jempol/ ibu jari
seringkali digunakan untuk menyanjung dan memberi pujian, telunjuk digunakan untuk
menunjuk dan memberi perintah, jari tengah sebagai yang paling tinggi seringkali menjadi
sombong, jari manis terpilih untuk menjadi tempat bagi cincin yang indah, sedangkan jari
kelingking sebagai yang paling kecil dan paling lemah, seringkali digunakan untuk menjadi
simbol sebuah janji dan ungkapan maaf. Kelima jari tersebut diciptakan unik dan berbeda satu
dengan lainnya, tetapi perbedaan tersebut tidak kemudian membuat mereka bergerak sendiri
semau mereka. Dengan setiap kelebihan dan kekurangan yang mereka miliki, mereka bersatu
untuk mencapai tujuan tertentu, mulai dari memegang barang, menulis, dan membantu anggota
tubuh lainnya.
Sebagai anggota tubuh Kristus, kita pun tidak terluput dari perbedaan. Mulai dari perbedaan
warna kulit, suku, karakter, keahlian, dan status sosial. Tetapi di tengah perbedaan tersebut,
setiap kita dipanggil untuk saling melengkapi satu dengan lainnya. Bacaan kita hari ini (Efesus
4:1-16) berbicara mengenai Kesatuan Jemaat dan Karunia yang berbeda-beda. Dalam bacaan
tersebut Paulus menyebutkan beberapa karakter orang yang dipanggil Tuhan menjadi milik-Nya,
yakni : rendah hati, lemah lembut, dan sabar (ayat 2a). Karakter tersebut hendaknya
diwujudnyatakan dalam kehidupan berelasi dengan sesama, yakni dalam hal saling membantu
(ayat 2b), sesuai dengan karunia yang telah dianugerahkan kepada kita (ayat 7).
Dalam kehidupan berelasi dengan sesama, sudahkah kita mewujudkan kasih kepada orang yang
kita jumpai?? Ataukah kita memilih untuk mengutamakan kepentingan pribadi maupun
kelompok kita sendiri?? Setiap karunia yang kita miliki bukan ditujukan untuk membuat kita
berbangga dan menyombongkan diri sendiri. Melainkan untuk saling melengkapi satu dengan
lainnya. Marilah kita mengenal setiap karunia yang ada pada kita, mensyukurinya, dan jauh lebih
penting, kita menggunakannya untuk kemuliaan Tuhan. Sehingga perbedaan yang kita jumpai,
tidak lagi menimbulkan perpecahan melainkan boleh bersatu, saling melengkapi, dan mencapai
tujuan bersama. (CFU)
1)kesatuan.
Ef 3:15 the whole family (NIV), terdiri dari orang Yahudi dan non Yahudi.
2)Kudus. Ef 4:12.
1)Rendah hati.
Aristotle mendefinisikan PRAUS ini sebagai suatu sifat yang terletak di antara 2
extreme, yaitu: marah yang berlebihan dan tidak pernah marah. Jadi orang yang
PRAUS adalah orang yang marah pada saat yang tepat.
4)Saling menahan diri dalam kasih (diterjemahkan dari NIV; Alkitab bahasa
Indonesia salah terjemahan).
II)KESATUAN ORG KRISTEN TIMBUL DR KESATUAN ALLAH (ay 3-6):
Satu Roh (Roh Kudus) - karena itu ada satu tubuh (ay 4).
Satu Tuhan (Tuhan Yesus) - karena itu ada satu pengharapan, satu iman, dan satu
baptisan (ay 4-5).
Satu Allah dan Bapa - dan karena itu hanya ada satu keluarga (ay 6 bdk. Ef 3:15).
Karena Allah cuma satu, maka Gereja juga cuma satu. Karena itu di dalam 12
Pengakuan Iman Rasuli dikatakan Gereja yang kudus dan Am (the holy Catholic
Church).
Memang Gereja yang kelihatan ada banyak, tetapi Gereja yang tidak kelihatan
ada cuma satu.
Apa yang harus kita lakukan? Ay 3 - berusahalah (make every effort - [NIV]). Kata
bahasa Yunaninya ada dalam bentuk Present, sehingga menunjukkan bahwa
usaha itu harus dilakukan secara terus menerus.
Usaha untuk bersatu ini harus dilakukan di dalam gereja lokal maupun antar gereja
lokal. Tidak perlu bersatu di bawah satu merk gereja, tetapi harus bersatu dalam
kasih.
Ay 6 kontras dengan ay 7.
Yaitu Kristus sendiri (ay 7-10). Ay 8: adalah kutipan dari kitab Maz 68:19. Maz
68 adalah nyanyian kemenangan. Paulus mengutip dan menerapkannya
kepada Kristus karena kenaikan Kristus ke surga memang adalah suatu
kemenangan.
Tawanan. Ini ada yang mengartikan sebagai musuh Kristus dan ada pula
yang mengartikan sebagai Anak-anak Allah. Calvin mengambil ke dua buah
arti itu.
The noblest triumph which God ever gained was when Christ, after subduing sin,
conquering death, and putting Satan to flight, rose majestically to heaven, that he
might exercise his glorious reign over the Church. ... Captivity is a collective noun
for captive enemies; and the plain meaning is, that God reduced his enemies to
subjection, which was more fully accomplished in Christ than in any other way. He
has not only gained a complete victory over the devil, and sin, and death, and all the
power of hell, - but out of rebels he forms every day a willing people, when he
subdues by his word the obstinacy of our flesh. On the other hand, his enemies - to
which class all wicked men belong - are held bound by chains of iron, and are
restrained by his power from exerting their fury beyond the limits which he shall
assign (= ) - hal 272-273.
2)Dalam Maz 68:19 kata bah Ibrani LAKAH bisa diterjemahkan menerima,
mengambil, membawa, memberi.
Ay 9: bandingkan dengan Yoh 3:13. Turun adalah inkarnasi, naik adalah naik
ke surga. Bagian bumi yang paling bawah adalah bumi (bdk. Maz 139:15).
Ay 10: untuk memenuhkan / memenuhi segala sesuatu, artinya memenuhi
seluruh alam semesta dengan kehadiran & kuasaNya.
1)Rasul:
Orang yang dipilih / diutus Kristus sendiri dan merupakan sak- si kebangkitan
Kristus. Karena itu jaman sekarang tidak ada rasul lagi.
2)Nabi:
Orang yang menerima wahyu dari Allah dan lalu menyampaikannya. Jaman
sekarang juga tidak ada nabi dalam arti ini.
3)Pemberita-pemberita Injil.
Kata ini hanya digunakan 3x dalam seluruh PB (Kis 21:8 Ef 4:11 2Tim 4:5).
Calvin menganggap bahwa ini adalah kedudukan khusus (bukan sekedar orang
yang mempunyai karunia PI) yang juga tidak ada lagi jaman ini.
Ada yang menganggap kedua jabatan ini adalah sama. Calvin membedakan
kedua jabatan ini. Gembala harus bisa mengajar, tetapi pengajar belum tentu
bisa menggembalakan.
Tentang Yoh 16:23a ini Calvin berkata bahwa ini menunjukkan perbedaan
dengan keadaan dimana mereka belum mempunyai Roh Kudus. Pada saat
itu mereka begitu lamban dalam mengerti ajaran-ajaran Kristus (bdk. 13:36
14:5,8,22 16:18). Tetapi nanti pada saat mereka sudah menerima Roh
Kudus maka Roh Kudus akan memberikan pencerahan yang membuat
mereka mengerti.
Calvin: True, the apostles did not cease to ask at the mouth of Christ, even when
they had been elevated to the highest degree of wisdom, but this is only a
comparison between the two conditions (= Memang benar bahwa rasul-rasul
tidak berhenti bertanya kepada Kristus, bahkan pada saat mereka telah
diangkat pada tingkat hikmat yang tertinggi, tetapi ini hanya merupakan
perbandingan di antara kedua keadaan) - hal 152.
Calvin: The prophet assuredly does not take away or set aside instruction, which
must be in its most vigorous state in the kingdom of Christ; but he affirms that,
when all shall be taught by God, no room will be any longer left for this gross
ignorance (= Jelas sang nabi tidak membuang atau menyingkirkan
pengajaran, yang harus ada dalam keadaannya yang paling giat / bersemangat
dalam kerajaan Kristus; tetapi ia menegaskan bahwa pada saat semua akan
diajar oleh Allah, tidak ada tempat lagi yang tersisa untuk ketidaktahuan /
kebodohan yang besar / menyolok ini) - hal 152.
Jadi jelas bahwa Yoh 16:23 ini, dan juga Yer 31:34 dan 1Yoh 2:27, tidak
boleh diartikan seakan-akan orang Kristen akan mengerti segala sesuatu
dan tidak lagi perlu belajar!
Iman memang sudah satu (ay 5), tetapi kesatuan mempunyai tingkat-tingkat.
Makin mempunyai pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, makin bersatu
iman.
Tuhan Yesus menyuruh kita menjadi seperti anak-anak, tetapi tidak dalam
segala hal (Mat 18:3). Kita harus menjadi seperti anak-anak dalam hal
kerendah hatian, ketulusan, dan juga dalam hal kejahatan. Tetapi dalam hal
pengetahuan dan kestabilan iman, kita harus dewasa (1Kor 14:20).
Penerapan: Ada gereja yang pengajaran Firmannya baik, tetapi tidak ada
persekutuan antar jemaat. Ini berarti ada kebenaran, tetapi tidak ada kasih! Ada
gereja lain, yang persekutuannya baik, tetapi ajarannya tiddak karuan. Ini
berarti ada kasih, tetapi tidak ada kebenaran.
Ketiga hal tsb hanya bisa dicapai dengan mengajarkan Firman Tuhan. Karena
itu belajar Firman Tuhan adalah sesuatu yang penting sekali.
Sampai kapan? ay 13 sampai kita semua telah mencapai .... Ini berarti kita
harus belajar Firman Tuhan sampai mati!