DEPOSITO BERJANGKA
Bentuk sumber dana yang menjadi salah satu andalan bagi bank adalah
deposito, walaupun deposito merupakan sumber dana yang cukup mahal
dibandingkan tabungan ataupun giro. Deposito (Time Deposit) merupakan salah
satu tempat bagi nasabah untuk melakukan investasi dalam bentuk surat-surat
berharga. Pemilik deposito disebut Deposan. Kepada setiap deposan akan diberikan
imbalan bunga atas depositonya.
Keuntungan bagi bang dengan menghimpun dana lewat deposito adalah
uang yang tersimpan relatif lebih lama, mengingat deposito memiliki jangka waktu
yang relatif panjang dan frekuensi penarikan yang juga jarang. Dengan demikian,
bank dapat dengan leluasa untuk menggunakan kembali dana tersebut untuk
keperluan penyaluran kredit.
Pengertian Deposito menurut Undang-undang No.10 tahun 1998 adalah :
simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu
berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank.
1/5-2004 1/11-2005
31/12-2004
8 bulan (Pelaporan) 10 bulan
Dalam hal suku bunga deposito berjangka berubah, maka yang berlaku
adalah suku bunga yang disepakati sejak awal/saat pembukaan deposito.
Akuntansi Deposito Berjangka
Penjualan Deposito Berjangka kepada masyarakat dalam bentuk Bilyet
Deposito. Bilyet Deposito ini merupakan persediaan barang cetakan yang diterima
dari kantor pusat. Bila sebuah kantor cabang menerima Bilyet Deposito dari kantor
pusat maka akan mencatat Bilyet tersebut dalam rekening administrative sebesar
jumlah seluruh nilai nominal bilyet deposito tersebut dengan ayat jurnal sebagai
berikut :
Contoh :
Pada 31 Mei 2004 Reni membuka Deposito berjangka di bank Mitra Niaga cabang
Semarang dengan nominal Rp 50.000.000,00. bunga sebesar 18%p.a. dibayar pada
saat jatuh tempo, jangka waktu 3 bulan. Beban bilyet deposito Rp 1.000,00.
pembukaan deposito berjangka tersebut atas beban giro Reni Rp 20.000.000,00,
giro Sinta nasabah bank Mitra Niaga cabang Semarang Rp 10.000.000,00 dan
kekurangannya diterima tunai. Pajak atas bunga 15%.
Bila contoh pembukaan deposito diatas kita perhitungkan bunganya, maka jatuh
tempo bunga pertama adalah tanggal 30 Juni 2004. perhitungan bunga adalah :
Jurnalnya adalah :
Jika deposito yang jatuh tempo tersebut langsung dicairkan, maka jurnalnya adalah :
Jika deposito berjangka tersebut diperpanjang, maka dapat dilakukan dengan dua
cara :
b. Perpanjangan Biasa
Perpanjangan ini pada dasarnya menunggu keputusan deposan, artinya
untuk memperpanjang deposito berjangka deposan perlu datang ke bank
atau pihak bank yang menghubungi deposan.
Keterngan :
t = Jangka waktu ( dalam hari )
i = Tingkat suku bunga. ( dapat berubah-ubah )
Contoh:
Tanggal 1 Mei 2004 Meri membeli sertifikat deposito seri A sebanyak 10 lembar @
Rp 10.000.000,00 secara tunai pada bank Mitra Niaga Jakarta. Jangka waktu 3
bulan, suku bunga 20%, PPh 15%.
Bulan 3
Dr. Biaya bunga CD Rp 1.587.302,00
Dr. sertifikat deposito Meri Rp 100.000.000,00
Cr. Kas/Giro/Tabungan Meri Rp 100.000.000,00
Cr. Biaya bunga CD dibayar dimuka Rp 1.587.302,00
Kasus
1. Tuan Ray Ibrahim ingin membeli 10 lembar sertifikat deposito nominal @ Rp
10.000.000,00 bunga 16 % Pa. Jangka waktu adalah 12 bulan dan
pembayaran secara tunai.
Pertanyaan :
Berapakah jumlah yang harus Tuan Ray Ibrahim bayar kepada pihak bank.
Buat jurnal yang diperlukan.
2. Ny. Pariani ingin membeli 10 lembar sertifikat deposito nominal @
25.000.000,00 untuk jangka waktu 3 bulan. Pembayaran dibebankan ke
rekening tabungannya. Bunga 17%.
Pertanyaan :
Berapakah jumlah yang harus Tuan Ray Ibrahim bayar kepada pihak bank.
Buat jurnal yang diperlukan.