Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH DAERAH KOTA JAMBI

DINAS KESEHATAN KOTA JAMBI


PUSKESMAS PUTRI AYU
JLN. SLAMET RIYADI NO.2 KEL. LEGOK KEC. DANAU SIPIN KOTA JAMBI Kode Pos 36122

SURAT KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS PUTRI AYU
Nomor : / Pkm.PA / SK / / 2016

TENTANG

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN UPAYA KESEHATAN PERORANGAN (UKP)


DI PUSKESMAS PUTRI AYU
KEPALA PUSKESMAS PUTRI AYU

Menimbang : 1. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu UKP di Puskesmas Putri Ayu
maka diperlukan penyelenggaraan UKP yang bermutu tinggi;
2. bahwa agar pelayanan klinis di Puskesmas Putri Ayu dapat terlaksana dan berjalan
dengan baik, perlu adanya surat keputusan kepala Puskesmas Putri Ayu tentang
kebijakan UKP di Puskesmas Putri Ayu sebagai landasan bagi penyelenggaraan UKP
di Puskesmas Putri Ayu;
3. bahwa sehubungan dengan butir a dan butir b diatas perlu ditetapkan
kebijakan Kepala Puskesmas Putri Ayu mengenai kebijakan Upaya
Kesehatan Perorangan (UKP) di Puskesmas Putri Ayu;

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 Tentang
Praktik Kedokteran;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2010 Tentang Pedoman
Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal, pasal(3);
4. Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan
nasional;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2052 Tahun 2011 Tentang Izin
Praktek Kedokteran;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 148 Tahun 2010 diperbaharui PMK
Nomor 17 Tahun 2013 Tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik
Perawat;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Puskesmas;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1691 Tahun 2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit;
9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 46 tahun 2014 tentang
Sistem Informasi kesehatan;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 75 tahun 2014
tentang Puskesmas;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 71 tahun 2014
tentang akreditasi pelayanan kesehatan dasar primer;
12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
741/MENKES/PER/VII/2008 tentang standar pelayanan minimal bidang
kesehatan di Kabupaten/Kota;
13. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 93 / MENKES / SK /
VIII / 2007 tentang standar asuhan kebidanan;
14. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 836 / Menkes / SK / VI / 2005 Tentang
Pedoman Pengembangan Manajemen Kinerja Perawat dan Bidan;

MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS PUTRI AYU TENTANG
KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN UPAYA KESEHATAN
PERORANGAN (UKP) DI PUSKESMAS PUTRI AYU.

KESATU : Kebijakan UKP di Puskesmas Putri Ayu adalah sebagaimana tercantum dalam
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari surat keputusan ini.

KEDUA : Pembinaan dan pengawasan Penyelenggaraan UKP di Puskesmas Putri Ayu


dilaksanakan oleh Kepala Puskesmas dan Ketua/Koordinator Tim Mutu
Puskesmas Putri Ayu.

KEDUA : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila
ternyata di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan
diadakan perbaikan / perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : JAMBI
Pada tanggal : 2016

PUSKESMAS PUTRI AYU

Dr.Hj.Rini Kartika Handajani,MKes


NIP. 19690503200012 2 001
LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS PUTRI AYU
NOMOR : / Pkm.PA/ SK / / 2016
TENTANG : KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN
UKP DI PUSKESMAS PUTRI AYU

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN UKP


DI PUSKESMAS PUTRI AYU

a. Pelayanan UKP merupakan pelayanan klinis yang ada di unit-unit rawat jalan, rawat inap,
UGD dan Puskesmas Pembantu (Pustu).
b. Kepala Puskesmas dan seluruh jajaran penanggung jawab UKP wajib berpartisipasi
dalam pengelolaan kebijakan Pelayanan Klinis di Puskesmas Putri Ayu mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi.
c. Pimpinan dan Para penanggung jawab program UKP wajib melakukan kolaborasi dalam
pelaksanaan program kebijakan pelayanan klinis yang diselenggarakan di seluruh jajaran
dan di wilayah kerja Puskesmas Putri Ayu.
d. Perencanaan dan Pengelolaan Kebijakan Pelayanan Klinis disusun oleh seluruh jajaran
yang berkaitan dengan UKP Puskesmas Putri Ayu dan dilakukan dengan pendekatan
multi disipliner dan dikoordinir oleh kepala puskesmas dan koordinator / ketua Tim mutu
Puskesmas Putri Ayu.
4. Perencanaan kebijakan penyelenggaraan UKP berisi paling tidak :
Pelayanan pada unit rawat jalan meliputi : Pelayanan Poli Anak, Poli Dewasa, Klinik
Lansia, Poli Gigi dan mulut, pelayanan klinik KIA, pelayanan Klinik KB, Pelayanan
Klinik PTM, Pelayanan Laboratorium, Pelayanan Rujukan, dll. dilaksanakan dalam
jam kerja.
Pelayanan Rawat Inap, pelayanan Unit Gawat Darurat, Pelayanan Ruang bersalin
dan pelayanan PONED dilaksanakan selama 24 jam.
Pelayanan UKP di Puskesmas Putri Ayu, harus selalu berorientasi pada pada mutu
pelayanan dan keselamatan pasien :
Seluruh staf yang terlibat dalam pelayanan UKP harus bekerja sesuai dengan
standar profesi, pedoman/panduan, standar operasional prosedur (SOP) yang
berlaku, serta sesuai dengan etika profesi, etika dan etiket pelayanan yang
berlaku di Puskesmas Putri Ayu.
Seluruh staf yang terlibat dalam pelayanan UKP dalam melaksanakan
pekerjaannya wajib untuk selalu memperhatikan ketentuan standar kesehatan
dan keselamatan kerja Puskesmas (K3) termasuk dalam penggunaan alat
pelindung diri (APD)
Mekanisme triase :
Pasien yang datang ke unit gawat darurat harus dipilah menurut tingkat
kegawat daruratannya (resusitasi, emergensi, urgent, non urgent). Pasien
yang masuk katagori resusitasi dan emergensi harus dilakukan tindakan awal
untuk kasus kegawatdaruratannya sebelum dirujuk ke RS untuk mendapat
pelayanan lanjutan.

Pasien kategori urgent dan non urgent bila memerlukan pelayanan rawat inap
di puskesmas dapat dirawat di ruang rawat inap dan diberi pelayanan sesuai
dengan SOP.
Pasien yang tidak memerlukan rawat inap dapat dipulangkan dan diberi obat
dan disarankan untuk kontrol ke unit rawat jalan.
Pemberian obat di unit gawat darurat yang dilaksanakan oleh dokter dapat
diberikan untuk waktu 3-5 hari. Bila dilaksanakan oleh perawat yang
mendapat pelimpahan wewenang diberikan obat untuk mengatasi keluhan
saja, namun besoknya disarankan berobat di unit rawat jalan.
Pemberian terapi baik pada pasien rawat jalan maupun kepada pasien rawat inap
harus berpedoman kepada standar operasional prosedur (SOP) yang telah ditetapkan
dan berlaku di Puskesmas Putri Ayu.
Transfer pasien dari poli umum ke unit rawat inap harus dilengkapi data identitas
pasien, hasil anamnesa dan diagnosa, hasil pemeriksaan laboratorium serta terapi
yang telah diberikan dokter poli umum kepada pasien.
Rujukan / transfer pasien ke rumah sakit rujukan yang bekerjasama dengan
Puskesmas Putri Ayu meliputi :
Stabilisasi terlebih dahulu sebelum di rujuk.
Rujukan ke rumah sakit ditujukan kepada individu secara spesifik.
Merujuk pasien berdasarkan atas kondisi kesehatan dan kebutuhan akan
pelayanan yang berkelanjutan.
Selama transfortasi rujukan ke RS didampingi oleh perawat jaga dan
dilengkapi dengan peralatan dan obat emergensi.
Perjanjian kerjasama yang resmi harus dibuat dengan rumah sakit penerima
rujukan.
Proses rujukan didokumentasikan dalam rekam medis pasien.
Bila pasien menolak dirujuk diharuskan keluarga / pasien ybs
menandatangani pernyataan menolak dirujuk.

Pemulangan pasien :
Yang berhak memulangkan pasien adalah dokter yang merawatnya atau
dokter yang bertugas visit.
Keluarga pasien dilibatkan dalam proses pemulangan pasien.
Rencana pemulangan pasien meliputi kebutuhan pelayanan medis
berkelanjutan di rumah.
Resume pasien pulang dibuat oleh Dokter sebelum pasien pulang.
Setiap pasien pulang diberikan surat kontrol berisi instruksi-instruksi untuk
tindak lanjut perawatan pasien selama di rumah dan kapan waktu control
ulang.
Resume pasien pulang didokumentasikan dalam rekam medis pasien.
Transportasi yang digunakan saat pemulangan pasien jika menggunakan
kendaraan milik Puskesmas Putri Ayu harus sesuai dengan hukum dan
peraturan daerah kota jambi yang berlaku berkenaan dengan pengoperasian,
kondisi dan pemeliharaan kendaraan.
Transportasi pemulangan pasien disediakan dan diatur sesuai dengan
kebutuhan dan kondisi pasien.

Hak pasien dan keluarga


Seluruh petugas kesehatan wajib menghormati kebutuhan privasi pasien.
Puskesmas berupaya membangun sistem untuk memenuhi kebutuhan khusus
pasien seperti anak, individu yang cacat, lanjut usia dan lainnya yang
beresiko, berhak mendapatkan perlindungan dan fasilitas pelayanan yang
layak.
Seluruh petugas yang terlibat dalam pelayanan klinis berkewajiban dalam
membantu pasien/ keluarga dalam mencari second opinion dan kompromi
dalam pelayanan di dalam maupun di luar Puskesmas Putri Ayu.
Pernyataan persetujuan dapat diberikan secara lisan ataupun tulisan. Untuk
tindakan-tindakan yang memiliki risiko bagi keselamatan pasien pernyataan
persetujuan atau inform consent wajib dibuat secara tertulis dan disimpan
dalam rekam medis pasien ybs.
Informed consent dilakukan / diperoleh sebelum tindakan bedah minor,
tindakan anestesi lokal serta pengobatan lainnya yang beresiko tinggi bagi
keselamatan pasien.
Penolakan pelayanan medis dan pengobatan oleh pasien / keluarga pasien.
Petugas petugas berkewajiban memberikan informasi kepada pasien /
keluarga tentang hak pasien / keluarga untuk menolak pengobatan atau
tindakan medis yang akan dilakukan.
Petugas memberikan informasi kepada pasien / keluarga tentang
konsekuensi, tanggung jawab keluarga berkaitan dengan keputusan
penolakan pengobatan / tindakan medis tersebut.
Petugas berkewajiban memberi informasi kepada pasien / keluarga tentang
bahwa petugas menghormati keinginan dan pilihan pasien / keluarga untuk
menolak pelayanan medis yang dibuktikan dengan menandatangani surat
penolakan pelayanan medis.
Manajemen obat:
Semua obat-obatan dan cairan infus harus disimpan dan didokumentasikan
dengan baik, di apotik rawat jalan dan apotik rawat inap.
Semua obat-obatan dan cairan infus diberi label yang jelas dan disimpan
dengan cara akses terbatas (restrict access), untuk mencegah pemberian yang
tidak sesuai aturan / tidak disengaja kepada pasien.
Penggunaan semua obat-obatan dan cairan infus wajib menggunakan prinsip
FIFO (first in first out)

Hand hygiene:
Mengadaptasi pedoman hand hygiene yang terbaru dan sudah di terima
secara medis (WHO, Patient Safety)
Seluruh petugas yang telibat dalam memberikan pelayanan klinis
menerapkan program hand hygiene atau cuci tangan pakai sabun (CTPS)
yang efektif.
Keselamatan pasien dan mutu klinis pasien.
Peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien menjadi tugas dan
tanggung jawab tim mutu klinis dan keselamatan pasien di Puskesmas Putri
Ayu.
Tim mutu klinis dan keselamatan pasien bertugas dan bertanggung jawab
melakukan identifikasi risiko, mencegahan risiko dan pengurangan dampak
risiko, memonitoring dan mengevaluasi dan melakukan perbaikan klinis
secara berkesinambungan.
Komunikasi efektif
Komunikasi efektif harus dilakukan oleh seluruh staf kepada pasien /
keluarga disesuaikan dengan latar belakang tingkat pendidikan, sosial
budaya dan agama pasien / keluarga.
Komunikasi efektif juga harus dilakukan oleh seluruh staf dengan antar unit
pelayanan klinis terkait.
Setiap perintah baik lisan maupun tulisan berupa diagnosis, instruksi terapi,
hasil pemeriksaan laboratorium, dll di dokumentasikan dengan baik, benar
dan lengkap oleh pemberi perintah maupun penerima perintah.
Manajemen pada unit pelayanan klinis:
Seluruh petugas yang terlibat dalam pelayanan klinis wajib memiliki izin
praktik/kerja sesuai ketentuan yang berlaku.
Penyediaan tenaga kesehatan pada unit-unit pelayanan klinis harus
berpedoman kepada kebutuhan dan pola ketenagaan.
Seluruh petugas pelayanan klinis wajib melaksanakan rapat koordinasi,
monitoring dan evaluasi minimal 3 bulan satu kali.
Seluruh petugas terkait berkewajiban membuat laporan hasil kegiatan,
monitoring dan evaluasi setiap bulannya dan wajib melaporkan kepada
kepala puskesmas dan ketua/koordinator manajemen mutu Puskesmas Putri
Ayu.
Manajemen sarana dan prasarana
Peralatan medis dan penunjang medis yang terdapat pada unit pelayanan
klinis masing-masing harus diinventarisasikan dengan baik dan harus selalu
dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi sesuai dengan ketentuan dan peraturan
yang berlaku.
Apabila terdapat peralatan medis atau penunjang medis yang rusak maka
harus dilakukan pencatatan dan pelaporan serta pemusnahan dan atau
perbaikan/penggantian sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.
Dalam melaksanakan tugas sesuai tupoksi pada setiap unit pelayanan klinis, petugas
wajib mematuhi ketentuan dalam K3 (keselamatan dan kesehatan kerja).
Dalam melaksanakan tugas setiap petugas wajib memakai alat perlindungan diri
seperti sarung tangan/handscoen, sepatu tertutup, masker, tutup kepala, celemek
plastik, dll.
Produk sampah/limbah hasil kegiatan puskesmas dikategorikan menjadi: sampah
medis, non medis dan sampah B3 (bahan berbahaya beracun). Sampah medis dan
sampah B3 ditampung di tempat penampungan sementara (TPS), selanjutnya setiap
seminggu sekali dibuang di tempat pemusnahan yang ditunjuk Dinas Kesehatan Kota
Jambi.
Ditetapkan di : JAMBI
Pada tanggal : 2016

PUSKESMAS PUTRI AYU

Dr.Hj.Rini Kartika Handajani,MKes


NIP. 19690503200012 2 001

Anda mungkin juga menyukai