Anda di halaman 1dari 8

JTM Volume 4 Nomor 03 Tahun 2016, 155- 162

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS TERHADAP TINGKAT KELEMBABAN TEMBAKAU


SEBAGAI BAHAN BAKU PRODUKSI SIGARET KRETEK TANGAN

Tomy Peter
S1 Pendidikan Teknik Mesin Produksi, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya
Email: petertomy78@gmail.com

Dyah Riandadari
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya
Email: dyahreri@yahoo.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengendalian kualitas yang dilakukan oleh PT. X terhadap
tingkat kelembaban tembakau, mengetahui tingkat kelembaban tembakau di PT. X, dan faktor-faktor
penyebab penyimpangan nilai kelembaban tembakau. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Statistical Quality Control (SQC) dengan peta kendali variabel. Penelitian ini dilakukan pada tembakau
yang siap diproduksi menjadi sigaret kretek tangan. Tahap pelaksanaan penelitian disesuaikan dengan
langkah-langkah pengukuran kelembaban tembakau, perhitungan Statistical Quality Control, dan analisis
penyebab penyimpangan tingkat kelembaban tembakau. Pengukuran kelembaban tembakau secara garis
besar menunjukan tingkat kelembaban tembakau masih dalam batas standar perusahaan, meskipun ada
beberapa waktu dimana kelembaban tembakau berada diluar standar perusahaan. Perhitungan Statistical
Quality Control menunjukan secara umum tingkat kelembaban tembakau masih dalam batas pengendalian
namun masih ada beberapa nilai kelembaban tembakau yang masih diluar batas kendali. Faktor-faktor
penyebab penyimpangan nilai kelembaban tembakau yakni pekerja, gudang penyimpanan, bahan baku, dan
cuaca.
Kata Kunci: Pengendalian Kualitas Statistik, Kelembaban Tembakau, Sigaret Kretek Tangan.

Abstract
This study aims to determine the quality control conducted by PT. X against the tobacco moisture level,
knowing the moisture level of tobacco in PT. X, and the factors that cause deviation value for tobacco
moisture. The method used in this study is the Statistical Quality Control (SQC) with variable control
chart. Research was conducted on tobacco that is ready to be manufactured into hand rolled cigarettes.
Implementation Phase customized research with measures of tobacco moisture measurement, calculation
Statistical Quality Control, and analyzes the causes of deviations humidity level of tobacco. Tobacco
moisture measurement in outline indicates the level of humidity tobacco still within the limits of the
company's standard, although there are some times when the tobacco moisture are beyond the company's
standards. Calculation of Statistical Quality Control shows the general level of humidity within the limits
of tobacco control but there are still some tobacco moisture values are still outside the control limit. The
factors that cause deviation value for tobacco moisture that is labor, warehouse, raw materials, and
weather.
Keywords: Statistical Quality Control, Humidity Tobacco, Hand Rolled Cigarettes.

155
kelembaban tembakau masalah yang ditemukan
PENDAHULUAN Sampling Plans, dan
seringkali tidak sesuai seputar tingkat
Proses produksi rokok menjaga konsistensi
dengan standar yang kelembaban tembakau.
membutuhkan kualitas, dilaksanakan
ditentukan oleh
pengendalian kualitas dengan control chart. METODE
perusahaan. Ketidak-
yang tepat untuk menjaga Keuntungan dari Jenis Penelitian
sesuain tersebut
dan mengarahkan kualitas pengendalian kualitas Berdasarkan fungsinya
menyebabkan kualitas
produk sebagaimana yang statistik adalah: penelitian ini termasuk
rokok menjadi berkurang,
telah direncanakan. Untuk jenis penelitian terapan
yang pada akhirnya bisa
Macam-macam mempertinggi yang dilakukan berkenaan
menyebabkan penurunan
pengendalian kualitas kualitas atau dengan kenyataan-
minat konsumen,
statistik, six sigma, dan mengurangi kenyataan praktis,
konsumen akan berpindah
capacity requirement biaya. penerapan dan
ke lain produk.
planning. Setiap Menjaga kualitas pengembangan ilmu
Sebagai upaya
pengendalian kualitas lebih uniform pengetahuan yang
meningkatkan kualitas
Mengurangi dihasilkan oleh penelitian
memiliki keunggulan dan tembakau yang hendak
rework dan dasar dalam kehidupan
kelemahan yang berbeda- diproduksi, pengendalian
pembuanganInsp nyata. Penelitian terapan
beda. Salah satu cara kualitas yang mampu
eksi yang lebih berfungsi untuk mencari
pengendalian kualitas memecahkan
baik. solusi tentang masalah-
adalah pengendalian permasalahan tersebut
Spesifikasi lebih
kualitas statistik. Ilmu adalah Pengendalian masalah tertentu, yang
yang mempelajari tentang baik. (Agus, 2013) mana tujuan utamanya
Kualitas Statistik.
Berdasarkan hasil
teknik /metode Atas dasar masalah adalah menemukan
wawancara oleh Pak pemecahan masalah
pengendalian kualitas tersebut, peneliti mencoba
Antonius selaku kepala
berda-sarkan prinsip/ menerapkan pengendalian sehingga hasil penelitian
bagian bahan baku di PT. dapat bermanfaat baik
konsep statistik. Pada kualitas statistik dalam
X bahwa proses
pengendalian kualitas proses pengaturan tingkat kepentingan individu atau
pengolahan tembakau di kelompok baik industri
statistik, penggambaran kelembaban tembakau,
PT. X tidak menggunakan
ukuran kualitas dibedakan dengan harapan tingkat atau politik. (Sukardi,
pengendalian kualitas. 2003).
menjadi 2 yakni variable kelembaban tembakau
Dalam proses pengolahan
dan attribute. variable bisa dikendaliakan dan
tembakau metode yang Tempat dan Waktu
digunakan untuk disesuaikan dengan
digunakan masih
karakteristik kualitas standar yang ditetapkan Penelitian
tradisional dengan Penelitian
suatu produk dinyatakan perusahaan.
menggunakan manusia
dengan besaran yang Tujuan penelitian ini dilaksanakan di PT. X,
sebagai unsur utama Jawa Timur. Adapun
dapat diukur (besaran adalah Mengetahui tingkat
sebagai pelaku proses
kontinu), sedangkan kelembaban tembakau waktu pelaksanaan
pengolahan tembakau itu pelaksanaan penelitian
attribute digunakan untuk sebagai bahan baku
sendiri. Proses
karakteristik kualitas produksi sigaret kretek adalah 2 Mei 2016 sampai
pengolahan tembakau dengan 13 Juni 2016.
suatu produk dinyatakan tangan di PT. X,
meliputi proses
dengan apakah produk Mengetahui faktor-faktor
pengaturan tingkat Sumber Data
tersebut memenuhi penyebab ketidaksesuaian
kelembaban tembakau.
kondisi atau persyaratan tingkat kelembaban Sumber data ini adalah
Tingkat kelembaban data pegaturan tingkat
tertentu, bersifat tembakau sebagai bahan
tembakau sangat
dikotomi, jadi hanya ada produksi sigaret kretek kelembaban tembakau
berpengaruh terhadap cita pada tahun 2013 hingga
dua kemungkinan baik tangan di PT. X.
rasa suatu poduk rokok.
dan buruk. Tujuan Manfaat penelitian ini 2015. Serta data tengtang
Pada kenyataannya adalah analisis metode pengaturan tingkat
pengendalian kualitas
seringkali proses
statistik adalah pengendalian kualitas kelembaban tembakau di
pengaturan tingkat dengan metode PT. X.
memperoleh jaminan
kelembaban tembakau
kualitas (Quality Assuran- pengendalian kualitas
tidak merata. Hal ini statistik diharapkan dapat Prosedur Penelitian
ce) dapat dilakukan
menyebabkan tingkat
dengan Aceceptance membantu mengatasi
Prosedur dalam menggunakan rumus kelembaban tembakau
R
penelitian ini adalah berikut :
BPB R 3d 3 yang ditentukan oleh
dibagi menjadi beberapa
tahap yaitu tahap pra
Menghitung Garis tengah
dari peta kendali X.
d2
perusahaan yakni 12%
hingga 14%.
lapagan, studi lapangan,
Selanjutnya

X X ... X
tahap analisis data dan Perhitungan Statistical
penarikan kesimpulan Menggambar Peta Quality Control
yang secara rinci dapat
1 2 m Kendali X dan Peta Hasil analisis dari data
dijelaskan melalui alur
sebagai berikut:
X Kendali R seperti gambar
berikut :
kelembaban tembakau
tahun 2014 dengan metode

m pengendalian kualitas
statistik sebagai berikut :
Tabel 2. Hasil Pengukuran
Selanjutnya Kelembaban Tembakau
menghitung Range rata- Tahun 2013
rata atau Garis Tegah peta Observasi Dalam Sampel (n)
kendali R dengan Bulan
X1 X2 X3 X4 X5
menggunakan rumus
Gambar 2. Contoh Peta Januari 13.712 12.766 14.712 12.903 13.650
berikut:
Kendali
Menghitung Range rata- Februari 13.294 13.360 13.498 12.747 13.978

rata / Garis Tegah peta Membuat diagram Maret 12.241 13.393 13.569 13.569 12.537

kendali R pareto dan diagram fish


R R ... R
April 12.929 13.458 13.280 13.511 13.773

bone seperti berikut :


m
Mei 13.392 13.327 13.150 12.793 13.650
Gambar 1. Prosedur
Penelitian
R 1 2 Juni 13.228 13.579 13.824 13.091 13.411

Juli 13.553 13.830 13.994 13.490 13.366

Teknik Analisis Data


m
Agustus 12.863 13.184 13.091 12.853 13.897

Teknik analisis data dapat September 13.048 12.293 12.868 12.341 12.818
dijelaskan dengan Menghitung Batas Oktober 12.919 13.399 12.525 12.463 12.941
langkah-langkah Pengendali Atas dan
pembuatan tabel analisis Bawah dari peta kendali X
November 13.005 12.263 13.022 12.774 12.833

hasil pengukuran Gambar 3. Diagram Desember 12.661 13.487 13.287 12.637 13.524
dengan rumus berikut :
kelembaban tembakau Pareto Menentukan Garis Tengah
selama satu tahun. 3
BPA X
:
Tabel 1. Tabel
Pengendalian Kualitas
R Peta Kendali X
Peta
No Bulan
X1
Jumlah Tembakau
X2 X3 d n Kendali R
1
2
Januari
Februari
2 X =
X :
3 Maret
3 12
BPB X R
4 April
5 Mei
6
7
8
Juni
Juli
Agustus d n
Gambar 4. Diagram Fish R = R : 12
2
bone
9
10
11
September
Oktober
November
Menghitung Batas X =

12 Desember Pengendali Atas dan HASIL DAN 158.3100903 : 12


Setelah tabel lengkap Bawah dari peta kendali R PEMBAHASAN
dengan data maka dengan rumus berikut : Spesifikasi Tembakau R =
dilanjutkan dengan Hasil penelitian yakni ada 11.94938601/ 12
R
menggunakan metode X-
BPA R 3d 3 dua jenis tembakau yang
X =
chart dan R-Chart. Hal
pertama yang dilakukan
d2 digunakan sebagai bahan
13.19250753
baku yakni tembakau jenis
adalah menghitung Garis
tengah dengan
jawa dan virgina voor
oogst. Standar tingkat
R =
0.995782167
Menentukan Batas BPA = Hasil analisis dari data faktor guna
Pengendalian Atas Peta 0.995782167 x kelembaban tembakau membentuk
Kendali X 2.114 tahun 2014 dengan metode grafik pengendali
Jika 3/d2n = A2 BPA = pengendalian kualitas variable pada
Nilai A2 2.105083502 statistik sebagai berikut : lampiran
diambil dari tabel Menentukan Batas Tabel 3. Hasil Pengukuran Maka, BPA =
faktor guna Pengendalian Bawah Peta Kelembaban Tembakau
membentuk Kendali R Tahun 2014 X + A2 x
grafik pengendali Jika 1 - 3d3/d2 =
R
Observasi Dalam Sampel (n)

variable pada D3 Nilai D3 X2 X3 X4 X5

lampiran diambil dari tabel BPA =


13.641 13.241 13.427 13.516 66.684
Maka, BPA = faktor guna 13.53547757 +
15.631 15.169 15.743 15.496 75.248
membentuk 0.577 x
X + A2 x
grafik pengendali 13.752 13.353 13.569 13.385 67.158
0.70749496
variable pada BPA =
R
13.424 13.739 13.511 13.124 66.982

lampiran 13.327 13.150 13.708 12.805 66.043 13.94370216


BPA =
13.19250753 + R 13.579 13.654 13.548 13.796 67.977
Menentukan Batas

0.577 x BPB R 3d 3 Pengendalian Bawah Peta


d2
13.073 12.979 13.574 13.026 65.785
Kendali X :
0.995782167 13.437 13.091 13.587 13.786 67.494
Jika 3/d2n = A2
BPA
13.76707384
= BPA =
R xD 3 13.268 12.996 13.320 13.137 65.641 Maka, BPB =
BPA =
X R
13.654 13.477 13.452 13.498 67.597
Menentukan Batas
0.995782167 x 0 13.524 13.627 13.503 13.843 67.947
- A2 x
Pengendalian Bawah Peta
BPA = 0 BPB =
Kendali X : 13.446 13.645 13.596 13.559 67.574
Menggambar Peta Kendali 13.53547757 -
Jika 3/d2n = A2 Menentukan Garis Tengah
X dan Peta Kendali R 0.577 x
Maka, BPB = :
0.70749496
Peta Kendali X
X - A2 x
R Peta
BPB
13.12725298
=
BPB = Kendali R
13.19250753 - Menentukan Batas
0.577 x X = X :
Pengendalian Atas Peta
Kendali R
0.995782167 12
BPB = Jika 1 + 3d3/d2 =
12.61794121 R = R : 12 D4 Nilai D4
diambil dari tabel
Menentukan Batas
Pengendalian Atas Peta X = faktor
membentuk
guna
Kendali R 162.4257308: 12
Gambar 5. Peta Kendali X grafik pengendali
Jika 1 + 3d3/d2 =
D4 Nilai D4
Tahun 2013
R= variable
lampiran
pada
diambil dari tabel 8.489939522/ 12
faktor guna
X = R
membentuk BPA R 3d 3
grafik pengendali 13.53547757 d2
variable
lampiran
pada
R =
BPA =
R xD 4
0.70749496
R Menentukan Batas
BPA =
BPA R 3d 3 Pengendalian Atas Peta
0.70749496 x
d2 Kendali X
2.114
BPA =
BPA =
R x D4 Jika 3/d2n = A2
Nilai A2
1.495644346
Gambar 6. Peta Kendali R diambil dari tabel
Tahun 2013
Menentukan Batas Peta Kendali X 0.577 x
Pengendalian Bawah Peta Peta 0.223467062
Kendali R : Kendali R BPB =
Jika 1 - 3d3/d2 = 12.56791299
D3 Nilai D3 X = X : Menentukan Batas
diambil dari tabel 12 Pengendalian Atas Peta
faktor guna Kendali R
membentuk R = R : 12 Jika 1 + 3d3/d2 =
grafik pengendali D4 Nilai D4
variable pada X =
diambil dari tabel
lampiran 152.3622419: 12 faktor guna
membentuk
BPB R 3d 3
R R grafik pengendali
=2.681604746/
d2 12
variable
lampiran
pada

BPA =
R xD 3 Gambar 8. Peta Kendali R
X =
R
BPA = Tahun 2014 12.69685349 BPA R 3d 3
0.70749496 x 0 d2
BPA = 0 Hasil analisis dari data R =
kelembaban tembakau
tahun 2014 dengan metode
0.223467062 BPA =
R xD 4

Menggambar Peta Menentukan Batas BPA =


Kendali X dan Peta pengendalian kualitas Pengendalian Atas Peta 0.223467062 x
Kendali R statistik sebagai berikut : Kendali X 2.114
Jika 3/d2n = A2 BPA =
Nilai A2 0.472409369
diambil dari tabel Menentukan Batas
faktor guna Pengendalian Bawah Peta
membentuk Kendali R :
grafik pengendali Jika 1 - 3d3/d2 =
variable pada D3 Nilai D3
lampiran diambil dari tabel
Tabel 4. Hasil Pengukuran Maka, BPA = faktor guna
Kelembaban Tembakau membentuk
Tahun 2015 X + A2 x grafik pengendali
Observasi Dalam Sampel (n)
variable pada
Gambar 7. Peta Kendali X
Tahun 2014
Bulan
X1 X2 X3 R lampiran
BPA =
Januari 12.714 12.783 12.756 12.698
R
Februari 12.945 12.941 12.935 13.078
12.69685349
0.577
+
x
BPB R 3d 3
Maret 12.972 12.945 12.823 12.859
0.223467062
d
BPA =
R xD
April 12.932 12.996 12.945 12.979
BPA = 3
Mei 12.833 12.900 12.950 12.948 12.82579398
BPA =
Juni 12.935 12.926 12.974 13.031Menentukan Batas
0.223467062 x 0
Juli 12.961 12.906 12.957 13.082
Pengendalian Bawah Peta
BPA = 0
Kendali X :
Agustus 11.209 11.233 11.451 11.642 Menggambar Peta
Jika 3/d2n = A2
September 11.068 11.853 11.957 11.806 Kendali X dan Peta
Maka, BPB =
Oktober 12.919 12.868 12.774 12.938
Kendali R
November 12.961 12.979 12.945 12.996 X - A2 x R
Desember 12.952 13.087 12.992 12.935 BPB =
Menentukan Garis Tengah 12.69685349 -
:
februari keluar dari batas proses pengolahan dan yang melebihi standar
pengendalian sebab nilai tembakau agar nilai ditunjukan garis merah
kelembaban tembakau kelembaban tembakau disebelah kanan sebanyak
pada bulan februari tahun bisa terkendali guna 3%.
2014 melebihi nilai kualitas tembakau yang Keadaan ini
standar yang telah hendak produksi menjadi menunjukan bahwa jenis
ditentukan oleh baik dan sesuai standar. kerusakan tembakau lebih
perusahaan. Keadaan ini banyak terjadi yakni
menunjukan bahwa proses Diagram Pareto kekeringan. Hal ini perlu
pengendalian kualitas Data diatas menunjukan mendapatkan perhatian
tembakau pada proses bahwa nilai tembakau khusus dalam pengolahan
Gambar 9. Peta Kendali X pengolahan tembakaunya masih sering berubah- tembakaunyaa walaupun
Tahun 2015 harus diperbaiki lagi agar ubah dengan range yang dengan presentase yang
kelembaban tembakau juga terkadang terlalu sedikit namun untuk
yang hendak diproduksi tinggi setiap bulannya. menjaga kualitas maka
bisa terkendali. Untuk mengetahui diperlukan adanya
Pada tahun 2015 juga presentase nilai perlakuan yang lebih baik
ditemukan beberapa kelembaban tembakau lagi dalam proses
penyimpangan yakni pada yang sesuai dengan pengolahannya agar
bulan agustus dan standar meupun diluar kualitas tembakau yang
september yangmana nilai standar maka dibuatlah hendak diproduksi tidak
kelembaban tembakaunya diagram pareto seperti keluar dari standar yang
dibawah standar yang dibawah ini : ada namun sesuai standar
ditentukan perusahaan, hal yang telah ditentukan
ini menyebabkan bulan perusahaan dan menjadi
agustus dan september semakin baik lagi.
keluar dari batas
pengendalian. Pada tahun Diagram Fish Bone
Gambar 10. Peta Kendali 2015 juga ditemukan
R Tahun 2015 bulan yang keluar dari
batas pengendalian namun
Anaisis Data masih sesuai dengan
Dari perhitungan standar yang ditentukan.
diatas maka dapat Ada sembilan bulan yang
disimpulkan kelembaban keluar dari batas
tembakau pada tahun pengendalian. Keadaan ini
menunjukan bahwa pada Gambar 11. Diagram
2013 masih dalam batas
tahun ini proses Pareto Kelembaban
pengendalian dan masih
pengendalian kualitas Tembakau
sesuai dengan standard
yang ditentukan oleh tembakau pada proses
pengolahannya kurang Pada diagram pareto
perusahaan. Pada tahun
baik, sebab masih ada 2 ini menjelaskan bahwa Gambar 12. Diagram Fish
2013 pengendalian
bulan yang nilainya kelembaban tembakau Bone Kelembaban
kualitas kelembaban
dibawah standar. yang sesuai dengan Tembakau
tembakau pada proses
Walaupun terdapat 9 standar yakni yang dalam
pengolahannya sudah
bulan yang nilai garis hijau sebanyak 81% Diagram fish
baik.
kelembaban tembakaunya dihitung dari bulan januari bone berguna untuk
Pada tahun 2014
diluar batas pengendalian tahun 2013 hingga bulan mencari tahu penyebab
terdapat penyimpangan
hal ini masih bisa desember tahun 2015. terjadinya ketidak-
nilai kelembaban
ditoleransi sebab masih Sedangkan yang dibawah sesuaian dalam proses
tembakau pada bulan
sesuai dengan standar standar ditunjukkan pengendalian kualitas.
februari. Hal ini
yang ada. Namun perlu dengan garis merah Pada penelitian ini dibuat
menyebabkan bulan
adanya perbaikan dalam sebelah kiri sebanyak 6%,
pula diagram fishbone menentukan baik Bahan bakku juga mempengaruhi
seperti pada gambar 4.11, buruknya hasil olahan pembuatan rokok yang kelembaban tembakau.
yangmana menjelaskan tembakau. utama adalah tembakau. Ketika cuaca panas maka
penyebab terjadinya Rata-rata latar Jenis tembakau juga diperlukan proses
ketidak-sesuaian nilai belakang pekerja pada mempunyai daya penyemprotan tembakau
kelembaban tembakau bagian pengolahan penyerapan kelembaban guna menjaga kelembaban
yang hendak diproduksi tembakau pasca panen yang berbeda-beda. tembakau itu sendiri.
dengan standar yang telah adalah lulusan sekolah Perusahaan ini Namun setelah dilakukan
ditetapkan oleh secukupnya bahkan menggunaka 2 jenis penyemprotan terkadang
perusahaan. sebagian tidak tembakau yakni tembakau cuaca mulai berubah
Faktor-faktor umum mengenyam sekolah. jenis virgina VO dan menjadi hujan.
yang memepengaruhi Keterampilan dalam tembakau jenis jawa. Kelembaban tembakau
penyimpangan nilai proses pengolahannya pun Tembakau jenis Virginia sangat sensitive terhadap
kelembaban tembakau hanya berdasarkan teori VO mempunyai daya cuaca, hal ini
yang hendak diproduksi turun-temurun dengan serap kelembaban yang menyebabkan kelembaban
yakni : metode yang tradisional cukup baik, sedangkan tembakau pun sulit
a. Gudang pula. tembakau jenis jawa dikontrol.
Penyimpanan Sebagian besar para mempunyai daya serap Perubahan cuaca
Gudang penyimpanan pekerja pun merupakan kelembaban yang tidak seringkali tidak bisa
adalah tempat dimana pekerja harian lepas yang terlalu baik. Tembakau diprediksi dan cenderung
tembakau pasca panen di notabene pergantian yang mempunyai daya berubah-ubah akibat
timbun selama 5 tahun - pekerja pun sering terjadi. serap baik akan lebih global warming. Cuaca
10 tahun tergantung Banyak pekerja yang cenderung lembab, yang sulit diprediksi juga
dengan kebutuhan keluar masuk perusahaan. sedagkan yang mempengaruhi proses
produksi. Hal ini menyebabkan mempunyai daya serap pengolahan kelembaban
Gudang yang dimiliki proses pengolahan tidak terlalu baik tembakau. Sebab para
oleh perusahaan tembakau pasca panen cenderung kering. pekerja kesulitan
mempunyai banyak sekali pun kurang maksimal. Masa panen tembakau menentukan sikap ketika
rongga udara, hal ini Disisi lain proses seringkali tak menentu cuaca sering berubah dan
mampu merubah suhu kebutuhan produksi yang dimana masa panen tidak bisa diprediksi.
yang ada didalam ruangan tidak konstan tembakau seringkali Kebingungan sikap dalam
dan tentunya akan menyebabkan proses mengikuti permintaan mengolah kelembaban
berpengaruh besar pada pengolahan tembakau tembakau pasca panen tembakau ini yang
proses penimbunan kurang maksimal. untuk proses produksi seringkali menyebabkan
tembakau pasca panen. Terkadang ada suatu tahun menjadi rokok. Masa kelembaban tembakau
Sebab suhu udara sendiri dimana proses produksi panen tembakau yang diluar standar yang telah
adalah salah satu faktor meningkat, terkadang tidak menentu ini ditentukan oleh
yang berpengaruh menurun pula. Hal ini menyebabkan tembakau perusahaan.
terhadapan kelembaban menyebabkan waktu tidak siap untuk diproses
suatu zat padat. proses pengolahan ke tahap beikutnya, yang PENUTUP
Termometer untuk tembakau pasca panen mana tingkat kelembaban Simpulan
gudang pun hanya seperti juga tidak konstan tembakau pasca panen Berdasarkan hasil
pajangan sebab proses terkadang 8 tahun sudah belum sesuai harapan atau penelitian dan
pengolahan tembakau di disiapkan untuk produksi standar kelembaban pembahasan, maka dapat
dalam gudang dilakukan terkadang 10 tahun baru tembakau yang telah diambil kesimpulan
dengan metode yang disiapkan untuk produksi. ditentukan. sebagai berikut: Secara
tradisional. Waktu yang tidak stabil d. Cuaca umum tingkat kelembaban
b. Pekerja ini menyebabkan Cuaca alam disekitar tembakau masih dalam
Pekerja juga menjadi kelembaban tembakau Kabupaten Bojonegoro batas pegendalian namun
faktor yang penting dalam juga berubah-ubah setiap sering mengalami ada beberapa bulan
pengoalahan tembakau tahunnya. perubahan walaupun tidak dimana terjadi
pasca panen, sebab c. Bahan Baku ekstrim namun perubahan penyimpangan nilai
pekerja lah yang cuaca yang mendadak standar dari yang telah
ditetapkan perusahaan, Perusahaan perlu York: Prentice Hall
sehingga menyebabkan meningkatan mutu sumber International Inc.
beberapa bulan tingkat daya manusia dengan cara Montgomery, D.C. 2001.
kelembaban tembakaunya pemberian pengetahuan Introduction to
berada diluar batas dan pelatihan tentang cara Statistical Quality
pengendalian. mengolah tembakau yang Control ( Edisi ke-4).
Secara umum baik dan benar agar dalam New York: John Wiley
penyimpangan & Sons.
melakukan proses
kelembaban tembakau pengolahan tembakau Tim Penyusun. 2014.
disebabkan oleh pekerja khususnya pada proses Buku Pedoman
yang seringkali terburu- Penulisan Skripsi
pengaturan tingkat
Unesa. Surabaya:
buru, kurang terampil, dan kelembaban tembakau Unesa.
masih kurang pengalaman bisa lebih baik lagi dan
dalam mengolah kualitas tebakau bisa UNESA. 2000.
kelembaban tembakau. PedomanPenulisan
terjaga.
Artikel Jurnal,
Gudang penyimpanan Gudang penyimpanan
Surabaya: Lembaga
yang terlalu banyak perlu diperbaiki dan Penelitian Universitas
rongga udara dan suhu di disesuaikan dengan Negeri Surabaya.
dalam ruangan sering standar gudang
Wibisono, Nuran. 2014.
berubah. Jenis tembakau penyimpanan tembakau
Kretek: Kemandirian
yang berbeda, masa panen seperti pada umumnya dan Kedaulatan
yang tidak menentu. sehingga kualitas Bangsa Indonesia.
Cuaca yang sering kelembaban tembakau Jakarta: Indonesia
berubah, dan sulit bisa terjaga dengan baik. Digdaya
diprediksi.
DAFTAR PUSTAKA
Saran Ahyari, Agus. 1999.
Berdasarkan hasil Perencanaan Sistem
penelitian yang telah Produksi. Yogyakarta:
dilakukan tentang analisis BPFE-UGM
pengendalian kualitas Assauri, Sofjan. 2004.
terhadap tingkat Manajemen Produksi
kelembaban tembakau dan Operasi (Edisi
sabagai bahan baku Revisi). Jakarta:
produksi sigaret kretek Fakultas Ekonomi
tangan. Universitas Indonesia.
Perusahaan perlu Depdikbud. (1995).
menerapkan pengendalian Kamus Besar Bahasa
kualitas pada proses Indonesia. Jakarta:
pengolahan tembakau Balai Pustaka.
khususnya pada proses Feigenbaum, A.V. 1992.
pengaturan tingkat Kendali Mutu Terpadu
kelembaban tmbakau (Edisi ke-3). Jakarta:
dengan metode statistical Erlangga
quality control sehingga Gaspert. V. 2001. Metode
kualitas tembakau sebagai Analisis Untuk
bahan baku utama sigaret Peningkatan Kualitas,
Jakarta: Pustaka
kretek tangan bisa lebih
Utama
meningkat dan sesuai
dengan standar yang telah Goetsch, D.L &Davis.
ditentukan oleh 2004. Introduction to
Total Quality, Quality,
perusahaan.
Productivity,
Competitiveness. New

Anda mungkin juga menyukai