Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Undang undang nomor 20 tahun 2003 mangatur tentang Perubahan-


perubahan Sistem pendidikan di Indonesia terjadi dilakukan berbagai usaha
pembaharuan untuk kemajuan pendidikan. Kemajuan pendidikan dapat dilihat
keberhasilannya dari hasil belajar yang ditunjukan siswa dalam standar tertentu.
Standar pencapaian hasil belajar siswa ditentukan sesuai dengan tingkat
perkembangan dalam kelas - kelas tertentu. Tingkatan perkembangan siswa yang
paling penting adalah tiungkat perkembangan usia SD. Usia ini ditargetkan
memiliki standar kelulusan yang sesuai dengan kurikulum SD. Standar tersebut
dikembangkan bahwa siswa harus mempunyai kemampuan ilmiah dalam
pembelajaran dan kegiatan siswa. Kegiatan siswa dilandasi oleh proses persiapan
rancangan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa.

Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran adalah program perencanaan yang


disusun sebagai pedoman pelaksanaan pembelajaran untuk setiap kali pertemuan .
Perencanaan proses pembelajaran ini meliputi silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar,
metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar. Tujuan
pembelajaran yang telah dibuat yaitu bertujuan untuk memahami kalimat yang
mengungkapkan harapan, memahami cara menulis dialog sederhana serta
memahami tanda baca seperti titik dua, petik, kurung dalam menulis dialog, siswa
dapat mendengarkan dan memberikan tanggapan atas penjelasan dari narasumber
serta dapat mencatat pokok pembicaraan, siswa dapat menceritakan hasil
kunjungan dengan menggunakan alat perekam dengan baik. Materi ajar yang telah
dibuat bertema peristiwa sedangkan sub bab materi terdiri dari 5 sub bab yaitu
mengungkapkan harapan, menuliskan dialog sederhana, mendengarkan dan
penanggapi penjelasan narasumber , menceritakan hasil kunjungan, dan mengenal
bentuk kesusastraan. Metode pengajaran yang dibuat adalah Bercerita, Curah
Gagasan, Merekam dengan Tape Recorder, Menulis Jurnal, Publikasi. Sumber
belajar yang dibuat berasal dari buku paket Bahasa Indonesia kelas 5. Penilaian
hasil belajar menggunakan produk pretest dan post test dan juga sebagai evaluasi.
Pembelajaran ini dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar
peserta didik dalam upaya mencapai kompetensi dasar. Setiap guru pada satuan
pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar
pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang,memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan
ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
minat, dan perkembangan fisik, psikologis, kecerdasan peserta didik. Ada 8
kecerdasan yaitu bodily-kinesthetic, interpersonal, verbal-linguistic, logical-
mathematical, intrapersonal, visual-spatial dan musical . Salah satu kecerdasan
yang dimiliki siswa adalah kecerdasan linguistik. Kecerdasan linguistik(majemuk)
adalah kecerdasan yang ditunjukkan dengan kepekaan seseorang pada bunyi,
struktur, makna, fungsi kata, dan bahasa.

Teori kecerdasan majemuk diusulkan oleh Howard Gardner pada 1983.


Teori ini muncul berdasarkan pengamatan Gardner, yang melihat bahwa seorang
anak di sekolah, dengan prestasi akademik yang menonjol, tidak kemudian secara
otomatis dikatakan lebih pintar, dibandingkan dengan anak yang terlihat susah
payah mengikuti pelajaran sekolah dan lebih banyak menghabiskan waktu untuk
bermain atau berolahraga. Intelligence, particularly as it is traditionally defined,
does not sufficiently encompass the wide variety of abilities humans display.
Menurutnya kepandaian anak tidak dapat semata-mata dilihat dari prestasinya di
sekolah. Anak yang tertinggal pelajarannya di sekolah mungkin menonjol pada area
kecerdasan lain. Misalnya saja olahraga, musik atau seni. Gardner mengamati
sering kali penilaian akan kecerdasan seorang anak hanya dilihat dari
kemampuannya mengikuti hal-hal akademis di sekolah. Padahal jika semua orang
tua sepakat bahwa tiap anak unik dan memiliki potensi khas masing-masing,
seharusnya lebih banyak faktor yang dicermati sebelum memutuskan seorang anak
cerdas atau tidak. Kemudian, sejalan dengan beberapa fakta yang dia temukan,
Gardner menemukan fakta lainnya bahwa mereka yang mengalami cedera otak,
secara menganggumkan memiliki kecerdasan menonjol pada bidang tertentu yang
membuatnya dapat menjadi spesialis bidang tersebut atau bahkan maestro. Cedera
otak ini bisa jadi karena bawaan ataupun kecelakaan.
Berdasarkan hal-hal tersebut, Gardner lalu mulai merumuskan teori ini
dengan melakukan pengamatan intensif pada orang-orang yang baik sejak lahir
ataupun karena kecelakaan mengalami cedera otak. Diantara banyak hal menarik
yang terjadi, Gardner mengungkapkan bahwa seseorang yang tadinya hidup normal
dengan kulitas kemampuan seperti yang lainnya, lalu secara tidak sengaja
mengalami kecelakaan yang menyebabkan cedera otak, tiba-tiba dia memiliki
kemampuan sangat menonjol di bidang tertentu. Dari fakta-fakta ini, Gardner
melihat bahwa kecerdasan dapat dikategorikan dan setiap individu memiliki
kecenderungan kecerdasan menonjol tertentu, disadari atau tidak. Walaupun
demikian, kecerdasan menonjol ini mungkin akan terlihat lebih signifikan pada
mereka yang mengalami cedera otak. Sementara yang tidak, kemungkinan besar
memiliki kecerdasan yang berimbang di tiap area kecerdasan.
Saat itu Gardner mendeskripsikan tujuh area kecerdasan, yaitu: bodily-
kinesthetic, interpersonal, verbal-linguistic, logical-mathematical, intrapersonal,
visual-spatial dan musical. Kemudian di tahun 1997 pada simposium MIND
(Multiple Intelligence New Directions) Gardner menambahkan kecerdasan
kedelapan yaitu naturalistic. Tiap kecerdasan khas dan membawa karakter tertentu,
seperti gaya belajar, potensi bakat, minat bahkan sifat personal. Seorang individu
dapat memiliki beberapa kecerdasan yang menonjol atau bahkan semua kecerdasan
tersebut dia miliki secara hampir berimbang. Jika lingkungan dapat dengan tepat
memberikan stimulasi yang dibutuhkan, kecerdasan tertentu yang menjadi
kelebihan seseorang akan membawanya menjadi ahli di bidang tersebut dan
melejitkan potensi pribadi yang akan membawa kesuksesan.

Anda mungkin juga menyukai