Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR

UPTD PUSKESMAS KOTABARU


KECAMATAN MARTAPURA
Jalan Lintas Sumatera Desa Kotabaru Kecamatan Martapura 32181
Telp. (0735) 481671

URAIAN TUGAS MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN

Tugas dan tanggung jawab Tim Mutu Klinis dan keselamatan pasien

1. Membantu Kepala Puskesmas dalam hal menangani masalah-masalah yang


berkaitan dengan mutu klinis dankeselamatan pasien.
2. Memberikan pengarahan dan pelaksanaan tentang sasaran Keselamatan pasien di
Puskesmas
3. Mengembangkan program peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien di
Puskesmas
4. Menyusun kebijakan dan prosedur terkait dengan program peningkatan mutu klinis
dan keselamatan pasien di Puskesmas.
5. Menjalankan peran dan melakukan : motivator, edukator, konsultasi, monitoring dan
evaluasi implementasi programmutu klinis dan keselamatan pasien di Puskesmas.
6. Melakukan pencatatan, pelaporan dan analisa masalah terkait dengan kejadian
tidak diharapkan (KTD), kejadian nyaris cedera (KNC) dan kejadian potensial cidera
(KPC).
7. Secara berkala membuat laporan kegiatan

I. Ketua Tim mutu klinis dan keselamatan pasien.


Uraian Tugas
1. Memberi masukan pada Kepala Puskesmas dalam penyusunan Kebijakan
Keselamatan Pasien Puskesmas sesuai dengan standart akreditasi.
2. Menyusun program keselamatan pasien sesuai standart akreditasi.
3. Melaksanakan monitoring dan evaluasi program melalui pertemuan berkala.
4. Membuat laporan tahunan / laporan pelaksanaan program.
5. Melaksanakan sasaran keselamatan pasien secara bertahap sesuai dengan
sumber daya Puskesmas.
6. Memimpin / mendelegasikan untuk melaksanakan rootcause analisis untuk
KTD , KNC dan KPC .
7. Melaksanakan koordinasi antar unit bila terjadi KTD dan Near Miss.
8. Meminta rapat anggota untuk menganalisis terhadap laporan berkala KTD,
KNC dan KPC.
9. Memberikan informasi hasil analisis KTD, KNC dan KPC
10. Koordinasi dengan penanggungjawab upaya untuk kebijakan merancang
koordinasi dan transfer informasi di semua unit kerja,
11. Membuat dan merevisi SPO Koordinasi dan Transfer Informasi.
12. Melakukan evaluasiterhadap pelaksanaan SPO Koordinasi dan Transfer
Informasi

A. Wewenang
a. Mendelegasikan tugas pada wakil ketua dan tim keselamatan pasien
b. Mengusulkan konsep atau perubahan kebijakan keselamatan pasien
c. Meminta fasilitas untuk melaksanakan program keselamatan pasien
d. Menunjuk tim untuk melaksanakan Root Cause Analisis
2

e. Meminta anggota tim untuk melaksanakan koordinasi penanganan KTD, KNC


dan KPC
f. Meminta laporan bulanan pemantauan indikator keselamatan pasien dari unit
kerja

Sekretaris tim mutu klinis dan keselamatan pasien

1. Uraian Tugas
a. Memberi masukan pada ketua tentang instrumen akreditasi dan tentang isu-
isu keselamatan pasien
b. Menyusun konsep program mutu klinis dan keselamatan pasien
c. Menyiapkan materi dan data, membuat time schedule pertemuan berkala
monitoring dan evaluasi
d. Membuat konsep laporan laporan pelaksanaan program
e. Menyiapkan pelaksanaan root cause analisis untuk KTD, KNC dan KPC
f. Menyediakan data
g. Mendokumentasikan dokumen : Laporan bulanan monitoring indikator
keselamatan pasien
h. Update data, laporan dan dokumen di sekretariat mutu
i. Dokumentasi secretariat

2. Wewenang
a) Meminta pemenuhan untuk melaksanakan tugas.
b) Meminta ketua dan anggota untuk melaksanakan pertemuan berkala.
c) Meminta laporan dari anggota tim mutu klinis dan Keselamatan Pasien

Aggota tim mutu klinis dan Keselamatan Pasien

1. Uraian Tugas
a) Membuat konsep SPO yang terkait dengan mutu klinis dan instrumen
keselamatan pasien
b) Memonitor, mengevaluasi dan merevisi SPO sesuai dengan perkembangan
dan kebutuhan pelayanan.
c) Koordinasi dengan Penanggung jawab unit kerja untuk pengumpulan data
KTD, KNC dan KPC serta indikator keselamatan pasien.

2. Wewenang
a) Meminta diadakan pertemuan konsep, evaluasi dan revisi SPO
b) Meminta laporan dari Penanggungjawab unit kerja tentang KTD, KNC dan
KPC serta indikator keselamatan pasien
c) Meminta sekretaris untuk merekap laporan

3. Penanggung jawab monitoring evaluasi kinerja mutu dan keselamatan pasien


1. Uraian Tugas
a) Melaksanakan sensus harian indikator mutu dan indikator keselamatan
pasien di unit kerja
b) Membuat laporan bulanan, tahunan indikator mutu dan indikator keselamatan
pasien
c) Membuat dokumentasi laporan KTD,KNC dan KPC di unit kerja
d) Menindak lanjuti pelaporan KTD ,KNC dan KPC
e) Mengkoordinir pelaksanaan kebijakan dan SPO mutu klinis dan keselamatan
pasien di unit kerjanya.
3

f) Bersama Penanggung Jawab unit membuat, mengevaluasi dan merevisi


indikator mutu, indikator keselamatan pasien

2. Wewenang
a) Meminta arahan dari Penanggung jawab unit untuk melaksanakan tugas
b) Meminta fasilitas dan waktu kepada Penanggung jawab unit untuk
melaksanakan tugas
c) Melakukan koordinasi dengan rekan kerja untuk terlaksananya monitoring
dan evaluasi unit kerja dalam hal mutu klinis dan keselamatan pasien

AUDIT MUTU INTERNAL


Tujuan
1. Untuk memastikan bahwa kegiatan sistem mutu telah sesuai dengan ketentuan
persyaratan / standar yang dijadikan acuan.
2. Untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan baik berupa barang/material
ataupun jasa/pelayanan yang diberikan telah sesuai dengan standar yang telah
disepakati.
3. Untuk melakukan perbaikan perbaikan yang diperlukan.
4. Manfaat Audit Mutu Internal
5. Manfaat bagi Pimpinan
Hasil audit mutu internal dapat menjadi masukan berharga untuk referensi dalam
membuat keputusan atau mengambil/mengubah kebijakan mutu sehingga
pengelolaan mutu dapat berjalan sesuai dengan yang ditetapkan.
Manfaat bagi unit kerja dalam organisasi
Audit mutu membantu pegawai yang terlibat dalam menghasilkan produk barang
atau jasa/layanan di unit kerja tersebut, untuk mengidentifikasi permasalahan
yang dihadapi sehingga dapat mengambil langkah langkah yang tepat untuk
melakukan perbaikan yang diperlukan sesuai masukan dan rekomendasi auditor.
Manfaat bagi Auditor
Audit Mutu bagi Auditor (Tim Pengendali Mutu) merupakan proses pembelajaran
dan pertumbuhan, dimana interaksi antara Tim Pengendali Mutu
dengan Auditee pada berbagai fungsi dan kegiatan dan pengungkapan
permasalahan dan pembahasan solusinya merupakan proses pengkaderan dan
pematangan auditor sebagai tenaga professional.
Manfaat bagi Pelanggan
Audit Mutu bagi pelanggan adalah proses pendeteksian segala kemungkinan
yang dapat menciptakan ketidakpuasan pelanggan dan dilanjutkan dengan
tindakan perbaikan serta pencegahan sehingga komitmen institusi diklat untuk
memberikan kepuasan kepada pelanggan dapat benar benar tercapai.
Manfaat bagi instansi yang bekerja sama
Audit Mutu, bagi instansi yang bekerja sama dapat memberikanumpan balik
terhadap kinerja yang telah dilakukan, sehingga menjamin terpenuhinya hak dan
kewajiban dari masing masing instansi yang bekerja sama.
Manfaat Audit Mutu bagi Pemasok
Audit Mutu bagi pemasok dapat memberikan umpan balik terhadap pemasok dari
sudut pandang institusi diklat yang berkepentingan untuk menjamin barang yang
dipasok memenuhi semua persyaratan.

Ketentuan Audit Mutu Internal


4

1. Audit mutu dilaksanakan oleh tenaga/personil independent terhadap tanggung


jawab atas produk atau aktivitas yang diaudit.
2. Audit harus bersifat komprehensif, meliputi seluruh operasional organisasi yang
diaudit.
3. Audit harus dijadwalkan berdasarkan penentuan prioritas produk atau aktifitas
yang diaudit.
4. Audit harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang terdokumentasi.
5. Hasil audit perlu didokumentasikan dan menjadi perhatian manajemen yang
bertanggung jawab untuk mengambil tindakan koreksi/perbaikan.
6. Auditor tidak bertanggung jawab untuk mengambil tindakan koreksi.
7. Tim Audit Mutu Internal
8. Susunan Tim Audit Mutu terdiri dari:
Ketua Tim:
Ketua Tim bertugas: memimpin / mengkoordinir kegiatan tim. Oleh karena itu
ketua tim dituntut mampu :
1. Mengarahkan diskusi anggota tim agar pelaksanaan audit dapat berjalan
efektif dan objektif.
2. Menyusun rencana audit, melatih anggota tim, mengkoordinir penyusunan
instrument audit.
3. Memimpin pelaksanaan audit mutu
4. Mengarahkan penyusunan laporan hasil audit
Sebaiknya ketua tim telah berpengalaman dalam pekerjaan yang akan
menjadi tanggung jawabnya dan telah mengikuti pelatihan audit mutu.

Anggota
Anggota bertugas:
Mengembangkan dan membahas persiapan, pelaksanaan dan pelaporan hasil
audit. Jumlah anggota tim audit tergantung dari besarnya organisasi yang akan
diaudit.
Anggota dipilih berdasarkan keahlian dan penguasaannya terhadap pelayanan
yang akan diaudit. Selama pelaksanaan audit, anggota hendaknya dibebaskan
dari tugas / pekerjaan sehari hari.

Tugas Tim Audit


Menentukan sasaran, cakupan, metode audit, rencana kerja dan jadwal
pelaksanaan audit. Rencana ini harus lengkap, meliputi : unit/bagian yang akan
ditinjau, jadwal peninjauan, kegiatan yang ditinjau/diaudit, serta tanggal
pelaporan;
Mengembangkan checklist dan questioner serta standar penilaian yang akan
digunakan dalam audit;
Untuk kegiatan ini, tim harus mempelajari organisasi yang diaudit, sifat unit yang
diaudit, standar dan prosedur yang berlaku, hasil audit mutu yang lalu, program
mutu yang dijalankan di organisasi tersebut, dan lain lain.
Melakukan pemeriksaan / sudit secara objektif ke unit kerja tersebut,
mereview pelaksanaan prosedur, kebijakan mutu dan uraian tugas yang
digunakan, melakukan wawancara dan pengamatan kepada staf/karyawan untuk
pembuktian / verifikasi;
Melakukan peninjauan ke masing masing unit yang diambil untuk langkah
pembuktian/verifikasi;
Menyusun laporan hasil audit dan saran perbaikannya.
5

Pada pelaksanaan audit mutu internal di Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah
disebut Komite Penjamin Mutu Diklat. Bertugas mengawasi dan meluruskan
atau menindaklanjuti penerapan teknis kediklatan baik yang ditemukan pada saat
melakukan kegiatan atau berdasarkan temuan hasil audit.Sehingga diharapkan
pelaksanaan kediklatan sesuai dengan ketentuan, prosedur atau standar yang
telah ditentukan.Komite diklat menangani hal hal yang berhubungan dengan
pelaksanaan pada komponen pelayanan diklat.

Peran Manajemen dalam Organisasi


Karena audit mutu merupakan suatu bentuk audit manajemen, maka kegiatan
audit ini harus diprakarsai oleh manajemen puncak.
Dalam hal ini manajemen puncak mempunyai peran:
Memberi dukungan moril maupun materil;
Menerapkan perubahan perubahan yang telah disepakati;
Mereview laporan audit yang mengarah pada rencana perbaikan;
Memantau pelaksanaan perbaikan.

Siklus Audit Mutu Internal


Siklus audit mutu atau disebut juga dengan audit life cycle adalah suatu
rangkaian aktivitas dan merupakan guide line pelaksanaan audit.
Siklus ini dibagi dalam empat (4) tahap yaitu :
1. Perencanaan Audit;
2. Pelaksanaan Audit;
3. Analisis hasil Audit;
4. Laporan dan tindakan perbaikan / koreksi.

Anda mungkin juga menyukai