Anda di halaman 1dari 12

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah survey yang bersifat

deskriptif analitik dengan desain cross sectional yaitu untuk

mengetahui hubungan antara konstruksi sumur gali dengan kualitas

bakteriologis di Kelurahan Ballaparang Kecamatan Rappocini Kota

Makassar.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Ballaparang Kecamatan

Rappocini Kota Makassar.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah sumur gali yang berada di

RW 1 dan RW 9 di Kelurahan Ballaparang Kecamatan Rappocini

Kota Makassar dimana terdapat 45 sumur gali.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini sebanyak 40 sumur gali yang

berada di Kelurahan Ballaparang Kecamatan Rappocini dengan

metode pengambilan sampel dilakukan secara proposive sampling

dengan kriteria sebagai berikut:

a. Memiliki sumur gali

b. Dapat dipergunakan untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga.

44
45

c. Sumur gali telah digunakan minimal tahun.

d. Pada saat penilitian pemilik berada di tempat dan bersedia

sumurnya untuk dijadikan sampel.

Penentuan besar sampel dapat dihitung dengan menggunakan

rumus slovin.

N
n
1+ N ( d)2

Keterangan :

n : Besar sampel

N : Besar populasi

d : tingkat kepercayaan atau ketepatan yang diinginkan : 0,05

dari data populasi sebesar 45 maka diperoleh besar sampel :

45
n 2
1+ 45 ( 0,05 )

45
n=
1+ 45 ( 0,0025 )
45
1+0,1125
45
=40,44
1,1125

Jadi, jumlah sampel penelitian adalah 40 sampel.

Table 4.1: distribusi sampel penelitian di wiliyah RW 1 dan RW


9 Kelurahan Ballaparang Kecamatan Rappocini Kota Makassar.

N Tempat Jumlah Perhitungan Jumlah


Sumur sampel Sampel
o
1 RW 1 21 21x45:40=24-6 18
2 RW 2 24 24x45:40=27-5 22
jumlah 45 40
46

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara

Wawancara adalah mendapatkan informasi dengan cara

bertanya secara langsung kepada responden.

2. Meteran Gulung

Meteran gulung digunakan dalam mengukur tinggi konstruksi

sumur gali.

3. Observasi

Observasi adalah mengadakan pengamatan terhadap wilayah

penelitian untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai

semua kegiatan.

E. Sumber Data

1. Data Primer

Data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung

dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Diperoleh dengan

cara observasi ke lokasi penelitian dan melakukan wawancara

langsung dan menggunakan lembar observasi yang telah

disiapkan oleh peneliti. Selain itu juga dilakukan pemeriksaan

laboratorium mengenai kualitas bakterologis (bakteri E.coli) air

sumur gali.

2. Data Sekunder

Data sekunder dalam penelitian ini adalah sebagai data

penunjang dan data pelengkap yang diperoleh secara tidak


47

langsung dari instansi terkait seperti Dinas Kesehatan Kota

Makassar.

F. Pengolahan Data

Setelah data terkumpul, lalu dilakukan pengolahan data sebagai

berikut:

1. Editing yaitu penyuntingan dilakukan secara langsung oleh

peneliti.

2. Coding yaitu hasil jawaban setiap pertanyaan diberi kode

sesuai dengan petunjuk coding. Pemberian kode dilakukan

untuk menyederhanakan data yang diperoleh.

3. Entry yaitu kegiatan memasukkan data ke dalam komputer.

4. Tabulasi yaitu kegiatan mengelompokkan data sesuai dengan

variabel yang akan diteliti guna memudahkan untuk disusun

dan ditata untuk disajikan.

G. Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisi

univariat yang dilakukan terhadap semua variabel penelitian berupa

jawaban dari responden dan hasil analisis laboratorium. Analisis ini

menghasilkan data distribusi data dari tiap variabel yang meliputi,

lokasi sumur, dinding sumur, lantai sumur, bibir sumur, dan jarak

septictank
48

H. Penyajian Data

Data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan laboratorium akan

disajikan dalam bentuk tabel dan disertai dengan penjelasan dalam

bentuk narasi.

I. Langkah-Langkah Penelitian

1. Perumusa masalah

2. Penentuan tujuan penelitian

3. Observasi

4. Pengumpulan dan pengelolaan data

5. Analisis

6. Kesimpulan

J. Prosedur kerja penelitian

Cara kerja dalam penelitian ini terbagi menjadi dua cara, yang

pertama yaitu cara kerja di lapangan pada saat observasi terhadap

kondisi fisik/konstruksi sumur dan pada saat pengambilan sampel dan

kedua yaitu cara kerja labolatorium pada saat melakukan uji

kandungan bakteri pada air, dalam hal ini melihat jumlah E. coli.

1. Cara Kerja Lapangan


49

Cara kerja di lapangan terbagi lagi menjadi dua yaitu observasi

serta cara kerja pada saat pengambilan sampel di lapangan/lokasi

penelitian, adapun cara atau prosedur sebagai berikut:

a. Observasi konstruksi sumur

Observasi konstruksi sumur bias dilakukan pada pagi,

siang atau siang atau sore hari. Observasi dapat dimulai

dengan terlebih dahulu mempersiapkan alat-alat yang akan

digunakan untuk pengumpulan data yaitu lembar observasi, rol

meter (meteran gulung) dan kamera untuk dokumentasi.

b. Pengambilan sampel air

1) Mempersiapkan lembar observasi dan alat untuk

pengambilan sampel

2) Mencuci tangan dengan alcohol

3) Membuka botol sampel pada tali pengikat dan kertas

pelindung warna coklat.

4) Mengikatkan batu ukuran yang cukup dengan tali pada

botol sampel

5) Ambil tali bersih sepanjang 20 m yang digulung pada

kayu dan dikaitkan pada botol.


50

6) Turunkan botol sampel dengan pemerat batu pada

kedalaman minimal 20 cm dari permukaan air, jangan

biarkan botol menyentuh bibir sumur.

7) Angkat secara pelan-pelan, buang sebagian airnya bila

botol terlalu penuh supaya ada ruang udara.

8) Botol sampel ditutup dengan memutar kemudian

dibungkus dengan kertas ciklat dan diikat kembali.

2. Cara kerja di Labolatorium

a. Peralatan dan Media/Bahan

Komponen pemeriksaan (peralatan) yang digunakan

meliputi:

1) Water bath

2) Incubator

3) Autoclave

4) Tabung reaksi

5) Botol sampel

6) Volume pipet

7) Tabung durham
51

8) Rak tabung reaksi

9) Oce

10) Bunsen atau Lampu sipritus

b. Media/Bahan

1) Komponen media

Media adalah suatu bahan yang terdiri dari camuran

nutrisi yang digunakan untuk menumbuhkan bakteri

dalam hal ini yang digunakan adalah.

a) LB (Lactose Broth)

b) BGLB (Briliant Green Lactose Broth)

2) Bahan

a) Sampel air sumur gali

b) Aquades

c) Kapas

d) Alcohol

c. Pembuatan Media Sampel


52

1) Siapkan Erlenmeyer 1000 ml

2) Timbanglah bahan LB dan BGLB masing-masing 3 Mg

3) Lakukan pengenceran dengan manambahkan aquades

sebanyak 200 ml hingga rata

4) Tambahkan aquaes hingga volume 1000 ml

5) Panaskan diatas kompor hingga merata

6) Setelah merata diamkan beberapa lama sampai larutan

media dingin sebelum dituangkan di tabung reaksi

7) Siapkan tabung reaksi yang telah berisi tabung durham

8) Masukkan 5 ml media ke tabung reaksi, dimana media

LB untuk perkiraan dan media BGLB unuk penegasan.

9) Tutuplah tabung media dengan kapas sampai rapat

10)Letakkan tabung reaksi yang sudah berisi media dalam

rak tabung

11) Masukkan ke dalam autoclave untuk disterilisasi media

pada suhu 121C tekanan I S Psi selama 15 menit.

12)Setelah cukup waktunya buka autoclave keluarkan rak

beserta tabung
53

13)Letakkan tabung-tabung tersebut pada tempat yang

teduh agar menjadi dingin

14)Tabung-tabung media tersebut siap digunakan

d. Prosedur Pemeriksaan

Langkah-langkah pemeriksaan bakteriologi air

dilakukan dalam tahap-tahap sebagai berikut:

1) Tes perkiraan

Media Lactose Broth

a) Siapkan tabung media lactose yang diperukan

sebanyak 7 tabung/sampel (untuk system/porsi

5:1:1)

b) Tabung media disusun dalam rak tabung dan diberi

tanda sesuai dengan unit kode, tanggal

pengambilan, tanggal pemeriksaan, volume

dengan menggunakan spidol permanen.

c) Sampel di campur atau dikocok agar lebih merata.

d) Masukkan contoh air secara specific kedalam

ruang tabung sesuai dengan tulisan/tanda pada

tabung yaitu: 5 tabung medium lactose diisi

masing-masing 10 ml sampel air, 1 tabung medium


54

lactose diisi masing-masing 1 ml sampel air, 1

tabung medium lactose diisi masing-masing 0,1

sampel contoh air dari porsi I-rI dan 0,1 ml

sebaiknya diteteskan dekat pada permukaan

media, jangan pada ujung tabung.

e) Tabung reaksi terlebih dahulu dibuka tutupnya,

sterilkan bibir mulut tbung diatas nyala lampu

spirtus sebelum dan sesudah isi sampel.

f) Tabung-tabung digoyang sehngga tercampur rata

g) Dieramkan pada suhu 37C selama 2x24 jam

dinyatakan sebagai tes perkiraan positif dilanjutkan

dengan tes penegasan

h) Bila tes perkiraan negative, tes penegasan tidak

dilanjutkan

2) Test Penegasan

Media BLGB

a) Semua tabung yang menunjukkan peragian

positive pada tes perkiraan dalam waktu 24x4

jam di lanjutkan
55

b) Berilah tanda pada tabung reaksi dengan spidol

sesuai engan ukurannya.

c) Pindahkan sebanyak 1-2 oce penuh ke tabung

reaksi yang bermedia BLGB.

d) Tutuplah tabung tersebut dengan rapat memakai

kapas.

e) Eramkan pada suhu 37C untuk tes penegasan

coliform dan 44C untuk penegasan coli tinja

selama 2x24 jam.

f) Pembentukan gas diamati setiap 24 jam.

g) Bila perlu waktu 2x24 jam tidak berbentuk gas,

maka test penegasan dinyatakan negative, jika

terbentuk gas maka test penegasan positif.

h) Hitunglah tes penegasan yang positive.

Anda mungkin juga menyukai