Efektifitas Peran Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia
Efektifitas Peran Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia
Oleh:
Christy Natalia Simarmata
110120100034
Komisi Pembimbing:
TESIS
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar
Magister Hukum Program Pendidikan Magister
Program Studi Ilmu Hukum Konsentasi Hukum Bisnis
Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkat, rahmat, dan karunia-Nya, Penyusun dapat menyelesaikan Tesis ini guna
memenuhi syarat ujian untuk memperoleh gelar Magister Hukum pada Program
Penyelesaian Tesis ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Melalui
Komisi Pembimbing yaitu Ibu Dr. Hj. Lastuti Abubakar, S.H., M.H. dan Ibu Dr. An-
An Chandrawulan, S.H., LL.M. Penyusun juga berterima kasih kepada bapak dan ibu
dosen penguji yang telah memberikan masukan dan sarannya yaitu Bapak Prof. Huala
Adolf, S.H., LL.M., Ph.D, Ibu Dr. Hj. R. Kartikasari, S.H., M.H.dan Bapak Dr.
Universitas Padjadjaran.
Universitas Padjadjaran.
Tesis ini, yang tidak bisa Penyusun sebutkan satu per satu.
Penyusun menyampaikan juga terima kasih yang teramat tulus kepada orang
tua Penyusun, Prof. Dr. Ir. Tualar Cornelius Simarmata, MS dan Dra. Lidwina Irina
S.H., terima kasih atas semangat, dukungan dan dorongan moril dan materiil yang
sudah diberikan kepada Penyusun dalam menyelesaikan program studi Magister Ilmu
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan karya tulis Tesis ini masih
terdapat banyak kekurangan, oleh sebab itu, ke depannya kritik dan masukan tentunya
akan sangat berarti bagi pengembangan pokok bahasan yang dikaji dalam Tesis ini.
Akhir kata, Penyusun berharap semoga Tesis ini dapat memberikan kontribusi
sebagaimana tujuan dibuatnya dan dapat memberikan manfaat bagi siapapun yang
membacanya.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
hakekatnya berbeda dengan kegiatan pasar tradisional yang telah dikenal, yang
terdiri atas pedagang, pembeli dan adanya kegiatan tawar menawar harga. Pasar
modal dapat diartikan sebagai sarana yang mempertemukan antara pihak yang
telah diatur oleh lembaga, profesi dan aturan yang berkaitan dengan efek.
dukungan teknis, dan sumber daya manusia dalam pengembangan pasar modal
menjalin kerja sama yang erat untuk menciptakan pasar yang mampu
bertujuan untuk memperoleh keuntungan dalam jangka pendek, akan tetapi juga
bertujuan untuk memperoleh pendapatan dalam jangka panjang. Investor yang
pendapatan dari selisih harga jual saham terhadap harga belinya (capital gain).
keuangan maka pasar modal hanya akan dapat berkembang dengan baik bila
hukum di bidang pasar modal, dan perlindungan terhadap investor itu sendiri.
karena pasar modal hanya dapat berkembang bila pasar dapat menawarkan
1
Indra Safitri, Peranan Hukum Pasar Modal Dalam Perkembangan Ekonomi Indonesia, Jurnal
Legislasi Indonesia, Vol. 5 No. 2 Juni 2008.
produk baru yang murah dan efisien dalam bentuk efek-efek, serta dapat
hukum juga dibutuhkan dalam penanganan konflik atau sengketa antara para
lingkungan pasar modal yang sehat, transparan dan efisien. Peningkatan peranan
di bidang pasar modal merupakan salah satu kebijakan ekonomi yang saling
memperkokoh satu sama lain. Oleh karena itu penegakan hukum di bidang pasar
modal menjadi alat terpenting untuk melindungi kepentingan investor dan publik
dari praktek yang merugikan, baik yang dilakukan oleh emiten maupun oleh
tersebut antara lain adalah mengembangkan pasar modal yang teratur, wajar, dan
efisien serta dapat melindungi kepentingan pemodal dan masyarakat. Pasar modal
Darurat tentang Bursa (Lembaran Negara Tahun 1951 Nomor 79) sebagai Undang-
2
Penjelasan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal
BAB III
Modal Indonesia
sengketa diluar pengadilan, selama sengketa yang timbul diantara para pihak
1. Sengketa perdata yang timbul diantara para pihak di bidang atau terkait
3
Lingkup Layanan BAPMI, http://www.bapmi.org, tanggal 15 April 2015, pkl. 20.00.
BAB IV
dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan
efek.4
keuangan, surat berharga atau klaim jangka pendek dan atau panjang primer yang
tidak langsung.5
4
Pasal 1 angka 13 Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal
5
Adrian Sutedi, op.cit, hlm. 2.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Upaya yang dilakukan oleh BAPMI dan Otoritas Jasa Keuangan untuk
penyelesaian sengketa untuk sektor jasa keuangan bidang pasar modal, yakni
(POJK 1/2014), yang mewajibkan setiap lembaga jasa keuangan untuk menjadi
modal hingga saat ini, yakni dengan dibentuknya peraturan dan acara untuk
terhadap pelaku pasar modal, yakni tingkat kesadaran yang dimiliki oleh
pelaku pasar modal untuk mengakui legitimasi dari BAPMI masih rendah. Hal
pihak yang kalah kerap meminta pengadilan untuk campur tangan terutama
pokok perkara yang sudah diperiksa dan diputus pada tingkat arbitrase. Pasal
proses pada pengadilan, juga menjadi kendala yang dihadapi oleh BAPMI.
DAFTAR PUSTAKA
A. BUKU
Adrian Sutedi, Segi-segi Hukum Pasar Modal, Ghalia Indonesia, Jakarta, 2009.
Alan Redfern and Martin Hunter, Law and Practice of International Commercial
Arbitration (Second Edition), Sweet and Maxwell, London, 1991.
Anuraga, et.al, Pengantar Pasar Modal (Edisi Revisi), Rineka Cipta, Jakarta,
2001.
Dean G. Pruitt dan Jeffrey Z. Rubin, Konflik Sosial, Pustaka Pelajar, Yogyakarta,
2004.
John W. Head, Pengantar Umum Hukum Ekonomi, Proyek Elips, Jakarta, 1997.
Munir Fuady, Pasar Modal Modern (Tinjauan Hukum), PT. Citra Aditya Bakti,
Bandung, 1999.
Sudargo Gautama, Undang-Undang Arbitrase Baru 1999, PT. Citra Aditya Bakti,
Bandung, 1999.
Suyud Margono, ADR dan Arbitrase Proses Pelembagaan dan Aspek Hukum,
Ghalia Indonesia, Bogor, 2002.
B. SUMBER ARTIKEL
C. UNDANG-UNDANG
Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. KEP-
715/BL/2012 tentang Dana Perlindungan Pemodal
D. PUTUSAN
E. SUMBER LAINNYA
Achmad Zein Umar Purba, BAPMI dan Penyelesaian Sengketa Pasar Modal,
http://bapmi.go.id, tanggal 11 Agustus 2011, pkl. 13.25.