Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Listrik kini menjadi kebutuhan pokok bagi manusia, sebagaimana diketahui
bersama aktivitas kehidupan saat ini sangat bergantung dengan teknologi yang
sumber tenaganya berasal dari energi listrik. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut
tidak harus bergantung kepada perusahaan pembangkit listrik negara tapi
bagaimana listrik dapat dihasilkan sendiri meskipun dalam skala yang kecil.
Merujuk Surat Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
(ESDM) No.1122K/30/MEM/2002 tentang Pembangkit Skala Kecil Tersebar
(PSKT) dan pemanfaatan energi baru terbarukan, bahwa penyediaan energi listrik
bisa dilakukan tidak hanya dengan suatu pembangkit dalam skala yang sangat
besar dan terpusat, namun juga bisa terpenuhi dengan memanfaatkan sumber-
sumber pembangkit listrik walaupun dalam skala yang.
Indonesia memiliki banyak potensi untuk pengembangan pembangkit listrik
tenaga air. Itu disebabkan kondisi topografi Indonesia bergunung dan berbukit
serta dialiri oleh banyak sungai dan daerah daerah tertentu mempunyai
danau/waduk yang cukup potensial sebagai sumber energi air. Pada kawasan
irigasi pertanian maupun waduk yang memiliki aliran air secara kontinu dan
memiliki perbedaan ketinggian aliran bisa dimanfaatkan untuk Pembangkit Listrik
Tenaga Pikohidro (PLTPH) yang mampu menghasilkan energi listrik dalam
kapasitas ratusan kilowatt sebagai kebutuhan.
Salah satu upaya yang dilakukan untuk menghasilkan listrik adalah
pemakaian energi air sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH)
jenis turbin air. Di dalam turbin energi kinetik air dirubah menjadi energi
mekanik, di mana air memutar roda turbin (Arismunandar, Wiranto. 1997). Energi
puntir yang dihasilkan selanjutnya diubah menjadi energi listrik melalui generator
(Luknanto, 2007). Kondisi air yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber daya
(resources) penghasil listrik adalah memiliki kapasitas aliran dan ketiggian
tertentu dari instalasi. Semakin besar kapasitas aliran maupun ketinggiannya dari

1
2

istalasi maka semakin besar energi yang bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan
energi listrik.

Mikrohidro ini merupakan teknologi ramah lingkungan karena tidak


menghasilkan polusi dan limbah atau sisa buangan yang berbahaya. Teknologi ini,
bila diterapkan di desa-desa terpencil, maka pemakaian bahan bakar fosil akan
berkurang. Mikohidro tenaga air ini bisa berasal dari aliran sungai, saluran irigasi,
air terjun, atau bahkan sekedar parit asal airnya kontinu.

Sementara itu energi air dengan tinggi jatuh dan debit kecil belum banyak
dimanfaatkan, padahal di beberapa wilayah Indonesia punya potensi yang cukup
besar untuk dikembangkan pembangkit listrik tenaga air dengan tinggi jatuh dan
debit kecil (microhydro) tidak terkecuali potensi energi yang ada didaerah
lingkungan Universitas Riau. Lingkungan Universitas Riau memiliki sebuah
waduk yang dapat dijadikan alternatif dengan membangun instalasi Pembangkit
Listrik Tenaga Pikohidro (PLTPH) jenis kincir air tipe overshot sebagai salah satu
sumber energi terbarukan dapat memberikan manfaat untuk memenuhi kebutuhan
energi listrik. Selain kontruksi sederhana dan perawatan mudah kincir air juga
ramah lingkungan. Hal inilah yang mendasari penulis untuk merencanakan
pembuatan pembangkit listrik tenaga pikohidro bersekala saluran irigasi pertanian
dengan memanfaatkan aliran air di waduk yang berada di lingkungan Universitas
Riau.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah pada
penelitian ini yaitu membuat pembangkit listrik tenaga pikohidro (PLTPH) jenis
kincir air tipe overshot pada skala aliran irigasi.

1.3 Batasan Masalah


Adapun masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
3

1) Penelitian dilakukan pada jumlah aliran air persatuan waktu (flow capacity)
dan beda ketinggian aliran pada skala kawasan irigasi pertanian (pikohidro).
2) Pada penelitian ini penulis merancang kincir air tipe overshot
3) Parameter kincir air dirancang berdasarkan debit maksimal (Q max ) dan tinggi
jatuh air (H) di lokasi penelitian.

1.4 Tujuan
Adapun tujuan penelitian adalah sebagai berikut :
1) Perancangan kincir air tipe overshot pada skala aliran irigasi pertanian
(pikohidro) dengan variasi penstock.
2) Mengetahui prestasi kincir air dari masing- masing penstock.

1.5 Manfaat
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1) Memanfaatkan energi yang terkandung pada aliran air di saluran seperti
saluran irigasi pertanian.
2) Menciptakan sumber energi listrik dalam skala pikohidro.

1.6 Sistematika Penulisan


Secara garis besar skripsi dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu awal, isi,
dan akhir. Bagian awal skripsi terdiri dari halaman judul, halaman pengesahan,
pernyataan, prakata, halaman pernyataan persetujuan publikasi tugas akhir untuk
kepentingan akademis, abstrak, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel, daftar notasi
dan daftar lampiran.

Bagian kedua skripsi yaitu isi terdiri dari lima bab sebagai berikut :
1. BAB I : Pendahuluan, dalam hal ini penulis menguraikan tentang latar
belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat penelitian,
dan sistematika penulisan skripsi.
4

2. BAB II : Tinjauan pustaka, yaitu bab yang menguraikan tentang kajian


pustaka baik dari buku-buku ilmiah, maupun sumber-sumber lain yang
mendukung penelitian ini.
3. BAB III : Metodologi penelitian, yaitu bab yang menguraikan tentang objek
penelitian, variabel, metode penelitian, metode pengumpulan data, dan
metode analisis data.
4. BAB IV : Hasil penelitian dan pembahasan, yaitu bab yang menguraikan
tentang hasil penelitian dan pembahasan dari data yang telah diperoleh.
5. BAB V : Simpulan dan saran, yaitu bab yang berisi simpulan hasil
penelitian dan saran dari penelitian.

Sedangkan bagian akhir skripsi terdiri dari daftar pustaka, lampiran


pendukung dalam penelitian dan daftar riwayat hidup penulis.

Anda mungkin juga menyukai