Abstrak
Penguasaan bahasa terutama bahasa asing sangat diperlukan, karena selain digunakan untuk
berkomunikasibahasa juga dapat digunakan sebagai alat untuk menunjukkan ekspresi diri.Bahasa
jerman merupakan bahasa asing kedua yang banyak dipelajari di SMA.Namun sekarang ini
pembelajaran bahasa jerman masih kurang mendapatperhatian karena peserta didik kurang tertarik dan
pembelajaran bahasa jerman dirasa menyulitkan. Peserta didik merasa takut serta kurang percaya diri
untuk berbicara dalam bahasa jerman.Tujuan utama dari penelitian ini adalah membuat media
pembelajaran berbasis multimedia yang dapat memberikan kemudahan serta menumbuhkan semangat
belajar bagi peserta didik.Pembuatan media pembelajaran pengenalan bahasa jerman untuk siswa kelas
x di SMA Negeri 4Tasikmalaya ini menggunakan adobe flash CS5. Hasil akhir dari penelitian ini adalah
sebuah produkmedia pembelajaran interaktif pengenalan bahasa jerman untuk siswa kelas x di SMA
Negeri 4Tasikmalaya,dan dengan adanya media ini proses pembelajaran menjadi menyenangkan dan
interaktif.
Abstract
Mastery of language, especially a foreign language is necessary, because in addition to
the language used to communicate can also be used as a tool for self-expression. German
language is the second foreign language studied in Senior High School. But now learning the
German language still receive less attention because students are less interested and learning
the German language is considered difficult. Learners feel fear and lack of confidence to speak
the German language. The main objective of this research is to create multimedia-based
learning media that can provide ease and foster the spirit of learning for students. Making the
introduction of German language learning media for students of class X in SMAN 4
Tasikmalaya using Adobe Flash CS5. The end result of this research is an interactive learning
media product introduction of German language for students of class X in SMAN 4
Tasikmalaya, and the presence of this media into the learning process fun and interactive.
1. PENDAHULUAN
Pembelajaran bahasa bertujuan agar seseorang dapat terampil dalam berbahasakarena selain
digunakan untuk berkomunikasi, bahasa juga dapat digunakan sebagai alat untuk menunjukkan ekspresi
diri. Penguasaan bahasa terutama bahasa asing sangat diperlukan karena saat ini peran bahasa semakin
berkembang,menjadi alat untuk bertukar informasi antar negara yang meliputi bidang ekonomi, sosial dan
budaya, teknologi, danbidang keilmuan lainnya terutama di bidang pendidikan. Banyak sekali bahasa
asing yang telah masuk keranah pendidikan dari tingkat sekolah dasar sampai ke perguruan tinggi.
Bahasa jerman merupakan bahasa asing kedua yang dipelajari di SMA setelah bahasa Inggris.
Bahasaini merupakan mata pelajaran pilihan atau yang biasa disebut dengan muatan lokal yang berfungsi
sebagai alat pengembangan diri dalam bidang komunikasi, memperluas wawasan dengan mengenal hasil-
hasil dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni budaya. Dalam Standar Kompetensi bahasa
jerman Kurikulum 2004, bahasa jerman diartikan sebagai mata pelajaran yang mengembangkan
keterampilan berkomunikasi lisan dan tulisan untuk memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran,
perasaan serta mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya.
Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan tujuan pembelajaran bahasa Jerman di SMA
mencakup empat aspek keterampilan berbahasa, yakni menyimak (Hrverstehen), berbicara (Sprechen),
membaca (Leseverstehen), dan menulis (Schreiben). Untuk mempelajari keempat keterampilan tersebut
dibutuhkan suatu pendekatan, metode, dan teknik yang tepat untuk pembelajaran bahasa agar peserta
didik mampu mendengarkan, membaca, menulis secara baik, berbicara secara sederhana tetapi efektif
dalam berbagai konteks untuk menyampaikan informasi, pikiran dan perasaan, serta menjalin hubungan
sosial, mampu menafsirkan isi berbagai bentuk teks tulis, menulis kreatif, menghayati dan menghargai
karya sastra, mampu berdiskusi dan mengalisis teks secara kritis, serta mampu merespon dalam bentuk
kegiatan yang beragam, interaktif dan menyenangkan.[1]
Namun sekarang ini pembelajaran bahasa jerman masih kurang mendapat perhatian dari peserta
didik. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kurangnnya fasilitas pendukung dalam
pembelajaran bahasa jerman, faktor dari peserta didik yang enggan untuk belajar bahasa jerman serta
kurangnya variasi dalam penggunaan media dan metode pembelajaran. Metode yang digunakan guru
dalam proses belajar mengajar masih terpaku pada metode konvensional dan penggunaan multimedia
dalam pembelajaran masih belum maksimal. Metode pembelajaran tersebut cenderung membuat proses
pembelajaran menjadi membosankan. Selainitu, pembelajaran bahasa jerman terutama yang berhubungan
dengan pembelajaran keterampilan berbicara masih dianggap sulit karena peserta didik merasa takut dan
kurang percaya diri untuk berbicara dalam bahasa jerman. Sehingga menyebabkan peserta didik kurang
termotivasi dan kurang tertarik untuk belajar bahasa jerman.
Oleh karena itu perlu adanya suatu inovasi untuk membuat sebuah media pembelajaran baru
berbasis multimedia dengan memanfaatkan teknologi komputer yang dapat membantu meningkatkan
kreativitas dan minat peserta didik dalam mempelajari bahasa jerman yang merupakan suatu hal yang
baru bagi peserta didik di SMA. Media tersebut dapat memberikan kemudahan untuk belajar bahasa
jerman secara menarik dan mudah dipahami.
Penelitian dengan judul Aplikasi Pembelajaran Bahasa Jepang Tingkat Dasar Berbasis
Multimedia Menggunakan Macromedia Flash 8 mengatakan bahwa aplikasi pembelajaran bahasa
jepang tingkat dasar berbasis multimedia layak dan dapat digunakan sebagai salah satu media
pembelajaran bahasa jepang untuk tingkat dasar karena dapat mempermudah dan mempercepat proses
belajar bahasa jepang.Hal yang membedakan penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah tidak
hanya bertujuan untuk meningkatkan proses belajar menulis dan membaca tetapi juga untuk pembelajaran
berbicara karena media ini disertai dengan adanya suara (audio).[2]
Berdasarkan uraian diatas, peneliti bermaksud mengadakan penelitian dengan mengembangkan
sebuah metode pembelajaran berbentuk media pembelajaran interaktif pengenalan bahasa jerman berbasis
multimedia.
2. METODE PENELITIAN
Menurut Denzin, Norman K dan Yvonna S Lincoln, metode penelitian merupakan teknik yang
memiliki tujuan untuk memberikan peluang bagi penemuan kebenaran yang objektif dan menjaga agar
pengetahuan serta pengembangannya bernilai ilmiah.Metode penelitian memberikan gambaran objektif
mengenai suatu fenomena sosial dan berusaha menjawab permasalahan yang telah dirumuskan dalam
penelitian.
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
26 - J ur n al VO
I ST MI K T asi k ma la ya Vo l.5 , No . 1 ISSN: 1978-1520
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
28 - J ur n al VO
I ST MI K T asi k ma la ya Vo l.5 , No . 1 ISSN: 1978-1520
Kegiatan wawancara ini dilakukan untuk mendapatkan kebenaran data dari pihak yang
dituju sesuai dengan yang diajukan oleh peneliti.
3. Studi Literatur
Yaitu pengumpulan data dengan mempelajari literatur-literatur yang terkait, referensi
dari buku, modul artikel ataupun dari internet yang berkaitan dengan penelitian ini.
2.4. Metode Pendekatan Rekayasa Perangkat Lunak yang digunakan
Metode rekayasa perangkat lunak merupakan suatu metode yang memaksakan struktur
pada aktivitas rekayasa perangkat lunak dengan tujuan bagaimana membuat aktivitas
yang sistematis dan akhirnya lebih sukses.[6]
Metode pendekatan rekayasa perangkat lunak yang dilakukan dalam penelitian ini
menggunakan UML (Unified Modeling Language). UML merupakan salah satu standar
bahasa pemodelan visual yang banyak digunakan didunia industri untuk mendefiniskan
requirement, membuat analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam
pemrograman berorientasi objek.[7]
3. HASIL DANPEMBAHASAN
adanya pemberian tugas juga dapat melatih kemampuan peserta didik dalam menulis dan
memahami bahasa jerman. Selain itu metode pembelajaran dengan cara bercerita tidak
perlu menggunakan alat bantu sehingga tanpa media pun proses belajar mengajar masih
tetap berjalan.
2. Kelemahan (Weakness)
Dengan metode pembelajaran bercerita dan pemberian tugas dapat membuat
proses belajar mengajar terasa jenuh, dan peserta didik mudah bosan sehingga membuat
proses belajar mengajar menjadi kurang optimal.
3. Kesempatan (Opportunity)
Dengan metode pembelajaran yang sedang berjalan, Peneilti berkesempatan
untuk membuat sebuah media pembelajaran interaktif yang diharapkan dapat
meningkatkan kualitas belajar mengajar dan juga meningkatkan pemahaman peserta
didik dalam belajar bahasa jerman.
4. Tantangan (Threat)
Dengan adanya media pembelajaran yang interaktif, guru dituntut untuk lebih
mengenal teknologi, dan juga sekolah diharapkan dapat menyediakan fasilitas yang
dibutuhkan untuk mendukung proses pembelajaran.
3.1.3. Gambaran Umum Metode Pembelajaran Yang Diusulkan
Sistem yang akan dibangun diharapkan dapat menutupi kekurangan dan memberikan
kelebihan dari di sistem yang lama. Metode pembelajaran yang dikembangkan
akandigambarkan dengan metode pemodelan berupa pembuatan usecase diagram, dan
activity diagram untuk mempermudah dalam proses-prose selanjutnya.
a. Diagram Use Case
Usecase merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi
yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih
aktor dengan sistem informasi yang dibuat.
Gambar 2. Diagram Use Case Media Pembelajaran Interaktif Pengenalan Bahasa Jerman
b. Activity Diagram
Activity diagramdigunakan untuk menggambarkan aktivitas dari sebuah sistem atau
proses bisnis atau yang ada pada perangkat lunak.Berikut adalah aktivitas yang
terjadi disetiap usecase diagram. Alur kerja dan urutan aktivitas yang terjadi
didalam pemilihan menu pengenalan bahasa jerman digambarkan dalam sebuah
activity diagram, seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut :
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
30 - J ur n al VO
I ST MI K T asi k ma la ya Vo l.5 , No . 1 ISSN: 1978-1520
Gambar 3. Activity Diagram Use Case Media Pembelajaran Interaktif Pengenalan Bahasa jerman
c. Storyboard
Media pembelajaran ini akan digunakan oleh guru sebagai alat bantu untuk
menyampaikan materi pelajaran bahasa jerman yang lebih interaktif. Materi atau
informasi yang termuat didalam media pembelajaran ini merupakan pengenalan dasar
bahasa jerman dan seorang userdidalam media pembelajaran ini bertugas mengarahkan
media sehingga dapat menyampaikan materi dan latihan sesuai dengan materi yang telah
disajikan dalam aplikasi ini.
3.1.5. Pertimbangan Perangkat Lunak dan Perangkat Keras
Spesifikasi perangkat lunak (software) pendukung untuk menerapkan sistem informasi
yang dibangun yaitu sistem operasi menggunakan windows 7, aplikasi pemrograman
adobe flash CS5, aplikasi desain adobe photoshop CS3, dan aplikasi pemodelan
menggunakan staruml.
3.2. Pertimbangan Desain
Pada tahap ini menunjukkan fungsionalitas dari media pembelajaran interaktif
pengenalan bahasa jerman dengan mempresentasikan kegunaan atau fungsi-fungsi yang
terdapat didalam media pembelajaran yaitu :
a. Didalam perancangan metaphor dilakukan pemilihan model yang sesuai dengan
keadaan di lapangan dan adanya penggunaan unsur yang berhubungan dengan user
yaitu keadaan sekolah.
b. Jenis dan tipe informasi dalam materi disajikan dalam bentuk tekstual, suara (audio)
dan animasi.
c. Gambar 5. Merupakan Struktur navigasi
d. Kontrol system, yaitu perancangan yang dimulai dari halaman pertama atau yang
disebut dengan intro, dihalaman intro tersebut terdapat animasi tekstual bertuliskan
Selamat Datang Di Pembelajran Interaktif Bahasa Jerman Untuk Kelas X dan
adanya tombol playyang menuju ke halaman menu utama. Di halaman menu utama
terdapat tombol-tombol yang berisi link menujuke halaman materi pertama sampai
materi ke empat, dihalaman materi pertama sampai ke empat terdapat link yang
menuju ke halaman submateri. Disetiap halaman submateri terdapat tombol keluar
dengan symbol X , tombol untuk melanjutkan kehalaman berikutnya ditunjukkan
oleh symbol panah kearah kanan, dan tombol untuk kembali kehalaman sebelumnya
ditunjukkan oleh symbol panah kearah kiri, diakhir halaman pada submateri terdapat
symbol rumah yang ditujukan untuk dapat kembali ke halaman menu utama. Simbol-
simbol tersebut termuat pula di halaman submateri lainnya. Kemudian
adatombolmenu yangmenuju kehalaman latihan soal, dan disana terdapat symbol
play untuk memulai menjawab pertanyaan yang terdapat pada halaman
tersebut.Symbol orang ditujukan untuk masuk kehalaman profil pembuat, dan
symbol tanda tanya ditujukan untuk masuk kehalaman panduan menggunakan
program aplikasi sedangkan untuk simbol X ditujukan untuk keluar dari program
aplikasi.
3.3. Implementasi
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
32 - J ur n al VO
I ST MI K T asi k ma la ya Vo l.5 , No . 1 ISSN: 1978-1520
Pada bagian ini menjelaskan mengenai pembuatan aplikasi berdasarkan rancangan sistem
yang telah di buat. Antar muka (interface) program terdiri dari masukan (input), yaitu
format untuk menentukan pilihan pada saat pengguna melakukan masukan terhadap
sistem untuk diproses pengolahan data dan manipulasinya.
Berikut ini adalah beberapa tampilan dari Media Pembelajaran Interaktif Pengenalan
Bahasa Jerman untuk Siswa Kelas X yang telah dibangun, Gambar 6 merupakan Pop Up
program.
4. KESIMPULAN
Berdasarkan tahap penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan yaitu
sebagai berikut :
Proses pembuatan media pembelajaran pengenalan bahasa jerman untuk siswa kelas x
berbasis multimedia dilakukan melalui empat tahapan, yaitu tahap analisis kebutuhan
sistem, tahap pertimbangan desain, implementasi dan evaluasi. Melalui tahapan-tahapan
tersebut dapat diperoleh sebuah produk media pembelajaran interaktif bahasa jeman yang
dapat memberikan kemudahan bagi para siswa kelas x untuk mempelajari materi yang
disampaikan oleh guru karena lebih menarik dan menyenangkan. Selain itu aplikasi ini
mudah untuk digunakan meskipun tanpa adanya pelatihan khusus serta dapat digunakan
tanpa adanya jaringan atau terhubung ke internet karena merupakan aplikasi berbasis
desktop.
5. SARAN
Melihat dari kesimpulan yang diuraikan diatas, maka ada beberapa hal yang harus
ditinjau, diantaranya :
a. Perlu adanya peningkatan pada tampilan dan interaktivitas aplikasi pembelajaran
yang akan dikembangkan selanjutnya.
b. Pada pengembangan media pembelajaran selanjutnya perlu diperbanyak lagi unsur
multimedianya.
c. Jumlah soal dan variasi latihan perlu ditingkatkan supaya lebih menarik.
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
34 - J ur n al VO
I ST MI K T asi k ma la ya Vo l.5 , No . 1 ISSN: 1978-1520
d. Karena penelitian ini hanya menghasilkan sebuah produk media pembelajaran, maka
untuk penelitian selanjutnya perlu diadakan kajian lebih lanjut mengenai
kefektivitasan penggunaan media pembelajaran terhadap prestasi siswa.
6. DAFTAR PUSTAKA