SEJARAH PERKEMBANGAN
India mengalami dua periode sejarah dimana pada saat peradaban India dimulai
dari masa peradaban lembah Indus (Indus Valley Civilization), masa Vedik 1, hingga
masa Maurya-Gupta atau dikenal dengan era perkembangan Budha melalui arsitektur
biara (monastery) dan batu/dinding pahat (rock cut), kemudian diikuti dengan kemegahan
bangunan kuil pada masa pertengahan.
Sementara, penguasa Turki dan Afghanistan di Utara pada masa pertengahan telah
membawa India kepada tradisi arsitektur kubah (dome dan vault). Munculnya arsitektur
Mughal pada abad ke-16 menggambarkan penggabungan antara elemenarsitektur regional
India dengan elemen arsitektur Persia dan Asia Barat. Pengaruh Barat terutama Eropa tak
terelakkan pada masa kolonisasi Eropa di India termasuk gaya Manneris, Barok, Neo-
klasik, dan Neogotikmulai dari abad ke-16 hingga akhir abad ke-19, yang kemudian
dikenal dengan gaya Indo Saracenic.
Arsitektur India telah membawa pengaruh yang besar terutama ke Asia Timur
sejak kelahiran danpenyebaran agama Budha. Sejumlah elemen arsitektur India seperti
stupa, sikhara, pagoda (meru), torana (gerbang) telah menjadi simbol terkenal arsitektur
Hindu dan Budha yang berkembang dan digunakan diAsia Timur dan Asia Tenggara
1|Page
seperti yang terdapat pada bangunan candi Angkor Wat di Kamboja dan Prambanan di
Indonesia.
Terdapat dua fase sejarah arsitektur India, hal ini memberikan pengaruh
arsitektur yang sangat besar, yaitu pada masa kejayaan Hindu di India dan
kejayaan Islam :
2|Page
Gambar 2. Peta Persia
Sumber : http://www.flexmedia.co.id/
3|Page
gaya arsitektur Hindu juga turut memengaruhi namun akhirnya tertekan oleh
kebudayaan persia yang ketika itu dalam masa jayanya.
Kesultanan Turki Usmani merupakan sebuah dinasti besar yang berkuasa pada
akhir abad ke-13 sampai awal abad ke-20. Dibawah kepemimpinan Sultan Selim I dan
Sultan Sulaiman pada abad ke-16 dinasti Turki Usmani berhasil mencapai puncak
kejayaannya. Saat itu wilayah kedaulatannya membentang dari Aljazair sebelah barat,
hingga Azerbizan disebelah timur dan Yaman disebelah selatan sampai Hungaria
disebelah utara . Dengan kata lain, kurang lebih 43 negara dari tiga benua yang ada saat
ini pernah dikuasai dinasti Turki Usmani, puncak kejayaan Turki Usmani
4|Page
mengantarkannya pada periode klasik, pada periode inilah dinasti Turki Usmani
memfasilitasi kesultanannya dengan berbagai sarana pemerintahan dan sarana publik
berupa bangunan-bangunan bernilai tinggi. Sampai detik ini, jejak-jejak era keemasan
Usmani masih bisa dirasakan melalui karya-karya arsitektur yang tersebar diberbagi
penjuru wilayah kedaulatannya, terutama di Turki.
Proyek pembangunan dinasti Turki Usmani pada era tersebut tidak lepas dari
peran jenius seorang arsitek bernama Mimar Sinan yang kala itu menjabat sebagai kepala
arsitek dan teknik sipil kesultanan. Ia melaksanakan tugasnya pada masa
kepemimpinan Sultan Sulaiman, Sultan Salim I, Sultan Salim II dan Sultan Murad III.
Merujuk pada tulisan Sei Mustafa Celebi yang berjudul Tezkiretul Ebniye yang penulis
kutip dari koran Republika rubrik Arsitektur Islam Digest semasa hidupnya Mimar Sinan
telah mengepalai pendirian 476 buah bangunan . Terdiri dari, 94 bangunan masjid besar,
57 gedung sekolah, 52 bangunan masjid kecil, 48 tempat pemandian, 35 istana, 22
makam, 20 caravanserai, 17 dapur umum, delapan jembatan, delapan gudang
penyimpanan, tujuh madrasah, enam pengatur air, dan tiga rumah sakit. Karyanya yang
paling terkenal adalah Masjid Sulaiman di Istanbul dan Masjid Selimiye di Edirne.Meski
karya-karyanya telah berumur hampir lima abad, namun tak kurang dari 196 bangunan
yang dibangun dan disupervisinya masih tetap eksis hingga saat ini. Sedangkan bila
merujuk pada tulisan Samsul Nizar yang dikutip dari Philip K. Hitti, Mimar Sinan telah
mampu menyelesaikan 235 buah bangunan . Yaitu berupa mesjid, sekolah, pemandian,
istana, jembatan, madrasah, rumah sakit, kuburan dan sarana lainnya. Pernyataan diatas
juga dikuatkan oleh Ahmad Syalabi dalam tulisannya yang menyatakan bahwa pada
masa Sultan Sulaiman banyak dibangun di kota-kota besar dan kota-kota lainnya
misalnya bangunan-bangunan masjid, sekolah, rumah sakit,gedung, jambatan,villa dan
permandian umum.
Dimasa dinasti Usmani ini perkembangan corak dan seni arsitektur banyak
dipengaruhi dan mengalami perpaduan dengan corak dan seni lokal. Motif ini terjadi
karena para arsitektur muslim belum bisa melepaskan diri dari pengaruh corak arsitektur
bangunan tradisional Byzantium dan Romawi yang pada saat itu dijadikan kiblat para
arsitekur muslim untuk mengembangkan corak dan seni arsitekturnya. Makanya tidak
heran pada pelaksanaannya para birokrasi penguasa dinasti saat itu sering melibatkan
arsitek dari Yunani, Romawi dan Byzantium dalam penggarapan berbagai bangunan
masjid, tata kota serta bangunan lainnya. Didalam perkembangannya
5|Page
bangunan arsitekturpada masa dinasti Turki Usmaniyah tidak hanya merupakan
bangunan baru, tetapi ada juga diantaranya yang merupakan alih fungsi dari bangunan
yang sudah ada sebelum dinasti Usmaniyah berkuasa. Contohnya Hagia Sofia/Aya Sofia,
bangunan ini semula merupakan katedral atau gereja di Konstantinopel, namun ketika
usmani menaklukan kerajaan ini, Hagia Sofia atau Aya Sofia diubah menjadi masjid.
Kurang lebih selama 916 tahun Hagia Sofia menjadi gereja dan 481 tahun sebagai
masjid. Dan pada tahun 1935 Mustafa Kemal Attarturk, penguasa Turki modern saat itu
mengubah fungsi Hagia Sofia menjadi Musium, hingga sekarang ini. Dengan alasan,
kebijakan Attaturk mengalih fungsikan Hagia Sofia dari masjid menjadi museum
merupakan alternatif yang terbaik waktu itu, ia mencoba menampilkan toleransi umat
Islam yang demikian tinggi bagi upaya normalisasi hubungan Islam-Kristen.
6|Page
BAB III
CONTOH KARYA DAN ANALISA
3.1. India
Salah satu peninggalan arsitektur klasik di India yang terkenal adalah Taj Mahal.
Taj Mahal adalah sebuah monumen yang terletak di Agra, India. Dibangun atas
keinginan Kaisar Mughal Shh Jahn, anak Jahangir, sebagai sebuah musoleum untuk
istri Persianya, Arjumand Banu Begum, juga dikenal sebagai Mumtaz-ul-
Zamani atau Mumtaz Mahal. Pembangunannya menghabiskan waktu 22 tahun (1630-
1653) dan merupakan sebuah adi karya dari arsitektur Mughal.
Peninggalan bangunan arsitektur yang terkenal selain Taj Mahal adalah Stupa.
Stupa merupakan tempat makam, dimanan merupakan tempat menyimpan abu kalangan
bangsawan atau tokoh tertentu.
Taj Mahal
Taj Mahal bukanlah masjid atau bangunan suci melainkan ia adalah sebuah
sebuah makam atau kuburan dari seorang raja dari kerajaan Mughal Muslim India
bersama dengan istrinya. Tetapi pelataran bangunan taj mahal mempunyai fungsi yang
beraneka ragam. Berikut gambar fungsi bangunan taj mahal dan pelatarannya :
7|Page
Gambar 5. Denah, Potongan, dan Tampak Taj Mahal
Sumber : http://www.greatbuildings.com
Pada bangunan Taj Mahal ini, terlihat bahwa masih terdapat pengaruh-pengaruh
dari arsitektur klasik eropa. Hal ini terlihat pada struktur bangunan yang menggunakan
dome (kubah).
8|Page
Stupa
Lokasi : India
Tahun : -200 - 200
Fungsi : Makam
Di kalangan Buddha, stupa menjadi tempat menyimpan abu sang buddha sendiri.
Setelah wafat lalu dikremasi, abu buddha disimpan dalam delapan stupa terpisah yang
didirikan di India Utara. Dalam perkembangannya, stupa menjadi lambang Buddhisme
itu sendiri. Semasa pemerintahan Ashoka, dibangun banyak stupa untuk menanandakan
kedudukan Budddha sebagai agama utama di India. Demikian pula di Asia Timur dan
Asia Tenggara, stupa didirikan sebagai bukti pengakuan terhadap Buddhisme di wilayah
yang bersangkutan. Bagi kita sekarang, stupa dapat menjadi petunjuk seberapa luas
Buddhime tersebar di suatu wilayah. Sebagai lambang peerjalanan sang Budddha masuk
ke nirwana, bangunan terdiri atas 3 bagian, yaitu andah, yanthra, dan cakra. Pembagian
dan maknanya tidak jauh berbeda dengan candi.
9|Page
Harmika yaitu pagar empat segi
stupa memberi peringatan syurga
33 tahun lambang dari peti suci
Budha dan menjadi sentral dari
meditasi.
Yashti berbentuk tiga Lapis payung
yang melambangkan paksi dunia.
Vedik, pagar yang mengelilingi
stupa pada mulanya dibuat dari
bahan kayu, pada zaman syuga
digantikan dengan bahan batu.
Torana, gerbang (jalan/pintu
masuk) kedalam stupa yang berasal
dari bahasa Sansekerta.
Stambha, tiang yang bertuliskan
ukiran ayat-ayat suci dari kitab Pali
berfungsi sebagai alat sebaran
Gambar 9. Struktur dan Konsep Stupa agama Budha
Sumber : http://www.greatbuildings.com
3.2. Persia
Di Persia, peninggalan bangunan arsitektur yang terkenal adalah Great Mosque of
Damascus dan Krak des Chevaliers. Great Mosque of Damascus yang berlokasi di
Damaskus, Syria adalah masjid terbesar dan tertua di dunia. Sedangkan Krak des
Chevaliers merupakan benteng tentara Salib.
10 | P a g e
Great Mosque of Damascus merupakan salah satu mesjid yang terkenal di
Damaskus. Mesjid ini memiliki 3 menara dan menggunakan material seperti Batu,
marmer, tegel, dan mosaik.
Lokasi : Syria
Tahun : 1150 - 1250
Fungsi : Benteng
Benteng ini mempunyai dua dinding tinggi dan 13 menara. Dinding bagian dalam
lebih tinggi daripada dinding bagian luar. Di antara dinding terdapat parit dan lereng
yang curam. Benteng menutup daerah seluas 3.000 hektar meter.
11 | P a g e
Gambar 13. Denah Krak des Chevaliers
Sumber : http://www.greatbuildings.com
Peninggalan arsitektur di Turki yang sangat terkenal adalah Hagia Sophia. Hagia
Sophia yang berlokasi di Istanbul, Turki merupakan museum yang sebelumnya berfungsi
sebagai mesjid. Sebelum menjadi mesjid, bangunan ini merupakan gereja yang di
dalamnya terdapat salib.
Hagia Sophia
12 | P a g e
1574) membangun 2 menara dan mengubah bagian bangunan bercirikan gereja.
Termasuk mengganti tanda salib yang terpampang pada puncak kubah dengan hiasan
bulan sabit.
Pada gambar tampak bangunan, terlihat bahwa bangunan ini memiliki ciri khas
arsitektur klasik yaitu struktur dome (kubah). Juga terdapat kolom-kolom doric. Hal ini
karena pada saat itu, arsitektur klasik telah masuk ke Turki dan mempengaruhi bentuk-
bentuk bangunan di Turki.
Istana Ottoman
13 | P a g e
Istana Ottoman atau biasa disebut Istana Topkapi adalah istana di Istanbul, Turki,
yang merupakan kediaman resmi Sultan Utsmaniyah selama lebih dari 600 tahun (1465-
1856).
Pembangunan istana ini dimulai pada tahun 1459 atas perintah Sultan Mehmed II.
Kompleks istana terdiri dari empat lapangan utama dan banyak bangunan-bangunan
kecil.
Setelah jatuhnya Utsmaniyah pada tahun 1921, Istana ini dijadikan museum
berdasarkan dekret pemerintah tanggal 3 April 1924. Istana ini merupakan bagian dari
"Wilayah Bersejarah Istanbul", yang merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO.
14 | P a g e