Anda di halaman 1dari 3

PENELITIAN TENTANG HUBUNGAN

MATEMATIKA DAN KIMIA


Leave a reply

Di lapangan masih ditemukan bahwa, Ilmu Kimia dianggap sebagai pelajaran yang sulit dan
menjadi momok bagi peserta didik. Banyak faktor yang sering disebut sebagai penyebab belum
optimalnya kemampuan siswa dalam pembelajaran Kimia. Hal ini terkait dengan ciri-ciri Ilmu
Kimia itu sendiri. Mempelajari Ilmu Kimia tidak hanya bertujuan untuk menemukan zat-zat
Kimia yang langsung bermanfaat bagi kesejahteraan umat manusia belaka. Akan tetapi juga
memenuhi keinginan seseorang untuk memahami berbagai peristiwa alam yang ditemukan dalam
kehidupan sehari-hari, mengetahui hakikat materi dan perubahannya, mempelajari struktur,
susunan, sifat, serta energi yang menyertai perubahan materi. Sebagian Ilmu Kimia bersifat
kasat mata (visible), artinya dapat dilihat dari fakta konkretnya dan sebagian aspek yang lain
bersifat abstrak atau tidak kasat mata (invisible), artinya tidak dapat dilihat fakta konkretnya.
Fakta dalam Ilmu Kimia sangat banyak. Oleh karena itu, diperlukan aturan-aturan Kimia yakni
generalisasi yang meringkas perilaku yang dapat diramalkan dari zat-zat yang berlainan. Aspek
Kimia yang tidak dapat dilihat fakta konkretnya harus bersifat kasat logika, artinya
kebenarannya dapat dibuktikan dengan logika Matematika sehingga rasionalisasinya dapat
dirumuskan/diformulasikan. Selain itu, mempelajari Ilmu Kimia juga tidak terlepas dengan
mempelajari gagasan-gagasan yang dikaitkan dengan kata-kata konsep Kimia.

BerDasarkan fakta tersebut di atas, Kean dan Middlecamp (1985:5-8) memberikan ciri-ciri Ilmu
Kimia berikut. (1) Sebagian besar Ilmu Kimia bersifat abstrak yang menuntut siswa
membayangkan keberadaan materi tersebut tanpa mengalaminya secara langsung. (2) Ilmu
Kimia merupakan penyederhanaan dari yang sebenarnya. Agar segala sesuatunya mudah
dipelajari, pelajaran Kimia dimulai dari gambaran yang disederhanakan. Tetapi, perilaku sistem-
sistem sederhana ini sering kali sangat berlainan dari perilaku sistem-sistem yang lebih rumit
yang terdapat di alam. (3) Materi Kimia sifatnya berurutan dan berkembang dengan cepat. (4)
Ilmu Kimia tidak hanya sekadar memecahkan soal-soal. Memecahkan soal-soal yang terdiri dari
angka-angka (soal numerik) sering kali bergantung kepada pengetahuan siswa tentang deskripsi
fakta Kimia, aturan-aturan Kimia, peristilahan Kimia, dan lain-lain. (5) Bahan/materi yang
dipelajari dalam Ilmu Kimia sangat banyak.

Pada saat ini pengetahuan Dasar Matematika dan keterampilan menggunakannya merupakan
kebutuhan penting bagi setiap orang. Membilang, menambah, mengurangi, mengalikan,
membagi, menimbang, mengukur, menjual, membeli adalah proses-proses Matematika
sederhana yang menunjukkan dengan jelas besarnya nilai praktis Matematika dalam kehidupan
sehari-hari. Matematika juga dapat memberi bantuan yang amat besar dalam mempelajari Ilmu
pengetahuan yang lain. Dalam Kurikulum Pendidikan Dasar dan Menengah Depdikbud (1993:1)
disebutkan,

Tujuan diberikannnya Matematika pada pendidikan Dasar dan pendidikan menengah adalah
mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan keadaan dalam kehidupan dan dunia
yang selalu berkembang, melalui latihan bertindak atas Dasar pemikiran secara logis, rasional,
kritis, cermat, jujur, efektif, dan efisien, mempersiapkan siswa agar dapat menggunakan
Matematika dan pola pikir Matematika dalam kehidupan sehari-hari dalam mempelajari berbagai
Ilmu pengetahuan.

Mellor (dalam Sujono 1988:21) juga menyatakan, bahwa It is impossible to follow the later
developments of fisical or general chemistry without a working knowledge of higher
mathematics.

Arifin 1995 (dalam Rusmansyah dan Yudha Irhasyuarna, 2002:173) menyatakan bahwa salah
satu kesulitan siswa dalam mempelajari Ilmu Kimia dapat bersumber dari kesulitan memecahkan
soal-soal yang terdiri dari angka-angka (soal numerik).

Hubungan Matematika dengan Kimia cukup erat. Semua pembentukan persenyawaan Kimia
disusun berDasarkan perhitungan perhitungan Matematika. Proses-proses dan perhitungan
Matematika banyak diterapkan dalam pembelajaran Kimia. Rumus Matematika yang digunakan
dalam pelajaran Kimia tidak hanya dengan menggunakan aturan verbal (terdiri dari kata-kata).
Dalam suatu rumus Matematika, sifat materi juga dipaparkan dengan huruf dan angka (bukan
oleh kata-kata), sehingga penggunaan lambang dapat menyebabkan rumus Matematika sukar
dipelajari dan digunakan. Grafik merupakan suatu bentuk untuk memaparkan aturan Kimia.
Grafik merupakan pemaparan visual mengenai bagaimana dua sifat dihubungkan. Tiap grafik
yang dijumpai haruslah diterjemahkan ke dalam satu atau lebih aturan verbal (dengan kata-kata).
Dalam pengambilan keputusan, hasil pengukuran secara kuantitatif dengan menggunakan alat
tertentu diekspresikan dalam simbol Matematika, dicatat dengan satuan tertentu, hubungan
variabel digambarkan dalam bentuk pernyataan Matematika yang lebih eksak.

Karena itu, untuk membantu siswa agar lebih mudah memahami Kimia, pengetahuan Dasar
Matematika yang sudah dimiliki oleh siswa perlu disegarkan/dimantapkan kembali. Salah satu
usaha yang dapat dilakukan adalah melalui latihan mengerjakan soal-soal dengan menggunakn
modul. Oleh karena itu, pembelajaran Kimia berbantuan modul Matematika Dasar, khususnya
materi yang berhubungan dengan Matematika, perlu dicoba dan diuji efektivitasnya.

Penelitian ini bertujuan untuk, (1) mengetahui dan mendeskripsikan perbedaan hasil belajar
Kimia antara siswa yang diajar dengan pembelajaran Kimia berbantuan modul Matematika
Dasar dan tanpa bantuan modul Matematika Dasar, (2) mengetahui dan mendeskripsikan
perbedaan hasil belajar Kimia antara siswa yang memiliki kemampuan Matematika tinggi dan
siswa yang memiliki kemampuan Matematika rendah.

Manfaat yang dapat dipetik dari penelitian ini adalah, (1) Bagi guru, hasil penelitian ini dapat
digunakan sebagai acuan alternatif model pembelajaran Kimia khususnya materi yang berkaitan
dengan Matematika. (2) Bagi siswa, hasil penelitian ini akan menjadikan siswa menyadari bahwa
pengetahuan Matematika dan keterampilan menggunakannya sangat penting. Matematika dapat
memberi bantuan yang besar dalam mempelajari Ilmu Kimia dan pengetahuan yang lain.
Pengertian Matematika
Kata Matematika berasal dari bahasa Yunani Kuno (mthma), yang berarti pengkajian,
pembelajaran, dan perubahan. Dibawah ini adalah definisi matematika menurut para ahli:
1. A. Dadi Permana
Matematika adalah ilmu dasar yang dapat digunakan sebagai alat bantu memecahkan masalah
dalam berbagai bidang ilmu, seperti: ekonomi, akuntasi, astronomi, geografi, dan antropologi.
2. James dan James (1976)
Dalam kamus matematikanya mengatakan bahwa matematika adalah ilmu tentang logika
mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan yang
lainnya dengan jumlah yang banyak yang terbagi ke dalam tiga bidang, yaitu: aljabar, analisis,
dan geometri.
3. Ani Ismayani
Matematika adalah segala hal yang berkaitan dengan pola dan aturan bagaimana aturan itu
dipakai untuk menyelesaikan berbagai macam permasalahan.
4. Reys, dkk. (1984)
Mengatakan bahwa matematika adalah telaah tentang pola dan hubungan, suatu jalan atau pola
pikir, suatu seni, suatu bahasa, dan suatu alat.
5. Johnson dan Rising (1972)
Dalam bukunya mengatakan bahwa matematika adalah pola pikir, pola mengorganisasikan,
pembuktian yang logika, matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang
didefinisikan dengan cermat, jelas, dan akurat, representasinya dengan simbol yang padat, lebih
berupa bahasa simbol mengenai ide dari pada mengenai bunyi
Jadi berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa ciri yang sangat
penting dalam matematika adalah disiplin berfikir yang didasarkan pada berfikir logis, konsisten,
inovatif, dan kreatif.

Anda mungkin juga menyukai