Anda di halaman 1dari 8

MATERI II

PREFERENDUM

1. DasarTeori
Setiap makhluk hidup terdedah pada berbagai factor lingkungan
abiotik yang selalu dinamis atau berubah-ubah baik dalam skala ruang
(bervariasi di setiap tempat) maupun skala waktu (berfluktuasi). Oleh karena
itu setiap makhluk hidup harus mampu mengadaptasikan dirinya untuk
menghadapi kondisifaktor lingkungan abiotik tersebut. Namun demikian
makhluk hidup, khususnya dalam hal ini hewan, tidak mungkin hidup pada
kisaran factor abiotik yang seluas-luasnya. Pada prinsipnya, bahwa masing-
masing hewan memiliki kisaran toleransi tertentu terhadap semua factor
lingkungan. Prinsip yang sama dinyatakan sebagai Hukum Toleransi
Shelford, bahwa setiap organisme mempunyai suatu minimum dan
maksimum ekologis, yang merupakan batas bawah dan batas atas dari
kisaran toleransi organism itu terhadap kondisi factor lingkungannya.
Kisaran toleransi ditentukan secara herediter, namun dapat mengalami
perubahan oleh terjadinya proses aklimatisasi (di alam) atau aklimasi (di
laboratorium). Aklimatisasi adalah usaha dilakukan manusia untuk
meyesuaikan hewan terhadap kondisi factor lingkungan di habitat buatan
yang baru.
Untuk mengetahui salah satu teknik penentuan kisaran toleransi atau
efek membatasi factor lingkungan terhadap kehidupan makhluk hidup dan
juga pada kisaran suhu berapa yang paling disukai oleh individu-individu
tersebut, maka perlu dilakukan pengamatan preferendum.

2. Tujuan
1. Mengetahui faktor pembatas dan kisaran toleransi suhu terhadap sebaran
individu berdasarkan fase hidup ikan (juvenile, gravid dan non gravid).
2. Mengetahui kondisi suhu preferendum ikan.
3. Memeriksa ada tidaknya pengaruh aklimasi terhadap efek membatasi
dan preferendum tersebut.
3 Ruang Lingkup
SOP ini mencakup metode, tujuan alat, bahan, cara kerja yang dilengkapi
dengan keselamatan kerja saat melaksanakan praktikum Ekologi,
4 Rujukan Metode
Praktikum ini dikembangkan sendiri dan menggunakan berbagai alat yang
dirancang dan dirakit sendiri
5 SOP dan IK Terkait
IK Pengoperasian Kompartemen
IK Pengoperasian Lampu spiritus
IK Pengoperasian termometer batang
SOP Aklimasi Ikan Gatul
SOP Cara Memelihara Ikan gatul
SOP Cara Membuat Es Batu
6 Prosedur/ Teknik Pelaksanaan
Alat
1. Aquarium
2. Thermometer suhu (batang)
3. Kompartemen
4. Beker glass
5. Kompor spirtus
6. Jarring kecil
7. Aerator
8. water pump
9. batu dan selang
10. water bhat
11. chiller
12. lap meja
13. lap pel
14. gelas ukur
15. ember
16. Kabel ekternal
17. Sendok plastik
Bahan
1. Ikan gatul (Poeciliareticulata) fase juvenile, non gravid dan gravid
2. Es batu bungkus kecil
3. Kantong plastik
4. Korek api
5. Spiritus
6. Air kolam
7. Tisu gulung

7 ProsedurKerja
Kegiatan percobaan ini dilakukan dalam 2 tahap yaitu:
7.2. Persiapan
Persiapan dimulai dengan melakukan aklimatisasi dan pembuatan Es
batu. Kegiatan tersebut dilakukan 2 hari sebelum praktikum dengan
menggunakan alat dan bahan:
a. Water bath :1
b. Chiler :1
c. Box plastic 100L :3
d. Aerator :3
e. Water pump :4
f. Kabel ekternal :1
g. Ember :3
h. Jaring ikan mini :1
i. Air kolam : secukupnya
j. Ikan grafid, non grafid dan juvenile : @ 90 ekor
k. Kertas label : 1 lembar
l. Kantong plastik sedang : 50 lembar

Cara kerja
a. Box plastic diletakkan diatas meja
b. Box dilabeli dengan tulisan dingin, suhu kamar, panas
c. Aklimatisai dingin dilakukan sesuai dengan SOP
Aklimatisasi Dingin
d. Aklimatisai suhu kamar dilakukan sesuai dengan SOP
Aklimatisasi Suhu Kamar
e. Aklimatisai panas dilakukan sesuai dengan SOP Aklimatisasi
Suhu Panas
f. Membuat Es batu dilakukan sesuai dengan SOP Pembuatan
Es batu

7.2. Perlakuan
Menyiapkan alat dan bahan berikut ini
kompartemen : 1 set
thermometer batang : 10 buah
lampu spiritus : 1buah
ember : 1buah
gelas ukur : 1buah
lap pel : 1lembar
Lap meja : 1lembar
Kantong plastic : 5 lembar
Karet gelang : 10buah
Korek api : 1 buah
spiritus : 200ml
saringan ikan : 1 buah
1. kompartemen diletakkan diatas meja sedatar mungkin
2. diisikan air kolam yang sudah dikondisikan dengan pengendapan semalam
setinggi 3-4cm (atau ukur dengan gelas ukur) kedalam kompartemen
3. termometer batang dimasukkan kelobang kompartemen diatur hingga
ketinggiannya sama dan tidak menyentuh dasar kompartemen. (Jika
thermometer tidak bisa masuk, letakkan diluar )ikat termometer
menggunakan karet gelang
4. diambil es batu menggunakan ember dari freezer kemudian diletakkan 2 buah
disalah satu sisi kompartemen
5. ditunggu sambil mengamati thermometer untuk mengetahui gradasi suhu
yang terjadi
6. lampu spiritus diletakkan dibawah kompartemen bagian kanan
7. Dinyalakan menggunakan korek api atur ketinggian apinya hingga
menyentuh dasar kompartemen pertahan kansuhunya jangan sampai melebihi
35OC
8. Meja yang basah dkeringkan menggunakan lap meja
9. Diamati termometers sampai terjadi gradasi suhu dan catat suhu setiap
termometer
10. Diambil 10 ikan grafid dari akuarium menggunakan jarring kemudian
dimasukkan ketengah-tengah kompartemen.
11. Ditunggu 5-10 menit diusahakan tidak banyak bergerak agar ikan tidak takut
dan bergerak kesana kemari
12. Diamati setiap 5 menit sampai 15 menit
13. Dicatat hasil pengamatan pada tabel yang telah disediakan
14. Diulangi no 7no 12 sebanyak 3 kali ulangan menggunakan ikan grafid yang
berbeda
15. Diulangi no 7no13 sebanyak 3 kali ulangan menggunakan ikan non grafid
dan juvenil
8 Analisis Data
Pada praktikum ini data diperoleh dari perbandingan suhu (temperatur)
dengan penyebaran ikan gatul yang sebelumnya sudah diaklimasi dengan suhu
yang berbeda yaitu suhu rendah 20C, suhu normal (suhu kamar) 25C, dan suhu
tinggi sebesar 30C dengan ulangan sebanyak 5 kali pada tiap perlakuan.

TABEL PENGAMATAN

Suhu aklimasi: ...............


Fase Menit Jumlah ikan di suhu (OC)
Ulangan
ikan ke 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1
2
5 3
jumlah
rerata
5
Juvenil

10
10 15
jumlah
rerata
5
10
15 15
jumlah
rerata
5
10
1 15
jumlah
rerata
5
Non Grafid

10
2 15
jumlah
rerata
5
10
3 15
jumlah
rerata
5
10
1 15
jumlah
rerata
5
10
Grafid

2 15
jumlah
rerata
5
10
3 15
jumlah
rerata

GRAFIK HASIL PENGAMATAN

Suhu Aklimasi :......

Rerata Juvenil
Suhu kompartemen

Rerata grafid

Rerata non grafid

Menit ke
9 Diskusi
1. Dengan menggunakan hasil analisis data secara deskriptif diatas, coba
bandingkan batas kisaran toleransi suhu dan preferendum ikan dari stadium
yang sama dengan perlakuan aklimasi yang berbeda menggunakan grafik!
2. Bandingkan pula batas kisaran toleransi suhu dan preferendum ikan dari
stadium yang berbeda dengan perlakuan aklimasi yang sama!
3. Apakah perlakuan aklimasi suhu dingin (20oC) dan aklimasi suhu panas
(30oC) dapat mempengaruhi batas kisaran toleransi dan preferendum ikan
terhadap suhu air?
4. Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan dan data tersebut diatas, bagaimana
hipotesis yang dapat anda buat mengenai sebaran dan kelimpahan ikan-ikan
itu di lingkungan alaminya?

Anda mungkin juga menyukai