FIBROMIALGIA
Oleh:
Benedikta Lauda 1215010
Maria Taurina Christabella C. F. 1215011
Nila Permata A. 1215069
Adisurya Nugraha 1215179
Alvira Hellen 1215219
Pembimbing:
FAKULTAS KEDOKTERAN
2017
Definisi
Etiopatogenesis
Gejala Klinik
Nyeri muskuloskeletal yang luas merupakan gejala yang dominan pada fibromyalgia.
Region yang sering terkena adalah leher, bahu, panggul dan paha, tetapi dapat juga terkena
pada tangan dan kaki. Pasien juga mengeluhkan bengkak pada sendi tetapi synovitis tidak
ditemukan pada pemeriksaan dan parestesia nondermatomal tanpa ditemukan kelainan
neurologis.
Fatigue, kurang tidur dengan frekuensi terbangun lebih sering dan sulit kembali tidur
merupakan keluhan yang sering muncul pada kebanyakan pasien. Umumnya juga ditemukan
morning stiffness dan Fibro-fog yang merupakan gejala dari ingatan jangka pendek yang
buruk dan kurang konsentrasi. Keseimbangan yang buruk, mata dan mulut yang kering, dan
fenomena Raynaud juga dapat ditemukan.
Pasien sering memiliki gejala yang berhubungan dengan kelainan Central Sensitivity
Syndrome (CSS). Meskipun depresi sering menyertai fibromyalgia, tetapi tidak termasuk
dalam CSS.
Diagnosis
Terapi dari pasien dengan fibromyalgia, disarankan kombinasi dari terapi farmakologi
dan nonfarmakologi, termasuk latihan dan terapi perilaku kognitif.
Nonfarmakologi
Edukasi pasien
Memberitahu kepada pasien bahwa penyakit ini disebabkan ketidakseimbangan dari
neurotransmitter di saraf pusat dan abnormalitas dari aliran darah otak sehingga dapat
membantu meyakinkan pasien bahwa fibromyalgia merupakan penyakit yang nyata.
Memberikan edukasi bahwa fibromyalgia merupakan penyakit kronis dimana pengobatan
hanya memperbaiki gejala namun tidak dapat menghilangkan penyakitnya.
Olahraga
Aerobic dan latihan kekuatan otot dapat mengurangi gejala dan memperbaiki
kualitas tidur, nyeri dan fungsi pada pasien fibromyalgia. Pasien yang melakukan aktivitas
ringan seperti berjalan dan senam air dapat memanagemen fibromyalgia dalam jangka
panjang. Latihan perlahan ditingkatkan untuk mencegah cidera dan nyeri yang menjalar.
Terapi alternatif
Terapi alternatif yang dapat mendukung dalam mengobati fibromyalgia adalah
akupuntur, balneoterapi, chiropractic dan manipulatif osteopatik.
Farmakologi
Antidepresan
Mekanisme kerja antidepresan memiliki efek dengan cara modulasi jalur serotonin
dan norepinefrin. Tricyclic (TCAs) seperti amitriptyline, desipramine dan nortriptyline dapat
mengurangi nyeri, memperbaiki kualitas tidur dan fatigue. Tetapi memiliki efek samping jika
diberikan dalam dosis besar.
Anti epilepsi :
Efek samping yang membatasi penggunaan obat ini adalah dizziness, somnolen
dan peningkatan berat badan.
Obat lain
Opioid tidak efektif pada terapi fibromyalgia dan harus dihindari. Efek
hyperalgesia dan efek samping penggunaan jangka panjang membatasi pengguaan obat ini.
Kesimpulan
Fibromialgia merupakan suatu sindroma yang komples dan sulit untuk mendiagnosis
fibromialgia. Patogenesis belum sepenuhnya dimengerti. Akan tetapi teknik neuroimaging
yang modern dapat memperlihatkan adanya keterlibatan sistem saraf pusat pada pasien
fibromialgia. Pendekatan multidisplin yang optimal dan dengan obat antidepresan,
neuromodulating antiepilepsi, maupun treatment nonfarmakologis, seperti latihan aerobik,
aquatic exercises, balneoterapi, terapi kognitif-perilaku.
DAFTAR PUSTAKA
Bellato, Enrico, et al. 2012. Pain Research and Tratment: Fibromyalgia Syndrome: Etiology,
Pathogenesis, Diagnosis, and Treatment. 12 September 2012.
https://www.hindawi.com/journals/prt/
Hawkins, Robert A. 2013. The Journal of the American Osteopathic
Association:Fibromyalgia: A Clinical Update. September 2013, Vol. 113, 680-689.
http://jaoa.org/article.aspx?articleid=2094606