Anda di halaman 1dari 2

Dalam aplikasinya tanah banyak digunakan dalam proyek-proyek sipil mapun dibidang

pertambangan sebagai pondasi untuk mendukung struktur bangunan dan tanggul-tanggul,


sebagai bahan bangunan tanah atau rancangan bangunan jalan raya, jalan masuk tambang dan
sebagainya. Untuk menyelesaikan permasalahan yang timbul akibat aktivitas tersebut, kita
menerapkan dasar-dasar mekanika tanah.
Pada suatu keruntuhan akibat geser, tegangan-tegangan yang timbul didalam sistem tanah
melebihi kekuatan tanah, dan ini pada umumnya mengakibatkan runtuhnya sistem tersebut.
Longsornya lereng alam dan lereng buatan serta menggulingnya dinding penahan merupakan
contoh-contoh kegagalan jenis ini. keruntuhan ini terjadi sebagai akibat meningkatnya tegangan
tegangan sepanjang bidang runtuh atau akibat menurunnya kekuatan tanah sepanjang bidang
tersebut. Tegangan tegangan dapat meningkat akibat perubahan distribusi tegangan karena
beberapa sebab, seperti pembuatan suatu potongan jalan raya pada kaki suatu lereng alam.
Kekuatan tanah seringkali menurun selama terjadinya gempa bumi, akibat tanah mengalami
suatu kondisi pembebanan siklus.
Deformasi yang terlalu besar dari suatu sistem besar dari suatu sistem fondasi dapat
membuat suatu bangunan menjadi tidak berguna. Besarnya penurunan yang dianggap dapat
ditolerir bergantung dari fungsi bangunan tersebut. Deformasi yang tidak diinginkan disebabkan
oleh pengembangan ataupun oleh kompresi tanah. Tanah lempung tertentu mengembang apabila
kandungan air tanah meningkat dan ini dapat menyebabkan fondasi dan dinding penehan
mengalami deformasi yang terlalu besar.
Banyak tanah sangat peka terhadap pembekuan air dan mengembang selama temperatur beku,
menyebabkan kerusakan pada jalan raya,fondasi gedung, dinding penahan, dan bangunan
bangunan lain. Karena itu, suatu tindakan yang mencukupi harus dibuat selama mendesain
unntuk mencegah kerusakan akibat tanah yang mengembang. Apabila fondasi tidak di desain
secara memadai, penurunan yang terlalu besar dari bangunan dapat terjadi sebagai akibat
kompresi dari tanah dibawahnya. Pemampatan dapat disebabkan oleh berat bangunan, oleh
penurunan muka air tanah.
Aplikasi mekanika Tanah dalam Teknik Lingkungan salah satunya adalah Pembuatan
TPA dengan mengunakan metode Sanitary Landfil. Sanitary Landfill adalah sistem pembuangan
akhir sampah yang dilakukan dengan cara sampah ditimbun dan dipadatkan, kemudian ditutup
tanah sebagai lapisan penutup. Dalam penentuan lokasi TPA perlu diperhatikan beberapa hal
yaitu kondisi tanah di calon lokasi dan kondisi lingkungan sekitar. Untuk kondisi tanah
diperlukan cabang ilmu mekanika tanah untuk menguji resapan pada lapisan Final Clay Cover
Sanitary Landfill yaitu :
1. kadar air, untuk menentukan kadar air sampel tanah, yaitu perbandingan berat air
yang terkandung dalam tanah dengan berat kering tanah.
2. Berat Jenis Spesifik (GS), pemeriksan ini dimaksudkan untuk menentukan berat jenis
tanah yang lolos saringan.
3. Pengujian Batas Konsistensi
a. Pengujian batas cair (LL), bertujuan untuk menentukan batas cair tanah dan untuk
menentukan jenis-jenis serta sifat tanah.
b. Pengujian Plastin, bertujuan untuk menentukan kadar air tanah pada kondisi
plastin (PL)
Pengujian karakteristik fisis dan teknis material tanah perlu dilakukan agar Final Clay Cover
Sanitary Landfill memenuhi sebagai lapis kedap.

Anonim. 2014. Mekanika Tanah


http://mekanikatanahitm10306011.blogspot.co.id/2014/05/mekanika-tanah.html

diakses tanggal 18 Februari 2016

Samang, Lawena. 2012. Studi Karakteristik dan Fungsi Clay Liner pada Infrastruktur Tempat
Pembuangan Akhir Sampah (TPA) . UNHAS: Makasar.

Anda mungkin juga menyukai