Anda di halaman 1dari 14

CRITICAL BOOK

OLEH KELOMPOK 5
IV C SORE BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FEBRI HANDAYANI : 1502040242


INDAH AGUSTIN : 1502040287
NUR AZIZAH HRP : 1502040229
PUTRI CHAIRUNNISA : 1502040259
SITI UTARI : 1502040252

DOSEN PENGASUH
FITRIANI LUBIS, S.Pd., M.Pd.

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2017
CBR (CRITICAL BOOK REPORT)

I. PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat
taufik serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat membuat critical book sebagai tugas
mata kuliah kurikulum dan perencanaan pembelajaran bahasa indonesia.

Kemudian shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan


besar Nabi kita Muhammad SAW beserta sahabat, kerabat dan keluarga beliau
hingga akhir zaman, karena beliaulah yang telah membawa kita dari zaman
kegelapan ke jalan yang terang benderang ini. Dalam Kesempatan ini kami akan
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada ibu Fitriani Lubis,
S.Pd., M.Pd. yang telah bersedia menerima tugas ini meskipun banyak terdapat
kekurangan di dalamnya.

Dalam pembuatan critical book ini penulis sangat menyadari bahwa masih
banyak terdapat kekurangan, Oleh karena itu, kami minta maaf sebesar-besarnya.
Mudah-mudahan tugas yang kami buat ini bermanfaat dan dapat menambah
pengetahuan bagi para pembaca dan khususnya kita semua.

Amin, Ya Rabbalalamin...
II. RINGKASAN ISI BUKU

A. Ringkasan Buku Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Oleh


Dr.E.Mulyasa,M.Pd (Penerbit Pt.Remaja Rosdakarya)312 Halaman

KTSP merupakan singkatan dari kurikulum tingkat satuan pendidikan,


yang dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi sekolah/daerah,
karakteristik sekolah/daerah, sosial budaya masyarakat setempat dan karakteristik
peserta didik. Penulis juga menjelaskan bahwa KTSP adalah kurikulum operasional
yang disusun, dikembangkan, dan dilaksanakan oleh setiap satuan pendidikan yang
sudah siap dan mampu mengembangkannya dengan memperhatikan Undang-
undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional pasal 36.
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada Standar
Nasional Pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan
dengan prinsip diversivikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi
daerah dan peserta didik.
Kurikulum tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah
dikembangkan oleh sekolah dan komite berpedoman pada standar
kompetensi lulusan dan standar isi serta panduan penyusunan
kurikulum yang dibuat oleh BSNP.
Lebih lanjut memaparkan tentang KTSP yang dikembangkan dengan
memperhatikan standar kompetensi dan indikator kompetensi sebagai pedoman
penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan, standar
isi yang telah disahkan oleh pemerintah. Dalam pengembangan KTSP, ini juga hal
yang perlu diperhatikan menurut penulis upaya-upaya memaksimalkan fungsi dan
peran strategis guru dan dosen yang meliputi:1) penegakan hak dan kewajiban guru
dan dosen sebagai tenaga profesional, 2) pembinaan dan pengembangan profesi
guru dan dosen, 3) perlindungan hukum, 4) perlindungan profesi, serta 5)
perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja.

A. Konsep Dasar KTSP


B. Tujuan KTSP
1. meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif
sekolah dalam mengembangkan kurikulum, mengelola dan
memberdayakan sumberdaya yang tersedia
2. meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam
pengembangan kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama,
3. meningkatkan kompetensi yang sehaat antar satuan pendidikan
tentang kualitas pendidikan yang akan dicapai
C. meningkatkan kompetensi yang sehaat antar satuan pendidikan tentang
kualitas pendidikan yang akan dicapai
D. karakteristik KTSP
E. akankah KTSP mendongkrak kualitas pendidikan, dan
F. asumsi yang mendasari KTSP

Berisikan tentang memahami dan memaknai standar isi, penulis menjabarkan


pembahasannya dengan sangat detail mulai dari :
a. kerangka dasar kurikulum
b. struktur kurikulum, yang meliputi: struktur pendidikan umum, pendidikan
khusus, dan pendidikan kejuruan
c. beban belajar, dan
d. kalender pendidikan. Ini terdiri dari (alokasi waktu, dan penetapan kalender
pendidikan).

Pembahasannya tentang bagaimana memahami dan menjabarkan standar


kompetensi lulusan. Penulis memulai dengan membahas standar kompetensi
luluMsan satuan pendidikan, standar kompetensi kelompok mata pelajaran, standar
kompetensi dan kompetensi dasar (SKKD), cara menjabarkan kompetensi dasa
kedalam indikator kompetensi. Guna menambah pemahaman pembaca tentang
masalah ini pembahasan dilengkapi dengan contoh, sehingga pembahasan terkesan
lengkap dan mudah untuk dipahami.

A. Pengembangan kurikulum dan sub pokok bahasan


1. pengembangan kurikulum tingkat nasional
2. pengembangan KTSP
3. pengembangan silabus
4. kurikulum aktual.
B. Prinsip pengembangan KTSP, sub pokok Pembahasan
1. Perpusat pada potensi, perkembangan , serta kebutuhan peserta didik
dan lingkungannya
2. beragam dan terpadu
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni
4. Relevan dangan kebutuhan
5. menyeluruh dan berkesinambungan
6. belajar sepanjang hayat
7. seimbang antara kepentingan global, nasional dan lokal.
C. Stategi pengembangan KTSP yang meliputi
1. sosialisasi KTSP di sekolah
2. menciptakan suasana yang kondusif
3. menyiapkan sumber belajar
4. membina disiplin
5. mengembangkan kemandirian kepala sekolah
6. Membangun karakter guru
7. memberdayakan staf.
D. Acuan opraional penyusunan KTSP
Komponen yang perlu diperhatikan dalam menyusun KTSP yang meliputi:
1. visi dan misi
2. perumusan tujuan satuan pendidikan
3. analisis konteks (untuk memotret kondisi, dan ciri khas satuan pendidikan)
4. pengembangan struktur dan muatan KTSP
5. Pengembangan kalender pendidikan
6. pengembangan silabus
7. pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
A. pengertian silabus, dalam hal ini penulis menjelaskan silabus adalah
rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran dengan tema
tertentu, yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi
pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar
yang dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan.
B. pengembangan silabus. Pengembangan silabus ini disusun atas prinsip-
prinsip berikut:
a. Ilmiah
b. Relevan
c. Fleksibel
d. Kontinuitas
e. Konsisten
f. Memadai
g. aktual dan kontekstual
h. efektif, dan
i. efesien
C. Tugas dan tanggung jawab pengembangan silabus, pengembangan
silabus melibatkan berbagai pihak seperti badan penelitian dan
pengembangan (Balitbang), Depdiknas, Badan standar nasional
pendidikan (BSNP), pusat kurikulum (puskur), dinas pendidikan
provinsi, dinas pendidikan kota dan kabupaten, serta satuan pendidikan
yang akan mengimplemetasikan kurikulum sesuai dengan kapasitas dan
proporsinya masing-masing.
D. prosedur pengembangan silabus
E. proses pengembangan silabus
F. format silabus berbasis KTSP
G. model silabus berbasis KTSP.

Cara Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran mulai dari hakekat
perencanaan, fungsi RPP, prinsip pengembangaan RPP, cara pengembangan RPP,
kinerja guru dalam pengembangan RPP. Dalam bagian akhir bab ini, penulis juga
melampirkan beberapa contoh atau format RPP, guna menambah mudah pembaca
memahami cara membuat Rencana pelaksanaan pembelajaran

Pembelajaran Dan Penilaian Berbasis Ktsp


Memaparkan tentang pembelajaran dan penilaian berbasis KTSP.
pembahasan dimulai dari prinsip pelaksanaan KTSP, pengembangan program
(program tahunan, semester, mingguan dan harian, pengayaan dan remedial, serta
pengembangan diri), pelaksanaan pembelajaran (pre-test, pembentukan
kompetensi, post-test), penilaian hasil belajar yang meliputi (penilaian kelas,test
kemampuan dasar, penilaian akhir satuan pendidikan dan sertifikasi,
benehmarking, penilaian program), tindak lanjut.

Muatan Lokal Dan Pengembangan Diri


Tentang muatan lokal dan pengembangan diri. Dalam bab ini dibahas secara
khusus mengenai muatan lokal, dan pengembangan diri. Disamping itu dibahas
pula materi tentang program khusus. Dimasukkannya moatan lokal kedalam
kurikulum pada dasarnya dilandasi oleh kenyataan bahwa Indonesia memiliki
beraneka ragam adat istiadat, kesenian, tata cara, tata krama pergaulan, bahasa, dan
pola kehidupan yang diwariskan secara turun temurun dari nenek moyang bangsa
Indonesia. Hal itu tentunya perlu dilestarikan dan dikembangkan, agar bangsa
Indonesia tidak kehilangan ciri khas dan jati dirinya.

B. Kurikulum Dan Pembelajaran Oleh Dr. Oemar Hamalik(Penerbit


Bumi Aksara 2012) 185 Halaman

Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui


kegiatan bimbingan, pengajaran atau pelatihan, bagi peranannya di masa yang akan
dating.
Tujuan pendidikan adalah seperangkat hasil pendidikan yang tercapai oleh
peserta didik setelah diselenggarakannya kegiatan pendidikan. Peserta didik adalah
komponen masukan dalam proses pendidikan sebagai suatu organisme yang hidup,
memiliki potensi untuk berkembang, yang memerlukan lingkungan dan arah
tertentu sehingga membutuhkan bimbingan dan pembelajaran.
Tenaga kependidikan adalah suatu komponen yang bertugas
menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar, bimbingan, melatih, mengelola,
meneliti dan mengembangkan serta memberikan pelayanan teknik. Guru sebagai
tenaga kependidikan memiliki tugas pokok melaksanakan proses belajar mengajar.
Konsep pengajaran hamper sama artinya dengan konsep pembelajaran.
Pembelajaran dianggap Sebagai suatu sistem, pembelajaran meliputi aspek filosofis
dan aspek proses.

Dasar Pengembangan Kurikulum


Terdapat landasan pengembangan kurikulum, komponen pengembangan
kurikulum, dan prinsip pegembangan kurikulum.
Landasan pengembangan kurikulum terdiri dari;
a) filsafat dan tujuan pendidikan
b) keadaan lingkungan
c) kebutuhan pembangunan
d) perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi.
Kurikulum memiliki komponen-komponen berupa:
a) tujuan kurikulum yang bersumber pada tujuan pendidikan nasional,
b) materi kurikulum
c) metode atau cara yang digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran
d) organisasi kurikulum
e) evaluasi kurikulum.
Prinsip pengembangan kurikulum, yaitu: berorientasi pada tujuan, relevansi
dengan kebutuhan, efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaan, fleksibilitas,
berkesinambungan, keterpaduan, bermutu.

Hakikat Belajar (Pengertiann Belajar, Teori Belajar, Ciri-Ciri Belajar,


Unsur-Unsur Dinamis Dalam Proses Belajar
Belajar adalah modifikasi atau memperkuat tingkah laku melalui
pengalaman dan latihan. Belajar juga diartikan sebagai sesuatu proses perubahan
tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungannya. Beberapa macam
teori menurut para ahli, yaitu:
A. psikologi klasik, belajar adalah suatu proses pengembangan dan latihan jiwa
B. daya, belajar adalah melatih daya-daya agar dapat berfungsi dengan baik.
C. psikologi behavioristik, belajar adalah membentuk hubungan stimulus
respon dengan latihan-latihan
D. psikologi kognitif, belajar adalah proses-proses pusat otak atas struktur
kognitif (fakta) dalam bentuk pemahaman dan pemecahan masalah
E. psikologi gestalt, belajar adalah akibat interaksi antar individu dengan
lingkungan berdasarkan keseluruhan dan pemahaman.
Unsur-unsur dinamis dalam proses belajar terdiri dari:
a) motivasi
b) bahan belajar
c) alat bantu belajar
d) suasana belajar
e) kondisi subjek belajar

HAKIKAT PEMBELAJARAN
Suatu sistem pembelajaran memiliki tiga ciri utama, yaitu:
a) memiliki rencana khusus
b) saling ketergantungan antara unsur-unsurnya
c) tujuan yang hendak dicapai.

TUJUAN BELAJAR DAN PEMBELAJARAN


Tujuan belajar dan pembelajaran merupakan bagian integral dari system
pembelajaran, merupakan suatu deskripsi tingkah laku yang diharapkan tercapai
oleh siswa, dan oleh karenanya perlu dipelajari oleh setiap guru. Tujuan belajar
terdiri dari komponen-komponen tingkah laku terminal, kondisi-kondisi tes, dan
ukuran perilaku. Taksonomi tujuan pendidikan meliputi:
a) mitra kognitif,
b) mitra afektif,
c) mitra psikomotorik
DASAR PEMBELAJARAN
A. tujuan belajar yang didasari oleh siswa
B. motivasi belajar yang bersumber dari kebutuhan, dorongan dan kesadaran
siswa,
C. informasi balikan terhadap hasil belajar siswa
D. transfer belajar kedalamm situasi nyatanya.
Asas aktivitas menunjuk pada kegiatan belajar dimana siswa terlibat
langsung atau berpartisipasi aktif, yang sering disebut sebagai belajar dengan
bekerja. Upaya pendayagunaan asas aktivitas dalam pembelajaran adalah melalui
pembelajaran dalam kelas, pembelajaran sekolah masyarakat, pembelajaran dengan
pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA), dan pembelajaran terpadu.
Perbedaan individu disebabkan oleh factor keturunan atau pengaruh
lingkungan. Keperbedaan itu meliputi aspek-aspek kecerdasan, bakat, jasmani,
social-emosional, pengaruh keluarga dan prestasi belajar. Upaya pembelajaran
untuk melayani perbedaan individual itu dalam bentuk menyediakan program
khusus bagi anak yang tergolong cerdas, pengajaran individual, penyelenggaraan
kelas khusus, kelas remedial bagi anak yang lamban, pengelompokan siswa
berdasarkan kemampuan, pembentukan kelompok informal, pelajaran pilihan,
deferensiasi tugas, system tutorial.

MOTIVASI BELAJAR
Motivasi adalah suatu perubahan energy dalam diri seseorang yang
ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Ada dua
komponen yang terdapat dalam motivasi, yaitu komponen luar dan komponen
dalam. Motivasi berfungsi sebagai pendorong, pengarah dan penggerak tingkah
laku. Motivasi mempunyai nilai dalam menentukan keberhasilan, demokratisasi
pendidikan, membina kreatifitas dan imajinatif guru, pembinaan disiplin kelas, dan
menentukan efektivitas pembelajaran.
Menurut beberapa teori para ahli, ada tiga pendekatan untuk menentukan
jenis-jenis motivasi, yaitu:
A. pendekatan kebutuhan
B. fungsional yang berdasarkan konsep-konsep pengerak, harapan, dan
insentif
C. pendekatan deskriptif. Motivasi memiliki dua sifat, yaitu motivasi intrinsic
dan motivasi ekstrinsik.
Kenneth H. Hoover mengemukakan prinsip-prinsip motivasi belajar,
diantaranya:
a. pemberian pujian
b. kepuasan kebuutuhn psikologis
c. intrinsic
d. penguatan
e. penjalaran,
f. pemahaman atas tujuan
g. tugas yang dibebankan oleh diri-sendiri
h. ganjaran dari luar
i. teknik pembelajaran yang bervariasi
j. minat khusus siswa
Upaya peningkatan motivasi belajar terdiri dari:
1. penggerakkan dengan cara prinsip kebebasan, metode discovery,
motivasi kompetensi, belajar discovery, brainstorming, suasana
yang berpusat pada siswa, pengajaran berprogram.
2. pemberian harapan, dengan cara merumuskan TIK, tujuan yang
langsung, intermediet, dan jangka panjang, perubahan harapan,
tingkat aspirasi
3. pemberian insentif, dengan cara umpan balik hasil tes, pemberian
hadiah, komentar, kerja sama. (4) pengaturan tingkah laku siswa,
dengan cara restitusi dan the ripple effect.

PENDEKATAN DALAM PEMBELAJARAN


Konsep pembelajaran terus menerus mengalami perubahan dan
perkembangan sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi pendidikan.
Perkembangan tersebut dimulai dari:
a. pengajaran sama artinya dengan kegiatan belajar mengajar
b. pengajaran merupakan interaksi mengajar dan belajar, sampai pada
c. pengajaran sebagai suatu system. Pendekatan system pembelajaran sesuai
dengan psikologi belajar sistematik, yang meliputi, aspek-aspek filosofis
dan proses, dengan ciri-ciri sebagai proses pembelajaran dan menggunakan
metode untuk merancang system itu serta mengikuti pola pikir tertentu.
Berdasarkan teori belajar, ada 4 model pembelajaran yaitu:
1. model interaksi social
2. model proses informasi
3. model personal, dan
4. model modifikasi tingkah laku. Berdasarkan teori-teori belajar

PENDEKATAN CBS DALAM PEMBELAJARAN


Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) adalah suatu pendekatan dalam
pembelajaran yang menitikberatkan pada keaktifan siswa sebagai objek
pembelajaran dan subjek yang belajar yang disebut keaktifan guru. peran dan fungsi
guru secara aktif dan kreatif dan kadar CBSA terletak pada banyak keaktifan dan
keterlibatan siswa dalam proses mengajar dilihat dari segi masukan, proses dan
produk

EVALUASI BELAJAR DAN PEMBBELAJARAN


Evaluasi (penilaian) menafsirkan hasil pengukuran berdasarkan norma
tertentu, penilaian merupakan upaya untuk memeriksa sejauh mana siswa mencapai
tujuan pendidikan. Penilaian harus memenuhi syarat validitas, reliabilitas,
objektivitas, efisiensi dan praktis.
Evaluasi (penilaian) merupakan upaya untuk membuat keputusan tentang
tingkat hasil belajar siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran. Evaluasi hasil belajar
berfungsi diagnostic, untuk seleksi, untuk kenaikan kelas, dan untuk penempatan.
Evaluasi pembelajaran berfungsi untuk pengembangan program,
perencanaan dan pengembangan kurikulum, serta untuk akreditasi program dan
kelembagaan.
Beberapa evaluasi yang saya dapat setelah membaca buku ini
III KEUNGGULAN BUKU
a. Keterkaitan antar bab
Dalam buku kurikulum dan pembelajaran dan buku kurikulum tingakat
satuan pendidikan sama-sama memiliki keterkaitan antar setiap bab.
b. Kemuktahiran Buku
Buku kurikulum dan pembelajaran dan buku kurikulum tingakat satuan
pendidikan mencakup pembelajaran di lingkungan kelas maupun lingkungan
sekolah
IV KELEMAHAN BUKU
a. Keterkaitan antar bab
Buku kurikulum dan pembelajaran terfokus kepada pembelajaran dan
pendekatan kepada siswa. Sedangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan
terfokus kepada KTSP dan pengembangan silabus.

b. Kemuktahiran buku
Buku kurikulum dan pembelajaran pembahasannya terfokus kepada
siswa sedangankan kurikulum tingkat satuan pendidikan terfokus kepada
guru dan pembelajaran.

V. KELEMAHAN BUKU
a. Keterkaitan antar bab
Buku kurikulum dan pembelajaran membahas tentang pembelajaran dan
pendekatan terhadap sisswa. Sedangkan kurikulum tingkat satuan
pendidikan membahas tentang kurikulum dan KTSP.
b. Kemutahiran buku
Buku kurikulum dan pembelajaran terfokus kepada siswa dan
pendekatan. Sedangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan terfokus
kepada guru dan KTSP.

Anda mungkin juga menyukai