Anda di halaman 1dari 3

TUGAS KULIAH KISTA

STRUKTUR RADIOPAK TIPIS DI SEKITAR KISTA


(EVALUASI DARI GAMBARAN RADIOLOGIS PEMERIKSAAN KISTA RAHANG)
Oleh
Muh. Arfah Rachman
NPM: 1606926095

Kista adalah rongga patologis yang dapat berisi cairan (fluid atau semi fluid) atau gas,

tapi tidak pernah berisi pus serta dapat dibatasi oleh dinding epitel ataupun tidak. Lesi ini

dapat terjadi pada tulang atau pada jaringan lunak.1

Kista merupakan penyebab paling terjadinya pembengkakan kronis pada rahang.

Pembengkakan pada rahang karena kista ini lebih sering terjadi dibandingkan pada tulang

lainnya karena masih adanya sisa epitel odontogenik pada jaringan. Kista yang dibentuk dari

sisa epitel odontogenik ini adalah kista yang peling sering terjadi, khususnya kista radikuler. 2

Kista umumnya tumbuh lambat dan merupakan lesi yang expansive.

Perkembangannya disebabkan oleh ekspansi hidrolik 1, bisa juga karena proliferasi epitel dan

adanya resorbsi tulang.3

Dalam menegakkan diagnosa kista, prosedur yang harus dilakukan adalah selain

pemeriksaan klinis dan hitopatologis, dilakukan pula pemeriksaan radiologis. Dari hasil

pemeriksaan radiologi, terlihat gambaran radiologis kista adalah radiolusen yang dikelilingi

oleh lapisan tipis radiopak1


Dari gambaran radiologis di samping, terlihat

gambaran radiolusensi berbatas jelas, berbentuk

bulat, di kelilingi garis radiopak pada apeks dari gigi

non-vital. Pertanyaannya adalah, struktur apakah

gambaran radiopak tipis ini serta mengapa bisa

terbentuk?

Pada proses pembelahan sel, kista mampu membesar pada tulang yang keras melalui

pelepasan faktor absorbsi tulang pada kapsul kista, yang akan menstimulasi fungsi osteoklas

seperti PGE2 dan leukotrien tertentu. Perbedaan ukuran lesi kista ini disebabkan perbedaan

jumlah prostaglandin yang dilepaskan serta faktor resorbsi tulang lainnya. 1

Seiring dengan proses resorbsi tulang di atas, terjadi mekanisme regenerasi tulang

yang terus menerus dengan remodeling yang konstan, menghasilkan adaptasi mikrostruktur

tulang sesuai kebutuhan tubuh. Terjadi resorbsi tulang akibat aktifitas osteoklas selalu

dihubungkan serta seimbang dengan proses osteogenesis, suatu proses yang dimediasi oleh

osteoblas4. Oleh karena itu, di luar zona resorbsi tulang, selalu terjadi aktifitas

formasi/pembentukan tulang. Efek yang terjadi dari kondisi ini, walaupun kista tetap

berekspansi tapi akan tertahan oleh dinding tulang, meskipun bentuknya tidak seperti

kontur tulang normal. Dinding tulang ini menjadi semakin tipis selama proses perbaikan

tulang lebih lambat dari proses resorbsi.2


DAFTAR PUSTAKA

1. SM Balaji. Textbook of Oral and Maxillofacial Surgery. New Delhi, 2009 : Hal.340-343
2. R.A. Cawson, EW. Odell. Cawsons Essentials of Oral Pathology and Oral Medicine,
Seventh Edition. Churcill Livingstone, 2002: Hal 102-104

3. Coulthard P. et all. Master Dentistry: Oral and Maxillofacial Surgery, Radiology,


Pathology and Oral Medicine. Churcill Livingstone, 2003: Hal. 149

4. Lalabonova, C., Daskalov, H. Jaw Cysts and Guided Bone Regeneration. Journal of
IMAB 2013, vol.19, issue 4. http://dx.doi.org/10.5272/jimab.2013194.401

Anda mungkin juga menyukai