POKOK BAHASAN
1. Definisi kala IV persalinan
2. Fisiologi kala IV persalinan
3. Evaluasi Kala IV persalinan
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
3. STANDAR KOMPETENSI
Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami Asuhan Kebidanan dengan topik
Kala IV Persalinan dengan tepat.
4. KOMPETENSI DASAR
setelah menyelesaikan perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan
tentang Asuhan Kebidanan dengan topik Kala IV Persalinan dengan tepat.
5. INDIKATOR
a. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang definisi kala IV dengan benar.
b. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang fisiologi kala IV dengan benar.
c. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami tentang evaluasi Kala IV dengan
benar.
d. Mendemonstrasikan cara evaluasi kala IV persalinan dengan tepat
7. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Media/
Tahap/ Waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Pengajar Metode
Alat
Pendahuluan 5 1. Memberi salam a. Menjawab salam Tanya-jawab LCD,
menit 2. Menginformasikan pokok b. Memperhatikan Ceramah Laptop
materi yang akan dibahas c. Memperhatikan Ceramah
3. Mahasiswa memahami tujuan d. Memperhatikan Ceramah
pembelajaran dalam
pertemuan ini
4. Melakukan apersiasi berkaitan
dengan materi yaang akan
disampaikan
Penyajian 10 Menjelaskan tentang definisi kala definisi kala IV Diskusi LCD,
menit IV persalinan persalinan, fisiologi kala Diskusi laptop,whi
a. Menanyakan kepada IV, evaluasi Kala IV Ceramah te board,
mahasiswa tentang definisi kala Ceramah spidol
IV persalinan. Menggali pengetahuan Tanya-jawab
b. Memberikan penguatan atas mahasiswa tentang
jawaban yang telah diberikan definisi kala IV
mahasiswa. persalinan, fisiologi kala
c. Mengklarifikasi jawaban m IV, evaluasi Kala IV
ahasiswa Meminta tanggapan dari
2. Menjelaskan tentang mahasiswa lain.
fisiologi kala IV Memberikan penguatan
a. Menanyakan kepada atas jawaban mahasiswa
mahasiswa tentang fisiologi kala Menjelaskan tentang
IV persalinan. pengertian kehamilan
b. Memberikan penguatan atas trimester I
jawaban yang telah diberikan Memberikan kesempatan
mahasiswa. mahasiswa untuk
c. Mengklarifikasi jawaban m bertanya
ahasiswa
3. Menjelaskan tentang
evaluasi Kala IV
a. Menanyakan kepada
mahasiswa tentang fisiologi kala
IV persalinan.
b. Memberikan penguatan atas
jawaban yang telah diberikan
mahasiswa.
c. Mengklarifikasi jawaban m
ahasiswa
4. Mendemonstrasikan cara
evaluasi kala IV persalinan secara
runtut.
5. Meminta 1 mahasiswa
untuk mendemonstrasikan
kembali cara evaluasi kala IV
persalinan.
6. Memberikan kesempatan
pada mahasiswa untuk bertanya
terhadap materi yang telah
disampaikan
7. Memberi kesempatan pada
mahasiswa lain untuk menanggapi
8. Memberikan jawaban atas
pertanyaan mahasiswa
8. EVALUASI
Prosedur : Post test
Jenis test : Lisan
Bentuk : Subjektif
Alat test : Test dibuat oleh dosen sendiri
Soal : Terlampir
9. REFERENSI
Jaringan Nasional Pelatihan Klinik Kesehatan Reproduksi (JNPK-KR). 2008. Asuhan
Perasalinan Normal & Inisiasi Menyusu Dini : Buku Acuan dan Panduan. Jakarta
Sulistyawati, Ari. 2010. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin. Jakarta: Salemba
medika.
Varney, H., Kriebs J.M., Carolyn, L.G. 2007. Buku Ajar Konsep Kebidanan. Edisi
bahasa Indonesia. Jakarta: EGC.
10.
A. FISIOLOGI KALA IV
1. Pengertian
Kala IV adalah Observasi Setelah Persalinan selesai dan plasenta sudah
dilahirkan, ibu biasanya masih beristirahat di ruang persalinan 1 - 2 jam setelah
melahirkan.
Gunanya agar dokter/bidan bisa mengawasi kondisi ibu agar tidak timbul
komplikasi seperti perdarahan pasca persalinan. Kematian ibu pasca persalinan
biasanya terjadi dalam 6 jam post partum.hal ini disebabkan oleh infeksi,
perdarahan dan eklamsi post partum. Selama kala IV pemantauan dilakukan 15
menit pertama setelah plasenta lahir dan 30 menit kedua setelah persalinan.
Sangat sulit untuk memperkirakan kehilangan darah secara tepat karena darah
seringkali bercampur dengan cairan ketuban atau urin dan mungkin terserap di handuk,kain
atau sarung. Tidak mungkin menilai kehilangan darah secara akurat dengan menghitung
sarung karena ukuran sarung bermacam-macam dan mungkin diganti jika terkena sedikit
darah atau pada saat benar-benar basah oleh darah. Meletakkan wadah atau pispot di bawah
bokong ibu untuk mengumpulkaan darah bukanlah cara yang efektif untuk mengukur
kehilangan darah dan bukan merupakan cerminan asuhan sayang ibu; berbaring di atas wadah
atau pispot sangat tidak nyaman dan menyulitkan ibu untuk memegang dan menyusui
bayinya.
Satu cara untuk menilai kehilangan darah adalah dengan cara melihat darah tersebut
dan memperkirakan berapa banyak botol berukuran 500 ml yang bisa dipenuhi arah tersebut.
Jika darah bisa mengisi dua botol, ibu telah kehilangan satu liter darah. Jika darah bisa
mengisi setengah botol, ibu kehilangan 250 ml darah. Memperkirakan kehilangan darah
hanyalah salah satu cara untuk menilai kondisi ibu.
2. Pemijatan uterus untuk memastikan uterus menjadi keras setiap 15 menit dalam satu
jam pertama dan setia 30 menit dalam jam kedua kala empat. Jika ada penemuan yang
abnormal, tingkatkan frekuensi observasi dan penilaian
3. Pantau temperature tubuh ibu satu kali setiap jam selama dua jam pertama pasca
persalinan. Jika temperature meningkat pantau lebih sering
4. Nilai perdarahan. Periksa perineum dan vagina setiap 15 menit dalam satu jam
pertama dan setiap 30 menit dalam jam kedua pada kala empat
5. Ajarkan ibu dan keluarganya bagaimana menilai tonus dan perdarahan uterus,juga
bagaimana melakukan pemijatan (rangsangan taktil) jika uterus menjadi lembek
6. Minta anggota keluarga untuk memeluk bayi. Bersihkan dan Bantu ibu untuk
mengenakan baju atau sarung yang bersih dan kering,atur posisi ibu agar nyaman.
Jaga agar kepala dan tubuh bayi terselimuti dengan baik,berikan bayi kepada ibu dan
anjurkan untuk dipeluk dan diberi ASI
Jangan anjurkan penggunaan kain pembebat perut selama dua jam pertama pasca
persalinan atau hingga ibu sudah stabil. Kain pembebat perut menyulitkan penolong untuk
menilai kondisi uterus ibu secara memadai
Jika kandung kemih penuh, Bantu ibu untuk mengosongkan kandung kemihnya dan
anjurkan untuk mengosongkan kandung kemihnya setiap kali diperlukan. Ingatkan ibu bahwa
keinginan untuk berkemih mungkin berbeda setelah ia melahirkan bayinya. Jika ibu tidak
dapat berkemih, Bantu ibu dengan cara menyiramkan air bersih dan hangat ke perineumnya.
Berikan privasi atau masukkan jari-jari ibu ke dalam air hangat untuk merangsang keinginan
berkemih secara spontan. Jika setelah tindakan-tindakan ini ibu tetap tidak dapat berkemih
secara spontan, mungkin diperlukan tindakan kateterisasi. Jika kandung kemih penuh atau
dapat dipalpasi, gunakan tehnik aseptic pada saat memasukkan kateter nelaton disinfeksi
tingkat tinggi atau steril untuk mengosongkan kandung kemih. Setelah mengosongkan
kandung kemih, lakukan pemijatan untuk merangsang uterus berkontraksi dengan baik
Sebelum meninggalkan ibu, pastikan bahwa ibu bisa berkemih sendiri dan ibu serta
keluarganya mengetahui bagaimana cara menilai tonus dan perdarahan uterus. Ajarkan pada
mereka bagaimana mencari pertolongan jika ada tanda-tanda bahaya seperti :
1. Demam
2. Perdarahan aktif
5. Pusing
Waktu : 30 menit
Dosen :
Referensi
Dasar Teori
Bidan hendaknya melakukan pemantauan pada ibu 2 jam post partum. Dalam masa nifas,
tanyakan tentang perasaan ibu, biasanya ibu merasa lelah dan lemah. Keadaan fisiknya diperiksa
terutama kontraksi uterus sebagai deteksi dini ada/tidaknya perdarahan kala IV akibat atonia uteri.
Tanda tanda vital dan perdarahan pervaginam hendaknya diperiksa secara berkala. Bila
keadaan ibu normal, hendaknya ibu dibersihkan tubuhnya kemudian dibantu untuk berganti pakaian
yang bersih dan kering. Anjurkan ibu untuk segera menyusui bayinya. Kemudian berikan kesempatan
bagi ibu dan bayi untuk beristirahat.
Kepada keluarga pasien diberitahukan bahwa ibu boleh makan dan minum, bantu ibu untuk ke
kamar kecil atau bila ibu hendak berpindah tempat. Jangan lupa beritahukan kepada ibu untuk
menjaga kebersihan perineum terutama saat BAB dan BAK.
Petunjuk
Keselamatan kerja
1. Jagalah kesterilan alat dan bahan yang digunakan, serta letakkan peralatan sesuai dengan
fungsinya.
2. Pakailah peralatan sesuai dengan fungsinya.
3. Pusatkan perhatian pada pekerjaan dan keadaan ibu
Pekerjaan laboratorium
1. Bahan
- Kassa
2. Alat
- Tensimeter
- Termometer
- Handscoen
3. Perlengkapan
- Jam tangan
- Nierbekken (bengkok)
- Baju ibu yang bersih dan kering
- Tempat pakaian kotor
- Larutan klorin
- Tempat larutan klorin
PROSEDUR PELAKSANAN
No Langkah Ilustrasi
Key point
Key point:
3 Memantau :
- tekanan darah
- nadi
- tinggi fundus
- kandung kemih
- perdarahan
Key point : lakukan setiap 15 menit
pada 1 jam pertama dan setiap 30
menit pada 1 jam kedua
Key point:
Key Point:
Evaluasi
Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sebagai berikut :
1. Perlu perbaikan : Langkah tidak dikerjakan atau tidak dikerjakan dengan benar
atau tidak sesuai dengan urutan langkah kerja
2. Mampu : Langkah dikerjakan dengan benar dan berurutan, tetapi
kurang tepat dan atau pelatih perlu membantu atau
mengingatkan hal-hal kecil yang tidak terlalu berarti.
3. Mahir : Langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu-ragu atau
Nilai
NO LANGKAH
1 2 3