Anda di halaman 1dari 50

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL)


KA-ANDAL adalah suatu dokumen yang berisi tentang ruang lingkup
serta kedalaman kajian ANDAL. Ruang lingkup kajian ANDAL meliputi
penentuan dampak-dampak penting yang akan dikaji secara lebih mendalam
dalam ANDAL dan batas-batas studi ANDAL. Sedangkan kedalaman studi
berkaitan dengan penentuan metodologi yang akan digunakan untuk mengkaji
dampak. Penentuan ruang lingkup dan kedalaman kajian ini merupakan
kesepakatan antara Pemrakarsa Kegiatan dan Komisi Penilai AMDAL melalui
proses yang disebut dengan proses pelingkupan. Adapun proses pelingkupan
dalam kegiatan pembangunan pertambangan emas underground PT. Alam Indo
Lestari di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat secara ringkas di diagram alir
pada Gambar 5.1 sebagai berikut :
Gambar 5.1 Diagram Alir Proses Pelingkupan Kegiatan Pertambangan Emas PT. Seko Intilestari
5.2. Prakiraan Dampak Penting
Kegiatan rencana pembangunan rencana pembangunan pertambangan
emas PT. Seko Intilestari diperkirakan berpotensi akan menimbulkan dampak
terhadap rona lingkungan hidup awal yang ada di sekitar lokasi kegiatan.
Prakiraan dampak akan dilakukan terhadap setiap jenis rencana kegiatan
pembangunan pertambangan emas underground PT. Alam Indo Lestari terhadap
setiap komponen lingkungan hidup. Prakiraan besarnya dampak merupakan
perbedaan antara saat kegiatan pembangunan pertambangan emas underground
PT. Alam Indo Lestari yang sedang berlangsung terhadap rona lingkungan awal.
Prakiraan dampak dihasilkan dari analisis data dengan menggunakan
metode-metode yang telah ditentukan, prakiraan dampak penting ini berguna
untuk memprakirakan besaran dampak yang timbul saat nanti dilaksanakannya
kegiatan pembangunan pertambangan emas dan dapat menentukan rencana
penanggulan dari hasil prakiraan dampak yang telah di analisis.
Penurunan kualitas udara dan peningkatan kebisingan diprakirakan akibat
kegiatan mobilisasi peralatan, pembukaan lahan, pembangunan sarana dan
prasarana, penambangan, pengangkutan dan demobilisasi peralatan. Pada tahap
konstruksi yaitu kegiatan mobilisasi alat berat dan operasional kendaraan proyek
pada saat pembangunan jalan akan menimbulkan peningkatan kadar partikel debu
di udara dan kebisingan di sekitar jalur mobilisasi alat dan pembangunan jalan
tersebut. Pada tahap pasca konstruksi, kegiatan pengangkutan hasil akan
memberikan pengaruh terhadap kualitas udara di sekitar lokasi kegiatan, terutama
peningkatan kadar debu di udara.
Prakiraan dampak yang akan di bahas yaitu meliputi penurunan kualitas
udara pada kegiatan pengangkutan bongkahan material dan bijih emas, kebisingan
dari kegiatan mobilisasi Peralatan Tambang dan pemodelan penyebaran polutan
CO dan NOx.

5.3. Identifikasi Dampak Potensial


Pada tahap ini kegiatan pelingkupan dimaksudkan untuk
mengidentifikasi segenap dampak lingkungan yang secara potensial akan
timbul sebagai akibat adanya rencana kegiatan tanpa memperhatikan
besar/kecilnya dampak, serta belum ada upaya untuk menilai apakah dampak
potensial tersebut merupakan dampak penting. Identifikasi dampak potensial
diperoleh dari serangkaian hasil konsultasi dan diskusi dengan pemrakarsa,
instansi yang bertanggung jawab, masyarakat yang berkepentingan, serta
dilengkapi dengan hasil pengamatan lapangan (observasi).
Rencana kegiatan pertambangan emas PT. Seko Intilestari dapat dibagi
berdasarkan tahap kegiatan, yaitu tahap prakonstruksi, konstruksi, operasi dan
pasca operasi. Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi dampak
potensial yang akan terjadi adalah dengan menggunakan metode matrik
identifikasi. Tujuan dari identifikasi dampak potensial ini adalah untuk
memperoleh daftar komponen lingkungan yang mungkin terkena dampak
rencana kegiatan pertambangan PT. Seko Intilestari.

Tabel 5.3 Matriks Identifikasi Dampak Potensial Kegiatan Pertambangan Emas PT. Seko
Intilestari
Pra
Konstruksi Operasi Pasca Operasi
konstruksi
Pembuatan Jalan AngkutPembukaan Lahan &

prasarana pendukungPembangunan sarana &

bongkahan material dan bijihOperasional pengangkutan

TambangPelaksanaan Program pasca

tambangDemobilisasi peralatan

Pemutusan hubungan kerja


Penerimaan Tenaga Kerja

Pemboran lubang tembak


Mobilisasi peralatan

Pengolahan Limbah
Penyelesaian lahan
Sosialisasi Proyek

N Komponen
Peledakan

o Kegiatan

A. Komponen Fisik Kimia


1. Kualitas Air
x x
permukaan
2. Longsor x x
3. Getaran x x
4. Kualitas udara x x x x x
5. Kebisingan x x x x x
6. Erosi dan
x
sedimentasi
7. Kesuburan tanah x
B. Komponen Biologi
1. Flora x
2. Fauna x
3. Biota air x x
Pra
Konstruksi Operasi Pasca Operasi
konstruksi

Pembuatan Jalan AngkutPembukaan Lahan &

prasarana pendukungPembangunan sarana &

bongkahan material dan bijihOperasional pengangkutan

TambangPelaksanaan Program pasca

tambangDemobilisasi peralatan

Pemutusan hubungan kerja


Penerimaan Tenaga Kerja

Pemboran lubang tembak


Mobilisasi peralatan

Pengolahan Limbah
Penyelesaian lahan
Sosialisasi Proyek
N Komponen

Peledakan
o Kegiatan

C. Komponen Sosial Ekonomi dan Budaya


1. Kesempatan Kerja x x
2. Peluang berusaha x
3. Pendapatan
x x x
Masyarakat
4. Pola Prilaku x
5. Konflik sosial x x
6. Sikap dan Persepsi
x x x x x x x x x
masyarakat
D. Komponen Kesehatan Masyarakat
1. Perubahan Pola
x
Penyakit
2. Penurunan
Kesehatan x x x x x x
Masyarakat
Sumber : Hasil Analisis, 2016

5.4. Penurunan Kualitas Udara


Lokasi titik pengambilan sampel kualitas udara ambien berjumlah 2 (dua)
titik yaitu terletak di Kecamatan Noyan, Kabupaten Sanggau. Hasil pengamatan
dan pengukuran kualitas udara pada lokasi pembangunan pertambangan emas PT.
Seko Intilestari yaitu pada :
U1 terletak pada koordinat 11004524BT dan 004435LT
U2 terletak pada koordinat 1100440BT dan 004515LT Adapun letak
titik sampel yang telah dilayoutkan dalam peta dapat dilihat pada Gambar 5.2 dan
hasil pengukuran rona awal dapat dilihat pada Tabel 5.2 berikut:
Gambar 5.2 Peta Batas Wilayah Studi dan Titik Pengambilan Sampel

Tabel 5.2 Hasil pengukuran kualitas udara di dua titik sampel rencana kegiatan
pertambangan emas PT. Seko Intilestari
Sumber : Hasil Analisa Laboratorium Sucofindo Provinsi Kalimantan Barat, 2016

Berdasarkan hasil pengukuran kualitas udara dapat dilihat rona awal pada
Tabel 5.2, bahwa kadar Karbon Monoksida (CO) pada titik U1 yaitu 20,10
g/Nm3 dan pada titik U2 yaitu 19,10 g/Nm3, kadar Nitrogen Oksida (NOx) pada
titik U1 yaitu 16,40 g/Nm3 dan pada titik U2 yaitu 18,44 g/Nm3. Maka
berdasarkan parameter kualitas udara yang diamati pada kedua titik sampel
tersebut, kadar
Parameter Satuan Hasil Uji Standar Kualitas Peralatan
Waktu Baku
U1 U2
Ukur Mutu
Kecepatan Angin m/s 2.08 0.96 - - Anemometer
Tekanan Udara mmHg 1001.40 1001.40 - -
Kelembaban % 52.40 51.70 - -
Suhu C 32.80 36.90 - - Termometer
Sulfur Dioksida
g/Nm3 9.40 10.20 1 jam 900 Spectrophotometer
(SO2)
Karbon Monoksida
g/Nm3 20.10 19.10 1 jam 30.000 NDIR Analyzer
(CO)
Nitrogen Oksida
g/Nm3 16.40 18.44 1 jam 400 Spectrophotometer
(NOx)
Ozon (O3) g/Nm3 1.20 1.10 1 jam 235 Spectrophotometer
Gas
Hidrokarbon g/Nm3 0.40 0.27 3 jam 160
Chromatography
Partikel Debu (TSP) g/Nm3 34.70 41.40 24 jam 230 Hi - Vol
3
Timbal (Pb) g/Nm < 0.010 < 0.010 24 jam 2 Hi Vol & AAS
Partikel <10 unit PM
g/Nm3 24.40 29.40 24 jam 150 Hi - Vol
10
Partikel <2.5 unit 2.5 g/Nm3 10.27 11.97 24 jam 65 Hi - Vol
kualitas udara rona awal dibawah baku mutu yang telah ditentukan dan
secara umum masih berada dibawah baku mutu menurut PP RI No. 41 tahun
1999.
Dengan adanya kegiatan pengangkutan bijih emas, mobilisasi,
pembangunan sarana prasarana dan pembukaan lahan dalam rencana
pembangunan pertambangan emas PT. Seko Intilestari ini diperkirakan akan
menimbulkan penurunan kualitas udara. Hal ini terjadi sebagai akibat truk yang
beroperasi untuk mobilisasi peralatan dan pengangkutan bijih emas. Perkiraan
peningkatan pencemar udara pada kegiatan pengangkutan material dan bijih emas
dapat dilihat pada dibawah yang dihitung berdasarkan persamaan Midwest
Research Institute (MRI, 1979) :
E = (Vol x faktor polutan) x Faktor kecepatan
Dimana :
E = Peningkatan polutan
Vol = Volume kendaraan
Faktor polutan = Tabel dari ISEM (Lampiran)
Faktor kecepatan = Kecepatan kendaraan
Faktor polutan untuk menghitung perakiraan pencemar udara pada
kegiatan pengangkutan material dan bijih emas ditentukan dengan jarak. Pada
hasil survey lapangan, jarak terdekat jalan yang digunakan sebagai jalur
pengangkutan terhadap permukiman penduduk sekitar yaitu 25 meter. Maka dari
itu faktor polutan yang sesuai jarak 25 meter dapat dilihat pada Tabel 5.3 berikut :

Tabel 5.3 Faktor polutan berdasarkan jarak sumber


Heavy Vehicles (HVs)
Distance/Pollutan
CO HC NOx PM
t
(ppm) (ppb) (ppb) (g/m3)
5 0,370 46,39 909,8 117,8
10 0,350 43,90 858,5 167,5
15 0,300 37,68 736,4 144,7
20 0,256 32,22 629,7 124,1
25 0,220 27,65 541,6 107,3
30 0,190 23,88 468,5 93,2
35 0,165 20,77 407,7 80,8
40 0,145 18,09 355,9 71,5
45 0,127 15,87 312,4 62,9
50 0,111 13,94 275,1 55,6
55 0,098 12,25 242,4 48,8
60 0,087 10,83 214,7 44,2
65 0,077 9,58 190,2 39,6
70 0,066 8,48 168,9 34,7
75 0,061 7,49 150,3 32,0
80 0,054 6,69 133,9 28,2
85 0,048 5,93 119,9 25,5
90 0,043 5,28 107,1 23,6
95 0,039 4,71 96,2 21,7
100 0,035 4,19 86,7 19,8
105 0.031 3,77 78,1 17,9
110 0.029 3,34 70,4 16,0
115 0.026 3,06 64,0 15,2
120 0.023 2,73 58,1 14,1
125 0.021 2,45 53,1 13,3
130 0,020 2,26 48,6 12,2
135 0,018 2,03 44,5 11,4
140 0,017 1,88 41,3 10,3
145 0,015 1,70 38,1 10,3
150 0,015 1,55 35,4 9,5
155 0,013 1,48 33,1 9,5
160 0,012 1,32 30,9 8,4
165 0,012 1,22 29,1 8,4
170 0,011 1,13 27,2 7,6
175 0,010 1,08 25,9 7,6
180 0,010 0,99 24,1 7,6
185 0,010 0,89 23,2 6,5
190 0,009 0,85 21,8 6,5
195 0,008 0,80 20,4 6,5
200 0,008 0,71 19,1 5,7
Sumber : Design Manual for Roads and Bridges, Volume 11, Environmental Assessment, HSMO,
London 1994 (Tabel for emissions of light and heavy vehicles)

Faktor kecepatan untuk perakiraan pencemar udara ditentukan dengan


kecepatan kendaraan. Kecepatan untuk kendaran berat yang pengangkutan
material dan bijih emas yaitu 40 km/s. Hal tersebut telah ditentukan dan disepakati
oleh pemrakarsan dan konsultan, maka dari itu faktor kecepatan yang sesuai
dengan kecepatan 40 km/s dapat dilihat pada Tabel 5.4 berikut :

Tabel 5.4 Faktor koreksi kecepatan kendaraan


Heavy Vehicles (HVs)
Speed
CO HC NOx PM
(ppm) (ppb) (ppb) (g/m3)
5 4,05 15,01 2,15 2,94
10 3,45 7,85 1,88 2,10
15 2,93 5,38 1,65 1,71
20 2,49 4,09 1,44 1,46
25 2,12 3,28 1,26 1,28
30 1,80 2,27 1,10 1,14
35 1,63 2,30 1,06 1,03
40 1,43 1,98 0,99 0,95
45 1,24 1,72 0,92 0,87
50 1,06 1,52 0,85 0,82
55 0,89 1,35 0,78 0,77
60 0,76 1,22 0,73 0,74
65 0,66 1,12 0,69 0,73
70 0,59 1,05 0,67 0,73
75 0,56 0,99 0,67 0,74
80 0,57 0,96 0,70 0,76
85 0,61 0,94 0,74 0,80
90 0,70 0,94 0,80 0,86
95 0,83 0,96 0,89 0,92
100 1 1 1 1
Sumber : Design Manual for Roads and Bridges, Volume 11, Environmental Assessment, HSMO,
London 1994

Tabel 5.5 Jenis dan Jumlah Kendaraan Pengangkutan Material dan Bijih Emas
PT. Seko Intilestari
No Jenis peralatan Kapasitas Unit Kegunaan Keteranga
n
Alat pengupas tanah
1 Bulldozer D7G 80 LCM/jam 2 Sewa
penutup
2 Loader 120 LCM/jam 1 Alat muat Beli
Excavator PC
3 200 LCM/jam 2 Alat muat Beli
1000
4 Wheel Loader 200 LCM/jam 1 Alat muat Beli
5 Dump Truck 8 ton 5 Alat angkut Beli
Rock Drill, Atlas Alat bor untuk
6 - 1 Beli
Copco peledakan
Rock Drill, Alat bor untuk
7 - 1 Beli
Ingersoll Rand peledakan
8 Portable Crusher 1000 ton/jam 3 Alat peremuk Beli
9 Second Crusher 750 ton/jam 2 Alat peremuk Beli
10 Portable Crusher 300 ton/jam 2 Alat saringan Beli
11 Water Tank Truck 5000 liter 1 Truck air Beli
12 Mixing Truck 10 ton 1 Truck ANFO Beli
Fuel & Service
13 5000 liter 1 Truck BBM Beli
Truck
Kendaraan
14 - 2 Alat transportasi Beli
Operasional
Sumber : Dokumen Studi Kelayakan PT. Seko Intilestari
Dari data dan persamaan diatas, didapatlah perhitungan peningkatan pencemar udara pada kegiatan pengangkutan material
dan bijih emas pada Tabel 5.6 berikut :

Tabel 5.6 Perkiraan Peningkatan Pencemar Udara Pada Kegiatan Pengangkutan material dan Biji Emas

Jenis Jarak Volume Faktor Jumlah Faktor Jumlah Jumlah


Polutan Total Satuan Satuan
Kendaraan (m) kendaraan Polutan Cemaran kec. polutan polutan
Kendaraan
CO 25 7 0.22 1.54 1.43 2.20 0.002 ppm 2.75 gr/m
berat
Kendaraan
NOx 25 7 541.60 3791.2 0.99 3753.29 3.753 ppb 7.71 gr/m
berat
Sumber : Hasil Perhitungan, 2016
Dari perhitungan diatas dengan besarnya peningkatan pencemar udara tersebut (ditambah dengan kadar pada rona awal),
maka akan berakibat pada penurunan kualitas udara yang diperkirakan akan terjadi seperti terdapat pada Tabel 5.7 berikut :

Tabel 5.7 Perkiraan Peningkatan Udara Pada Kegiatan Pengangkutan Material dan Bijih Emas
Tingkat Pencemaran
No. Parameter Satuan Udara di Lokasi Baku mutu
U1 U2
1 CO gr/m 22.85 17.95 30.000
2 NOx gr/m 24.11 26.15 400
Sumber : Hasil Perhitungan 2016
Berdasarkan hasil analisa perhitungan perakiraan peningkatan udara diatas,
maka dapat disimpulkan bahwa konsentrasi pencemar yang diakibatkan oleh
Kegiatan Pengangkutan Material dan Bijih Emas secara umum masih berada
dibawah baku mutu menurut PP RI No. 41 tahun 1999 yaitu konsentrasi CO pada
titik U1 22.85 gr/m dan titik U2 17.95 gr/m masih dibawah baku mutu yaitu
30000. Sedangkan konsentrasi NOx pada U1 24.11 gr/m dan titik U2 26.15
gr/m masih dibawah baku mutu yaitu 400.

5.5. Kebisingan
Lokasi titik pengambilan sampel kebisingan berjumlah 2 (dua) titik dan
memiliki letak yang sama dengan titik pengambilan sampel kualitas udara yaitu di
Kecamatan Noyan, Kabupaten Sanggau. Adapun baku mutu kebisingan menurut
KEPMEN LH No. 48/MENLH/11/1996 dan hasil pengukuran kebisingan pada
kedua titik dapat dilihat pada Tabel 5.8 dan Tabel 5.9 berikut :

Tabel 5.8 Baku Tingkat Kebisingan menurut Keputusan Menteri Negara


Lingkungan Hidup No. 48/MENLH/11/1996 tentang Baku Tingkat
Kebisingan
Tingkat Kebisingan db
Peruntukan Kawasan/Lingkungan Kesehatan
(A)
A. Peruntukan Kawasan
1. Perumahan dan pemukiman 55
2. Perdagangan dan jasa 70
3. Perkantoran dan perdagangan 65
4. Ruang terbuka hijau 50
5. Industri 70
6. Pemerintah dan fasilitas umum 60
7. Rekreasi 70
B. Lingkungan Kegiatan
1. Rumah Sakit atau sejenisnya 55
2. Sekolah atau sejenisnya 55
3. Tempat ibadah atau sejenisnya 55
Sumber : Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 48/MENLH/11/1996 tentang Baku
Tingkat Kebisingan
Tabel 5.9 Hasil Pengukuran Kebisingan di dua titik sampel lokasi kegiatan
pengangkutan material dan bijih emas emas
HASIL
BAKU METOD
PARAMETER SATUAN PEMERIKSAAN
MUTU E
U-1 U-2
Sound
Kebisingan db (A) 56,50 49.50 *) Level
Meter
Sumber : Hasil Analisa Laboratorium Sucofindo Provinsi Kalimantan Barat, 2016
Keterangan :
*) : Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 48/MENLH/11/1996 tentang Baku Tingkat
Kebisingan
Baku Mutu Tingkat Kebisingan berdasarkan KepMenLH Nomor Kep 48/MENLH/11/1996 untuk :
- Perumahan/Pemukiman : 55 dB (A)
- Ruang Terbuka : 55 dB (A)
- Industri : 70 dB (A)

Hasil pengukuran dibandingkan dengan baku mutu tingkat kebisingan, pada


titik lokasi pengambilan sampel U1 menunjukkan bahwa tingkat kebisingan
sebesar 56,50 db (A) hal tersebut masih dibawah baku mutu untuk industri yaitu
70 dB (A). Pada titik lokasi pengambilan sampel U2 menunjukan bahwa tingkat
kebisingan sebesar 49,50 dB(A) masih berada di bawah baku mutu lingkungan
untuk perumahan/pemukiman yaitu 55 dB(A). Baku mutu kebisingan dibedakan
menurut kawasan peruntukan karena lokasi pengambilan sampel pada U1 dan U2
berbeda, yaitu titik U1 pada kawasan industri yang jauh dari permukiman,
sedangkan titik U2 pada kawasan perumahan/ permukiman. Titik sampel U1 PT.
Seko Intilestari terdapat pada kawasan industri karena dikelilingi perusahan
lainnya yang telah beroperasi dan dapat dilihat pada Gambar 5.3 berikut :
Gambar 5.3 Peta Kegiatan Sekitar PT. Seko Intilestari
Peningkatan dampak kebisingan diperkirakan oleh adanya kegiatan operasional
pengangkutan emas yang dilakukan di dalam terowongan menuju lokasi
pengolahan dengan menggunakan lori ke luar terowongan dan kemudian diangkut
menggunakan dump truck menuju ke lokasi pengolahan, sehingga dapat
minimbulkan dampak peningkatan kebisingan yang bersumber dari kendaraan
pengangkutan material dan bijih emas menuju ke lokasi pengolahan. Kegiatan
pengangkutan material dan bijih emas ini kemudian diprakirakan akan
menimbulkan dampak langsung terhadap peningkatan kebisingan. Kebisingan
yang ditimbulkan dari kendaraan pengangkutan material dan bijih emas akan
mengganggu kenyamanan penduduk. Kondisi ini akan menimbulkan sikap dan
persepsi masyarakat yang negatif terhadap kegiatan ini.
Maka dari itu perlunya pengukuran kebisingan untuk menganalisis
prakiraan dampak kebisingan saat kegiatan tersebut berlangsung. Pengukuran
kebisingan dengan lokasi pengambilan sampel yang di lokasi sampel sebesar (KB-
1) 56,50 dB dan (KB-2) 49,50 dB. Untuk mengetahui apakah tingkat kebisingan
sudah melampaui tingkat kebisingan maka perlu dicari nilai LW (toal kebisingan)
menggunakan persamaan berikut :

Lw = 10 log (10 Lp 1/10 + 10 Lp 2/10 + 10 Lp 3/10 + + 10 Lp n/10)


Lp = Lw 20 log 10 (r) - 5 dB

dimana :
Lw = tingkat kebisingan akibat adanya kegiatan pada lokasi terhadap titik sampel

Lp = tingkat kebisingan akibat adanya kegiatan pada lokasi terhadap pemukiman


yang terdekat dengan titik sampel

Tabel 5.10 Jumlah Alat yang digunakan saat pengangkutan material dan bijih
emas

Tingkat Jumlah
Jenis Kendaraan
Kebisingan (dB) Kendaraan

Dump Truck 88 5
Pick Up 86 2
Sumber : Data Studi Kelayakan PT. Seko Intilestari, 2016

Berdasarkan data dan persamaan diatas, dimana untuk jarak sumber yang telah
ditentukan yaitu untuk titik U1 yaitu 1000 m dan titik U2 yaitu 500 m, didapatlah
perhitungan prakiraan peningkatan kebisingan akibat kegiatan pengangkutan
material dan bijih emas, dapat dilihat pada Tabel 5.11 berikut :

Tabel 5.11 Prakiraan Kebisingan Akibat Kegiatan Pengangkutan Material dan


Bijih Emas
Jarak sumber
Rona
dampak ke
Lokasi Awal Lw (dB) Lp (dB)
Pemukiman
(dB)
Terdekat (m)
Rencana pabrik (U1) 1000 56.5 95.968 30.968
Permukiman
Penduduk (U2) 500 49.50 95.967 36.988
Sumber : Analisa Perhitungan, 2016
Dari perhitungan diatas maka didapat dilihat tingkat kebisingan akibat
adanya kegiatan pemanenan dan pengangkutan material dan bijih emas pada
lokasi pengambilan sampel yaitu sebesar 95,968 dB dan 95,967 dB dimana nilai
tersebut sudah berada di atas baku mutu lingkungan untuk tingkat kebisingan
pemukiman maupun industri, maka dari itu dari hasil analisis ini perlu dipaparkan
evaluasi dampak potensial pada rencana pemantauan dan pengelolaan lingkungan
hidupnya.

5.6. Pemodelan Penyebaran Polutan


Pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukkannya zat, energi,
dan/atau komponen lain ke dalam udara ambien oleh kegiatan manusia, sehingga
mutu udara ambien turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara
ambien tidak dapat memenuhi fungsinya (PP RI No.41 Tahun 1999).
Berdasarkan hasil pengukuran rona awal, emisi CO (Karbon Monoksida)
dan NOx (Nitrogen Oksida) merupakan dua emisi yang konsentrasinya paling
besar diantara yang lain, walaupun belum melewati batas baku mutu. Agar emisi
CO dan NOx yang dihasilkan dari mobilisasi kendaraan diketahui persebarannya
atau pola dispersinya, maka dilakukanlah pemodelan penyebaran polutan
menggunakan program Meti-lis 2.03 untuk mengetahui pola persebaran gas CO
dan NOx tersebut. Hasil sebaran akan terbentuk dalam isopleth dengan titik line
source, hal karena persebaran polutan yang akan diolah merupakan emisi yang
dihasilkan oleh benda bergerak yaitu kendaraan pengangkutan material dan bijih
emas, dan titik persebaran akan di ambil sebanyak 3 (tiga) titik yaitu pertama pada
terowongan penambangan emas yang berdekatan dengan titik pengambilan
sampel kualitas udara U1, kedua pada pertengahan jalur jalan yang dilewati oleh
kendaraan pengangkutan antara lokasi pertambangan dan permukiman terdekat,
dan titik ketiga pada titik pengambilan sampel kualitas udara U2.
Proses pengolahan data pada aplikasi Meti-lis versi 2.03 menginputkan
data yang sesuai dengan prosedur dari aplikasi tersebut, berikut proses pengolahan
data pada program Meti-lis: Input Objective Substance, Input Operation Pattern,
Input Data Meteorologi, Input Peta, Input Lokasi dan Laju Emisi, Input Data
Receptor, Input Calculation Case, Isopleth. Adapun data yang dibutuhkan dalam
pengolahan data telah di rangkum dan dapat dilihat pada Tabel 5.12 berikut :
Tabel 5.12 Data Input Meti-lis Pemodelan Polutan CO dan NOx
Jenis Proses Data Input Data Keterangan
Data Objective Substance
CO (Karbon
Zat Emisi Monoksida), NOx Input nama zat emisi yang diinginkan
(Nitrogen Oksida)
CO = 28,01 g/mol
Berat Molekul
NOx = 46 g/mol
Data Operation Pattern
12 jam/perhari Data Studi Kelayakan PT. Seko
Jam Kerja Operasi
06.00 19.00 WIB Intilestari
Data Studi Kelayakan PT. Seko
Tingkat operasi 100 %
Intilestari
Data Metereologi
Hasil pengukuran lapangan dengan
Ketinggian pengukuran 1,6 meter
Anenometer
Kelas stabilitas DD (Siang hari) -
Hasil Analisa Laboratorium Sucofindo
Temperatur 36,90 C
Provinsi Kalimantan Barat, 2016
Hasil Analisa Laboratorium Sucofindo
Kecepatan 2.08 m/s
Provinsi Kalimantan Barat, 2016
Arah angin Data BMKG
Data Map
Peta Rencana
Peta yang di input Penambangan PT. Format file dalam jpg
Seko intilestari
Data Line Source
Data Studi Kelayakan PT. Seko
Lebar Jalan 15 meter
Intilestari
3 (tiga) titik
Titik line source -
penyebaran
Hasil Analisa Laboratorium Sucofindo
Konsentrasi emisi CO 20,10 g/Nm3
Provinsi Kalimantan Barat, 2016
Hasil Analisa Laboratorium Sucofindo
Konsentrasi emisi NOx 18.44 g/Nm3
Provinsi Kalimantan Barat, 2016
Sumber : Hasil Analisis, 2016

Berdasarkan tabel diatas, data yang digunakan pada hasil pengukuran


kedua titik yaitu menggunakan hasil pengukuran yang paling besar, hal tersebut
agar hasil penyebaran polutan nantinya merupakan isopleth dari dari data
konsentrasi paling maksimal. Kemudian data di input pada masing-masing proses
pengolahan pada program Meti-lis versi 2.03, data yang di input harus lengkap
dan sesuai karena program Meti-lis ini tidak akan mengeluarkan hasil (error) atau
isopleth apabila ada data yang kurang atau tidak sesuai. Adapun peta yang diinput
untuk penyebaran polutan tersebut yaitu pada Gambar 5.13 berikut :

Gambar 5.13 Peta Rencana Penambangan Emas PT. Seko Intilestari

Dari data dan peta diatas, kemudian di input kedalam program software Meti-lis
versi 2.03 sesuai dengan proses data yaitu Objective Substance, Input Operation
Pattern, Input Data Meteorologi, Input Map, Input Lokasi dan Laju Emisi, Input
Data Receptor, dan Input Calculation Case yang dapat dilihat pada Gambar 5.14
berikut :

Gambar 5.14 Tampilan proses data software Meti-lis versi 2.03

Setelah data di input kedalam program software Meti-lis versi 2.03 sesuai
dengan proses data, maka hasil isopleth yang keluar berubah peta dengan sebaran
polutan masing masing dari zat emisi CO (Karbon Monoksida) dan NOx
(Nitrogen Oksida) yang dapat dilihat pada Gambar 5.15 dan Gambar 5.16
sebagai berikut :
Gambar 5.15 Isopleth

Deskripsi Rencana Pengelolaan


kegiatan Yang Lingkungan Yang Komponen Pelingkupan
Berpotensi Sudah Direncanakan Lingkungan Batas Waktu
NO Dampak Wilayah Studi
Menimbulkan Sejak Awal Sebagai Terkena Dampak Kajian
Dampak Bagian Dari Rencana Dampak Evaluasi Dampak potensial Penting
Potensial
Lingkungan Kegiatan Hipotetik
Tahap Prakonstruksi
1. Sosialisasi proyek Melakukan publik Sikap dan Sikap dan Kegiatan sosialisasi diprakirakan akan Disimpulkan Desa Batas waktu
hearing dan persepsi persepsi menimbulkan sikap dan persepsi yang Menjadi Malenggang kajian sikap dan
pengumuman Koran masyarakat masyarakat berbeda-beda dikalangan masyarakat dampak Kecamatan persepsi negatif
sesuai dengan Permen yang positif (individu/kelompok). Ada masyarakat penting Sekayam dan masyarakat
LH No 17 Tahun 2012 dan negatif yang menyambut positif rencana kegiatan hipotetik Desa Semongan akibat adanya
Tentang Keterlibatan pertambangan emas PT. Seko Intilestari Kecamatan kegiatan
Masyarakat Dalam dengan menunjukkan sikap menerima/ Noyan sosialisasi
AMDAL dan Izin mendukung/pro, dan ada juga masyarakat selama 1 bulan
Lingkungan yang menyambut negatif rencana kegiatan dengan asumsi
pertambangan emas PT. Seko Intilestari bahwa dalam
dengan menunjukkan sikap masa sosialisasi
menolak/kontra. Masyarakat yang pro dan awal dilakukan
kontra memiliki alasannya masing-masing selama 1 bulan
Deskripsi Rencana Pengelolaan Komponen Pelingkupan Wilayah Studi Batas Waktu
kegiatan Yang Lingkungan Yang Lingkungan Kajian
NO Berpotensi Sudah Direncanakan Terkena Dampak Evaluasi Dampak potensial Dampak
Menimbulkan Sejak Awal Sebagai Dampak Potensial Penting
Dampak Bagian Dari Rencana Hipotetik
Lingkungan Kegiatan
mengapa mereka bersikap demikian, hal
ini tergantung dari persepsi mereka
terhadap rencana kegiatan pertambangan
emas PT. Seko Intilestari. Persepsi
masyarakat yang menerima rencana
kegiatan pertambangan emas PT. Seko
Intilestari, antara lain : terbukanya
kesempatan kerja dan peluang berusaha
bagi masyarakat setempat,
berkembangnya aksesibilitas wilayah,
peningkatan perekonomian, dan
sebagainya. Sedangkan persepsi
masyarakat yang menolak, antara lain :
masyarakat khawatir dengan
beroperasinya perusahaan akan
mempersempit kegiatan masyarakat
(seperti berburu, berladang, dan lain
sebagainya), pengalihan lahan
masyarakat, terganggunya kawasan hutan
adat/keramat/kuburan, terjadinya konflik
di masyarakat, kerusakan lingkungan, dan
lain sebagainya.
Perbedaan tersebut cenderung dipengaruhi
oleh pengetahuan dan pengalaman
maupun latar belakang masyarakat yang
berbeda. Untuk selanjutnya sikap dan
persepsi masyarakat yang berbeda-beda
(negatif/menolak-positif/menerima)
Deskripsi Rencana Pengelolaan
kegiatan Yang Lingkungan Yang Komponen Pelingkupan
Berpotensi Sudah Direncanakan Lingkungan Batas Waktu
NO Dampak Wilayah Studi
Menimbulkan Sejak Awal Sebagai Terkena Dampak Kajian
Dampak Evaluasi Dampak potensial Penting
Dampak Bagian Dari Rencana Potensial
Hipotetik
Lingkungan Kegiatan
tersebut berpotensi menyebabkan
terjadinya gesekan/konflik, baik
gesekan/konflik antara warga masyarakat
(negatif/menolak-positif/menerima)
maupun antar warga masyarakat yang
menolak dengan perusahaan. Dengan
demikian, dampak ini dapat berpengaruh
terhadap keberlangsungan pelaksanaan
proyek selanjutnya.
2. Penyelesaian Lahan Undang-Undang Konflik Terjadinya Pada saat kegiatan penyelesaian lahan Disimpulkan Desa 3 bulan,
Nomor 2 Tahun sosial Konflik sosial diprakirakan akan menimbulkan konflik. Menjadi Malenggang mengingat
2012 tentang Dalam konteks ini, konflik didefinisikan dampak Kecamatan diharapkan
Pengadaan Tanah sebagai suatu perwujudan perbedaan cara penting Sekayam dan durasi tata
Bagi Pembangunan pandang antara berbagai pihak terhadap hipotetik Desa Semongan batas,
Untuk Kepentingan obyek yang sama, yaitu lahan yang akan Kecamatan pembebasan
Umum dibebaskan. Noyan dan
menyelesaikan Konflik yang dapat terjadi terkait dengan penggunaan
pembebasan lahan pembebasan lahan antara lain yaitu : lahan
masyarakat dengan - Konflik antar anggota masyarakat berlangsung
kesepakatan (konflik horizontal). Konflik ini dipicu dalam waktu 3
bersama oleh adanya pengakuan kepemilikan bulan
dan penguasaan ganda atau lebih
terhadap suatu lahan/tanah oleh warga
masyarakat.
- Konflik antar masyarakat dengan PT.
Seko Intilestari (konflik vertikal).
Konflik ini dipicu oleh kegiataan
pembebasan lahan yang tidak
Deskripsi Rencana Pengelolaan
kegiatan Yang Lingkungan Yang Komponen Pelingkupan
Berpotensi Sudah Direncanakan Lingkungan Batas Waktu
NO Dampak Wilayah Studi
Menimbulkan Sejak Awal Sebagai Terkena Dampak Kajian
Dampak Evaluasi Dampak potensial Penting
Dampak Bagian Dari Rencana Potensial
Hipotetik
Lingkungan Kegiatan
berkoordinasi atau tidak melibatkan
pihak-pihak terkait, terutama
masyarakat setempat, dimana
perusahaan dengan sewenang-wenang
melakukan penyelesaian terhadap lahan
yang secara sosiologis merupakan
milik masyarakat setempat baik
kepemilikan secara individu maupun
komunal. Selain itu konflik juga dapat
terjadi apabila dalam pembebasan
lahan tidak didapat suatu
kesepakatan/konsensus antara PT. Seko
Intilestari dengan masyarakat setempat.
Bentuk konflik yang terjadi dapat berupa
sengketa/dispute, dimana adanya
perebutan terhadap kepemilikan
lahan/tanah antara anggota masyarakat,
maupun antar masyarakat setempat
dengan PT. Seko Intilestari. Pada tingkat
yang lebih tinggi, konflik dapat
menimbulkan tindakan kekerasan atau
kontak fisik antara kedua belah pihak
yang dapat mengakibatkan kerusakan baik
material maupun immaterial. Kondisi ini
akan berpengaruh pada keberlangsungan
proyek selanjutnya.
Undang-Undang Sikap dan Sikap dan Kegiatan pembebasan lahan diprakirakan Disimpulkan Desa 3 bulan,
Nomor 2 Tahun Persepsi Persepsi akan memunculkan sikap dan persepsi Menjadi Malenggang mengingat
Deskripsi Rencana Pengelolaan
kegiatan Yang Lingkungan Yang Komponen Pelingkupan
Berpotensi Sudah Direncanakan Lingkungan Batas Waktu
NO Dampak Wilayah Studi
Menimbulkan Sejak Awal Sebagai Terkena Dampak Kajian
Dampak Evaluasi Dampak potensial Penting
Dampak Bagian Dari Rencana Potensial
Hipotetik
Lingkungan Kegiatan
2012 tentang masyarakat masyarakat masyarakat yang positif jika penyelesaian dampak Kecamatan diharapkan
Pengadaan Tanah yang positif lahan yang dilakukan oleh perusahaan penting Sekayam dan durasi tata
Bagi Pembangunan dan negatif sesuai dengan ketentuan/tata cara yang hipotetik Desa Semongan batas,
Untuk Kepentingan berlaku/baik, serta biaya ganti rugi tanam Kecamatan pembebasan
Umum tumbuh sesuai dengan peraturan yang Noyan dan
menyelesaikan berlaku dan sesuai harapan masyarakat. penggunaan
pembebasan lahan Sebaliknya, akan memunculkan sikap dan lahan
masyarakat dengan persepsi masyarakat yang negatif jika berlangsung
kesepakatan penyelesaian lahan yang dilakukan oleh dalam waktu 3
bersama perusahaan tidak sesuai dengan bulan
ketentuan/tata cara yang berlaku/baik, -
serta biaya ganti rugi tanam tumbuh tidak
sesuai dengan harapan masyarakat. Sikap
dan persepsi masyarakat yang negatif
terhadap proyek pada kegiatan
penyelesaian lahan, ganti rugi lahan dan
tanam tumbuh akan berpengaruh terhadap
keberlangsungan pelaksanaan proyek
selanjutnya.
Tahap Konstruksi
1. Mobilisasi Peralatan menggunakan Kualitas Penurunan Kegiatan mobilisasi peralatan diprakiran Disimpulkan Pemukiman 12 bulan,
kendaraan yang udara kualitas udara akan berdampak pada penurunan kualitas menjadi penduduk yang mengingat
Laik jalan udara, di mana mobilisasi peralatan yang dampak berada di dekat diharapkan
melewati jalan tanah menyebabkan penting lokasi durasi
banyak debu yang berterbangan dan hipotetik Mobilisasi Mobilisasi
mengeluarkan emisi gas buang. Mobilisasi Peralatan Peralatan
terjadi secara kontinyu pada tahap berlangsung
persiapan sehingga akan mengganggu dalam waktu 12
Deskripsi Rencana Pengelolaan
kegiatan Yang Lingkungan Yang Komponen Pelingkupan
Berpotensi Sudah Direncanakan Lingkungan Batas Waktu
NO Dampak Wilayah Studi
Menimbulkan Sejak Awal Sebagai Terkena Dampak Kajian
Dampak Evaluasi Dampak potensial Penting
Dampak Bagian Dari Rencana Potensial
Hipotetik
Lingkungan Kegiatan
kenyamanan dan kesehatan masyarakat. bulan
Kondisi ini akan menimbulkan sikap dan
persepsi masyarakat yang negatif terhadap
kegiatan ini.
- menggunakan Kebisingan Peningkatan Kegiatan mobilisasi peralatan untuk Disimpulkan Pemukiman 12 bulan,
kendaraan yang Laik kebisingan kegiatan persiapan yang melalui menjadi penduduk yang mengingat
jalan pemukiman akan menimbulkan dampak berada di dekat diharapkan
- tidak memainkan gas kebisingan. Kebisingan yang ditimbulkan penting lokasi durasi
dengan kuat apabila dari alat berat atau kendaraan pembawa hipotetik Mobilisasi Mobilisasi
melewati material yang secara kontinyu melalui Peralatan Peralatan
pemukiman pemukiman akan mengganggu berlangsung
penduduk kenyamanan penduduk yang selama ini dalam waktu 12
tingkat kebisingan tidak terlalu bulan
mengganggu.
2. Pembukaan lahan Keputusan Presiden Kualitas air Penurunan Kegiatan pembukaan lahan diprakiran Disimpulkan Sungai yang 2 bulan,
dan pembuatan Republik Indonesia permukaan kualitas air akan menurunkan kualitas air permukaan. menjadi berada di lokasi mengingat
jalan tambang Nomor 32 tahun 1990 permukaan Dampak ini dikarenakan pada areal/lahan dampak studi diharapkan
tentang Pengelolaan untuk jalan tambang sudah terbuka atau penting durasi
Kawasan Lindung tidak bervegetasi lagi, sehingga jika hipotetik pembukaan
terjadi hujan maka air hujan akan lahan
langsung mengalir ke badan sungai. berlangsung
dalam waktu 2
bulan
- menggunakan Kualitas Penurunan Kegiatan pembukaan lahan diprakiran Disimpulkan Pemukiman 2 bulan,
peralatan yang Laik udara kualitas udara akan berdampak pada penurunan kualitas menjadi penduduk yang mengingat
jalan udara, di mana kendaraan dan peralatan dampak berada di dekat diharapkan
yang digunakan menyebabkan banyak penting lokasi yang durasi
debu yang berterbangan dan hipotetik dilakukan pembukaan
Deskripsi Rencana Pengelolaan
kegiatan Yang Lingkungan Yang Komponen Pelingkupan
Berpotensi Sudah Direncanakan Lingkungan Batas Waktu
NO Dampak Wilayah Studi
Menimbulkan Sejak Awal Sebagai Terkena Dampak Kajian
Dampak Evaluasi Dampak potensial Penting
Dampak Bagian Dari Rencana Potensial
Hipotetik
Lingkungan Kegiatan
mengeluarkan emisi gas buang. pembukaan lahan
lahan dan berlangsung
pembangunan dalam waktu 2
jalan tambang bulan
- menggunakan Kebisingan Peningkatan Kegiatan pembukaan lahan akan Disimpulkan Pemukiman 2 bulan,
peralatan yang Laik kebisingan menimbulkan kebisingan. kebisingan yang menjadi penduduk yang mengingat
jalan ditimbulkan dari alat berat atau kendaraan dampak berada di dekat diharapkan
yang digunakan akan mengganggu penting lokasi yang durasi
kenyamanan penduduk yang selama ini hipotetik dilakukan pembukaan
tingkat kebisingan tidak terlalu pembukaan lahan
mengganggu. Kondisi ini akan lahan dan berlangsung
menimbulkan sikap dan persepsi pembangunan dalam waktu 2
masyarakat yang negatif terhadap kegiatan jalan tambang bulan
ini.
- Tidak membuka Erosi dan Peningkatan Kegiatan pembukaan lahan akan Disimpulkan - -
lahan yang berada sedimentasi laju erosi dan menyebabkan lahan menjadi terbuka tidak
pada kelerengan > 30 sedimentasi karena tanaman penutup di atas tanah menjadi
% tidak ada lagi. Apabila hujan maka dampak
- menanam tanaman butiran-butiran hujan akan langsung penting
LCC dan kacang- menumbuk tanah dan mengalir sambil hipotetik
kacangan membawa butiran-butiran tanah (erosi dan
- Tidak membuka sedimentasi). Akan tetapi lahan yang
lahan yang berada di dibuka tidak terlalu luas karena lahan
bantaran sungai yang dibuka hanya digunakan untuk
pembangunan jalan dan sarana prasarana
tambang, sehingga potensi erosi yang
terjadi tidak terlalu besar.
Peraturan Pemerintah Keanekaraga Penurunan Kegiatan pembukaan lahan akan Disimpulkan - -
Deskripsi Rencana Pengelolaan
kegiatan Yang Lingkungan Yang Komponen Pelingkupan
Berpotensi Sudah Direncanakan Lingkungan Batas Waktu
NO Dampak Wilayah Studi
Menimbulkan Sejak Awal Sebagai Terkena Dampak Kajian
Dampak Evaluasi Dampak potensial Penting
Dampak Bagian Dari Rencana Potensial
Hipotetik
Lingkungan Kegiatan
Republik Indonesia No. man Jenis keanekaragam menimbulkan dampak pada tidak
59 Tahun 1998 tentang Flora an jenis flora keanekaragaman jenis flora dimana menjadi
Sumber Daya Hutan kegiatan tersebut akan dilakukan dampak
pembersihan lahan dari vegetasi yang ada, penting
kegiatan tersebut akan menyebabkan hipotetik
hilangnya jenis-jenis vegetasi tertentu
yang bernilai ekonomis dan ekologi. Akan
tetapi dilihat dari kondisi lapangan,
vegetasi yang ada di wilayah studi adalah
jenis vegetasi semak belukar yang tidak
memiliki nilai ekonomis yang tinggi
Peraturan Pemerintah Keanekaraga Penurunan Kegiatan pembukaan lahan akan Disimpulkan - -
Republik Indonesia No. man Jenis keanekaragam menimbulkan dampak pada tidak
59 Tahun 1998 tentang Fauna an jenis fauna keanekaragaman jenis fauna dimana menjadi
Sumber Daya Hutan kegiatan tersebut akan dilakukan dampak
pembersihan lahan dari vegetasi yang ada penting
sehingga akan menimbulkan dampak hipotetik
terhadap penurunan keanekaragaman jenis
fauna yang memanfaatkan vegetasi
tersebut sebagai habitatnya. Dari kondisi
lapangan yang memiliki vegetasi semak
belukar dapat disimpulkan bahwa tidak
ada penurunan keanekaragaman jenis
fauna yang signifikan
- menanam tanaman Keanekaraga Penurunan Kegiatan pembukaan lahan akan Disimpulkan Sungai yang 2 bulan,
LCC dan kacang- man Jenis keanekaragam menyebabkan lahan menjadi terbuka menjadi berada di lokasi mengingat
kacangan biota air an jenis biota karena pohon dan tanaman penutup di atas dampak studi diharapkan
- tidak membuka lahan air tanah tidak ada lagi. Apabila hujan maka penting durasi
Deskripsi Rencana Pengelolaan
kegiatan Yang Lingkungan Yang Komponen Pelingkupan
Berpotensi Sudah Direncanakan Lingkungan Batas Waktu
NO Dampak Wilayah Studi
Menimbulkan Sejak Awal Sebagai Terkena Dampak Kajian
Dampak Evaluasi Dampak potensial Penting
Dampak Bagian Dari Rencana Potensial
Hipotetik
Lingkungan Kegiatan
di bantaran sungai butiran-butiran hujan akan langsung hipotetik pembukaan
menumbuk tanah dan mengalir sambil lahan
membawa butiran-butiran tanah (erosi dan berlangsung
sedimentasi). Hal ini berdampak pada dalam waktu 2
penurunan kualitas air sungai-sungai yang bulan
ada di wilayah studi. Dengan menurunnya
kualitas air sungai tersebut, selanjutnya
menyebabkan dampak turunan terhadap
penurunan keragaman dan kelimpahan
biota perairan.
- menggunakan Sikap dan Sikap dan Kegiatan pembukaan lahan diprakirakan Disimpulkan Pemukiman 2 bulan,
peralatan yang Laik persepsi persepsi akan memunculkan sikap dan persepsi menjadi penduduk yang mengingat
jalan masyarakat masyarakat masyarakat yang negatif jika kegiatan dampak berada di dekat diharapkan
- menanam tanaman yang negatif pembukaan lahan yang dilakukan oleh penting lokasi yang durasi
LCC dan kacang- perusahaan mengganggu kenyamanan hipotetik dilakukan pembukaan
kacangan penduduk (misalnya : debu dan pembukaan lahan
- tidak membuka lahan kebisingan). Oleh karena itu, sikap dan lahan dan berlangsung
di bantaran sungai persepsi masyarakat pada kegiatan pembangunan dalam waktu 2
pembangunan jalan tambang diprakirakan jalan tambang bulan
menjadi Dampak Penting Hipotetik
Undang-undang Kesehatan Penurunan Mobilisasi kendaraan pada saat Disimpulkan Pemukiman 2 bulan,
Republik Indonesia masyarakat kesehatan pembukaan lahan akan menimbulkan debu menjadi penduduk yang mengingat
Nomor 36 Tahun 2009 masyarakat dan emisi gas buang yang menyebabkan dampak berada di dekat diharapkan
Tentang Kesehatan menurunnya kualitas udara ambien. penting lokasi yang durasi
Menurunnya kualitas udara ambien dapat hipotetik dilakukan pembukaan
menyebabkan timbulnya pembukaan lahan
ketidaknyamanan lingkungan, lingkungan lahan dan berlangsung
akan menjadi kotor. Kondisi ini dapat pembangunan dalam waktu 2
Deskripsi Rencana Pengelolaan
kegiatan Yang Lingkungan Yang Komponen Pelingkupan
Berpotensi Sudah Direncanakan Lingkungan Batas Waktu
NO Dampak Wilayah Studi
Menimbulkan Sejak Awal Sebagai Terkena Dampak Kajian
Dampak Evaluasi Dampak potensial Penting
Dampak Bagian Dari Rencana Potensial
Hipotetik
Lingkungan Kegiatan
menimbulkan sikap dan persepsi jalan tambang bulan
masyarakat yang negatif terhadap proyek.
Undang-undang Pola Perubahan pola Mobilisasi peralatan menimbulkan debu Disimpulkan Pemukiman 2 bulan,
Republik Indonesia penyakit penyakit dan emisi gas buang yang menyebabkan menjadi penduduk yang mengingat
Nomor 36 Tahun 2009 menurunnya kualitas udara ambien. dampak berada di dekat diharapkan
Tentang Kesehatan Menurunnya kualitas udara ambien dapat penting lokasi yang durasi
menyebabkan timbulnya berbagai hipotetik dilakukan pembukaan
penyakit yang dapat diderita oleh pekerja pembukaan lahan
maupun masyarakat setempat, misalnya lahan dan berlangsung
gangguan pernapasan, iritasi mata. pembangunan dalam waktu 2
Kondisi ini dapat menimbulkan sikap dan jalan tambang bulan
persepsi masyarakat yang negatif terhadap
proyek.
3 Pembangunan - menggunakan Kualitas Penurunan Kegiatan pembangunan sarana dan Disimpulkan Pemukiman 12 bulan,
Sarana dan peralatan dan udara kualitas udara prasarana pendukung diprakiran akan menjadi penduduk yang mengingat
Prasarana kendaraan yang Laik berdampak pada penurunan kualitas udara dampak berada di dekat diharapkan
Pendukung jalan ambien, di mana kendaraan dan peralatan penting lokasi durasi
yang digunakan menyebabkan banyak hipotetik pembangunan pembangunan
debu yang berterbangan dan sarana dan sarana dan
mengeluarkan emisi gas buang. prasarana prasarana
tambang tambang
berlangsung
dalam waktu 12
bulan
- menggunakan Kebisingan Peningkatan Kegiatan pembangunan sarana dan Disimpulkan Pemukiman 12 bulan,
peralatan dan kebisingan prasarana pendukung diprakiran akan menjadi penduduk yang mengingat
kendaraan yang Laik berdampak pada peningkatan kebisingan, dampak berada di dekat diharapkan
jalan di mana kendaraan dan peralatan yang penting lokasi durasi
Deskripsi Rencana Pengelolaan
kegiatan Yang Lingkungan Yang Komponen Pelingkupan
Berpotensi Sudah Direncanakan Lingkungan Batas Waktu
NO Dampak Wilayah Studi
Menimbulkan Sejak Awal Sebagai Terkena Dampak Kajian
Dampak Evaluasi Dampak potensial Penting
Dampak Bagian Dari Rencana Potensial
Hipotetik
Lingkungan Kegiatan
digunakan akan menimbulkan kebisingan hipotetik pembangunan pembangunan
yang dapat mengganggu kenyamanan sarana dan sarana dan
penduduk sekitar maupun tenega kerja. prasarana prasarana
tambang tambang
berlangsung
dalam waktu 12
bulan
- Memberikan upah Sikap dan Sikap dan Kegiatan pembangunan sarana dan Disimpulkan Pemukiman 12 bulan,
sesuai dengan persepsi persepsi prasarana pendukung diprakirakan akan menjadi penduduk yang mengingat
pekerjaannya masyarakat masyarakat memunculkan sikap dan persepsi dampak berada di dekat diharapkan
- meberikan yang positif masyarakat yang negatif jika kegiatan penting lokasi durasi
kesempatan berusaha dan negatif pembangunan sarana dan prasarana hipotetik pembangunan pembangunan
pada masyarakat di pendukung yang dilakukan oleh sarana dan sarana dan
wilayah studi perusahaan mengganggu kenyamanan prasarana prasarana
- menggunakan penduduk (misalnya : debu dan tambang tambang
peralatan dan kebisingan). berlangsung
kendaraan yang Laik dalam waktu 12
jalan bulan
- menggunakan Kesehatan Penurunan Mobilisasi kendaraan pada saat Disimpulkan Pemukiman 12 bulan,
peralatan dan masyarakat kesehatan pembangunan sarana dan prasarana akan menjadi penduduk yang mengingat
kendaraan yang Laik masyarakat menimbulkan debu dan emisi gas buang dampak berada di dekat diharapkan
jalan yang menyebabkan menurunnya kualitas penting lokasi durasi
- Undang-undang udara ambien. Menurunnya kualitas udara hipotetik pembangunan pembangunan
Republik Indonesia ambien dapat menyebabkan timbulnya sarana dan sarana dan
Nomor 36 Tahun ketidaknyamanan lingkungan, lingkungan prasarana prasarana
2009 Tentang akan menjadi kotor dan diperkirakan akan tambang tambang
Kesehatan menyebebakan penurunan kondisi berlangsung
kesehatan masyarakat sekitar. dalam waktu 12
Deskripsi Rencana Pengelolaan
kegiatan Yang Lingkungan Yang Komponen Pelingkupan
Berpotensi Sudah Direncanakan Lingkungan Batas Waktu
NO Dampak Wilayah Studi
Menimbulkan Sejak Awal Sebagai Terkena Dampak Kajian
Dampak Evaluasi Dampak potensial Penting
Dampak Bagian Dari Rencana Potensial
Hipotetik
Lingkungan Kegiatan
bulan
Tahap Operasi
1. Penerimaan tenaga - berpedoman pada Kesempatan Adanya Penerimaan tenaga kerja diprakirakan Disimpulkan Desa 1 bulan,
kerja Undang-undang No kerja peningkatan akan menyebabkan terjadinya menjadi Malenggang mengingat
13 Tahun 2003 kesempatan peningkatan kesempatan kerja, terutama dampak Kecamatan diharapkan
Tentang kerja bagi masyarakat setempat. Kondisi ini penting Sekayam dan durasi
Ketenagakerjaan terjadi karena perusahaan membutuhkan hipotetik Desa Semongan perekrutan
dalam merekrut tenaga kerja untuk kegiatan proyek, baik Kecamatan tenaga kerja
tenaga kerja pada saat tahap persiapan maupun pada Noyan berlangsung
- menerima tenaga saat tahap operasi. Kesempatan kerja dalam waktu 1
kerja lokal sesuai demikian merupakan suatu hal yang bulan
dengan kualifikasi menggembirakan bagi masyarakat
pendidikan yang ditengah krisis ekonomi dan susahnya
diperlukan untuk mencari kerja. Keadaan ini
merupakan dampak yang positif bagi
masyarakat terkait dengan keberadaan
proyek.
- berpedoman pada Konflik Munculnya Penerimaan tenaga kerja dapat menjadi Disimpulkan Desa 1 bulan,
Undang-undang No sosial Konflik sosial sumber terjadinya konflik sosial di menjadi Malenggang mengingat
13 Tahun 2003 masyarakat, sedangkan yang menjadi dampak Kecamatan diharapkan
Tentang pemicu terjadinya konflik adalah ketika penting Sekayam dan durasi
Ketenagakerjaan kegiatan penerimaan tenaga kerja yang hipotetik Desa Semongan perekrutan
dalam merekrut dilakukan oleh PT. Seko Intilestari tidak Kecamatan tenaga kerja
tenaga kerja melalui mekanisme dan prosedur yang Noyan berlangsung
- menerima tenaga benar (tidak terbuka/tidak transparan dalam waktu 1
kerja lokal sesuai dalam mengumumkan penerimaan tenaga bulan
dengan kualifikasi kerja, baik jumlah, posisi maupun
pendidikan yang kualifikasi yang dibutuhkan), serta tidak
Deskripsi Rencana Pengelolaan
kegiatan Yang Lingkungan Yang Komponen Pelingkupan
Berpotensi Sudah Direncanakan Lingkungan Batas Waktu
NO Dampak Wilayah Studi
Menimbulkan Sejak Awal Sebagai Terkena Dampak Kajian
Dampak Evaluasi Dampak potensial Penting
Dampak Bagian Dari Rencana Potensial
Hipotetik
Lingkungan Kegiatan
diperlukan diutamakannya penduduk setempat untuk
diterima menjadi tenaga kerja di PT. Seko
Intilestari, dengan kata lain PT. Seko
Intilestari lebih banyak/mengutamakan
menerima tenaga kerja dari luar. Selain
itu, konflik juga dapat dipicu oleh
interaksi sosial/hubungan antara
masyarakat setempat dan pendatang yang
tidak harmonis/tidak cocok yang
dikarenaka antara lain: sifat-sifat pribadi
yang berbeda, perbedaan kepentingan,
komunikasi yang buruk, perbedaan
nilai, dan sebagainya.
Bentuk konflik yang dapat terjadi yaitu
persaingan antar anggota masyarakat
setempat, maupun antara masyarakat
setempat dengan pendatang untuk
diterima sebagai tenaga kerja di PT. Seko
Intilestari. Pada tingkat yang lebih tinggi,
akan terjadi ekskalasi menuju pada
puncak konflik ketika aktor/pelaku yang
terlibat dalam konflik semakin banyak
dalam segi jumlah dan adanya sarana
konflik sehingga dapat menciptakan
konflik dalam bentuk kekerasan
(mengakibatkan kerusakan baik material
maupun immaterial).
Ditinjau dari aspek aktor/pelaku, konflik
Deskripsi Rencana Pengelolaan
kegiatan Yang Lingkungan Yang Komponen Pelingkupan
Berpotensi Sudah Direncanakan Lingkungan Batas Waktu
NO Dampak Wilayah Studi
Menimbulkan Sejak Awal Sebagai Terkena Dampak Kajian
Dampak Evaluasi Dampak potensial Penting
Dampak Bagian Dari Rencana Potensial
Hipotetik
Lingkungan Kegiatan
yang terjadi melibatkan masyarakat
setempat yang diterima bekerja dengan
masyarakat setempat yang tidak diterima
bekerja di PT. Seko Intilestari, masyarakat
setempat dengan pendatang (konflik
horizontal); dan melibatkan masyarakat
setempat dengan pihak PT. Seko Intilestari
(konflik vertikal). Kondisi ini akan
berpengaruh pada keberlangsungan
proyek selanjutnya.
- Proses sosial Perubahan pola Kegiatan penerimaan tenaga kerja yang Disimpulkan Desa 1 tahun dengan
perilaku dilakukan oleh perusahaan, ada yang menjadi Malenggang asumsi bahwa
masyarakat berasal dari masyarakat pendatang. Hal ini dampak Kecamatan tidak ada
menyebabkan terjadinya interaksi sosial penting Sekayam dan kegiatan
antar masyarakat setempat dengan hipotetik Desa Semongan penerimaan
masyarakat pendatang dalam waktu yang Kecamatan tenaga kerja
cukup lama (selama tahap konstruksi Noyan lainnya
bahkan selama proyek berlangsung). disekitar lokasi
Pendatang yang berasal dari berbagai proyek
macam latar belakang budaya, sosial,
ekonomi, pendidikan dan sebagainya akan
berinteraksi dengan masyarakat setempat.
Akibat dari interaksi tersebut, kedua belah
pihak akan saling mempengaruhi satu
sama lainnya, sehingga dapat merubah
perilaku, baik terhadap masyarakat
setempat maupun pendatang. Perubahan
perilaku tersebut bisa ke arah yang positif
Deskripsi Rencana Pengelolaan
kegiatan Yang Lingkungan Yang Komponen Pelingkupan
Berpotensi Sudah Direncanakan Lingkungan Batas Waktu
NO Dampak Wilayah Studi
Menimbulkan Sejak Awal Sebagai Terkena Dampak Kajian
Dampak Evaluasi Dampak potensial Penting
Dampak Bagian Dari Rencana Potensial
Hipotetik
Lingkungan Kegiatan
maupun ke arah yang negatif.
Selain itu, kegiatan penerimaan tenaga
kerja, dimana masyarakat setempat yang
bekerja pada proyek akan mendapatkan
gaji/upah. Kondisi ini menimbulkan
dampak turunan berupa perubahan pola
perilaku masyarakat, dimana ada anggota
masyarakat yang berubah perilaku
hidupnya dari hidup yang sederhana
menjadi konsumtif dan cenderung
materialistis, serta melakukan hal-hal
yang negatif.
- Disimpulkan Desa
Sikap dan Munculnya Kegiatan penerimaan tenaga kerja akan menjadi Malenggang 1 bulan dengan
persepsi sikap dan memunculkan dampak sikap dan persepsi dampak Kecamatan asumsi bahwa
masyarakat persepsi masyarakat, baik positif maupun negatif, penting Sekayam dan tidak ada
masyarakat tergantung dari proses penerimaan tenaga hipotetik Desa Semongan kegiatan
(positif/negatif kerja yang terjadi. Kecamatan penerimaan
) Noyan tenaga kerja
lainnya
disekitar lokasi
proyek
2. Pemboran lubang SOP proses Longsor Terjadinya Kegiatan operasional tambang terutama Disimpulkan - -
tembak penambangan longsor pekerjaan pembuatan lubang tembak tidak
diperkirakan akan menimbulkan menjadi
terjadinya longsor karena areal tambang dampak
dilakukan di dalam tanah. Akan tetapi penting
pembuatan lubang tembok tersebut hipotetik
Deskripsi Rencana Pengelolaan
kegiatan Yang Lingkungan Yang Komponen Pelingkupan
Berpotensi Sudah Direncanakan Lingkungan Batas Waktu
NO Dampak Wilayah Studi
Menimbulkan Sejak Awal Sebagai Terkena Dampak Kajian
Dampak Evaluasi Dampak potensial Penting
Dampak Bagian Dari Rencana Potensial
Hipotetik
Lingkungan Kegiatan
dikerjakan sesuai dengan SOP pemboran
lubang tembak dengan memperhatikan
teknis lapangan dan terowongan
mengunakan konstruksi beton sehingga
dapat mengurangi terjadinya longsor dan
dikerjakan oleh tenaga ahli tambang
- Memberikan Pendapatan Peningkatan Kegiatan operasional penambangan Disimpulkan
kesempatan masyarakat pendapatan terutama pekerjaan pembuatan lubang tidak
berusaha kepada masyarakat tembak diprakirakan akan meningkatkan menjadi
masyarakat di pendapatan masyarakat, di mana dampak
sekitar wilayah masyarakat yang diterima bekerja pada penting
studi proyek akan mendapatkan upah/gaji. hipotetik
- memberikan upah Peningkatan pendapatan masyarakat akan
tenaga kerja sesuai berpengaruh pada aktivitas perekonomian,
dengan UMR misalnya daya beli yang cenderung
Kabupaten Sanggau meningkat sehingga ada peluang bagi
masyarakat setempat untuk berusaha
(contoh : membuka warung/toko untuk
kebutuhan masyarakat atau karyawan
proyek). Masyarakat setempat yang
membuka usaha akan mendapatkan
keuntungan dan meningkatkan
pendapatannya. Keadaan ini merupakan
dampak yang positif bagi masyarakat
terkait dengan keberadaan proyek. Namun
juga bisa menjadi dampak yang negatif,
bila bertambahnya pendapatan digunakan
untuk hal-hal yang negatif, seperti
Deskripsi Rencana Pengelolaan
kegiatan Yang Lingkungan Yang Komponen Pelingkupan
Berpotensi Sudah Direncanakan Lingkungan Batas Waktu
NO Dampak Wilayah Studi
Menimbulkan Sejak Awal Sebagai Terkena Dampak Kajian
Dampak Evaluasi Dampak potensial Penting
Dampak Bagian Dari Rencana Potensial
Hipotetik
Lingkungan Kegiatan
berfoya-foya, minum-minuman, hiburan
malam. Namun pada pekerjaan pembuatan
lubang tembak tidak membutuhkan
banyak tenaga kerja.
SOP proses Getaran Timbulnya Kegiatan operasional tambang terutama Disimpulkan - -
penambangan getaran pekerjaan pembuatan lubang tembak tidak
dengan menggunakan bahan peledak menjadi
diperkirakan akan menimbulkan dampak
terjadinya getaran karena areal tambang penting
dilakukan di dalam tanah. Akan tetapi hipotetik
pembuatan lubang tambang jauh dari
pemukiman masyarakat sehingga getaran
tersebut tidak dirasakan oleh masyarakat
sekitar wilayah studi
Melakukan pembuatan Sikap dan Sikap dan Kegiatan pembukaan lubang tembak Disimpulkan Desa 12 bulan,
lubang tembak dengan persepsi persepsi diprakirakan akan memunculkan sikap menjadi Malenggang diasumsikan
memperhatikan masyarakat masyarakat dan persepsi masyarakat yang negatif jika dampak Kecamatan kegiatan
keamanan dan yang negatif kegiatan pembukaan lubang tembak yang penting Sekayam dan pembuatan
kenyamanan penduduk dilakukan oleh perusahaan mengganggu hipotetik Desa Semongan lumbang
sekitar wilayah studi kenyamanan penduduk (misalnya : Kecamatan tembak
kebisingan). Noyan berlangsung
dalam waktu
selama 12 bulan
tampa ada
kegiatan
pembuatan
lubang tembak
lainnya
Deskripsi Rencana Pengelolaan
kegiatan Yang Lingkungan Yang Komponen Pelingkupan
Berpotensi Sudah Direncanakan Lingkungan Batas Waktu
NO Dampak Wilayah Studi
Menimbulkan Sejak Awal Sebagai Terkena Dampak Kajian
Dampak Evaluasi Dampak potensial Penting
Dampak Bagian Dari Rencana Potensial
Hipotetik
Lingkungan Kegiatan
3. Peledakan - peledakan dilakukan Longsor Terjadinya Kegiatan operasional tambang terutama Disimpulkan -
sesuai dengan SOP longsor peledakan diperkirakan akan tidak
proses penambangan menimbulkan terjadinya longsor karena menjadi
- peledakan dilakukan getaran yang dihasilkan dari dinamit dan dampak
oleh juru ledak dan areal tambang dilakukan di dalam tanah. penting
kepala teknik Akan tetapi peledakan tersebut dikerjakan hipotetik
tambang sesuai dengan SOP peledakan dan
dilengkapi dengan izin menggunakan
bahan peledak, selain itu lubang yang
sudah dilakukan peledakan akan dicor
beton sehingga tidak khawatir akan
terjadinya longsor
- peledakan dilakukan Getaran Timbulnya Kegiatan operasional tambang terutama Disimpulkan -
sesuai dengan SOP getaran peledakan diperkirakan akan tidak
proses penambangan menimbulkan terjadinya getaran karena menjadi
- peledakan dilakukan getaran yang dihasilkan dari dinamit dan dampak
oleh juru ledak dan areal tambang dilakukan di dalam tanah. penting
kepala teknik Akan tetapi peledakan tersebut dikerjakan hipotetik
tambang sesuai dengan SOP peledakan dan
dilengkapi dengan izin menggunakan
bahan peledak.
Melakukan peledakan Sikap dan Sikap dan Kegiatan peledakan diprakirakan akan Disimpulkan Desa 12 bulan,
dengan memperhatikan persepsi persepsi memunculkan sikap dan persepsi menjadi Malenggang diasumsikan
keamanan dan masyarakat masyarakat masyarakat yang negatif jika kegiatan dampak Kecamatan kegiatan
kenyamanan penduduk yang negatif peledakan yang dilakukan oleh penting Sekayam dan peledakan
sekitar wilayah studi perusahaan menimbulkan getaran dan hipotetik Desa Semongan berlangsung
mengganggu kenyamanan penduduk Kecamatan dalam waktu
(misalnya : kebisingan). Noyan selama 12 bulan
Deskripsi Rencana Pengelolaan
kegiatan Yang Lingkungan Yang Komponen Pelingkupan
Berpotensi Sudah Direncanakan Lingkungan Batas Waktu
NO Dampak Wilayah Studi
Menimbulkan Sejak Awal Sebagai Terkena Dampak Kajian
Dampak Evaluasi Dampak potensial Penting
Dampak Bagian Dari Rencana Potensial
Hipotetik
Lingkungan Kegiatan
tampa ada
kegiatan
peledakan
lainnya
4. Operasional -Menggunakan Kualitas Penurunan Kegiatan operasional pengangkutan emas Menjadi Di lokasi 12 bulan,
pengangkutan perlengkapan K3 udara kualitas udara dilakukan di dalam terowongan menuju dampak penambangan diasumsikan
bongkahan material -Merawat kendaraan lokasi pengolahan dengan menggunakan penting kegiatan
dan bijih emas pengangkutan lori ke luar terowongan dan kemudian hipotetik pengangkutan
bongkahan material diangkut menggunakan dump truk menuju bongkahan
-menggunakan ke lokasi pengolahan, sehingga dapat material dan
kendaraan yang Laik minimbulkan dampak penurunan kualitas bijih emas
jalan udara yang bersumber dari kendaraan berlangsung
pengangkutan emas menuju ke lokasi dalam waktu
pengolahan PT. Sadaniang Intilestari selama 12 bulan
Mineral tampa ada
kegiatan
pengangkutan
bongkahan
material dan
bijih emas
-Menggunakan Kebisingan Peningkatan Kegiatan operasional pengangkutan emas Menjadi Di lokasi 12 bulan,
perlengkapan K3 kebisingan dilakukan di dalam terowongan menuju dampak penambangan diasumsikan
-Merawat kendaraan lokasi pengolahan dengan menggunakan penting kegiatan
pengangkutan lori ke luar terowongan dan kemudian hipotetik pengangkutan
bongkahan material diangkut menggunakan dump truk menuju bongkahan
-menggunakan ke lokasi pengolahan, sehingga dapat material dan
kendaraan yang Laik minimbulkan dampak peningkatan bijih emas
jalan kebisingan yang bersumber dari berlangsung
Deskripsi Rencana Pengelolaan
kegiatan Yang Lingkungan Yang Komponen Pelingkupan
Berpotensi Sudah Direncanakan Lingkungan Batas Waktu
NO Dampak Wilayah Studi
Menimbulkan Sejak Awal Sebagai Terkena Dampak Kajian
Dampak Evaluasi Dampak potensial Penting
Dampak Bagian Dari Rencana Potensial
Hipotetik
Lingkungan Kegiatan
-tidak memainkan kendaraan pengangkutan emas menuju ke dalam waktu
klakson kendaraan lokasi pengolahan PT. Sadaniang selama 12 bulan
pada saat beroperasi Intilestari Mineral tampa ada
kegiatan
pengangkutan
bongkahan
material dan
bijih emas
Memberikan Peluang Peningkatan Kegiatan operasional penambangan Disimpulkan Pemukiman 12 bulan,
kesempatan berusaha berusaha peluang diprakirakan akan ada penerimaan tenaga menjadi penduduk yang diasumsikan
kepada masyarakat di berusaha kerja baru akan menyebabkan dampak berada di dekat tidak ada
sekitar wilayah studi bertambahnya jumlah penduduk, sehingga penting lokasi kegiatan
menimbulkan terjadinya peluang hipotetik pertambangan pertambangan
berusaha, terutama bagi masyarakat emas emas oleh
setempat. Misalnya : membuka perusahaan lain
warung/toko yang memenuhi kebutuhan
para pekerja, menyediakan jasa
angkutan/ojek untuk kegiatan proyek, dan
aktivitas ekonomi lainnya. Kesempatan
masyarakat setempat untuk berusaha akan
terus berlangsung sampai pelaksanaan
tahap operasi. Keadaan ini merupakan
dampak yang positif bagi masyarakat
terkait dengan keberadaan proyek.
- Memberikan Pendapatan Peningkatan Kegiatan operasional penambangan yaitu Disimpulkan Tenaga kerja 12 bulan,
kesempatan masyarakat pendapatan adanya Penerimaan tenaga kerja baru menjadi tambang dan diasumsikan
berusaha kepada masyarakat diprakirakan akan meningkatkan dampak Pemukiman tidak ada
masyarakat di pendapatan masyarakat, di mana penting penduduk yang kegiatan
Deskripsi Rencana Pengelolaan
kegiatan Yang Lingkungan Yang Komponen Pelingkupan
Berpotensi Sudah Direncanakan Lingkungan Batas Waktu
NO Dampak Wilayah Studi
Menimbulkan Sejak Awal Sebagai Terkena Dampak Kajian
Dampak Evaluasi Dampak potensial Penting
Dampak Bagian Dari Rencana Potensial
Hipotetik
Lingkungan Kegiatan
sekitar wilayah masyarakat yang diterima bekerja pada hipotetik berada di dekat pertambangan
studi proyek akan mendapatkan upah/gaji. lokasi emas oleh
- memberikan upah Peningkatan pendapatan masyarakat akan pertambangan perusahaan lain
tenaga kerja sesuai berpengaruh pada aktivitas perekonomian, emas
dengan UMR misalnya daya beli yang cenderung
Kabupaten Sanggau meningkat sehingga ada peluang bagi
masyarakat setempat untuk berusaha
(contoh : membuka warung/toko untuk
kebutuhan masyarakat atau karyawan
proyek). Masyarakat setempat yang
membuka usaha akan mendapatkan
keuntungan dan meningkatkan
pendapatannya. Keadaan ini merupakan
dampak yang positif bagi masyarakat
terkait dengan keberadaan proyek. Namun
juga bisa menjadi dampak yang negatif,
bila bertambahnya pendapatan digunakan
untuk hal-hal yang negatif, seperti
berfoya-foya, minum-minuman, hiburan
malam.
-Menggunakan Kesehatan Penurunan Kegiatan pengangkutan emas akan Menjadi Di lokasi 12 bulan,
perlengkapan K3 masyarakat kesehatan menimbulkan debu dan emisi gas buang dampak penambangan diasumsikan
-Merawat kendaraan masyarakat serta menghasilkan kebisingan yang penting kegiatan
pengangkutan menyebabkan menurunnya kualitas udara hipotetik pengangkutan
bongkahan material ambient dan meningkatkan tingkat bongkahan
-menggunakan kebisingan. Menurunnya kualitas udara material dan
kendaraan yang Laik ambient dan meningkatnya tingkat bijih emas
jalan kebisingan dapat menyebabkan timbulnya berlangsung
Deskripsi Rencana Pengelolaan
kegiatan Yang Lingkungan Yang Komponen Pelingkupan
Berpotensi Sudah Direncanakan Lingkungan Batas Waktu
NO Dampak Wilayah Studi
Menimbulkan Sejak Awal Sebagai Terkena Dampak Kajian
Dampak Evaluasi Dampak potensial Penting
Dampak Bagian Dari Rencana Potensial
Hipotetik
Lingkungan Kegiatan
-menyiram tanah pada ketidaknyamanan lingkungan masyarakat. dalam waktu
saat cuaca panas agar Kondisi ini dapat menimbulkan sikap dan selama 12 bulan
debu tidak persepsi masyarakat yang negatif terhadap tampa ada
berterbangan proyek. kegiatan
pengangkutan
bongkahan
material dan
bijih emas
7. Pengolahan Limbah Melakukan Kualitas air Penurunan Kegiatan pengolahan limbah yang Disimpulkan Lokasi yang Batas kajian
pengelolaan kaulitas air permukaan kualitas air berlangsung dalam waktu yang cukup menjadi akan dilakukan penurunan
permukaan yang permukaan lama terutama untuk endapan (slurry) dampak untuk kualitas air
mengacu pada selama kegiatan operasional berlangsung penting operasional permukaan
Peraturan Pemerintah sangat perlu perhatian yang serius karena hipotetik tambang diprakirakan 3
Republik Indonesia dikhawatirkan akan mengalir ke sungai. terutama bulan dengan
Nomor 82 Tahun 2001 pengolahan asumsi adanya
tentang Pengelolaan limbah dari pembuatan
Kualitas Air dan kegiatan kolam-kolam
Pengendalian pertambangan IPAL dan
Pencemaran Air; kolam
(Lembaran Negara pengendapan
Republik Indonesia untuk
Tahun 2001 Nomor menampung
153, Tambahan material dan air
Lembaran Negara buangan dari
Republik Indonesia proses
Nomor 4161) operasional
tambang
Deskripsi Rencana Pengelolaan
kegiatan Yang Lingkungan Yang Komponen Pelingkupan
Berpotensi Sudah Direncanakan Lingkungan Batas Waktu
NO Dampak Wilayah Studi
Menimbulkan Sejak Awal Sebagai Terkena Dampak Kajian
Dampak Evaluasi Dampak potensial Penting
Dampak Bagian Dari Rencana Potensial
Hipotetik
Lingkungan Kegiatan
Peraturan Pemerintah Keanekaraga Penurunan Kegiatan pengolahan limbah yang Disimpulkan Lokasi yang Batas kajian
Republik Indonesia man jenis keanekaragam berdampak pada penurunan kualitas air menjadi akan dilakukan penurunan
Nomor 60 Tahun 2007 biota air an jenis biota permukaan/sungai maka akan menjadi dampak untuk keanekaragama
tentang Konservasi air dampak turunan terhadap biota air. penting operasional n jenis biota air
Sumber Daya Ikan. hipotetik tambang merupakan
(Lembaran Negara terutama dampak turunan
Republik Indonesia pengolahan dari penurunan
Tahun 2007 Nomor limbah dari kualitas air
134 dan Tambahan kegiatan permukaan
Lembaran Negara pertambangan diprakirakan 3
Republik Indonesia bulan dengan
Nomor 4779) asumsi adanya
pembuatan
kolam-kolam
IPAL dan
kolam
pengendapan
untuk
menampung
material dan air
buangan dari
proses
operasional
tambang
Melakukan pengolahan Kesehatan Penurunan Kegiatan pengolahan limbah yang Disimpulkan Lokasi yang Batas waktu
limbah dengan baik masyarakat kesehatan berdampak pada kesehatan lingkungan menjadi akan dilakukan kajian adanya
dan benar masyarakat yaitu tidak ada penanganan yang optimal dampak untuk Penurunan
terutama pembuangan limbah cair dan penting operasional kesehatan
Deskripsi Rencana Pengelolaan
kegiatan Yang Lingkungan Yang Komponen Pelingkupan
Berpotensi Sudah Direncanakan Lingkungan Batas Waktu
NO Dampak Wilayah Studi
Menimbulkan Sejak Awal Sebagai Terkena Dampak Kajian
Dampak Evaluasi Dampak potensial Penting
Dampak Bagian Dari Rencana Potensial
Hipotetik
Lingkungan Kegiatan
padat. hipotetik tambang masyarakat
terutama adalah 3 bulan
pengolahan dengan asumsi
limbah dari setelah 3 bulan
kegiatan Penurunan
pertambangan kesehatan
masyarakat
dapat
diprakirakan
dan
dikendalikan
melalui upaya
pengelolaan
yang akan
dilakukan.

Tahap Pasca Operasi


1. Pelaksanaan Melakukan reklamasi Kesuburan Peningkatan Peningkatan keanekaragaman jenis flora Disimpulkan - -
Program Pasca di lahan exs tambang tanah kesuburan akan secara berangsung-angsur akan tidak
Tambang dengan menanam tanah berdampak lanjut pada peningkatan menjadi
pohon kesuburan tanah di lokasi bekas dampak
tambang. Namun, dampak ini dapat penting
terjadi memerlukan waktu yang relatif hipotetik
lama
Melakukan reklamasi Sikap dan Sikap dan Reklamasi lahan bekas tambang Disimpulkan Lokasi yang Batas waktu
setelah kegiatan persepsi persepsi diprakirakan akan menimbulkan sikap menjadi akan dilakukan kajian sikap dan
pertambangan selesai masyarakat masyarakat dan persepsi masyarakat yang positif. dampak untuk kegiatan persepsi
Deskripsi Rencana Pengelolaan
kegiatan Yang Lingkungan Yang Komponen Pelingkupan
Berpotensi Sudah Direncanakan Lingkungan Batas Waktu
NO Dampak Wilayah Studi
Menimbulkan Sejak Awal Sebagai Terkena Dampak Kajian
Dampak Evaluasi Dampak potensial Penting
Dampak Bagian Dari Rencana Potensial
Hipotetik
Lingkungan Kegiatan
negative dan penting reklamasi dan masyarakat
positif hipotetik revegtasi diprakirakan 2
bulan karena
sudah adanya
upaya
reklamasi dan
revegetasi lahan
bekas tambang
yang dilakukan
oleh pihak
perusahaan
sehingga akan
memunculkan
sikap dan
persepsi yang
positif dari
masyarakat
Melakukan reklamasi Pola Perubahan pola Kegiatan Reklamasi Tambang dan Menjadi Lokasi yang 6 bulan,
setelah kegiatan penyakit penyakit Kegiatan Pasca Tambang dapat dampak akan dilakukan diasumsikan
pertambangan selesai berpotensi menurunkan kesehatan penting untuk kegiatan tidak ada
masyarakat setempat. Hal ini disebabkan hipotetik reklamasi dan kegiatan
jika terdapatnya genangan air pada area revegtasi reklamasi dan
cekungan dan dapat menjadi tempat revegtasi oleh
tumbuh kembangnya vektor penyakit perusahaan lain
(terutama penyakit malaria)
2. Demobilisasi Menggunakan Kualitas Penurunan Kegiatan Demobilisasi peralatan Disimpulkan Sepanjang jalan Batas waktu
Peralatan Tambang kendaraan yang Laik udara kualitas udara tambang diprakiran akan berdampak menjadi dari kajian
jalan ambien pada penurunan kualitas udara ambien, dampak demobilisasi penurunan
Deskripsi Rencana Pengelolaan
kegiatan Yang Lingkungan Yang Komponen Pelingkupan
Berpotensi Sudah Direncanakan Lingkungan Batas Waktu
NO Dampak Wilayah Studi
Menimbulkan Sejak Awal Sebagai Terkena Dampak Kajian
Dampak Evaluasi Dampak potensial Penting
Dampak Bagian Dari Rencana Potensial
Hipotetik
Lingkungan Kegiatan
di mana Demobilisasi alat tambang yang penting kendaraan yang kualitas udara
melewati jalan tanah menyebabkan hipotetik berdekatan karena adanya
banyak debu yang berterbangan dan dengan demobilisasi
mengeluarkan emisi gas buang. pemukiman peralatan
Mobilisasi terjadi secara kontinyu pada masyarakat diperkirakan
tahap persiapan sehingga akan berlangsung 1
mengganggu kenyamanan dan kesehatan bulan dengan
masyarakat. Kondisi ini akan asumsi tidak
menimbulkan sikap dan persepsi ada kegiatan
masyarakat yang negatif terhadap demobilisasi
kegiatan ini. peralatan
proyek yang
lain dalam batas
wilayah studi
yang akan
menurunkan
kualitas udara
- menggunakan Kebisingan Peningkatan Kegiatan demobilisasi peralatan tambang Disimpulkan Sepanjang jalan Batas waktu
kendaraan yang Laik kebisingan untuk kegiatan persiapan yang melalui menjadi dari kajian
jalan pemukiman akan menimbulkan dampak demobilisasi peningkatan
- tidak memainkan gas kebisingan. Kebisingan yang penting kendaraan yang kebisingan
dengan kuat apabila ditimbulkan dari alat berat atau hipotetik berdekatan karena adanya
melewati kendaraan pembawa material yang dengan demobilisasi
pemukiman secara kontinyu melalui pemukiman pemukiman peralatan
penduduk akan mengganggu kenyamanan masyarakat diperkirakan
penduduk yang selama ini tingkat berlangsung 1
kebisingan tidak terlalu mengganggu. bulan dengan
Kondisi ini akan menimbulkan sikap dan asumsi tidak
Deskripsi Rencana Pengelolaan
kegiatan Yang Lingkungan Yang Komponen Pelingkupan
Berpotensi Sudah Direncanakan Lingkungan Batas Waktu
NO Dampak Wilayah Studi
Menimbulkan Sejak Awal Sebagai Terkena Dampak Kajian
Dampak Evaluasi Dampak potensial Penting
Dampak Bagian Dari Rencana Potensial
Hipotetik
Lingkungan Kegiatan
persepsi masyarakat yang negatif ada kegiatan
terhadap kegiatan ini. demobilisasi
peralatan
proyek yang
lain dalam batas
wilayah studi
yang akan
meningkatkan
kebisingan.
- menggunakan Kesehatan Penurunan Kegiatan demobilisasi peralatan tambang Disimpulkan Sepanjang jalan Batas waktu
kendaraan yang Laik masyarakat kesehatan menimbulkan debu dan emisi gas buang menjadi dari kajian adanya
jalan masyarakat yang menyebabkan menurunnya kualitas dampak demobilisasi Penurunan
- tidak memainkan gas udara ambien. Menurunnya kualitas penting kendaraan yang kesehatan
dengan kuat apabila udara ambien dapat menyebabkan hipotetik berdekatan masyarakat
melewati timbulnya ketidaknyamanan lingkungan, dengan adalah 2 bulan
pemukiman lingkungan akan menjadi kotor. Kondisi pemukiman dengan asumsi
penduduk ini dapat menimbulkan sikap dan masyarakat setelah 2 bulan
persepsi masyarakat yang negatif Penurunan
terhadap proyek. kesehatan
masyarakat
dapat
diprakirakan
dan
dikendalikan
melalui upaya
pengelolaan
yang akan
dilakukan.
Deskripsi Rencana Pengelolaan
kegiatan Yang Lingkungan Yang Komponen Pelingkupan
Berpotensi Sudah Direncanakan Lingkungan Batas Waktu
NO Dampak Wilayah Studi
Menimbulkan Sejak Awal Sebagai Terkena Dampak Kajian
Dampak Evaluasi Dampak potensial Penting
Dampak Bagian Dari Rencana Potensial
Hipotetik
Lingkungan Kegiatan
3. Pemutusan Memberi informasi Hilangnya Penurunan Pemutusan hubungan kerja diprakirakan Disimpulkan Desa Batas waktu
Hubungan kerja kepada tenaga kerja mata kesempatan akan menyebabkan terjadinya penurunan menjadi Malenggang kajian
bahwa kegiatan akan pencaharian kerja kesempatan kerja, terutama bagi dampak Kecamatan terjadinya
berakhir masyarakat masyarakat setempat. Kondisi ini terjadi penting Sekayam dan penurunan
di lokasi karena perusahaan sudah tidak hipotetik Desa Semongan kesempatan
studi membutuhkan tenaga kerja untuk Kecamatan kerja akibat
kegiatan proyek. Keadaan ini merupakan Noyan kegiatan
dampak yang negatif bagi masyarakat pelepasan
terkait dengan keberadaan proyek. tenaga kerja
diperkirakan
sekitar 6 bulan,
hal ini
didasarkan atas
hilangnya mata
pencaharian
masyarakat
yang bekerja
pada proyek
pertambangan.
Memberi informasi Pendapatan Penurunan Kegiatan pemutusan hubungan kerja, Disimpulkan Desa Batas waktu
kepada tenaga kerja masyarakat pendapatan dimana masyarakat setempat yang menjadi Malenggang kajian
bahwa kegiatan akan masyarakat bekerja pada proyek akan berhenti dampak Kecamatan terjadinya
berakhir bekerja dan tidak mendapatkan upah/gaji penting Sekayam dan penurunan
lagi, sehingga dapat menurunkan hipotetik Desa Semongan pendapatan
pendapatan masyarakat. Selain itu Kecamatan masyarakat
pendapatan masyarakat yang berusaha Noyan akibat kegiatan
juga akan berubah karena kegiatan pelepasan
proyek sudah berhenti. tenaga kerja
Deskripsi Rencana Pengelolaan
kegiatan Yang Lingkungan Yang Komponen Pelingkupan
Berpotensi Sudah Direncanakan Lingkungan Batas Waktu
NO Dampak Wilayah Studi
Menimbulkan Sejak Awal Sebagai Terkena Dampak Kajian
Dampak Evaluasi Dampak potensial Penting
Dampak Bagian Dari Rencana Potensial
Hipotetik
Lingkungan Kegiatan
diperkirakan
sekitar 6 bulan,
hal ini
didasarkan atas
hilangnya mata
pencaharian
masyarakat
yang bekerja
pada proyek
pertambangan.
Memberi informasi Sikap dan Sikap dan Pemutusan hubungan kerja, diprakirakan Disimpulkan Desa Batas waktu
kepada tenaga kerja persepsi persepsi akan memunculkan sikap dan persepsi menjadi Malenggang kajian
bahwa kegiatan akan masyarakat masyarakat masyarakat yang positif jika perusahaan dampak Kecamatan terjadinya sikap
berakhir yang negatif secara terbuka mengumumkan penting Sekayam dan dan persepsi
pemutusan hubungan kerja. Sebaliknya hipotetik Desa Semongan masyarakat
akan memunculkan sikap dan persepsi Kecamatan akibat kegiatan
masyarakat yang negatif jika perusahaan Noyan pelepasan
tidak secara terbuka mengumumkan tenaga kerja
pemutusan hubungan kerja. diperkirakan
sekitar 6 bulan,
hal ini
didasarkan atas
hilangnya mata
pencaharian
masyarakat
yang bekerja
pada proyek
pertambangan,
Deskripsi Rencana Pengelolaan
kegiatan Yang Lingkungan Yang Komponen Pelingkupan
Berpotensi Sudah Direncanakan Lingkungan Batas Waktu
NO Dampak Wilayah Studi
Menimbulkan Sejak Awal Sebagai Terkena Dampak Kajian
Dampak Evaluasi Dampak potensial Penting
Dampak Bagian Dari Rencana Potensial
Hipotetik
Lingkungan Kegiatan
di khawatirkan
akan muncul
persepsi
negatif.

Anda mungkin juga menyukai