Bab 5 Fix KP
Bab 5 Fix KP
Tabel 5.3 Matriks Identifikasi Dampak Potensial Kegiatan Pertambangan Emas PT. Seko
Intilestari
Pra
Konstruksi Operasi Pasca Operasi
konstruksi
Pembuatan Jalan AngkutPembukaan Lahan &
tambangDemobilisasi peralatan
Pengolahan Limbah
Penyelesaian lahan
Sosialisasi Proyek
N Komponen
Peledakan
o Kegiatan
tambangDemobilisasi peralatan
Pengolahan Limbah
Penyelesaian lahan
Sosialisasi Proyek
N Komponen
Peledakan
o Kegiatan
Tabel 5.2 Hasil pengukuran kualitas udara di dua titik sampel rencana kegiatan
pertambangan emas PT. Seko Intilestari
Sumber : Hasil Analisa Laboratorium Sucofindo Provinsi Kalimantan Barat, 2016
Berdasarkan hasil pengukuran kualitas udara dapat dilihat rona awal pada
Tabel 5.2, bahwa kadar Karbon Monoksida (CO) pada titik U1 yaitu 20,10
g/Nm3 dan pada titik U2 yaitu 19,10 g/Nm3, kadar Nitrogen Oksida (NOx) pada
titik U1 yaitu 16,40 g/Nm3 dan pada titik U2 yaitu 18,44 g/Nm3. Maka
berdasarkan parameter kualitas udara yang diamati pada kedua titik sampel
tersebut, kadar
Parameter Satuan Hasil Uji Standar Kualitas Peralatan
Waktu Baku
U1 U2
Ukur Mutu
Kecepatan Angin m/s 2.08 0.96 - - Anemometer
Tekanan Udara mmHg 1001.40 1001.40 - -
Kelembaban % 52.40 51.70 - -
Suhu C 32.80 36.90 - - Termometer
Sulfur Dioksida
g/Nm3 9.40 10.20 1 jam 900 Spectrophotometer
(SO2)
Karbon Monoksida
g/Nm3 20.10 19.10 1 jam 30.000 NDIR Analyzer
(CO)
Nitrogen Oksida
g/Nm3 16.40 18.44 1 jam 400 Spectrophotometer
(NOx)
Ozon (O3) g/Nm3 1.20 1.10 1 jam 235 Spectrophotometer
Gas
Hidrokarbon g/Nm3 0.40 0.27 3 jam 160
Chromatography
Partikel Debu (TSP) g/Nm3 34.70 41.40 24 jam 230 Hi - Vol
3
Timbal (Pb) g/Nm < 0.010 < 0.010 24 jam 2 Hi Vol & AAS
Partikel <10 unit PM
g/Nm3 24.40 29.40 24 jam 150 Hi - Vol
10
Partikel <2.5 unit 2.5 g/Nm3 10.27 11.97 24 jam 65 Hi - Vol
kualitas udara rona awal dibawah baku mutu yang telah ditentukan dan
secara umum masih berada dibawah baku mutu menurut PP RI No. 41 tahun
1999.
Dengan adanya kegiatan pengangkutan bijih emas, mobilisasi,
pembangunan sarana prasarana dan pembukaan lahan dalam rencana
pembangunan pertambangan emas PT. Seko Intilestari ini diperkirakan akan
menimbulkan penurunan kualitas udara. Hal ini terjadi sebagai akibat truk yang
beroperasi untuk mobilisasi peralatan dan pengangkutan bijih emas. Perkiraan
peningkatan pencemar udara pada kegiatan pengangkutan material dan bijih emas
dapat dilihat pada dibawah yang dihitung berdasarkan persamaan Midwest
Research Institute (MRI, 1979) :
E = (Vol x faktor polutan) x Faktor kecepatan
Dimana :
E = Peningkatan polutan
Vol = Volume kendaraan
Faktor polutan = Tabel dari ISEM (Lampiran)
Faktor kecepatan = Kecepatan kendaraan
Faktor polutan untuk menghitung perakiraan pencemar udara pada
kegiatan pengangkutan material dan bijih emas ditentukan dengan jarak. Pada
hasil survey lapangan, jarak terdekat jalan yang digunakan sebagai jalur
pengangkutan terhadap permukiman penduduk sekitar yaitu 25 meter. Maka dari
itu faktor polutan yang sesuai jarak 25 meter dapat dilihat pada Tabel 5.3 berikut :
Tabel 5.5 Jenis dan Jumlah Kendaraan Pengangkutan Material dan Bijih Emas
PT. Seko Intilestari
No Jenis peralatan Kapasitas Unit Kegunaan Keteranga
n
Alat pengupas tanah
1 Bulldozer D7G 80 LCM/jam 2 Sewa
penutup
2 Loader 120 LCM/jam 1 Alat muat Beli
Excavator PC
3 200 LCM/jam 2 Alat muat Beli
1000
4 Wheel Loader 200 LCM/jam 1 Alat muat Beli
5 Dump Truck 8 ton 5 Alat angkut Beli
Rock Drill, Atlas Alat bor untuk
6 - 1 Beli
Copco peledakan
Rock Drill, Alat bor untuk
7 - 1 Beli
Ingersoll Rand peledakan
8 Portable Crusher 1000 ton/jam 3 Alat peremuk Beli
9 Second Crusher 750 ton/jam 2 Alat peremuk Beli
10 Portable Crusher 300 ton/jam 2 Alat saringan Beli
11 Water Tank Truck 5000 liter 1 Truck air Beli
12 Mixing Truck 10 ton 1 Truck ANFO Beli
Fuel & Service
13 5000 liter 1 Truck BBM Beli
Truck
Kendaraan
14 - 2 Alat transportasi Beli
Operasional
Sumber : Dokumen Studi Kelayakan PT. Seko Intilestari
Dari data dan persamaan diatas, didapatlah perhitungan peningkatan pencemar udara pada kegiatan pengangkutan material
dan bijih emas pada Tabel 5.6 berikut :
Tabel 5.6 Perkiraan Peningkatan Pencemar Udara Pada Kegiatan Pengangkutan material dan Biji Emas
Tabel 5.7 Perkiraan Peningkatan Udara Pada Kegiatan Pengangkutan Material dan Bijih Emas
Tingkat Pencemaran
No. Parameter Satuan Udara di Lokasi Baku mutu
U1 U2
1 CO gr/m 22.85 17.95 30.000
2 NOx gr/m 24.11 26.15 400
Sumber : Hasil Perhitungan 2016
Berdasarkan hasil analisa perhitungan perakiraan peningkatan udara diatas,
maka dapat disimpulkan bahwa konsentrasi pencemar yang diakibatkan oleh
Kegiatan Pengangkutan Material dan Bijih Emas secara umum masih berada
dibawah baku mutu menurut PP RI No. 41 tahun 1999 yaitu konsentrasi CO pada
titik U1 22.85 gr/m dan titik U2 17.95 gr/m masih dibawah baku mutu yaitu
30000. Sedangkan konsentrasi NOx pada U1 24.11 gr/m dan titik U2 26.15
gr/m masih dibawah baku mutu yaitu 400.
5.5. Kebisingan
Lokasi titik pengambilan sampel kebisingan berjumlah 2 (dua) titik dan
memiliki letak yang sama dengan titik pengambilan sampel kualitas udara yaitu di
Kecamatan Noyan, Kabupaten Sanggau. Adapun baku mutu kebisingan menurut
KEPMEN LH No. 48/MENLH/11/1996 dan hasil pengukuran kebisingan pada
kedua titik dapat dilihat pada Tabel 5.8 dan Tabel 5.9 berikut :
dimana :
Lw = tingkat kebisingan akibat adanya kegiatan pada lokasi terhadap titik sampel
Tabel 5.10 Jumlah Alat yang digunakan saat pengangkutan material dan bijih
emas
Tingkat Jumlah
Jenis Kendaraan
Kebisingan (dB) Kendaraan
Dump Truck 88 5
Pick Up 86 2
Sumber : Data Studi Kelayakan PT. Seko Intilestari, 2016
Berdasarkan data dan persamaan diatas, dimana untuk jarak sumber yang telah
ditentukan yaitu untuk titik U1 yaitu 1000 m dan titik U2 yaitu 500 m, didapatlah
perhitungan prakiraan peningkatan kebisingan akibat kegiatan pengangkutan
material dan bijih emas, dapat dilihat pada Tabel 5.11 berikut :
Dari data dan peta diatas, kemudian di input kedalam program software Meti-lis
versi 2.03 sesuai dengan proses data yaitu Objective Substance, Input Operation
Pattern, Input Data Meteorologi, Input Map, Input Lokasi dan Laju Emisi, Input
Data Receptor, dan Input Calculation Case yang dapat dilihat pada Gambar 5.14
berikut :
Setelah data di input kedalam program software Meti-lis versi 2.03 sesuai
dengan proses data, maka hasil isopleth yang keluar berubah peta dengan sebaran
polutan masing masing dari zat emisi CO (Karbon Monoksida) dan NOx
(Nitrogen Oksida) yang dapat dilihat pada Gambar 5.15 dan Gambar 5.16
sebagai berikut :
Gambar 5.15 Isopleth