Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN

Tanggal Pengkajian : 8 November 2016


Jam : 12.30 WITA

I. DATA DEMOGRAFI
1. Biodata
Nama : Tn. S
Usia/Tanggal Lahir : 37 Tahun/ 10 04 1970
Jenis Kelamin : Laki laki
Alamat : Anjir, Kalimantan Tengah
Suku/Bangsa : Banjar/Indonesia
Status Pernikahan : Menikah
Agama/Keyakinan : Islam
Pekerjaan/Sumber Penghasilan : Swasta
Diagnosa Medik : OD Endophtalmitis
No. Medical Record : 1 2 2 92 xx
Tanggal Masuk : 29 Oktober 2016
2. Penanggung Jawab
Nama : Ny. A
Usia : 32 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan/Sumber Penghasilan : Swasta
Hubungan Dengan Klien : Isteri

II. KELUHAN UTAMA


Pasien mengatakan nyeri post op eviserasi pada bagian mata sebelah kanan

III. RIWAYAT KESEHATAN


1. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien mengatakan sebelum masuk rumah sakit, klien mengeluh penurunan penglihatan sejak
1 bulan yang lalu, pada mata sebelah kanan terasa panas, gatal dan nyeri, perlahan lahan.
Untuk ,mengurangi nyeri tersebut, pasien di bantu oleh isterinya mengompres dengan air
hangat. Tetapi nyeri hanya hilang sesaat saja kemudian timbul lagi. Pandangan mata sebelah
kanan menjadi kabur dan pada saat klien kontrol ke poli mata 29 Oktober 2016, pasien di
anjurkan untuk rawat inap dan operasi pada hari senin tanggal 7 November 2016, operasi yang
dilakukan adalah operasi eviserasi.
Nyeri pada saat di kaji
P = luka post op eviserasi (disebabkan oleh operasi)
Q = keluhan dirasakan nyeri berat, terasa seperti tertusuk - tusuk
R = di daerah sekitar mata kanan menjalar ke mata sebelah kiri
S = skala 3 (berat)
T = hilang timbul
2. Riwayat Kesehatan Lalu
Klien mengatakan pernah sakit dan dibawa kerumah sakit, serta rawat inap, karena DBD
Klien tidak ada riwayat kecelakaan
Klien ada riwayat alergi terhadap makanan ,minuman dan obat-obatan.

3. Riwayat Kesehatan Keluarga


Pada keluarga tidak ada yang menderita seperti klien, tidak ada riwayat HT(-), DM(-), TB
paru(-).
GENOGRAM
= Laki - laki = Meninggal

= Perempuan = Tinggal serumah


= Klien/pasien
IV. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
a) Pola Konsep Diri
1) Ideal diri : Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan berkumpul dengan
keluarganya.
2) Identitas diri : Klien adalah seorang ibu rumah tangga
3) Harga diri : Klien merasa pasrah dengan penyakit yang dideritanya
4) Gambaran diri : Klien mengatakan penyakit yang dideritanya ialah cobaan dari
Tuhan Yang Maha Esa
b) Pola koping (tanggapan klien tentang penyakitnya)
Klien nampak lemas ,gelisah dan pasrah dengan penyakitnya
c) Pola kognitif
Daya pikir dan daya ingat klien baik, klien memahami penyakitnya
d) Pola interaksi
Selama interaksi klien menunjukkan sikap kooperatif dan perilaku bersahabat baik dengan
perawat.
V. RIWAYAT SPIRITUAL
Sebelum dirawat dirumah sakit klien jarang melakukan sholat lima waktu, dan selama di RS
klien tidak pernah melaksanakan sholat dikarenakan alasan nyeri yang dirasakan

VI. PEMERIKSAAN FISIK


1. Keadaan Umum Klien
a) Klien nampak lemah
b) Ekspresi wajah nampak cemas
c) Tanda distres : klien nampak gelisah dan cemas dengan penyakitnya
d) TB : 165 cm
e) Bb : 60 Kg
2. Tanda-Tanda Vital
TTV :
a) TD : 130/90 mmHg
b) N : 82 x/mnt
c) R: 28x/mnt
d) T: 37 0C
3. Sistem Pernafasan
1) Hidung
a) Inspeksi
Posisi hidung simetris kiri dan kanan
Tidak ada pernapasan cuping hidung
Tidak ada polip ,secret dan radang
Keadaan septum tidak bengkok
b) Palpasi :
Tidak ada nyeri tekan pada sinus maxillaris ,sinus frontalis ,dan
sinus eithmoidalis.
2) Leher
a) Inspeksi :
Tidak ada pembesaran pada kelenjar tiroid.
b) Palpasi
Tidak ada nyeri tekan dan massa.
3) Dada/Thoraks
a) Inspeksi
Bentuk dada normal chest
Pengembangan dada mengikuti gerak napas ,tidak ada retraksi
dinding dada
b) Palpasi
Tidak ada nyeri tekan
Ekspansi dada simetris kiri dan kanan
c) Auskultasi
Tidak ada bunyi napas tambahan

4. Sistem Pencernaan
1) Mulut
a) Inspeksi
Keadaan gigi bersih ,tidak ada caries dentis ,tidak memakai gigi palsu
Gusi berwarna merah muda dan tidak ada radang
Ludah bersih
Tidak mengunakan gigi palsu
Tidak ada kesulitan mengunyah
Tidak ada stomatitis
2) Abdomen
Inspeksi
Perut nampak datar , tedapat luka bekas operasi caesar
Pergerakan perut mengikuti pergerakan napas
Warna kulit sama dengan sekitarnya
Palpasi
Tidak ada nyeri tekan

5. Sistem Indera
1) Mata
a) Inspeksi
Kelopak mata pada mata sebelah kanan tidak menutup sempurna
Palpebra oedem
Bola mata sudah tidak ada
Tidak menggunakan alat bantu seperti kaca mata
Keadaan bulu mata tumbuh merata
Terdapat kassa yang ditempelkan pada mata sebelah kanan bekas luka operasi
Hasil VOD = 1/~ dan VOS = 1/60
b) Palpasi
Ada nyeri tekan pada mata
Teraba benjolan pada palpebra

2) Telinga
a) Inspeksi
Posisi telinga simetris kiri dan kanan
Tidak ada serumen ,tidak ada pus
Tidak menggunakan alat bantu pendengaran
Pendengaran cukup baik
b) Palpasi
Tidak ada nyeri tekan
3) Hidung
a) Inspeksi
Tidak terdapat pernapasan cuping hidung
Tidak ada sekret ,polip ,dan radang .
Keadaan septum tidak bengkok

6. Sistem Muskuloskeletal
1) Kaki dan tangan
a) Inspeksi
Terdapat bintik merah yang banyak pada ekstremitas atas dan
bawah
Tidak ada oedema
Klien mampu berjalan walaupun lemah
Tidak ada nyeri tekan
2) Skala otot

5555 5555
5555 5555
7. Sistem Integumen
Rambut : Distribusi rambut merata ,warna rambut nitam ,rambut bersih
Kulit : Warna kulit sawo matang turgor kulit baik.
Kuku : Kuku panjang, serta nampak kotor dan berwarna merah muda.
Suhu badan normal

8. Sistem Endokrin
Tidak nampak pembesaran kelenjar tiroid

9. Sistem Perkemihan
Tidak ada riwayat nocturia ,disturia ,kencing batu.
Tidak terdapat eskresi urine berlebihan
Tidak ada riwayat air urine dikelilingi semut

10. Sistem Reproduksi


Klien tidak bersedia dikaji dan menurutnya tidak ada kelainan pada sistem r
reproduksinya

11. Sistem Imun


Tidak ada riwayat alergi pada makanan / minuman obat obatan,debu dan bulu binatang

12. Sistem Syaraf


1) Ektremitas atas
a) Motorik : mampu menggerakkan tangan sesuai perintah
b) Sensorik :
Rangsangan raba : dapat membedakan halus dan kasar
Rangsangan suhu : dapat membedakan panas dan dingin
Rangsangan nyeri : terasa saat di cubit
c) Refleks
Biceps +/+ (lengan bawah fleksi)
Trisep +/+ (lengan atas saat ditekuk)
2) Ekstremitas bawah
a) Motorik : Menggerakkan kakinya dan mampu berjalan sendiri
b) Sensorik rangsangan raba ;
Dapat membedakan kasar dan halus
Rangsangan suhu : dapat membedakan panas dan dingin
Rangsangan nyeri : terasa saat di cubit
Refleks :-Patella +/+ (apabila di ketuk akan memberikan rangsangan )
Babinsky bila telapak kaki digores maka kakinya bergerak.

VII. AKTIVITAS SEHARI-HARI


1. Kebutuhan Nutrisi
Klien makan 3x sehari, tidak ada pantangan makan, nafsu makan menurun, tidak ada
kesulitan menelan dan mengunyah, selama di RS, ketika klien makan, selalu di suapi oleh
isterinya. Klien selalu berdoa sebelum makan

2. Kebutuhan Cairan
klien mengatakan perhari minum 8 gelas, tidak ada kesulitan dalam menelan air.

3. Kebutuhn Eliminasi (BAB & BAK)


Klien mengatakan BAB 1x/hari, BAK 3-4x/hari, tidak ada kesulitan dalam BAB dan BAK.

4. Kebutuhan Istirahat Dan Tidur


Klien mengatakan, selama di RS klien mengalami kesulitan untuk tidur, tidur klien 5 6
jam/hari, ketika tidak bisa tidur klien mengajak isterinya untuk mengobrol.

5. Kebutuhan Olahraga
Klien mengatakan tidak mengikuti program latihan tertentu.

6. Rokok/Alkohol Dan Obat-Obatan


Klien mengatakan bahwa dia adalah seorang perokok, dengan rokok berjenis sigaret kretek
mesin, dalam sehari klien merokok sebanyak 8 batang. Klien tidak pernah mengonsumsi
minum minuman keras. Selama di RS klien minum obat sesuai dengan order dokter
(Amoxilin 3x500 mg, Asam Mefenamat 3x500 mg)

7. Personal Hygiene
Klien mengatakan selama di rumah mandi 2x sehari dan mengganti pakaian setiap hari,
sedangkan selama di RS, klien hanya pernah mandi 3x, klien mengganti pakaian dibantu
oleh isteri.

8. Aktivitas/Mobilitas Fisik
Selama di rumah, klien dapat melakukan aktivitassehari hari tanpa bantuan orang lain
tidak ada hambatan dalam melakukan aktifitas. Sedangkan selama di RS klien nampak
berbaring di tempat tidur, aktivitas dibantu oleh isteri, skala aktivitas (2).

9. Rekreasi
Klien mengatakan jarang melakukan rekreasi ke suatu tempat, dalam satu bulan 1x ke
tempat rekreasi.

VIII. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK


PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN SATUAN METODA
HEMATOLOGI
Hemoglobin 13.9 12.50 16.70 g/dl Colorimetric
Lekosit 6.4 4.65 10.3 ribu/ul Impedance
Eritrosit 5.19 4.10 6.00 juta/ul Impedance
Hematokrit 41.2 42.00 52.00 vol% Analyzer calculates
Trombosit 213 150 356 ribu/ul Impedance
RDW-CV 13.1 12.1 14.0 % Analyzer calculates
MCV, MCH, MCHC
MCV 78.5 75.0 96.0 fl Analyzer calculates
MCH 26.7 28.0 32.0 pg Analyzer calculates
MCHC 33.7 33.0 37.0 % Analyzer calculates
HITUNG JENIS
Gran% 61.9 50.0 70.0 % Impedance
Limfosit% 28.2 25.0 40.0 % Impedance
MID% 9.9 4.0 11.0 % Impedance
Gran# 4.00 2.50 7.00 ribu/ul Impedance
Limfosit# 1.8 1.25 4.0 ribu/ul Impedance
MID# 0.6 ribu/ul Impedance
PROTHROMBIN TIME
Hasil PT 9.9 9.9 13. 5 detik Nephelometri
INR 0.93 - - Nephelometri
Control Normal PT 11.4 - - Nephelometri
Hasil APTT 28.8 22.2 37.0 detik Nephelometri
Control Normal APTT 26.1 - - Nephelometri
KIMIA
GULA DARAH
Glukosa darah puasa 96 70 105 mg/dl GOD-PAP
Glukosa 2 jam PP 101 <140 mg/dl GOD-PAP
HATI
SPGOT 22 0 46 U/l IPCC
SGPT 31 0 45 U/l IPCC
Albumin 4.0 3.5 5.5 g/dl Biuret
GINJAL
Ureum 27 10 50 mg/dl Modif Berhelcit
Kreatinin 0.9 0.7 1.4 mg/dl Jaffe
ELEKTROLIT
Natrium 144 135 146 mmol/l ISE
Kalium 4.4 3.4 5.4 mmol/l ISE
Chlorida 112 95 100 mmol/l ISE

IX. TERAPI SAAT INI


Nama Obat Komposisi Golongan Obat Indikasi/ Dosis Cara
Kontraindikasi
Pemberian
Amoxilin 3x500 mg golongan obat Indikasi 3x1 sehari Via oral
bakteri gram positif,
penicillin,
yaitu bakteri-bakteri
antibiotik beta
yang banyak
laktamase
ditemukan di kulit,
saluran napas, dan
saluran kemih.

Kontraindikasi :
Pasien alergi terhadap
obat golongan
penisilin yang telah
diketahui, termasuk
bayi yang lahir dari
ibu yang alergi
terhadap penisilin;
Penggunaan obat
bersama-sama dengan
vaksin bakteri hidup
membuat vaksin tidak
efektif karena
kandungan bakteri
hidup yang ada dalam
vaksin akan
dimusnahkan oleh
obat sehingga
kekebalan tubuh yang
diinginkan tidak
terbentuk.
Asam Mefenamat 3x500 mg Obat anti- Indikasi : 3x1 sheari Via oral
inflamasi non- Untuk mengobati nyeri
steroid akut
(OAINS)
Kontraindikasi
Alergi terhadap obat
OAINS lainnya
misalnya aspirin,
ibuprofen, Dll.
Memiliki penyakit
tuka/ulkus lambung
dan penyakit maag
Memiliki penyakit
radang usus seperti
penyakit Crohn dan
kolitis ulserativa.
Memiliki penyakit
ginjal.
Memiliki penyakit
gagal jantung berat.
Memiliki penyakit
gagal hati.
Anak-anak di bawah
14 tahun.
Gentamicin salep 250 mg Antibiotik Indikasi : 3x1 sehari Di oleskan
golongan Untuk mengobati pada tempat
aminoglikosida infeksi bakteri gram
yang luka.
negatif seperti P.
aeruginosa, Proteus,
E.coli, Klebsiella,
Enterobacter, Serratia,
Citrobacter dan
Staphillococcus.

Kontraindikasi :
pasien dengan riwayat
hipersensitivitas
(alergi) dan keracunan
golongan
aminoglikosida
sebelumnya

Pasien dengan riwayat


X. ANALISIS DATA
No. Tanggal/Jam Data Fokus Etiologi Problem

1. 8 November 2016 DS : Agen agen Nyeri Akut


9.30 WITA Pasien penyebab cidera
mengatakan (Injury Fisik)
nyeri di mata
bekas operasi

Pengkajian
nyeri

P= luka post
op eviserasi
(disebabkan
oleh operasi)
Q = keluhan
dirasakan
nyeri berat,
terasa seperti
di tertusuk -
tusuk
R= di daerah
sekitar mata
kanan
menjalar ke
mata sebelah
kiri
S= skala 3
(berat)
T= hilang
timbul

DO :
Tampak
menahan nyeri
Tampak klien
meringis
kesakitan

TTV :
TD : 130/90 mmHg
N : 82 x/mnt
R: 28x/mnt
T: 37 0C

2. 8 November 2016 DS: Prosedur invasif Resiko, infeksi


9.00 WITA Pasien
mengatakan
nyeri, panas
dan gatal,
pada area mata
kanan
DO :
Mata pasien
tampak merah
saat balutan di
lepas, mata
tampak merah
terdapat
oedema pada
kelopak mata
pasien. Hasil
Darah
Lengkap
leukosit 6.4
ribu/ul
XI. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Nyeri akut berhubungan dengan Agen agen penyebab cidera (Injury Fisik)
Ditandai dengan:
DS :
Pasien mengatakan nyeri di mata bekas operasi
Pengkajian nyeri
P = luka post op eviserasi (disebabkan oleh operasi)
Q = keluhan dirasakan nyeri berat, terasa seperti di tertusuk - tusuk
R = di daerah sekitar mata kanan menjalar ke mata sebelah kiri
S = skala 3 (berat)
T = hilang timbul
DO :
Tampak menahan nyeri
Tampak klien meringis kesakitan

2) Resiko infeksi berhubungangan dengan prosedur invasive


Di tandai dengan :
DS:
Pasien mengatakan nyeri, panas dan gatal, pada area mata kanan
DO :
Mata pasien tampak merah saat balutan di lepas, mata tampak merah terdapat oedema
pada kelopak mata pasien. Hasil Darah Lengkap leukosit 6.4 ribu/ul

XII. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


Resiko infeksi berhubungangan dengan prosedur invasif
XIII. PERENCANAAN KEPERAWATAN
Tujuan & Kriteria Hasil
No. Diagnosa Intervensi (NIC) Rasional
(NOC)
1. 1) Nyeri akut Setelah dilakukan 1. Pemeriksaan 1. Menteahui TTV pasien
berhubungan tindakan keperawatan TTV
selama 2x15 menit, 2. Lakukan 2. Mengurangi nyeri yang
dengan Agen
diharapkan nyeri pengkajian sedang dialami pasien
agen teratasi. secara
penyebab komprehensif
Kriteria hasil:
cidera (Injury
1. Pasien tidak 3. Observasi 3. Mengetahui nyeri yang
Fisik) meringis kesakitan reaksi dialami pasien
lagi nonverbal
dari
2. Skala nyeri pasien ketidaknyam
turun anan

3. Pasien dapat 4. Tingkatkan 4. Mengurangi/mengalihka


memperlihatkan istirahat n perhatian lewat tidur
teknik
pengendalian nyeri 5. Ajarkan 5. Agar pasien mengetahui
(teknik distraksi tentang mengurangi nyeri tanpa
dan relaksasi) teknik non obat
farmakologis
4. Melaporkan faktor
penyebab nyeri 6. Kolaborasi 6. Analgetik dapat
erikan mengurangi nyeri
5. TTV dalam batas analgetik
normal
2. 2) Resiko infeksi Setelah dilakukan 1. Lakukan 1. Perubahan TTV sebagai
berhubungang tindakan keperawatan pemeriksaan salah satu indicator
selama 1xshift dinas, TTV terjadinya infeksi
an dengan
diharapkan infeksi
prosedur tidak terjadi. 2. Lakukan 2. Mencegah terjadinya
invasive dressing atau risiko infeksi
Kriteria Hasil : perawatan
pada luka
1. Faktor risiko
minimal
infeksi hilang
3x/hari
2. Mata tidak merah
dan oedema lagi 3. Bersihkan 3. Mencegah terjadinya
lingkungan risiko infeksi
3. Pasien dan setelah
keluarga dipakai
mengetahui serta pasien lain
melaporkan tanda
atau gejala infeksi 4. Batasi 4. Mencegah terjadinya
pengunjung risiko infeksi silang
4. Memperlihatkan bila perlu
hygiene personal
yang (mengetahui 5. Berikan 5. Mencegah terjadinya
cuci tangan 6 terapi risiko infeksi yang
langkah yang baik antibiotik bila disebabkan oleh bakteri
dan benar) perlu ataupun patogen

6. Ganti letak 6. Mencegah terjadinya


IV perifer risiko infeksi
dan line
central dan
dressing
sesuai dengan
petunjuk
umum

7. Cuci tangan 7. Mencegah terjadinya


setiap risiko infeksi
sebelum dan
sesudah
tindakan
keperawatan

XIV. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN


No. Tgl/jam Diagnosa Tindakan Evaluasi Tindakan Paraf
1. 9 11 2016 Mengkaji Ds:
08.00 WITA nyeri secara Pasien mengatakan nyeri diarea
luka operasi
komprehensif
Do:
P : disebabkan oleh operasi,
Nyeri akut Q: nyeri seperti tertusuk tusuk,
R: mata kanan,
berhubungan
S: 3(berat)
dengan Agen T : hilang timbul
09.30 WITA agen penyebab Mengobserva Ds :
cidera (Injury si reaksi Pasien mengatakan sudah tidak
nonverbal begitu nyeri
Fisik)
nyeri dari
ketidaknyama Do:
nan dan Pasien nampak rileks
mengajarkan Pasien memahami teknik
teknik relaksasi dan distraksi
distraksi serta untuk mengndalikan nyeri
relaksasi pada
klien

10.00 WITA Mengkaji Ds:


nyeri secara Pasien mengatakan sudah tidak
begitu merasakan nyeri diarea
komprehensif
luka operasi

Do:
Pasien tampak rileks dan tidak
meringis kesakitan lagi, skala
nyeri turun.

P : disebabkan oleh operasi,

Q: nyeri seperti tertusuk tusuk,

R: mata kanan,

S: 2

T : hilang timbul

12.30 WITA Melakukan TD = 120/80 mmHg


pemeriksaan N = 80x/menit
TTV R = 20x/menit
T = 37 0C
2. 10 11 2016 Melakukan Ds:
08.30 WITA dressing luka Pasien mengatakan mata terasa
bersih dan nyaman
Resiko infeksi
Do:
berhubungangan
Luka tampak bersih dan
dengan prosedur
tidak ada tanda tanda
invasive
infeksi

09.30 WITA Membatasai Ds : -


pengunjung Do:
Pasien tampak rileks
12.30 WITA Melakukan TD = 110/80 mmHg
pemeriksaan N = 90x/menit
TTV R = 23x/menit
T = 37,5 0C
3. 11 11 2016 Melakukan Ds:
17.30 WITA dressing luka Pasien mengatakan mata terasa
bersih dan nyaman
Do:
Resiko infeksi
berhubungangan Luka tampak bersih dan

dengan prosedur tidak ada tanda tanda

invasive infeksi

18.30 WITA Melakukan TD = 120/80 mmHg


pemeriksaan N = 80x/menit
TTV R = 20x/menit
T = 37 0C

XV. EVALUASI KEPERAWATAN (CATATAN PERKEMBANGAN/SOAP)


No. Respon Respon Analisis Perencanaan
Jam Evaluasi Diagnosa Subjektif Objektif Masalah Selanjutnya Paraf
(O) (P)
(S) (A)
1. 9 11 2016 Nyeri akut Pasien P :disebabkan Masalah Lanjutkan
08.00 WITA berhubung mengata oleh operasi, nyeri intervensi 1 -
kan nyeri Q: nyeri belum
an dengan 6
di daerah seperti teratasi
Agen mata tertusuk
agen bekas tusuk,
operasi R:mata
penyebab
kanan,
cidera S: 3(berat)
(Injury T : hilang
timbul
Fisik)
09.30 WITA Pasien Pasien Masalahny Intervensi 1
mengata nampak eri teratasi 6 di lanjutkan
rileks
kan sebagian
Pasien
sudah memaha
tidak mi teknik
relaksasi
begitu
dan
nyeri distraksi
untuk
mengnda
likan
nyeri
10.10 WITA Pasien Pasien Masalah Intervensi 1,
mengata tampak rileks nyeri 4 dan 6
kan dan tidak
teratasi dilanjutkan
sudah meringis
tidak kesakitan sebagian
begitu lagi, skala
merasaka nyeri turun.
n nyeri
diarea P:
luka disebabkan
operasi oleh operasi,
Q: nyeri
seperti
tertusuk
tusuk,
R: mata
kanan,
S: 2
T : hilang
timbul

12.30 WITA Pasien Pasien Masalah Intervensi


mengata tampak rileks nyeri dihentikan
kan dan tidak
teratasi
sudah meringis
tidak kesakitan sebagian
begitu lagi, skala
merasaka nyeri turun.
n nyeri
diarea P:
luka disebabkan
operasi oleh operasi,
Q: nyeri
seperti
tertusuk
tusuk,
R: mata
kanan,
S: 1
T : hilang
timbul

2. 10 11 2016 Resiko Pasien Luka tampak Intervensi Lanjutkan


08.30 WITA infeksi mengata bersih dan tercapai intervensi 1-
berhubung kan tidak ada sebagian 6
angan rongga tanda tanda
dengan mata infeksi
prosedur terasa
invasive bersih
dan
nyaman
09.30 WITA Istri Nampak Intervensi Lanjutkan
korban pasien dapat tercapai intervensi 1-6
mengata beristirahat
kan dan tidur
bahwa nyeyak.
pasien
dapat
tidur dan
istirahat
tanpa
ganggua
n.
12.30 WITA Pasien Bagian Intervensi Lanjutkan
mengata kelopak mata tercapai intervensi 1-6
kan pasien sebagian,
rongga bengkak,
mata merah
bekas (menunjukka
operasi n tanda
terasa inflamasi)
panas
dan gatal
3. 11 11 2016 Resiko Pasien Bagian Intervensi Lanjutkan
17.30 WITA infeksi mengata kelopak mata tercapai intervensi 1-6
berhubung kan pasien masih sebagian
angan rongga sedikit
dengan mata bengkak dan
prosedur bekas merah
invasive operasi
sudah
tidak
terasa
panas
dan gatal
lagi
18.30 Pasien TD = 120/80 Intervensi Lanjutkan
tidak mmHg tercapai intervensi 1 -
mengelu N= sebagian 6
hkan 80x/menit
pusing, R=
ataupun 20x/menit
demam T = 37 0C
Banjarmasin, November 2016

Preseptor Akademik, Preseptor Klinik,

() ()

Anda mungkin juga menyukai