Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH TEKNOLOGI SEPEDA MOTOR

SISTEM TRANSMISI SEPADA MOTOR

Oleh :
Nama : Zhafran Anas
Kelas : C1
NIM : 15504241044

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
Rahmat serta Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah sistem
transmisi sepeda motor. Saya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada
segenap pihak karena telah membantu dalam penyelesaian makalah ini sehingga
dapat selesai dengan semestinya.

Makalah ini disusun berdasarkan apa yang saya dapatkan dari berbagai
referensi yang telah saya dapatkan.

Dengan tersusunnya makalah ini, saya berharap agar makalah ini dapat
berguna dan dijadikan sebagai salah satu referensi penambah ilmu, wawasan, dan
pengetahuan. Selain itu saya mengharapkan makalah ini tidak hanya menjadi
pelengkap tugas tetapi dapat juga menjadi hasil karya yang bermanfaat untuk
penambah wawasan bagi pembaca.

Akhirnya saya sadari bahwa makalah ini belumlah sempurna, oleh karena
itu demi kesempurnaan makalah yang akan di buat berikutnya, saya mengharapkan
kritik serta saran yang bersifat membangun dari pembaca sehingga dengan semua
itu kesempurnaan dapat tercapai.

Yogyakarta, 10 Juni 2016


Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................

KATA PENGANTAR ...............................................................................................

DAFTAR ISI .............................................................................................................

BAB I. PENDAHULUAN .........................................................................................

A. Latar Belakang...............................................................................................
B. Rumusan Masalah ..........................................................................................
C. Tujuan ............................................................................................................
BAB II. PEMBAHASAN ..........................................................................................

A. Pengertian Sistem Transmisi ..........................................................................


B. Macam-Macam Sistem Transmisi .................................................................
C. Sistem Transmisi Manual ...............................................................................
D. Sistem Transmisi Semi Otomatis ...................................................................
E. Sistem Transmisi Otomatis .............................................................................
BAB III. PENUTUP ..................................................................................................

A. Kesimpulan....................................................................................................
B. Saran ..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini perkembangan teknologi sangatlah pesat, berbagai produk
serta teknologi baru bermunculan seiring majunya IPTEK. Berbagai bidang
kehidupan telah dijamah dengan berbagai kemudahan yang disediakan
karenaa adanya teknologi. Kini penerapan teknologi yang paling pesat
adalah dibidang transportasi dan otomotif. Produk otomotif yang paling
pesat perkembangannya adalah pada sepeda motor. Di Indonesia sendiri,
pengguna sepeda sangatlah banyak dan telah menimbulkan berbagai macam
masalah sosial yang rumit dan sukar untuk diselesaikan. Sepada motor
sendiri merupakan mode transportasi yang banyak digunakan warga
Indonesia. Tetapi pada kenyataannya banyak pengguana sepada motor
tersebut tidak tahu bagaimana merawat sepeda motor serta tidak mengetahui
tentang bagian-bagian yang ada pada sepada motor. Sehingga para
pengguna sepeda motor hanya mampu menjadi pengguna dan tidak mau
untuk mempelajari lebih lanjut tentang sepada motor.
Sepeda motor sendiri memiliki berbagai macam jenis dan
klasifikasinya. Sepeda motor dituntut bisa dioperasikan atau dijalankan
pada berbagai kondisi jalan. Namun, mesin yang berfungsi sebagai
penggerak utama pada sepeda motor tidak bisa melakukan dengan baik apa
yang menjadi kebutuhan atau tuntutan kondisi yang ada saat ini. Misalnya,
pada saat jalanan mendaki, sepeda motor membutuhkan momen puntir
(torsi) yang besar namun kecepatan atau laju sepeda motor yang dibutuhkan
rendah. Pada saat ini walaupun putaran mesin tinggi karena katup trotel atau
katup gas dibuka penuh namun putaran mesin tersebut harus dirubah
menjadi kecepatan atau laju sepeda motor yang rendah. Sedangkan pada
saat sepeda motor berjalan pada jalan yang rata, kecepatan diperlukan tapi
tidak diperlukan torsi yang besar. Berdasarkan penjelasan di atas, sepeda
motor harus dilengkapi dengan suatu sistem yang mampu menjembatani
antara output mesin (daya dan torsi mesin) dengan tuntutan kondisi jalan.
Sistem ini dinamakan dengan sistem pemindahan tenaga dan pada makalah
ini akan menyajikan tentang sistemm transmisi yang ada pada sepeda motor.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini ialah :
1. Apakah sistem transmisi itu ?
2. Apa saja yang temasuk dalam sistem transmisi sepada motor ?
3. Apa sistem transmisi manual itu ?
4. Apa sistem transmisi semi otomatis itu ?
5. Apa sistem transmisi otomatis itu ?
C. Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah :
1. Untuk mempelajari sistem transmisi.
2. Untuk mengetahui macam-macam sistem transmisi.
3. Untuk mengetahui perbedaan antara transmisi manual, semi
otomatis dan otomatis.
4. Untuk mengetahui konstruksi dari transmisi manual, semi otomatis
dan otomatis.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Transmisi
Pada saat sepeda sepeda motor berjalan, mesin memerlukan momen
yang besar. Sedangkan mesin dapat menghasilkan tenaga yang cukup pada
daerah putaran tertentu. Untuk mengusahakan agar putaran mesin untuk
setiap kecepatan sepeda motor selalu berada pada daerah tersebut
diperlukan tingkatan perbandingan yang berlainan antara putaran mesin
dengan roda belakang. Alat yang mengatur perubahan perbandingan antara
putaran mesin dengan putaran roda belakang adalah transmisi. Setiap set
roda- roda gigi pada transmisi mempunyai perbandingan putaran tertentu.
Dengan memakai set-set roda gigi secara bergantian dapat diperoleh
tingkatan perbandingan putaran yang berlainan, sesuai dengan kebutuhan
sepeda motor.
Sistem transmisi dalam otomotif, berfungsi untuk konversi torsi dan
kecepatan (putaran) dari mesin menjadi torsi dan kecepatan yang berbeda-
beda untuk diteruskan ke penggerak akhir. Konversi ini mengubah
kecepatan putar yang tinggi menjadi lebih rendah tetapi lebih bertenaga,
atau sebaliknya. Pada dasarnya sistem transmisi sepeda motorbekerja
dengan cara menukar atau memindah kombinasi gigi sehingga terjadi
perbandingan gigi yang berguna untuk mengubah tenaga mesin menjadi
momen sesuai dengan kondisi jalan ataupun pengguna kendaraan.
Secara umum transmisi sepeda motor adalah salah satu komponen
sistem pemindah tenaga (power train) yang mempunyai fungsi sebagai
berikut :
1. Meneruskan tenaga / putaran mesin dari kopling ke outpur shaft.
2. Merubah momen yang dihasilkan mesin sesuai dengan kebutuhan
(beban mesin dan kondisi jalan).
Gambar Sistem pemidah tenaga pada sepeda motor.

Gambar Sistem pemidah tenaga pada sepeda motor.


Macam-Macam Tipe Roda Gigi Transmisi

Ada beberapa macam tipe roda gigi transmisi diantaraanya yaitu :

1. Roda gigi jenis Spur


Roda gigi ini bentuk giginya lurus sejajar dengan poros,
dipergunakan untuk roda gigi geser atau yang bisa digeser (Sliding
mesh).

2. Roda gigi jenis Helical


Roda gigi ini bentuk giginya miring terhadap poros, dipergunakan
untuk roda gigi tetap atau yang tidak bisa digeser (Constant mesh
dan synchro-mesh).

3. Roda gigi jenis Double Helical


Roda gigi ini bentuk giginya dobel miring terhadap poros,
dipergunakan untuk roda gigi tetap atau yang tidak bisa digeser
(Constant mesh dan synchro-mesh).
4. Roda gigi jenis Epicyclic
Roda gigi ini bentuk giginya lurus atau miring terhadap poros,
dipergunakan untuk roda gigi yang tidak tetap kedudukan titik
porosnya (Constant mesh).

B. Macam-Macam Sistem Transmisi


Pada sepada motor ada 3 macam sistem transmisi yang digunakan,
yaitu :
1. Sistem transmisi manual (tipe sport)
2. Sistem transmisi semi otomatis (tipe cub)
3. Sistem transmisi otomatis
C. Sistem Transmisi Manual (Tipe Sport)
Transmisi posisinya berada antara cluth dengan gigi reduksi kedua,
perubahan ratio gigi tergantung pada jalan atau kondisi operasi, contohnya
pada saat start, percepatan, permukaan jalan, tekanan angin, dan sebagainya.
Supaya kecepatan ban belakang atau torsi dapat bervariasi. Alasan mengapa
perbandingan gigi harus dirubah, karena saat mesin di start atau menanjak,
kecepatan tinggi tidak diperlukan tetapi torsi yang besar yang diperlukan.
Dengan kata lain pada saat sepeda motor berjalan pada jalan yang rata,
kecepatan diperlukan tetapi tidak diperlukan torsi yang besar. Untuk
meningkatkan torsi mesin kecepatan mesin harus dikurangi melalui primary
dan secondary gigi reduksi.

Transmisi manual adalah sistem transmisi yang memerlukan


pengemudi untuk menekan/menarik tuas kopling seperti pada mobil dan
menukar gigi percepatan secara manual. Gigi percepatan dirangkai di dalam
kotak gigi/gerbox untuk beberapa kecepatan, biasanya berkisar antara 3 gigi
percepatan maju sampai dengan 5 gigi percepatan maju. Gigi percepatan
yang digunakan tergantung kepada kecepatan kendaraan pada kecepatan
rendah atau menanjak digunakan gigi percepatan 1 dan seterusnya kalau
kecepatan semakin tinggi, demikian pula sebaliknya kalau mengurangi
kecepatan gigi percepatan diturunkan, pengereman dapat dibantu dengan
penurunan gigi percepatan. Transmisi manual merupakan bagian dari sistem
pemindah tenaga dari sebuah kendaraan, yaitu sistem yang berfungsi
mengatur tingkat kecepatan dalam proses pemindahan tenaga dari sumber
tenaga ke roda kendaraan.

Macam-macam transmisi manual


Berdasarkan cara pemindahan gigi maka transmisi manual
dibedakan menjadi 3 yaitu :
1. Tipe Sliding mesh.
Transmisi Tipe Sliding Mesh adalah jenis transmisi manual yang
cara kerja dalam pemindahan gigi dengan cara menggeser langsung
roda gigi input dan outputnya. Transmsi jenis ini jarang digunakan,
karena mempunyai kekurangankekurangan :
a) Perpindahan gigi tidak dapat dilakukan secara
langsung/memerlukan waktu beberapa saat untuk
melakukan perpindahan gigi.
b) Hanya dapat menggunakan salah satu jenis roda gigi.
c) Suara yang kasar saat terjadi perpindahan gigi.

2. Tipe Constant mesh.


Transmisi tipe constant mesh adalah jenis transmisi manual
yang cara kerja dalam pemindahan giginya memerlukan bantuan
kopling geser agar terjadi perpindahan tenaga dari poros input ke
poros out put. Transmisi jenis constant mesh antara roda gigi input
dan out put nya selalu berkaitan, tetapi roda gigi out put tidak satu
poros dengan poros out put transmisi. Tenaga akan diteruskan ke
poros out put melalui mekanisme kopling geser. Transmisi jenis ini
memungkinkan untuk menggunakan roda gigi lebih dari satu jenis.
Pada tipe ini gigi pada main shaft selalu berhubungan dengan
gigi pada counter shaft, gigi ini dilengkapi dog gear yang akan
dihubungkan dengan sleeve yang terpasang pada main shaft. Shaft
arm menggerakan sleeve agar terjadi perpindahan putaran dari gigi
percepatan ke main shaft.Tipe ini digunakan pada gigi mundur.

3. Tipe Sincromesh.

Menghubung dan memutus tenaga/putaran dari roda gigi


tingkat ke poros output pada kondisi putaran tidak sama. Bagian-
bagian :
1. Roda gigi tingkat
2. Gigi penghubung
3. Cincin sikronmesh
4. Kopling geser
5. Roda gigi sinkronmesh
6. Konis pengereman
7. Poros output
Komponen utama dari gigi transmisi manual sepeda motor terdiri
dari susunan gigi-gigi yang berpasangan yang berbentuk. Salah satu
pasangan gigi tersebut berada pada poros utama (main shaft/input shaft) dan
pasangan gigi lainnya berada pada poros luar (output shaft/counter shaft).
Transmisi / perseneling jenis ini umum digunakan pada sepeda motor.
Komponen-komponen pendukung transmisi manual antara lain :
1. Main shaft (poros utama/poros primer). Poros utama selalu
berhubungan dengan kopling.
2. Counter shaft (poros lawan/poros sekunder). Poros lawan selalu
berhubungan dengan gear depan atau roda belakang melalui rantai
roda.
3. Shift fork (garpu pemindah) sebagai penggerak gigi geser.
4. Shift drum (botol perseneling) sebagai penggerak shift fork.
Cara kerja transmisi manual :
Gigi transmisi pada saat posisi berpasangan dengan masing-masing
maka posisi tersebut adalah posisi netral, karena hubungan dari pada kedua
poros adalah bebas, sehingga apabila poros primer berputar, poros sekunder
tidak berputar. Transmisi dikatakan bekerja apabila kedua poros saling
berhubungan/saling berputar. Maka dari itu kedua gigi transmisi yang
berpasangan harus sama-sama mati, yaitu yang merupakan gigi bebas harus
dimatikan/dikunci dengan gigi geser. Dengan demikian gigi transmisi yang
bekerja adalah pasangan gigi transmisi yang sama-sama mati.
D. Sistem Transmisi Semi Otomatis (Tipe Cub)
Transmisi semi-otomatis merupakan tranmisi yang perpindahan gigi
percepatannya tanpa menginjak/menekan kopling, sistem ini menggunakan
kopling otomatis untuk membantu memindahkan gigi percepatan atas
perintah pengemudi. Sistem ini dikembangkan untuk mengantisipasi
kemacetan lalu lintas didaerah perkotaan. Contoh penggunaan transmisi
semi otomatis adalah pada sepeda motor Honda Astrea, Supra, Yamaha
Jupiter dan juga digunakan pada mobil-mobil sport mewah seperti
digunakan Porsche, Maserati, Ferrari yang kadang-kadang ditempatkan
pada setir untuk mempermudah perpindahan gigi percepatan.
Transmisi tipe constant mesh adalah jenis transmisi manual yang
cara kerja dalam pemindahan giginya memerlukan bantuan kopling geser
agar terjadi perpindahan tenaga dari poros input ke poros out put. Transmisi
jenis constant mesh antara roda gigi input dan output selalu berkaitan, tetapi
roda gigi out put tidak satu poros dengan poros out put transmisi. Tenaga
akan diteruskan ke poros out put melalui mekanisme kopling geser.
Transmisi jenis ini memungkinkan untuk menggunakan roda gigi lebih dari
satu jenis.
E. Sestem Trannsmisi Otomatis
Sistem transmisi otomatis yang ada pada sepeda motor lebih dikenal
dengan CVT (Continously Variable Transmission). Ide teknoologi CVT
sudah ada sejak tahun 1490 yang dicetuskan oleh ilmuwan terkenal,
Leonardo Da Vinci. Ketika Da Vinci menggambar sketsa mekanisme
pergerakan sabuk yang menyambungkan mesin dengan roda. Konsep ini
baru berhasil diwujudkan pada tahun 1886 dengan peluncuran teknologi
toroidal CVT pertama di dunia. Produk otomotif pertam yang memakai
teknologi CVT adalah Dodge Adiel buatan AS. Penjualan perdana
kendaraan yang menggunakan teknologi CVT adalah pada tahun 1958.
Prinsip kerja CVT sepeda motor
Pada transmisi CVT prinsipnya adalah menggunakan perangkat puli
dan sabuk baja sebagai komponen utama pengggerak transmisi. Sepeda
motor dengan transmisi CVT dapat melakukan perubahan gigi rasio
menyesuaikan dengan putaran mesin.
1. Saat gigi pada putaran rendah
Puli penggerak akan bergerak lebih melebar antara jarak axial-shift
cones sehingga belt akan bergerak kedalam dan menghasilkan sudut
lingkar yang lebih kecil dibanding dengan puli penerima. Dan
menghasilkan rasio output lebih kecil.

2. Saat gigi pada putaran tinggi


Puli penerima akan bergerak lebih melebar antara jarak axial-shift
cones sehingga belt akan bergerak kedalam dan menghasilkan sudut
lingkar yang lebih kecil dibanding dengan puli penggerak. Dan
menghasilkan rasio putaran output yang besar.
Bagian-bagian CVT
Pada sepeda motor transmisi CVT terdiri dari berbagai bagian dan
komponen yang ada didalamnya diantaranya :
1. Poros Input
Poros input digunakan sebagai penghubung dan penyalur tenaga yang
disampaikan dari kopling menuju ke unit transmisi CVT.
2. Reversing Wheel atau Roda Pembebas
Komponen ini digunakan sebagai penghubung antara poros input dan
puli input.
3. Axial-shift cones (input side)
Puli input ini sebagai pengatur belt atau sabuk sehingga putaran yang
dihasilkan menjadi berbeda-beda pada setiap kecepatannya.
4. Pompa minyak pelumas
Pompa ini berfungsi agar aliran pelumas tetep bersirkulasi pada sistem
transmisi CVT. Pompa berperan penting karena jikia pompa tidak
berfungsi maka kerusakan dapat terjadi disetiap komponen CVT.
5. Final drive unit
Final drive untuk menyalurkan tenaga putaran dari puli output ke roda-
roda.
6. Intermediate shaft
Komponen ini sebagai penyalur yang dihubungkan ke final drive unit.
7. Linked steel belt
Sabuk atau belt yang terbuat dari bahan baja ini merupakan komponen
terpenting dari sebuah transmisi CVT, karena sebagai penyalur putaran
dari puli input ke puli output. Dalam pembuatannya belt ini dibuat
dengan mempertimbangkan kekuatan dari penggunaanya dan
disesuaikan pada mobil yang akan diaplikasikannya.
8. Axial-shift cones (output side)
Puli output ini sebagai penerima putaran yang telah disalurkan ke belt
atau sabuk sehingga putaran yang dihasilkan menjadi berbeda-beda
pada setiap kecepatannya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem transmisi sepeda motor adalah salah satu komponen sistem
pemindah tenaga (power train) yang mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Meneruskan tenaga / putaran mesin dari kopling ke outpur shaft.
2. Merubah momen yang dihasilkan mesin sesuai dengan kebutuhan
(beban mesin dan kondisi jalan).
Sistem transmisi sepeda motor ada 3 jenis yaitu :
1. Sistem transmisi manual (tipe sport)
2. Sistem transmisi semi otomatis (tipe cub)
3. Sistem transmisi otomatis (CVT)

Pada sistem transmisi tipe sport, memerlukan pengemudi untuk


menekan/menarik tuas kopling seperti pada mobil dan menukar gigi
percepatan secara manual. Gigi percepatan dirangkai di dalam kotak
gigi/gerbox untuk beberapa kecepatan, biasanya berkisar antara 3 gigi
percepatan maju sampai dengan 5 gigi percepatan maju.

Komponen-komponen pendukung transmisi manual antara lain main


shaft (poros utama/poros primer), poros utama selalu berhubungan dengan
kopling. Counter shaft (poros lawan/poros sekunder), poros lawan selalu
berhubungan dengan gear depan atau roda belakang melalui rantai roda.
Shift fork (garpu pemindah) sebagai penggerak gigi geser. Shift drum (botol
perseneling) sebagai penggerak shift fork.

Transmisi semi-otomatis merupakan tranmisi yang perpindahan gigi


percepatannya tanpa menginjak/menekan kopling, sistem ini menggunakan
kopling otomatis untuk membantu memindahkan gigi percepatan atas
perintah pengemudi.

Dalam CVT terdapat dua penggerak atau puli yang disambungkan


dengan sabuk ataupun belt dari baja, yang berfungsi sebagai penerima dan
pemberi tenaga dari mesin yang diteruskan ke bagian yang selanjutnya
berupa putaran mesin. Sistem CVT sepeda motor digunakan untuk
menciptakan perpindahan transmisi yang lebih halus dan menghasilkan
performa mesin yang maksimal serta dalam konsumsi bahan bakar akan
menjadi lebih efisien.
Terdapat beberapa bagian pada sistem CVT diantaranya Poros Input,
Reversing Wheel atau Roda Pembebas, Axial-shift cones (input side),
Pompa minyak pelumas, Final drive unit, Intermediate shaft, Linked steel
belt, serta Axial-shift cones (output side).
B. Saran
Di harapkan untuk pembaca supaya mendalami hal-hal yang
berkenaan mengenai sistem transmisi sepeda motor agar dapat mendapat
ilmu yang bermanfaat. Karena sangat banyak ilmu yang harus digali agar
pengetehuan tentang keotomotifan kita menjadi lebih luas dan tidak hanya
berpatok pada satu sumber saja, maka pembaca diharapkan melihat dan
membaca referensi lain sehingga dapat memenuhi apa-apa yang belum
diketahui oleh pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Jalius Jama,dkk. 2008.Teknik sepeda motor jilid III .Jakarta : Direktorat


Pembinaan Sekolah Menengah kejuruan.
George Lear, Lynn S. Mosher. 1977. Motorcycle Mechanics. New Jersey :
Prentice-Hall
Novriza, S.Pd, 2012. Memperbaiki Transmisi. Medan
Tim Fakultas Teknik UNY, 2004. Pemeliharaan/Servis Transmisi Manual.
Yogyakarta
Macam-Macam Sistem Transmisi Kendaraan Bermotor (Part 1)
http://artikel-teknologi.com/macam-macam-sistem-transmisi-kendaraan-
bermotor-part-1/ (9 Juni 2016)
Pengenalan Mesin Mekanisme Peminda Gigi Transmisi
https://motogokil.com/2014/10/28/pengenalan-mesin-mekanisme-
pemindah-gigi-transmisi/ (9 Juni 2016)
Macam-Macam Transmisi
http://wahyudisporrt.blogspot.com/2015/03/transmisi-transmisi-manual-
transmisi.html?m=1 (9 Juni 2016)
Sistem Transmisi Dan Penjelasannya
https://kamatblog.wordpress.com/2013/04/12/sisten-transmisi-dan-
penjelasannya/ (9 Juni 2016)

Anda mungkin juga menyukai