BAB I
PENDAHULUAN
warga negara. Artinya, semua satuan pendidikan yang ada harus memberikan
Hal ini Sesuai dengan UUD 1945 Pasal 31 ayat (1) berbunyi: Tiap-tiap
warga negara mempunyai hak yang sama untuk mempeoleh pendidikan yang
bermutu; dan ayat (5) setiap warga negara berhak mendapatkan kesempatan
prinsip belajar. Oleh karena itu dalam program pembelajaran guru perlu
dan mengoptimalkan hal-hal yang berkaitan dengan (i) perhatian dan motivasi
belajar siswa, (ii) keaktifan siswa, (iii) optimalisasi keterlibatan siswa, (iv)
siswa, dan (vii) mengelola proses belajar sesuai dengan perbedaan individual
mempengaruhi yaitu pola interaksi antara peserta didik dan pendidik, sumber
dikelas XI IPS, dan umumnya di SMA Plus Negeri 7 Kota Bengkulu masih
kesempatan kepada siswa untuk aktif dan mencari suatu jawaban pada suatu
kesempatan kepada siswa untuk ikut aktif pada proses pembelajaran dapat
komunikatif tetapi siswa hanya duduk dan memperhatikan saja apa yang
oleh guru adalah materi tentang Jual Beli yang memerlukan praktik
3
sehingga para siswa lebih paham dan bisa mengambil makna dari materi yang
disampaikan oleh guru. Salah satu cara atau metode yang dapat digunakan
siswa dalam memahami materi yang diberikan oleh guru karena metode
bermain peran atau role playing berdasar pada pengalaman siswa pada
kehidupan sehari-hari
pasar dan jual beli. Dengan metode role playing atau bermain peran para
siswa bisa merasakan dan memaknai apa yang mereka lakukan. Oleh karena
itu, penggunaan metode role playing atau bermain peran diharapkan dapat
B. Batasan Masalah
kelas XI di SMA Plus Negeri 7 Kota Bengkulu cukup banyak yakni ada 10
kelas, untuk itu karena keterbatasan yang penulis miliki, maka pada
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
1. Teoritis:
KBM.
b. Penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi guru dalam pemilihan model
pembelajaran yang tepat, serta bagi para peneliti, penelitian ini dapat
2. Praktis
inovatif berupa metode role playing akan membuat siswa aktif dalam
menerima pembelajaran.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Aktivitas Belajar
merupakan salah satu faktor penting yang sangat mempengaruhi hasil belajar
Jadi segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi baik
dan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar hanya bisa
dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya atau tidak
belajar menurut Slameto adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang
lingkungannya.
belajar adalah segala sesuatu yang dilakukan oleh siswa baik fisik maupun
mental/non fisik dalam proses pembelajaran atau sustu bentuk interaksi (guru
tujuan belajar.
yang dilakukan oleh siswa. Hal ini sesuai pendapat seorang penulis dari
jombang (Dalam Asmani, 2010) yang menyatakan bahwa guru yang baik
adalah guru yang sedikit bicara banyak diamnya. Maksud dari pernyataan
tersebut adalah guru hanya sebagai fasilitator saja sedangkan siswa yang
aktivitas yang terjadi dalam belajar itu. Untuk melihat prinsip aktivitas belajar
9
dari sudut pandangan ilmu jiwa ini secara garis besar dibagi menjadi dua
pandangan:
seseorang bagaikan kertas putih yang tidak tertulis. Kertas putih ini kemudian
akan mendapat coretan atau tulisan dari luar. Terserah kepada unsur dari luar
yang akan menulis, mau ditulis merah atau hijau, kertas ini akan bersifat
(Sardiman, 2012) .
Berdasarkan konsep tersebut siswa ibarat botol kosong yang diisi air
oleh sang guru. Gurulah yang akan menentukan bahan dan metode,
sedangkan siswa menerima begitu saja. Aktivitas anak terutama terbatas pada
pertanyaan. Mereka para siswa hanya bekerja karena atas perintah guru,
menurut cara yang ditentukan guru, begitu juga berfikir menurut yang
dikehendaki. Hal ini sudah tidak sesuai dengan hakikat pribadi anak didik
sebagai suatu yang dinamis, memiliki potensi dan energi sendiri. Oleh karena
10
itu, secara alami anak didik atau menjadi aktif, karena adanya motivasi dan
organisme yang mempunyai potensi untuk berkembang. Oleh sebab iti, tugas
pendidik adalah membimbing dan menyediakan kondisi agar anak didik dapat
yang dimilikinya.
3. Jenis-jenis Aktivitas
a. Visual activities,
b. Oral activities,
musik, pidato.
c. Listening activities,
menyalin.
d. Writing activities,
e. Drawing activities,
f. Motor activities,
g. Mental activities,
h. Emotional activities,
siswa yang dapat bervariasi itu. Dari jenis-jenis aktivitas belajar yang
1. Pengamatan
yang nyata, baik di dalam dirinya sendiri maupun di luar dirinya dengan
2. Tanggapan
3. Fantasi
tanggapan lama yang telah ada, dan tanggapan yang baru itu tidak harus sama
atau sesuai dengan benda-benda yang ada. Fantasi itu dilukiskan sebagai
4. Ingatan
pengecaman secara aktif. Fungsi ingatan meliputi tiga aktivitas yaitu: (a)
pengetahuan yang telah ada dalam diri yang dikontrol oleh akal. Akal adalah
konkret.
14
6. Perhatian
pemusatan tenaga/ kekuatan jiwa tertuju kepada sesuatu objek dan (b)
yang dilakukan.
7. Perasaan.
8. Kemauan
kekuatan atau kehendak untuk memilih dan merealisasi suatu tujuan yang
B. Pengertian Siswa
1. Pengertian
siswa atau anak didik adalah salah satu komponen manusiawi yang
dengan uraian di atas bahwa siswa atau anak didiklah yang menjadi pokok
2. Kebutuhan siswa
a. Kebutuhan Jasmaniah
entah yang menyangkut kesehatan jasmani yang dalam hal ini olah raga
b. Kebutuhan Sosial
serta orang lain, merupakan salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan
c. Kebutuhan Intelektual
Setiap siswa tidak sama dalam hal minat untuk mempelajari sesuatu
ilmu pengetahuan. Mungkin ada yang lebih berminat belajar ekonomi, sejarah,
3. Karakteristik Siswa
yang ada pada siswa sebagai hasil dari pembawaan dan lingkungan sosialnya
2012).
b. Gaya belajar;
c. Usia kronologi;
d. Tingkat kematangan;
h. Intelegensia;
j. Prestasi belajar;
1. Pengertian Pembelajaran
sebagai upaya mempengaruhi siswa agar belajar. Atau secara singkat dapat
17
yang tampak dari tindakan pembelajaran adalah siswa akan (1) belajar
sesuatu yang mereka tidak akan pelajari tanpa adanya tindakan pembelajar,
dapat melakukan kegiatan belajar secara efektif dan efisien sehingga akan
sebagai suatu patron atau pola yang dapat digunakan dalam pembelajaran. Isi
model pembelajaran tersebut tidak lepas dari berbagai teori yang digunakan
metode pembelajaran.
pembelajaran. Untuk memilih model ini sangat dipengaruhi oleh sifat dari
materi yang akan diajarkan, dan juga dipengaruhi oleh tujuan yang akan
(sintaks) yang dapat dilakukan siswa dengan bimbingan guru. Antara sintak
yang satu dengan sintak yang lain juga mempunyai perbedaan. Perbedaan-
19
berbeda antara satu dengan yang lain. Oleh karena itu, guru perlu menguasai
atau prosedur. Model pengajaran mempunyai empat ciri khusus yang tidak
pembelajaran adalah:
pengembangnya.
Model pembelajaran mempunyai tujuan yang jelas tentang apa yang akan
sehingga apa yang menjadi cita-cita mengajar selama ini dapat berhasil
dalam pelaksanaannya.
tercapai.
memberikan peran yang berbeda kepada siswa, pada ruang fisik, dan pada
sistem sosial kelas. Sifat materi dari sistem syaraf banyak konsep dan
informaso-informasi dari teks buku bacaan, materi ajar siswa, di samping itu
meliputi aspek kognitif (produk dan proses) dari kegiatan pemahaman bacaan
membantu siswa menemukan makna diri (jati diri) di dunia sosial dan
peran yang berbeda dan memikirkan perilaku orang lain (Uno, 2009).
ide-ide orang lain dalam suatu situasi yang khusus. (Hamalik, 2010).
bermain peran, dibahas pada tahap diskusi dan evaluasi. Role playing disebut
tingkah laku dalam hubungannya dengan masalah sosial (Djamarah dan Zain,
2006).
22
dapat: (1) memahami perasaan orang lain, (2) menempatkan diri dari situasi
mampu menempatkan diri dalam situasi orang lain yang dikehendaki guru.
Siswa tersebut juga bisa belajar watak dari orang lain, cara bergaul dengan
orang lain, cara mendekati dan berhubungan dengan orang lain, dalam
permasalahan yang mereka sadari sebagai suatu hal yang bagi semua
mana dan bagaimana peran itu akan dimainkan. Penataan panggung ini
lebih baik. Siswa dapat memainkan perannya lebih baik sesuai dengan
skenario.
belajar-mengajar.
sedang diperagakan.
j. Evaluasi.
k. Penutup.
karakter peran atau tokoh yang dimainkan oleh para pemain, sehingga
25
tahan lama.
sekolah.
sebaik-baiknya.
7. Bahasa lisan siswa dapat dibina menjadi bahasa yang lebih baik agar
1. Sebagian anak yang tidak ikut bermain peran menjadi kurang aktif.
4. Sering kelas lain merasa terganggu oleh suara pemain dan tepuk
tangan penonton/pengamat.
5 Metode Simulasi
kelompok bersal dari ras, budaya, belajar melalui situasi tiruan dengan
masing individu.
E. Pembelajaran Ekonomi
maka belajar hanya bisa dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu
terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat
28
Mudjiono, 2006) .
Menurut para ahli ada beberapa teori belajar, yaitu ( Dimyati dan
Mudjiono, 2006).
Menurut skinner belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar,
maka responnya akan menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar
stimulasi yang berasal dari lingkungan, dan proses kognitif yang dilakukan
oleh pelajar. Menurut Gagne belajar terdiri dari tiga komponen penting yaitu
Pengetahuan yang dibangun terdiri dari tiga bentuk, yaitu pengetahuan fisik,
pengajaran, bukan pada siswa yang belajar. Praktek tersebut ditandai oleh
yang perlu dilakukan oleh guru. Saran pembelajaran itu meliputi hal sebagai
berikut:
belajarsecara terstruktur.
(discovery learning).
apabila:
30
4. Hasil belajar itu tidak terikat pada situasi tempat mencapai, tetapi
masyarakat dalam memilih cara menggunakan sumber daya yang langka dan
masa depan kepada berbagai individu dan kelompok yang ada dalam suatu
masyarakat.
kebutuhan hidupnya yang tak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang
terbatas jumlahnya.
yang ingin dicapai dan merumuskan kemampuan apa yang harus dimiliki oleh
tingkah laku yang diharapkan dimiliki atau dikuasai sisawa setelah siswa
pembelajaran.
tertentu dalam setiap kali pembelajaran berakhir. Karena hanya guru yang
32
perilaku yang bagaimana yang diharapkan dapat dimiliki, dalam kondisi dan
belajar yang telah diperolehnya, dan kualitas dan kuantitas dan tingkah laku
yang bermanfaat bagi diri sendiri, rumah tangga, masyarakat dan negara.
sosial ekonomi dalam masyarakat yang majemuk, baik dalam skala nasional
Dasar SM).
33
Ditinjau dari pihak guru materi pembelajaran itu harus diajarkan atau
ajar itu harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi dan
dan peristiwa ekonomi yang terjadi secara nyata maka pembelajaran ekonomi
dengan apa yang dibutuhkan oleh siswa serta disesuaikan dengan kondisi agar
a. Mata pelajaran ekonomi berangkat dari fakta atau gejala yang nyata.
pemecahan masalah.
ekonomi.
e. Inti dari ilmu ekonomi adalah alternative terbaik. Apabila sumber ekonomi
kehidupan manusia.
kebutuhan manusia.
35
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
B. Jenis Penelitian
Perencanaan
Pengamatan
Perencanaan
Pengamatan
C. Subjek Penelitian
4
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS SMA Plus
Negeri 7 kota Bengkulu, yang terdiri dari 30 siswa yang terdiri dari 20 siswa
D. Prosedur Penelitian
sebuah siklus yaitu satu putaran kegiatan yang kembali kelangkah semula.
Jadi satu siklus dimulai dari tahap perencanaan tindakan hingga tahap
refleksi.
yaitu:
1. Siklus 1.
a. Perencanaan tindakan.
b. Pelaksanaan kegiatan.
c. Observasi.
d. Refleksi.
siklus II.
2. Siklus II.
a. Tahap perencanaan
6) Menyiapkan media.
mencakup:
1) Pendahuluan
2) Kegiatan inti.
kelompok.
peran.
3) Kegiatan penutup.
yang baik.
c. Tahap pengamatan
d. Tahap refleksi
penelitian ini.
1. Metode Observasi.
suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan pshikologi.
ingatan.
berpartisipasi langsung terhadap obyek yang diteliti, dalam hal ini penulis
2. Metode Dokumentasi
mencari data data mengenai hal-hal yang berbau variabel yang berupa
catatan, arsip, buku-buku, surat kabar, majalah, notulen, rapat, agenda, dan
sebagainya.
tentang keberadaan sekolah yaitu fasilitas sekolah, keadaan guru dan staf,
karyawan dan keadaan siswa. dengan kata lain metode ini digunakan
sebagai berikut:
rentang 5 sampai dengan 1. Aktivitas siswa yang diukur dari 6 item. Skor
berikut:
43
R = 30 6
= 24
24
I=
5
= 4,8
=5
x = P1 + P2
Keterangan:
x = Nilai rata-rata
yaitu:
44
M M
=
SEm m
Keterangan:
sebagai berikut:
NS
= X 100%
N
Keterangan:
batas tuntas minimal (KKM) adalah 70, jika siswa mendapat nilai sesuai
DAFTAR PUSTAKA
Cipta.
Djamarah dan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.
Persada
Pontianak.
Rajagrafindo Persada.
46
Rajagrafindo Persada.