DESKRIPSI RONA
KEGIATAN LINGKUNGAN
IDENTIFIKASI
DAMPAK POTENSIAL
DAMPAK
POTENSIAL
PENGELOLAAN
LINGKUNGAN
TABEL 3.1
5. Kualitas Udara
a. Sumber Dampak
Bersumber dari asap dan suara kendaraan tenaga kerja
dan pengunjung yang keluar masuk rumah bersalin.
b. Jenis Dampak
Emisi gas buang dari asap kendaraan akan menyebabkan
penurunan kualitas udara. Suara yang dihasilkan oleh
kendaraan bermotor juga dapat menimbulkan kebisingan.
c. Besaran Dampak
Berdasarkan keputusan Gubernur propinsi Sulawesi
selatan No. 14 Tahun 2003 tentang pengelolaan,
pengendalian pencemaran air, udara, penetapan baku
mutu limbah cair, Baku Mutu Udara Ambien dan emisi ,
serta baku tingkat gangguan kegiatanyang beroperasi di
propinsi Sulawesi Selatan.
c. Besaran Dampak
Besaran dampak didasarkan pada terjadinya perubahan
derajat kehenuhan lalulintas (DS) dan indeks tinkat kinerja
pelayanan jalan (ITP). Derajat kejenuhan rata-rata Jl.
Kartini adalah 0.20 smp/ jam dengan ITP A dan Jl.
Kajaolallido 0.38 smp/jam dengan ITP B
3.3.3 Pemeliharaan Gedung
Dampak-dampak yang diperkirakan akan terjadi akibat kegiatan
pemeliharaan gedung adalah meningkatnya timbulan sampah, menurunnya
kualitas udara, terganggunya amenitas/ kenyamanan karyawan dan pasien,
dan keselamatan dan kesehatan kerja. Pemeliharaan gedung terdiri atas
pemeliharaan rutin dan berkala. Pemeliharaan rutin seperti pengeloelaan
sampah, pengelolaan saluran air, pemebersihan dinding luar bangunan,
sedangkan pemeligharaan berkala seperti kegiatan pengecatan dan
perbaikan bagian-bagian gedung yang mengalami kerusakan ringan atau
berat.
1. Timbulan Sampah
a. Sumber Dampak
Kegaiatan pemeliharaan dan perbaikan gedung RSIA Kartini yang
umumya menggunakan bahan-bahan yang menghasilkan sampah
kemasan seperti kaleng cat, pembungkus semen, dan lain-lain.
b. Jenis Dampak
Meningkatnya timbulan sampah dalam kompleks RSIA Kartini
yang akan berdampak terhadap menurunnya estetika dan dapat
mengganggu kesehatan serta kenyamanan karyawan dan
masyarakat lain disekitarnya.
c. Besaran Dampak
Besaran dampak adalah jumlah/ volume sampah yang dihasilkan,
lama waktu penanganan sampah yang berserakan dalam kompleks
RSIA Kartini.
2. Kualitas Udara
a. Sumber Dampak
Bahan-bahan bangunan seperti semen-semen yang tercecer akan
menambah konsentrasi bahan-bahan tersebut dalam udara, cat yang
berbau dan mengandung zat pencemar juga dapat mempengaruhi
kualitas udara (lingkungn mikro).
b. Jenis Dampak
Meningkatnya konsentrasi debu dan partikel dalam udara dan za-zat
tercemar lainnya yang akan berdampak terhadap kesehatan
masyarakat, khususnya pekerja bangunan. Disamping itu pasien
rawatinap dan karyawan yang berobat di RSIA Kartini akan
terganggu, baik kenyamanan maupun kesehatan.
c. Besaran Dampak
Besaran dampak menurunnya kualitas air didasarkan pada
Keputusan Gubernur Prop. Sulsel No. 14 Tahun 2003 tentang
Pngelolaan, Pengendalian Pencemaran Air, Udara, Penetapan Baku
Mutu, Limbah Cair, Baku Mutu Udara Ambien dan Emisi Serta
Baku Tingkat Gangguan Kegiatan yang beroperasi di Propinsi
Sulawesi Selatan.
3. Amenitas
a. Sumber Dampak
Bersumber dari kegiatan pemeliharaan gedung RSIA Kartini,
khususnya pemeliharaan berkala.
b. Jenis Dampak
Kegiatan pemeliharaan gedung, khususnya pemeliharaan berkala
seperti pengecatan dan perbaikan bagian-bagian gedung yang
mengalami kerusakan akan mengakibatkan ketidaknyamanan pasien
dan karyawan.
c. Besaran Dampak
Besaran dampak adalh jumlah pasien yang terganggu
kenyamanannya selama menjalani perawatan dan pengobatan di
RSIA Kartini.
4. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
a. Sumber Dampak
Bersumber dari pemeliharaan RSIA Kartini, khususnya kegiatan
pembesihan dinding luar RSIA Kartini, pengecatan dan perbaikan
bagian-bagian gedung yang mengalami kerusakan kan
mengakibatkan ketidaknyamanan pasien dan karyawan.
b. Jenis Dampak
Berpotensi menimbulkan dampak terjadinya gangguan keselamatan
dan kesehatan pekerja.
c. Besaran Dampak
Besaran dampak adalah peluang dan jumlah kecelakaan kerja yang
terjadi selama/ pemeliharaan/ perbaikan gedung RSIA Kartini.