VARISELA

No. Dokumen : 231/UKP/PKM-LT/1/2017

No. Revisi : 00
Tanggal terbit : 27 Januari 2017
SOP Halaman : 1/3

UPTD PUSKESMAS drg. Reza Fadli

LUNTO NIP. 19800823 201412 1 001

A. Pengertian Infeksi akut primer oleh virus Varicella zoster yang menyerang kulit dan mukosa,
klinis terdapat gejala konstitusi, kelainan kulit polimorf, terutama berlokasi di
bagian sentral tubuh. Masa inkubasi 14-21 hari. Penularan melalui udara (air-borne)
dan kontak langsung.
B. Tujuan Sebagai Penerapan Langkah Langkah Bagi Dokter Dalam Memberikan
Penatalaksanaan Varisela.
C. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Lunto nomor : 188.47/27/PKM-
LT/1/2017 . Tentang Layanan Klinis
D. Referensi 1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Hk.02.02/Menkes/514/2015
E. Alat dan 1. LUP
Bahan
F. Prosedur 1. Dokter menegakan diagnose berdasarkanan anamnesa , pemeriksaan
fisik dan pemeriksaan penunjang .
Keluhan
Demam, malaise, dan nyeri kepala. Kemudian disusul timbulnya lesi kulit
berupa papul eritem yang dalam waktu beberapa jam berubah menjadi
vesikel. Biasanya disertai rasa gatal.
Faktor Risiko
Anak-anak.
Riwayat kontak dengan penderita

2. Dokter melakukan pemeriksaan fisik terhadap pasien, pada pemeriksaan

dapat ditemukan gejala berupa:
Tanda Patognomonis
Erupsi kulit berupa papul eritematosa yang dalam waktu beberapa jam
berubah menjadi vesikel. Bentuk vesikel ini khas berupa tetesan embun
(tear drops). Vesikel akan menjadi keruh dan kemudian menjadi krusta.
Sementara proses ini berlangsung, timbul lagi vesikel-vesikel baru yang
menimbulkan gambaran polimorfik khas untuk varisela. Penyebaran
terjadi secara sentrifugal, serta dapat menyerang selaput lendir mata,
mulut, dan saluran napas atas..

3. Dokter melakukan pemeriksaan penunjang antara lain :

Bila diperlukan, pemeriksaan mikroskopis dengan menemukan sel
Tzanck yaitu sel datia berinti banyak.

4. Penegakan diagnose

Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.

Diagnosa banding dapat berupa :

1. Variola
2. Herpes simpleks disseminata
3. Coxsackievirus
4. Rickettsialpox
 5. Dokter memberikan penatalaksanaan antara lain :

Penatalaksanaan
1. Gesekan kulit perlu dihindari agar tidak mengakibatkan pecahnya
vesikel. Selain itu, dilakukan pemberian nutrisi TKTP, istirahat dan
mencegah kontak dengan orang lain.
2. Gejala prodromal diatasi sesuai dengan indikasi. Aspirin dihindari
karena dapat menyebabkan Reyes syndrome.
3. Losio kalamin dapat diberikan untuk mengurangi gatal.
4. Pengobatan antivirus oral, antara lain:
a. Asiklovir: dewasa 5 x 800 mg/hari, anak-anak 4 x 20 mg/kgBB
(dosis maksimal 800 mg), atau
b. Valasiklovir: dewasa 3 x 1000 mg/hari.

Pemberian obat tersebut selama 7-10 hari dan efektif diberikan pada 24
jam pertama setelah timbul lesi.
Konseling dan Edukasi
.
6. Dokter memberikan edukasi pada pasien gastroenteritis, seperti :
Edukasi bahwa varisella merupakan penyakit yang self-limiting pada
anak yang imunokompeten. Komplikasi yang ringan dapat berupa infeksi
bakteri sekunder. Oleh karena itu, pasien sebaiknya menjaga kebersihan
tubuh. Penderita sebaiknya dikarantina untuk mencegah penularan

7. Dokter dapat menentukan apasaja kemunkinan komplikasi yang akan

terjadi :
Pneumonia, ensefalitis, hepatitis, terutama terjadi pada pasien dengan
gangguan imun. Varisela pada kehamilan berisiko untuk menyebabkan
infeksi intrauterin pada janin, menyebabkan sindrom varisela kongenital.

8. Dokter merujuk pasien dengan kriteria , yaitu :

1. Terdapat gangguan imunitas
2. Mengalami komplikasi yang berat seperti pneumonia, ensefalitis, dan
hepatitis.

G. Diagram alir
Dokter melakukan
anamnesa

Dokter melakukan
pemeriksan fisik

Dokter melakukan
pemeriksan penunjang

Dokter menegkan
diagnosa

Dokter memberikan Edukasi , konseling dan

tatalaksana terapi farmakologis

Indikasi Rujuk
rujuk
 Ya
Tidak

Pulang

H. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
I. Unit Terkait 1. Rawat jalan
2. IGD

J. Dokumen 1. Rekamedis
terkait
K. Rekaman No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
Historis diberlakukan
Perubahan

Disusun oleh : Diperiksa Oleh :