Anda di halaman 1dari 56

Materi Penyuluhan :

1. Obstruksi Sleep Apnoe (mengorok)


2. Diabetes Melitus
3. Asam urat
4. Cancingan
5. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
6. Hipertensi Dalam Kehamilan
7. ASI Eksklusif
8. Hipertensi
9. Demam Berdarah Deptis
10. Tifoid
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Obstruksi Sleep Apnea (mengorok)

Tempat : Puskesmas

Hari/Tanggal : Rabu, 4 Desember 2016

Waktu : 1 x 30 menit

Penyuluh : Mahasiswa FK UISU

A.TUJUAN

1. Tujuan Umum

Pada akhir proses penyuluhan, masyarakat dapat mengetahui dan dapat

mengerti tentang Obstruksi Sleep Apnoe(mengorok)

2. Tujuan Khusus

Setelah diberikan penyuluhan dapat :

1) Menjelaskan pengertian Obstruksi Sleep Apnoe(mengorok)


2) Mengetahui bahaya Obstruksi Sleep Apnoe(mengorok)
3) Mengetahui pencegahan Obstruksi Sleep Apnoe(mengorok)

B.SASARAN

Sasaran penyuluhan adalah masyarakat di lingkungan Puskesmas

C. MATERI

Terlampir

D.METODE

Metode yang digunakan saat penyuluhan adalah ceramah dan tanya jawab

E.MEDIA
Media yang digunakan saat penyuluhan adalah Poster dan Leaflet.

F.KEGIATAN PENYULUHAN

No Tahap Waktu Uraian Kegiatan Metode


.
1. Pembukaan 5 menit 1. Membuka kegiatan dengan Ceramah
mengucapkan salam.
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan
penyuluhan
4. Menyebutkan materi yang
akan diberikan
2. Isi 15 menit 1. Menjelaskan Ceramah
pengertian Obstruksi Sleep
Apnoe(mengorok)
2. Menjelaskan
faktor risiko Obstruksi
Sleep Apnoe(mengorok)
3. Menjelaskan
bahaya Obstruksi Sleep
Apnoe(mengorok)
4. Menjelaskan
penanganan Obstruksi
Sleep Apnoe(mengorok)
3. Evaluasi 5 menit Melakukan tanya jawab ke Diskusi dan
peserta mengenai materi yang tanya jawab
disampaikan
4. Penutup 5 menit 1. Mengucapkan terima kasih Ceramah
atas peran serta masyarakat
2. Mengucapkan salam
penutup

G.MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian
Obstruksi Sleep Apnea (mengorok) adalah salah satu jenis apnea tidur
yang muncul akibat otot tenggorokan yang mengalami relaksasi berlebihan.

Faktor risiko

Pembesaran amandel (tonsil)

Merokok

Memiliki anggota keluarga yang terkena apnea tidur

Kegemukan (IMT>25kg/m2)

Gejala-gejala
Mengantuk berat disiang hari
Sulit konsentrasi
Mudah marah
Disfungsi seksual
Depresi

Penanganan
Jika gejala apnea tidur anda masih ringan, maka pengobatannya cukup
dengan mengurangi faktor risiko, misalnya jika anda kegemukan maka
pengobatannya cukup dengan menurunkan berat badan,
Jika anda mengalami aonea tidur yang parah, anda dapat memasang
Continuous Positive Airway Pressure (CPAP). Ketika tidur, perangkat ini
akan memastikan saluran napas anda terbuka sepanjang malam.
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Diabetes Mellitus

Tempat : Puskesmas

Hari/Tanggal : Kamis, 1 Desember 2016

Waktu : 1 x 30 menit

Penyuluh : Mahasiswa FK UISU

A.TUJUAN

1.Tujuan Umum

Pada akhir proses penyuluhan, para warga dapat mengetahui dan dapat

mencegah tentang penyakit Diabetes Mellitus

2. Tujuan Khusus

Setelah diberikan penyuluhan dapat :

1. Menjelaskan pengertian Diabetes Mellitus dengan benar


2. Mengetahui penyebab dari Diabetes Mellitus
3. Mengetahui tanda dan gejala Diabetes Mellitus
4. Mengetahui cara pencegahan Diabetes Mellitus

B.SASARAN

Warga yang mengikuti senam Prolanis

C.MATERI

Terlampir

D.METODE

Metode yang digunakan saat penyuluhan adalah ceramah dan tanya jawab

E.MEDIA

Media yang digunakan saat penyuluhan adalah leaflet dan poster


F.KEGIATAN PENYULUHAN

No Tahap Waktu Uraian Kegiatan Metode


.
1. Pembukaan 5 menit 1. Membuka kegiatan dengan Ceramah
mengucapkan salam.
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan
penyuluhan
4. Menyebutkan materi yang
akan diberikan
2. Isi 1. Menjelaskan pengertian Ceramah
Diabetes Melitus
2. Menjelaskan penyebab
Diabetes Melitus
3. Menjelakan tanda dan gejala
Diabetes Melitus
4. Menjelasakan cara
mencegahnya

3. Evaluasi 5 menit Melakukan tanya jawab ke Diskusi dan


peserta mengenai materi yang tanya jawab
disampaikan
4. Penutup 5 menit 1. Mengucapkan terima kasih Ceramah
atas peran serta masyarakat
2. Mengucapkan salam penutup

G.MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian
Diabetes mellitus adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai berbagai

kelainan metabolic akibat gangguan hormonal, yang menimbulkan berbagai

komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf, dan pembuluh darah, disertai lesi pada

membran basalis dalam pemeriksaan dengan mikoskop elektron.

1. Tipe diabetes
Tipe I : diabetes melitus tergantung insulin (insulin-dependentdiabetes

melitus [IDDM]).
Tipe II : diabetes melitus tidak tergantung insulin (non-insulin-

dependent diabetes melitus [NIDDM]).


B. Etiologi

Insulin Dependen Diabetik Melitus (IDDM) atau Diabetes Mellitus

Tergantung Insulin (DMTI) disebabkan oleh destruksi sel beta, Sedangkan Non

insulin Dependent Diabetes Melitus (NIDDM) Disebabkan kegagalan relative sel

beta dan resistensi insulin. Resistensi insulin adalah turunnya kemampuan insulin

untuk merangsang pengambilan glukosa oleh jaringan perifer dan untuk

menghambat produksi glukosa oleh hati. Sel beta tidak mampu mengimbangi

resistensi insulin ini sepenuhnya, artinya terjadi defisiensi relatif insulin.

Ketidakmampuan ini terlihat dari berkurangnya sekresi insulin pada rangsangan

glukosa, maupun pada rangsangan glukosa bersama bahan perangsang sekresi

insulin lain. Berarti sel beta pancreas mengalami desensititas terhadap glukosa.

Adapun menurut tipenya :

Diabetes tipe 1
Diabetes tipe 1 ditandai oleh penghancuran sel-sel beta pangkreas.
Kombinasi faktor genetik, imunologi dan mungkun pula lingkungan
Dibetes tipe II
Faktor-faktor resiko yang berhubungan dengan proses terjadinya diabetes
tipe II. Faktor-faktor ini adalah : usia, obesitas, riwayat keluarga dan kelompok
etnik.

C. Faktor Resiko
- Usia di atas 40 tahun
- Kegemukan ( Obesitas )
- Hipertensi ( TD : >140/90 mmHg )
- Adanya riwayat keluarga dengan diabetes mellitus
- Riwayat kadar gula abnormal
- Riwayat penyakit jantung koroner
D. Manifestasi klinis

Diagnosa DM awalnya dipikirkan dengan adanya gejala khas berupa polifagia,

poliuria, polidipsi, lemas, dan berat badan turun. Gejala lain yang mungkin

dikeluhkan pasien adalah kesemutan, gatal, mata kabur, dan impotensi pada pria,

serta pruritus vulva pada wanita.

E. Manajemen Diabetes Mellitus Dengan Gaya Hidup Sehat

1. Rencana diet, Dimaksudkan untuk mengatur jumlah kalori dan

karbohidrat yang dikonsumsi setiap hari. Rencana diet harus didapakan

dengan berkonsultasi dahulu dengan ahli gizi yang terdaftar dan

berdasarkan pada riwayat diet pasien, makanan yang disukai, gaya

hidup, latar belakang budaya, dan aktivitas fisik. Pada konsensus

PERKENI telah ditetapkan bahwa standar yang dianjurkan adalah

santapan dengan komposisi seimbang berupa KH 60-70%, protein 10-

15%, dan lemak 20-25%. Jumlah kalori disesuaikan dengan

pertumbuhan, status gizi, umur, stres akut, dan kegiatan jasmani untuk

mencapai berat badan ideal. Jumlah kandungan kolesterol <300 mg/hari,


jumlah kandungan serat 25 gr/hari diutamakan jenis serat larut

konsumsi garam dibatasi bila terdapat hipertensi. Pemanis dapat

digunakan secukupnya.

2. Latihan fisik dan pengaturan aktivitas fisik. Dianjurkan latihan

jasmani teratur 3-4x tiap minggu selama 0.5 jam yang sifatnya sesuai

CRIPE (Continous, Rhytmical, Interval, Progressive, Endurance

training). Latihan yang dapat dijadikan pilihan adalah jalan kala,

jogging, lari, renang, bersepeda, dan mendayung

3. Batasi gula dalam setiap makanan

4. Utamakan yang tinggi lemak tak jenuh tunggal (kacang-kacangan,

alpukat), cegah dislipidemia

5. Batasi makanan tingi purin (asam urat)

6. Stop merokok

7. Cegah kegemukan: IMT <25

8. Tidur min 6 jam sehari

9. Stop minum alkohol

10. Check up teratur terutama untuk usia >40 tahun

11. Pakai alas kaki untuk menghindari luka karena akan beresiko

menimbulkan luka ulkus

12. Berpuasa

13. Pengawasan glukosa di rumah


14. Pengetahuan tentang diabetes dan perawatan diri. Diabetes adalah

penyakit kronik dan pasien perlu menguasai pengobatan dan belajar

bagaimana menyesuaikan agar tercapai kontrol metabolik yang optimal.


SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : ASAM URAT

Tempat : Puskesmas

Hari/Tanggal : Kamis, 1 Desember 2016

Waktu : 1 x 30 menit

Penyuluh : Mahasiswa FK UISU

A.TUJUAN

1. Tujuan Umum

Setelah mendapatkan penyuluhan para warga dapat mengetahui dan

dapat mencegah penyakit asam urat.

2. Tujuan Khusus

Setelah mendapatkan penyuluhan satu kali diharapkan peserta

penyuluhan mampu:

1. Memahami pengertian penyakit asam urat


2. Mengetahui penyebab penyakit asam urat
3. Mengetahui tanda dan gejala penyakit asam urat
4. Mengetahui cara pencegahan penyakit asam urat

B.SASARAN

Masyarakat yang mengikuti senam prolanis

C.MATERI

Terlampir

D.METODE

Metode yang digunakan saat penyuluhan adalah ceramah dan tanya jawab
E.MEDIA

Media yang digunakan saat penyuluhan adalah Leaflet.

F.KEGIATAN PENYULUHAN

No Tahap Waktu Uraian Kegiatan Metode


.
1. Pembukaan 5 menit 1. Membuka kegiatan dengan Ceramah
mengucapkan salam.
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan penyuluhan
4. Menyebutkan materi yang akan
diberikan
2. Isi 1. Menjelaskan pengertian tentang Ceramah
asam urat
2. Menjelaskan penyebab asam urat
3. Menjelaskan tanda dan gejala asam
urat
4. Menjelaskan cara mencegah asam
urat

3. Evaluasi 5 menit Melakukan tanya jawab ke peserta Diskusi dan


mengenai materi yang disampaikan tanya jawab
4. Penutup 5 menit 1. Mengucapkan terima kasih atas Ceramah
peran serta masyarakat
2. Mengucapkan salam penutup

G.MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian Asam Urat


Asam urat merupakan hasil metabolisme protein dari makanan yang

masuk, dan bila kadarnya terlalu tinggi dapat menyebabkan terbentuknya Kristal

asam urat. Kristal-kristal ini biasanya terkumpul pada sendi-dendi (kaki, lutut,

siku, atau tangan) sehingga mengakibatkan radang sendi akut.

2. Penyebab Asam Urat

Asam urat dapat disebabkan oleh menurunnya kemampuan tubuh

membuang asam urat melalui urin, mengkonsumsi makanan yang mengandung

zat-zat tinggi purin seperti jeroan daging, ikan laut tertentu, kacang-kacangan,

emping.

3. Tanda dan Gejala Asam Urat

Tanda dan gejala asam urat yaitu timbul benjolan pada sendi yang terkena,

terlihat bengkak, kemerahan, terasa panas dan nyeri. Rasa nyeri terutama di

malam hari atau pagi hari ketika bangun tidur. Persendian terasa kaku, ngilu,

terutama ketika dingin.

4. Pengobatan dan Pencegahan Asam Urat

Apabila kadarnya sedikit di normal cukup dengan diet asam urat. Jika

kadarnya cukup tinggi perlu pemberian obat-obatan seperti alupurinol dan

kortikosteroid. Pencegahan asam urat yaitu dengan menghindari makanan yang

banyak mengandung purin, ikan laut, dan kacang-kacangan. Banyak minum air

putih untuk mengurangi pengendapan asam urat dalam darah. Olah raga teratur

dan relaksasi.

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Pokok Bahasan : CACINGAN

Tempat : SMP Hangtuah

Hari/Tanggal : Rabu , 7 desember 2016

Waktu : 1 x 30 menit

Penyuluh : Mahasiswa FK UISU

A.TUJUAN

1. Tujuan Umum

Setelah mendapatkan penyuluhan tentang CACINGAN, siswa/i mengerti

bahaya CACINGAN dan bagaimana cara untuk mencegah terkena

penyakit CACINGAN.

2. Tujuan Khusus

Setelah mendapatkan penyuluhan satu kali diharapkan peserta penyuluhan

mampu:

1. Memahami gejala-gejala cacingan


2. Mengerti cara menanggulangi cacingan

B.SASARAN

Siswa/I yang hadir saat penyuluhan di smp Hang Tuah

C.MATERI

Terlampir

D.METODE

Metode yang digunakan saat penyuluhan adalah ceramah dan tanya jawab

E.MEDIA
Media yang digunakan saat penyuluhan adalah Leaflet.

F.KEGIATAN PENYULUHAN

No. Tahap Waktu Uraian Kegiatan Metode


1. Pembukaan 5 menit 1. Membuka kegiatan dengan Ceramah
mengucapkan salam.
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan penyuluhan
4. Menyebutkan materi yang akan
diberikan
2. Isi 1. Menjelaskan pengertian Ceramah
cacingan
2. Menjelaskan gejala-gejala
cacingan
3. Menjelaskan bahaya cacingan
4. Menjelaskan cara mencegah
terkena cacingan

3. Evaluasi 5 menit Melakukan tanya jawab ke Diskusi dan tanya


peserta mengenai materi yang jawab
disampaikan
4. Penutup 5 menit 1. Mengucapkan terima kasih atas Ceramah
peran serta masyarakat
2. Mengucapkan salam penutup

G.MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian Cacingan

Suatu usaha untuk menjelaskan apa yang dimaksud dengan orang

yang cacingan.

B. Bagaimana Tanda dan Gejala Cacingan

1. Kurang nafsu makan, lesu, perut buncit


2. Berat badan menurun

3. Nyeri perut,mual mual, muntah

4. Diare atau sembelit

5. Keluar cacing dari mulut atau dubur

6. Kadang disertai gatal pada anus

7. Menganggu pertumbuhan anak

C. Bahaya Cacingan

1. Anak mudah lelah dan rewel

2. Kurang gizi

3. Anemia

D. Bagaimana cara mencegah Cacingan

1. Cuci tangan dengan sabun( setelah BAB, sebelum makan )


2. Minum air yang bersih dan udah diamsak
3. Buang air besar dijamban
4. Menjaga kebersihan makanan
5. Memakai alas kaki
6. Guntinglah kuku secara teratur
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Perilaku hidup bersih dan sehat

Tempat : SMP Hangtuah

Hari/Tanggal : Rabu , 7 April 2016

Waktu : 1 x 30 menit

Penyuluh : Coass FK UISU

A.TUJUAN

1) Tujuan Umum

Setelah mendapatkan penyuluhan tentang PHBS siswa/i mengerti manfaat

dari prilaku hidup bersih dan sehat

2) Tujuan Khusus

Setelah mendapatkan penyuluhan satu kali diharapkan peserta penyuluhan

mampu memahami tentang PHBS

B.SASARAN

Siswa/I yang hadir saat penyuluhan di smp Hangtuah

C.MATERI

Terlampir

D.METODE

Metode yang digunakan saat penyuluhan adalah ceramah dan tanya jawab

E.MEDIA

Media yang digunakan saat penyuluhan adalah Leaflet.


F.KEGIATAN PENYULUHAN

No. Tahap Waktu Uraian Kegiatan Metode


1. Pembukaan 5 menit 1. Membuka kegiatan dengan Ceramah
mengucapkan salam.
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan penyuluhan
4. Menyebutkan materi yang akan
diberikan
2. Isi 5. Menjelaskan pengertian PHBS Ceramah
6. Menjelaskan jenis-jenis PHBS
7. Menjelaskan metode PHBS
serta kekurangan dan kelebihan
msaing-masing metode PHBS

3. Evaluasi 5 menit Melakukan tanya jawab ke Diskusi dan tanya


peserta mengenai materi yang jawab
disampaikan
4. Penutup 5 menit 1. Mengucapkan terima kasih atas Ceramah
peran serta masyarakat
2. Mengucapkan salam penutup

G.MATERI PENYULUHAN

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)


Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku yang
dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat
menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-
kegiatan kesehatan dimasyarakat. 7
Perilaku Hidup Berih Dan Sehat (PBHS) adalah sebagai wujud operasional

promosi kesehatan merupakan dalam upaya mengajak, mendorong

kemandirian masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat.

Manfaat PHBS
1. Manfaat PHBS bagi rumah tangga:
1) Setiap rumah tangga meningkatkan kesehatannya dan tidak mudah sakit.
2) Anak tumbuh sehat dan cerdas.
3) Produktivitas kerja anggota keluarga meningkat dengan meningkatnya
kesehatan anggota rumah tangga maka biaya yang dialokasikan untuk
kesehatan dapat dialihkan untuk biaya investasi seperti biaya pendidikan,
pemenuhan gizi keluarga dan modal usaha untuk peningkatan pendapatan
keluarga.
2. Manfaat PHBS bagi masyarakat:
1) Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan yang sehat
2) Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah-masalah
kesehatan.
3) Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.
4) Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber
Masyarakat (UKBM) seperti posyandu, jaminan pemeliharaan kesehatan,
tabungan bersalin (tabulin), arisan jamban, kelompok pemakai air,
ambulans desa dan lain-lain.7

Sasaran PHBS
Sasaran PHBS di Rumah Tangga adalah seluruh anggota keluarga yaitu:
1. Pasangan Usia Subur
2. Ibu Hamil dan Ibu Menyusui
3. Anak dan Remaja
4. Usia Lanjut
5. Pengasuh Anak

Indikator PHBS
Pembinaan PHBS di rumah tangga dilakukan untuk mewujudkan Rumah
Tangga Sehat. Rumah Tangga Sehat adalah rumah tangga yang memenuhi tujuh
indikator PHBS dan tiga indikator Gaya Hidup Sehat sebagai berikut:
1. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
Pertolongan persalinan dalam rumah tangga yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan (bidan, dokter, dan tenaga para medis lainnya).
2. Bayi diberi ASI eksklusif

Bayi usia 0-6 bulan hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai usia 6 bulan.
3. Penimbangan bayi dan balita

4. Penimbangan balita dimaksudkan untuk memantau pertumbuhan balita setiap


bulan dan mengetahui apakah balita berada pada kondisi gizi kurang atau gizi
buruk.

5. Mencuci tangan dengan air dan sabun

a. Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri penyebab
penyakit. Bila digunakan, kuman berpindah ke tangan. Pada saat makan,
kuman dengan cepat masuk ke dalam tubuh yang bisa menimbulkan penyakit.
b. Sabun dapat mengikat lemak, kotoran dan membunuh kuman. Tanpa sabun,
kotoran dan kuman masih tertinggal di tangan.

6. Menggunakan air bersih

Air yang kita pergunakan sehari-hari untuk minum, memasak, mandi


berkumur,membersihkan lantai, mencuci alat-alat dapur, mencuci pakaian, dan
sebagainya haruslah bersih, agar kita tidak terkena penyakit atau terhindar dari
penyakit.

7. Menggunakan jamban sehat

8. Setiap rumah tangga harus memiliki dan menggunakan jamban leher angsa
dan tangki septic atau lubang penampungan kotoran sebagai penampung akhir.

9. Rumah bebas jentik

10. Rumah tangga yang setelah dilakukan pemeriksaan jentik berkala tidak
terdapat jentik nyamuk.
Tiga Indikator Gaya Hidup Sehat:
1. Makan buah dan sayur setiap hari

2. Anggota keluarga umur 10 tahun ke atas yang mengkomsumsi minimal 3 porsi


buah dan 2 porsi sayuran atau sebaliknya setiap hari.

3. Melakukan aktivitas fisik setiap hari

4. Anggota rumah tangga umur 10 tahun ke atas melakukan aktivitas fisik 30


menit setiap hari.

5. Tidak merokok dalam rumah

6. Anggota rumah tangga umur 10 tahun ke atas tidak boleh merokok di dalam

rumah ketika berada bersama dengan anggota keluarga yang lainnya

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Pokok Bahasan : Hipertensi dalam Kehamilan

Tempat : Posyandu

Hari/Tanggal : selasa , 1 desember 2016

Waktu : 1 x 30 menit

Penyuluh : Coass FK UISU

I. Tujuan Umum

Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang Penyakit Hipertensi dalam


Kehamilan untuk memberikan informasi mengenai bahaya hipertensi dalam
kehamilan bagi jiwa ibu dan anak

II. Tujuan Khusus

Setelah Siswa diberikan penyuluhan tentang Penyakit hipertensi dalam


kehamilan, diharapkan Siswa mampu :
1. Mengetahui pengertian hipertensi dalam kehamilan.
2. Mengetahui faktor - faktor resiko hipertensi dalam kehamilan .
3. Mengetahui tanda dan gejala Penyakit hipertensi dalam kehamilan
4. Mengetahui apa bahaya dari hipertensi dalam kehamilan
5. Mengetahui cara mencegah hipertensi dalam kehamilan

III. Materi
1. Pengertian Penyakit hipertensi dalam kehamilan
2. Faktor-faktor resiko Penyakit hipertensi dalam kehamilan
3. Tanda dan gejala Penyakit hipertensi dalam kehamilan
4. Komplikasi dari Penyakit hipertensi dalam kehamilan
5. Mencegah hipertensi dalam kehamilan

IV. Kegiatan Penyuluhan


No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Metode
1. Pembukaan 5 menit Mengucapkan salam Ceramah
Memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan
umum dan khusus
2. Inti Pengertian Penyakit Ceramah
2.1. Ceramah 15 menit hipertensi dalam
kehamilan
Faktor resiko Penyakit
hipertensi dalam
kehamilan
Tanda dan gejala
Penyakit hipertensi
dalam kehamilan
Komplikasi dari
Penyakit hipertensi
dalam kehamilan
Mencegah Penyakit
hipertensi dalam
kehamilan

2.3 Tanya Jawab 5 menit Memberi kesempatan Tanya jawab


kepada peserta untuk
bertanya

2.4 Kesimpulan 5 menit Menyimpulkan bahan Ceramah


penyuluhan yang telah
diberikan

3. Penutup 5 menit Salam penutup Ceramah

V. Metode
1. Ceramah.
2. Tanya jawab.

VI. Media
1. Flip chart.
2. Leaflet
VII. Hipertensi dalam Kehamilan
Definisi
Adalah tekanan darah 140/90 pada saat kehamilan. Hipertensi saat kehamilan
dapat menyebabkan berat badan janin rendah bahkan sampai kematian.

KLASIFIKASI
1. Hipertensi Kronik
Hipertensi yang timbul sebelum umur kehamilan 20 minggu.
2. Preklampsia-Eklampsia
Preeklampsia : hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan disertai
dengan proteinuria.
Eklampsia : apabila ditemukan kejang-kejang pada penderita eklampsia, yang

juga dapat disertai koma

3. Hipertensi Kronik dengan Superimposed Preeklampsia


Hipertensi kronik disertai dengan tanda-tanda preeklampsia seperti nyeri
kepala hebat, pandangan kabur, nyeri epigastrium.
4. Hipertensi Gestasional
Hipertensi yang timbul pada kehamilan tanpa disertai proteinuria.

FAKTOR RISIKO
1. Primigravida: hamil pertama kali
2. Hiperplasentosis: mola hidatidosa, kehamilan ganda, bayi besar.
3. Usia > 35 tahun
4. Obesitas (BMI 30)
5. Interval antar kehamilan < 2 tahun atau > 10 tahun
6. Riwayat keluarga preeklampsia-eklampsia
7. Penyakit ginjal dan hipertensi yang sudah ada sebelumnya.

GEJALA
Sakit kepala
Edema (bengkak)
Mual, muntah
Sesak napas
Gelisah
Perdarahan
Pandangan kabur
Nyeri ulu hati.
Pengobatan
nifedifin10-20mg.jika tekanan darah sistol>160mmhg tekanan
diastole>110diulangitiap30menit. dosismaksimal 120mg/hari diberikan secara
oral
magnesium sulfate dibagi dalam 2 dosis yaitu loading dose dan maintenance dose
Loading dose: 4gram intravena (40% dalam 10cc RL) selama 15 menit.
Maintenance dose: 6gram intravena (60% dalam 500cc RL) selama 4-6jam
Sodium nitropusside 0,24g/kgbb/menit/i.v ditingkatkan 0,25g/kgbb/5menit
KOMPLIKASI
Pada ibuseperti atonia uteri, ablasia retina, gagal ginjal, perdarahan otak, gagal
jantung, syok, hingga kematian. Komplikasi untuk janin misalnya pertumbuhan
janin terhambat, persalinansebelumtanggalnyaatauprematuritas,
plasentalepasdaridalamrahimhinggakematianjanin..

PENCEGAHAN
Kurangi mengkonsumsi garam pada makanan.
Hindari merokok.
Kontrol kehamilan teratur mendeteksi dini.

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasa : Asi ekslusif

Tempat : Posyandu

Hari/Tanggal : Kamis, 8 Desember 2016


Waktu : 1 x 30 menit

Penyuluhan : Mahasiswa FK UISU

A.TUJUAN

1. Tujuan Umum

Setelah mendapatkan penyuluhan para warga dapat mengetahui dan

mengingatkan pentingnya Asi ekslusif

2.Tujuan Khusus

Setelah mendapatkan penyuluhan satu kali diharapkan peserta

penyuluhan mampu:

3.Memahami pengertian Asi


4.Memahami manfaat Asi dan menyusui
5.Mengetahui Cara menyusui yang benar
6.Memahami cara menyimpan ASI
B.SASARAN

Masyarakat yang mengikuti kegiatan posyandu

C.MATERI

Terlampir

D.METODE

Metode yang digunakan saat penyuluhan adalah ceramah dan tanya jawab

E.MEDIA

Media yang digunakan saat penyuluhan adalah Leaflet.

F.KEGIATAN PENYULUHAN

No Tahap Waktu Uraian Kegiatan Metode


.
1. Pembukaan 5 menit 5. Membuka kegiatan dengan Ceramah
mengucapkan salam.
6. Memperkenalkan diri
7. Menjelaskan tujuan penyuluhan
8. Menyebutkan materi yang akan
diberikan
2. Isi 5. Menjelaskan pengertian tentang Ceramah
ASI ekslusif
6. Menjelaskan manfaat Asi dan
menyusui
7. Menjelaskan Cara menyusui yang
benar
8. Menjelaskan cara menyimpan ASI

3. Evaluasi 5 menit Melakukan tanya jawab ke peserta Diskusi dan


mengenai materi yang disampaikan tanya jawab
4. Penutup 5 menit 3. Mengucapkan terima kasih atas Ceramah
peran serta masyarakat
4. Mengucapkan salam penutup

G.MATERI PENYULUHAN

Pengertian

ASI ekslusif

Hanya pemberian ASI saja pada bayi sejak bayi baru lahir sampai 6 bulan (usia 0-

6 bulan),tanpa tambahan makanan/minuman lain.karena lambung bayi sangat

kecil,ASI saja sudah memenuhi seluruh kebutuhan gizi secara sempurna.

Mnfaaat ASI dan Menyusui

ASI mengandung zat gizi yang lengkap dan seimbang

ASI mudah dicerna dan diserap oleh bayi

ASI melindungi bayi dari penyakit karena bayi memperoleh zat kekebalan

tubuh alamiah dari ASI

ASI tidak menyebabkan alergi pada bayi

ASI membantu membentuk jalinan kasih saying antara ibu dan anak
Menyusui membangun reflek mengisap sehinnga menunjang

perkembangan rahang,gusi dan gigi bayi dikemudian hari.

Cara menyusui yang benar

a.Posisi ibu yang nyaman,duduk atau berbaring

b.posisi menyusui :

seluruh badan bayi tersanggah dengan baik.

Badan bayi menghadap dan dekat didada ibu.

c.pastikan bayi menghisap secara efektif

Bayi mengisap dalam,teratur dan diselingi

Cara menyimpan ASI

ASI yang baru diperas/pompa segera ditempatkan pada lemari pendingin

dan tidak disimpan lebih dari 72 jam

ASI disimpan dalam botol yang steril, diberi tanggal

Cairkan ASI beku dengan menempatkan pada wadah yang tertutup dalam
mangkuk berisi air hangat dalam waktu 30 menit.

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : HIPERTENSI

Tempat : Puskesmas

Hari/Tanggal : Jumat 09 Desember 2016

Waktu : 1 x 30 menit

Penyuluh : Mahasiswa FK UISU


A.TUJUAN

3. Tujuan Umum

Setelah mendapatkan penyuluhan para warga dapat mengetahui dan

dapat mencegah penyakit hipertensi.

4. Tujuan Khusus

Setelah mendapatkan penyuluhan satu kali diharapkan peserta

penyuluhan mampu:

5. Memahami pengertian penyakit hipertensi


6. Mengetahui penyebab penyakit hipertensi
7. Mengetahui tanda dan gejala penyakit hipertensi
8. Mengetahui cara pencegahan penyakit hipertensi

B.SASARAN

Masyarakat yang mengikuti senam prolanis

C.MATERI

Terlampir

D.METODE

Metode yang digunakan saat penyuluhan adalah ceramah dan tanya jawab

E.MEDIA

Media yang digunakan saat penyuluhan adalah Leaflet dan poster

F.KEGIATAN PENYULUHAN

No Tahap Waktu Uraian Kegiatan Metode


.
1. Pembukaan 5 menit 9. Membuka kegiatan dengan Ceramah
mengucapkan salam.
10.Memperkenalkan diri
11. Menjelaskan tujuan penyuluhan
12.Menyebutkan materi yang akan
diberikan
2. Isi 9. Menjelaskan pengertian tentang Ceramah
hipertensi
10.Menjelaskan penyebab hipertensi
11. Menjelaskan tanda dan gejala
hipertensi
12.Menjelaskan cara mencegah
hipertensi

3. Evaluasi 5 menit Melakukan tanya jawab ke peserta Diskusi dan


mengenai materi yang disampaikan tanya jawab
4. Penutup 5 menit 5. Mengucapkan terima kasih atas Ceramah
peran serta masyarakat
6. Mengucapkan salam penutup

G.MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian Hipertensi

Peningkatan tekanan darah diatas normal yaitu bila tekanan sistolik (atas)

140 atau lebih dan tekanan distolik (bawah) 90 atau lebih.

2. Penyebab Hipertensi

Hipertensi dibagi dalam 2 Golongan yaitu :

1. Hipertensi primer / essensial merupakan hipertensi yang penyebabnya

tidak diketahui, biasanya berhubungan dengan faktor keturunan dan

lingkungan.
2. Hipertensi sekunder merupakan hipertensi yang penyebabnya

dapatdiketahui secara pasti, seperti gangguan pembuluh darah dan

penyakit ginjal.

3. Tanda dan Gejala Hipertensi


a. Sakit tengkuk kepala
b. Epistaksis
c. Kejang
d. Telinga berdengung
e. Sukar tidur
f. Mata berkunang kunang

4. Pengobatan dan Pencegahan Hipertensi

1. Cara penanganan hipertensi


a. Berobat/memeriksa diri secara teratur
b. Minum obat secara teratur
c. Jangan menghentika, mengubah dan menambah dosis dan jenis obat tanpa
petunjuk dokter
d. Konsultasikan dengan petugas kesehatan jika menggunakan obat untuk
penyakit lain karena ada jenis obat yang dapat meningkatkan dan
memperbutuk hipertensi.
2. Cara perawatan dan pencegahan hipertensi
a. Usahakan untuk memeprtahankan berat badan yang seimbang dengan
mencegah kegemukan
b. Batasi pemakaian garam (Sodium)
c. Tidak merokok
d. Memperhatikan diet dengan memperbanyak makan buah dan sayuran dan
membatasi minuman beralkohol
e. Hindari minum kopi berlebihan
f. Periksa tekanan darah secara teratur terutama jika usia sudah mencapai 40
tahun
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Demam Berdarah Dengue

Tempat : Rumah warga

Hari/Tanggal : Sabtu 10 Desember 2016

Waktu : 1 x 30 menit

Penyuluh : Mahasiswa FK UISU

A.TUJUAN

Tujuan Umum

Setelah mendapatkan penyuluhan para warga dapat mengetahui dan


dapat mencegah penyakit Demam Berdarah Dengue.

Tujuan Khusus

Setelah mendapatkan penyuluhan satu kali diharapkan peserta

penyuluhan mampu:

Memahami pengertian penyakit Demam Berdarah Dengue


Mengetahui penyebab penyakit Demam Berdarah Dengue
Mengetahui tanda dan gejala penyakit Demam Berdarah Dengue
Mengetahui cara pencegahan penyakit Demam Berdarah Dengue

B.SASARAN

Masyarakat disekitar puskesmas

C.MATERI

Terlampir

D.METODE

Metode yang digunakan saat penyuluhan adalah ceramah dan tanya jawab

E.MEDIA

Media yang digunakan saat penyuluhan adalah poster

F.KEGIATAN PENYULUHAN

No Tahap Waktu Uraian Kegiatan Metode


.
1. Pembukaan 5 menit 1. Membuka kegiatan dengan Ceramah
mengucapkan salam.
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan
penyuluhan
4. Menyebutkan materi yang
akan diberikan
2. Isi Menjelaskan pengertian tentang Ceramah
Demam Berdarah Deptis
Menjelaskan penyebab Demam
Berdarah Deptis
Menjelaskan tanda dan gejala Demam
Berdarah Deptis
Menjelaskan cara mencegah Demam
Berdarah Deptis

3. Evaluasi 5 menit 1. Melakukan tanya jawab ke Diskusi dan


peserta mengenai materi yang
tanya jawab
disampaikan
4. Penutup 5 menit 1. Mengucapkan terima kasih Ceramah
atas peran serta masyarakat
2. Mengucapkan salam penutup

G.MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian Demam Berdarah Dengue

Demam Dengue (DD) dan Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah

penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi

klinis demam, nyeri otot dan/atau nyeri sendi yang disertai leukopenia,

ruam, limfadenopati, trombositopenia dan diastesis hemoragik. Pada DBD

terjadi perembesan plasma yang ditandai oleh hemokonsentrasi

(peningkatan hematokrit) atau penumpukan cairan di rongga tubuh.

Sindrom renjatan dengue (dengue shock syndrome) adalah demam

berdarah dengue yang ditandai oleh renjatan/syok.

3. Penyebab Demam Berdarah Dengue

Demam Dengue (DD) dan Demam Berdarah Dengue (DBD) disebabkan


virus dengue yang termasuk kelompok B Arthropod Borne Virus
(Arboviruses) dan sekarang dikenal sebagai genus Flavivirus, famili
Flaviridae, dan mempunyai 4 jenis serotipe, yaitu : DEN-1, DEN-2, DEN-3,
dan DEN-4. Infeksi oleh salah satu serotipe akan menimbulkan antibodi
terhadap serotipe yang bersangkutan, sedangkan antibodi yang terbentuk
terhadap serotipe lain sangat kurang, sehingga tidak dapat memberikan
perlindungan yang memadai terhadap serotipe lain tersebut. Keempat serotipe
virus dengue dapat ditemukan di berbagai daerah di Indonesia. Serotipe DEN-
3 merupakan serotipe yang dominan dan sangat berhubungan dengan kasus
berat.2

4. Tanda dan Gejala Demam Berdarah Deptis

Tanda khas DBD ditandai oleh empat manifestasi klinis mayor yaitu
demam tinggi, perdarahan, seringkali hepatomegaly, dan kegagalan sirkulasi.
Trombositopenia sedang sampai berat yang disertai dengan hemokonsentrasi
adalah temuan laboratorium klinis khas dari DBD. Hal yang membedakan
DBD dari DD adalah adanya kebocoran plasma, yang bermanifestasi sebagai
peningkatan hematokrit (hemokonsentrasi), efusi serosa atau hipoproteinemia.

5. Penatalaksanaan Demam Berdarah Dengue

- Tirah baring selama masih demam

- Antipiretik atau kompres hangat. Untuk menurunkan suhu menjadi <


390C dianjurkan pemberian parasetamol. Asetosal/aspirin tidak
dianjurkan karena dapat menyebabkan gastritis, perdarahan, atau
asidosis.

- Pemberian cairan dan elektrolit per oral, jus buah, sirop, susu,
disamping air putih, paling sedikit selama 2 hari.

- Monitor suhu, jumlah trombosit dan hematokrit sampai fase


konvalesen.2
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Tifoid

Tempat : Puskesmas Titi papan lingkungan X

Hari/Tanggal : Selasa, 13 Desember 2016

Waktu : 1 x 30 menit

Penyuluh : Mahasiswa FK UISU

A.TUJUAN

1.Tujuan Umum

Setelah mendapatkan penyuluhan para warga dapat mengetahui dan

dapat mencegah penyakit Tifoid


2.Tujuan Khusus

Setelah mendapatkan penyuluhan satu kali diharapkan peserta

penyuluhan mampu:

3.Memahami pengertian penyakit Tifoid


4.Mengetahui penyebab penyakit Tifoid
5.Mengetahui tanda dan gejala penyakit Tifoid
6.Mengetahui cara pencegahan penyakit Tifoid

B.SASARAN

Masyarakat yang mengikuti senam prolanis

C.MATERI

Terlampir

D.METODE

Metode yang digunakan saat penyuluhan adalah ceramah dan tanya jawab

E.MEDIA

Media yang digunakan saat penyuluhan adalah Leaflet.

F.KEGIATAN PENYULUHAN

No Tahap Waktu Uraian Kegiatan Metode


.
1. Pembukaan 5 menit 13.Membuka kegiatan dengan Ceramah
mengucapkan salam.
14.Memperkenalkan diri
15.Menjelaskan tujuan penyuluhan
16.Menyebutkan materi yang akan
diberikan
2. Isi 1. Menjelaskan pengertian tentang Ceramah
Tifoid
2. Menjelaskan penyebab Tifoid
3. Menjelaskan tanda dan gejala
Tifoid
4. Menjelaskan cara mencegah Tifoid
3. Evaluasi 5 menit Melakukan tanya jawab ke peserta Diskusi dan
mengenai materi yang disampaikan tanya jawab
4. Penutup 5 menit 7. Mengucapkan terima kasih atas Ceramah
peran serta masyarakat
8. Mengucapkan salam penutup

G.MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian Tifoid

Tifoid adalah penyakit yang terjadi karena infeksi bakteri salmonella typhy

dan umumnya menyebar melalui makanan dan minuman yang telah

terkontaminasi.penyakit ini banyak di temui di Indonesia. Penyakit Tifoid

memang erat kaitannya dengan higienitas atau kebersihan.

2.Penyebab Tifoid

Penyebab penyakit ini ialah infeksi bakteri Salmonella typhi . bakteri

menular melalui makanan yang terinfeksi atau mengandung kuman

bakteri. Saat seseorang mengonsumsi makanan tersebut dan daya tahan

tubuhnya rendah, bakteri akan menyerang usus orang tersebut.

Selanjutnya, bakteri masuk ke dalam peredaran darah dan terjadinya

penyakit Tifoid.

3. Tanda dan Gejala Tifoid


Tanda dan gejala Tifoid yaitu Demam dengan suhu di atas 38 derajat celcius,

tinggi di malam hari dan turun di pagi hari tapi tidak sampai normal, bradikardi

relative, lidah beslag ( keputihan dan merah pada bagian tengah dan pinggir

liadah), gangguan kontipasi, gangguang saluran pernafasan ( batuk, flu).

4.Pengobatan dan Pencegahan Tifoid

karena penyebabnya adalah bakteri maka kita kasih antibiotik, antibiotic

yang dapat digunakan antara lain: ampicillin, kloramfenikol,

ciprofloksasin, kotrimoksasol, ceftriaxone dan sebagainya, kemudian

diberikan obat untuk mengurangi gejala seperti obat penurun panas, obat

mual dan obat batuk. Kemudian penderita juga dianjurkan untuk minum b

anyak dan makan, makanan yang lembut.


DOKUMENTASI KEGIATAN KEPANITRAAN KLINIK SENIOR PUBLIC
HEALTH ( PH ) SELAMA DI PUSKESMAS TITI PAPAN

1. Profil Puskesmas Titi Papan

Puskesmas Titi Papan tampak depan


Puskesmas Titi Papan tampak samping
Bagian Pendaftaran dan Administrasi Puskesmas Titi Papan

Apotik puskesmas Titipapan


BAKSOS PROLANIS Tanggal : 01 Desember 2016
SENAM LANSIA Tanggal 01 Desember
SENAM LANSIA 09 DESEMBER 2016
POSYANDU
PENYULUHAN

1.Penyuluhan sleep apnoe tanggal 30 November 2016


2.Penyuluhan DM dan Asam urat Tanggal 01 Desember 2016
3.Penyuluhan PHBS dan Cacingan tanggal 07 Desember 2016
4.Penyuluhan Hipertensi tanggal 06 Desember 2016
5.Penyuluhan ASI tanggal 08 Desember 2016
6.Penyuluhan Hipertensi tanggal 09 Desember 2016
7.Penyuluhan DBD tanggal 10 Desember 2016
8.Penyuluhan Demam Tifoid tanggal 13 Desember 2016

Anda mungkin juga menyukai