Skripsi Lengkap Dwik Polteks
Skripsi Lengkap Dwik Polteks
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kemungkinan bayi yang diberi susu formula adalah 25 kali lebih tinggi
(WHO, 2009).
Nusa Tenggara Barat sebanyak 79,74%, namun data ini tidak diiringi
dengan data gizi yang baik dimana masih terdapat kejadian gizi buruk
sebanyak 25,7 %, dimana masalah gizi yang terjadi adalah pola asuh
dan perilaku yang tidak sehat (Info Datin Pusat Data Dan Informasi
394.324 jiwa, berat badan naik sebanyak 248.776 jiwa, Bawah Garis
Merah (BGM) sebanyak 6.965 jiwa dan gizi buruk sebanyak 490 jiwa.
buruk di wilayah Kota Mataram yaitu gizi kurang sebanyak 11.59% dan
bayi atau hanya 46,89 % dan untuk kejadian berat badan tidak naik,
BGM, dan gizi buruk untuk wilayah kerja Puskesmas Karang Pule
Mataram, 2015).
pertama kehidupan bayi. Salah satu tanda kecukupan ASI adalah bayi
pendidikan kesehatan.
4
payudara yaitu oleh Ariu Dewi Yanti dan Liana Anggraeni dengan judul
terhadap Kelancaran Air Susu Ibu dan Kenaikan Berat Badan Bayi di
badan.
masa nifas, masalah yang banyak terjadi karena puting susu yang
Tahun 2017.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tahun 2017.
2. Tujuan Khusus
D. Hipotesis Penelitian
Tahun 2017.
7
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Masyarakat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kerangka Teori
1. PerawatanPayudara
a. Pengertian
8
9
Penyebabnya :
kurang hati-hati.
2) Payudara bengkak
sumbatan.
10
4) Mastitis
oleh :
terinfeksi.
5) Abses payudara
1) Pengetahuan
pengetahuan (Notoatmodjo,2007).
apa yang telah diterima juga bisa dikatakan suatu kata kerja
2) Informasi
informasi yang baik dari berbagai media, maka hal ini akan
(Nursalam,2008).
tenang (Nursalam,2008).
3) Dukungan Suami
1) Pengurutan Payudara
masing payudara.
payudara.
d) Pengompresan
2) 2 buah waslap.
untuk menyusui.
putting susu :
tahapan berikut :
secara perlahan.
2009).
paru,dan kegemukan
c. Struktur Payudara
berikut:
hari pertama dan kedua sejak bayi lahir, air susu yang
kebutuhan gizi tidak lagi dapat dipenuhi oleh ASI, dan harus
karna itu ibu tidak boleh merasa stress dan gelisah secara
konsumsi gizi.
2) Kondisi Psikis
yang dikeluarkan.
g. Teknik-Teknik Menyusui
kali
7) Ibu dapat merasakan rasa geli karena aliran ASI setiap kali
menelan ASI
Wulandari,2009)
1) Bayi akan buang air kecil (BAK) paling tidak 6-8 kali dalam
sehari
buang air besar (BAB) paling tidak 2-5 kali sehari. Hal ini
c) Suka bersosialisasi
(Soetjiningsih, 2007).
pandai menyusu
5) Berat badan bayi meningkat kurang dari rata- rata 500 gram
per bulan
2009).
3. Pijat ASI
Roesli, 2009).
Gambar 2.13
Gambar 2.14
Telungkup di Sandaran Kursi
3) Memasang handuk.
28
oil.
spinosus/cervical vertebrae 7.
Gambar 2.15
Processus Spinosus/Cervical Vertebrae 7
jarinya.
29
Gambar 2.16
menit.
dengan begitu hormon oksitosin keluar dan ASI pun cepat keluar
(WBW, 2007).
pengeluaran air susu ibu, dibantu dengan isapan bayi pada puting
susu pada saat segera setelah bayi lahir dengan keadaan bayi
4. Masa Nifas
a. Pengertian
32
( ambarwati,2008).
1) Laktasi
pokok terbaik bagi bayi yang bersifat alamiah. Bagi setiap ibu
anak selanjutnya.
tenang.
a) Refleks Prolaktin
arah ampula.
B. Kerangka Konsep
Kerangka Konsep
Pijat Oksitosin
Variabel Independen Variabel Dependen
Kelancaran Pengeluaran ASI pada ibu Postpartum
Perawatan Payudara
Keterangan :
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Tempat Penelitian
mengalami masalah gizi, dapat dilihat dari data Status Gizi bayi
balita pada bulan Januari hingga September tahun 2016 yaitu dari
usia bayi 0-5 bulan, terdapat bayi yang bermasalah dengan gizi
yaitu 46,89 %.
2. Waktu Penelitian
36
B. Rancangan Penelitian
01 X 02
Keterangan : 36
1 = Nilai Pretest (sebelum diberi perlakuan)
X = Memberikan perlakuan
1. Populasi
Karang Pule. Jumlah ibu hamil pada bulan juni- juli 2017 sebanyak
57 ibu hamil.
2. Sampel
(Sugiyono, 2014).
Kriteria Sampel
(Notoatmodjo, 2005).
besarnya populasi yang ada adalah semakin baik, akan tetapi ada
D. Variabel Penelitian
E. Instrumen
Kuisioner.
1. Data primer
2. Data sekunder
Medik.
1. Pengolahan Data
a. Editing
pengumpulan data.
b. Coding
c. Tabulating
frekuensi.
frekuensi.
2. Analisa Data
a. Analisis Univariat
persentasi dan tabel yaitu usia ibu post partum pada penelitian
ASI.
b. Analisis Bivariat
H. Definisi Operasional
Alat Skala
No Variabel Definisi Operasional Hasil Ukur
Ukur Ukur
1. Pijat Pijatan pada tulang Ceklist 1. Dipijat 3 hari Nominal
Oksitosin belakang sampai 2. Dipijat < 3 hari
dengan tulang costae
ke V dan ke VI
(sejajar dengan
payudara) dilakukan 2
kali sehari selama 20-
30 menit)
2. Perawatan Suatu tindakan yang Ceklist 1. Dilakukan Nominal
Payudara dilakukan oleh perawatan
responden untuk payudara 3 hari
merawat payudara 2. Dilakukan
terutama pada masa perawatan
nifas untuk payudara < 3 hari
memperlancarkan
pengeluaran ASI
3. Kelancaran Pengeluaran ASI Ceklist 1. ASI Lancar : Rasio
Pengeluaran dikatakan lancar bila a. Frekuensi BAK
ASI produksi ASI > 6 Kali/Hari
44
DAFTAR PUSTAKA
Ariu Dewi Yanti dan Liana Anggraeni, 2015.Efektifitas pijat oksitosin dan
perawatan payudara terhadap Kelancaran Pengeluaran ASI Pada
Ibu Post Partum Di Desa Wonorejo Kecamatan Trowulan
Kabupaten Mojokerto.
Kementerian Kesehatan RI, 2014. Cakupan Pemberian ASI (Air Susu Ibu)
Eksklusif di Indonesia.Jakarta : Depkes RI.
Yohmi, E. dan Roesli, U., 2008. Manajemen Laktasi. In: Ikatan Dokter
Anak Indonesia. Bedah ASI.Jakarta: Balai penerbit FKUI