Anda di halaman 1dari 10

Usulan Perbaikan Kualitas Produk Menggunakan Metode Six Sigma

(Studi Kasus PT. Indah Kiat)

Stephen Sinema*)
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik

Institut Teknologi Indonesia

Jl. Raya Puspiptek, Kademangan, Setu, Kota Tangerang Selatan - Banten

Email : Stephensinema13@gmail.com

Abstrak
PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk merupakan sebuah perusahaan yang bergerak yang pada
bidang manufaktur dengan produk salah satunya adalah brown paper. PT. IKPP sedang mengalami
suatu permasalahan pada kualitas produk perusahaan . Salah satu upaya yang digunakan untuk program
peningkatan kualitas dengan metode six sigma, seperti pada perusahaan motorola yang pertama kali
menerapkan program tersebut.Berdasarkan hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa jumlah CTQ yang
dipersyaratkan adalah sebanyak 19 kriteria. Dengan nilai kapabilitas sigma dan yield saat ini adalah
sebesar 4.73 dan 98.84%, sedangkan nilai target kapabilitas sigma dan nilai yield yang didapat adalah
sebesar 5,47 dan 99.93%. Biaya yang harus dikeluarkan perusahaan (COPQ) adalah sebesar Rp.
350.750.000. Sedangkan biaya yang mampu dihemat oleh perusahaan jika strategi usulan improve
diimplementasikan adalah sebesar Rp.313.250.000 . Usulan strategi perbaikan yang diberikan untuk
mencegah sekaligus mengurangi mode kegagalan potensial antara lain : . Melakukan perawatan secara
berkala terhadap Mesin Calender, Evaluasi Terhadap Hasil Kerja Operator dan QC Secara Rutin,
Briefing Sebelum Memulai Kerja, Memberikan Trainning tentang Product Knowledge.

Kata Kunci :COPQ, CTQ, DMAIC, Six Sigma, Yield

1. PENDAHULUAN adalah masih banyaknya produk defect


yang dihasilkan pada Paper Machine 5.
Salah satu tujuan perusahaan adalah Masalah tersebut menyebabkan
meningkatkan laba terutama dari terjadinya penurunan tingkat kinerja
kegiatan operasinya. Oleh karena itu, proses yang secara langsung akan
manajer perusahaan dalam mengambil menambah biaya produksi yang harus
keputusan-keputusannya ditujukan dikeluarkan perusahaan. Untuk itu
untuk meningkatkan laba. Strategi perlu dilakukan strategi-strategi
bisnis untuk meningkatkan keunggulan perbaikan untuk meminimalkan defect
bersaing dapat dilakukan melalui usaha dari proses tersebut sehingga
peningkatan kualitas. meningkatkan kualitas produk.
Pendekatan dengan six sigma Oleh karena akan hal tersebut dan
merupakan metode pemecahan masalah pentingnya kualitas, penelitian ini
dengan menggunakan analisa statistik. bertujuan untuk mengurangi tingkat
Six sigma menitikberatkan pada cacat produksi pada paper machine 5
pengurangan kecacatan produksi dengan menerapkan langkah kerja
selama proses produksi berlangsung. DMAIC pada six sigma.
Permasalahan yang di hadapi oleh
PT. Indah Kiat Pulp & Paper,Tbk

Page |1
2. METODOLOGI 2.4 Improve
Penelitian berlangsung di Pada tahap ini dirancang
bagian produksi paper machine 5 di usulan-usulan perbaikan untuk
PT. Indah Kiat Pulp and Paper. Data mengurangi cacat yang terjadi. Pada
produksi dan cacat produksi periode tahap ini pula dilakukan implementasi
januari 2016 sampai dengan desember usulan-usulan yang telah dirancang
2016 dan data cacat periode januari berupa tree diagram,estimasi biaya
2016 sampai dengan desember 2016 perbaikan pembuatan simulasi target
yang akan digunakan untuk melakukan pencapian program six sigma
analisis pengendalian kualitas dengan 2.5 Control
pendekatan DMAIC. DMAIC Tahap ini merupakan tahap
merupakan proses peningkatan terus- untuk mengendalikan proses yang
menerus menuju target six sigma. sudah diperbaiki. Pengendalian tersebut
DMAIC menghilangkan langkah- dapat dilakukan dengan menggunakan
langkah proses yang tidak produktif, tools checksheet dan peta kendali
dan fokus pada pengukuran-
pengukuran baru, penerapan teknologi 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
untuk peningkatan kualitas menuju 3.1 Define
target six sigma. Tahapan dalam 3.1.1. Penyusunan Project Statement
penelitian ini meliputi: Sebuah Project Statement
terdiri atas lima elemen, yaitu latar
2.1 Define belakang (Bussines case), pernyataan
Tahap ini merupakan tahap masalah (problem statement), ruang
awal dalam six sigma. Pada tahap ini lingkup proyek (project scope),
yang akan dilakukan adalah pernyataan tujuan (goal statement),
penyusunan Project Management, batas waktu proyek (Project timeline).
penentuan Critical To Quality (CTQ) 3.1.1.1.Latar Belakang (Business Case)
dan pembuatan diagram SIPOC. Persaingan yang dihadapi
2.2 Measure industri manufaktur dan pengolahan
Beberapa hal yang dilakukan dalam hal merebut pasar pada era
dalam tahap ini adalah Identifikasi globalisasi semakin tajam. Setiap
kestabilan proses, menghitung nilai perusahaan hendaknya secara terus-
kapabilitas sigma dan nilai yield saat menerus meningkatkan kualitas
ini, identifikasi jenis cacat dominan dan perusahaanya dengan selalu berusaha
menghitung target nilai kapabilitas untuk mengurangi ketidaksesuaian,
sigma dan nilai yield nanti. pemborosan, dan meningkatkan
2.3 Analyze efisiensi dari keseluruhan proses
Tahap ini merupakan tahap mereka, sehingga proses dapat
menganalisa, mencari dan menemukan dikendalikan dengan tujuan untuk
akar penyebab dari suatu masalah dapat meminimalisasi produk cacat.
dengan menggunakan diagram sebab Akan tetapi, dalam kenyataannya akan
akibat. Pada tahap ini, dibuat FMEA selalu ada ketidaksesuaian dari produk
(Failure Mode and Effect Analysis) yang dihasilkan seperti yang terdapat di
yang digunakan untuk menentukan lantai produksi seperti yang terjadi
prioritas rencana perbaikan dan pada PT. Indah Kiat Pulp & Paper,
membuat analisa biaya Tbk.

Page |2
3.1.1.2. Pernyataan Masalah (Problem
Statement)
Adanya penurunan yield setiap
tahunnya sehingga mendorong
peningkatan % abnormal dari produk
return (produk defect yang didaur ulang
yang mana didalamnya terdapat
defect). Defect yang dialami oleh
perusahaan berupa jumlah kecacatan
produk yang terjadi pada bagian proses
pembuatan kertas, sehingga kualitas
produk tidak sesuai dengan keinginan
konsumen. Gambar 1. Peta Kendali p
3.1.1.3.Ruang Lingkup Proyek (Project
Scope) Berdasarkan gambar diatas, maka
Ruang lingkup dalam proses terebut sudah dalam batas
penyelesaian masalah perusahaan kontrol.
adalah produk kertas pada paper 3.2.2. Identifikasi Jenis Cacat yang
machine (PM) 5 dengan data historis Dominan
selama periode bulan januari 2016
sampai dengan desember 2016. Pareto Chart of Item Defect
3.1.1.4.Pernyataan Tujuan (Goal 1400 100

Statement) 1200
80
1000
Berdasarkan permasalahan yang

Percent
60
Count

800
ada, maka tujuan yang ingin dicapai 600 40

adalah untuk mengetahui perfomance 400


20
200
saat ini dan menentukan target untuk 0 0
Item Defect at tus t il l
masa yang akan datang pada produk M
el
ip an
g
at
a
pe
Pu mb k R em ark r K mb
in
g g k
ec un onj o nyo C or the
N e h
e
O
r

e lo ida D M te C e r e r e P ala
m
kertas, dengan cara meningkatkan G T
Di
a Co C o S
Count 365 287 212 183 112 54 40 28 25 20 20 57
presentase Yield dan mengurangi Percent
Cum %
26.0 20.5 15.1 13.0 8.0 3.8 2.9 2.0 1.8 1.4 1.4 4.1
26.0 46.5 61.6 74.6 82.6 86.5 89.3 91.3 93.1 94.5 95.9 100.0
jumlah produk cacat.
Untuk penentuan Crtical To Gambar 2. Diagram Pareto
Quality (CTQ) dan pembuatan diagram Pada diagram pareto diatas dapat
SIPOC dapat dilihat pada lampiran dilihat bahwa terdapat tujuh jenis cacat
3.2. Measure terbesar pada Paper Machine 5 yaitu
3.2.1. Identifikasi Kestabilan Proses melipat dengan jumlah sebesar 365 roll
Untuk mengetahui apakah atau sebesar 26%, putus sebesar 287
proses sudah berada dalam keadaan roll atau sebesar 46.5% , sampai
stabil atau tidak maka perlu dilakukan dengan diamter kecil sebesar 40 roll
uji keseragaman data. Proses berada atau 89.3% Dengan demikian, maka
dalam keadaan stabil apabila hanya ada untuk menghitung target nilai sigma
variasi penyebab umum yang dan yield dengan cara memprioritaskan
mempengaruhi proses ini, penulis ketujuh cacat tersebut supaya di masa
menggunakan tool peta kendali data yang akan datang, cacat tersebut sudah
atribut, yaitu peta kendali p. Berikut selesai diperbaiki, dan untuk pada
hasilnya : tahap analyze nanti, akan difokuskan
untuk mencari faktor-faktor penyebab

Page |3
masalah yang terjadinya ketujuh jenis Skill operator dan QC
cacat tersebut. sangat mempengaruhi terjadinya
cacat pada produk. Dalam proses
Untuk nilai sigma dan yield saat ini ini terlihat operator tidak konsisten
dengan target dapat dilihat pada dan mempunyai skill yang tidak
lampiran. cukup baik dalam melakukan
pengupasan yang sesuai. Seorang
3.3. Analyze
operator dan QC bisa saja
3.3.1. Pembuatan Fishbone
memiliki disiplin yang kuat,
Berdasarkan diagram sebab akibat
namun tanpa ditunjang skill yang
tersebut maka faktor-faktor penyebab
cukup tentu saja akan sia-sia dan
terjadinya ketujuh jenis cacat terbesar
akan berpengaruh terhadap hasil
pada produk dapat diuraikan sebagai
kerja operator dan QC.
berikut :
Terutama tugas seorang
1. Manusia
QC adalah meneliti produk dan
Manusia dalam hal ini adalah
proses produksi perusahaan untuk
operator dan QC merupakan
memperoleh standar kualitas yang
subjek dari mayoritas pekerjaan
diperlukan. Tugas quality control
yang dikerjakan dalam proses
mencakup monitoring, uji-tes dan
produksi. Operator dan QC
memeriksa semua proses produksi
merupakan sumber variasi terbesar
yang terlibat dalam produksi suatu
karena manusia memiliki tingkat
produk.
kesalahan (human error) yang
2. Mesin/Alat
cukup besar. Dalam hal ini
Penggunaan mesin/alat yang
kesalahan yang umum dilakukan
berkualitas dapat menghasilkan
karena faktor manusia adalah
suatu produk yang berkualitas dan
operator dan QC yang kurang
sesuai dengan standar yang telah
teliti. Faktor penyebab operator
ditetapkan. Dalam hal ini adalah
dan QC yang kurang teliti adalah
kondisi mesin yang sudah rusak
sebagai berikut :
dan tua. Faktor yang menyebabkan
a. Kurang pemahaman tentang
kondisi mesin yang rusak dan tua
kualitas standar produk
adalah sebagai berikut:
Operator dan QC yang
a. Kurangnya Perawatan Secara
kurang memahami standar kualitas
Berkala
produk sehingga mereka kurang
Salah satu penyebab
disiplin dalam pekerjaanya.
terjadinya cacat pada produk salah
Kurang disiplinnya operator
satunya yang sering terjadi adalah
dan QC yang dilakukan pada
pada proses calender, dimana
proses dikarenakan mereka kurang
kotoran sering terjatuh pada proses
memahami pentingnya standar
ini. Sehingga dapat menyebabkan
kualitas dari suatu produk.
produk yang dihasilkan pada
Sehingga mereka kurang
proses produksi PM5 menjadi
memahami akan pentingnya
defect, salah satunya melipat. Hal
mencapai customer satisfaction
ini disebabkan karena mesin pada
dalam memproduksi produk.
proses tersebut kurang mendapat
b. Skill Operator dan QC kurang
perawatan secara berkala.
baik

Page |4
3.3.2. Pembuatan FMEA
Tabel 1. Pembuatan FMEA

Failure Modes Effect S Causes O Current D RPN

Operator dan
7
QC kurang teliti Roll yang cacat
Kurang Pemahaman
jangan sampai
Tentang Kualitas 7 5 245
dikirim ke
Produk Brown Paper Produk Skill Operator customer
menjadi cacat dan QC kurang 7
baik
Cek dan
Kondisi Mesin Pada Kurangnya
bersihkan mesin
Proses Calender 6 perawatan mesin 7 4 168
yang kotor (2
yang sudah kotor secara berkala
Jam sekali)

Berdasarkan FMEA diatas, maka mempengaruhi 1 2 proses berikutnya.


urutan (rank) prioritas untuk Sedangkan untuk nilai detection
penanganan masalah didasarkan atas sebesar 4, yang berarti pengendalian
nilai RPN yang nilai nya tertinggi untuk mendeteksi bentuk dan penyebab
hingga terkecil. kegagalan sedang sampai tinggi.
Telah diketahui bahwa RPN yang
tertinggi disebabkan oleh operator dan 3.3.3. Analisa Biaya
QC kurang teliti dan skill operator dan Berdasarkan perhitungan maka
QC yang kurang baik. Dengan nilai dapat diketahui bahwa kerugian yang
occurance sebesar masing-masing 7, akan ditanggung pihak perusahaan
yang berarti umumnya berkaitan akibat adanya suatu produk yang cacat
dengan proses terdahulu yang kadang sebelum dilakukan perbaikan adalah
mengalami kegagalan dalam jumlah sebesar Rp. 350.750.000. Namun, jika
yang cukup besar. Sedangkan nilai usulan perbaikan dilakukan dengan
severity sebesar 7, yang berarti baik maka kerugian perusahaan dapat
mempengaruhi terjadinya defect atau diminimalisasi yaitu menjadi sebesar
mempengaruhi 3 - 4 proses berikutnya. Rp. 37.500.000. Dengan demikian,
Sedangkan untuk nilai detection maka penghematan biaya yang dapat
sebesar 5, yang berarti pengendalian dilakukan pihak perusahaan jika
untuk mendeteksi bentuk dan penyebab melakukan usulan strategi perbaikan
kegagalan sedang. adalah sebesar Rp. 313.250.000.
Pada rank ini, RPN yang urutan 3.4. Improve
tertinggi kedua disebabkan oleh Berupa usulan strategi berkaitan
kurangnya perawatan secara berkala . masalah yang terjadi pada paper
Dengan nilai occurance sebesar 7, yang machine 5 yang harus dilaksanakan
berarti umumnya berkaitan dengan 1. Melakukan perawatan secara berkala
proses terdahulu yang kadang terhadap Mesin Calender.
mengalami kegagalan dalam jumlah Perawatan disini adalah preventive
yang cukup besar. Sedangkan nilai maintenance
severity sebesar 6, yang berarti a. Preventive Maintenance
mempengaruhi terjadinya defect atau dilakukan dengan cara

Page |5
penyusunan jadwal perawatan sebelum pekerjaan dimulai dan dimulai
pencegahan sesuai dengan setelah istirahat siang.
kondisi mesin calender. Setelah 4. Memberikan Trainning tentang
membuat jadwal perawatan, Product Knowledge
kemudian dilakuan perawatan a. Dengan adanya training
secara berkala sesuai dengan operator terutama QC akan tahu
jadwal yang telah dibuat dan kualitas produk yang baik dan buruk,
ditentukan. Kerjasama dengan ciri-ciri produk cacat, dan akibat yang
kepala bagian maintenance ditimbulkan dari adanya produk cacat.
sangat penting dan diperlukan Selain itu operator juga diberi
supaya kondisi mesin Calender penyuluhan dan penanaman rasa
tetap stabil dan dapat berfungsi kesadaran dan tanggung jawab
dengan baik. Kegiatan ini dapat mengenai pentingnya mencapai
dilakukan sebaiknya tiap 1 jam customer satisfaction.
sekali, yang sebelum diberikan b. Pada kegiatan ini operator dan
usulan adalah setiap 2 jam QC tidak hanya bersikap pasif dengan
sekali dalam pelaksanaanya. mendengar pemandu training, tetapi
2. Evaluasi Terhadap Hasil Kerja juga langsung praktek dilapangan
Operator dan QC Secara Rutin dengan mempraktekkan beberapa
Evaluasi perlu dilakukan supaya materi tentang kualitas supaya
setiap hasil kerja operator dan QC pada memahami betapa pentingnya untuk
bagian PM5 apakah sesuai dengan mencapai target tersebut.
yang ingin dicapai atau tidak. c. Kegiatan ini dilalukan setiap
a. Kegiatan monitoring ini ada perekrutan karyawan atau pegawai
bertujuan mengevaluasi terhadap hasil baru dengan lama waktu training
kerja operator berupa pemberian saran, selama lima hari dan dipertanggung
masukan bahkan teguran kepada jawabkan oleh team leader PM5.
operator dan QC. Dengan melaksanakan beberapa
b. Kegiatan ini dilakukan setiap usulan perbaikan tersebut diatas, maka
dua kali seminggu setelah kegiatan diharapkan akan terjadi perubahan
produksi selesai. yang signifikan di masa yang akan
c. Kegiatan ini juga berupa datang. Semua usulan perbaikan ini
pemberian reward bagi mereka yang sebaiknya mulai dilakukan pada bulan
berprestasi dalam melakasanakan September 2017 dengan penanggung
pekerjaannya dengan tujuan supaya jawab team leader PM (Paper
operator menjadi termotivasi dalam Machine) No. 5
melakukan tugasnya secara tepat dan 4.4.1. Estimasi Biaya Perbaikan
sesuai dengan goal yang ingin dicapai Berdasarkan usulan strategi
perusahaan. perbaikan yang telah dilakukan
3. Briefing Sebelum Memulai Kerja sebelumnya tertentu akan berdampak
Kegiatan ini merupakan upaya pada estimasi biaya yang akan
untuk memberikan pengarahan kepada dikeluarkan supaya strategi tersebut
operator mengenai prosedur kerja yang dapat diimplementasikan dengan
akan dilaksanakan, pemberian masukan semestinya. Adapun estimasi biaya
positif kepada operator dan saran perbaikan yang akan dikeluarkan
petunjuk tentang pentingnya K3 dan dengan adanya usulan strategi
5R. Briefing dilaksanakan 15 menit perbaikan adalah sebagai berikut :

Page |6
Tabel 2. Estimasi Biaya Perbaikan

No Usulan Strategi Perbaikan Biaya

1 Trainning Knowledege (5 hari) masing-masing Rp. 10.000.000

untuk QC dan Operator

2. Pemberian reward untuk setiap operator dan QC Rp. 5.000.000

yang berprestasi dalam bekerja setiap 6 bulan

sekali.

3. Maintenance :

a. Preventive Machine Rp.60.000

Total Biaya Perbaikan Rp. 15.060.000

4.4.2. Membuat Simulasi Target menuju level 6 sigma membutuhkan


Pencapaian Program Six waktu selama selama 5 tahun (60
Sigma bulan) dan tentunya akan melakukan
Target Pencapaian program six
improve secara terus-menerus.
sigma yang dilakukan, berdasarkan
peningkatan kapabilitas sigma yang Tabel 3. Pembuatan Simulasi Target
telah dilakukan sebelumnya. Target
Kenaikan Kapabilitas Sigma.
pencapaian yang telah ditetapkan dapat
dilihat sebagai pada tabel 3.

Dari tabel 3, diketahui bahwa


untuk mencapai nilai sigma dari 5.47
menuju 5.83 selama 2 tahun, dapat
dilihat pada lampiran 4, sedangkan
untuk mencapai nilai sigma yang sudah
tercapai dari angka 5.83 menuju level 6
sigma membutuhkan waktu 2 tahun, 3.5. Control
3.5.1. Pembuatan Checksheet
dan dapat dilihat pada lampiran 5. Jadi Kegiatan pengendalian yang
untuk mencapai dari level sigma 5,57 dapat dilakukan adalah dengan cara

Page |7
melakukan monitoring menggunakan diperlukan untuk melaksanakan usulan
check sheet dengan tujuan untuk strategi perbaikan adalah sebesar Rp.
mendata dan merekap kesalahan yang 15.060.000
terjadi pada operator, QC maupun 4. Usulan strategi perbaikan yang
mesin produksi pada PM5. diberikan untuk mencegah sekaligus
3.5.2. Pembuatan Control Chart (Peta mengurangi mode kegagalan potensial
Kendali) antara lain : Melakukan perawatan
Berdasarkan penelitian yang secara berkala terhadap Mesin
dilakukan, peta kendali yang cocok Calender, Evaluasi Terhadap Hasil
untuk digunakan dalam mengendalikan Kerja Operator dan QC Secara Rutin,
dan mengontrol proses yang berjalan Briefing Sebelum Memulai Kerja,
pada perusahaan yang sedang Memberikan Trainning tentang
beroperasi adalah peta kendali P Product Knowledge.
Alasan digunakan peta tersebut
adalah karena data cacat yang dimiliki 5. DAFTAR PUSTAKA
perusahaan merupakan data atribut 1. Anggriani Listianty dan Goestaman
dengan jenis cacat yang teridentifikasi. Imanuel, S.E.,M.Ak.,Ak. 2013.
Selain itu data produksi dari Peranan Analisis Biaya Kualitas
perusahaan juga bersifat tidak konstan Untuk Meningkatkan Kualitas
dengan variasi setiap waktunya. Produk Pada PT X di Surabaya.
Surabaya: Jurnal Ilmiah Mahasiswa
4. KESIMPULAN Universitas Surabaya. Vol.2 , No.1.
1. CTQ (Critical To Quality) yang 2. Astari Isabelle Sarah dan Fransiscus
dipersyaratkan untuk produk itu sendiri Hanky , Juwono Cynthia Prithadevi,
adalah sebagai berikut : Tidak Melipat, 2014. Implementasi Metode Six
Tidak Putus, Tidak bergelombang, Sigma DMAIC untuk Mengurangi
Rata, Tidak Dempet, Tidak terdapat Paint Bucket Cacat di PT X. Jurnal
Marking, Diamter normal, Tidak Rekayasa Sistem Industri. Vol.3,
Cembung, Core Tidak Nonjol, Core No.2, 2014.
Tidak Penyok, Core Tepat, Ukuran 3. Caesaron Dino dan P. Simatupang
sesuai, Tidak Berbulu, Tidak Bolong, Stenly Yohanes, November 2015.
Tidak Sobek, Tidak Kotor, Tidak Implementasi Pendekatan DMAIC
Kupas, Tidak Jebol, Ukuran sesuai. untuk Perbaikan Proses Produksi
2. Nilai Kapabilitas sigma selama Pipa PVC (Studi Kasus PT. Rusli
tahun 2016 (saat ini) dan nilai yield Vinilon). Jurnal Metris. Volume 16
yang didapat adalah sebesar 4,73 dan (2015): 91 96.
98.84%. Sedangkan nilai target 4. Fauziah Aufi, Harsono Ambar, dan
kapabilitas sigma dan nilai yield yang Liansari Gita Permata, Oktober
didapat adalah sebesar 5,47 dan 2014, Usulan Perbaikan Kualitas
99.93%. Menggunakan Metode Six Sigma
3. Biaya yang harus dikeluarkan untuk Mengurangi Jumlah Cacat
perusahaan akibat terjadinya produk Produk Tahu pada Perusahaan
defect (COPQ) adalah sebesar Rp. Perusahaan Pengrajin Tahu Boga
350.750.000. Sedangkan biaya yang Rasa. Jurnal Online Institut
mampu dihemat oleh perusahaan jika Teknologi Nasional. Vol.02.
strategi usulan improve 5. Nazlina. 2005. Studi Pengendalian
diimplementasikan adalah sebesar Rp. Jumlah Cacat dengan Menggunakan
313.250.000. Estimasi biaya yang Metode Poka Yoke di PT. Morawa

Page |8
Electric Transbuan. Medan: Jurnal Data Statistik dengan Mudah
Sistem Teknik Industri Vol.6, No. 4. Menggunakan Minitab 14.
6. Dr. Ir. Muis Salaudin M.Kom. 2012. Yogyakarta : Penerbit ANDI.
Metodologi Six Sigma : Teori dan 8. Tri C. Hendradi. 2006. Statistik Six
Aplikasi di Lingkungan Pabrikasi. Sigma dengan Minitab Panduan
Jakarta: Graha Ilmu. Cerdas Inisiatif Kualitas.
7. Nur Iriawan Ph.D & Septin Puji Yogyakarta : Penerbit ANDI.
Astuti SSi MT. 2006. Mengolah

LAMPIRAN

Tabel 4. Perhitungan Sigma Saat Ini

Langkah Tindakan Persamaan Hasil Perhitungan

1 Proses apa yang ingin diketahui Paper Machine (PM) 5


2 Berapa banyak unit yang diteliti 90.121
3 Berapa banyak produk yang tidak sesuai 1.049
4 Berapa unit yang lolos Langkah 2 - Langkah 3 89072
Menghitung hasil untuk proses yang didefinisikan pada
5 Langkah 4 / Langkah 2 0,9884
langkah 1
6 Menghitung tingkat cacat berdasarkan langkah 5 1-Langkah 5 0,0116

Menentukan banyaknya CTQ potensial yang


7 CTQ Proses 19
menyebabkan cacat
8 Menghitung tingkat cacat per karakteristik CTQ Langkah 6 / Langkah 7 0,00061
9 Menghitung cacat per satu juta kesempatan (DPMO) Langkah 8*1000000 613
10 Konversi DPMO kedalam nilai sigma 4,73
Kapabilitas sigma adalah
Kesimpulan
4,73

Sehingga didapatkan nilai yield :

Throughput Yield (Y) = 1 - Total Jumlah Cacat X 100%


Total Unit Diperiksa

= 1 - 1.049 X 100%
90.121

= 1 - 0,011640 X 100%

= X 100%
0,988360

= 98,84%

Page |9
Tabel 5. Perhitungan Target Nilai Sigma

Langkah Tindakan Persamaan Hasil Perhitungan

1 Proses apa yang ingin diketahui Paper Machine (PM) 5


2 Berapa banyak unit yang diteliti 83.212
3 Berapa banyak produk yang tidak sesuai 57
4 Berapa unit yang lolos Langkah 2 - Langkah 3 83155
Menghitung hasil untuk proses yang didefinisikan pada
5 Langkah 4 / Langkah 2 0,9993
langkah 1
6 Menghitung tingkat cacat berdasarkan langkah 5 1-Langkah 5 0,0007

Menentukan banyaknya CTQ potensial yang


7 CTQ Proses 19
menyebabkan cacat
8 Menghitung tingkat cacat per karakteristik CTQ Langkah 6 / Langkah 7 0,00004
9 Menghitung cacat per satu juta kesempatan (DPMO) Langkah 8*1000000 36
10 Konversi DPMO kedalam nilai sigma 5,47
Kapabilitas sigma adalah
Kesimpulan
5.47

Sehingga didapatkan nilai yield untuk target :

Throughput Yield (Y) = 1 - Total Jumlah Cacat X 100%


Total Unit Diperiksa

= 1 - 57 X 100%
83.212

= 1 - 0,000685 X 100%

= X 100%
0,999315

= 99,93%

P a g e | 10

Anda mungkin juga menyukai