PNJ-HOLCIM INDONESIA
TRIYAN AFRIANTORO
NIM. 5214220023
CILACAP 2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan laporan ini.
Laporan Rancang Bangun Belt Conveyor ini disusun untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah Perancangan.
Penulis sudah berusaha menyusun laporan ini sebaik mungkin, akan tetapi
penulis menyadari kesalahan, laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Namun
berkat arahan, bimbingan, dan bantuan dari berbagai pihak sehingga laporan ini
dapat diselesaikan tepat waktu. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
menyampaikan terima kasih kepada Bapak M. Sholeh selaku dosen yang telah
memberikan arahan dan bimbingan.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, dan bagi
pembaca umumnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
RANCANG BANGUN BELT CONVEYOR ............................................................................ i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
1.2. Permasalahan...................................................................................................... 5
CHAPTER IV DISKUSI.................................................................................................... 14
ii
5.1. Kesimpulan ........................................................................................................ 50
LAMPIRAN .................................................................................................................... 54
Design .......................................................................................................................... 54
..................................................................................................................................... 55
..................................................................................................................................... 56
..................................................................................................................................... 57
..................................................................................................................................... 58
..................................................................................................................................... 59
Tabel 60
iii
BAB I
PENDAHULUAN
4
au ruangan, konstruksinya sederhana, perawatannya mudah, serta kapasita
s angkutnya besardan hanya membutuhkan daya yang relatif kecil.Ada dua
jenis material yang dapat diangkutconveyor, yaitu:
1.2. Permasalahan
5
penulis berencana merancang alat yang berfungsi sebagai alat pengangkut
ceceran limestone .
1.4. Tujuan
BAB II
STUDI PUSTAKA
6
Studi pustaka ini diperlukan untuk mempermudah dalam proses
perancangan alat plester. Sebagai review dalam studi pustaa ini akan
membahas tentang pengertian gaya maupun perhitungan atau matematika
terapan yang perlu duterapkan.
Macam-Macam Conveyor
Batang ulir (screw) digerakkan oleh sebuah motor yang dilengkapi roda
gigi.Conveyor ulir dapat dibuat dengan panjang 8 ftsampai dengan 12 ft,
tetapi dalam pemakaiannya dapat bersama-sama sesuai dengan keinginan
konstruksi yangdikehendaki. Alat ini cukup baik hanya memerlukanruang
yang kecil. Conveyor ulir ekonomis
dalam pembiayaan dan perawatan, material yang didorongmenjadi
tercampur dan ini merupakan keuntungan lain.Untuk pengolahan bahan
kasar, fin
conveyor biasanya dibuat dari besi tuang atau campuran logamkeras. Bila
7
ditinjau dari bentuk sudunya atau elemenulit (flight/blade), conveyor ulir
dapat dibedakanmenjadi: helicoids, ribbon, dan cut flight.
b.Flight Conveyor
8
9
BAB III
PERANCANGAN PRODUK
No Kebutuhan Kepentingan
Tabel Spesifikasi
10
Tabel Kriteria
No Kriteria Konsep
1 2 3
5 Efisiensi Kerja + + +
6 Efisiensi Bahan + + +
7 Konsumsi daya + - 0
8 Pengoperasian + + +
9 Perawatan + 0 +
10
11
Jumlah 8 1 4
11
3.2 Cara Kerja Belt Conveyor
Adapun cara kerja belt conveyor dapat dibagimenjadi beberapa tahap, yaitu:
12
Pada tahap ini belt tidak mengalami beban muatan. Belt hanya kembali kedudukan
semula setelah dibersihkan bidang muatannya, untuk kemudian
secara periodik dan kontinu mengalami daur ulang seperti sebelumnya.
13
CHAPTER IV
DISKUSI
1 Perencanaan Belt
14
1.1.1.LuasPenampang Muatan
F = F1 + F2 (mm)
dimana = F1 =0,16B.C1tan (0,35 ) (mm)
= F2 =0,0693B (mm)
dimana : Q1 = 10 tph
v = 0,33 m/s
15
= 1,30 t/m3
C1 = 0,93 ( = 20 ) (Zainuri,2006)
maka,
B= 10
249,48 0,33 1,30 (2,31 0,93 0,185 + 1 )
= 0,283m
= 400 mm (Bridgestone,1985)
a. Berat Belt
Pada perencanaan ini dipilih belt standart dengan tipe EP-125 dengan lebar
400 mm dengan kekuatan carcass 125 N/mm dan dengan tegangan tarik 15
kN/m dengan jumlah lapisan 3
W1 = 100
Dimana ;
t2 = (t n) 0,4
t = 1 mm/ply (Tabel 35)
n = 3 ply
16
t2 = (1 3) 0,4 = 4,6 mm
t1 = 10 mm ( Bridgestone,1985)
t3 = 1 mm
T = t1 + t2 + t3 = 10 + 4,6 + 1 =12,6 mm
Maka ;
12,6 40 1,17
W1 = = 7,30 kg/m
100
10
= 0,06 20 = 8,33 kg/m
2 Roller Idler
Dari tabel yang ada , didapat ukuran diameter roller yang disarankan oleh
perusahaan roller yaitu 89 mm.
Beban pada flat idler merupakan gaya lintang yang terdiri dari :
- Berat belt (W1) = 7,30 kg/m
- Berat roller (Wr) = 5,0 kg/set (Tabel 14)
Diasumsikan bahwa beban terdistribusi secara merata. Dengan
demikian gaya yang diterima oleh satu flat idler (return roller) :
Pf = (W1 + Wr) lr
Dimana :
lr = Spacing flat roller = 3 m (Tabel 15)
17
Maka :
Pr = (7,30 + 5,0) 3 = 36,9 kg
Gaya ini diteruskan oleh bantalan ke poros , dimana poros reoller tidak ikut
berputar
jadi hanya menerima beban statis saja. Kondisi pembebanan terlihat seperti
ini :
Fr = = 18,45 kg
2
Beban pada poros through roller idler terdiri dari berat belt, berat
muatan yang diangkut dan berat through roller itu sendiri . Untuk
mengetahui distribusi pembebanan yang terjadi pada through idler ini dapat
dilihat pada gambar di bawah ini :
18
Dari gambar diatas terlihat bahwa perbandingan luas penampang.
Dengan demikian dapat ditulis persamaan berikut:
F1 : F2 : F3 = A1 : A2 : A3
A1 = A3 = luas segitiga ABG
A1 = A3 = 0,5 0,2 0,2 (tan 30 + tan 30)
= 0,023094B2
Jadi :
F1 : F2 : F3 = 0,023094B2 : 0,11547B2 : 0,023094B2
Jumlah beban yang ditumpu poros :
Ptr = (q + qb + qp) lc
Dimana :
q = Wm = 8,33 kg/m
qb = W1 = 7,30 kg/m
qp = Wc = radial load pada bearing dari carrying roller = 6,6
kg/set (tabel 14)
lc = Spacing Carry roler = 1,35 m (Tabel 15)
Maka :
Ptr = (8,33 + 7,30 + 6,6) 1,35 = 30,01kg
19
Distribusi beban masing-masing idler :
F1 = F3 = 0,023094 / 0,138654 30,01 = 4,99 kg
F2 = 0,11547 / 0,138654 30,01 = 24,99 kg
v = 0,33 m/s
B = 400 mm
Beban = 112,49 kg
20
Pada perencanaan ini dipilih roller jenis PLF(Polypropylene with fiberglass)
yang terbuat dari rigidPVC (Polyvinyl chloride) dan PP
(Polypropylen).Pemilihan dari roller jenis PLF ini dapat
memberikankeuntungan sebagai berikut:
A3 L /1A =jenisroller
89 = diameter roller
= 89 mm
ch = 14 mm
H = 125 mm
21
Q = 640 mm
C = 168 mm
E = 700 mm
K = 267 mm
Spindel : 20
Bantalan : 6204
Pada perencanaan ini dipilih roller jenis M1yang terbuat dari baja.
Pemilihan dari roller jenis M1 inidapat memberikan keuntungan sebagai
berikut:
M = jenis roller
1 = no seri (tipe)
15 = diameter spindle
22
89 = diameter roller
508 = panjang C
D= 89 mm
ch = 14 mm
A = 526 mm
e = 4 mm
B = 400 mm
s = 3 mm
C = 508 mm
g = 9 mm
d1= 20 mm
d = 15 mm
dimana :
v = 0,33 m/s
D = 89 mm
23
Maka ;
600,331000
n = = 70,85 rpm
3,1489
(+0)
P1 = (kW)
6120
Dimana :
f = 0,012 (Tabel 11)
l = 12 m
l0 = 156 m (Tabel 11)
W = 22 Kg/m (Tabel 13)
v = 20m/min
Maka :
0,012(12+156)2220
P1 = = 0,14 kW
6120
(0)
P2 = (kW)
367
Dimana :
f = 0,012 (Tabel 11)
l = 12 m
l0 = 156 m (Tabel 11)
Qt = 10 tph
24
Maka :
0,012(12156)10
P2 = = 0,61 kW
367
P3 = (kW)
367
Dimana :
H = l tan
= 12 tan 20
= 12 0,363
= 4,356 m
Qt = 10 tph
Maka :
4,35610
P3 = = 0,11 kW
367
= 0,86 kW
25
( = 0,98), dan sabuk penggerak pulley ( = 0,95)
(Sularso,2002)
Maka :
Pm = mg
Dimana :
m = 0,8
g = 0,95-0,98
Jadi :
0,86
Pm = 0,80,950,98 = 1,15 kW
Dimana :
P =1,15 Kw
V = 20 m/min
Maka :
61201,15
Fp = = 351,9 kg
20
Dimana :
26
Fp = 351,9 kg
= 0,2 (Tabel 19)
= 180 = 3,14 radian (Tabel 18)
Maka ;
0,23,14
F1 = 351,9 = 755,33 kg
0,23,14 1
F3 = W1 l (tan f)
Dimana ;
W1 = 7,30 kg
L = 12 m
= 20
f = 0,012 (Tabel 11)
maka :
F3 = 7,30 12 (tan 20 0,012)
= 30,83 kg
27
F4c = 12,5 1,35 (8,33 + 7,30) = 263,75 kg
F4r = 12,5 3 (7,30) = 273,75 kg
5. Perancangan Pulley
Gaya-gaya yang bekerja pada pulley terdiri darigaya tarik pada belt,
yang besarnya diasumsikan samadengan gaya maksimumnya yang bekerja
pada pulleyserta gaya beratnya sendiri
D1 = 125 K n
Dimana :
K = pulley factor 1,15 (Tabel 43)
n = jumlah ply 3
maka ;
28
D1 = 125 1,15 3
= 431,25 mm
Dipilih nilai D1 = 450 mm
D2 = 100 1,15 3
=345 mm
L = B + 200
a. Berat Pulley
Berdasarkan panjang dan diameter pulley yang didapat, menurut data yang
ada pulley tersebut memiliki berat total =
-Head Pulley = 481,25 kg
-Tail Pulley = 478,76 kg
b. Kecepatan Putar Pulley
601000
n =
dimana :
n = putaran (rpm)
v = 0,33 m/s
D = 450 mm
Maka ;
600,331000
n = = 14 rpm
450
29
6. Perencanaan poros pada Head Pulley dan Tail Pulley
Momen maksimum ;
Mmax = Fr 445 0,5 Gtotal 150
= 240,6 445 0,5 481,2 150
= 70977 kgmm
Torsi (T) :
T = (Sa-Sl) r
Dimana :
Sl = F2 = 403,09 kg
Sa = F1 = 755,33 kg
R = 450/2 = 225 mm
Maka :
T = (755,33 403,09) 225
= 79254 kgmm
30
Tegangan geser yang terjadi :
.max =(5 l / 3 ) 2 + 2
=7,085 kg/mm2
Diameter poros drive pulley :
Dimana :
Km = 2,0 (untuk beban tumpukan ringan)
Kt = 1,5 (untuk beban sedikit kejut)
Maka :
5,1
ds [
7,085
(2,0 70977)2 + (1,5 79254)2 ]1/3
ds 49,11 mm mendekati 50 mm
ds 5 cm
31
c. Tail Pulley
Fr =Gtotal /2
=478,76/2
=239,38 kg
Momen maksimum ;
Mmax = Fr 445 0,5 Gtotal 150
= 239,38 445 0,5 478,76 150
= 70617,1 kgmm
Torsi (T) :
Dimana :
Sl = F2 = 403,09 kg
Sa = F1 = 755,33 kg
R = 350/2 = 175 mm
5,1
ds [7,085 (2,0 70617,1)2 + (1,5 61642)2 ]1/3
ds 47,6mm mendekati 50 mm
ds 5 cm
Ghp = /4 (ds)2
Dimana :
ds = 0,5 dm
= 7,8 kg/dm3
32
L = 8,9 dm
Maka :
Ghp = /4 (0,5)2 8,9 7,8
= 13,62 kg
7. Perencanaan Bantalan
33
Karena beban yang bekerja adalah beban radial murni(tanpa aksial) maka
F= 0 dan X = 1.
jadi: P = Fr
-Umur nominal bantalan pada flat roller idlerKapasitas beban dinamik yang
terjadi pada bantalan dihitung dengan rumus:
Ct = P L1/b
dimana:
P = 18,45 kg
b = 3 (untuk ball bearing)
L = (60 n Lh) / 1000000 (43)
n = 71 rpm
106 106
Lh =()b 60 = (54,2)3 6071 = 37,3 106
34
106 106
Lh =()b 60 = (80,06)3 6071 = 120,4 106
35
Ct = P L1/b
dimana:
P = 240,6 kg
b = 3 (untuk ball bearing)
L = (60 n Lh) / 1000000 (43)
n = 14 rpm
106 106
Lh =()b 60 = (20,15)3 6014 = 120,4 106 = 9,75 106
Daya rencana (P d )
(P d ) =fc Pm (kW)
Dimana:
Pm = 1,15 kW
fc = faktor koreksi= 1,2
36
-Putaran pulley penggeraknya = 14 rpm
= 96008,57 kgm
-Torsi yang terjadi
T = Wo D p/2 (N.m)
dimana:
Wo = Fp = 351,9 kg 9,8 m/s2 = 3448,62 N
Dp = D1 = 0,450 m
maka:
T = 3448,62 x 0,450/2= 775,95 N.m
dengan data:
Pd = 1,38 kW
MP = 96008,57 kg.m
n = 14 rpm
T = 775,95 N.m
37
idlerdipasang pada bagian vertikalnya. Jarak antara batang vertikal
direncanakan 2,4 m
q b = 7,30 kg/m
= 5,15 kg
= 4,01 kg
c.Berat idler
38
-Untuk troughed roller idler = 6,6 kg/set
f.Berat kerangka
39
-Momen inersia I = 62,7 cm4
-Lebar kaki b = 60 mm
-Tebal kaki t = 10
-Tebal badan s = 7 mm
q' = Pb/ l
q = 1299,36 kg / 12 m = 108,28kg/m
RA=RB = q/ 2
40
Momen lentur maksimum:
Mmaks = q x B2/ 8
maks = Mmaks x e / I
= 0,298 kg/mm2
dimana:
41
Dengan faktor koreksi (C) =3
Tegangan yang dizinkan : =
48
= 63 = 2,67 kg/mm2
-Lebar kaki b = 60 mm
-Tebal kaki t = 10
-Tebal badan s = 7 mm
42
Beban pada batang terdiri dari beban total pada batang melintang yang
terbagi sama rata pada kedua sisikiri dan kanan, berat sendiri yang
terdistribusi merata.
q' = Pb/ l
RA=RB = q/ 2
43
Momen lentur maksimum:
Mmaks = q x B2/ 8
= 50,51kg/m x (2,4)2 / 8
maks = Mmaks x e / I
= 0,03 kg/mm2
dimana:
Tegangan yang dizinkan : =
48
= 63 = 2,67 kg/mm2
44
Ternyata tegangan yang terjadi jauh dibawah kekuatan bahan , berarti
konstruksi aman digunakan
2
Pcr = (Timoshenko, 1987)
42
45
dimana:
Ternyata dari hasil perhitungan beban kritis jauh lebih besar dari beban yang
bekerja pada batang, hal ini berarti batang vertikal aman terhadap buckling.
46
Bahan baut dipilih SC 42,
dimana:
= 42 (kg/mm2)
. =
42
= = 5,25 kg/mm2
8
Diameter baut :
4
d 0,64
436,582
d 3,145,250,64
d 3,725 mm
47
- diameter efektif (dp) = 9,026 mm
- diameter inti mur (dc2) = 8,376 mm
- diameter inti baut (dc1)
= dc2 H/2 = dc2 (0.866025P)/2
= 8,376 (0.866025 . 1,5)/2 = 7,726 mm
Pada perencanaan ini bahan mur direncanakan sama dengan bahan baut, jadi
tegangan geser yang diizinkan:
dimana:
= 5,25 (kg/mm2)
maka:
= 0,5 x 5,25 (kg/mm2) = 2,625 kg/mm2
= 0,9 d = 0,9 x 10 mm = 9 mm
Jumlah ulir:
z = H / p = 9 / 1,5 = 6
dimana:
K . p = tebal akar ulir
K = 0,84 (Sularso, 2002)
maka:
b = 36,582 / (3,14 x 7,726 x 0,84 x 1,5 x 6)
= 0,1995 kg/mm2
dimana:
J . p = tebal akar ulir pada mur
J = 0,75 (Sularso, 2002)
48
maka:
n = 36,582 / (3,14 x 8,376 x 0,75 x 1,5 x 6)
= 0,206 kg/mm2
Ternyata b dan n jauh lebih kecil dari tegangan geser yang diizinkan, hal
ini berarti mur dan baut aman digunakan
49
CHAPTER V
Kesimpulan
5.1. Kesimpulan
Dari hasil perhitungan pada bab sebelumnya,dapat disimpulkan dimensi dan bahan
dari konstruksi belt conveyor beserta alat-alat perlengkapannya sbb:
1.Kapasitas conveyor (Q) = 10 ton/jam.
2.Panjang lintasan- Horizontal: 12 m
3.Kecepatan angkut (V) = 0,33 m/det.
4.Sudut declinasi () = 20
Elemen-elemen belt.
a.Belt
b. Roller idler
50
-Jumlah = 8 set
^Return idler
-Diameter(D)= 89 mm
-Panjang (B) = 400 mm
-Diameter poros (dp) = 20 mm
-Berat (Wc) = 5,0 kg/set
Jumlah = 3 setc.
#Pulley
^Drive pulley
-Bahan = besi cor
-Diameter luar (D1) = 450 mm
-Diameter dalam (Dd) = 420 mm
-Berat pulley (G) = 95,88 kg-
^Tail pulley
-Bahan = besi cor
-Diameter luar (D1) = 450 mm
-Diameter dalam (Dd) = 420 mm
-Berat pulley (G) = 85,86 kg-
51
#Poros pulley
^Drive pulley
-Bahan poros = SNC 2
-Diameter luar = 50 mm
-Berat poros = 13,74 kg
-Panjang poros = 1020 cm
^Tail pulley
-Bahan poros = SNC 2
-Diameter luar = 50 mm
-Berat poros = 13,74 kg
-Panjang poros = 1000 mm
Motor penggerak
- Jenis : Motor speed reducer
- Nomor seri : GRTA370-50L5-30CB
-Daya : 3,7 KW
-Torsi pada 1500 rpm : 671 N.m
-Output pada 50 Hz : 20 rpm
52
-Diameter output : 50 mm
-Kuantitas pelumas : 2,8 Kg
- Perbandingan rasio : 1/311.
Rangka penumpu
Bahan : S35C
Profil :
-Batang melintang = L 65 x 65 x 6
-Batang memanjang = C 125 x 65 x 6
-Batang vertical = C 125 x 65 x 6
53
LAMPIRAN
Design
55
Gambar 3. Pulley
56
Gambar 4. Poros Tail Pulley
57
Gambar 5. Poros Head Pulley
58
Gambar 6.Roller Idler
59
Tabel
60
61
62
63
64
65
66
67
Type equation here.
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
DAFTAR PUSTAKA
1. Bridgestone Corporation, Conveyor Belt Design Manual, Tokyo,
Japan.
2. Conveyor Equipment Manufacturers Association, 2003, Belt Convetors
for Bulk Material Fifth Edition. www.cema.com.
3. http://www.skf.com/binary/77-121486/SKF-rolling-bearings-
catalogue.pdf
4. https://adhitamasteel.wordpress.com/profil-baja/
5. http://www.slideshare.net/KalyanHalder/28382884conveyorbeltdesignm
anualbridgestone1
85