Anda di halaman 1dari 5

Pengaruh Kadar Albumin Serum Terhadap Lamanya

Penyembuhan Luka Operasi


Agung M, Hendro W
Bagian Bedah Digestive RS Dr Sardjito
Yogyakarta

Abstract. Step of wound healing need protein as basis for the happening of collagen network. Although many other of
elements also influence of wound healing, but protein more important in step of wound healing. Research concerning
hipoalbuminemia with wound healing of been conducted by Dickaut and kith in the year 1984.
The aim of this study was to know relation between rate of albumin serum with the duration of surgery wound healing.
All patient with clean operation and clean contaminated operation in RS Dr. Sardjito, amount of expected sample 61
people. All of gathered data then divided into 2 group that are; with rate of albumin serum < 3gr/dl and rate of albumin
>3gr/dl. Patient perceived by post surgery for to regarding rate of albumin serum and wound healing by clinical which
assessed on to 7 days. Data collecting and analyzed with meaning relation between variable having an effect (Chi
Square).
There were relation having a meaning clinically between rate of albumin serum with the duration of surgery wound
healing (p<0.05).

Keyword : Step of wound healing, rate of albumin serum, clean operation, clean contaminated operation.

DEXA MEDIA, No. 1, Vol. 18, Januari - Maret 2005


ARTIKEL PENELITIAN

Pengaruh Kadar Albumin Serum Terhadap Lamanya


Penyembuhan Luka Operasi
Agung M, Hendro W
Bagian Bedah Digestive RS Dr Sardjito
Yogyakarta

Abstract. Step of wound healing need protein as basis for the happening of collagen network. Although many other of
elements also influence of wound healing, but protein more important in step of wound healing. Research concerning
hipoalbuminemia with wound healing of been conducted by Dickaut and kith in the year 1984.
The aim of this study was to know relation between rate of albumin serum with the duration of surgery wound healing.
All patient with clean operation and clean contaminated operation in RS Dr. Sardjito, amount of expected sample 61
people. All of gathered data then divided into 2 group that are; with rate of albumin serum < 3gr/dl and rate of albumin
>3gr/dl. Patient perceived by post surgery for to regarding rate of albumin serum and wound healing by clinical which
assessed on to 7 days. Data collecting and analyzed with meaning relation between variable having an effect (Chi
Square).
There were relation having a meaning clinically between rate of albumin serum with the duration of surgery wound
healing (p<0.05).

Keyword : Step of wound healing, rate of albumin serum, clean operation, clean contaminated operation.

Pendahuluan Latar Belakang Masalah

Luka didefinisikan sebagai hilangnya kontinuitas Seperti diketahui bahwa albumin merupakan tolak
jaringan atau kulit yang mungkin disebabkan oleh ukur yang mudah diperiksa dari status gizi seseorang.
trauma atau prosedur pembedahan. Proses yang Penyembuhan luka melalui suatu tahapan tertentu
kemudian terjadi pada jaringan yang rusak ini ialah untuk mencapai kondisi seperti sebelum terjadinya
penyembuhan luka. Pada proses penyembuhan luka luka. Proses penyembuhan luka ini memerlukan
ini akan melalui beberapa tahapan yaitu hemostasis, protein sebagai dasar untuk terjadinya jaringan
inflamasi, granulasi, dan maturasi. Untuk jaringan kolagen, sedangkan komponen penting dari protein
epitel, tulang, dan saraf mempunyai cara ialah albumin. Penelitian mengenai hubungan antara
penyembuhan yang berbeda. 1 Protein berperan hipoalbuminemia dengan penyembuhan luka pernah
penting dalam proses metabolisme tubuh, kebutuhan dilakukan oleh Dickaut dkk pada tahun 1984.3,4 Dari
optimal protein dalam tubuh dapat digambarkan dari uraian tersebut dapat dirumuskan masalah yaitu
jumlah albumin dalam serum darah. Tindakan operasi apakah kadar albumin serum yang rendah akan
merupakan tindakan invasif yang akan merusak mempengaruhi proses penyembuhan luka operasi?
struktur jaringan tubuh dimana pada proses
penyembuhan akan terjadi suatu fase metabolisme Tujuan Penelitian
(baik katabolisme maupun anabolisme). Pasien
dengan defisiensi nutrisi yang akan dilakukan Mengetahui hubungan antara kadar albumin serum
operasi, penyembuhan lukanya akan mengalami dengan lamanya penyembuhan luka operasi, pada
gangguan. Dehisensi luka operasi dan penyembuhan pasien yang dilakukan operasi bersih dan bersih
luka yang jelek berhubungan dengan defisiensi terkontaminasi di RS Dr Sardjito Yogyakarta.
vitamin C dan Zinc juga pada pasien dengan
hipoproteinemia.2

34 DEXA MEDIA, No. 1, Vol. 18, Januari - Maret 2005


Agung M, Hendro M: Kadar Albumin serum terhadap penyembuhan luka operasi

Metode Tabel 2. Rata-rata indeks masa tubuh (IMB)


No. Statistik Indeks Masa Tubuh Jumlah Sampel
Penelitian ini menggunakan metode prospektif cohort 1. Mean 20,91
dalam hal ini dilakukan observasi terhadap pasien- 2. Nilai Maksimum 28,25 61
pasien yang akan dilakukan operasi bersih (clean 3. Nilai Minimum 16,94
surgery), dan operasi bersih terkontaminasi (clean
contaminated surgery). Observasi yang dilakukan Pemeriksaan albumin serum dikerjakan setelah
adalah untuk menilai status nutrisi dari pasien-pasien pasien dioperasi, hal ini untuk mencegah intervensi
tersebut, seperti kadar albumin serum, dan Body Mass praoperasi, karena bila kadar albumin rendah
Index (BMI). Untuk menentukan lamanya praoperasi elektif maka akan dikoreksi dahulu kadar
penyembuhan luka dipergunakan data subyektif dan albuminnya. Dari data yang terkumpul didapatkan
obyektif. Data subyektif meliputi pertanyaan- kadar albumin serum yang terendah adalah 2,6 g/dl ,
pertanyaan terhadap pasien mengenai lukanya (seperti sedang yang tertinggi adalah 4,8 g/dl dengan rata-
dalam fase-fase penyembuhan luka), sedangkan untuk ratanya adalah 3,33 g/dl dapat dilihat pada tabel 3.
gejala obyektif penulis melakukan analisa klinis
terhadap kemajuan penyembuhan luka sesuai dengan Tabel 3. Rata-rata kadar albumin serum
tahap-tahap penyembuhan luka. Observasi dilakukan No. Statistik Kadar Albumin Serum Jumlah Sampel
di Poliklinik Bedah RS Dr Sardjito mulai bulan 1. Mean 3,33
September 2003 sampai dengan bulan Maret 2004. 2. Nilai Maksimum 4,80 61
3. Nilai Minimum 2,60
Hasil
Pasien dinyatakan telah sembuh luka operasinya
Data yang penulis peroleh mulai bulan September 2003 dengan kriteria, telah menyatunya jaringan kulit
sampai bulan maret 2004 didapatkan dari 61 pasien. dengan tensile strength berkisar 2,62 N/mm,2 tidak
Dari data tersebut pasien laki-laki sebanyak 30 pasien didapatkan tanda inflamasi, dan pasien tidak lagi
(49,18%), dan pasien perempuan sebanyak 31 pasien merasakan nyeri ditempat irisan operasinya.2,6 Pasien
(50,82%). Operasi bersih dilakukan pada 50 (83,33%) diobservasi selama 7 hari sesuai dengan teori
pasien, sedang sisanya adalah operasi bersih penyembuhan luka, yang mana fase terjadinya
terkontaminasi, dengan rincian diagnosis dapat dilihat kolagen dikatakan pada hari ke tujuh setelah operasi,
pada tabel 1. Selama observasi penulis mengikuti yang sebelumnya didahului oleh fase inflamasi. Dari
perkembangan penyembuhan lukanya sampai hari ke hasil yang didapatkan selama observasi sesuai dengan
tujuh.5 kriteria sembuh luka, didapatkan 29 (47,54%) pasien
sembuh secara primer pada hari ketujuh dan 32
Tabel 1. Macam diagnosa (52,46%) pasien dinyatakan sembuh tetapi lebih dari
No. Diagnosis Jumlah Pasien 7 hari. Tidak ada satupun pasien yang tereksklusi
1. Hernia inguinalis lateralis 27 karena terjadi infeksi luka operasi.
2. Hernia inguinalis medialis 3 Dari 61 pasien yang diobservasi didapatkan hasil
3. Appendisitis Akut 16 hubungan antara kadar albumin serum dengan
4. Appendisitis kronis 15 lamanya penyembuhan luka operasi seperti terlihat
Total 61 pada tabel 6. Data ini merupakan data nominal/
dikotom sehingga diolah menggunakan analisa cross
Dari ke 61 pasien yang diobservasi indeks masa tubuh tab (chi square). Dari perhitungan yang dilakukan
(IMB) adalah berkisar antara 16,94 sampai dengan dengan rumus Chi square didapatkan hasil p=0,001
28,25 dan rata-ratanya adalah 20,91 (tabel 2). (p<0,05), artinya terdapat hubungan yang bermakna
antara kadar albumin serum dengan lamanya
penyembuhan luka operasi.

DEXA MEDIA, No. 1, Vol. 18, Januari - Maret 2005 35


Agung M, Hendro M: Kadar Albumin serum terhadap penyembuhan luka operasi

Tabel 6. Hubungan antara lamanya penyembuhan adalah 4,80g/dl dengan nilai rata-rata adalah 3,33g/
luka operasi dengan kadar albumin serum dl. Hal ini pernah juga dilakukan survey yang
menyebutkan bahwa malnutrisi dapat ditemukan
Sembuh Sembuh pada
Total lebih dari 25% pasien yang dirawat di rumah sakit.8
> 7 hari hari ke 7
Sedangkan lebih dari 50% pasien bedah pernah
< 3g/dl 22 8 30 terjadi penurunan kadar protein tubuh dari tingkat
> 3g/dl 10 21 31 sedang sampai berat. Nutrisi yang kurang baik akan
Total 32 29 61 menyebabkan terlambatnya proses penyembuhan
luka, penurunan daya tahan tubuh, peningkatan
Hasil analisa Chi Square p=0,001 RR=2,273 (1,307 3,956) angka kejadian infeksi luka operasi, yang
Cof. Int = 95% menyebabkan masa rawat inap di rumah sakit lebih
lama dan meningkatkan angka morbiditas dan
Lamanya penyembuhan luka didasarkan pada mortalitas. Untuk mendukung terjadinya proses
pemeriksaan klinis pada pasien yang dinilai pada penyembuhan luka yang optimal maka intake protein
hari ke tujuh setelah operasi. Dasar dari penilaian dalam diet pasien perlu mendapat perhatian.
klinis ini adalah bahwa pada proses penyembuhan Defisiensi protein dapat dikategorikan sebagai
luka memerlukan beberapa tahap/fase dan setiap ringan bila kadar albumin 3,5 3,9 g/dl, sedang
fase akan mempunyai karakteristik klinis masing- bila kadar albumin 2,5 3,5 g/dl dan berat jika kadar
masing. Penampakan klinis pada setiap fase albumin kurang dari 2,5 g/dl. 9 Perlunya
penyembuhan luka tersebut adalah: pengetahuan untuk meningkatkan status gizi
1. Fase inflamasi masyarakat, karena banyak penulis yang sudah
Secara klinis akan tampak odem, nyeri, eritema, melakukan penelitian tentang pengaruh gizi
dan bila dipalpasi akan hangat (tanda radang dari terhadap perkembangan dan pertumbuhan.
Celcus) ini akan berlangsung kurang lebih 3 hari.7 Indikator status gizi yang paling baik adalah dengan
2. Fase proliferasi mengukur kadar prealbumin dalam serum darah,
Secara klinis akan terjadi jaringan granulasi yang di samping itu dapat juga dinilai kadar albumin
berwarna merah dengan epitel tipis yang dalam serum darah. Indikator lainnya adalah
mengelilingi daerah luka, dan luka menjadi dengan mengukur indeks masa tubuh yang
mengecil. Sering masih overlap dengan fase diperoleh dari perbandingan antara berat badan
inflamasi tergantung dari kondisi pasien dan (dalam kilogram) dengan tinggi badan (dalam
faktor-faktor lain yang mempengaruhi seperti meter) yang telah dikuadratkan. Indikator ini
kadar albumin serum, kadar vitamin C dan kadar banyak dipakai karena angka signifikan yang tinggi
mineral yang lain yang ikut mempengaruhi berhubungan dengan tingkat status gizinya.10 Selain
proses penyembuhan luka. Terjadi mulai hari ke indikator tersebut di atas masih ada indikator lain
lima setelah luka.7 yaitu dengan pengukuran skin fold.
3. Fase maturasi
Secara klinis mulai terbentuk jaringan parut (scar) Kesimpulan
yang mulai mengecil dan bertendensi berwarna
pucat. Terjadi sampai berbulan-bulan setelah fase Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan:
proliferasi terbentuk.7 1. Kejadian kadar protein yang rendah (hipoalbumin)
masih dapat kita temukan pada pasien-pasien yang
Dari data yang terkumpul dapat kita lihat bahwa masuk RS Dr Sardjito.
ternyata masih terdapat tingkat status gizi 2. Terdapat hubungan yang bermakna secara statistik
masyarakat kita yang kurang, ini dilihat dari hasil antara kadar albumin serum terhadap lamanya
pemeriksaan kadar albumin serumnya. Kadar penyembuhan luka.
albumin serum yang rendah terdapat pada 30
pasien. Kadar albumin diobservasi dimana nilai
terendahnya adalah 2,60g/dl dan yang tertinggi

36 DEXA MEDIA, No. 1, Vol. 18, Januari - Maret 2005


Agung M, Hendro M: Kadar Albumin serum terhadap penyembuhan luka operasi

Saran biochemical and clinical aspects. Toronto:WB


Saunders CO.; 1992.p.248-73
5. Forrest AP, Corter DC. Principle and practice of surgery.
Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan mengontrol 3th ed. Edinburgh:Churchill Livingstone; 1995
variabel pengganggu, seperti kadar vitamin C, kadar 6. Ehrenkranz NJ, Bannet JU. Surgical infection in Hospital
vitamin E, kadar Zinc, dan lainnya yang juga dapat infection. 3 thed. Boston:Little Brown Company;
1992.p.685-710
mempengaruhi proses penyembuhan luka.7 7. Martin P. Wound healing aiming for protect skin
regeneration. Science 1997; 276:75-81
Daftar Pustaka 8. Endy P. Status Gizi. Edisi I. Pusat Informasi Makanan
1. Mc Gee M, Binkley J, Jensen GL. The science and Sehat Instalasi Gizi RSUP Dr Sardjito Yogyakarta;
practice of nutrition support. Iowa:Kendall/Hunt 1996
Publishing CO.; 2001.p.373-90 9. Mazzotta, Mary Y. Nutrition and wound healing. J. of
2. Riou JP, Cohen JR, Johnson H. Factors influencing the American Pediatric Med. Assoc. 1994; 84(9):456-
wound dehiscence. Am J Surg 1992; 163:324 62
3. Haydock DA, Hill GL. Impaired wound healing in 10. Hill GL. Disorder of nutrition and metabolism in
surgical patients with varying degrees of clinical surgery: understanding and management.
malnutrition. J Parent Enter Nutr 1986; 10:550-4 Churcil Livingstone; 2000
4. Cohen IK, Diegelmann RF, Lindblad WJ. Wound healing:

DEXA MEDIA, No. 1, Vol. 18, Januari - Maret 2005 37

Anda mungkin juga menyukai