Anda di halaman 1dari 21

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan pendidikan : SMK Negeri 1 Semarang

Mata Pelajaran : Teknik Gambar Teknik

Kelas/Semester : XI/Gasal

Materi Pokok : gambar potongan

Alokasi Waktu : 20 Jam Pelajaran / 5 pertemuan

A. KOMPETENSI INTI

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang
spesifik untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar,menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung
B. Kompetensi Dasar Dan Indicator

1.1. Menyadari sempurnanya konsep Tuhan tentang benda-benda dengan

fenomenanya untuk dipergunakan sebagai aturan pemotongan gambar benda teknik


dan penempatan ukuran pada gambar teknik

1.2. Mengamalkan nilai-nilai ajaran agama sebagai tuntunan dalam pembuatan gambar

potongan dan penempatan ukuran benda pada gambar teknik


2.1. Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, teliti, kritis, rasa ingin tahu, inovatif dan
tanggun jawab dalam menerapkan aturan pemotongan dan penempatan ukuran
dalam teknik

2.2. Menghargai kerjasama, toleransi, damai, santun, demokratis, dalam menyelesaikan


masalah perbedaan konsep berpikir dan cara melakukan pemotongan dan
penempatan ukuran dalam gambar teknik.

2.3. Menunjukkan sikap responsif, proaktif, konsisten, dan berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam melakukan tugas menggambar potongan dan penempatan ukuran pada
gambar teknik

3.1. Menggunakan aturan tanda pemotongan dan letak hasil gambar potongan sesuai
konsep dan prosedur gambar potongan

41. Menyajikan gambar potongan sesuai tanda pemotongan dan aturan tata letak hasil
gambar potongan

C. Indukator Pencapaian kompetensi

a. Mampu mendifinisikan garis potong.


b. Mampu memilih panah arah pemotongan.
c. Mampu mendifinisikan huruf atau simbol pemotongan
d. Mampu menyajikan hasil gambar potongan.
e. Mampu menyajikan peletakan gambar hasil potongan proyeksi

D. Materi Pembelajaran

1. Mendifinisikan garis potong.


2. Memilih panah arah pemotongan.
3. Mendifinisikan huruf atau simbol pemotongan.
4. Menyajikan menyajikan hasil gambar potongan.
5. Menyajikan peletakan gambar hasil potongan proyeksi.
6. Menggunakan perlengkapan gambar teknik.

E. Langkah Kegiatan/Skenario Pembelajaran


Setelah menjelaskan semua indikator dan tujuan pembelajaran dan hasil akhir dari
pembelajaran ini, siswa mengikuti mencari informasi tentang aturan gambar teknik mesin
kemudian mendiskusikan secara berkelompok dikelas..

Melalui praktik siswa dapat membuat sebuah gambar teknik yang menerapkan aturan
gambar teknik dengan jelas dan benar.

Selama proses pembelajaran dilakuan penilaian proses pada aktivitas di kelas dan hasil tugas.

PERTEMUAN 1-5

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

Pendahuluan 1. Salam, dan dilanjutkan dengan berdoa. 25 menit


2. Siswa merespon pertanyaan dari guru berhubungan
dengan pembelajaran sebelumnya.
3. Siswa menerima informasi tentang keterkaitan
pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang
akan dilaksanakan.(apersepsi).
4. Siswa menerima informasi kompetensi, meteri, tujuan,
manfaat, dan langkah pembelajaran yang akan
dilaksanakan tentang mengidentifikasi gambar potongan
Inti Fase 1:Stimulation 9 jam
25 menit
5. Siswa memperhatikan (mengamati) gambar macam-
macam gambar yang diberikan oleh guru. Guru
memberikan permasalahan yang untuk memicu sikap
berfikir kritis siswa, yaitu memahami dan memberikan
kesimpulan mengenai menggunakan gambar potongan
sesuai presedur. Siswa berdiskusi secara berkelompok
untuk melakukan penalaran dan menyampaikan
pendapatnya.
6. Guru memberikan orientasi masalah secara konseptual
tentang gambar potongan secara langsung dengan
menunjukkan bendanya yang tersedia di sekolah,gambar
potongan yang tidak tersedia di sekolah ditunjukkan
gambarnya.
7. Selanjutnya siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh
guru, yaitu mengidentifikasi gambar potongan
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

Fase 2: Problem statement


8. Guru memberi fasilitas berupamacam-macam
bentukgambar potongan nyata yang tersedia di sekolah
kepada masing-masing kelompok. Dengan antusias siswa
menggunakan kesempatan yang diberikan oleh guru
kepada setiap kelompok belajar untuk mengidentifikasi
jenis-jenis gambar potongan disesuaikan dengan jenis
pekerjaan. (eksplorasi)
Fase 3: Data collection
9. Siswa (Mengumpulkan informasi) informasi melalui
berbagai sumber informasi, buku siswa, kajian literatur,
browsing terkait gambar potongan , perlengkapan gambar
teknik untuk dapat mengetahui jenis, dan fungsi dari
setiap gambar potongan. Guru memperhatikan,
mengarahkan, serta memberikan bantuan informasi
kepada siswa agar tidak salah arah dan mempermudah
siswa dalam mencari metode termudah untuk memahami
jenis-jenis dan fungsi gambar potongan .
Fase 4: Data Proccessing
10. Siswa melakukan diskusi, dengan menelaah (mengolah
informasi) seluruh informasi yang telah dikumpulkannya
agar dapat menjawab permasalahan yang dihadapinya
tentang nama bagian gambar potongan .
11. Siswa mendokumentasikan hasil diskusi untuk
mendapatkan solusi terkait dengan gambar potongan
serta cara penggunaan gambar potongan sesuai prosedur.
Fase 5: Verification
12. Siswa melakukan pengecekan informasi secara cermat
untuk menjawab permasalahan yang telah
dirumuskannya berikut jawaban sementaranya.
13. Siswa (mengkomunikasikan) menyampaikan hasil
penemuannya dan mendapat saran dari guru dan
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

kelompok lainnya.
Fase 6: Generalization
14. Masing-masing siswa membuat generalisasi terkait
dengan jenis, bentuk, kegunaan dan aplikasinya terhadap
pekerjaan
15. Siswa mencermati penguatan yang diberikan oleh guru.
(Konfirmasi)
16. Selanjutnya siswa mengamati penjelasan dari guru terkait
dengan masalah untuk mengetahui jenis-jenis dan fungsi
dari bagian gambar potongan (Elaborasi). Siswa
mengumpulkan data dari penjelasan yang dilakukan oleh
guru baik berupa demo alat maupun tayangan slide
(Mengamati). Kemudian secara berkelompok siswa
melakukan penalaran (Inferensi) untuk mengidentifikasi
nama bagiangambar potongan dan cara penggunaan
gambar potongan sesuai pekerjaan dengan tetap mengkaji
berbagai sumber informasi, baik dari buku, dan internet.
Kemudian harus mempresentasikan (komunikasi)hasil
kegiatan belajarnya di depan kelas untuk mendapat
tanggapan dari teman sekelasnya. Dalam hal ini peserta
didik harus mencari hubungan dengan mengetahui
formulasinya. Kemudian guru memberikan penguatan
materi
Penutup 17. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa untuk 10 enit
membuat rangkuman materi belajar.
18. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran, dan motivasi
untuk tetap semangat serta mengingatkan siswa untuk
mempelajari materi baru yang lebih menantang.

F. Penilaian

A. Hasil Penilaian
Teknik Penilaian : Observasi, Tes Tertulis dan Praktik
Prosedur Penilaian
No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian

1 Sikap Pengamatan Selama


a. Terlihat aktif dalam
pembelajaran dan
pembelajaran gambar teknik.
saat diskusi
b. Bekerjasama dalam kegiatan
kelompok
c. Toleransi terhadap perbedaan
pendapat
2 Pengetahuan Pengamatan dan tes Selama proses
a. Mengidentifikasi jenis dan
tulis diskusi
fungsi gambar potongan Setelah diskusi
b. Menerapkan prosedur
penggunaan gambar potongan
sesuai prosedur.
3 Ketrampilan Pengamatan Selama
a. Trampil menggunakan gambar
penyelesaian
potongan sesuai prosedur.
tugas (baik
individu
maupun
kelompok)

G.Alat dan sumber belajar


1. Media : white board, spidol, penghapus, netbook/laptop/computer,
LCD projector,
2. Alat/bahan : meja gambar , penggaris,jangka,pensil,mal,penghapus,kertas
gambar steel 420 x 297 mm (A3 mendatar).
3. Sumber belajar :

a. Buku Sato G., Takeshi, N. Sugiharto H (1983), Menggambar


Mesin menurut Standar ISO, PT. Pradnya Paramita, Jakarta
b. Hantoro, Sirod dan Parjono. (2005), Menggambar Mesin
Adicita, Jakarta
c. Tables for the electric trade (GTZ) GmbH,Eschborn Federal
Republic of Germany
d. Buku referensi dan artikel yang sesuaiku referensi dan artikel
yang sesuai
Semarang,

Mengetahui

Guru Mata Pelajaran Mahasiswa PPL

Hermanto, S.Pd. Hamam Fajarudin

NIP. 196208221988031 005 NIM. 5201412083

Kepala SMK N 5 Semarang Waka Kurikulum SMK N 5 Semarang


Drs H. Diyana, MT. Arif Subiakto, S.Pd.

NIP. 196307231989031 005 NIP. 196208221988031 008

A. Lembar Observasi dan kinerja

LEMBAR PENGAMATAN OBSERVASI


Keterangan pengisian skor
4. Sangat tinggi
3. Tinggi
2. Cukup tinggi
1. Kurang

Nilai akhir jumlah skor keseluruhan terentang 7- 28


Nilai 1- 7 = kurang
8 14 = cukup
15 21 = baik
21 28 = sangat baik

Lembar penilaian presentasi

Lembar penilaian praktik

B. Lampiran Meteri

POTONGAN
5.1. Pengertian Potongan

Potongan atau irisan adalah suatu metoda penggambaran suatu


obyek gambar sedemikian rupa sehingga bagian dalam yang tidak
jelas akan mudah dipahami bentuk maupun ukurannya.

Apabila bidang memotong obyek gambar dalam arah memanjang maka


penampang hasil potongan yang diperoleh disebut
penampang memanjang, sedangkan bila arah bidang potongnya
melintang disebut penampang melintang.

5.2. Jenis Potongan

Potongan Penuh

Bila bidang potong melalui sepanjang pandangan yang dihasilkan


dari proyeksi gambar pada bidang proyeksi maka pemotongan
yang dilakukan disebut pemotongan penuh. Hasil pemotongan berupa
penampang penuh.

Gambar 5.1. Pemotongan penuh

Pemotongan setengah
Untuk obyek gambar yang mempunyai bentuk simetri, digunakan
teknik pemotongan setengah, yaitu bidang potong akan melalui
setengah dari pandangan hasil proyeksi obyek gambar pada bidang
proyeksi.

Pemotongan akan menghasilkan penampang setengah bagian


dan setengah bagian lagi masih tetap utuh sebagai pandangan.
Gambar 5.2. Pemotongan setengah

Pemotongan sebagian

Pemotongan sebagian digunakan bila bagian yang akan dilihat


detail bagian dalamnya kurang dari setengah bagian dari obyek gambar.

0,5 0,25

Gambar 5.3. Potongan sebagian

5.3. Cara-cara Membuat Potongan

Potongan dalam satu bidang.


Potongan oleh bidang potong melalui garis sumbu dasar.

Potongan yang tidak melalui sumbu dasar.

Gambar 5.4 Potongan melalui garis sumbu dasar

Potongan oleh lebih dari satu bidang.

Potongan meloncat.

Potongan oleh dua bidang berpotongan.

Potongan pada bidang berdampingan


Gambar 5.6 Potongan dengan dua bidang
menyudut

Gambar 5.5 Potongan


meloncat
Gambar 5.7 Potongan dengan bidang-bidang
berdamping an

Potongan yang diputar di tempat atau


dipindahkan.

Potongan diputar di tempat.

Potongan diputar dan dipindahkan

Gambar 5.8 Potongan diputar di tempat Gambar 5.8 Potongan yang


diputar dan dipindahkan

Susunan potongan berurutan.


Gambar 5.9 Susunan potongan beruruta
Penampang-penampang tipis.

Gambar 5.10 Potongan benda tipis Gambar 5.11 Potongan benda tipis
Gambar 5.12 Potongan benda tipis dengan ruang
kosong diantaranya digambar dengan garis tebal

5.4. Penunjukan Pemotongan

Bidang potong pada gambar hasil proyeksi dinyatakan dengan garis gores
tipis (seperti garis sumbu) tetapi dipertebal pada ujung-ujungnya (dan pada
perubahan arah bidang potong), dan diberi anak panah sebagai penunjuk
arah pandang serta dilengkapi dengan nama potongan, misal A - A, B - B.

Gambar 5.13 Garis


potong
Bila bidang potong tepat melalui garis sumbu obyek gambar, tidak
perlu dibuat garis potongnya lagi tetapi langsung menggunakan garis
sumbu tersebut yang dilengkapi garis tebal pada kedua ujungnya.

Untuk gambar penampang/ hasil potongan dari obyek gambar harus


dilengkapi dengan garis arsir yang berupa garis tipis kontinyu yang cara
dan arah penggambarannya telah distandarkan sesuai jenis material /
bahan yang digunakan.

5.5. Garis Arsir

Garis arsir dipakai untuk membedakan gambar potongan dari gambar


pandangan.

Ketentuan lain tentang garis arsir :

Digambarkan berupa garis tipis dengan sudut 450 terhadap

sumbu atau 450 terhadap penampang utama benda.

Arsiran bagian yang berdampingan dari benda yang


berbeda sebaiknya diarsir berbeda sudut.

Penampang yang luas dapat diarsir secara terbatas.

Potongan meloncat dapat diarsir serpa atau sedikit digeser.

Arsiran pada lokasi angka ukur dihapuskan


.

Gambar 5.14
Arsir

Gambar 5.15 Arsir dari bagian-


bagian yang
berdampingan

Gambar 5.16 Arsir bidang yang luas


Gambar 5.17 Arsir pada potongan yang sejajar

Benda-benda yang tidak boleh dipotong yaitu dalam arah


memanjang antara lain : poros, mur, baut dan kepala baut, sirip, ruji, cincin
(ring), pasak, pena, baut penetap, gigi suatu roda gigi, dan lain sebagainya.

LAMPIRAN

PENGAYAAN

1. Gambarkan dengan skala 2 : 1 dengan menggunakan proyeksi Eropa, tunjukkan


pandangan berikut :

a. Potongan pandangan depan A A

b. Potongan pandangan atas B B

c. Pandangan samping

Masing-masing kotak ukuran 5 mm


LAMPIRAN

REMIDI

2. Gambarkan dengan skala 1 : 2 ke dalam proyeksi Amerika dan tunjukkan gambar


berikut :

a. Potongan pandangan depan A A

b. Pandangan samping c.
Pandangan atas

Masing-masing kotak ukuran 20 mm

Anda mungkin juga menyukai