Anda di halaman 1dari 6

Teknologi Selubung Terowongan

(Shield Tunneling Technology)


Untuk membuat terowongan yang lebih besar dan lebih dalam, dengan metode shield
tunneling membuat mimpi geofront*) abad 21 menjadi kenyataan.

Metode Selubung Terowongan (Shield tunneling method)

Metode menggali terowongan dengan menggunakan selubung, yang semula dilakukan


secara manual oleh para pekerja dalam suatu selubung, berkembang menjadi suatu
proses mekanis dengan telah dikembangkannya.metode penggalian terowongan
dengan menggunakan selubung baja dan rotary cutter disk yang dilengkapi dengan
mata-mata pahat pemotong (cutter bits).

Pada peralatan dan mesin selubung terowongan ini didorong ke depan dengan
menggunakan dongkrak (jack), bagian depan terowongan digali dan segmen-segmen
yang berupa ruas-ruas dirakit menjadi cincin lapisan di belakang mesin pembuat
terowongan. Proses tunneling ini disebut "metode selubung terowongan."

Pada tahun 1980-an, metode selubung terowongan diadopsi di negara-negara


Amerika, Jerman dan Perancis. Pada tahun 1936, metode ini digunakan untuk pertama
kalinya dalam pembangunan terowongan kereta api Kanmon di Jepang.

Pada tahun 1960, metode selubung terowongan dengan menggunakan selubung


tertutup diterapkan dalam penggunaan praktis, dan metode ini digunakan di berbagai
bidang, termasuk terowongan kereta bawah tanah (subway), pekerjaan saluran air
limbah, tenaga listrik, telekomunikasi, jalan, dan sungai bawah tanah. Saat ini, metode
ini telah menjadi salah satu metode yang paling banyak digunakan untuk konstruksi
infrastruktur perkotaan.

Pengembangan teknologi selubung terowongan

Pembangunan dan pelaksanaan pekerjaan konstruksi di atas permukaan

tanah di kota-kota yang padat seringkali sulit untuk dilaksanakan karena adanya
sejumlah permasalahan yang timbul seperti terbatasnya persediaan ruang yang ada
dan kemacetan lalu lintas. Metode shied tunneling ini, adalah metode pelaksanaan
pekerjaan konstruksi terowongan yang tidak memerlukan pekerjaan "menggali dan
mengurug", telah menjadi salah satu metode yang paling penting dari pekerjaan
konstruksi bawah tanah di daerah metropolitan di Jepang

Teknologi selubung terowongan ini telah membuat kemajuan (advances) secara


dramatis dalam beberapa tahun terakhir, sehingga memungkinkan mekanisasi dan
otomatisasi penanganan lapisan segmen dan penguatannya serta meningkatkan
keselamatan konstruksi. Upaya-upaya untuk meningkatkan metode-metode kerja dan
proses-proses pelaksanaan agar lebih cepat waktunya dan konstruksi yang lebih
efisien telah dicapai kemajuan luar biasa yang bertujuan untuk melaksanakan
pekerjaan konstruksi secara lebih ekonomis dengan jangka waktu lebih singkat.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan diversifikasi/ penganekaragaman untuk

1
terowongan berdiameter lebih besar dan lebih dalam, terowongan dengan penampang
bukan lingkaran dan percabangan, penggabungan dan perluasan terowongan, upaya-
upaya sedang dilakukan untuk mengembangkan berbagai variasi teknologi canggih
untuk mengatasi berbagai tantangan teknis.

(*Geofront adalah sebuah konsep fiksi ilmiah, mengacu pada ruang besar bawah tanah dengan cara
menggalinya dan digunakan untuk ekspansi perkotaan)

1. Lebih dalam dan lebih besar

a. Terowongan Jalan:

Untuk The Tokyo Bay Aqualine Express Way, yang mulai beroperasi pada
Desember 1997, metode selubung terowongan ini digunakan untuk pertama
kalinya di Jepang untuk pembangunan sebuah terowongan jalan raya cepat
(expressway). Di Tokyo, saat ini pembangunan jaringan jalan raya
(expressway) sedang berlangsung. Rute sentral melingkar jalan raya cepat
metropolitan, satu bagian jalan tersebut yang terletak sekitar 8 km dari pusat
kota Tokyo adalah salah satu dari tiga rute jalan raya cepat melingkar yang
saat ini sedang dibangun. Metode selubung terowongan digunakan untuk
sebagian besar konstruksi bagian pertemuan jalan pada beberapa jalan raya
cepat tersebut.

b. Terowongan pembuangan dan pengelak banjir (Flood discharge and flood


detention tunnel)

Sebagai sarana untuk menjamin keamanaan dari hujan lebat dan banjir lokal di
daerah perkotaan, banyak terowongan besar yang dirancang untuk mengatur
atau mengendalikan banjir telah dibangun di bawah permukaan tanah. Untuk
menahan tekanan air internal dengan lapisan primer saja, beberapa teknologi
berkaitan dengan desain lapisan segmen secara rasional, kehalusan permukaan
internal, kekedapan air pada sambungan-sambungan segmen dan sejenisnya
untuk mengatasi kondisi yang sangat parah, seperti luasnya penampang
terowongan, kedalaman bawah tanah, dan tekanan air yang tinggi telah
dikembangkan dan diimplementasikan.

2
2. Lebih Panjang dan Lebih Cepat

Pada kedalaman 57 m di bawah permukaan laut di teluk Tokyo, sebuah


terowongan pipa gas sepanjang 18 km untuk pembangkit listrik dengan ukuran
diameter dalam bersih 3,0m yang menghubungkan kedua pantai teluk yang
berseberangan telah dibangun. Untuk membangun terowongan ini, sepanjang 9
km terowongan dibangun dari setiap sisi teluk dengan slurry shield tunneling
method, dan kedua mesin selubung dipertemukan bawah tanah pada satu titik
tengah.

Dalam proyek konstruksi ini, berbagai variasi teknologi digunakan untuk


memastikan pelaksanaan pekerjaan konstruksi dengan cepat untuk terowongan-
terowongan panjang saat menggunakan mesin-mesin selubung terowongan
berdiameter kecil (small diameter shield tunneling machines).

Perangkat-perangkat dan metode-metode digunakan untuk mencapai kemajuan


rata-rata sepanjang lebih dari 500m perbulan termasuk bagian ruas-ruas segaris
(segmental liners) dikembangkan selubung terowongan cepat (fast shield
tunneling), metode pelaksanaan pemasangan ruas-ruas, dan penggalian
terowongan, sistem penanganan material otomatis untuk memindahkan material
dan peralatan dari luar poros ke bagian depan pendorong selubung terowongan,
dan peralatan cadangan untuk digunakan apabila terjadi kerusakan.

Mesin-mesin selubung terowongan masing-masing juga dilengkapi dengan


perlengkapan khusus seperti dongkrak (jack) kecepatan tinggi, perlengkapan
untuk mengatasi tingginya tekanan air, mata pahat pemotong berdaya tahan tinggi,
dan alat pengganti mata pahat.

3
3. Penampang berbentuk bukan lingkaran (Non circular cross section)

Pada daerah-daerah tertentu diperlukan terowongan dengan penampang berbentuk


non circular seperti bentuk bujursangkar, persegi panjang atau berbentuk dua
lingkaran yang sama (dobel) memungkinkan untuk mengurangi volume bahan
galian, mengurangi biaya dan berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan
dengan mengurangi kuantitas konstruksi yang menghasilkan sampah. Bentuk
penampang lingkaran ganda atau penampang tiga lingkaran dan bentuk-bentuk
lain yang tidak umum, seperti pada stasiun kereta api di terowongan, atau dapat
digunakan juga pada sebuah areal di mana pelaksanaan pekerjaan konstruksi
menggali dan mengurug tidak dapat digunakan karena keterbatasan lahan diatas
permukaan tanah.

4
4. Pencabangan, Penggabungan dan Perluasan (Branching, Joining and Enlarging)

Secara umum terjadi percabangan dan perlu penggabungan dua selubung


terowongan pada saluran penyediaan air (water supply) dan pembuangan air kotor
(sewerage), terowongan utilitas, tenaga listrik, proyek pipa gas, dan lain
sebagainya. Sebagai contoh, konstruksi terowongan jalan dengan penampang yang
besar, kemungkinan memerlukan teknologi-teknologi khusus pada bagian
percabangan atau penggabungan di bagian ramps atau di bagian interchanges,
atau pada bagian konstruksi yang diperlukan pembesaran penampangnya untuk
keperluan pembuatan area parkir darurat.

5
5. Peningkatan daya tahan (Enhanced durability of segmental lining)

Berbagai variasi lapisan ruas/segmen, seperti yang cocok untuk konstruksi cepat,
telah dikembangkan lapisan segmental dengan permukaan internal yang halus
yang di rancang untuk menghilangkan penambahan lapisan sekunder. Ada
peningkatan permintaan untuk penambahan lapisan segmental yang sangat tahan
lama untuk digunakan dalam lingkungan yang ektrim seperti pada terowongan
saluran pembuangan.

Salah satu jenis lapisan segmen yang sangat tahan lama dibuat dengan cara
melapisi lapisan segmen-segmen utama selubung terowongan dengan bahan resin
sintetis yang sangat tahan lama. Dengan meningkatkan daya tahan lapisan utama,
telah dimungkinkan untuk membangun sebuah selubung terowongan tanpa lapisan
sekunder. Penggunaan resin sintetis untuk memperoleh permukaan internal halus
juga memiliki pengaruh baik sehingga memungkinkan untuk membangun
selubung terowongan yang memiliki kapasitas pembuangan sebanding dengan
pipa PVC dan pipa FRPM.

Penggunakan segmen-segmen yang telah dilapisi dengan resin sintetis ini


meningkat. Coating ini diperluas penggunaannya pada berbagai kondisi
lingkungan yang berbeda-beda termasuk juga dipergunakan sebagai lapisan
internal, eksternal dan lapisan penuh baik internal maupun eksternal.

(source: OCAJI, The Overseas Construction Association of Japan, Inc.)

Anda mungkin juga menyukai