2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1
A. Latar Belakang............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................ 3
C. Tujuan........................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................... 5
A. Pengertian OSHA......................................................................... 5
B. Fungsi OSHA............................................................................... 5
C. OSHA Process Safety Management............................................. 6
D. Pengertian OHSAS 18001 ........................................................... 8
E. Komponen OHSAS 18001........................................................... 8
F. Metodologi OHSAS 18001........................................................... 9
G. Tujuan OHSAS 18001.................................................................. 10
H. Dasar Hukum SMK3.................................................................... 11
I. Prinsip SMK3................................................................................ 11
J. Perbedaan OHSAS dan SMK3...................................................... 12
BAB III PENUTUP......................................................................................... 13
A. Kesimpulan.................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Derajat kesehatan dan keselamatan yang tinggi di tempat kerja merupakan hak pekerja
yang wajib dipenuhi oleh perusahaan disamping hak-hak normatif lainnya. Perusahaan
hendaknya sadar dan mengerti bahwa pekerja bukanlah sebuah sumber daya yang terus-
menerus dimanfaatkan melainkan sebagai makhluk sosial yang harus dijaga dan diperhatikan
mengingat banyaknya faktor dan resiko bahaya yang ada di tempat kerja. Selain perusahaan,
pemerintah pun turut bertanggungjawab untuk melindungi kesehatan dan keselamatan kerja.
Upaya yang dilakukan oleh pemerintah dengan mengeluarkan peraturan perundang-undangan
yang yang mengatur tentang K3 yaitu UU No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3), Permenaker No.05/Men/1996 tentang Sistem Manajemen Kesehatan
dan Keselamatan Kerja (SMK3).
Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja, yaitu unsafe
condition dan unsafe behavior. Unsafe behavior merupakan perilaku dan kebiasaan yang
mengarah pada terjadinya kecelakaan kerja seperti tidak menggunakan APD (Alat Pelindung
Diri) dan penggunaan peralatan yang tidak standard sedang unsafe condition merupakan
kondisi tempat kerja yang tidak aman seperti terlalu gelap, panas dan gangguan-gangguan
faktor fisik lingkungan kerja lainnya. Faktor-faktor tersebut dapat dieliminasi dengan adanya
komitmen perusahaan dalam menetapkan kebijakan dan peraturan K3 serta didukung oleh
kualitas SDM perusahaan dalam pelaksanaannya.
Rumah sakit sebagai suatu lingkungan kerja yang terdiri dari berbagai bagian dan sub
bagian, dimana antara bagian tersebut memiliki peran dan fungsi masing-masing namun tetap
saling berhubungan untuk menunjang kelancaran operasional secara penuh. Sebagai suatu
lingkungan kerja yang kompleks keselamatan kerja merupakan suatu faktor utama yang harus
diperhatikan. Keselamatan kerja merupakan salah satu faktor yang akan memberikan
pengaruh terhadap kinerja mereka yang bekerja pada lingkungan tersebut.Fasilitas pelayanan
kesehatan khususnya Rumah Sakit telah diidentifikasi sebagai sebuah lingkungan di mana
terdapat aktivitas yang berkaitan dengan ergonomic antara lain mengangkat, mendorong,
menarik, menjangkau, membawa benda, dan dalam hal penanganan pasien.
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) merupakan suatu sistem
pengaturan kebijakan-kebijakan institusi yang berfungsi sebagai pengontrol bagi pelaksanaan
kebijakan K3 yang diterapkan oleh institusi. Tujuan dan sasaran dari SMK3 ini adalah
terciptanya sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di tempat kerja yang melibatkan
pihak sehingga dapat mencegah dan mengurangi Kecelakaan Akibat Kerja (KAK) dan
Penyakit Akibat Kerja (PAK) serta terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.
Dalam Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Kesehatan, menyatakan bahwa
upaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) harus diselenggarakan di semua tempat kerja,
khususnya tempat kerja yang mempunyai risiko bahaya kesehatan, mudah terjangkit penyakit
atau mempunyai karyawan paling sedikit 10 orang. Jika memperhatikan isi dari pasal diatas
bahwa Rumah Sakit (RS) termasuk ke dalam kriteria tempat kerja dengan berbagai ancaman
bahaya yang dapat menimbulkan dampak kesehatan, seperti: penyakit infeksi dan resiko
kecelakaan (tertusuk benda tajam dan sumber-sumber cidera lainnya). Keberhasilan program
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di rumah sakit tidak lepas dari sikap kepatuhan
personal baik dari pihak perawat maupun pihak manajemen atas dalam melaksanaan
peraturan dan kebijakan Peraturan K3 untuk mendukung pencapaian zero accident di rumah
sakit.
Process Safety Management (PSM) adalah merupakan suatu regulasi yang di keluarkan
oleh U.S. Occupational Safety and Health Administration (OSHA), tujuannya adalah untuk
mencegah terjadinya kecelakaan atau kejadian seperti kasus Bhopal di India pada tahun 1984.
OSHA mengusulkan suatu standar yang mengatur cara penanganan bahan-bahan kimia
berbahaya dan membuat suatu program secara komprehensif dan terintegrasi ke dalam proses
teknologi, prosedur dan manajemen praktis. Kemudian OSHA mengeluarkan suatu regulasi
tentang penanganan, penggunaan dan proses bahan-bahan kimia yang sangat berbahaya (Title
29 of CFR Section 1910.119).
Usaha pemerhati K3 dunia untuk menurunkan angka kecelakaan kerja melalui suatu
pedoman terhadap pelaksanaan K3 telah ada sejak beberapa tahun yang lalu. Awalnya adalah
dengan penerbitan suatu pendekatan sistem manajemen yaitu Health and Safety
Management-HS(G)65 yang dikembangkan oleh Health and Safety Executive Inggris yang
diterbitkan terakhir pada tahun 1977. Mei 1996 muncul standar pelaksanaan K3,BS 8800
(British Standard 8800) yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja organisasi K3 melalui
penyediaan pedoman bagaimana manajemen K3 berintegrasi dengan manajemen dari aspek
bisnis yang lain. Hingga tahun 1999 muncul standar baru yaitu OHSAS 18001 yang
dikeluarkan sebagai spesifikasi dan didasarkan pada model yang sama dengan ISO 14001,
bersamaan dengan itu diterbitkan pula OHSAS 18002 sebagai pedoman pada penerapan
OHSAS 18001
B. Rumusan Masalah
a) Apa yang dimaksud dengan OSHA (Occupational Safety and Health Administration)?
b) Apakah fungsi dari OSHA (Occupational Safety and Health Administration) ?
c) Apa yang di maksud OSHA Process Safety Management?
d) Apa yang di maksud OHSAS (Occupational Health and Safety Assesment Series)
18001?
e) Bagaimana komponen dari OHSAS (Occupational Health and Safety Assesment
Series) 18001?
f) Seperti apa metodologi OHSAS (Occupational Health and Safety Assesment Series)
18001?
g) Apakah tujuan OHSAS (Occupational Health and Safety Assesment Series) 18001?
h) Adakah dasar hukum Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)?
i) Apakah Prinsip Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)?
j) Adakah perbedaan OHSAS dan SMK3 ?
C. Tujuan
a) Untuk mengetahui pengertian OSHA (Occupational Safety and Health
Administration).
b) Untuk mengetahui fungsi OSHA (Occupational Safety and Health Administration).
c) Untuk Mengetahui OSHA Process Safety Management.
d) Untuk mengetahui OHSAS (Occupational Health and Safety Assesment Series)
18001?
e) Untuk mengetahui komponen dari OHSAS (Occupational Health and Safety
Assesment Series) 18001?
f) Untuk mengetahui metodologi OHSAS (Occupational Health and Safety Assesment
Series) 18001?
g) Untuk mengetahui OHSAS (Occupational Health and Safety Assesment Series)
18001?
h) Untuk mengetahui dasar hukum Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (SMK3)?
i) Untuk mengetahui Prinsip Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3)?
j) Untuk mengetahui perbedaan OHSAS dan SMK3 ?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian OSHA (Occupational Safety and Health Administration)
OSHA (Occupational Safety and Health Administration) adalah bagian dari Departemen
Tenaga Kerja di Amerika Serikat yang dibentuk di bawah Undang-Undang Keselamatan dan
Kesehatan, yang ditandatangani oleh Presiden Richard M. Nixon, pada 29 Desember 1970.
OHSA memiliki misi mencegah cedera yang terkait dengan pekerjaan, penyakit, dan
kematian dengan menegakkan peraturan (standarisasi) untuk kesehatan dan keselamatan
kerja.
3. Operating Procedures
Mengembangkan dan mengimplementasikan prosedur operasi untuk proses kimia,
termasuk prosedur untuk masing tahap operasi, batasan operasi, dan pertimbangan
keselamatan dan kesehatan.
4. Employee Participation
Melakukan konsultasi atau diskusi dengan pekerja atau perwakilan pekerja dalam
mengembangkan dan melakukan kajian bahaya di tempat kerja dan perencanaan
pencegahan kecelakaan dan memberikan kepada mereka akses terhadap standar yang
dibutuhkan.
5. Training
Semua pekerja baik lama atau baru harus di training mengenai prosedur operasi, prosedur
keselamatan, prosedur emergensi dan seterusnya sesuai dengan kebutuhan ditempat kerja.
6. Contractors
Memastikan kontraktor dan karyawan kontrak diberikan informasi dan training yang
sesuai.
7. Pre-Startup Safety Review
Melakukan pre-startup review pada semua peralatan yang baru di install atau
dimodifikasi.
8. Mechanical Integrity
Membuat system perawatan untuk peralatan-peralatan yang kritikal, termasuk prosedur
tertulis, pelatihan pekerja, inspeksi dan pengujian untuk memastikan semua peralatan
berjalan baik.
9. Hot Work Permit
Hot work permit harus dikeluarkan atau digunakan untuk bekerja diarea panas.
10. Management of Change
Membuat procedur yang mengatur perubahan atau modifikasi proses, teknologi,
peralatan, bahan baku dan prosedur kerja.
11. Incident Investigation
Melakukan instigasi terhadap semua potensi kecelakaan yang berpotensi atau dapat
mengakibatkan kecelakaan besar di tempat kerja.
1. PLAN (Rencanakan)
a. Mengidentifikasikan bahaya, menilai resiko dan menentukan pengendalian
b. Mengidentifikasikan dan memantau persyaratan hukum yang berlaku dan persyaratan
lainnya
c. Menetapkan tujuan-tujuan terukur yang konsisten dengan kebijakan serta
merumuskan program-program untuk mencapai tujuan-tujuan terukur dari K3
2. DO (Laksanakan)
a. Menciptakan struktur manajemen, menetapkan peran dan tanggung jawab dengan
kewenangan yang memadai serta menyediakan sumber daya yang cukup
b. Menjamin bahwa seluruh personal memiliki kompetensi dan kesadaran tentang k3
c. Menetapkan proses
d. Mengembangkan dan memelihara dokumentasi
3. CHECK (Periksa)
a. Melakukan pengukuran kinerja dan melakukan pemantauan
b. Mengevaluasi status kesesuaian
c. Mengendalikan catatan-catatan
d. Melakukan internal audit secara berkala
4. ACT (Bertindak)
a. Melakukan peninjuan ulang manajemen terhadap sistem manajemen K3
b. Mengidentifikasi area untuk perbaikan atau peningkatan sacara terus-menerus
c. Melakukan revisi terhadap ketidak sesuaian dengan implementasi
J. Perbedaan OHSAS (Occupational Health and Safety Assesment Series) 18001 dan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
OSHA (Occupational Safety and Health Administration) adalah bagian dari Departemen
Tenaga Kerja di Amerika Serikat yang dibentuk di bawah Undang-Undang Keselamatan dan
Kesehatan, yang ditandatangani oleh Presiden Richard M. Nixon, pada 29 Desember 1970.
OHSA memiliki misi mencegah cedera yang terkait dengan pekerjaan, penyakit, dan
kematian dengan menegakkan peraturan (standarisasi) untuk kesehatan dan keselamatan
kerja.
OHSAS (Occupational Health and Safety Assesment Series) 18001 adalah Standard
internasional untuk sistem manajemen K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), yang
memungkinkan organisasi mengendaliakan resiko-resiko yang berkaitan dengan K3 serta
kinerja K3. OHSAS 18001 adalah dokumen yang dikeluarkan oleh British Standards Institute
(BSI) yaitu Occupational Health and Safety Management Sistem-Specification (OHSAS)
18001:1999. OHSAS 18001 diterbitkan oleh BSI dengan tim penyusun dari 12 lembaga
standarisasi maupun sertifikasi beberapa negara di dunia seperti, Standards Australia, SFS
Certification dan International Certification Services.
DAFTAR PUSTAKA
Bennett S., 1995. Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Jakarta : PT Pustaka
Binaman Pressindo.
Dodi S, 2006. Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja. diakses tanggal 04
Oktober 2016; http://www. katiga-online.com
http://diditnote.blogspot.co.id/2013/01/memahami-keselamatan-kerja-berdasarkan.html
http://k3elind.blogspot.co.id/2011/10/modul-2.html
http://safetytrainingindonesia.blogspot.co.id/
https://mahadewidiahratu.wordpress.com/2015/03/24/osha-process-safety-management/