HEAT EXCHANGER
( ALAT PENUKAR PANAS )
DISUSUN OLEH :
Dosen Pengampu
UNIVERSITAS JAMBI
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Penulisan makalah ini memiliki beberapa tujuan, antara lain :
Memanaskan fluida
Mendinginkan fluida yang panas
Suhu yang masuk dan keluar kedua jenis fluida diatur sesuai dengan
kebutuhannya.Pada gambar diperlihatkan sebuah heat exchanger,
dimana fluida yang berada didalam tube adalah air,disebelah luar dari
tube fluida yang mengalir adalah kerosene yang semuanya berada
didalam shell.
Material tabung juga harus sesuai dengan kedua hal yaitu sisi
shell dan sisi tube yang dialiri untuk periode lama dibawah kondisi-
kondisi operasi (temperature, tekanan, pH, dan lain-lain) untuk
memperkecil hal yang buruk seperti korosi. Semua yang dibituhkan yaitu
melakukan pemilihan seksama atas bahan yang kuat, thermal-
conductive, corrosion resistant, material tabung bermutu tinggi, yang
secara khas berbahan metal. Pilihan material tabung yang buruk bisa
mengakibatkan suatu kebocoran melalui suatu tabung antara sisi shell
dan tube yang menyebabkan fluida yang lewat terkontaminasi dan
kemungkinan hilangnya tekanan.
b. Korosi
Masalah korosi atau kebersihan sangat dipengaruhi oleh
penggunaan dari paduan logam.Paduan logam tersebut mahal, oleh
karena itu fluida dialirkan melalui Tube untuk menghemat biaya
yang terjadi karena kerusakan shell.Jika terjadi kebocoran pada
Tube, heat exchanger masih dapat difungsikan kembali.Hal ini
disebabkan karena Tube mempunyai ketahanan terhadap korosif,
relatif murah dan kekuatan dari small diameter Tube melebihi shell.
c. Tekanan
Shell yang bertekanan tinggi dan diameter yang besar akan
diperlukan dinding yang tebal, hal ini akan memakan biaya yang
mahal. Untuk mengatasi hal itu apabila fluida bertekanan tinggi lebih
baik dialirkan melalui Tube.
d. Temperatur
Biasanya lebih ekonomis meletakkan fluida dengan temperatur
lebih tinggi pada Tube side, karena panasnya ditransfer seluruhnya
ke arah permukaan luar Tube atau ke arah shell sehingga akan
diserap sepenuhnya oleh fluida yang mengalir di shell. Jika fluida
dengan temperatur lebih tinggi dialirkan padashell side, maka
transfer panas tidak hanya dilakukan ke arah Tube, tapi ada
kemungkinan transfer panas juga terjadi ke arah luar shell (ke
lingkungan).
f. Viskositas
Fluida yang viscous atau yang mempunyai low transfer rate
dilewatkan melalui shell karena dapat menggunakan baffle. Koefisien
heat transfer yang lebih tinggi dapat diperoleh dengan menempatkan
fluida yang lebih viscous pada shell side sebagai hasil dari
peningkatan turbulensi akibat aliran crossflow (terutama karena
pengaruh baffles). Biasanya fluida dengan viskositas > 2 cSt dialirkan
di shell side untuk mengurangi luas permukaan perpindahan panas
yang diminta. Koefisien perpindahan panas yang lebih tinggi terdapat
pada shell side, karena aliran turbulen akan terjadi melintang
melalui sisi luar Tube dan baffle.
Gambar 2.4 Fixed Tube Sheet atau Fixed Head (Type L, M, atau N)
Tube side header (atau channel) dapat dilas pada tubesheet. Seperti
ditunjukkan gambar diatas jenis C dan N, konstruksi jenis ini sedikit
lebih mahal dibandingkan dengan jenis B dan M atau A dan L masih
memberikan keuntungan dimana tabung mungkin diuji atau digantikan
tanpa mengganggu pipa penghubung tube-side.Tidak ada pembatasan
atas banyaknya aliran tube-side.Aliran shell-side dapat satu atau lebih,
walaupun shell dengan lebih dari 2 aliran side-shell jarang digunakan.
c. Packed-Lantern-Ring Exchanger
Konstruksi ini merupakan straight-tube bundle yang dapat
dipindahkan yang sedikit mahal. Bagian-bagian dari heat exchange jenis
ini dapat dilihat pada gambar berikut.
Lebar floating tube sheet harus cukup besar agar dapat mudah
untuk packing, lantern ring dan differential expansion. Terkadang skirt
digabungkan dengan tube sheet tipis untuk memberikan permukaan
pada packing dan lantern ring. Jarak antara batas tabung yang luar dan
bagian dalam shell adalah sedikit lebih besar dari yang untuk fixed-tube-
sheet dan U-tube exchangers. Penggunaan floating-tube-skirt
menyebabkan peningkatan jarak ini.Tanpa skirt, jarak harus
dipertimbangkan untuk gangguan lubang tabung selama tabung
menggoncang dekat tepi luar tabung atau untuk pengelasan ujung tube
pada floating tube sheet.
Satu tubesheet fix dengan baik pada shell dan tubesheet satunya
terapung, dan dimungkinkan untuk memindahkan secara terpisah antara
shell side dan tube side, serta seluruh tube bundle dapat dilepas. Untuk
memisahkan antara fluida pada shell dengan fluida yang melewati tube
side, maka dipergunakan flanged cover yang dibautkan pada split backing
ring pada sisi lain tubesheet. Akses ke tube end pada stationary end
hanya dapat dilakukan dengan melepaskan head cover, sedangkan akses
ke tube end pada floating head end dilakukan dengan melepas shell cover,
split back ring dan floating head cover.
Ada internal joint pada type ini sehingga membutuhkan design yang
sangat hati hati dan cermat.
2. Tube(pipa)
Tubeataupipamerupakanbidangpemisah antarakedua jenis
fluida yang mengalirdidalamnya dan sekaligus sebagai bidang
perpindahan panas.Ketebalan
danbahanpipaharusdipilihpadatekananoperasifluidakerjanya.Selain
itu
Gambar.2.14RotatedTriangularPitch(Anonim, 2010)
Keuntungan:
1. Filmkoeffisisennyatidaksebesarsusunantriangularpitch,tet
api lebihbesardarisusunansquarepitch.
2. Dapatdigunakanpadafluidafouling
3.
Kerugian:
1. Pressuredropyangterjadiantaramenengahkeatas.
2. Pembersihansecarakimia
c. SusunanBujursangkar(SquarePitch)
3. Sekat(Baffle)
Tubes atau pipa-pipa memegang peranan yang sangat penting di
dalam penukar kalor.Dinding pipa merupakan bidang pemisah kedua
jenis fluida yang mengalir di dalamnya dan sekaligus berfungsi sebagai
bidang perpindahan panas.Bahan dan ketebalan dnding pipa harus
dipilih agar diperoleh penghantaran panas yang baik dan juga harus
mampu bekerja pada tekanan operasi fluida kerjanya. Susunan tubes
biasanya dipasang menurut konfigurasi segitiga atau segiempat
Adapun fungsi dari pemasangan sekat (baffle) pada heat
exchanger ini antara lain adalah untuk :
1. Sebagai penahan dari tube bundle
2. Untukmengurangiataumenambah terjadinya getaran.
3. Sebagai alat untuk mengarahkanaliran fluidayangberada di
dalamtubes.
Ditinjaudarisegikonstruksinyabaffledapatdiklasifikasikandalam
empat kelompok, yaitu :
1. Sekat plat bentuk segmen.
2. Sekat bintang (rod baffle).
3. Sekat mendatar.
4. Sekat impingement.
7. Tie Rods
Batangan besi yang dipasang sejajar dengan tube dan
ditempatkan di bagian paling luar dari baffle yang berfungsi sebagai
penyangga agar jarak antara baffle yang satu dengan lainnya tetap.
2.3.2 Jenis Double Pipe (Pipa Ganda)
HeatExchangerinimempunyaipipa
berbentukkoilyangdibenamkan didalam
sebuahboxberisiairdinginyangmengaliratauyangdisemprotkanuntu
k mendinginkanfluidapanasyangmengalirdi dalam
pipa.Jenisinidisebutjuga sebagaiboxcoolerjenis
inibiasanyadigunakanuntukpemindahan kalor yang relative kecil
dan fluida yangdidalam shell yang akan diproses lanjut.
Padaheatexchangerinipipa-
pipatidakditempatkanlagididalam shell,
tetapidibiarkandiudara.Prndinginandilakukandenganmengalirkan
airatau udara pada bagian pipa.Berkas pipa itu biasanya cukup
panjang.Untuk pendinginandenganudarabiasanyabagian luar pipa
diberi sirip-siripuntuk memperluas permukaan perpindahan
panas. Seperti halnya jenis coil pipa, perpindahan panas yang
terjadi cukup lamban dengan kapasitas yang lebih kecil
darijenisshellandtube.
Gbr. 2.26. Alat penukar kalorjenis open tube section(Anonim, 2010)
Di samping jenis-jenis di atas, masih terdapat jenis-jenis
lain yang dijumpai di industri, antara lain :
Jenis spiral, menpunyai bidang perpindahan panas yang
melingkar. Karenaalirannyayangmelingkarmaka
systeminidapatSelfCleaningdan
mempunyaiefisiensiperpindahanpanasyangbaik.Akantetapikonstr
uksisepertiini tidak dapat dioperasikanpada tekanan tinggi.
Kekurangan PHE
1. Pelat merupakan bentuk yang kurang baik untuk menahan
tekanan. Plate and Frame Heat Exchanger tidak sesuai
digunakan untuk tekanan lebih dari 30 bar.
2. Pemilihan material gasket yang sesuai sangatlah penting
3. Maksimum temperatur operasi terbatas hingga 250 oC
Gambar 2.31 Penukar panas jenis pelat and Frame (Stevano Viktor, 2011)
PHE yang banyak dijumpai di industri adalah type:
a. Glue type
Tipe glue ini memerlukan lem untuk memasang gasket pada
plat PHE. Lem yang digunakan hendaknya ialah lem yang
mempunyai ketahanan terhadap panas yang baik.
b. Clip type
Luar gasket tipe ini terdapat clip-clip, sehingga dalam
pemasangannya cukup menancapkan clip-clip tersebut ke lubang
yang terdapat pada plat.Pemasangan gasket tipe ini lebih mudah
dan ringkas jika dibandingkan dengan tipe glue.
Gambar 2.37Compression
Bolt(Anonim, 2010)
6. Guide Bars, berupa batang yang terbuat dari carbon steel atau
stainless steel yang mendukung dan menjaga agar pelat berjajar
secara rapi.
Pada alat penukar kalor ini, kedua fluida mengalir pada dua jalur
yang berbeda dan kedua jalur dipisahkan oleh satu plat. Plat yang
digunakan adalah dari bahan tembaga. Hal ini dengan pertimbangan
bahan plat dan bahan tembaga mempunyai harga konduktivitas (thermal)
yang tinggi sehingga mempunyai kemampuan menghantarkan panas yang
baik.
A + B -> P + Q
Pada reaksi diatas, A dan B merupakan reaktan sedangkan P dan Q
merupakan produk. Dalam hal ini antara reaktan dan produk terjadi
perubahan identitas kimia yang dapat berupa perubahan struktur, unsur
ataupun molekul kimia.
Reaksi kimia adalah suatu reaksi antar senyawa kimia atau unsur
kimia yang melibatkan perubahan struktur dari molekul, yang umumnya
berkaitan dengan pembentukan dan pemutusan ikatan kimia.
Berlangsungnya proses tersebut mempunyai dua kemungkinan yaitu
memerlukan energi (disebut dengan reaksi endotermal) atau melepaskan
energi (reaksi eksotermal).
3.3 TipepembersihanHE:
4.1 Kesimpulan
Alat penukar panas atau Heat Exchanger (HE) adalah alat yang
digunakan untuk memindahkan panas dari sistem ke sistem lain tanpa
perpindahan massa dan bisa berfungsi sebagai pemanas maupun sebagai
pendingin. Biasanya, medium pemanas dipakai adalah air yang
dipanaskan sebagai fluida panas dan air biasa sebagai air pendingin
(cooling water).Penukar panas dirancang sebisa mungkin agar
perpindahan panas antar fluida dapat berlangsung secara
efisien.Pertukaran panas terjadi karena adanya kontak, baik antara fluida
terdapat dinding yang memisahkannya maupun keduanya bercampur
langsung (direct contact).
Jenis-jenis penukar panas antara lain :
a. Double Pipe Heat Exchanger
b. Plate and Frame Heat Exchanger
c. Shell anf Tube Heat Exchanger
d. Adiabatic wheel Heat Exchanger
e. Pillow plate Heat Exchanger
f. Dynamic scraped surface Heat Exchanger
g. Phase-change Heat Exchanger
Dari jenis-jenis Heat Exchanger diatas, komponen-komponen peralatan
tergantung dari jenisnya. Setiap komponen memiliki peranan masing-
masing yang semuanya saling bergantungan yang apabila salah satu
tidak berfungsi maka akan mengganggu kinerja dari peralatan tersebut.
Perawatan Heat Exchanger dilakukna dengan tujuan untuk
meningkatkan kinerja sadi peralatan serta untuk menjaga dan merawat
agar peralatan dapat bertahan lebih lama dalam
penggunaannya.Peralatan yang dilakukan diantaranya dengan
melakukan pemeriksaan secara rutin/ berkala maupun dalam jangka
panjang.Pemeriksaan rutin dilakukan setiap hari, seminggu sekali,
sebulan sekali dan setiap 6 bulan sekali.Pemeriksaan jangka panjang
dilakukan setiap 1 tahun sekali maupun diatas 1 tahun.Sebelum
dilakukan perawatan, biasanya peralatan dilakukan analisa terlebih
dahulu untuk mengetahui bagian-bagian mana saja yang mengalami
kerusakan maupun yang membutuhkan perbaikan.Analisa yang sering
dilakukan adalah analisa perpindahan panas keseluruhan, factor fouling
dan penurunan tekanan pada Heat Exchanger.
Tipe pembersihan Heat Exchanger yang sering dilakukan adalah :
a. Chemical/PhysicalCleaning
b. MechanicalCleaning
-DrillingatauTurbining
-Hydrojeting
c. Gabungandarikeduanya
Masalah-masalah yang sering muncul pada jenis heat exchanger
adalah :
Naiknya pressure drop didalam HE
Menurunnya out put HE (menurunnya kapasitas)
Kebocoran
Tercampurnya media.
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Sugiyanto. (2010). Analisis Alat Penukar Kalor Tipe Shell And Tube Dan
Aplikasi Perhitungan Dengan Microsoft Visual Basic 6.0. Jurusan
Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri. Jawa Barat : Universitas
Gunadarma
http://en.wikipedia.org/wiki/Heat_exchanger
http://www.alfalaval.com/products-and-solutions/plate-heat-
exchangers/Pages/Plate-heat-exchangers.aspx