Anda di halaman 1dari 8

1

MUTU FISIK SABUN PADAT EKSTRAK DAUN SELEDRI


(Apium gravelous l.)

PHYSICAL QUALITY SOLID SOAP CELERY LEAVES EXTRACT


(Apium gravelous l.)

Dimas Alwi Joko Setyono, Gardiani Febri

Akademi Farmasi Putra Indonesia Malang

ABSTRAK

Seledri (Apium gravelous l.) merupakan salah satu tumbuhan yang bagian daunnya
terdapat berbagai macam manfaat salah satunya sebagai antioksidan karena mengandung
flavonoid. Kandungan antioksidan didalam seledri cukup banyak tetapi jarang
diaplikasikan untuk sediaan farmasi. Maka dari itu peneliti ingin membuat sediaan sabun
padat dari ekstrak seledri. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif yang
dilakukan di Laboratorium Farmakognosi Akademi Farmasi Putra Indonesia Malang.
Tahapan penelitian ini meliputi pembuatan simplisa, ekstraksi dengan metode maserasi,
pembuatan sediaan farmasi sabun padat dan dengan ujo mutu fisik. Uji mutu fisik
meliputi uji pH, Kadar Air, stabilitas busa, homogenitas, dan orgaonoleptis. Dari hasil uji
mutu fisik kita bisa memperoleh hasil sesuai dengan standar formulasi nasional. Dan
untuk penelitian lebih lanjut dilakukan uji aktivitas antioksidan

Kata Kunci : Antioksidan, ekstrak daun sledri, sabun padat.

ABSTRACT

Celery ( apium gravelous l. ) is one of the leaves there are various benefits one for
antioxidant because it contains flavonoid. Antioxidant content in celery enough but rarely
applied to pharmaceutical preparations. Therefore researchers want to make soap solid
preparation of extracts celery.This research kind of descriptive research conducted in the
laboratory farmakognosi at Academy of Pharmachy Putra Indonesia Malang. Stages this
research include simplisa making, extraction with the maceration, making pharmaceutical
preparations soap solid and physical quality.The quality of covering the physical ph, the
moisture content of, stability foam, homogeneity, and orgaonoleptis.From test physical
quality we can get result in accordance with standard formulations national.And for
further research undergone a antioxidant activity

Keyword : Antioxydant, celery extrac, solid soap


2

PENDAHULUAN Studi epidemiologi menunjukkan


bahwa beberapa tanaman dan buah-buahan
Berbagai penyakit, seperti kanker terbukti bermanfaat melindungi tubuh
kulit, diabetes mellitus, kegagalan ginjal, manusia terhadap bahaya radikal bebas Hal
penyakit kardiovaskuler, katarak dan penuaan ini dikarenakan potensi antioksidan yang
dini telah diketahui erat kaitannya dengan terdapat dalam tanaman dan buah-buahan
radikal bebas (Astawan, 2004). Radikal bebas tersebut, seperti karoten, flavonoid, vitamin C
bersifat reaktif, dan jika tidak diinaktifkan dan E (Frei, 1999 cit Windono et al, 2001).
akan dapat merusak makromolekul Salah satu tanaman yang kaya nutrisi adalah
pembentuk sel, yaitu protein, karbohidrat, daun seledri yang merupakan tanaman tropis
lemak, dan asam nukleat, sehingga dapat mengandung flavonoid, sehingga mampu
menyebabkan penyakit degeneratif mencegah kerusakan sel yang disebabkan oleh
(Langseth, 1995; Leong dan Shui, 2002 cit zat radikal bebas.
Amrun et al., 2007). Seledri merupakan tanaman yang
Pada penelitian lebih lanjut telah memiliki banyak kandungan didalamnya.
diteliti bahwa sekitar 40 penyakit mencakup Diantaranya adalah tanin,flavonoid,minyak
aterosklerosis, hipertensi, iskemik, Alzheimer, atsiri, dan saponin. Tetapi masyarakat masih
Parkinson, kanker dan peradangan disebabkan memandang sebelah mata dari tanaman ini.
oleh radikal bebas. Namun, jika senyawa Masyarakat masih menganggap seledri hanya
radikal bebas terdapat berlebih dalam tubuh ditujukan untuk pelengkap makanan. Peneliti
atau melebihi batas kemampuan proteksi sangat ingin merubah pandangan hal tersebut.
antioksidan seluler, maka dibutuhkan Kandungan antioksidan didalam seledri cukup
antioksidan tambahan dari luar atau banyak tetapi jarang diaplikasikanuntuk
antioksidan eksogen untuk menetralkan sediaan farmasi berdasasarkan hal tersebut
radikal yang terbentuk (Reynertson, 2007). peneliti akan membuat sediaan sabun padat
Antioksidan memiliki kemampuan dari tumbuhan seledri.
mendonorkan elektron dan dapat berfungsi Sabun merupakan sediaan kosmetik yang
sebagai agen pereduksi sehingga dapat sering digunakan oleh setiap orang. Semakin
mengkhelat ion metal dan mengurangi beragamnya kebutuhan dan selera konsumen,
potensi radikal dalam tubuh (Vaya dan produk sabun pun kini sangat bervariasi,
Aviram, 2001). seperti sabun opaque, sabun cair, dan sabun
Secara ilmiah kulit manusia telah transparan. Namun produk sabun mandi cair
memiliki sistem perlindungan tersendiri harganya cukup tinggi sehingga tidak bisa
terhadap sinar UV(ultraviolet) yaitu penebalan mengjangkau seluruh lapisan masyarakat.
stratum korneum dan pigmentasi kulit. Namun Lain halnya dengan sabun mandi padat yang
sistem pertahanan alamiah tersebut tidak sudah ada sejak zaman dahulu bahkan sampai
cukup untuk menanggulangi paparan yang sekarang sabun mandi padat masih
berlebih sehingga dibutuhkan perlindungan dimanfaatkan oleh sebagian besar masyarakat.
tambahan dengan pemakaian teratur dari Tetapi sabun mandi padat memiliki kelemahan
sediaan-sediaan yang mengandung yaitu tidak bisa dibawa kemana saja. Tetapi
antioksidan. untuk pemakaian pribadi dirumah sabun
3

mandi padat sangat tepat untuk digunakan. 1 gram sampel + 5 ml ethanol 96%, kemudian
Peneliti memilih sediaan sabun karena disaring dengan kertas saring.
sebelum beraktivitas sebagiabnbesar manusia Filtrat ditambahkan beberapa tetes HCL pekat
memilih untuk mandi. Maka dari itu peneliti dan tambahkan 1.5g logam Mg. Adanya
memilih sediaan sabun agar dapat melindungi flavonoid ditandai dengan adanya warna
tubuh dari radikal bebas. Dan juga sediaan pink/merah magenta dalam waktu 3 menit.
sabun memberikan lapisan tipis ke tubuh agar
bisa terlindungi dari paparan sinar matahari. Formulasi
Setelah pembuatan sediaan sabun padat Ekstrak 5%
berbahan aktif ekstrak seledri ini selesai maka Asam Sterarat 6%
peneliti melakukan pengujian uji mutu Minyak Kelapa 14%
fisikdimana telah diketahui bahwasannya Minyak Jarak 5%
pengujiaan mutu fisik sediaan ini bertujuan NaOH 30% 19%
untuk mengetahui sesuai atau tidaknnya NaCl 0.2%
sediaan krim ini dengan literatur yang telah Etanol 96% 8%
ada. Yaitu meliputi uji pH, uji organoleptis, uji Gliserin 9%
homogenitas, uji stabilitas busa, kadar air DEA 2%
(Dwi Sartika dkk,2010). Essential oil q.s
Aquades 80 g
PROSEDUR PENELITIAN (L Zeniver Indah, 2010)
1. Asam searat di lebur di dalam
minyak kelapa dan minyak jarak pada
Pembuatan Simplisia
Penyortiran seledri, dilakukan Penyucian suhu 60C. (I)
2. Campurka fase air NaOH
dan perajangan daun seledri kemudian
30%, Etanol 96% Gliserin diaduk
dikeringkan hingga kering, dengan cara di
sampai terbentuk sabun
angin anginkan. Kemudian di blender daun
3. Ditambahkan DEA dan NaCl
seledri hingga membentuk serbuk simplisia.
(ke dalam fase air). (II)
4. Tambahkan larutan I dan II
Pembuatan Ekstrak Kental aduk sampai rata
Ambil 500 g simplisia daun seledri, 5. Ditambahkan ekstrak pada
kemudian masukkan ke bejana dan suhu 50-60C, diaduk sampai homogen
6. Campuran tersebut dituang ke
ditambahkan 3750 ml etnol dengan
dalam cetakan, diamkan sampai
perbandingan 1 : 7,5 (Meyna,s.dkk. 2012)
mengeras
Diambkan selama 3 x 24 jam, setelah di
Evaluasi mutu fisik
diambakan. Kemudian dimasukkan ke alat
rotary evaporator untuk diambil filtratnya.
Uji organoleptis
Kemudian filtratnya di uapkan dengan
waterbath hingga terbentuk ekstrak kental. Diamati tekstur dari sabun padat. Kemudian
Pengujian kandungan fitokimia flavonoid Diamati warna sabun padat. Diamati bau
sabun padat
4

Kadar air Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti


ingin mengadakan suatu penelitian tentang
Beratairyangteruap uji efektivitas serat pangan rumput laut
Kadar air = x 100
beratsampel coklat terhadap penurunan kadar kolestrol
yang diinduksi minyak babi pada mencit
w 1w 2
x 100
w METODOLOGI
Cawan kosong di timbang, dan dinyatakan
sebagai W
1. Sampel di timbang sebanyak 5 gram dan Rancangan penelitian ini termasuk
dimasukkan ke dalam cawan dinyatakan dalam penelitian deskriptif dengan tujuan
sebagai W1 untuk menggambarkan formula dengan
2. Di oven selama 2 jam dan waktu tertentu pemberian ekstrak seledri yang dijadikan
hingga konstan ( kelipatan 15 dalam bentuk sediaan sabun padat yang
menit ) kemudian diujikan mutu fisik yang meliputi
3. Cawan + sabun setelah dipanaskan uji organoleptis, uji pH, daya sebar, terhadap
dinyatakan sebagai W2 sediaan sabun padat ekstrak seledri.

Stabilitas Busa HASL PENELITIAN

Sabun sebanyak 1 gram dimasukkan ke Pembuatan simplisia


tabung reaksi yang berisi 10 ml akuades,
Pada awal penelitian dalam pembuatan
kemudian dikocok dengan vortex selama 1
sabun ekstrak daun seledri, dilakukannya
menit. Busa yang terbentuk diukur tingginya
pembuatan simplisia dari tanaman daun
menggunakan penggaris (tinggi busa awal).
seledri. Langkah awal dalam pembuatan
Tinggi busa diukur kembali setelah 1 jam
simplisia yaitu dengan memilih tanaman
(tinggi busa akhir), kemudian stabilitas busa
seledri yang bagus, seperti tidak adanya
dihitung dengan rumus :
bercak di tanamannya dan daunnya terlihat
Stabilitas Busa = 100% - (% busa yang
hijau segar. Setelah dilakukannya pemilihan /
hilang)
pernyotiran daun seledri dicuci dan dirajang /
Busa yang hilang = tinggi busa awal-tinggi
dipotong potong, kemudiaan daun seledri di
busa akhir/tinggi busa awal x 100%
keringkan. Setelah dikeringkan, daun seledri
Uji ph diblender sampai membentuk simplisia :
Tabel 4.1 Organoleptis Simplisia
Ambil 1 gram sampel panaskan hingga Bentuk Bau Warna
melebur Tunggu sampai meleleh dan diamkan Serbuk halus Daun seledri coklat
Pada pembuatan simplisia ini, yang
sampai dingin lalu ujikan pada indikator Ph
didapat berupa serbuk halus yang kering,
Homogenitas bewarna coklat dan memiliki bau khas daun
seledri.
Ambil sedikit sampel, letakkan pada objek
glass kemudian diamati ada partikel atau tidak
5

Ekstrak Seledri padat,dibuat dalam 3 replikasi yang dapat


dilihat pada tabel berikut :
Hasil ekstraksi yang diperoleh dari
proses maserasi serbuk daun seledri sebanyak Tabel Hasil Uji Mutu Sediaan Sabun padat
500 g menggunakan pelarut etanol 70%
dengan perbandingan 1:7,5 diperoleh ekstrak
daunseledri sebanyak 53,1955 gr.Dengan hasil Pengamatan Organoleptis
rendemen 10%
Replikasi
Tabel 4.1 Hasil Uji Mutu Ekstrak DaunSeledri
Bentuk warna Bau

Organoleptis Hasil Pengamatan 1 Hijau


Kekuningan
Bentuk Cairan
Khas
2 Hijau
Padat minyak
Warna Hijau Pekat Kekuningan
kelapa

Bau Menyengat 3 Hijau


Kekuningan

Berdasarkan pengamatan organoleptis


dari sediaan sabun padat ekstrak daunseledri
menunjukkan bahwa bentuk sediaan solid,
berwarna hijau kekuningan pada ketiga
Berdasarkan hasil ekstraksi daunseledri replikasi dan memiliki bau minyak kelapa.
sebanyak 500 g dengan menggunakan pelarut
etanol 70% dengan perbandingan 1 : 7,5 Uji Homogenitas
diperoleh ekstrak sebanyak 16,8739 gr, yang
selanjutnya dilakukan uji mutu fisik yang
didapatkan hasil bahwa ekstrak daunseledri Replikasi Hasil Pengamatan
memiliki wujud cairan, warna yang coklat
pekat, bau yang menyengat dan rasa yang
1 Homogen
pahit.

Mutu fisik sabun 2 Homogen

Ekstrak seledri didapat digunakan


sebagai bahan aktif pembuatan sabun 3 Homogen
padat.Hasil uji mutu fisik sediaan sabun
6

Uji homogenitas pada replikasi 1,2,3 sabun padat menunjukkan bahwa replikasi 1
membuktikan bahwa sediaan tercampur secara 6,3%, replikasi 2 sebesar 2,044%,replikasi 3
sempurna sebesar 1,711%sediaan sabun padat memenuhi
standar SNI dengan angka minimal 1% - 15%.
Hasil Pengamatan Uji Ph Sehingga. Jika sabun memeiliki kadar air
sebesar 1 15% maka sabun sehingga lebih
efisien dalam penakaian dan sabun tidak
Replikasi Hasil uji ph mudah larut dalam air

Hasil Pengamatan Tinggi Busa


1 9,19

2 9,16 tinggi busa awaltinggi busa


% Tinggi aik ()
busa h ir
x 100
tinggi busa awal
Replika
si
3 9,17

Berdasarkan pengamatan ph dari sediaan 1 60%


sabun padat ekstrak daun seledri menunjukkan
bahwa pada replikasi 1 sebesar 9,19 replikasi 2 60%
2 sebesar 9,16 replikasi 3 sebesar 9,17 dari
hasil tersebutsediaan sabun padat sudah
memenuhi standar SNI yang berkisar antara 9 3 60%
10,8 (Gusviputri, dkk., 2013). Sehingga.
Sabun padat dapat digunakan pada bagian
Dari pengamatan hasil pengamatan tinggi
kulit.
busa dari sediaan sabun padat menunjukkan
Hasil pengamatan Kadar air hasil replikasi 1,2, dan 3. Ketiganya
menunjukkan bahwa sediaan sabun padat
memenuhi standar sabun dengan angka
Replikasi Persentase kadar air minimal 60% (SNI,1994).Sehingga sabun
memiliki busa yang berlimpah saat diberi air.

Replikasi 1 2,20 %

PEMBAHASAN
Replikasi 2 2,044%
Pada penelitian ini dibuat sediaan farmasi
Replikasi 3 1,711 % dalam bentuk sabun yang mengandung bahan
aktif flavonoid yang berfungsi sebagai
antiksidan yaitu untuk menghambat adanya
Dari pengamatan hasil kadar dari sediaan radikal bebas. Sabun dibuat masing-masing
7

mengandung bahan aktif 0,5 gram ekstrak replikasi 1 sebesar 9,19 replikasi 2 sebesar
herba seledri . Rendemen ekstrak seledri 9,16 replikasi 3 sebesar 9,17 dari hasil
diperoleh 10% lebih rendah dari yang tersebutsediaan sabun padat sudah memenuhi
diinginkan. Disebabkan adanya peremdaman standar yang berkisar antara 9 10,8
yang hanya 3 hari atau proses water bath yang (Gusviputri, dkk., 2013). Fungsi pengukuran
terlalu lama (Fatriani,2012). pH sediaan gel adalah selain untuk
mengetahui kestabilan suatu sediaaan, juga
Pada pengujian skrining didapatkan untuk mengetahui apakah sediaan tersebut
hasil positif pada ekstrak seledri dengan aman atau tidak iritasi apabila digunakan pada
metode wilstater dengan cara mengambil kulit manusia. Pengamatan hasil kadar air dari
ekstrak sebanyaak 1 gram lalu dilarutkan sediaan sabun padat menunjukkan bahwa
dengan aquadest diambil filtrat kemudian replikasi 1 6,3%, replikasi 2 sebesar
tambahkan HCl 1 ml dan Magnesium. 2,044%,replikasi 3 sebesar 1,711%sediaan
sabun padat memenuhi standar SNI dengan
Pengamatan organoleptis dari sediaan angka minimal 1% - 15%. Sehingga. Jika
sabun padat ekstrak daun seledri menunjukkan sabun memeiliki kadar air sebesar 1 15%
bahwa bentuk sediaan solid, berwarna hijau maka sabun sehingga lebih efisien dalam
kekuningan pada ketiga replikasi dan penakaian dan sabun tidak mudah larut dalam
memiliki bau minyak kelapa. Pada sediaan air. Pada pengamatan hasil pengamatan tinggi
sabun terjadi perubahan warna dari ekstrak busa dari sediaan sabun padat menunjukkan
yang berwarna hijau berubah menjadi hasil replikasi 1,2, dan 3. Ketiganya
berwarna hijau kekuningan. Diduga pada saat menunjukkan bahwa sediaan sabun padat
pemacmpuran sediaan sabun ekstrak dan memenuhi standar sabun dengan angka
etanol terjadi reaksi sehingga ada perubahan minimal 60% (SNI,1994).Sehingga sabun
warna pada sediaan sabunUji selanjutnya yang memiliki busa yang berlimpah saat diberi air.
dilakukan adalah uji homogenitas sediaan
sabun. Uji ini merupakan salah satu faktor
penting untuk mengetahui kualitas suatu
sediaan. Tujuan dilakukannya uji homogenitas PENUTUP
sediaan sabun ini adalah untuk melihat
keseragaman partikel sediaan sabun sehingga Kesimpulan
menghasilkan efek maksimal. Hasil untuk uji
homogenitas menunjukkan bahwa sediaan . Sabun padat ekstrak daun seledri
sabun memiliki homogenitas yang baik, hal memiliki mutu fisik yang sesuai dengan
tersebut ditandai dengan hasil pengamatan parameter sediaan sabun padat SNI.
yang menunjukkan bahwa semua partikel
dalam sediaan sabun terdispersi merata pada Saran
kaca objek dan tidak adanya penggumpalan
partikel ketika diamati pada objekglass. pada Berdasarkan hasil penelitian yang
pengamatan ph dari sediaan sabun padat dilakukan maka disarankan untuk melakukan
ekstrak daun seledri menunjukkan bahwa pada perbedaan konsentrasi pada sediaan sabun
ekstrak seledri dan pada saat dilakukan proses
8

ekstraksi harus lebih teliti

DAFTAR RUJUKAN

.
Chan, A. (2016). Formulasi Sediaan Sabun Padat dari Ekstrak Buah Apel. Jurnal Ilmiah Manutung .

Nurama, Y. (2014). Pengaruh penambahan sari belimbing wuluh terhadap sifat fisik sediaan sabun
wajah berbentuk cair.

Pambudi, D. R. (2010). Formulasi sediaan sabun mandi transparan minya atsiri jeruk purut dengan
kokamindopropil betain sebagai surfaktan.

Rusidana, Taufik. (2007). Formulasi Gel Antioksidan Dari Ekstrak Seledri.

Sari, T. W., Prisiska, F., & Widayanti, A. (2010). Pengaruh kenaikan konsentrasi minyak kelapa pada
formulasi sabun padat ekstrak etanol daun selasih.

Vitamin Berkhasiat Obat Lebih Sehat Dengan


. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Buah. Yogyakarta:Pinang Merah. 2012
Jakarta.
Jaelani, Ensiklopedi Kosmetika Nabati.
Anonim. 1993. Kodeks Kosmetika Indonesia Jakata: Pustaka Popoler Obor. 2009
Edisi II. Jakarta.
Anonim. 2005. Manfaaat Metabolit Sekunder.
Hidayat, T. Istiadah, N. 2011. Panduan Jakarta
Lengkap Meguasai SPSS 19.Jakarta:
Mediakita.

Standar Nasional Indonesia. Sabun Mandi:


No. 06-3532-1994. Badan
StandarNasional. Jakarta. Hal. 1-8.

Hika, Citra Handayani.2009.Pengaruh


Peningkatan Konsentrasi Ekstrak
Etanol 96% Biji Alpukat (Perseae
Americana Mill) Terhadap Formulasi
Sabun Padat Transparan.
Skripsi.Jakarta : UIN Syarif
Hidayatullah.

Dea, E. Super Lengkap Aneka BuahKaya

Anda mungkin juga menyukai